Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PAKET PEKERJAAN BELANJA JASA


DITRIBUSI PMT BUMIL DARI PROVINSI KE PUSKESMAS
DI PROVINSI BANTEN
TAHUN ANGGARAN 2018
 

I. LATAR BELAKANG
Masalah gizi dapat terjadi pada setiap siklus kehidupan, dimulai sejak janin. hingga
menjadi bayi, anak, dewasa sampai usia lanjut. Saat ini Indonesia menghadapi
masalah gizi ganda yaitu gizi kurang dalam bentuk Kurang energy Protein, kurang
vitamin A, Anemia dan gangguan akibat kurang Iodium dan gizi lebih berkaitan
dengan timbulnya penyakit degenerative seperti Diabetes Mellitus,
jantung,hipertensi,dll.
Ibu hamil yang menderita KEK ( Kurang Energi Kalori) mempunyai resiko kematian
ibu mendadak pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat lahir
rendah (BBLR). Pada keadaan ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan,
sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu dan anak (Chinue,2009)
Kurang Energi Kronis adalah keadaaan dimana seseorang menderita
kekurangan makanan yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau menahun
yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan dengan tanda – tanda atau
gejala antara lain badan lemah dan muka pucat (James et al, 1988 dalam Podja dan
Kelly, 2000; Depkes, 1995). Resiko KEK bisa diketahui dengan cara melakukan
pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dengan ambang batas (cut off point) kurang
dari 23,5 cm (Depkes, 2003).
Untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK) perlu diselenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. PMT
Pemulihan bagi ibu hamil KEK dimaksudkan sebagai tambahan, bukan sebagai
pengganti makanan utama sehari – hari (Depkes,2012).
Makanan tambahan pemulihan bumil KEK adalah makanan bergizi yang diperuntukan
bagi ibu hamil sebagai makanan tambahan untuk pemulihan gizi. Makanan
tambahan ibu hamil diutamakan berupa sumber protein hewani maupuan
nabati (misalnya ikan/ telur/ daging/ ayam, kacang – kacangan dan hasil olahannya
seperti tahu dan tempe). Makanan tambahan diberikan sekali sehari selama 90 hari
berturut – turut, berbasis makanan lokal dapat diberikan makanan keluarga atau
makanan kudapan lainnya (Depkes, 2012).
Masalah gizi kurang pada saat merupakan salah satu faktor penyebab kematian bayi.
Keadaan tersebut secara langsung disebabkan oleh asupan gizi yang kurang
mencukupi gizi balita. Oleh sebab itu untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi
masyarakat tentang anak balita, pemerintah mengembangkan program Pemberian
Makanan Tambahan (PMT).
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada
balita dalam bentuk kudapan yang aman dan bermutu beserta kegiatan pendukung
lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan. Serta
mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada dua macam yaitu Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) pemulihan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan.
Memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang
dibutuhkan oleh balita.
PMT pemulihan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus
sebagai pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam
bentuk makanan atau bahan makanan lokal. Hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk
dan sebagai tambahan makanan sehari‐hari bukan sebagai makanan pengganti
makanan utama.
Makanan tambahan pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan
lokal terbatas dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah setempat
dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan
pangan. Diuatamakan berupa sumber protein hewani dan nabati serta sumber
vitamin dan mineral terutama berasaal dari sayur dan buah. PMT pemulihan ini
diberikan sekali dalam satu hari selama 90 hari berturut‐turut atau 3 bulan.
Makanan tambahan pemulihan dapat berupa pabrikan dan lokal. PMT pemulihan
pabrikan merupakan yaitu makanan pendamping ASI dalam bentuk biskuit yang
mengandung 10 vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya untuk anak usia 12 – 24 bulan
melalui pengadaan Kementerian Kesehatan Bina Gizi Masyarakat Depkes RI, dengan
nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak 6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya
mengandung 29 gr karbohidrat total, 2 gr serat pangan, 8 gr gula dan 120 mg natrium.
Berkenaan dengan hal tersebut diperlukan adanya strategi yang tepat untuk
mengatasi masalah gizi pada ibu hamil dan balita melalui PMT pemulihan tersebut
tepat sasaran yang prosesnya pengadaannya melalui kemenkes dan distribusikan ke
Puskesmas dan Kab/Kota oleh Provinsi.

II. DASAR HUKUM
1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
2. DIPA Satker Dinas Kesehatan Provinsi Banten Program Pembinaan Kesehatan
Masyarakat nomor: 024.03.3.299000/2018 tanggal 5 Desember 2017.


III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Terdistribusinya PMT BUMIL KEK / Beresiko KEK ke Puskesmas di Provinsi Banten.


IV. METODE PELAKSANAAN :
Pelaksanaan dalam kegiatan distribusi PMT Bumil KEK di Provinsi Banten melalui
pelelangan oleh Unit Layanan Pengadaan Provinsi Banten :

1. Distribusi PMT ke Puskesmas di laksanakan oleh penyedia pemenang lelang
didalamnya sudah termasuk biaya bongkar muat dari gudang ke tempat tujuan;
2. Pengiriman Barang harus di sertai surat jalan dan Berita Acara Serah Terima
Barang yang di Tanda Tangani Kepala Puskesmas dan dokumentasi foto
Pengiriman.

V. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Penerimaan PMT Bumil di Gudang Provinsi dari Kemenkes Pusat Subdit Gizi cq
penyedia barang;
2. Rapat persiapan;
3. Pengajuan layanan melalui ULP/Panitia pengadaan barang dan Jasa;
4. Pelaksanaan pelelangan Jasa lainnya;
5. Penentuan pemenang lelang penyedia jasa distribusi;
6. Pelaksanaan pekerjaan oleh pemenang lelang penyedia jasa distribusi;
7. Pemeriksaan hasil pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa distribusi ;
8. Pembayaran atas tagihan dari penyedia.

VI. TARGET DISTRIBUSI
Target distribusi PMT Ibu Hamil dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten ke Puskesmas
sebanyak 61.200 Kg / 36.429 Karton dengan riincian terlampir.




VII. PELAKSANAAN
PPK :
‐ Nama : Dr. drg. Sigit Wardojo, M.Kes
‐ Alamat : Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Jl. Syeh
Nawawi Al‐ Bantani, Curug Serang‐Banten Telp
‐ Telp. : .(0254) 267023 Fax.(0254) 267023‐267022

VIII. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Barang diterima Puskesmas dengan jumlah dan kondisi baik dari penyedia;
2. Barang terdistribusi baik jumlah, tempat dan sasaran;
3. Barang terdristribusi ke Puskesmas sesuai waktu pelaksanaan
4. Barang di terima di sertai Surat Jalan dan Berita Acara Serah Terima Barang yang
di tanda tangani kepala Puskesmas dan Dokumentasi penerimaan barang.


IX. WAKTU DAN LOKASI PELAKSANAAN
Waktu : Pelaksanaan Pekerjaan 60 Hari Kalender
Lokasi pelaksanaan : Provinsi Banten
Lokasi tujuan : Seluruh Puskesmas di Provinsi Banten
Jadwal Pelaksanaan Pengiriman : Pengiriman Barang Ke Puskesmas di
lakukan dari hari Senin – Sabtu pukul 08:00 s/d 17:00. (Jadwal Pengiriman Oleh
Penyedia)

X. KUALIFIKASI dan TEKNIS
1. Perusahaan dengan kualifikasi kecil;
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan di bidang transportasi
dan angkutan barang dari dinas/instansi terkait, Akte Pendirian, Akte
Perubahan terakhir (apabila ada), Surat Tanda Daftar Perusahaan, Surat
Keterangan Domisili Perusahaan, Surat Keterangan Terdaftar, Surat
Pengukuhan Pengusaha kena Pajak;
3. Perusahaan sebagai wajib pajak sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT Tahunan
Tahun 2016/2017);
4. Memiliki pengalaman pada bidang pengiriman atau distribusi barang paling
kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik di
lingkungan pemerintahan/swasta untuk pekerjaan yang sama di wilayah
Provinsi Banten;
5. Memiliki /Sewa peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan adalah :
a. Kendaraan operasional yg dibuktikan dengan fotocopy STNK atas nama
perusahaan dan apabila bukti kepemilikan belum balik nama perusahaan
dilengkapi dengan bukti pembelian/sewa , jenis kendaraan :
b. Kendaraan box roda 4 minimal sebanyak10 buah (Mobil Angkutan
Barang Engkel )
c. Kendaraan roda 6 minimal sebanyak 6 buah (Mobil Angkutan Barang
Colt Diesel )
d. Termasuk driver (1 Orang) di lengkapi dengan SIM yang masih berlaku
dan petugas bongkar muat (2 Orang).
e. Melampirkan Foto Kendaraan yang akan di pergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
f. Melampirkan daftar kendaraan yang akan di gunakan beserta nama
drivernya.
6. Perusahaan melampirkan bukti kepemilikan modal minimal 10 % dari nilai HPS
dibuktikan dengan rekening Koran perusahaan ;

7. Perusahaan melampirkan surat pernyataan di atas materai 6000 sanggup
mengganti apabila barang rusak atau kurang selama dalam pengirimandan
barang tidak sampai tujuan;
8. Salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya tidak masuk dalam
Daftar Hitam.
9. Surat Keterangan perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan yang dibuktikan dengan masing‐masing surat pernyataan yang
ditandatangani Penyedia Jasa serta surat keterangan tidak pailit yang
dikeluarkan oleh Pengadilan Niaga yang berlaku tahun 2016.
10. Pemegang saham dan Dewan Komisaris atau yang bertindak untuk dan atas
nama perusahaan atau badan usaha atau orang perseorangan yang tidak sedang
dalam proses pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang
ditandatangani penyedia barang/jasa.
11. Perusahaan yang sama tidak diperkenankan mengikuti pelelangan dalam dua
pekerjaan yang sejenis/sama KECUALI memiliki/dapat menyediakan
kendaraan, driver dan petugas bongkar muat yang berbeda.

XI. SPESIFIKASI BARANG/JASA
1. Bentuk biskuit kemasan dengan dibungkus kardus.
2. Ukuran sesuai ukuran yaitu :
a. Biskuit Bumil
Ukuran Karton (mm) Berat Per Karton
No Barang
(KG)
Panjang Lebar Tinggi
1 PMT Ibu Hamil 300 165 155 1.68

XII. PEMBIAYAAN
Biaya pelaksanaan pekerjaan distribusi PMT BUMIL dari Provinsi Ke Puskesmas di
Provinsi Banten ini dibebankan pada DIPA nomor 024.03.3.299000/2018  tanggal 5
Desember 2017 dengan HPS sebesar Rp. 555,493,500,‐ terbilang (Lima ratus lima
puluh lima juta empat ratus Sembilan puluh tiga lima ratus rupiah).




Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Banten
Selaku PPK/KPA

Dr. drg. Sigit Wardojo, M.Kes


NIP. 19640414 199102 1 006

Anda mungkin juga menyukai