Anda di halaman 1dari 4

348 Mifran/ Analisis Gerak Harmonik Teredam pada Rangkaian RLC dengan Spreadsheet Excel

Analisis Gerak Harmonik Teredam pada Rangkaian RLC dengan


Spreadsheet Excel

Mifran, Yudhiakto Pramudya


Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Jl. Pramuka No. 42 Sidikan Umbul Harjo Yogyakarta
mifranbima@yahoo.co.id

Abstrak – Rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri dari resistor R, induktor L, dan kapasitor C. Penamaan RLC
disebabkan nama yang menjadi simbol listrik pada kapasitansi, induktansi dan resistansi. Arus I pada rangkaian RLC
berosilasi sesuai nilai atau besaran dari resistor R, induktor L, dan kapasitor C.
C Karena besarnya resistansi, maka gerak
osilasi arus I pada rangkaian RLC menyebabkan gerak harmonik teredam. Gerak Harmonik Harmonik Teredam (Damped
Harmonic Motion) merupakan gerak rak osilasi dengan amplitudo yang berubah-ubah.
berubah . Untuk mempermudah memahami
gerak harmonik teredam, dibuat simulasii arus I. Arus I disimulasikan secara analitik dan numerik menggunakan
program Microsoft Excel. Hasil simulasi menunjukkan periode osilasi yang berbeda dari masing-masing
masing kasus redaman.

Kata Kunci: Gerak Harmonik


rmonik Teredam, Rangkaian RLC, Spreadsheet Excel

Abstract – RLC circuit is a circuit consisting of a resistor R, inductor L, and capacitor C. Nomination RLC due to the
name, the symbol of power in the capacitance,
capacitance inductance and resistance. The current I on the right oscillating RLC
circuit or scale value of resistor R, inductor L, and capacitor C. Since large resistance, then the current I in the
oscillatory motion RLC circuit cause damped harmonic motion. Damped Harmonic Motion (Damped Harmonic Motion)
is an oscillatory motion with amplitude changing.
changing To facilitate understanding of damped harmonic motion
motion, made I.
Alternating current simulation I analytically and numerically simulated using the Microsoft Excel program
program. Simulation
results show that different periods of oscillation in each case the damping.

Keywords: Damped Harmonic Motion, RLC circuit,


circuit Excel Spreadsheets

I. PENDAHULUAN II. TEORI


Simulasi komputer
omputer dibuat untuk mempermudah Sebuah obyek massa m yang tersambung dengan ujung
manusia mempelajari, mengamati, dan meramalkan pegas, bergerak meluncur tanpa gesekan pada bidang
fenomema-fenomena
fenomena fisis yang mungkin terjadi. Pada datar seperti pada Gambar 1.
prinsipnya simulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara
misalnya dengan deretan angka-angka, angka, gambar, grafik,
atau visualisasi dengan komputer [1]. Salah satu
fenomena fisis yang dapat disimulasikan tersebut adalah
pada osilator harmonik teredam
Osilator harmonik teredam merupakan salah satu
model fisis yang penting untuk berbagai aplikasi industri.
Salah satu contoh yang sering kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari adalah fenomena osilasi pada
pegas.
Osilasi atau gerak harmonik teredam pada pegas telah tela
banyak dianalisis dan disimulasikan oleh para peneliti
lainnya. Sehingga, dalam hal ini peneliti mencoba untuk Gambar 1. Sistem pegas [2].
menganalisis dan mensimulasikan gerak harmonik
teredam pada penggunaan Resistor-Induktor Induktor-Kapasitor Pegas mempunyai panjang alami, ketika pada keadaan
(RLC)) pada suatu rangkaian elektronik. Sistem Siste yang itu pegas tidak memberikan gaya pada massa m, dan
terdiri dari resistor R, induktor L,, dan kapasitor C dengan posisi massa pada titik ini disebut posisi setimbang. Jika
diberikan tegangan V sebagai sumber gaya F. F Tegangan massa dipindahkan kekanan yang berarti merentangkan
V diputus dari rangkaian, LC menampung tegangan pegas, atau kekiri yang berarti menekan pegas, pegas
kemudain menyalurkan tegangan keseluruh rangkaian. akan memberikan gaya pada massa untuk
Karena besarnya nilai resistansi R menyebabkan
nyebabkan muatan mengembanlikan massa pada posisi setimbangnya. Gaya
q dan kuat arus I semakin berkurang dengan semakin ini disebut gaya pemulih [2]. Besarnya gaya pemulih F
bertambahnya waktu t.. Perubahan inilah yang berbanding lurus dengan simpangan x dan bergantung
disimulasikan menggunakan program Microsoft Excel dengan bahan dan dimensi pegas yang disebut sebagai
yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam konstanta pegas k sehingga diperoleh persamaan:
memahami gerak harmonik teredam. F = −kx (1)

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
Mifran/ Analisis Gerak Harmonik Teredam pada Rangkaian RLC dengan Spreadsheet Excel 349

Sistem osilasi pada umumnya tidak semua berosilasi rangkaian tangki secara periodik ditambahkan energi
tanpa gesekan. Akan tetapi, semua osilasi memiliki pada rangkaian [3].
gesekan atau disebut dengan gaya redaman (damping).
Sehingga, gerak osilasi tersebut disebut dengan gerak
harmonik teredam (damped harmonic) dengan gerakan
A
tidak lagi menyerupai gerak harmonis sederhana.
Ada tiga kasus umum gerak harmonik teredam yaitu :
1. Redaman Ringan (Under Damped) yang memerlukan
waktu lama untuk mencapai kesetimbangan dengan
syarat: t
2
(a)
k b
>  ( 2)
m  2m A
2. Redaman Penuh (Over Damped) yang melakukan
beberapa ayunan sebelum berhenti,dengan syarat:
2
k b
<  ( 3)
m  2m (b) t
Gambar 2. Tipe Gelombang (a) osilator teredam (b) osilator
3. Redaman Kritis (Critical Damping) yang kontinu.
kesetimbanganya dicapai dengan cepat dengan syarat:
2
Gerak Harmonik Teredam pada rangkaian RLC
k b mengikuti syarat redaman pada umumnya yaitu gerak
=  ( 4) osilasi pada pegas dimana R identik dengan b, L identik
m  2m
dengan m, 1/C identik dengan k. Sehingga diperoleh:
Sistem osilasi teredam ini berperilaku mengikuti Redaman Ringan (Under Damped):
persamaan deferensial orde dua. Dengan massa m, 2
konstanta pegas k, dan rasio redaman b, dengan F=ma 1  R 
> ( 7)
diperoleh persamaan untuk gaya pemulih: LC  2L 
F = −bv − kx ( 5) Redaman Penuh (Over Damped):
2
v dan a merupakan turunan pertama dan kedua dari x 1  R 
< ( 8)
LC  2L 
sehingga:
Redaman Kritis (Critical Damping):
d2 x b k
2
+ dx + x = 0 ( 6) 1  R 
2

dt m m = ( 9)
LC  2L 
Gerak osilasi pada pegas [4] memiliki kesamaan
dengan gerak osilasi pada rangkaian RLC. Jika pada
pegas membahas tentang jarak x dan kecepatan v, maka III. METODE PENELITIAN
pada rangkaian RLC membahas tentang muatan q dan A. Metode Analitik
kuat arus I. Pada rangkaian RLC, jaringan LC sering Persamaan gerak untuk rangkaian RLC didapatkan
disebut sebagai “rangkaian tangki”, karena dengan analisis hukum Kirchoff 1 sebagai berikut:
kemampuannya menampung tegangan AC pada frekuensi d2 q R 1
osilasi [3]. + dq + q = 0 (10)
Pada frekuensi osilasi rangkaian tangki tentunya dt2 L LC
memiliki resistansi. Sehingga menambah resistansi total dengan dq dan d2q adalah turunan pertama dan kedua
pada rangkaian RLC. Resistansi total tersebut yang akan dari q. Dengan menggunakan algoritma Euler,
mengganggu aliran arus pada rangkaian. Akibatnya, diperoleh solusi persamaan geraknya adalah :
tegangan AC akan cenderung menurun setelah
melakukan beberapa putaran osilasi. Gambar 2a q( t ) = q0e−αt cos(ωt ) (11)
memperlihatkan hasil gelombang rangkaian tangki, Sehingga arus yang mengalir pada rangkaian adalah:
amplitudo gelombang mengalami penurunan yang
disebut sebagai gelombang sinus teredam (damped sine I ( t ) = −αq0e−αt α cos (ωt ) + ω sin (ωt )  (12)
wave). Dalam hal ini, rangkaian telah kehilangan energi
R
yang salah satu kemungkinannya diubah dalam bentuk α= (13)
panas. 2L
Osilasi rangkaian tangki dapat dibuat secara 1 R
2

berkelanjutan jika kita menambahkan energi secara ω= −  (14)


periodik dalam rangkaian. Energi ini akan digunakan LC  2L 
untuk mengganti energi yang hilang. Gambar 2b
menunjukkan gelombang kontinu (continous wave) pada

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
350 Mifran/ Analisis Gerak Harmonik Teredam pada Rangkaian RLC dengan Spreadsheet Excel

B. Metode Numerik 200.000


Untuk menentukan nilai I(t) secara numerik dapat
dihitung dengan persamaan berikut:

Kuat Arus (Ampere)


150.000 I(t) Analitik
R 1
I j+1 = I j − Ii ( t j+1 − t j ) − q( t j+1 − t j ) (15) I(t) Numerik
L LC 100.000

dengan j adalah data ke j.


50.000
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan menggunakan metode analitik dan numerik 0.000
[5], gerak harmonik teredam pada rangkaian RLC dapat 0 5 10
disimulasikan dengan dibuatkan grafik perbandingan -50.000
hasil dari kedua metode tersebut. Dari ketiga kasus
redaman, dipilih nilai yang berbeda dari beberapa Waktu (detik)
variabel dengan alasan selain nilai tersebut mudah Gambar 4. Hubungan t dan I(t) pada Gerak Harmonik Teredam
diperoleh juga dapat memberikan kemudahan dalam Penuh.
membuat simulasi untuk ketiga kasus redaman sehingga
dapat dibedakan antara redaman ringan, redaman penuh, C. Redaman Kritis (Critical Damped)
maupun redaman kritis. Tabel 3. Variabel-variabel dalam gerak harmonik teredam
A. Redaman Ringan (Under Damped) kritis.
Tabel 1. variabel-variabel dalam gerak harmonik teredam Variabel Nilai Satuan
ringan.
‫ݍ‬଴ -100 coulomb
Variabel Nilai Satuan
R 150 ohm
‫ݍ‬଴ -100 coulomb
L 21 henry
R 35 ohm
C 0.0037 farad
L 36 henry
C 0.0037 farad
400.000
350.000
Kuat Arus (Ampere)

250.00
300.000 I(t) Analitik
Kuat Arus (Ampere)

150.00 250.000
I(t) Numerik
200.000
50.00
150.000
-50.00 0 5 10 100.000
I(t) Analitik 50.000
-150.00
I(t) Numerik 0.000
-250.00 kemiringan (+) -50.000 0 1 2 3 4 5
kemiringan (-)
-350.00 Waktu (detik)
Waktu (detik) Gambar 5. Hubungan t dan I(t) pada Gerak Harmonik Teredam
Kritis.
Gambar 3. Hubungan t dan I(t) pada Gerak Harmonik Teredam
Ringan. Gambar 4, 5 dan 6 merupakan simulasi dari hasil
analisis data untuk masing-masing kasus redaman. Secara
B. Redaman Penuh (Over Damped) keseluruhan, gambar tersebut menjelaskan bahwa kondisi
kuat arus I pada suatu rangkaian RLC dengan kondisi
Tabel 2. Variabel-variabel dalam gerak harmonik teredam
penuh.
redaman yang berbeda yang dipengaruhi oleh beda nilai
variabel dari induktor, resistor dan kapasitor. Akibatnya,
Variabel Nilai Satuan arus menjadi berkurang hingga rangkaian tersebut tidak
‫ݍ‬଴ -100 coulomb berarus lagi (I=0) atau kembali pada posisi setimbang.
Proses kembali pada posisi setimbang untuk setiap
R 100 ohm kasus redaman terjadi pada waktu t yang berbeda.
L 36 henry Gambar 4 menyimulasikan proses kesetimbangan terjadi
setelah kurang dari 10 detik terjadi gerak osilasi. Hal ini
C 0.0037 farad
terjadi karena nilai variabel LC lebih besar dari R atau
secara matematisnya nilai 1/LC>(R/2L)2. Gambar 5
menyimulasikan proses kesetimbangan terjadi setelah
kurang dari 5 detik terjadi gerak osilasi. Hal ini terjadi

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Mifran/ Analisis Gerak Harmonik Teredam pada Rangkaian RLC dengan Spreadsheet Excel 351

dikarenakan oleh nilai variabel LC lebih kecil dari R atau TANYA JAWAB
secara matematisnya nilai 1/LC<(R/2L)2. Gambar 4 dan
gambar 5 sama-sama terjadi gerak osilasi dengan jumlah Pugo, UKSW
osilasi berbeda akibat perbedaan resistansi. Gambar 6 ? Apakah pada rangkaian RLC diberi tegangan?
menyimulasikan bahwa tidak terjadi osilasi sedikitpun
atau langsung kembali pada posisi setimbang. Hal ini Mifran, UAD
terjadi karena nilai variabel LC sama besarnya denan R @ Tegangan V diberikan sesaat pada rangkaian (artinya
atau secara matematisnya nilai 1/LC=(R/2L)2. sumber tegangan dilepas dari rangkaian setelah
tegangan tertampung pada LC). Tegangan akan
IV. KESIMPULAN berkurang seiring bertambahnya waktu akibat
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa resistansi dari resistor dan resistansi internal dari C.
gerak harmonik teredam dapat dianalis dan disimulasikan
dengan cara numerik berbantuan Spreadsheet Excel. Budi S., UNAS
Simulasi membantu memprediksi hasil eksperimen. ? Sesuatu yang sudah ada penyelesaian analitik tidak
Sehingga, penelitian gerak harmonik teredam pada perlu dikomputasi numeric. Untuk komputasi model
rangkaian RLC secara eksperimen dapat menghasilkan denyut jantung akan lebih bermanfaat.
hasil sesuai atau mendekati teori.
Mifran, UAD
UCAPAN TERIMA KASIH @ Untuk simulasi dan analisis gerak osilasi pada denyut
Rasa syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang jantung secara numeric lebih menarik, ini menjadi
Maha Esa, dan terima kasih penulis sampaikan kepada inspirasi baru bagi saya pada penelitian selanjutnya.
Bapak Yudhiakto Pramudhya, Ph. D atas bimbingan dan
kerjasama hingga menghasilkan sebuah paper yang Riyatun, UNS
sangat berharga ini. Dan terima kasih juga untuk semua ? Mohon penjelasan inputan yang menghasilkan grafik
pihak yang telah membantu hingga akhirnya penelitian teredam kritis, subkritis, dan superkritis.
ini dapat dipublikasikan.
Mifran, UAD
PUSTAKA @ Terjadinya redaman kritis, subkritis, dan superkritis
[1] S. C. Chapra, Metode Numerik, Penerbit Erlangga, Jakarta, diakibatkan oleh beda nilai resistansi dari resistor. Ini
1996. adalah kajian awal tentang cara menentukan HC2
[2] D. Giancoli, Fisika, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1998.
[3] A. Mulyono, BAB 17 Rangkaian Osilator, 2009
Harsojo, UGM
http://www.scribd.com/doc/74972447/Bab17-Rangkaian-
Oscillator di akses pada tanggal 23 Nopember 2013.
? Pengambilan titik tengah untuk menentukan HC2 apa
[4] E. Widodo, Simulasi Numerik Osilator Harmonik, Berkala tidak bertentangan dengan kaidah persamaan
Fisika, Universitas Diponegoro, 2007. GL(TDGL) yang bersifat mean field theory?
[5] A. Fauzi, Analisis Gerak Harmonik Teredam (Damped
Harmonik Motion) dengan Spreadsheet Excel, Orbith, Mifran, UAD
UNS Surakarta, 2011. @ Untuk superkonduktor kotak tak berlubang. Kajian
selanjutnya sedang dipikirkan, selain titik tengah titik
mana lagi yang perlu dipilih untuk menentukan HC2.

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823

Anda mungkin juga menyukai