TENTANG
TENTANG
Menimbang : a. Bahwa untuk terlaksananya upaya pelayanan farmasi Rumah Sakit secara
maksimal, maka diperlukan pengorganisasian instalasi farmasi Rumah Sakit.
b. Bahwa agar Manajemen Penggunaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Dadi Keluarga dapat terlaksana dengan baik perlu adanya
Pedoman Pengorganisasian.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b
tersebut, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Dadi
Keluarga
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Banyumas
Pada tanggal, 10 Januari 2015
Direktur Rumah SakitUmum Dadi Keluarga
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dinyatakan
bahwa Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber
daya manusia, kefarmasian, dan peralatan. Persyaratan kefarmasian harus menjamin
ketersediaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
bermutu, bermanfaat, aman, dan terjangkau. Selanjutnya dinyatakan bahwa pelayanan
Sediaan Farmasi di Rumah Sakit harus mengikuti Standar Pelayanan Kefarmasian yang
selanjutnya diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian juga
dinyatakan bahwa dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan Standar Pelayanan Kefarmasian yang
diamanahkan untuk diatur dengan Peraturan Menteri Kesehatan. Berdasarkan latar
belakang tersebut, maka dibentuklah sebuah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasi di rumah sakit yang disebut
dengan Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Hampir semua Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) pemerintah di Indonesia belum
menerapkan pelayanan farmasi paripurna, tetapi masih pada pelayanan farmasi non-
klinik. Itupun belum optimal. Bahkan, di berbagai RS, terutama milik pemerintah,
Instalasi farmasi belum berfungsi sebagaimana seharusnya karena beberapa apotek
swasta telah beroperasi secara penuh di hampir semua RS pemerintah.
Farmasi RS mempunyai tanggung jawab yang jelas, antara lain dalam hal peracikan
obat, pendistribusian obat kepada penderita rawat inap dan rawat jalan, pemeriksaan
obat-obatan di semua tempat persediaan di RS, penyediaan obat di Ruang Gawat Darurat,
jaminan mutu obat, serta perbekalan farmasi lainnya. Selain itu, juga perencanaan
pengadaan obat di RS, pelaksanaan keputusan panitia farmasi dan terapi tentang
pengadaan obat, serta penyusunan agenda pertemuan rutin panitia farmasi dan terapi.
Salah satu industri jasa RS yang belum dioptimalkan adalah jasa pengguna barang dan
consumble farmasi. Ini sangat terkait dengan belum diberdayakannya Instalasi farmasi
sebagai pengelola tunggal perbekalan farmasi di RS. Beberapa syarat yang harus dipenuhi
oleh Instalasi farmasi RS agar dapat diberdayakan.
Farmasi RS harus mempunyai organisasi yang jelas dan memadai serta dipimpin oleh
seorang apoteker yang mampu dan profesional karena farmasi RS mempunyai bermacam-
macam bagian yang melakukan pekerjaan tertentu (Hassan, Hospital Farmasi, 1985).
Secara umum, Farmasi RS harus mempunyai organisasi yang jelas dan memadai.
B. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi terhadap pasien secara profesional
2. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
3. Menghindari terjadinya medication error
4. Memberikan pelayanan yang bermutu, unggul dan profesional
C. Manfaat
1. Mengetahui dengan jelas batasan- batasan tugas yang dilakukan
2. Meningkatkan Kualitas pelayanan Kefarmasian terhadap pasien
3. Meningkatkan keamanan pasien (Pasient Safety) dalam penggunaan obat
D. Sasaran
Semua Tenaga Kefarmasian dan Semua bagian yang terkait dan berhubungan dengan
Pelayanan Kefarmasian dan pengobatan pasien.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT DADI KELUARGA
Lokasi RSU Dadi Keluarga terletak ditempat yang strategis, tepatnya di Jl.Sultan Agung No.
8 A, Purwokerto. RSU Dadi Keluarga berada pada Jalur Transportasi Umum dan dekat terminal
Induk purwokerto sehingga mempermudahkan bagi Pasien maupun pengunjung yg tidak
memiliki kendaraan pribadi. RSU Dadi Keluarga menempati Lahan seluas 7.385 m2 dengan
Fasilitas gedung sebagai berikut:
1. IGD
Instalasi Gawat Darurat merupakan gerbang utama dari RSU Dadi Keluarga. Terdapat 4
Tempat tidur untuk tempat tindakan pemeriksaan kepada pasien.
Adapun daftar dokter jaga Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga antara lain :
No Nama
1 dr. Andi Lestiono
2 dr. Aristi Intan Soraya
3 dr. Eggy Jita Pradana
4 dr. Wandito Gayuh Utomo
5 dr. Wibisono Nugraha
6 dr. Yosinov Nur Hafiz
2. RUANG PENDAFTARAN
Ruang pendaftaran di Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga terdiri dari 2 Loket yang
sama fungsinya yaitu untuk melakukan proses pendaftaran pasien poliklinik maupun IGD
yang kemudian melakukan pemberkasan untuk pasien BPJS sesuai syarat yang berlaku
3. RUANG KASIR
Ruang kasir Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga bekerjasama dengan Pihak Ke 3 yaitu
BRI untuk seluruh proses penyetoran uang dari pasien ke Rumah Sakit.
4. RAWAT INAP
Ruang rawat inap di RSU Dadi Keluarga terdiri dari beberapa kelas yaitu kelas 1
(Ruang Cemara ) terdapat 12 Kamar, kelas 2 (Ruang Ketapang) terdapat 6 Ruangan , 1
ruangan berisi 4 tempat tidur sehingga totalnya terdapat 24 Tempat Tidur, dan kelas 3 (Ruang
Akasia) terdiri atas 3 ruangan dengan total tempat tidur 2 ruangan masing-masing berisikan 6
tempat tidur ,dan satu ruangan berisikan 10 tempat tidur. Selain 3 kelas diatas di RSU Dadi
Keluarga juga terdapat kelas VIP berjumlah 6 Ruangan masing-masing berisikan 1 tempat
tidur, kemudian Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga menyediakan 1 Ruangan HCU yang
berisi 3 tempat tidur dan 1 ruangan Isolasi yang berisikan 3 tempat tidur tertutup satu sama
lain.Selain Ruangan diatas, di RSU Dadi Keluarga juga terdapat ruangan,Kemoterapi,
Fisioterapi, ruang bersalin dan Hemodialisa.
5. POLIKLINIK
6. RUANG INSTALASI FARMASI
A. Instalasi Farmasi Rawat Jalan
Instalasi Farmasi Rawat Jalan berfungsi untuk melayani resep pasien rawat jalan untuk
semua poliklinik yang ada di RSU Dadi Keluarga, Pelayaanan Resep Kemoterapi, dan juga
untuk melayani Resep pasien IGD, sehingga Instalasi Farmasi Rawat Jalan memberikan
pelayanan 24 jam disesuaikan dengan pelayanan IGD.
B. Instalasi Farmasi Rawat Inap
Instalasi Farmasi Rawat Inap berfungsi untuk memenuhi/ melayani resep semua pasien
rawat inap dan memenuhi kebutuhan perbekalan farmasi untuk Instalasi Bedah Sentral (IBS)
C. Gudang Farmasi
Gudang Farmasi berfungsi untuk memenuhi seluruh kebutuhan dari masing-masing unit
yang menggunkan perbekalan farmasi.
7. RUANG LABORAT
8. RUANG RADIOLOGI
9. RUANG FISIOTERAPI
10. RUANG KEMOTERAPI
11. RUANG PERAWAT
12. RUANG HCU
13. RUANG GIZI
14. RUANG IBS
15. RUANG VK
16. RUANG LAUNDRY DAN LINEN
17. KAMAR JENAZAH
18. GUDANG
BAB III
VISI
Memberi pelayanan kesehatan terbaik, dan berkualitas
MISI
1. Memberi Pelayanan kesehatan yang profesional
2. Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan kesejahteraan
3. Meningkatkan sarana dan prasarana yang tepat dan aman
4. Meningkatkan Sistem managemen yang efektif dan efisien
MOTTO
We Serve Like Family
TUJUAN
1. Untuk mendekatkan pelayanan kesehatan medic, spesialis kepada masyarakat di
wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan sekitarnya.
2. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai, mempunyai keunggulan (bedah
tumor dan Syaraf), terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan
prima yaitu menggunakan pendekatan keluarga dalam memberikanpelayanan
kesehatan.
3. Kehadiran Rumah Sakit Umum Dadi Keluarga yang mempunyai unggulanbedah
tumor dan syaraf dengan metode pendekatankeluarga bisa menjadikan Banyumas
sebagai alternative kotawisata dan pengobatan.
4. Meningkatkan derajat kesehatan khususnya masyarakat Kabupaten Banyumas
dan sekitarnya.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT DADI KELUARGA
AGUS APRIANTO
dr. ESA DHIANDANI
DIREKTUR PT
DIREKTUR RS
Kepala IFRS
Kartika Cahyani
Admin Gudang
1. Lisa Anggun,
Felentina DiahAmd., Farm Apt
P, S.Farm., 1.Dewi
Sri Anggraeni,
Puji Astuti,S.Farm.,
Amd., Farm
Apt
2. Tika Pandu, Amd., Farm 2. Amalia Primadani
3. Wirawan Herda Wibosono, Amd., 3. Fenti Eka Pratiwi
4. Nur Cipta Kumala Dewi,
Farm
4. Sinta Riska Dini Amd., Farm
5. Novi Wulansari 5. Rizky Amalia Abdullah,
6. Arif Nur Yuliawan
Amd., Farm
BAB VI
URAIAN JABATAN
1) Tanggung Jawab
a. Membuat rencana kebutuhan perbekalan farmasi Rumah Sakit.
b. Ketertiban administrasi penerimaan dan pengeluaran barang.
c. Pembuatan laporan.
2) Tugas Pokok
a. Merencanakan kebutuhan obat/alat setiap bulan dengan dasar penggunaan dari
masing-masing bagian bulan sebelumnya.
b. Melaksanakan administrasi ketersediaan obat / alat medis di rumah sakit
c. Membuat laporan permintaan obat / alat medis habis pakai sesuai
ketentuan( termasuk laporan obat - obatan narkotika ).
d. Selalu aktif memonitor agar obat / alat medis habis pakai di Instalasi farmasi tidak
sampai kosong, apabila digudang Perbekalan Farmasi masih tersedia.
e. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi
Farmasi.
B. Pengadaan
1. Menyusun daftar pesanan sesuai perencanaan rumah sakit
2. Melakukan pemesanan Perbekalan Farmasi
3. Mengadakan Perbekalan Farmasi sesuai perencanaan.
C. Penerimaan
1. Menerima Perbekalan Farmasi sesuai pesanan
2. Mengecek jumlah item pesananan Perbekalan Farmasi sesuai fisik dan faktur
3. Mengecek tanggal kadaluwarsa Perbekalan Farmasi sesuai fisik
D. Penyimpanan
1. Tanggung jawab
a. Penyimpanan dan keamanan obat / alat medis habis pakai.
b. Penerimaan obat / alat medis habis pakai dari unit pengadaan.
c. Pengeluaran obat / alat medis habis pakai sesuai dengan sistem FIFO ( First In
First Out ) atau yang waktu kadaluwarsanya dekat atau FEFO (First Expired First
Out).
d. Pemantauan obat / alat medis habis pakai yang mempunyai waktu kadaluwarsa
pendek.
e. Pelaporan obat / alat medis habis pakai yang menipis persediaannya, ke unit
pengadaan sesegera mungkin.
f. Pembuatan informasi obat - obatan yang tersedia setiap bulan.
g. Pelaporan persediaan obat / alat medis habis pakai per tahun.
2. Tugas Pokok
a. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan obat /alat medis habis pakai sesuai
ketentuan yang berlaku.
b. Membuat informasi persediaan obat - obatan yang ada setiap bulan.
c. Melaporkan ke unit pengadaan sesegera mungkin, apabila ada obat / alat medis
habis pakai yang sudah menipis persediaannya.
d. Melakukan koordinasi dengan sub unit distribusi dan unit pengadaan agar tugas
pokok dapat dilaksanakan dengan baik.
e. Datang dan pulang sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Dadi
Keluarga.
E. Pendistribusian
1) Tanggung Jawab
a. Pengeluaran obat / alat medis habis pakai sesuai dengan sistem FIFO ( First In
First Out ) atau yang waktu kadaluwarsanya dekat.
b. Pemantauan obat / alat medis habis pakai yang mempunyai waktu kadaluwarsa
pendek.
c. Pelaporan obat / alat medis habis pakai yang menipis persediaannya, ke unit
pengadaan sesegera mungkin.
d. Pembuatan informasi obat - obatan yang tersedia setiap bulan.
e. Pelaporan persediaan obat / alat medis habis pakai per tahun
2) Tugas Pokok
a. Mengeluarkan obat /alat medis habis pakai sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Membuat informasi persediaan obat - obatan yang ada setiap bulan.
c. Melaporkan ke unit pengadaan sesegera mungkin, apabila ada obat / alat medis
habis pakai yang sudah menipis persediaannya.
d. Melakukan koordinasi dengan sub unit distribusi dan unit pengadaan agar tugas
pokok dapat dilaksanakan dengan baik.
e. Datang dan pulang sesuai ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Umum Dadi
Keluarga.
3. PELAYANAN FARMASI KLINIK
a. Melaksanakan pelayanan farmasi klinik.
b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alkes.
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alkes.
d. Memantau efektivitas dan keamanan penggunaan obat dan alkes.
e. Member informasi obat kepada dokter, perawat, apoteker, maupun pasien/ keluarga.
A. Penanggungjawab Rawat Jalan
1) Melakukan Receiving, Skrining, Labeling, Dispensing dan Konseling kepada
pasien.
2) Melakukan konseling dan informasi obat ke pasien rawat jalan.
3) Melakukan pemantauan karyawan IFRS rawat jalan dan delegasi tugas.
4) Menerima arahan dan melaporka kepada kepala IFRS segala pelaksanaan tugasnya.
5) Melakukan dokumentasi/pembukuan secara administrative yang berkaitan dengan
IFRS rajal.
6) Melalukan pemesanan ke gudang farmasi / penelolaan farmasi untuk stock di IFRS
Rajal.
B. Penanggungjawab Rawat Inap
1) Melakukan pemantauan penggunaan obat pasien di Ranap
2) Melakukan dan memotoring stock obat pasien di Ranap.
3) Melakukan pemesanan ke gudang farmasi/ pengelolaan perbekalan farmasi untuk
stock di IFRS Ranap.
4) Melakukan pemantuan karyawan di IFRS Ranap dan delegasi tugas.
5) Menerima arahan dan melaporkan kepada kepala IFRS segala pelaksanaan
tugasnya,
6) Melakukan rekam medik/ pencatatan pengobatan pasien rawat inap.
C. Asisten Apoteker
1. Membantu dalam pelayanan kefarmasian, mulai dari menyiapkan obat, dan meracik
obat dibawah supervisi Apoteker
2. Membantu secara adminstratif pelayanan Kefarmasian
4. MENEJEMEN MUTU
A. Personal /SDM
1) Memberikan pendidikan/ penegetahuan kepada tenaga kefarmasian.
2) Mengkoordinator program pendidikan dan pelatihan
3) Mengawasi/ membimbing calon tenaga kefarmasian yang baru.
B. Pelayanan
1) Mengembangkan dan memperbaiki system / metode pelayanan instalasi farmasi
2) Mengkoordinator system inflormasi obat
3) Melakukan pemantuan, penilain, tindakan, evaluasai dan umpan balik dalam
pengendalian mutu obat dan alkes
4) Bekerjasama dengan institusi lain untuk melakukan penelitian kefarmasian.
BAB VII
PENGORGANISASIAN INSTALASI FARMASI
2. Persyaratan SDM
a. Beban Kerja
Dalam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
pada kegiatan yang dilakukan, yaitu:
1) kapasitas tempat tidur dan Bed Occupancy Rate (BOR);
2) Jumlah dan jenis kegiatan farmasi yang dilakukan (manajemen, klinik);
3) Jumlah Resep atau formulir permintaan Obat per hari; dan
4) Volume Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai.
Mengendalikan fungsi
perencanaan,
penyimpanan, dan
pendistribusian perbekalan
farmasi
Maksud disusunnya tata hubungan kerja adalah sebagai acuan bagi unit terkait dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.untuk meningkatkan pemahaman dalam pengaturan
hubungan kerja antara satu unit dengan unit lainnya dalam bentuk koordinasi serta meningkatkan
jejaring dan kinerja yang didasarkan kejelasan dalam hubungan antar unit kerja di Instalasi
Farmasi Rumah Sakit