Fakta mengungkap bahwa ankylosing spondylitis lebih sering terjadi pada laki-laki
dibanding perempuan, yaitu tiga banding satu. Penyakit ini bisa terjadi di segala
usia, tapi umumnya mulai berkembang pada masa remaja atau dewasa awal (sekitar
usia 20 tahunan).
Ankylosing spondylitis juga bisa disertai dengan gejala atau kondisi lainnya, seperti:
Kelelahan. Penderita ankylosing spondylitis akan merasa mudah lelah dan seperti
kehilangan energi untuk beraktivitas.
Enthesis. Peradangan yang terjadi di tempat melekatnya ligamen dan tendon
dengan tulang.
Arthritis. Pada ankylosing spondylitis dapat juga terjadi peradangan sendi pada
bagian tubuh lain, seperti pada sendi panggul dan lutut.
Olahraga. Dilakukan untuk membantu mengurangi otot-otot yang kaku dan memperkuat otot
di sekitar sendi. Olahraga juga membantu mengurangi risiko kecacatan. Olahraga terbaik
untuk penderita penyakit ini adalah berenang.
Fisioterapi. Dilakukan untuk mengembalikan fungsi tubuh secara normal dan mengurangi
risiko cacat permanen karena penyakit ankylosing spondylitis.
Obat-obatan. Untuk meredakan rasa sakit dan kekakuan sendi. Obat-obat yang bisa
digunakan antara lain:
Obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) untuk tahap awal, seperti ibuprofen atau naproxen.
Obat antirematik modifikasi penyakit (DMARD), seperti methotrexate, apabila pengobatan
dengan NSAID saja tidak cukup.
Obat antidepresan duloxetine untuk mengatasi nyeri punggung yang kronis.
Operasi. Dilakukan sebagai pilihan terakhir jika pasien mengalami kerusakan sendi yang
cukup parah. Operasi bertujuan untuk mengganti sendi yang rusak dengan sendi tiruan di
bagian tubuh tertentu, seperti panggul dan lutut.
Patah (fraktur) tulang belakang. Hal ini menyebabkan tulang belakang semakin lemah,
pembungkukan yang terjadi semakin parah, serta gangguan pada sumsum dan saraf tulang
belakang.
Radang mata. Kondisi ini menyebabkan mata menjadi sakit, pandangan kabur, dan sangat
sensitif terhadap cahaya. Dengan kondisi ini, penderita tentu akan kesulitan untuk melakukan
aktivitas normal.
Gangguan jantung. Biasanya berupa peradangan atau gangguan lain pada bagian aorta.
Aorta yang mengalami peradangan bisa melebar dan menyebabkan kerja jantung menjadi
terganggu.
Aktivitas terganggu. Penderita tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti dalam
kondisi sehat. Selain itu, pola hidup mereka pun akan berubah, misalnya terpaksa harus
bekerja paruh waktu dari rumah.
Amyloidosis. Merupakan kondisi dimana protein amiloid yang seharusnya diproduksi di
sumsum tulang belakang justru tumbuh di beberapa organ lain, seperti jantung, hati, dan
ginjal.
Sindrom cauda equin Terjadi ketika saraf di dasar tulang belakang tertekan. Kondisi ini
menimbulkan rasa sakit di bokong dan panggul, tungkai terasa lemas, sulit berjalan, dan
gangguan sistem urine.