Anda di halaman 1dari 3

“NYERI KEPALA”

dr. Adam Nur Rahman


RS PKU Muhammadiyah Surakarta

Bismillahirrahmannirrahim
Assalammualaikum wr.wb.
Selamat pagi, salam sehat Sahabat setia Mentari FM

Nyeri kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala yang bisa muncul secara bertahap
atau mendadak. Nyeri akibat sakit kepala dapat muncul di salah satu sisi kepala,
terpusat di titik tertentu, atau menyebar hingga ke seluruh bagian kepala.

Nyeri kepala bisa terasa ringan hingga berat dan dapat berlangsung beberapa jam
hingga berhari-hari. Karakteristik nyeri pada sakit kepala bisa dari nyeri tajam yang
menusuk, nyeri tumpul, nyeri konstan, sampai nyeri yang disertai dengan sensasi
berdenyut.

Nyeri kepala umumnya dapat diobati dengan pola hidup sehat, relaksasi, atau
konsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, nyeri kepala terkadang juga
bisa terkait dengan penyakit atau cedera serius sehingga memerlukan penanganan
lebih lanjut.

Penyebab Sakit Kepala

Berdasarkan penyebabnya, nyeri kepala terbagi menjadi Nyeri Kepala Primer dan
Nyeri Kepala Sekunder. Nyeri kepala primer tidak terkait dengan penyakit
tertentu. Kondisi ini idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya. Penyakit ini dapat
dipicu oleh gaya hidup yang kurang baik, kurang istirahat, kelelahan, tekanan
pekerjaan, suasana hati yang buruk, cuaca dingin, dan konsumsi makanan yg kurang
sehat.

Sementara nyeri kepala sekunder terjadi akibat penyakit tertentu yang


mengaktifkan saraf nyeri di kepala. Kondisi ini bisa dipicu oleh sejumlah penyakit,
seperti sinusitis akut, flu dan demam, sakit gigi, infeksi telinga, cedera kepala,
hipertensi, tumor otak, stroke, atau keracunan zat kimia.

Gejala Nyeri Kepala

Gejala nyeri kepala adalah nyeri di area kepala, dapat menjalar ke wajah, leher, dan
bahu. Nyeri juga mungkin bisa lebih dominan di bagian kepala tertentu, seperti dahi
atau bagian kepala depan, sisi kepala kiri atau kanan, atau belakang kepala.

dr. Adam – RS PKU Muhammadiyah Surakarta Ó


Segera periksakan diri ke dokter apabila nyeri kepala disertai muntah, leher kaku,
gangguan penglihatan, bicara kacau, linglung, atau kejang. Keluhan tersebut bisa
menjadi gejala dari penyakit yang berbahaya.

Diferensial Diagnosis

Demam Tumor otak

Caffeine dependency Analgesic dependency

Infeksi otak Abses otak

Ensefalitis Meningitis

Cluster headache Migraine

Sinusitis Stroke

Temporomandibular joint syndrome Trigeminal neuralgia

Hypoksia Lesi mata

Lesi telinga Zat toksik seperti karbonmonoksida

Penyakit hati Penyakit ginjal

Anemia berat Polisitemia

Cervical spondilosis Sakit gigi

Diagnosis nyeri kepala

• Tes darah, untuk memeriksa ada tidaknya infeksi yang bisa menyebabkan
nyeri kepala
• Pemeriksaan tekanan bola mata, untuk mendeteksi kemungkinan nyeri kepala
disebabkan oleh glaukoma

dr. Adam – RS PKU Muhammadiyah Surakarta Ó


• Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk memeriksa apakah nyeri kepala
disebabkan oleh tumor atau kerusakan otak
• Pungsi lumbal, untuk mendeteksi adanya infeksi di otak dengan memeriksa
sampel cairan otak dan saraf tulang belakang

• Elektroensefalografi, untuk mengukur gelombang listrik otak jika nyeri


kepala disertai kejang

Pengobatan dan Pencegahan Nyeri Kepala

Pengobatan
Tergantung pada penyebabnya. Bila tidak ada gejala lain yang berbahaya, nyeri
kepala dapat diredakan dengan obat yang dijual bebas, seperti paracetamol.

Namun, bila nyeri kepala dirasa mengkhawatirkan, konsultasikan dengan dokter


untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.

Pencegahan
Untuk mencegah nyeri kepala akibat perilaku sehari-hari, terapkanlah perilaku hidup
yang sehat, misalnya beristirahat yang cukup dan rutin berolahraga. Sedangkan jika
nyeri kepala disebabkan oleh penyakit tertentu, upaya pencegahan yang terbaik
adalah dengan mengobati penyakit yang mendasari.

Sekian,

Wassalammualaikum wr.wb.

dr. Adam – RS PKU Muhammadiyah Surakarta Ó

Anda mungkin juga menyukai