Anda di halaman 1dari 91

IUD Pasca Plasenta

Madiun, 23 Agustus 2014

1
2
3
MAPPING SPM PENCAPAIAN KB AKTIF DI JAWA TIMUR 2010

57,89 % Kab. / Kota telah mencapai SPM KB Aktif 4


5
K.I.E.  3 Peluang :

6
PERSALINAN & KB PASCASALIN JAMPERSAL
Tahun 2011(Mei– Tahun 2012
Des)

SC; 17.95%; 17.95%


VE; 7.85%; SC; 19.24%; 19.24%

7.85% VE; 5.93%; 5.93%


Spontan Sungs a ng; 4.01%;
Spontan Kepal a ; 70.19%; 4.01% Spontan Sungsang; 3.69%;
70.19% 3.69%
Spontan Kepala; 71.13%;
71.14%

KB Pascasalin ( 11,13 % ) KB Pascasalin (2.925 62.41%) :


PMK 2562/2011 , MOW : 719 (15.34%)
( Mei – Desember 2011) Juknis Jampersal : Suntik : 1561 (33.30%)
MOW : 144 ( 6,21 % )
DIDORONG ikut KB PP IUD: 412 ( 8.79%)
IUD : 92 ( 3,97 % ) ( dengan membuat Kondom : 229 ( 4.89%)
Injeksi : Surat Pernyataan ) Implan : 2 ( 0.04%)
22 ( 0,95 % ) MOP : 2 ( 0.04%)
7
8
9
10
12
13
14
15
PELAYANAN
PELAYANANANC
ANCSTANDARD
STANDARD

Timbang berat Ukur


Ukurlingkar
lingkar
Timbang berat Ukur
Ukurtekanan
tekanan Ukur tinggi
Ukur tinggi
badan lengan
lengan atas
atas
badan darah.
darah. fundus
fundusuteri
uteri
(LiLA).
(LiLA).

Hitung
Hitungdenyut
denyut Tentukan
Tentukan Beri imunisasi
Beri imunisasi Beri tablet
Beri tablet
jantung
jantungjanin
janin presentasi
presentasi Tetanus
Tetanus tambah
tambah darah
darah
(DJJ)
(DJJ) janin;
janin; Toksoid
Toksoid(TT)
(TT) (tablet besi),
(tablet besi),
Periksa
Periksa
laboratorium
laboratorium
Tatalaksana/
Tatalaksana/
penanganan
KIE
KIE
penanganan
(rutin dan
(rutin
khusus)
dan
khusus)
Kasus
Kasus Efektif
Efektif
Intervensi yang Berorientasi pada Tujuan
Akan Memberikan ANC yang Berkualitas

1. Deteksi Penyakit
2. Konseling dan Promosi/Edukasi
Kesehatan
3. Persiapan Persalinan
4. Kesiapan Menghadapi Komplikasi
Konseling dan Edukasi
o Nutrisi
o Persiapan Melahirkan
o Persiapan Menghadapi
Komplikasi Persalinan
oKB→IUD pasca plasenta
o Persiapan Menyusui

SIAP!!!
IUD Pasca Plasenta

G a l a
MKJ
k k a
Metode
n
P
Kontrasepsi
Jangka
Panjang
IUD PASCA PERSALINAN
Waktu

1.Insersi Pasca Plasenta


( IUD Pasca Plasenta = PP IUD ) :
• Dalam 10 menit pasca ekspulsi plasenta
• Saat S.C.
2. Sebelum pasien Pulang
3. Waktu Nifas : 1 – 6 minggu
4. Pasca Nifas : 6 – 8 minggu
5. Kapan saja selama Amenorea Laktasi
23
Tenaga Terlatih vs Kurang Terlatih

24
Perbandingan Tingkat Ekspulsi Pada Insersi IUD

Waktu insersi Tingkat


Definisi Observasi
AKDR Ekspulsi
Insersi Dini Insersi dalam 10 Ideal :
menit
PascaPlase 9.5-12.5% tingkat
Pasca pelepasan Ekspulsi
nta Plasenta yang rendah
Insersi
10 menit – 48
segera Masih
jam 25-37%
PascaPersalin aman
PascaPersalinan
an
TIDAK
Insersi tunda >48 jam – 4 ↑ Risiko
DIREKOME
PascaPersalin minggu Perforasi &
N
an PascaPersalinan Ekspulsi
DASIKAN
Perpanjangan 25
26
IUD PASCA PERSALINAN
PERVAGINAM
Pemasangan IUD Pervaginam
Ekspulsi
Peneliti Tahun Teknik Bulan
(%)
Thiery 1985 Inserter 12 9,8-10
Apelo 1985 Tangan 36 19,9
1985 Inserter 36 13,1
Chi 1985 Tangan 6 15,2
Inserter 6 12,3
Cole 1984 Tangan, Forsep, Inserter 3 11,5
Sitompul & Biran 1994 Tangan 3 7,1
Tatum 1996 Tangan 12 13,2-16,2
Celen 2004 Forsep (Klem Ovarium) 12 12,3
Apelo 1985 Inserter 36 13,1
Postpartum IUDS: keys for success
O'Hanley K, Huber DH; Contraception. 1992

IUD expulsion rates :


expulsion rates IUD CoT : 7-15 /100 users at 6
months (inserted by an experienced & trained
clinician)
Reduce High fundal IUD placement.
Technique :
Postplacental insertions manually or with a ring
forceps (within 10 minutes of Placental Delivery).
Immediate postpartum (10 minutes to 48 hours
1. Kelemahan :
Teknik tangan :
Tangan
• Sering sulit mencapai
puncak rahim, terutama
bila rahim sudah
kontraksi.
• Klien tidak nyaman/
sangat nyeri.
Kelemahan : 2. Klem
Teknik klem ovarium : Ovarium
• Setelah IUD terpasang, dapat
tertarik sedikit karena batang
vertikal IUD tergesek dengan
gerigi klem ovarium saat klem
ditarik keluar.
3. Teknik “ 3x dorong IUD (push and
push) ”

Menggunakan :
• Klem Ovarium
• Tabung Inserter
• Batang Pendorong
Teknik “3x dorong IUD (push and push)”

Alat & Bahan Teknik


Menjepit
Teknik menjepit dengan Klem Ovarium
1. Teknikdg (hanya) Klem
Ovarium : IUD dijepit tanpa
pelindung

2. Teknik “ 3x dorong IUD (push &


push) ” :
menjepit dg. kombinasi
Klem Ovarium & Tabung
Inserter
Teknik 1 : TANGAN
Teknik 2 : FORSEP (Klem Ovarium)
Teknik 3 : INSERTER
Teknik “ 3x dorong IUD ” ( “ push and push ” )

Menggunakan kombinasi Tabung Inserter & Klem Ovarium, shg :


• Dapat menempatkan IUD di Fundus Uteri
• Klem Ovarium dapat digunakan untuk mengarahkan insersi IUD.
• Dengan penggunaan Klem Ovarium maka insersi dapat dilakukan
pada rahim yg sudah dalam keadaan kontraksi, shg dapat
dipasang segera setelah plasenta lahir (dlm 10 menit pertama)
ataupun > 10 menit setelah plasenta lahir.
• Penggunaan Tabung Inserter akan melindungi lengan vertikal IUD
dari jepitan Klem Ovarium, dan Batang Pendorong dapat untuk
mempertahankan posisi IUD sewaktu Inserter ditarik.
3. Teknik “3x dorong IUD” (“push and push”)
• Menggunakan Tabung inserter & Klem ovarium, shg :
– Dapat menempatkan IUD setinggi mungkin di rongga
puncak rahim
– Klem ovarium dapat digunakan utk. mengarahkan Insersi
IUD
– Dengan penggunaan klem ovarium → insersi dapat
dilakukan pada rahim yg sudah dalam keadaan
kontraksi shg dapat dipasang segera setelah plasenta lahir
(dlm 10 menit pertama) ataupun >10 menit setelah
plasenta lahir.
• Penggunaan tabung inserter melindungi lengan vertikal IUD
dari jepitan klem ovarium → batang pendorong dapat
untuk mempertahankan posisi IUD sewaktu inserter ditarik.
Kelebihan Teknik “3x dorong IUD
(push&push)”
oMudah mencapai FU / Puncak Rahim.
oPenempatan dapat se-fundus mungkin karena
IUD mendekat / menyentuh fundus dengan 3x
dorongan :
1.Saat dalam tabung inserter & dijepit klem
ovarium.
2.Saat IUD & batang pendorong dalam tabung
inserter (klem sudah dikeluarkan).
3.Saat dalam tabung inserter (batang
pendorong sudah dilepas)
oDapat memasang IUD pada rahim yg sudah
kontraksi.
EVALUASI ULANG

1. 1 minggu pasca insersi


2. 1 bulan pasca kontrol pertama
3. 3 bulan
4. 6 bulan

• USG
• Inspeculo &
• Kalau perlu pemotongan benang
Pemantauan
IUD PascaPlasenta
Persalinan Per Vaginam
IUD PASCA PLASENTA saat S.C.
Pemasangan IUD saat S.C.
196 • ZerzavyIUD diinsersikan secara manual
setelah plasenta lahir  diletakkan pada
7 fundus.

199 • Pelayo tidak ada perbedaan antara kontrol


dan sampel dalam hal nyeri, perdarahan dan
4 infeksi selama masa nifas.

200 • Nelson  menginsersikan IUD secara manual


pada fundus, kemudian mengarahkan inserter
9 pada canalis cervicalis.
Teknik “gantung IUD” (“hang up / hanging”)

1. Menempatkan benang terserap lambat (chromic catgut)


dengan melalui penembusan dinding luar fundus uteri /
puncak rahim menggunakan jarum lurus.
2. Setelah benang berada dalam kavum uteri ditarik keluar
melalui lubang sayatan segmen bawah rahim (SBR.)
3. Kemudian benang disimpulkan dengan simpul
jangkar pada tengah/percabangan lengan horizontal-vertikal
IUD .
4. Selanjutnya pangkal benang di luar rahim ditarik  IUD
diklem dg klem ovarium dihantarkan ke fundus shg terpasang
dan terfiksasi pada dinding puncak rahim (“IUD
digantungkan”) buat simpul penahan di luar dinding rahim.
Manfaat teknik “ Gantung IUD
(hang up / hanging) ”
1. Dapat menekan kejadian ekspulsi dan kejadian
dislokasi,
2. Dapat menekan kejadian nyeri pelvik maupun nyeri
haid .
3. Secara teknis lebih mudah.
4. Sehingga :
 ‘Kemantapan’ provider meningkat  medical barrier
dapat dikikis.
 alternatif pilihan bagi akseptor yg menolak MOW krn
alasan kepercayaan maupun alasan lain.
 alternatif pilihan bagi wanita yang “takut nyeri” saat
pemasangan IUD pasca nifas maupun saat interval.
 Angka keberlangsungan pemakaian meningkat.
Kemudahan Penerapan
1. Aspek motivasi :
Mudah memotivasi ibu & keluarga saat/
setelah bayi lahir
2. Aspek teknik :
Secara teknis lebih mudah dalam
menempatkan benang pd puncak rahim
/ F.U. dibandingkan dg teknik lama.
3. Aspek peralatan :
Hanya tambah jarum lurus.
Simpul Jangkar / Anchor Knot
 IUD siap di-”hang up” / ”hanging” pada
Puncak Rahim / Fundus Uteri
Teknik ‘hang up IUD’ / ’hanging IUD’

1. Ikat percabangan lengan IUD dg


simpul ‘anchor knot’.
2. IUD digantungkan tepat pada
fundus uteri.
3. Simpul penahan pada luar dinding
fundus.
52
Gambar USG

IUD PP SC
KEUNTUNGAN IUD PASCA PERSALINAN
1. Motivasi tinggi
2. Insersinya mudah
3. Nyaman buat Pasien dan Petugas Medis
4. Mudah dikerjakan
5. Tidak mempengaruhi Laktasi
6. Efektif untuk 10 tahun, dengan FR = 1-2,8 / 100
pemakai selama 24 bulan

RCT Scientific Conference on


Contraceptive Technology
Clinical Best Practice, 2010
KERUGIAN IUD PASCA PERSALINAN
1.Nyeri 5%
2.Perforasi 0,2%
3.Ekspulsi 2 – 15%
• 2X IUD Interval
• ↓ bila dilakukan Tenaga Terlatih
• ↓ bila pemasangan tepat di Fundus
• Sesudah SC < Per Vaginam

RCT Scientific Conference on


Contraceptive Technology
Clinical Best Practice, 2010
Tenaga Terlatih vs Kurang Terlatih

56
KETERBATASAN IUD PASCA PERSALINAN

1. Uterus berkontraksi
2. Infeksi
3. Perdarahan
4. Kelainan Kongenital Uterus
5. Anemia atau Gangguan Hemostasis

RCT Scientific Conference on


Contraceptive Technology
Clinical Best Practice, 2010
Tingkat Ekspulsi berbagai tipe IUD
Tipe Teknik Lama Tingkat
Kontrasepsi Pemasangan pengamatan Ekspulsi
(bulan)
Delta loop - 6 15.7/100
Lippes loop D - 6 21.5/100
Delta T - 6 11.6/100
T Cu 220C - 6 11.5/100
T Cu 200 Tangan 12 9.0
Inserter 12 8.1
Progestasert Tangan 12 35.8
Inserter 12 35.2
Perbandingan Tingkat Ekspulsi
per 100 wanita
pada
Insersi Dini PascaPlasenta
IUD CuT-380A
Tingkat Ekspulsi sesuai
Cara Pemasangan Lama observasi (bulan)
6 12 24 36
Insersi dengan 13.3 13.55 15.78 16.90
Tangan (Manual)
Insersi dengan Ring 12.70 17.23 17.77 18.34
Forceps
RS Dr. Kariadi, Semarang, 2010
Hasil pengamatan 3 bulan pemasangan IUD
PP teknik ‘push and push’ sbb :

o Angka kejadian ekspulsi pada pemasangan IUD


pascaplasenta 0%
o Efek samping yang terjadi relatif kecil
o Tingkat penerimaan selama 3 bulan pemakaian
cukup baik (97,2%)
o Daya guna selama 3 bulan pemakaian baik .
Summer Network, 1984

Studi pada 3791 wanita dengan IUD pascaplasenta

1. Insersi IUD periode 10 menit pasca ekspulsi plasenta


2. Tidak meningkatkan resiko infeksi atau ekspulasi
3. Metode insersi lebih penting daripada tipe IUD.
4. Ekspulsi 6 – 37 / 1000 aseptor pada 6 bulan pertama
5. Lebih tinggi tingkat ekspulsi dari interval
6. Kehamilan yg tidak diinginkan 2 -2,8 / 100 aseptor dalam 24
bulan
Perbandingan tingkat ekspulsi pada insersi IUD
Waktu insersi Tingkat
Definisi Observasi
AKDR Ekspulsi
Insersi Dini Insersi dalam 10 9.5-12.5% Ideal :
PascaPlasent menit tingkat
a Pasca pelepasan Ekspulsi
Plasenta yang rendah
Insersi 10 menit – 48 25-37% Masih aman
segera jam
PascaPersalin PascaPersalinan
an
Insersi tunda >48 jam – 4 TIDAK ↑ risiko
PascaPersalin minggu DIREKOME Perforasi &
an PascaPersalinan N Ekspulsi
DASIKAN
Perpanjangan>4 minggu 3-13% Aman
63
64
65
66
LNG IUD

67
68
69
70
71
Pemasangan IUD TCu380A
Pasca Placenta

Obs. <6mg, 6mg-3 bln, ≥3 bln

Masih menggunakan IUD ? Melepas IUD ?

Haid Nyeri Keputihan Nyeri ?

Ya ? Ya ? Ekspulsi ?

Belum Sudah Tidak ? Tidak ? Infeksi ?


Suami ?
?
Dengan keluhan nyeri ?
Tidak nyeri ?

72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
WANITA

USIA
REPRODUKSI

PRIMA &
PERCAYA
DIRI

86
87
88
89
Wassalamu’alaikum Selamat Siang &
Wr. Wb. Salam Sejahtera

90
91

Anda mungkin juga menyukai