4.1. Introduction
ST is important aspect in hydraulic engineering
• River design, navigation improvement, flood control structure
• Irrigation : design stable channel, intake
• Coastal engineering ; prediction of longshore transport, design
coastal protection structure, design of port
Objectives:
• To estimate whether there is a balance (equilibrium), erosion /
degradation / scouring or deposition /deposition / agradation
• To estimate sediment transport rate
Characteristic:
• Very complex, low accuracy and empirical
• Based on experiments, field measurements and laboratory.
• Angkutan sedimen berkaitan dgn hubungan; antara aliran air dan
butir sedimen.
• Specific Gravity;
Rasio antara berat spesifik/specific weight suatu material
terhadap berat spesifik air pada temperature 4o C. Specific
Gravity sediment rata-rata adalah 2,65.
• Nominal diameter;
Diameter suatu bentuk butiran yang mempunyai volume yang sama
dengan butir itu.
• Sieve diameter/diameter ayakan;
Diameter suatu bentuk butiran yang sama dengan sisi empat persegi
dari lubang ayakan yang terbuka dimana butiran dapat melaluinya.
Sebagai pendekatan diameter ayakan sama dengan diameter nominal.
• Angle of repose;
sudut miring yang dibentuk oleh suatu material pada saat keruntuhan
lereng yang terjadi.
• Porositas/porosity;
Suatu ukuran suatu rongga per satuan volume sedimen.
dimana;
VV Vt Vs p = porositas
p Vv = Volume rongga
Vt Vt Vt = Volume total sediment termasuk bagian
rongga
Vs = Volume sediment tidak termasuk rongga
• Viscosity/Viskositas;
tingkat dimana zat cair dapat menahan aliran pada suatu gaya yang
bekerja.
• Viskositas dinamis;
Konstanta proporsional yang menghubungkan gaya geser/shear stress
dan gradien kecepatan.
du
dimana;
τ = tegangan geser
dy ( 2.3)
Μ = viskositas dinamis
du/dy = gradient kecepatan
ν ═ μ/ρ dimana ;
= viskositas kinematis
(2.4) ν
ρ = kepadatan zat cair/ fluid density
a.Sifat-sifat Air
Sifat-sifat dasar air yang merupakan bagian penting dari angkutan
sedimen;
T (o C) 0 4 12 16 20 30 40
ρ (kg/m3) 999,9 1000 999,5 999,0 998,3 995,7 992,3
• Viskositas kinematis.
Untuk tujuan praktis . ν = 10-6 m2/dt
b. Sifat-sifat butiran sedimen tunggal
Sifat-sifat dari butiran sedimen tunggal;
Ukuran butir.
(1947 Sifat-sifat dasar yang dapat diukur yang menunjukkan sifat-sifat fisik
Ukuran butir dapat ditentukan dengan analisa saringan dan analisa tabung.
berdasarkan; U.S. Standard Sieve Series dan.usulan oleh Lane at all ).
Bentuk butiran
• Bentuk butiran mengikuti formasi atau konfigurasi dari butiran tanpa
memperhatikan ukuran dan komposisi butiran.
• Menurut Corey (lihat Schultz et al, 1954);
Sp = c / (ab)1/2
Dimana;
Sp = faktor bentuk/shape factor;
a, b dan c= masing-masing adalah ukuran dari yang paling panjang,
menengah dan yang paling kecil dari sumbu yang saling
tegak lurus satu sama lain.
Kepadatan/Specific Gravity
• Kepadatan sedimen mengikuti komposisi mineralnya.
• Specific gravity; rasio antara specific weight atau kepadatan sedimen
terhadap specific weight air, digunakan sebagai indikator kepadatan
butiran.
• Besaran Specific Gravity ini adalah 2,65.
Viskositas Kinematis
adalah fungsi dari temperatur air yang dapat dihitung dari;
T (o C) 0 4 12 16 20 30 40
ν (10-6 m2/dt) 1,793 1,567 1,237 1,112 1,011 0,802 0,661
Ws = FD
4/3. r3. π (ρs – ρ).g = CD .ρ. A. ( ω2/2 ) (2.8)
Gravitasi tahanan/resistence
WS FD
4 .r 3 . ( S ).g C . . A.( 2
)
3
D 2
gravitasi tahanan/ resistence
C D . . A.(
2
) 4 .r 3 . ( S ).g
2 3
.d 2 2 .d 3
. s s .g.
1
.C D
2 4 6
.d 3
Ws 4 .r 3 . .( s ).g ( s ).g
3 6
FD C D . . A.
1
2 2
2
.C D .
.
4
d 2
. s2
4( s 1).g.d
s
3.C D
10
Gaya Drag secara umum adalah;
FD C D . . A.
2 1
.C D .
2 2
.
4
d 2
.s2
(2.9)
Dimana; FD = Gaya drag
CD = Koefisien Drag
ρ = kepadatan air
A = Luas proyeksi butiran pada arah jatuh
ω = Kecepatan jatuh.
FD = 6.μ π ω (2.11)
FD = 3.π.d. ρ. υ. ω (2.13)
Kecepatan jatuh akhir untuk butiran sedimen.
1 s d2
g
18 (2.14)
dimana;
d = diameter butiran sedimen
ρs dan ρ = masing-masing kepadatan sedimen dan air
24 3
CD 1 Re
(2.15)
Re 16
Goldstein (1929) menyajikan solusi yang lebih lengkap dari Pendekatan Oseen,
dan Drag Koefisien menjadi;
(2.16)
CD = (24/Re) [ 1 + (3/16).Re – (19/1280).Re² + (71/20480).Re³ + ……]
Persamaan di atas berlaku untuk Angka Reynold sampai dengan 2.0 (Re <2,0).
Graf dan Acaroglu (1966), jika Angka Reynold lebih besar dari 2.0 hubungan
drag koefisien dan Angka Reynold harusnya ditentukan secara eksperimental.
Rumus Rubey
Rubey (1933); Kecepatan jatuh untuk butiran kerikil/gravel, pasir dan lanau.
Untuk butiran kwarsa dengan diameter lebih besar dari 1.0 mm (d>1,0 mm),
Kecepatan jatuh dihitung dengan;
1/ 2
s
F dg
(2.17)
Di mana parameter F=0,79 untuk ukuran butir lebih besar dari 1 mm jatuh
pada air dengan temperatur antara 10º C dan 25ºC dan d adalah diameter
butiran.
Untuk ukuran butiran yang lebih kecil (dari 1,0mm);
1/ 2 1/ 2
2 36 2
36 2
F 3 3
3 gd s / 1 gd s / 1
(2.18)
d 0,3mm
s 2650 kg / m 3
w 1000 kg / m 3
1,0906 x10 5 ft 2 / dt pada 20 0 C 0,0929 x1,0906 x10 5 m 2 / dt
Gaya gaya bekerja pada butir sedimen di dasar saluran terbuka seperti
pada Gambar dihalaman berikut.
22
Gaya Drag dan Gaya Angkat (Lift Force)
Gaya Drag total:
1
FD . .C D . A.U
2
1
FL . .C L . A.U
2
Dimana:
A = Luas proyeksi dari benda thd bidang datar yang tegak lurus arah aliran
CD, CL = Koefisien Drag dan Koef. Gaya angkat yg tergantung pd bentuk dan
kekasaran permukaan dari benda dan Angka Reynold.
23
Koefisien Gesekan
Dimana α diperhitungkan, krn kita tdk tahu
Kecepatan arus yg melalui butir sedimen tetapi
dianggap merupakan fungsi kecepatan rata-rata
FD . .C D . A .U
1 2
FD 1 2 A 1
b . .(C D . . ).U . . f .U 2
2
A' 2 A' 2
24
FD 1 A 1
b . .(C D . 2 . ).U 2 . . f .U 2
A' 2 A' 2
0,06 u* .k s
Hydraulically smooth flow 5
12 h
2
log
3,3 / u
2g *
f 2 u* .k s
C 0,06
Hydraulically rough flow 70
12 h
2
log
k
s
25
Contoh Soal
Soal:
Kedalaman air h = 5m, kecepatan arus U = 1 m/dt, ukuran butir d90 = 0,15 mm, ks
= 0,075
Ditanyakan : Tegangan geser dasar
Jawab: koefisien gesekan dasar:
0,06 0,06
f 2
2
0,0071
12 h 12 x5
log log
k 0,075
s
sehingga, tegangan geser dasar :
1 1
b . . f .U 2 .1000 x0,0071 x12 3,6 N / m 2
2 2
26
Koefisien Drag tergantung pada Angka Reynold
Re s .(d / )
24 1 g .d
La min ar( Re 0,5) CD (teori ) s ( s 1).
Re 18
Turbulen( Re 10 3 ) C D 0,4( percobaan) s 3( s 1) g.d
Fredse et al.(1992)
36
C D 1.4
Re
2
36. 7,5( s 1).g.d 36.
d n
dn
n
s
2,80
27
Keseimbangan butir sedimen di dasar saluran
Aliran air (steady) mengalir di dasar saluran dimana sedimen dasar
Berupa pasir, Gaya yang bekerja pada butiran:
.d 2 .d 3 1 .d 2
.( .u*,c ) f s .g.
1
.C D . 2
. .C L . ( .u*,c ) 2
2 4 6 2 4
28
Persamaan menjadi:
u*,2 c f 4
.
( s 1).g.d 2 .C D f . 2 .C L 3. 2
Parameter Shield
u*2
( s 1).g .d
29
Dari formula sebelumnya
u* .d n
Re s .(d / )
Berdasarkan studi Shield diperoleh hubungan θ dengan Angka Reynold (Re)
30
Diagram Shield memperlihatkan θc sebagai fungsi Re
31
Diagram Shield agak sulit digunakan karena nilai u* berada pada dua sisi
sumbu. Madsen et al (1976) mengkonversi Diagram Shield Kedalam suatu
diagram yg memperlihatkan hubungan antara Parameter Shield kritis θc dan
Parameter Sedimen-Fluida (S*)
d ( s 1).g .d
S*
4.
32
Diagram Shield memperlihatkan nilai Parameter Shield θc
sebagai fungsi Parameter sedimen-fluida S*
(Madsen et al, 1976)
33
Contoh Soal
Diketahui: Sedimen pasir dg ρs = 2650 kg/m3 dan d = 0,20 mm
Zat cair adalah air laut dengan ρ = 1025 kg/m3 dan ν=10-6 m2/dt
Tentukan Tegangan Geser kritis, τb,c
Penyelesaian:
Densitas relative s = (ρs /ρ)=(2650/1024)=2,59
Parameter Sedimen-Fluida :
34
Kumpulan rumus-2
u*2 u*2
( s 1)
( s 1).g .d .g .d
b .g.h.I u* g .h.I u*2 g .h.I
b .u*2
u*2 b b
( s 1).g .d .(s 1).g .d .(.g .d )
35
4.4. Stabilitas Dasar dan Tebing Saluran
(ditinjau dari butir sedimen)
Frest .N
(tan ).G 30 0 40 0
Bergerak jika Ffluid,0 ≥ G.tan φ sehingga
F fluid , 0
tan
G
u*2
( s 1) g .d
s
s
u* g .h.I b .u*2
d ( s 1).g .d
S*
4.
2. Untuk Bidang miring (long bed slope)
Frest
Gsinα
Ffluid
α
G.cosα
G
Untuk kondisi-2:
sin( )
cr , cr , 0 k cr 1 s / d 0
α sin
Gerakan kebawah
sin( )
α cr , cr , 0 k cr 1
Gerakan keatas
sin
3. Dinding Miring/Tebing saluran trapesium (Side slope)
Ffluid,β
R ( F fluid , ) G sin
2 2 2
Fres R
G.sinβ
β
G.cosβ
Fres .N
tan .G. cos tan 2
0 , 50
k cos .1
tan 2
Bergerak jika: R ≥ Fres 0 , 50
tan 2
cr , cos 1 . cr , 0
tan
2
4. Longitudinal slope + Side Slope
Ffluid,β
α
Fres R
G.sinβ
1:2/1,5:1 h
h = 3m 1:2
6m 20 m 6m
Penyelesaian:
Q2
U C. R.I b Q A.C. R.I b Ib 2 2
A .C .R
A 78m 2
RA 78 2,33m
P (2 45 20)
Anggap dasar saluran " rough / kasar":
12.h 12 2,33 1
C 18. log( ) 18. log( ) 51,2m 2 / dt
ks 0,04
95 2
Ib 2 24 10 4
78 51,2 2,33
2
2) Bagian tengah (dasar saluran)
3) Bagian tebing
b 3 4 . .g.h.I b 3 4 .1000 .10.3.(24 10 4 ) 5,2 N / m 2
c ,tebing k . c ,dasar
k very angular
d 50 0,02 m 36,5o.
k 0,7
c ,tebing 0,7 9,9 6,9 N / m 2
b 5,2 c ,tebing 6,9 STABIL