Anda di halaman 1dari 19

I.

Pendahuluan
1.1 Tujuan
 Agar dapat mengamati dan memahami sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem eksresi, dan sistem reproduksi pada hewa.
1.2 Dasar Teori
Makanan harus dicerna agar menjadi molekul-molekul sederhana yang
siap diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk
didistribusikan ke dalam sel. Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal
(mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang
berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan
energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari
tubuh. Proses pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke dalam organ
pencernaan dan berakhir sampai sisa-sisa zat makanan dikeluarkan dari
organ pencernaan melalui proses defekasi. Makanan masuk melalui rongga
oral (mulut). Langkah awal adalah proses mestikasi (mengunyah). Terjadi
proses pemotongan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan
yang dilakukan oleh gigi. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem
pencernaan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit
(Pearce, 2009).
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air dan
elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh.
Manusia menggunakan molekul-molekul organic yang terkandung dalam
makanan dan O2 untuk menghasilkan energi. (Irianto, 2004).
Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung (oksigen) serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.
Pengisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut

1
2

ekspirasi. Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen yang
ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari darah
secara osmosis. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui traktus
respiratorius (jalan pernapasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-
kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium
sinistra)  ke aorta  seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel), disini
terjadi oksidasi (pembakaran). Sebagai ampas (sisanya) dari pembakaran
adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke
jantung (serambi kanan/atrium dekstra)  ke bilik kanan (ventrikel dekstra)
dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan paru-paru.
Akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses
pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme, sedangkan dari
sisa metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan
kulit (Syaifuddin, 2006).
Setiap makhluk hidup memerlukan energi. Setiap makanan manusia
harus menghasilkan energi. Energi itu berasal dari sari makanan. Agar sari-
sari makanan itu dapat diubah menjadi energi, maka makanan harus
dioksidasi. Oksidasi ini berlangsung di dalam sel. Hasil oksidasi adalah
energi, dan sisa oksidasi berupa karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Pada peristiwa ini reaksi enzim pernapasan, sehingga dihasilkan reaksi
sebagai berikut. C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + Energi
Dari persamaan itu, jelas bahwa karbondioksida dan uap air di lepas ke
udara bersama hembusan napas, sedang energi sebagian berupa panas untuk
memelihara suhu badan dan sebagian berupa energi yang berguna untuk
melakukan kegiatan tubuh (Irianto, 2004).
Sistem ekresi merupakan hal pokok dalam homeostatis atau kondisi
yang mantap dalam tubuh karena sistem tersebut membuang limbah
metabolisme dan merespon ketidak seimbangan cairan tubuh dengan cara
mengekresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Pada mamalia, ginjal
adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah (sekitar 10 cm
3

panjangnya). Ginjal mamalia memiliki dua daerah yang berbeda yaitu


korteks renal dibagian dalam dan korteks renal dibagian luar. Nefron yang
merupakan unit fungsional ginjal vertebrata, terdiri atassebuah tubula
panjang tunggal, dan sebuah bola kapiler yang disebut gromerulus. Ujung
buntu tubula itu membentuk pembengkakan mirip piala, yang disebutkapsul
bowman yang mengelilingi glomerulus (Campbell, 2004).
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem
reproduksi pada suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistem
reproduksi pada perempuan berpusat di ovarium. Alat reproduksi pada pria
a. Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi
sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron b. Sepasang epididimis,
saluran panjang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum. Pada wanita
ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan
progestron) jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari
ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi. (Sembiring, 2005).
Hewan dapat bereproduksi hanya secara seksual atau aseksual atau bisa
bergantian melakukan kedua modus tersebut. Reproduksi aseksual biasanya
hanya melibatkan orang tua tunggal dan tidak melibatkan proses
pembentukan gamet. Reproduksi aseksual terjadi tanpa melalui penyatuan
sperma dan ovum. Reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan
pembelahan sel secara mitosis. Reproduksi aseksual adalah penciptaan
keturunan melalui gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang
dibuahi), yang diploid. Gamet betina, ovum (telur yang belum dibuahi),
umumnya adalah sel yang relatif besar dan tidak motil. Gamet jantan,
spermatozoon, umumnya adalah sel yang kecil namun motil. Reproduksi
aseksual terjadi tanpa peleburan sel kelamin jantan dan betina. Reproduksi
aseksual biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah atau tidak bertulang
belakaang (avertebrata). Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan
tingkat tinggi atau hewan betulang belakang (vertebrata). Perkembangbiakan
4

tersebut melibatkan alat kelamin jantan dan alat kelamin betina dan ditandai
oleh adanya peristiwa pembuahan (Fertilisasi). Reproduksi aseksual pada
hewan umumnya terjadi pada avertebrata dan tidak melibatkan alat
reproduksi. Ada 3 cara perkembangbiakan pada hewan secara aseksual, yaitu
pertunasan, pembelahan sel, dan flagmentasi. Kebanyakan organisme
mempunyai perbedaan yang nyata antara individu jantan dan individus
betina. Pada reproduksi seksual terjadi proses kombinasi materi genetik dari
dua sel induk sehingga menghasilkan sela anak yang unik dan berbeda
dengan induknya. Ketika sperma membuahi ovum, terjadilah reproduksi
seksual. Reproduksi seksual memerlukan baik individu jantan maupun
betina. Komponen penting dalam reproduksi seksual adalah gonad dan
zygot. Gonad adalah struktur yang menghasilkan gamet. Pada jantan adalah
testis dan pada betina adalah ovarium. Sedangkan zygot adalah sel telur
yang telah difertilisasi oleh sperma dimana terjadi penggabungan dua gamet
(sperma dan sel telur). Reproduksi seksual meningkatkan keragaman genetik
di antara keturunan dengan cara membangkitkan kombinasi unik gen yang
diwariskan dari dua induk (Campbell, 2004).
Pencernaan atau digesti merupakan perombakan partikel besar dari
makanan tidak larut menjadi partikel larut oleh kerja enzim, sebelum
diabsorbsi makanan ini langsung di dalam saluran pencernaan dan
mengandung 17 asam amino. Dieksresikan asam hidronukleat disekresikan
oleh sel-sel umum. Sistem pencernaan meliputi sistem saluran yang
menerima makanan, menyerap sari makanan, hingga mengeluarkan sisa-sisa
dari proses pencernaan tersebut (Darwis, 2012)
Urine atau air seni adalah cairan sisa yang disekresi oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluar dari dalam tubuh melalui proses urinasi (Wulangi,
2004)
II. Metode Kerja
2.1 Alat dan Bahan
5

Alat Jumlah Bahan Kadar


Alat bedah 1 set Mencit 3 ekor
Nampan bedah 1 buah Burung merpati 1 pasang
Jarum pentul 7 buah Katak 1 ekor
Kloroform Secukupnya
2.2 Prosedur Kerja

Hewan yang akan


dibedah

 Dibius dengan kloroform


 Dibedah
 Diamati organ-organnya

Hasil

III. Hasil Pengamatan


No Foto Literatur Keterangan
1 Mencit

(Dokumen Pribadi, 2017)


a. Lambung
Sistem Pencernaan b. Usus Halus
c. Usus besar

(Dinda, 2013)
6

(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Pernapasan a. Paru-paru
b. Jantung

(Happy, 2012)

(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Hati
7

(Dokumen Pribadi, (Happy, 2012)


2017)
Sistem Reproduksi a. Testis
(Jantan) b. Epididimis
c. Vas deferens
d. Uretra
e. Ovarium
f. Oviduk
g. Vagina

(Dokumen Pribadi,
2017)

(Betina)

(Ghany, 2013)
2. Amphibi
8

(Dokumen Pribadi, 2017)


Sistem Pencernaan a. Lambung
b. Usus halus
c. Usus besar

(Machfud, 2012)

(Dokumen Pribadi,
2017)
a. Kulit
Sistem Pernafasan
b. Paru-paru
9

(Viebarker, 2014)

(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Paru-paru

(Kadekdimas, 2015)

(Dokumen Pribadi,
2017)
10

Sistem Reproduksi a. Testis


(Jantan)

(Ernatasya, 2015)
(Dokumen Pribadi,
2017)
3. Aves

(Dokumen Pribadi, 2017)


Sistem Pencernaan a. Kloaka
b. Tembolok
c. Lambung
d. Usus halus
e. Usus Besar

(Wandy, 2013)
11

(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Pernafasan a. Paru-paru
b. Trakea

(Biologiilma, 2011)

(Dokumen Pribadi,
12

2017)
Sistem Eksresi a. Ginjal
b. Hati

(Kliksma, 2015)

(Dokumen Pribadi,
2017)
Sistem Reproduksi a. Testis
(Jantan) b. Vagina

(Betina)

(Kliksma, 2015)

(Dokumen Pribadi,
2017)
13

IV. Pembahasan
Pada praktikum kali ini didapatkan hasil pengamatan mengenai sistem
pencernaan, sistem pernafasan, sistem eksresi, dan sistem reproduksi dari mencit,
katak dan juga burung merpati.
4.1. Mencit
Pencernaan dimulai dari mulut untuk dihaluskan oleh oleh gigi di
dalam mulut, kemudian ke saluran esofagus lalu ke lambung dan usus
halus. Dalam usus halus diubah menjadi asam amino, monosakarida,
gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain. Absorbsi air dalam usus besar
khususnya mengakibatkan isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat.
Feses dikeluarkan dalam tubuh melalui kloaka kemudian ke anus. Tidak
berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada struktur
giginya , pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke dalam
mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan makanan
menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau pembusukanan
makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang banyak
mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada anus.
Tidak berbeda dengan hewan sebelumnya, letak perbedaan hanya pada
struktur giginya, pada marmot makanan di kunyah kemudian masuk ke
dalam mulut, kemudian menuju kerongkongan dari kerongkongan
makanan menuju lambung, pada lambung proses fermentasi atau
pembusukanan makanan dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekumyang
banyak mengandung bakteri. Kemudian meuju ke usus dan bermuara pada
anus (Sukmaningrasa, 2017).
Organ pernapasan pada mencit meliputi hidung yang merupakan
tempat awal masuknya udara, paru-paru untuk membantu proses
pernafasan dan juga jantung.
Pada tikus sistem ekskresinya terdiri dari ginjal, kulit hati dan
paru-paru. Ginjal merupakan organ berwarna merah tua, yang merupakan
organ utama untuk melakukan proses ekskresi. Sedangkan paru-paru tidak
14

hanya berperan sebagai organ pernapasan tetapi paru-paru juga berperan


dalam sistem ekskresi. Hati fungsi hati dalam sistem ekskresi adalah
menghasilkan empedu secara terus-menerus yang ditampung dalam
kantung empedu. Kemudian ada kulit yang berfungsi sebagai alat
pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan. Selain itu, kulit juga
berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu untuk mengeluarkan keringat.
Alat reproduksi pada mamalia jantan adalah testis, vas deferens, penis.
Pada mamalia betina adalah sel telur dihasilkan oleh ovarium. Uterus
adalah bagian alat kelamin mamalia betina yang berfungsi sebagai tempat
perkembangan embrio. Peristiwa pelepasan sel telur dari ovarium disebut
ovulasi. Tempat penyimpanan dan pematangan sperma pada alat kelamin
pria adalah epididimis.
4.2. Katak
Saluran pencernaan katak dimulai dari rongga mulut, kemudian menuju
ke lambung yang berbentuk seperti kantung, lalu menuju usus halus dan usu
besar. Usus besar berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka
merupaka muara bersama antara saluran pencernaan makananm saluran
reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amphibi, terdiri atas hati
dan pancreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang
terbagi lagi menjadi dua lobus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas
berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan ususdua belas jari
(duodenum). Pancreas berfungsi menghasilakn enzim dan hormone yang
bermuara pada duodenum (Sukmaningrasa, 2017).
Alat-alat pernapasan katak terdiri dari : rongga mulut – koane – paru-
paru. Pernapasan dengan kulit berlangsung pada saat amfibi berada di darat
maupun di air. Kulit katak selalu basah agar dapat berfungsi sebagai alat
pernapasan. Selain itu, kulit katak sangat tipis, mengandung kapiler-kapiler
darah, dan dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar penghasil lendir di bagian
korium / dermisnya serta di bawah kulit.
15

Alat ekskresi utama pada katak adalah sepasang ginjal (opistonefros)


yang terletak dikanan dan kiri tulang belakang. Warnanya merah kecoklatan,
bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Pada katak jantan, saluran
ginjal dan saluran kelaminnya menyatu, sedangkan pada katak betina tidak.
Pada katak jantan terdapat sepasang testis terletak disebelah atas ginjal.
Memiliki ureter dan saluran sperma. Vasa diferen merupakan saluran-saluran
halus yang meninggalkan testis, berjalan ke medial menuju ke bagian krunial
ginjal, ia berjalan disebelah lateral ginjal. Kloaka kadang-kadang masih jelas
dijumpai. Pada katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada
bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut
mesovarium, memiliki rahim dan oviduk (Pearce, 2009).
4.3. Burung Merpati
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Makanan bukung bervariasi berupa biji-bijian, hewan
kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan burung dimulai dari paruh yang
merupakan modifikasi gigi, rongga mulut terdiri atas rahang atas yang
merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Kemudian menuju
faring berupa saluran pendek, esophagus pada burung terdapat pelebaran
pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan yang dapat diisi dengan cepat. Kemudiang menuju ke lambung,
lambung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) banyak menghasilkan
enzim pencernaan, dinding ototnya tipis. Ventrikulus (lambung pengunyah),
ototnya berdindingtebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil
dan pasir yang tertelan bersama makanan. Kemudian makanan menuju usus
yang terdiri dari usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Burung memiliki alat pernapasan berupa paru-paru dan kantong-kantong
udara berdinding tipis yang terhubung dengan paru-parunya. Ketika
kantong-kantong udara digembungkan, tubuh burung sangat ringan. Kantong
udara itu juga digunakan oleh burung untuk mengambil oksigen sebanyak
mungkin. Pada burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di
16

paru-paru. Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga


dada yang dilindungi oleh tulang rusuk. Selain paru-paru, burung memiliki 8
atau 9 perluasan paru-paru atau kantung-kantung udara berselaput tipis (air
sacs/sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap.
Di kantung-kantung udara (air sacs) tidak terjadi difusi gas pernapasan:
kantung-kantung udara hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan
oksigen dan meringankan tubuh. Karena adanya kantung-kantung udara
maka pernapasan pada burung menjadi efisien. Kantung-kantung udara
terdapat di pangkal leher (servikal), ruang dada bagian depan (toraks
anterior), antara tulang selangka (korakoid), ruang dada bagian belakang
(toraks posterior), dan di rongga perut (kantong udara abdominal).
Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi) disebabkan
adanya kontraksi otot antar tulang rusuk (interkostal) sehingga tulang rusuk
bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan kata lain,
burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya sehingga
tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan
masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-
paru dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung-kantung udara sebagai
cadangan udara.
Alat eksresi pada burung berupa hati, ginjal, dan kulit. Burung
menghasilkan kelenjar minyak yang terdapat pada ujung ekornya. kelenjar
ini menghasilkan minyak untuk membasahi bulu-bulunya. Alat ekskresi
berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat, tertutup oleh
peritoneum (retroperitonial). Tiap-tiap ren terbagi atas 4 lobi. Dari dataran
ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke caudal dan berahir
pada kloaca. Darah yang berasal dari arteri renalis akan disaring secara
filtratis. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa ureum
akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Sukmaningrasa, 2017)
Sistem reproduksi pada burung jantan meliputi testis berjumlah
sepasang, berbentuk oval atau bulat, berwarna putih, bagian permukannya
17

licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Saluran
reproduksi, tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Duktus deferen
bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong yang
disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen
berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai
duktus ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil
kemudian menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya
dengan ureter ketika masuk kloaka. Ovarium. Ovarium yang berkembang
hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Ovarium
kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter.
Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh
oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka.
Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri,
bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh
mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa bagian; bagian anterior adalah
infundibulumyang punya bagian terbuka yang mengarah ke rongga selom
sebagai ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah
magnum yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau shell gland
untuk menghasilkan cangkang kapur (Campbell, 2004).
V. Kesimpulan
Ada pun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini, ialah untuk
sistem pencernaan mencit terdiri dari mulut, lambung, usus halus, usus besar, dan
kemudian anus, untuk katak sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut,
lambung, usus halus, usus besar, rektum dan menuju kloaka, sedangkan untuk
burung merpati terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Untuk
sistem pernafasan mencit terdiri atas hidung, paru-paru, dan jantung, untuk katak
rongga mulut, koane, paru-paru dan kulit, sedangkan untuk burung merpati paru-
paru dan kantong-kantong udara berdinding tipis yang terhubung dengan paru-
18

parunya. Untuk sistem eksresi yang dapat diamati pada praktikum kali ini
terdapat hati dan ginjal. Dan yang terakhir untuk sistem reproduksi, mencit jantan
testis, vas deferens, penis, mencit betina terdiri dari sel telur dihasilkan oleh
ovarium, untuk katak katak jantan terdapat sepasang testis terletak disebelah atas
ginjal katak betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian
belakang rongga tubuh, sedangkan untuk merpati

Daftar Pustaka
Biologiilma. 2011. Sistem Pernapasan Burung.
http://biologiilma.blogspot.co.id/2011/02/sistem.pernapasan.burung.html?m=1
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.32 WIB]
Campbell, N.A. 2004. Biologi Jilid 3. Erlangga Jakarta.
Darwis, W. 2012. Tanaman Obat yang Terdapat di Kota Bengkulu yang Berpotensi
Sebagai Obat Penyakit dan Gangguan pada Sistemp Pencernaan Mausia. Jurnal
Konservasi. Vol: 8 (1). 1-15.
Dinda. 2013. Anatomi Tubuh Mencit. http://dindamaritoo.blogspot.co.id/
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.35 WIB]
Ernatasya. 2013. Sistem Reproduksi Hewan.
http://ernanatasya.blogspot.co.id/2013_12_01_archive.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.38 WIB]
Happyblog. 2012. Zoologi Vertebrata.
http://happykai-
indo.blgspot.co.id/2012/03/laporan.praktikum.zoologi.vertebrata.html?=m=1
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.40 WIB]
Irianto, K. 2004. Struktur dan fungsi tubuh manusia. Jakarta : Yrama Widia.
Kliksma. 2014. Sistem Reproduksi Katak. http://kliksma.com/2014/09/sistem-
reproduksi-katak.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.43 WIB]
Kadekdimas. 2013. Sistem Eksresi. http://kadekdimas.blogspot.co.id/2013/08/sistem-
ekskresi-pada-katak.html
19

Machfud. 2012. Zoologi Bedah Katak.


https://machfudariesgunawan.blogspot.co.id/2012/09/laporaran-praktikum-
zoologi-bedah-katak.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.46 WIB]
Pearce Evelin C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT
Gremedia Pustaka Utama
Sembiring , dkk. 2005. Biologi. Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka.
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta:EGC
Sukmaningrasa, S. 2017. Sistem Pencernaan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
Viebarker. 2014. Sistem Pernapasan Pada Katak.
http://viebarker.blogspot.co.id/2014/04/sistem-pernapasan-pada-katak.html
Diakses : [05, Mei 2017] Pukul : [05.49 WIB]
Wulangi. 2004. Sistem Ekresi Pada Hewan dan Manusia. Jurnal Biomedik. Vol: 4
(1). 45-49.

Anda mungkin juga menyukai