0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa risiko terkait infeksi pada terapi cairan intravena yang diidentifikasi, diantaranya kurangnya kepatuhan mencuci tangan sebelum pemasangan infus, tindakan aseptik dan antiseptik yang kurang tepat, serta penggunaan kembali peralatan infus yang sudah terbuka lebih dari 24 jam. Risiko-risiko tersebut dapat menyebabkan dampak klinis berupa infeksi p
Deskripsi Asli:
Infection Control Risk Assessment Pada Terapi Cairan
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa risiko terkait infeksi pada terapi cairan intravena yang diidentifikasi, diantaranya kurangnya kepatuhan mencuci tangan sebelum pemasangan infus, tindakan aseptik dan antiseptik yang kurang tepat, serta penggunaan kembali peralatan infus yang sudah terbuka lebih dari 24 jam. Risiko-risiko tersebut dapat menyebabkan dampak klinis berupa infeksi p
Berdasarkan dokumen tersebut, terdapat beberapa risiko terkait infeksi pada terapi cairan intravena yang diidentifikasi, diantaranya kurangnya kepatuhan mencuci tangan sebelum pemasangan infus, tindakan aseptik dan antiseptik yang kurang tepat, serta penggunaan kembali peralatan infus yang sudah terbuka lebih dari 24 jam. Risiko-risiko tersebut dapat menyebabkan dampak klinis berupa infeksi p
INFECTION CONTROL RISK ASSESSMENT PADA TERAPI CAIRAN
Sistem Saat Ini
Probabilitas Kejadian Risiko / Dampak Klinis (Kebijakan, SPO, Panduan, Pelaksanaan oleh Tenaga Medis) Sangat Sering Mungkin Jarang Sangat Mengan Kemung Memper Dampak Sering (4-5 kali Terjadi (1-2 Jarang cam kinan panjang klinis / Tidak No Resiko yang diidentifiasi ( ≥ 1 kali / (5-10 kali / (<4 nyawa / kehilang masa finansial signifikan Skors / hari) minggu kali / bulan) kali / anggota an rawat moderat (Dampak Sanga Cuku Tidak Baik Kurang bulan) tahun) tubuh / fungsi inap e klinis / t Baik p ada fungsi tubuh/a finansial nggota sedikit) gerak 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 1 Kurangnya kepatuhan mencuci tangan sebelum pemasangan infus 2 Tindakan aseptik dan antiseptik yang kurang / tidak tepat 3 Abbocath tidak steril (telah tersentuh tangan perawat / lingkungan sekitar pasien) 4 Teknik pemasangan infus yang salah 5 Penyuntikan obat tidak melalui threeway 6 Penambahan obat kedalam botol cairan infus melalui penusukan badan botol / dasar botol. (Tidak melalui mulut botol) 7 Abbocath dan set infus tidak diganti setelah 3 hari 8 Penggantian infus tidak segera dilakukan setelah dijumpai tanda awal phlebitis. 9 Infus yang telah dibuka lebih 24 jam masih digunakan kembali. 10 Infusion set yang telah terhubung dengan botol infus dibiarkan terbuka saat pemasangan infuse Sistem Saat Ini Probilitas Kejadian Risiko / Dampak Klinis (Kebijakan, SPO, Panduan, Pelaksanaan oleh Tenaga Medis) Sangat Sering Mungki Jarang Sangat Mengan Kemung Memper Dampak Sering (4-5 kali n (1-2 kali / Jarang cam kinan panjang klinis / Tidak No Resiko yang diidentifiasi ( ≥ 1 kali / Terjadi bulan) ( < 4 kali nyawa / kehilang masa finansial signifikan Skors Sang / hari) minggu (5-10 / tahun) anggota an rawat moderat (Dampak Cuku Tidak at Baik Kurang kali / tubuh / fungsi inap e klinis / p ada Baik bulan) fungsi tubuh/a finansial nggota sedikit) gerak 5 4 3 4 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 11 Pemberian cairan infus dengan osmolaritas tinggi tanpa pengenceran dengan kecepatan tetes yang tinggi. 12 Pack cairan infus yang mengandung unsur lipid digunakan lebih dari 24 jam. 13 Penusukan botol infus dengan jarum suntik pada saat resusitasi cairan infus 14 Kejadian perawat tertusuk jarum 15 Lain-lain : a.