Pengaruh Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja
Pengaruh Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja
TUGAS KELOMPOK
Oleh
Kelompok 1
Medan
2010
1
ABSRAK
Demikian juga di kalangan remaja dalam bergaul kerap terjadi pergaulan yang
mengarah pada tindakan yang negatif, bertindak tanpa memikirkan akibat dari
perbuatannya, kurang bertanggung jawab dalam menghadapi suatu masalah, bukan
tidak mungkin dapat memperkecil tindakan pergaulan bebas yang kerap terjadi
sekarang ini. Dengan demikian penulis mencoba membuat satu perubahan dalam
bergaul.
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa dimana atas rahmatnya kami
kalangan Remaja.
Dalam makalah ini kami akan memberitahukan kepada para remaja agar dapat
berhati-hati dalam pergaulan. Selain itu makalah ini kami buat agar dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya dikalangan para generasi muda, agar tidak terjerumus
kepergaulan bebas dimana generasi muda saat ini masih mudah terpengaruh dalam
Kami berterima kasih kepada dosen pengajar yang telah memberi kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini meskipun makalah yang kami buat
Dan kami sebagai penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan yang ada
berharap dengan adanya makalah ini para remaja dapat mengambil sikap positifnya
dalam bergaul. Saran dan masukan dari pembaca untuk makalah yang kami buat ini
akan kami terima sehingga kami dapat membuat makalah menjadi lebih baik lagi.
Medan,……Mei 2010
3
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL………………………………………………………………........
ABSRAK………………………………………………………………………….....
ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................
iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................
iv
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................
4
1.4 Tujuan dan Manfaat Study..........................................................................
2.1Masa Remaja..................................................................................................
11
12
15
Remaja………………………………………….....
16
HIV/AIDS......................................................................
17
5
2.6.2 Remaja dan
HIV/AIDS............................................................................
19
AIDS?........................................................................
20
HIV..........................................................................
20
HIV..........................................................................
21
HIV?.............................................................
21
2.7
Aborsi.......................................................................................................
...... 23
Bebas....................
26
BAB 3 PEMBAHASAN................................................................................................
27
6
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................
28
4.1Kesimpulan.....................................................................................................
28
4.2Saran...............................................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
30
BAB 1
PENDAHULUAN
7
Pengaruh pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah berkembang di
berbagai kota, pulau, dll. Banyak remaja yang terpengaruh dalam pergaulan bebas.
persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Kelompok remaja yang
masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya
masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa.
Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat
lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang
seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta berkembangnya penyakit
menular seksual (PMS). Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia
nikah, setiap hari terjadi 1,5 juta hubungan seks dengan pelacuran.
8
2. Apa upaya pencegahan seks bebas ?
3. Bagaimana Cara remaja menjauhi Hal-hal yang dapat merusak masa depan
berkembang diindonesia
mencoba untu membatasi masalah yang akan dibahas. Ruang lingup permasalah
Tujuan kami menulis makalah ini untuk memberi tahu atau menginformasikan
bahwa jauhi pergaulan bebas yang dapat membahaya diri sendiri dan memalukan
9
keluarga. Jika seseorang tersebut sudah masuk pergaulan bebas maka kita akan
direndahkan oleh orang lain dan hidup ini tidak akan berguna lagi.
Manfaat dalam pembuatan makalah ini agar para remaja lebih menjaga
dirinya dalam bergaul,dan supaya lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan yang
ada di lingkungan.
empat bab yang disusun secara sistematika,dimana bab tersebut dibagi menjadi
Bab 1 : Pedahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
remaja bagi bangsa dan agama, Hal yang menyebabakan para Remaja masuk
Pergaulan Bebas.
Bab 3 : Pembahasan
10
Pada bab ini akan dijelaskan solusi untuk mengatasi pergaulan bebas
Pada bab ini kami menguraikan Kesimpulan dan Saran dari permasalah yang
BAB 2
11
LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL
Zaman sekarang ini, masalah remaja sudah menjadi suatu masalah yang cukup
pelik. Hal ini dikarenakan dampaknya yang cukup besar bagi perkembangan
Usia remaja memang saatnya dimana seorang anak memasuki masa pubertas.
Kata “pubertas” berasal dari bahasa Latin, yang berarti usia menjadi orang; suatu
periode di mana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat
12
untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi
pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan
belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun
sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
13
yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik.
Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21
Atas(SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-
itu disebabkan remaja yang belum menikah sudah pernah melakukan hubungan
seksual. Dibanyak kota salasatunya kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah
Menengah Tingkat Atas (SLTA) yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4%
mempunyai pengalaman hubungan seksual. Mereka terdiri atas putra 27% dan putri
menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit hilangnya kekebalan daya tubuh pada
usia remaja.
14
Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai
kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak
yang tidak diinginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang
kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah,
lanjut Boyke juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks
tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa
Secara fisik tindakan aborsi ini memberikan dampak jangka pendek secara
langsung berupa perdarahan, infeksi pasca aborsi, sepsis sampai kematian. Dampak
psikologis seks pra nikah memberikan dampak hilangnya harga diri, perasaan
dihantui dosa, perasaan takut hamil, lemahnya ikatan kedua belah pihak yang
Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks
bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari
kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu
terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya
tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di
kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang
kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih
15
teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman
Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan
vulgar.
bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan demikian, anak-anak
Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek
bebek saja terhadap perkembangan anak-anaknya. Kini tak sedikit orang tua dengan
alasan sibuk karena termasuk tipe “jarum super” alias jarang di rumah suka pergi;
lebih senang menitipkan anaknya di babby sitter. Udah gedean dikit di sekolahin di
tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut
terdiri atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun
352 orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke
16
semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa,
cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh
sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi
remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting. “Pusat informasi
reproduksi”.
pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan
berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan
sebagai berikut :
berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk
- Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan
suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah
17
- Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga
- Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan
tidak percaya.
- Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang
memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
- Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah
Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat
maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan
Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan
kebahagiaan.
orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan
besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain
sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan
18
- Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa
- Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan
mendalam daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk
dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan
membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak
pernah melakukannya.
- Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan
kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang
tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan
melakukan perselingkuhan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka
dia telah
anak
itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya. Amat
yang jelas.
19
- Zina dapat menanamkan permusuhan dan menyalakan api dendam antara
a. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika antara lain : pendidikan agama,
moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh
masyarakat.
yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.
Pada waktu ini cara-cara pendidikan seksual didasari oleh dua pandangan dan
20
sosiologik, yang mengakui adanya pengaruh dari lingkungan. Yang mempunyai
kanak-kanak dengan peranan utama dipegang oleh para orangtua dan para guru.
Bagi para remaja penyuluhan seksual sudah dapat dimulai di sekolah lanjutan,
baik oleh dokter maupun oleh guru, yang kedua-duanya sudah memiliki
negatif. Para orangtua tentunya dapat pula memegang peranan dalam hal ini.
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan
fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan
Persoalan remaja saat ini sudah masuk dalam tataran kritis dan sulit
dikendalikan. Hal ini menjadikan berbagai kalangan merasa cemas dan berupaya
aset negara, agama, dan penerus perjuangan generasi sebelumnya. Secara kejiwaan
21
dalam menemukan ide dan inovasi baru yang penuh kedinamisan. Namun potensi ini
harus diimbangi dengan kejelasan arah dan tujuan hidupnya. Ketika remaja kosong
dengan tujuan hidup yang benar, pemanfaatan potensi ini akan beralih pada keadaan
profesional dan manusiawi, dan Tingkatkan mobilisasi sumber dana dan daya.
Banyak pula pernyataan solutif yang diberikan para praktisi kesehatan, psikologi
menjamurnya kasus endemik ganda yang merusak generasi bangsa. Pergaulan bebas
yang terjadi di kalangan remaja sekarang sudah menjadi wabah yang setiap saat bisa
remaja putri merupakan pihak yang sangat dikorbankan akibat pergaulan bebas ini
sarana untuk melakukan aborsi aman yang sebenarnya justru akan memfasilitasi
22
semakin berkembangnya seks bebas berikut juga dampaknya. Sekali lagi kita selalu
dihadapkan dengan kenyataan bahwa kenaikan kasus dampak dari pergaulan bebas
yang terjadi di masyarakat terutama remaja semakin tidak terkendali. Ibarat fenomena
gunung es dampak pergaulan bebas dan seks bebas yaitu meningkatnya pemakai
diperlukan agar mereka tidak "kuper" dan "jomblo" yang biasanya jadi
semua teman kita sejalan dengan apa yang kita inginkan. Mungkin
tentu saja ada yang bersikap terpuji. benar agar kita tidak terjerumus
dengan banyaknya rasa ingin tahu pada diri seseorang dalam berbagai
23
perkembangan psikologis remaja yang mulai menyukai lawan jenisnya
serta arus media informasi baik elektronik maupun non elektronik akan
tersebut.
kehamilan pada siswi, maka yang sampai saat ini terjadi adalah
24
budaya yang menempatkan harga diri remaja di lingkungannya,
juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja yang
mengidap HIV/AIDS.
Indonesia adalah 3.647 orang terdiri dari pengidap HIV 2.559 dan
adalah remaja dan orang muda. Dari data tersebut, dilaporkan yang
sudah meninggal karena AIDS secara umum adalah 394 orang (Subdit
PMS & AIDS, Ditjen PPM & PL, Depkes R.I.). Diperkirakan setiap hari ada
25
kawasan Asia Pacific mencapai angka1.192orang. Data dan fakta
narkoba, yaitu sebesar 815 (22,3%) kasus dan melalui transfusi darah
yang lalu.
26
1. Kurangnya informasi yang benar mengenai perilaku seks yang aman
dan upaya pencegahan yang bisa dilakukan oleh remaja dan kaum
segera terlihat.
27
7. Remaja pada umumnya kurang mempunyai akses ke tempat
bergantian, jarum suntik bekas pakai, jarum suntik yang tidak steril,
(penangkal penyakit) terhadap HIV atau disebut juga HIV Positif. Pada
fase ini HIV sudah dapat ditularkan kepada orang lain walaupun hasil
28
tes masih negatif. Fase ini disebut fase jendela. Setelah melalaui fase
HIV. Akan tetapi obat ini tidak dapat menghilangkan HIV dari dalam
tubuh.
3. Berenang bersama
Status HIV hanya dapat diketahui melalui Konseling dan Testing HIV
Sukarela
29
Konseling dan Testing HIV Sukarela dilakukan dengan prinsip
Odha harus minum obat ARV secara rutin pada jam tertentu
2.7. Aborsi
Dalam melakukan seks bebas para remaja selalu mengalami kehamilan yang
memberikan dampak buruk bagi dirinya sendiri dan dengan mengalami kehamilan
tersebut para remaja putus asa dan tidak tahan menagung beban yang ada pada
30
Aborsi atau abortus adalah penguguran kandungan atau membuang janin
Aborsi terbagi 2 :
penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang
adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik
dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran
janin tersebut.
maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa
seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh
pulang “. ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama
mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah
terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko
kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat
31
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya.
pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi
kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak
yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya
perhatian khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan
32
seks yang baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang
cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka
harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Banyak hal yang mendorong atau menyebabkan para remaja masuk pergaulan
bebas. Sala satunya Dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para
remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa
saja, dimana saja. Acara televisi begitu berjibun dengan tayangan yang bikin ‘gerah’,
Video klip lagu dangdut saja, saat ini makin berani pamer aurat dan adegan-adegan
yang bikin dek-dekan jantung para lelaki. Belum lagi tayangan film yang bikin otak
remaja teracuni dengan pesan sesatnya. Ditambah lagi, maraknya tabloid dan majalah
yang memajang gambar “sekwilda”, alias sekitar wilayah dada; dan gambar “bupati”,
ternyata tidak menggugah kesadaran remaja untuk kritis dan inovatif. Secara umum,
kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media
cenderung melakukan seks pada usia 14 hingga 16 tahun 2,2 kali lebih tinggi
ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media.
Pada saat yang sama, orang tua juga melakukan kesalahan dengan tidak
mereka mendapat pemahaman seks yang salah dari media. Akhirnya jangan heran
kalau persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu
33
yang menyenangkan dan bebas dari resiko (kehamilan atau tertular penyakit
kelamin).
Parahnya lagi, menurut hasil penelitian tersebut, para remaja yang terlanjur
mendapat informasi seks yang salah dari media cenderung menganggap bahwa
teman-teman sebaya mereka juga sudah terbiasa melakukan seks bebas. Mereka
akhirnya mengadopsi begitu saja norma-norma sosial "tak nyata" yang sengaja dibuat
oleh media. Dengan mendapatkan temuan-temuan lain yang lebih konsisten, mungkin
kita tak perlu menunggu lama untuk membuktikan bahwa media memiliki peranan
Orang tua juga bisa menjadi penyebab para remaja masuk pergaulan bebas,
misalnya kurang orang tua yang memperhatikan anaknya, sehingga anak tersebut
memperoleh perhatian dari orng lain dan orang tua yang BROKEN HOME, sehingga
anak tersebut menyadari bahwa tidak ada orang tua yang memperdulikan dan sayang
terhadap dirinya lagi. Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja
berbohong. Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat.
Selain itu para remaja juga bisa masuk kepergaulan bebas karena teman disatu
34
BAB 3
PEMBAHASAN
mengakibatkan HIV, yang dapat merusak masa depan remaja dan menjadi pengaruh
buruk dalam kehidupan. Jadi mengatasi dan demi mengurangi rusaknya anak remaja
35
saat ini maka diperlukan pencegahan kepada semua kalangan, baik para pendidik,
Banyaknya kalangan remaja yang melakukan seks bebas, ada jaringan tertentu
yang menggiring anak-anak ke hal yang negatif. Oleh karena itu ki ta harus
menghimbau untuk menutup tempat yang berbau maksiat. ‘’Menutup tempat maksiat
Ditingkat pergaulan dalam kondisi hari ini, anak-anak bisa saja berbohong.
Oleh sebab itu, sambungnya pengawasan orang tua harus diperketat. Tentu saja
contoh perilaku orang tua sangat berperan dan semua sekolah-sekolah tanpa
nila agama sejak dini sehingga mereka memiliki kepribadian yang kuat agar tidak
terpengaruh. akibat perkembangan zaman, ketika agama tidak lagi menjadi pokok
agama merupakan kebutuhan pokok,Selain itu, orang tua harus lebih memperhatikan
anaknya. ‘’Orang tua dan anak harus selalu berkomunikasi. Sehingga tahu persoalan
anak.
BAB 4
4.1 Kesimpulan
36
a. Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan
- Pengguguran kandungan/aborsi
- Terpaksa menikah
generasi muda.
percaya diri.
4.2 Saran
a. Bagi pemerintah
37
b. Bagi orangtua
Diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi
jalan.
Isilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal yang
DAFTAR PUSTAKA
38