Anda di halaman 1dari 8

RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN

“FILSAFAT PENDIDIKAN”

NAMA : Adli Hadiyan Munif

NIM/BP : 1301694/2013

PRODI/JURUSAN : Pendidikan Kimia/Kimia

DOSEN : Dra. Wirdatul Aini, M.pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani. Kata ini berasal dari kata philosophia yang berarti
cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan suka, serta kata
sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan (1). Filsafat menurut asal katanya
adalah cinta akan kebenaran. Dengan demikian, dapat ditarik pengertian bahwa filsafat
adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan.
Jadi, orang yang berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan,
ahli hikmah, dan bijaksana (2).

Secara terminologi, para filsuf mendefinisikan filsafat sebagai berikut :

 Plato (427SM-347SM) (Filsuf Yunani Kuno)


Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran yang asli).

 Aristoteles (384SM-322SM) (Filsuf Yunani Kuno)


Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang didalamnya
terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
(filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda).

 Marcus Tullius Cicero (106SM-43SM) (Filsuf Romawi Kuno)


Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha
untuk mencapainya.

 Al-Farabi (950M) (Filsuf Islam di Dunia Timur)


Filsafat adalah Ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki
hakikat yang sebenarnya.

 Prof. Dr. Fuad Hasan (Guru Besar Psikologi UI)


Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu
gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan
penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-
kesimpulan yang universal.

 Drs. H. Hasbullah Bakry (Pengarang Buku)


Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai
ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 2
tentang bagaimana hakikatnya sejauhnya yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan
bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

 Rene Descartes (Filsuf Perancis)


Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya.

 Francis Bacon (Filsuf Inggris)


Filsafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua
pengetahuan dari bidangnya.

 Jhon Dewey (Filsuf Amerika Serikat, Penganut Madzhab Pragmatisme)


Filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengungkapan mengenai perjuangan
manusia secara teru-menerus dalam upaya melakukan penyasuaian berbagai tradisi
yang membentuk budi manusia terhadap kecenderungan-kecenderungan ilmiah dan
cita-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang diakui.
Tegasnya, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat penyesuaian-penyesuaian
diantara yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan (2).

 Conny Semiawan
Filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang berbicara tentang ilmu pengetahuan
(science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya.

 Suriasumantri
Filsafat merupakan bagian dari sebuah epistemologi (filsafat pengetahuan) yang
memunculkan lingkaran pertanyaan untuk mencari proses pembenaran, yang dimulai
dari sebuah titik awal pertanyaan yang sangat mendasar tentang apa yang ditelah oleh
ilmu (3).

Di sisi lain, para ahli juga banyak mengemukakan pengertian dari filsafat pendidikan,
diantaranya :

 Al-Syaibany
Filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat
sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.
Artinya, filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai yang maklumat-maklumat
yang diupayakan untuk mencapainya. Dalam hal ini, filsafat, filsafat pendidikan, dan
pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral. Filsafat pendidikan juga
bisa didefinisikan sebagai kaidah filosofi dalam bidang pendidikan yang
menggambarkan aspek-aspek pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 3
pelaksanaan prinsip-prinsip dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum
dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.

 John Dewey
Filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang
fundamental, baik yang menyangkut daya fikir (intelektual) maupun daya perasaan
(emosional), menuju tabiat manusia.

 Imam Barnadib
Filsafat pendidikan merupakan ilmu yang pda hakikatnya merupakan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan.

 Brubachen
Filsafat pendidikan adalah seperti menaruh sebuah kereta didepan seekor kuda, dan
filsafat dipandang sebagai bungan, bukan sebagai akar tunggal pendidikan. Filsafat
pendidikan itu berdiri secara bebas dengan memperoleh keuntungan karena punya
kaitan dengan filsafat umum. Kendati kaitan ini tidak penting, tapi yang terjadi ialah
suatu keterpaduan antara pandangan filosofi dengan filsafat pendidikan, karena
filsafat sering diartikan sebagai teori pendidikan dalam segala tahap (4).

Dapat disimpulkan, bahwa filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari
hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang,
cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisa
secara kritis struktur dan manfaat pendidikan (5). Filsafat pendidikan berupaya untuk
memikirkan permasalahan pendidikan (6). Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah
relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran (7). Salah satu yang sering
dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuk aspek pengalaman (8). Filsafat
pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber daya
manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain (9).

Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah
segala yang ada dan mungkin ada. ”Objek filsafat itu bukan main luasnya”, tulis Louis Katt
Soff, yaitu meliputi segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu yang ingin diketahui
manusia. Oleh karena itu manusia memiliki pikiran atau akal yang aktif, maka manusia sesuai
dengan tabiatnya, cenderung untuk mengetahui segala sesuatu yang ada dan mungkin ada
menurut akal pikirannya. Jadi objek filsafat ialah mencari keterangan sedalam-dalamnya (10).

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 4
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu objek material
dan forma.

Obyek material adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi)
pembicaraan. Objek material adalah objek yang di jadikan sasaran menyelidiki oleh suatu
ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material filsafat illmu adalah
pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah (scientific knowledge) pengetahuan yang
telah di susun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat di
pertanggung jawabkan kebenarannya secara umum (11).

Objek material ini banyak yang sama dengan objek material sains. Sains memiliki objek
material yang empiris. Filsafat menyelidiki onjek filsafat itu juga tetapi bukan bagian yang
empiris melainkan bagian yang abstrak (10).

Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang sedemikian
khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan. Jika cara
pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka dihasilkanlah sistem filsafat ilmu.

Dapat dikatakan bahwa Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah
objek materialnya. Yang menyangkut asal usul, struktur, metode, dan validitas ilmu. Objek
formal filsafat ilmu adalah hakikat (esensi) ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih
menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan, seperti apa hakikat ilmu
pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi
manusia (11).

Objek forma filsafat tiada lain ialah mencari keterangan yang sedalam-dalamnya tentang
objek materi filsafat (yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada) (10).

 Menurut Harold H. Titus, filsafat adalah suatu usaha memahami alam semesta,
maknanya dan nilainya. Apabila tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah
kreativitas, kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka tujuan
filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding and wisdom).
 Dr Oemar A. Hoesin mengatakan: Ilmu memberi kepada kita pengatahuan, dan filsafat
memberikan hikmah. Filsafat memberikan kepuasan kepada keinginan manusia akan
pengetahuan yang tersusun dengan tertib, akan kebenaran.
 S. Takdir Alisyahbana menulis dalam bukunya: filsafat itu dapat memberikan
ketenangan pikiran dan kemantapan hati, sekalipun menghadapi maut. Dalam
tujuannya yang tunggal (yaitu kebenaran) itulah letaknya kebesaran, kemuliaan,
malahan kebangsawanan filsafat di antara kerja manusia yang lain. Kebenaran dalam

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 5
arti yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya baginya, itulah tujuan yang tertinggi
dan satu-satunya.

Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya
maupun dalam semangatnya. Studi filsafat harus membantu orang-orang untuk membangun
keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Filsafat dapat mendukung
kepercayaan keagamaan seseorang, asal saja kepercayaan tersebut tidak bergantung pada
konsepsi prailmiah yang usang, yang sempit dan yang dogmatis. Urusan (concerns) utama
agama ialah harmoni, pengaturan, ikatan, pengabdian, perdamaian, kejujuran, pembebasan,
dan Tuhan.

Pentingnya filsafat untuk diri sendiri :

 Filsafat memberikan ketentraman dalam hal pemikiran, dan segala sesuatu itu tidak
nampak seperti apa adanya.
 Filsafat mengantarkan manusia pada derajat yang dijanjikan Allah, derajat kemulian.
 Filsafat mampu menjawab pertanyaan siapa kita, mau kemana kita
 Berfilsafat mampu memberikan kepuasan diri dalam hal pencarian kebenaran yang
sebenarnya.
 Berfilsafat mampu membuat kita untuk berfikir kritis dan mengembangkan
kemampuan kita dalam hal menyampaikan pendapat yang benar, menalar dengan
jelas, membedakan argument yang baik dan buruk.

Pentingnya filsafat bagi umat :

 Filsafat akan membimbing manusia menemukan jawaban dari semua pertanyaan yang
ada dalam pemikiran manusia
 Filsafat akan memberikan manusia pandangan hidup, cara dan untuk bertahan hidup.
 Menjadi sumber inspirasi dan pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, seperti
ekonomi, politik, sosial, dan agama.
 Filsafat mengajarkan manusia untuk berfikir secara bijaksana dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang ada dalam kehidupannya dengan cara berfikir secara logika.

Pentingnya filsafat bagi ilmu pengetahuan :

 Dalam penelitian ilmu pengetahuan selalu berhubungan dengan apa yang dilihat. Jika
kehidupan pengetahuan itu diibarat dengan pohon, maka filsafat adalah akarnya,
sedangkan batang, daun, ranting, dahan, bunga dan buah menjadi cabang ilmu
pengetahuan yang ada didalamnya.
 Sebagai induk (akar) dari semua ilmu pengetahuan, filsafat akan terus berkembang
untuk melahirkan penemuan-penemuan baru dibidang ilmu pengetahuan, sebagai
contoh, pada tahun 90-an di Indonesia untuk berkomunikasi dengan sahabat, sanak

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 6
saudara yang ada diperantauan kita harus terlebih dahulu pergi kewartel, atau
mengirimkan surat, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sekarang manusia
sudah bisa mengasih kabar berita kepada kawan melalui Short Message Service (SMS)
melalui handphone yang dimiliki.
 Dalam filsafat akan selalu orang mempersoalkan akar masalah, manusia tidak mau
menerima begitu saja, seperti dulu orang mengganggap bahwa bumi ini datar dan
pasti ada ujungnya, namun berkembangnya ilmu maka ditemukanlah bahwa bumi ini
bulat. Filsafat menguak keterbatasan manusia untuk mengetahui semua ilmu
pengetahuan, dengan berfilsafat yang tersembunyi dibalik lampisan bumi yang
terdalam.
 Berfilsafat dalam ilmu pengetahuan akan memunculkan hakekat kebenaran dari
sebuah ilmu yang selama ini diyakini oleh manusia. Berfilsafat akan melahirkan ilmu-
ilmu baru yang akan bermanfaat bagi manusia.

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan pentingnya filsafat bagi manusia, untuk
menjaga stabilitas keilmuan yang sudah ada dengan terus dimodifikasi dengan penelitian
ilmiah, mencari hakekat kebenaran dari ilmu, dan menciptakan ilmu pengetahuan yang
berguna bagi generasi selanjutnya guna meneruskan peradaban dunia (12).

1. Ali, H. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Kota Kembang, 1990.

2. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2010.

3. Purwati, Yuli. Pentingnya Belajar Filsafat Ilmu Bagi Mahasiswa. Semarang : Universitas
Negeri Semarang, 2011.

4. Arifin, H.M. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara, 1993.

5. Mudyahardjo, Redja. 2008. Bandung : Rosda, Filsafat Ilmu Pendidikan. hal. 5-10. 979-692-
027-1.

6. Muhmidayeli. Filsafat Pendidikan. Bandung : Refika Aditama, 2011. 979-602-39-7.

7. Hidayat, Rakhmat. Pedagogi Kritis. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2013. 978-979-769-
549-1.

8. Dewey, John. Pengalaman dan Pendidikan. Yogyakarta : Kepel Press, 2008. 976-96230-4-
9.

9. Kuswana, Wowo Sunaryo. Filsafat Pendidikan Teknologi, Vokasi dan Kejuruan. Bandung :
Alfabeta, 2013. 978-602-7825-21-5.

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 7
10. Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum, Akal dan Hati Sejak Thales sampai James. 1st. Bandung :
Remaja Rosda Karya, 1990. hal. 8.

11. Daudy, Ahmad. Kuliah Filsafat Islam. Jakarta : Bulan Bintang, 1985.

12. Salam, Burhanuddin. Pengantar Filsafat. Jakarta : Bumi Aksara, 1995.

ADLI HADIYAN MUNIF – 1301694 – RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN – 2ND WEEK – 09 FEBRUARI 2016 8

Anda mungkin juga menyukai