Anda di halaman 1dari 3

MENGUAK TABIR PROFESSIONAL JUDGEMENT AUDITOR

INTERNAL PEMERINTAHAN DALAM PROSES AUDIT DARI SISI


HUMANIS AUDITOR

Oleh:

Susan Novitasari

Pendahuluan

Auditor merupakan profesi yang memiliki peran penting dalam


mewujudkan akuntabilitas pelaporan keuangan maupun pelaporan kinerja di suatu
organisasi. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, seorang auditor
dituntut memiliki kemampuan yang berkaitan dengan audit yang dilakukannya.
Kemampuan yang penting dan selalu dibutuhkan adalah mampu memberikan
pertimbangan profesional (professional judgement) di setiap situasi dan kondisi
yang ditemukan di lapangan pada saat melakukan pemeriksaan. Hal ini diperlukan
untuk mencapai suatu tujuan audit yang berkualitas agar mampu memberikan
opini, saran perbaikan maupun rekomendasi yang relevan sesuai dengan kondisi
yang ada. Penelitian ini akan difokuskan pada sisi humanis auditor dalam
melakukan judgementnya. Sisi humanis auditor merupakan sisi manusiawi
seorang auditor yang akan difokuskan pada kepribadian auditor. Peneliti akan
menghubungkannya dengan sisi psikologi yang memahami auditor sebagai
manusia seutuhnya melalui pemahaman tentang kepribadian.

Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan mencari dan menemukan pemahaman atas suatu


fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya persepsi,
perilaku, tindakan, motivasi, dan lain-lain (dalam hal ini adalah professional
judgement auditor). Dalam penelitian ini, desain penelitian yang dipilih adalah
paradigma interpretif, yang memfokuskan pada sifat subyektif dari social world
dan memahami kerangka berpikir dari obyek yang diteliti (Chariri, 2009). Jenis
data merupakan data yang diperoleh langsung dari informan berupa wawancara.
Analisis data pada penelitian ini merupakan upaya untuk mencari dan menata
secara sistematis catatan hasil wawancara serta data lainnya untuk meningkatkan
pemahaman peneliti tentang fenomema yang diteliti. Adapun unit-unit analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah intentionality (kesengajaan), epoche
(bracketing), noema, noesis, dan eidetic reduction (Kamayanti, 2016).

Hasil

Penelitian ini ingin mengungkap bagaimana seorang auditor internal pemerintah


membuat suatu professional judgement dalam proses audit dari kacamata seorang
auditor sebagai individu yang tidak terlepas dari sisi humanisnya. Sifat alamiah
manusia sebagai realitas di dalamnya akan dikupas dalam judgement yang
dihasilkan, mengenai;
- kemelut auditor mendapatkan bukti.
- poin utama profesional judgement adalah rasionalitas.
- jam terbang auditor bak berlian dalam profesional judgement.
- Indera auditor bentuk representasi dunia.
- Intuisi berbicara dalam keheningan namun membuka pintu logika.
- Tanpa attitude, professional judgement hanya sekedar judgement.
- Karakter mewarnai keputusan menerima atau menolak klien.
- Ingat kepada Allah, wujud tanggung jawab yang hakiki

Kesimpulan

Professional judgement auditor internal pemerintah dalam serangkaian


proses audit banyak diwarnai oleh berbagai hal, tidak hanya dari sisi formalitas
audit, tetapi sisi humanis auditor internal turut memberikan sumbangsih yang
berarti. Auditor sebagai manusia memiliki daya cipta, rasa, karsa, kepribadian,
dan lain-lain yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam
profesinya. Berdasarkan pertanyaan penelitian dan pembahasan didapatkan bahwa
judgement auditor internal tentunya didasarkan pada segi pengetahuan maupun
pengalamannya dalam audit. Hal tersebut merupakan hal yang memang dominan
bagi auditor internal dan sangat menunjang dalam proses audit, namun lebih
daripada itu, sisi humanis auditor internal juga memiliki andil yang besar bagi
terciptanya professional judgement. Sisi humanis auditor internal yang melibatkan
kepribadiannya sebagai manusia, khususnya fungsi jiwa (psyche) yang meliputi
pikiran (thinking), perasaan (feeling), pengindraan (sensing), dan intuisi (intuiting)
yang memang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan membentuk
kepribadian seseorang.

Anda mungkin juga menyukai