Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MIKROKONTROLER ATMEGA 32,

KEYPAD 3*4, LED ,7 SEGMENT


TUGAS KE-1 MATA KULIAH SISTEM MIKROPROSSESOR
SEMESTER GASAL 2017/2018

Disusun oleh :

Cahya Botiwicaksono [1552500132]


Bannan Khaulah Hanifah [1552500256]

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat
dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini.Tidak lupa kami ucapkan kepada teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan
tentang penjelasan Mikrokontroler terhadap mahasiswa/i dimana mahasiswa/i bisa
mengambil pelajaran dari makalah kami yang bisa mengembangkan kompetensi
peserta didik dalam memperbaiki memperdalam ilmu tentang sistem
Mikrokontroler .
Walaupun kami telah menyusun makalah ini dengan upaya yang sungguh-
sungguh, karena berbagai keterbatasan kami, makalah ini masih memiliki sejumlah
kekurangan. Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon maaf atas kekurangan
dalam pembuatan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

Halaman sampul ...................................................................................................... i


Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ........................................................................................ 2
1.5 Sistem Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mikrokontroler Atmega 32 ......................................................... 3
2.2 Pengertian Keypad 3*4 ................................................................................. 4
2.3 Pengertian LED dan Resistor ........................................................................ 6
2.4 Pengertian 7 Segment .................................................................................... 7
2.5 Konfigurasi Pin AT MEGA 8535 ................................................................. 6
2.6 Deskripsi Pin Mikrokontroler AT MEGA 8535 ........................................... 8

BAB III : PENUTUP


3.1 KESIMPULAN ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Yang dimaksud mikrokontroler adalah sebuah mikroprosesor lengkap
yang terkandung di dalam sebuah chip yang mempunyai masukan dan keluaran
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara yang khusus.
Cara kerja mikrokontroler sebenarnya hanya membaca dan menulis data.
Sebagai contoh, bayangkan diri kita saat mulai belajar membaca dan menulis,
ketika kita sudah bisa melakukan hal itu maka kita dapat membaca tulisan
apapun baik buku cerpen, artikel dan sebagainya, dan kita juga dapat menulis
hal-hal sebaliknya. Apabila kita sudah mahir membaca dan menulis datamaka
kita dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatis
menggunakan mikrokontroller sesuai keinginan kita.
Mikrokontroller berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan
di dalam sebuah PC, karena sebuah mikrokontroller umumnya telah berisi
komponen-komponen pendukung, seperti :prosesor, memori, dan i/o Namun,
secara analogi mikrokontroller merupakan computer didalam chip yang
digunakan untuk mengontrol perlatan elekronik, yang ditekankan untuk
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya juga dapat disebut “pengendali
kecil”

1.2Rumusan Masalah

Untuk mengkaji dan mengulas tentang mikrokontroler, maka diperlukan


subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan Mikrokontroler Atmega 32, Keypad,Led,7segment?
2. Bagaimana cara kerja Mikrokontroler Atmega 32, Keypad,Led,7segment?

1.3 Maksud dan Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sistem


mikroprossesor dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan
masalah.Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan penulis dan pembaca tentang memperdalam sistem mikrokontroler
Atmega 32 dan untuk membuat kita lebih memahami apa itu sistem
mikrokontroler Atmega 32
2

1.4 Metode penulisan

Penulis memakai metode studi literature dan kepustakaan dalam penulisan


makalah ini.Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga
dari media – media lain seperti e-book, web, blog dan perangkat media massa
yang di ambil dari internet.

1.5 Sistematika Penulisan


Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan , bab
pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas: latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan
subbab yang berkaitan dengan definisi sistem mikrokontroler Atmega 32.
3

BAB II
PENJELASAN

2.1. Pengertian Mikrokontroler Atmega32

Atmega 32
Atmega32 adalah mikrokontroler 8 bit dari keluarga AVR dengan kapasitas
penyimpan programmable flash sebesar 32KB. Atmega merupakan salah satu
produk IC mikrokontroler dari perusahaan mikrokontroler terkemuka, atmel. Nama
AVR sendiri konon merupakan singkatan dari alf dan vegard’s Risc Processor.
Nama Alf dan Vegard diambil dari nama perancang arsitekturnya Alf-Egil
Bogen dan Vegard Wollan. Sedangkan kata Risc Processor menandakan
mikrokontroler ini termasuk jenis mikrokontroler dengan instruksi set terbatas
atau Reduced Instruction Set Computer (RISC).
Atmega32 merupakan seri terkini dari kelompok MegaAVR. ATMEGA32
merupakan penerus dari generasi ATMEGA8 dan ATMEGA16. Sebagai generasi
terbaru, ATMEGA32 tentu memiliki fitur yang lebih canggih dibanding dengan
generasi sebelumnya. ATMEGA32 memiliki kapasitas memori programmable
flash sebesar 32KB, dua kali lebih besar dari ATMEGA16. Selain itu ATMEGA32
juga memiliki EEPROM dan RAM dua kali lebih besar dari ATMEGA16 yakni
EEPPOM sebesar 1KB dan SRAM sebesar 2KB.
IC ATMEGA32 memiliki 32 pin GPIO (General Purpose Input Output). Dari pin
ini bisa diprogram dalam berbagai fungsi seperti ADC, UART, INTERRUPT dan
TIMER. Proses download program flash memori melalui sistem ISP (In System
Programming) juga dilakukan melalui GPIO ini.

Secara fisik, Mikrokontroler ATMEGA32 dikemas dalam dua model, yaitu PDIP
40 pin dan TQFP 44 pin. Kemasan PDIP atau singkatan dari Plastic Dual In Line
Package adalah yang umum kita pakai yaitu kemasan dengan dua buah kaki berjajar
masing-masing 20 pin. Sedangkan kemasan TQFP atau singkatan dari Thin Quad
4

Flat Pack adalah kemasan model SMD (Surface Mount Device) yang umum dipakai
pada produk pabrik.
Bentuk fisik pin dari IC ATMEGA32 model PDIP 40 pin :

Bentuk fisik dan konfigurasi pin dari IC ATMEGA32 model TQFP 44 pin :

2.2 Pengertian KEYPAD

Keypad 3*4
Keypad 3x4 yang tersedia di pasaran adalah seperti gambar diatas. Keypad
ini biasanya digunakan untuk berbagai aplikasi yang mengharuskan penggunaan
tombol sebagai input numeric maupun abjad. Misalnya untuk telepon, tiket printer
dll.
5

Keypad 3x4 berarti memiliki 12 tombol, tapi kenapa pin yang tersedia
hanya 7 atau 8 ???. nah itu dia. Coba perhatikan gambar berikut ini

Ketujuh atau kedelapan pin tersebut adalah 3 pin untuk kolom dan 4 pin untuk
baris. Untuk mengakses keypad ini tidak seperti push button biasa. Adapun cara
yang saya pakai untuk mengakses keypad ini adalah dengan metode scanning.

Dengan menggunakan mikrokontroler hal ini sangat mudah dilakukan, karena


mengingat mikrokontroler memiliki frekuensi clock yang tinggi. Misalnya saya
menggunakan ATmega32 kemudian saya hubungkan pin keypad secara urut dari
baris kemudian kolom ke pin mikrokontroler.

row1 -> PINC.0


row2 ->PINC.1
row3 ->PINC.2
row4 ->PINC.3
col1 ->PINC.4
col2 ->PINC.5
col3 ->PINC.6

berikut ini adalah program dengan bahasa C untuk mengakses keypad ini. saya
buat scanning pada PORTC 4-6 artinya PORTC 4-6 adalah pin output, kali ini
saya membuat PINC 4-6 sebagai output low. misalnya angka '1' pada keypad
ditekan output low dari col1 atau PINC.4 akan terhubung ke PINC.0 atau row1.
row1 - row4 yaitu PINC 0-3 adalah PIN yang berfungsi sebagai input dengan
kondisi high, hal ini diharapkan ketika ada tombol yang ditekan akan ada
perubahan logic di PIN input tersebut sehingga mudah untuk dikenali oleh PIN
input.

unsigned char keypadoutput(void)


{
unsigned char padkey;
padkey=0;
countscankeypad++;
PORTC=~(1<<countscankeypad+3);
6

if(countscankeypad==3){countscankeypad=0;}

if(PINC.0==0&&PORTC.4==0){padkey='1';}
if(PINC.1==0&&PORTC.4==0){padkey='4';}
if(PINC.2==0&&PORTC.4==0){padkey='7';}
if(PINC.3==0&&PORTC.6==0){padkey='#';}

if(PINC.0==0&&PORTC.5==0){padkey='2';}
if(PINC.1==0&&PORTC.5==0){padkey='5';}
if(PINC.2==0&&PORTC.5==0){padkey='8';}
if(PINC.3==0&&PORTC.5==0){padkey='0';}

if(PINC.0==0&&PORTC.6==0){padkey='3';}
if(PINC.1==0&&PORTC.6==0){padkey='6';}
if(PINC.2==0&&PORTC.6==0){padkey='9';}
if(PINC.3==0&&PORTC.4==0){padkey='*';}

return padkey;
}

Jangan lupa lakukan inisialisasi PINC yaitu

//init keypad
DDRC=0b01110000;
PORTC=0b00001111;

2.3 Pengertian Led dan Resistor


LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya
pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting
Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic
dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan
warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis
dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan
memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward
bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada
LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED
(Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak,
sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus.
Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar
berikut.
7

Simbol Dan Bentuk Fisik LED

LED
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti
dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda
memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian
kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) ditandai dengan bagian body LED
yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda)
disimbolkan seperti pada gambar diatas. Pemasangan LED (Light Emitting Dioda)
agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan
memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda.
Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri
pada salah satu kaki LED (Light Emitting Dioda). Rangkaian dasar untuk
menyalakan LED (Light Emitting Dioda) membutuhkan sumber tegangan LED
dan resistor sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian berikut.
Rangkaian Dasar Menyalakan LED (Light Emitting Dioda)

LED dan Resistor

2.4 Pengertian 7 Segment


Seven Segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan menampilkan angka.
Seven segment ini tersusun atas 7 batang led yang disusun membentuk angka 8
dengan menggunakan huruf a s/d g yang disebut dot matrix. Setiap segmen ini
terdiri dari 1 atau 2 Light Emitting Diode ( LED ). Seven Segment merupakan
gabungan dari 7 buah LED (Light Emitting Diode) yang dirangkaikan membentuk
suatu tampilan angka seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
8

Prinsip Kerja
Prinsip kerja seven segmen ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke
dalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut
menjadi decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment. Prinsip
kerja seven segment ialah input biner pada switch dikonversikan masuk ke dalam
decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut menjadi
decimal, yang nantinya akan ditampilkan pada seven segment.

Pada rangkaian tersebut dapat anda perhatikan bagian seven segmen, karena seven
segmen yang digunakan adalah common anoda, maka segmen tersebut dapat
nyala apabila mendapat logika ‘0’ pada bagian katoda. Dengan kata lain untuk
menghidupkan seven segmen yang terkoneksi ke mikrokontroler port paralel
maka harus dioutputkan logika ‘0’.Sehingga pada contoh tersebut, agar dapat
ditampilkan angka 3 pada seven segmen maka port P0 harus mengeluarkan data
00110000b. Untuk angka SATU (1) maka satu sisi yang aktif dengan 2 segment
yaitu b dan c. Untuk angka NOL (0) maka empat sisi yang aktif dengan 6 segment
yaitu a,b,c,d,e dan f.
Tabel berikut ini memberikan bilangan hexadecimal untuk menampilakan angka 0
sampai 9:

Digit gfedcba abcdefg a b c d e f G


0 0x3F 0x7E on on on on on on Off
1 0x06 0x30 off on on off off off Off
2 0x5B 0x6D on on off on on off On
3 0x4F 0x79 on on on on off off On
4 0x66 0x33 off on on off off on On
5 0x6D 0x5B on off on on off on On
6 0x7D 0x5F on off on on on on On
7 0x07 0x70 on on on off off off off
8 0x7F 0x7F on on on on on on on
9 0x6F 0x7B on on on on off on on
9

Jenis-Jenis Seven Segment

Seven segmen, merupakan sekumpulan LED yang dibangun sedemikian rupa


sehingga menyerupai digit, seven segmen ada dua macam: common anoda dan
common katoda.
1. COMMON ANODA
Disini, semua anoda dari diode disatukan secara parallel dan semua itu
dihubungkan ke VCC dan kemudian LED dihubungkan melalui tahanan pembatas
arus keluar dari penggerak. Karena dihubungkan ke VCC, maka COMMON
ANODA ini berada pada kondisi AKTIF HIGH.
2. COMMON KATODA
Disini semua katoda disatukan secara parallel dan dihubungkan ke GROUND.
Karena seluruh katoda dihubungkan ke GROUND, maka COMMON KATODA
ini berada pada kondisi AKTIF LOW.

Seven Segment terdiri dari 2 jenis, yaitu Common Katode (kaki katoda
dihubungkan bersama) dan Common Anode (kaki anoda dihubungkan bersama).

Penyusun dari COMMON


1. Decoder yaitu suatu alat yang berfungsi mengubah/ mengkoversi input bilangan
biner menjadi decimal.
2. Encoder yaitu suatu alat yang berfungsi mengubah/ mengkoversi input bilangan
desimal menjadi biner.
3. Multiplexer adalah Suatu rangkaian kombinasi yang ouputnya mempunyai
logika sama dengan jalur input yang ditunjuk pada selector. Multiplexer ini
memiliki banyak input dan memiliki satu output. Prinsip kerjanya sama dengan
saklar pemilih dai 2n buah inputdipilih melalui n buah jalur pemilih (DATA
SELECT).
4. Demultiplexer adalah suatu rangkain kombinasi yang bersifat berkebalikan dari
multiplexer. Rangkaian ini memiliki satu input dan memiliki banyak keluaran
(output). Rangkaian ini akan menghasilkan output high (1) pada jalur yang sesuai
dengan yang ditunjuk oleh selector.
10

/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V2.05.3 Standard
Automatic Program Generator
© Copyright 1998-2011 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com

Project :
Version :
Date : 02/01/2018
Author : Muhammad Notonugroho
Company :
Comments:
Chip type : ATmega16
Program type : Application
AVR Core Clock frequency: 11,059200 MHz
11

Memory model : Small


External RAM size :0
Data Stack size : 256
*****************************************************/

#include <mega16.h>
#include <delay.h>
// Declare your global variables he

char digit1,digit2,digit3,digit0;
char digit4,digit5,digit6;
char digit7,digit8,digit9;

void jalankiri()
{
PORTA=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000010;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000100;
delay_ms(100);
PORTA=0b00001000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00010000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00100000;
delay_ms(100);
PORTA=0b01000000;
delay_ms(100);
12

PORTA=0b10000000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000000;
delay_ms(100);
}
void jalankanan()
{
PORTA=0b10000000;
delay_ms(100);
PORTA=0b01000000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00100000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00010000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00001000;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000100;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000010;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000000;
delay_ms(100);
}

void main(void)
{
13

PORTA=0x00;//lampu
DDRA=0xFF;
PORTB=0xff; //7segment
DDRB=0xff;
PORTC=0x00; //button
DDRC=0x0c;
PORTD=0b00001111; //keypad
DDRD=0b01110000;
ACSR=0x80;
SFIOR=0x00;
digit0=0b00111111;
digit1=0b00000110;
digit2=0b01011011;
digit3=0b01001111;
digit4=0b01100110;
digit5=0b01101101;
digit6=0b11111101;
digit7=0b00000111;
digit8=0b01111111;
digit9=0b11101111;
while (1)
{
/*if(PINC.0==0)
{
jalankanan();
}
if(PINC.1==0)
{
jalankiri();
14

} */

//input keypad output 7 segment


PORTB=digit0;
delay_ms(200);
PORTB=digit1;
delay_ms(100);
PORTB=digit2;
delay_ms(100);
PORTB=digit3;
delay_ms(100);
PORTB=digit4;
delay_ms(100);
PORTB=digit5;
delay_ms(100);
PORTB=digit6;
delay_ms(100);
PORTB=digit7;
delay_ms(100);
PORTB=digit8;
delay_ms(100);
PORTB=digit9;
delay_ms(100);
}
}
15

BAB III. PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Mikrokontroler adalah sebuah mikroprosesor lengkap yang


terkandung di dalam sebuah chip yang mempunyai masukan dan
keluaran kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan
cara yang khusus. Untuk penggunaannya kali ini adalah menggunakan
ATMEGA 32, yang merupakan mikrokontroler 8 bit. ATMEGA 32
memiliki cara kerja yang sama dengan ATMEGA pendahulunya,
perbedaannya hanya kapasitas memori programmable flash yang lebih
besar dengan fitur-fitur yang lebih canggih.
16

DAFTAR PUSTAKA

https://mrenesinau.web.id/pengertian-mikrokontroller-atmega32/
http://marizaazhar.blogspot.co.id/2011/12/keypad-matrix-3x4.html
http://elektronika-dasar.web.id/led-light-emitting-dioda/
http://erikteknologi.blogspot.co.id/2015/05/makalah-mikrokontroler.html
https://pemudaminangkabau.wordpress.com/2013/02/28/pengertian-motor-
dc/

Anda mungkin juga menyukai