Pendahuluan
1.1 Tujuan
Agar dapat mengamati dan memahami sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem eksresi, dan sistem reproduksi pada hewa.
1.2 Dasar Teori
Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang
siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
didistribusikan ke dalam sel. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ
pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari
organ pencernaan melalui proses defekasi. Makanan masuk melalui rongga
oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi (mengunyah). Terjadi
proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan
yang dilakukan oleh gigi. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit
(Pearce, 2009).
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.
Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam
makanan dan O2 untuk menghasilkan energi. (Irianto, 2004).
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut
1
2
ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang
ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah
secara osmosis. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus
respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-
kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium
sinistra) ke aorta seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disini
terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran
adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke
jantung (serambi kanan/atrium dekstra) ke bilik kanan (ventrikel dekstra)
dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru.
Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses
pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan dari
sisa metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan
kulit (Syaifuddin, 2006).
Setiap makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makanan manusia
harus menghasilkan energi. Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-
sari makanan itu dapat diubah menjadi energi, maka makanan harus
dioksidasi. Oksidasi ini berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi adalah
energi, dan sisa oksidasi berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Pada peristiwa ini reaksi enzim pernapasan, sehingga dihasilkan reaksi
sebagai berikut. C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
Dari persamaan itu, jelas bahwa karbondioksida dan uap air di lepas ke
udara bersama hembusan napas, sedang energi sebagian berupa panas untuk
memelihara suhu badan dan sebagian berupa energi yang berguna untuk
melakukan kegiatan tubuh (Irianto, 2004).
Sistem ekresi merupakan hal pokok dalam homeostatis atau kondisi
yang mantap dalam tubuh karena sistem tersebut membuang limbah
metabolisme dan merespon ketidak seimbangan cairan tubuh dengan cara
mengekresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Pada mamalia, ginjal
adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah (sekitar 10 cm
3
tersebut melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina dan ditandai
oleh adanya peristiwa pembuahan (Fertilisasi). Reproduksi aseksual pada
hewan umumnya terjadi pada avertebrata dan tidak melibatkan alat
reproduksi. Ada 3 cara perkembangbiakan pada hewan secara aseksual, yaitu
pertunasan, pembelahan sel, dan flagmentasi. Kebanyakan organisme
mempunyai perbedaan yang nyata antara individu jantan dan individus
betina. Pada reproduksi seksual terjadi proses kombinasi materi genetik dari
dua sel induk sehingga menghasilkan sela anak yang unik dan berbeda
dengan induknya. Ketika sperma membuahi ovum, terjadilah reproduksi
seksual. Reproduksi seksual memerlukan baik individu jantan maupun
betina. Komponen penting dalam reproduksi seksual adalah gonad dan
zygot. Gonad adalah struktur yang menghasilkan gamet. Pada jantan adalah
testis dan pada betina adalah ovarium. Sedangkan zygot adalah sel telur
yang telah difertilisasi oleh sperma dimana terjadi penggabungan dua gamet
(sperma dan sel telur). Reproduksi seksual meningkatkan keragaman genetik
di antara keturunan dengan cara membangkitkan kombinasi unik gen yang
diwariskan dari dua induk (Campbell, 2004).
Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari
makanan tidak larut menjadi partikel larut oleh kerja enzim, sebelum
diabsorbsi makanan ini langsung di dalam saluran pencernaan dan
mengandung 17 asam amino. Dieksresikan asam hidronukleat disekresikan
oleh sel-sel umum. Sistem pencernaan meliputi sistem saluran yang
menerima makanan, menyerap sari makanan, hingga mengeluarkan sisa-sisa
dari proses pencernaan tersebut (Darwis, 2012)
Urine atau air seni adalah cairan sisa yang disekresi oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluar dari dalam tubuh melalui proses urinasi (Wulangi,
2004)
II. Metode Kerja
2.1 Alat dan Bahan
5
Hasil
(Dinda, 2013)
6
(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Pernapasan a. Paru-paru
b. Jantung
(Happy, 2012)
(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Hati
7
(Dokumen Pribadi,
2017)
(Betina)
(Ghany, 2013)
2. Amphibi
8
(Machfud, 2012)
(Dokumen Pribadi,
2017)
a. Kulit
Sistem Pernafasan
b. Paru-paru
9
(Viebarker, 2014)
(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Paru-paru
(Kadekdimas, 2015)
(Dokumen Pribadi,
2017)
10
(Ernatasya, 2015)
(Dokumen Pribadi,
2017)
3. Aves
(Wandy, 2013)
11
(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Pernafasan a. Paru-paru
b. Trakea
(Biologiilma, 2011)
(Dokumen Pribadi,
12
2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Hati
(Kliksma, 2015)
(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Reproduksi a. Testis
(Jantan) b. Vagina
(Betina)
(Kliksma, 2015)
(Dokumen Pribadi,
2017)
13
IV. Pembahasan
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan mengenai sistem
pencernaan, sistem pernafasan, sistem eksresi, dan sistem reproduksi dari mencit,
katak dan juga burung merpati.
4.1. Mencit
Pencernaan dimulai dari mulut untuk dihaluskan oleh oleh gigi di
dalam mulut, kemudian ke saluran esofagus lalu ke lambung dan usus
halus. Dalam usus halus diubah menjadi asam amino, monosakarida,
gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain. Absorbsi air dalam usus besar
khususnya mengakibatkan isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat.
Feses dikeluarkan dalam tubuh melalui kloaka kemudian ke anus. Tidak
berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur
giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam
mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan
menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan
makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak
mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada
struktur giginya, pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke
dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan
makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau
pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang
banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada
anus (Sukmaningrasa, 2017).
Organ pernapasan pada mencit meliputi hidung yang merupakan
tempat awal masuknya udara, paru-paru untuk membantu proses
pernafasan dan juga jantung.
Pada tikus sistem ekskresinya terdiri dari ginjal, kulit hati dan
paru-paru. Ginjal merupakan organ berwarna merah tua, yang merupakan
organ utama untuk melakukan proses ekskresi. Sedangkan paru-paru tidak
14
licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Saluran
reproduksi, tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen
berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai
duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil
kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya
dengan ureter ketika masuk kloaka. Ovarium. Ovarium yang berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.
Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh
oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland
untuk menghasilkan cangkang kapur (Campbell, 2004).
V. Kesimpulan
Ada pun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini, ialah untuk
sistem pencernaan mencit terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar, dan
kemudian anus, untuk katak sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan menuju kloaka, sedangkan untuk
burung merpati terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Untuk
sistem pernafasan mencit terdiri atas hidung, paru-paru, dan jantung, untuk katak
rongga mulut, koane, paru-paru dan kulit, sedangkan untuk burung merpati paru-
paru dan kantong-kantong udara berdinding tipis yang terhubung dengan paru-
18
parunya. Untuk sistem eksresi yang dapat diamati pada praktikum kali ini
terdapat hati dan ginjal. Dan yang terakhir untuk sistem reproduksi, mencit jantan
testis, vas deferens, penis, mencit betina terdiri dari sel telur dihasilkan oleh
ovarium, untuk katak katak jantan terdapat sepasang testis terletak disebelah atas
ginjal katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian
belakang rongga tubuh, sedangkan untuk merpati
Daftar Pustaka
Biologiilma. 2011. Sistem Pernapasan Burung.
http://biologiilma.blogspot.co.id/2011/02/sistem.pernapasan.burung.html?m=1
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.32 WIB]
Campbell, N.A. 2004. Biologi Jilid 3. Erlangga Jakarta.
Darwis, W. 2012. Tanaman Obat yang Terdapat di Kota Bengkulu yang Berpotensi
Sebagai Obat Penyakit dan Gangguan pada Sistemp Pencernaan Mausia. Jurnal
Konservasi. Vol: 8 (1). 1-15.
Dinda. 2013. Anatomi Tubuh Mencit. http://dindamaritoo.blogspot.co.id/
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.35 WIB]
Ernatasya. 2013. Sistem Reproduksi Hewan.
http://ernanatasya.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.38 WIB]
Happyblog. 2012. Zoologi Vertebrata.
http://happykai-
indo.blgspot.co.id/2012/03/laporan.praktikum.zoologi.vertebrata.html?=m=1
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.40 WIB]
Irianto, K. 2004. Struktur dan fungsi tubuh manusia. Jakarta : Yrama Widia.
Kliksma. 2014. Sistem Reproduksi Katak. http://kliksma.com/2014/09/sistem-
reproduksi-katak.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.43 WIB]
Kadekdimas. 2013. Sistem Eksresi. http://kadekdimas.blogspot.co.id/2013/08/sistem-
ekskresi-pada-katak.html
19