Anda di halaman 1dari 12

Kebijakan Manajemen Risiko – Risk Management Policy

Manajemen Risiko Risk Management


Manajemen Risiko adalah aktivitas yang dijalankan Risk Management is a set of end-to-end activities
secara terpadu oleh PermataBank, dari tahap awal through which PermataBank controls and optimizes
hingga akhir, guna mengendalikan dan its risk-return profile. It is a bank-wide activity.
mengoptimalkan profil risiko terhadap
pendapatannya. Ini merupakan aktivitas bank-wide.

Kerangka Manajemen Risiko Risk Management Framework


Kerangka Manajemen Risiko (RMF) menetapkan PermataBank’s Risk Management Framework
pendekatan terhadap manajemen risiko dan (RMF) sets out PermataBank’s approach to risk
kerangka kontrol dimana risiko dikelola dan management and the control framework within
diperolehnya keseimbangan antara risiko dan which risks are managed and risk-return tradeoffs
pendapatan. are made.

RMF mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang RMF identifies the different types of risks to which
dihadapi PermataBank, dimana untuk masing- PermataBank is exposed, each of which is
masing jenis risiko ditunjuk Risk Control Owner controlled by a designated Risk Control Owner
(RCO). RCO memiliki tanggung jawab untuk (RCO). The RCOs have responsibility for
menentukan standar pengendalian minimum dan
memastikan tujuan pengendalian tersebut dapat establishing minimum control standards and
terpenuhi. ensuring the control objectives are met.

Pengungkapan dalam laporan ini berdasarkan Disclosure in the rest of this report is based on the
pada 10 jenis risiko berdasarkan peraturan Otoritas 10 risk types as per Financial Service Authority
Jasa Keuangan, yaitu: (1) Risiko Kredit, (2) Risiko (OJK) regulation, i.e (1) Credit Risk, (2) Market
Pasar, (3) Risiko Operasional, (4) Risiko Likuiditas, Risk, (3) Operational Risk, (4) Liquidity Risk, (5)
(5) Risiko Hukum, (6) Risiko Stratejik, (7) Risiko Legal Risk, (6) Strategic Risk, (7) Compliance Risk,
Kepatuhan, (8) Risiko Reputasi, (9) Risiko Imbal (8) Reputation Risk, (9) Rate of Return Risk and
Hasil dan (10) Risiko Investasi. (10) Equity Investment Risk

Organisasi Pengelolaan Risiko dan Tata Kelola Risk Organizational Structure and Governance
Direktur Risiko mengelola Direktorat Manajemen The Risk Director manages the Risk Management
Risiko. Direktorat ini independen dari fungsi Directorate. It is independent of the origination and
originasi dan sales untuk memastikan sales functions to ensure that the necessary
pertimbangan yang diperlukan dalam mengambil balance in risk/return decisions is not compromised
keputusan tingkat pengembalian/risiko tidak by short-term pressures to generate revenues.
dipengaruhi oleh tekanan untuk menghasilkan
pendapatan.

Di PermataBank, Manajemen Risiko dikelola Risk management in PermataBank is managed


melalui Risk Management Committee (RMC) dan through the Risk Management Committee (RMC)
Asset Liability Committee (ALCO) di tingkat Direksi and Asset Liability Committee (ALCO) at the BoD
dan Risk Monitoring Committee (RMoC) di tingkat level and the Risk Monitoring Committee (RMoC) at
Dewan Komisaris. the Board of Commisioner (BoC) level.

Berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh Acting within an authority delegated by the BoC,
Dewan Komisaris, RMoC mengkaji area risiko the RMoC reviews specific risk areas and monitors
spesifik dan memantau penerapan pengelolaan the implementation of risk management within
risiko di Permatabank. Anggota RMoC adalah PermataBank. The members of RMoC are
Komisaris dan Anggota Independen dengan Commissioners and Independent Parties with risk
keahlian dalam manajemen risiko dan bidang management and financial management expertise.
keuangan.

Dalam rangka memberikan rekomendasi kepada RMoC is responsible for: (1) evaluating the
Dewan Komisaris, RMoC bertanggung jawab untuk consistency between risk management policies
melakukan (1) evaluasi terhadap konsistensi antara with the implementation of the policies; and (2)
kebijakan manajemen risiko dengan implementasi monitoring and evaluating the implementation of
dari kebijakan tersebut, dan (2) pemantauan dan the RMC and the Risk Management Units, in order
evaluasi pada implementasi manajemen risiko to provide recommendations to the BoC.
melalui RMC dan Unit-Unit Manajemen Risiko.

RMC memastikan bahwa (1) Kerangka Manajemen The RMC ensures that (1) the Risk Management
Risiko diterapkan secara efektif, (2) kemampuan Framework is effectively applied, (2) risk
identifikasi dan pengukuran risiko objektif dan identification and measurement capabilities are
konsisten, (3) kerangka assurance risiko objective and consistent, (3) a risk assurance
diimplementasikan secara efektif, dan (4) framework is effectively implemented, and (4) the
kewenangan komite didelegasikan secara efektif committee’s authorities are effectively delegated to
kepada sub-komite atau individu. sub-committees or individuals.

ALCO bertanggung jawab untuk mengelola modal ALCO is responsible for the maintenance of capital
dan menetapkan kebijakan terkait dengan and the establishment of and compliance with
pengelolaan neraca dan kepatuhan terhadapnya. policies relating to balance sheet management.
Termasuk di dalamnya manajemen likuiditas Included are management of PermataBank’s
Permatabank, kecukupan modal dan risiko nilai liquidity, capital adequacy, and foreign exchange
tukar mata uang asing dan suku bunga. and interest rate risks.

Implementasi Kebijakan, Prosedur dan Limit The Implementation of Policies, Procedures, and
Exposure Limits
Eksposur

PermataBank maintains a control framework that


PermataBank menggunakan kerangka
provides clear guidelines and firm boundaries on
pengendalian sebagai pedoman yang jelas dan
risk taking. The three key components to the risk
tegas mengenai batasan dalam pengambilan risiko.
control framework, which collectively provide a
Tiga komponen kunci dalam kerangka
mechanism to set and adjust those boundaries on
pengendalian risiko, yang secara kolektif
risk taking, are:
menyediakan mekanisme untuk mengatur dan
menyesuaikan batasan dalam pengambilan risiko
adalah:
 Policies establish clear rules and standards for
 Kebijakan menetapkan aturan dan standar
all business activities. Policies embody
yang jelas atas semua aktivitas bisnis.
PermataBank’s control objectives, and inform
Kebijakan menggambarkan tujuan
the operational strategy, organization and
pengendalian Bank dan menginformasikan
infrastructure of PermataBank.
strategi operasional, organisasi dan
infrastruktur PermataBank.
 Exposure Limits provide clear boundaries for
 Limit eksposur memberikan batasan yang
financial risks. These apply in areas where we
jelas untuk risiko finansial. Limit diaplikasikan
pada area dimana pengukuran dan can reliably measure and monitor risk exposure,
pemantauan eksposur risiko dapat diandalkan, across a range of risk variables. To ensure we
terhadap seluruh variabel risiko. Untuk take account of material exposure
memastikan konsentrasi eksposur yang concentrations wherever they might arise, limits
sifatnya material telah dipertimbangkan may be set at a number of levels, such as an
kapanpun eksposur tersebut timbul, limit dapat individual transaction, customer, portfolio,
ditetapkan pada beberapa tingkatan seperti product/ process, business line, geography and
transaksi perorangan, nasabah, portofolio, so on. At the top level, risk tolerance limits are
produk/proses, lini bisnis, geografis, dan set to align with Risk Appetite and the expressed
sebagainya. Pada tingkat teratas, penentuan or implied tolerance of key stakeholders.
batasan toleransi risiko disesuaikan dengan
Risk Appetite dan tingkat toleransi stakeholder
utama.
 Kerangka Delegasi Wewenang Risiko  Delegated Risk Authorities framework ensures
memastikan bahwa pengambilan keputusan that key risk-taking decisions are taken only by
atas risiko utama hanya dilakukan oleh individu certain individuals, or committees, with the skills,
atau komite-komite tertentu, yang memiliki judgment and perspective to ensure that
keahlian, pertimbangan dan perspektif untuk PermataBank’s control standards and risk/return
memastikan bahwa standar pengendalian objectives are met.
PermataBank dan tujuan risiko/pendapatan
terpenuhi.

Identifikasi, Pengukuran dan Pemantauan Risk Identification, Measurement and


Risiko Monitoring
PermataBank mengantisipasi dan mengidentifikasi PermataBank anticipates and identifies risks in
risiko pada transaksi, portofolio, infrastruktur dan transactions, the portfolio, infrastructure, and
proses. Apabila memungkinkan, risiko tersebut processes. Where possible, these risks are
dikuantifikasi dan diukur terhadap kriteria yang quantified and measured in accordance with
objektif dan konsisten. Risiko yang material objective and consistent standards. Material risks
dipantau dan dilaporkan tingkat pengembalian dan are monitored and reported to inform risk-return
risikonya dan memastikan bahwa transaksi dan tradeoffs and ensure transactions and portfolios
portofolionya berada dalam batasan risiko yang remain within allocated risk limits.
dialokasikan.

Identifikasi potensi risiko yang merugikan Identification of potential adverse risk events is an
merupakan tahap awal yang penting dalam essential first step in managing the risks of any
mengelola risiko bisnis atau aktivitas. PermataBank business or activity. PermataBank also recognizes
juga menyadari adanya kebutuhan untuk the need to maintain an overall perspective since a
mengelola risiko dengan perspektif yang single transaction or activity may give rise to
menyeluruh, mengingat suatu transaksi atau multiple types of risk exposure, risk concentrations
aktivitas dapat menimbulkan berbagai jenis may arise from multiple exposures that are closely
eksposur risiko, konsentrasi risiko dapat timbul dari correlated, and a given risk exposure may change
beragam eksposur yang saling berkaitan dan its form from one risk type to another.
eksposur risiko dapat berubah dari satu jenis risiko
ke yang lain.

Penilaian dan pengukuran eksposur risiko (dampak Assessment and measurement of risk exposures
potensial dari suatu kejadian risiko) harus objektif, (the potential impact of risk events) must be
objective, consistent and context specific. The
konsisten dan mengacu pada hal yang spesifik. quality of our risk information plays a central role in
Kualitas dari informasi risiko memegang peranan determining the quality of our business.
penting dalam menentukan kualitas bisnis. PermataBank quantifies risks where possible but
PermataBank mengkuantifikasi risiko, namun juga recognizes that not all risks can be quantified, and
menyadari bahwa tidak semua risiko dapat dihitung that models are not a substitute for judgment.
dan model bukan merupakan pengganti dari suatu
justifikasi.

Stress Testing Stress Testing


Stress testing dan scenario analysis digunakan Stress testing and scenario analysis are used to
untuk menilai kemampuan finansial dan assess the financial and management capability of
manajemen PermataBank untuk beroperasi secara PermataBank to continue operating effectively
efektif dalam kondisi ekstrim yang mungkin terjadi. under extreme but plausible conditions. Such
Kondisi-kondisi tersebut dapat terjadi karena faktor conditions may arise from economic, legal, political,
ekonomi, hukum, politik, lingkungan dan sosial. environmental, and social factors.
Pemantauan eksposur risiko dan kondisi Monitoring risk exposures and underlying
lingkungan yang ada merupakan aktivitas yang environmental conditions must be an ongoing
berkelanjutan, mengingat kondisi tersebut dapat activity, recognizing that they may be constantly
terus mengalami perubahan. changing.

Pelaporan Risiko merupakan cara PermataBank Risk Reporting is how PermataBank ensures that
memastikan manajemen memperhatikan risiko management attention is brought to risks and
sehingga organisasi siap menanggapi secara hence that the organization is effectively prepared
efektif setiap kejadian risiko yang timbul. Pelaporan to respond to risk events as they arise. Reporting is
juga penting dalam memastikan PermataBank also critical in ensuring that PermataBank
senantiasa menjaga keterbukaan dan komunikasi maintains proper disclosure and communication
dengan stakeholder utama. Merupakan tanggung with key stakeholders. It is the responsibility of
jawab pelaku bisnis dan manajer untuk business originators and managers to be properly
mendapatkan informasi mengenai risiko yang informed of the risks they run and to ensure these
dihadapi dan memastikan risiko tersebut are properly identified and monitored.
diidentifikasi dan dipantau dengan baik.

Sistem Pengendalian Internal Internal Control System


Internal Audit memberikan assurance yang Internal Audit provides independent assurance of
independen terhadap efektivitas atas proses the effectiveness of management’s control of its
pengendalian risiko pada aktivitas bisnis (lini own business activities (the first line) and of the
pertama) dan proses yang dikelola oleh Petugas processes maintained by the Risk Control Officers
Pengendali Risiko (lini kedua). Dengan demikian, (the second line). As a result, Internal Audit
Internal Audit memberikan assurance bahwa provides assurance that the overall system of
efektivitas atas keseluruhan sistem pengendalian control effectiveness is working as required within
telah berjalan sebagaimana dipersyaratkan oleh the Risk Management Framework.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko.

1. Risiko Kredit 1. Credit Risk


Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan Credit risk is the risk that a counterparty failure to
counterparty dalam memenuhi kewajibannya honour an obligation that will cause a financial loss
sehingga menimbulkan kerugian untuk for PermataBank. Credit exposures include those
PermataBank. Eksposur kredit termasuk eksposur to individual borrowers, and companies.
terhadap debitur perorangan, dan perusahaan-
perusahaan.

Organisasi Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management Organization


PermataBank terus melakukan pengembangan dan PermataBank is continuously developing and
penyempurnaan organisasi risiko kredit enhancing its credit risk organization based on the
berdasarkan prinsip empat mata. Adapun fokus ‘four-eyes’ principle. The focus is on the
dari pengembangan terletak pada pemisahan segregation of the credit risk function and business
fungsi risiko kredit dengan fungsi pengembangan development function in processing credit
bisnis pada proses persetujuan kredit di masing- approvals for each business segment. This ensures
masing segmen usaha. Hal ini untuk memastikan the independence of the Risk Function from the
independensi Fungsi Risiko dari fungsi originasi origination and sales functions.
dan sales.

Manajemen risiko kredit dikelola sesuai dengan Credit risk management is organized based on
strategi bisnis PermataBank dan PermataBank’s business strategy and considering
mempertimbangkan fungsi originasi dan sales (lini the origination and sales functions (business line).
bisnis).

PermataBank juga memiliki divisi untuk pemulihan PermataBank also has credit recovery divisions
kredit yaitu Special Asset Management (SAM) dan called Special Asset Management (SAM) and
Collection dan Recovery. Unit-unit ini fokus untuk Collections and Recovery. These units focus on the
menyelesaikan akun-akun yang bermasalah settlement of problematic accounts through
melalui penagihan, pengambilalihan agunan, collection, collateral takeover, restructuring, selling
restrukturisasi, penjualan aset, dan litigasi, assets, and litigation, as well as optimally
termasuk mengelola semua aset yang diambil alih managing all foreclosed assets. From an
secara optimal. Dari sudut pandang organisasi, organizational point of view, non-performing assets
aktiva bermasalah dikelola secara independen dari are managed independently from the Business.
Bisnis.

Pengawasan manajemen senior terhadap risiko Senior management oversight on credit risk is
kredit dilakukan melalui berbagai komite risiko. undertaken through various risk committees. At the
Pada tingkat Dewan Komisaris, pengawasan BoC level, credit risk is over sighted through
dilakukan melalui RMoC, sedangkan sejumlah RMoC, while a number of committees with specific
komite tertentu bertanggung jawab kepada Dewan responsibilities report to the BoD. The overall credit
Direksi. Keseluruhan eksposur dan portofolio kredit portfolio and exposure are monitored by the RMC.
dipantau oleh RMC, Komite Kredit (CC) memiliki The Credit Committee (CC) has the highest
kewenangan tertinggi dalam hal pemberian kredit. delegated credit authorities. Bank wide credit policy
Kebijakan kredit secara bank wide senantiasa is evaluated, reviewed and approved by the Credit
dievaluasi, dikaji dan disetujui oleh Komite Policy Committee (CPC). Credit models that
Kebijakan Kredit (CPC). Model kredit yang PermataBank uses for assessing credit are
digunakan PermataBank untuk menilai kredit dikaji reviewed and approved by the Model Assessment
dan disetujui oleh Model Assessment Committee Committee (MAC). In addition, to provide detailed
(MAC). Selain itu, untuk pemantauan secara rinci monitoring and problem resolution at the account
dan penyelesaian masalah pada level akun, level PermataBank also has two other committees
PermataBank memiliki dua komite lainnya yaitu: at the business level: Early Alert Committee (EAC)
Early Alert Committee (EAC) dan Special Asset and Special Asset Management (SAM) Committee.
Management Committee (SAM).
2. Risiko Pasar 2. Market Risk
Risiko pasar adalah potensi kerugian akibat Market risk is the potential for loss due to changes
perubahan-perubahan nilai instrumen keuangan in the value of financial instruments, resulting from
yang berasal dari pergerakan faktor risiko atau a movement in rates or market prices.
harga pasar.

Organisasi Manajemen Risiko Pasar Market Risk Management Organization


RMC (Risk Management Committee) dan ALCO RMC (Risk Management Committee) and ALCO
(Asset Liability Committee) bertugas dan (Asset Liability Committee) are responsible to
bertanggung jawab kepada Direksi untuk Board of Directors to oversight and to approve
mengawasi dan memberikan persetujuan atas market risk management policies and market risk
kebijakan manajemen risiko pasar dan limit risiko limits.
pasar.
Pengelolaan risiko pasar dilaksanakan oleh unit Market risk management is carried out by the Basel
Basel & Market Risk di bawah Direktur Risiko. & Market Risk department under RiskDirector. It
Basel & Market Risk bertanggung jawab untuk has the responsibility to identify, measure, monitor,
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan and control market risk exposures, maintain market
mengendalikan eksposur risiko pasar, mengelola risk policies and procedures, and set limit
kebijakan dan prosedur risiko pasar, dan structures.
menetapkan struktur limitnya.

3. Risiko Operasional 3. Operational Risk


Risiko Operasional adalah potensi kerugian yang Operational risk is the potential for loss arising from
timbul akibat kegagalan sumber daya manusia, the failure of people, process or technology or the
proses atau teknologi atau dampak dari kejadian impact of external events.
eksternal.

Manajemen senior mengawasi risiko operasional Senior management oversees operational risk
berdasarkan Operational Risk Management and based on the Operational Risk Management and
Assurance Framework (ORMAF). Assurance Framework (ORMAF)

Tata Kelola dan Struktur Organisasi Risiko Operational Risk Organizational Structure and
Operasional Governance
Tata kelola risiko operasional dilakukan di 3 tingkat, Operational risk governance is exercised at three
yaitu: Unit, Direktorat, dan Nasional. Di tingkat Unit, levels; Unit, Directorate and Country. At the Unit
terdapat Komite Risiko Operasional (UORC). level, there is a Unit Operational Risk Committee
(UORC).

Pada tingkat Direktorat, Komite Risiko Operasional At the Directorate level, Business/Functional
Bisnis/ Fungsional (B/FORC), isu-isu berdasarkan Operational Risk Committees (B/FORC), risk
severity-nya dieskalasi mengikuti struktur issues are escalated following the organizational
organisasi untuk penyelesaian, pemantauan, dan structure based on their severity for solving,
pelaporan kepada komite risiko operasional di monitoring and escalating issues to the next level
tingkat berikutnya. operational risk committee.

Komite Risiko Operasional Tingkat Bank (CORC) Country Operational Risk Committee (CORC) is the
merupakan tingkatan tata kelola tertinggi yang highest governance body to oversee and direct the
mengawasi dan mengarahkan pengelolaan risiko management of operational risks across all
operasional di seluruh area bisnis dan fungsional Businesses and functional areas of PermataBank.
yang ada di PermataBank. CORC diketuai oleh CORC is chaired by the President Director with all
Presiden Direktur dengan seluruh Direktur lainnya other Directors as its members.
sebagai anggota komite.

Seluruh risiko dan kerugian operasional dilaporkan All operational risk and loss events are reported in
ke dalam database laporan kerugian dan risiko a loss and risk reporting database called
operasional yang disebut Operational Risk Operational Risk Management System (ORMS).
Management System (ORMS). Staf risiko Operational risk staff across PermataBank has
operasional di PermataBank dapat mengakses access to this database.
database ini.

4. Risiko Likuiditas 4. Liquidity Risk


Risiko likuiditas adalah potensi PermataBank tidak Liquidity risk is the potential that PermataBank
memiliki sumber keuangan yang memadai untuk does not have sufficient financial resources in the
memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh short term to meet its obligations as they fall due,
tempo, atau hanya dapat mengakses sumber or can access these financial resources only at
keuangan dengan biaya tinggi. Dari perspektif excessive cost. From the structural perspective,
struktural, risiko likuiditas adalah potensi kerugian liquidity risk is the potential for actual or opportunity
aktual maupun kerugian dari hilangnya peluang loss because PermataBank can not pursue its
karena PermataBank tidak dapat memenuhi desired business strategy or growth objectives due
sasaran pertumbuhan dan strategi bisnisnya akibat to a sub-optimal balance sheet structure, including
struktur neraca yang tidak optimal, termasuk excessive reliance on particular sources of funding.
ketergantungan yang tinggi terhadap sumber PermataBank manages both short-term and
pendanaan tertentu. PermataBank mengelola baik structural liquidity risk.
risiko likuiditas jangka pendek maupun struktural.

Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas Liquidity Risk Management Organization


ALCO merupakan komite utama yang bertanggung ALCO is the primary committee responsible for
jawab atas manajemen risiko likuiditas. ALCO liquidity risk management. ALCO approves liquidity
menyetujui kebijakan dan limit-limit risiko likuiditas. risk policies and limits. Global Markets – ALM is
Global Markets – ALM bertanggung jawab atas responsible for day-to-day and intraday liquidity
manajemen likuiditas harian dan intrahari, management, including the day-to-day compliance
termasuk kepatuhan terhadap ketentuan regulasi, with regulatory requirements, internal liquidity risk
kebijakan dan limit risiko likuiditas internal, serta policies & limits, and local payment system.
sistem pembayaran lokal. Satuan kerja manajemen Liquidity risk management working units are ALCO
risiko likuiditas terdiri dari ALCO Support-Finance Support-Finance for structural liquidity risk and
untuk risiko likuiditas struktural dan Basel and Basel & Market Risk – Risk for short-term liquidity
Market Risk untuk risiko likuiditas jangka pendek. risk. Both working units have responsibility to
Kedua unit kerja ini bertanggung jawab dalam identify, measure, monitor, and control liquidity risk
mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan exposures as well as maintaining liquidity risk
mengendalikan eksposur risiko likuiditas sekaligus policies and procedures, and setting limit structure
memelihara kebijakan dan prosedur risiko of their respective risk areas.
likuiditas, serta menetapkan struktur limit di area
risiko masing-masing.

5. Risiko Hukum 5. Legal Risk


Risiko hukum timbul antara lain akibat: Legal risks arise because of these reasons:
• Transaksi atau perjanjian yang cacat hukum yang • Invalid transactions or agreements which result in
mengakibatkan lemahnya posisi hukum a weak legal standing of PermataBank.
PermataBank.
• Litigasi yang timbul dari gugatan pihak ketiga • Litigation arising out of a claim from a third party
terhadap PermataBank atau gugatan PermataBank against PermataBank or PermataBank’s lawsuit
terhadap pihak ketiga yang mengakibatkan against a third party that results in legal
PermataBank harus mempertanggungjawabkan responsibilities or financial loss for PermataBank.
secara hukum atau menanggung kerugian secara
finansial.
• Produk atau transaksi yang dilakukan oleh • Products or transactions carried out by
PermataBank yang tidak sesuai dengan peraturan PermataBank that do not comply with the
perundang-undangan yang berlaku karena adanya applicable laws and regulations due to changes of
perubahan terhadap perundang-undangan. the laws or regulations.

Organisasi Manajemen Risko Hukum Legal Risk Management Organization


Secara umum, efektivitas atas penerapan Generally, effectiveness of the implementation of
manajemen risiko di PermataBank merupakan risk management in PermataBank is the
tanggung jawab BoC dan BoD, termasuk responsibility of the BoC and BoD, including legal
manajemen risiko hukum. risk management.

Divisi Legal dan Litigasi memastikan kecukupan The Legal & Litigation Division ensures the
kuantitas dan kualitas sumber daya manusia baik adequacy of the quantity and quality of human
untuk mendukung penerapan manajemen risiko resources to support the implementation of legal
hukum secara efektif. Divisi Legal dan Litigasi risk management effectively. The Legal & Litigation
bertugas dan bertanggung jawab melindungi Division is responsible for protecting PermataBank
PermataBank dari kemungkinan timbulnya risiko from potential legal risk in doing transactions with
hukum dalam melakukan transaksi dengan para debtors or customers related to the granting of
nasabah yang menempatkan dananya dan/atau credit or other banking services, including
memanfaatkan pelayanan yang tersedia di minimizing legal risk arising from the litigation
PermataBank, termasuk meminimalisasi risiko process.
hukum yang timbul dari proses litigasi.

6. Risiko Stratejik 6. Strategic Risk


Risiko stratejik adalah risiko kegagalan dalam Strategic risk is the risk of failing to achieve
mencapai tujuan bisnis strategis yang strategic business objectives which result in a loss
mengakibatkan kerugian atau kinerja jangka or sub-optimal long-term return. Strategic risk can
panjang yang tidak optimal. Risiko stratejik dapat be derived from inadequate strategy formulation
berasal dari proses perumusan strategi yang process, weak implementation management and
kurang memadai, implementasi manajemen yang failure to anticipate changes in the business
lemah dan kegagalan untuk mengantisipasi environment.
perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis.

Organisasi Manajemen Risiko Stratejik Strategic Risk Management Organization


Manajemen Risiko Stratejik melibatkan Strategic Risk Management involves a series of
serangkaian proses perencanaan, pelaksanaan strategic planning processes, execution and
dan pengawasan stratejik untuk meminimalkan monitoring processes to minimize potential losses
potensi kerugian yang diakibatkan oleh risiko from strategic risk.. The Director in Charge (DIC)
stratejik. Direktur penanggung jawab Stratejik, for Strategy, the President Director is responsible
Presiden Direktur bertanggung jawab untuk to ensure the effectiveness of the Strategic Risk
memastikan efektivitas pengelolaan Risiko Stratejik management framework as well as to coordinate
termasuk dan tidak terbatas pada penyusunan, PermataBank’s strategy formulation, prioritization
penentuan prioritas dan penerapan strategi and implementation.
PermataBank.

7. Risiko Kepatuhan 7. Compliance Risk


Risiko Kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat Compliance risk is the risk for PermataBank of not
PermataBank tidak mematuhi dan/atau tidak complying with and/or implementing laws and
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan regulations (including the Shariah Principles for
ketentuan yang berlaku (termasuk Prinsip Syariah Sharia Business Unit).
bagi Unit Usaha Syariah).

Sumber dari Risiko Kepatuhan antara lain timbul Compliance risk may arise due to a lack of
karena kurangnya pemahaman atau kesadaran understanding or awareness of regulations and
applicable business standard
hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis
yang berlaku umum.

Kegagalan dalam mengelola Risiko Kepatuhan Failure to manage Compliance risk can cause
dapat menyebabkan PermataBank terkena sanksi PermataBank to have penalties such as sanctions
dan denda dari regulator atau penurunan reputasi. and regulatory fines or a damaged reputation level.

Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan Compliance Risk Management Organization


Tujuan organisasi manajemen Risiko Kepatuhan The Compliance risk management organization
adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak objective is to minimize the possible negative
negatif dari perilaku bank yang menyimpang atau impact of behaviour that deviates or violates
melanggar standar yang berlaku secara umum, generally accepted standards, rules and / or
ketentuan dan/atau peraturan perundang- applicable regulations (including the Sharia
undangan yang berlaku (termasuk Prinsip Syariah Principles for Sharia Business Unit).
bagi Unit Usaha Syariah).

Untuk mendukung penerapan manajemen Risiko To assist Compliance risk management


Kepatuhan, Dewan Direksi terus berupaya untuk implementation, the BoD continue to develop and
menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya implement a Compliance culture at all organization
Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan levels as well as ensure the effectiveness of
organisasi serta memastikan efektivitas Fungsi PermataBank’s Compliance function,The BOC also
Kepatuhan PermataBank. Dewan Komisaris juga conducts active oversight of Compliance functions
aktif melakukan pengawasan terhadap Fungsi and gives suggestions toward improving the quality
Kepatuhan dan memberikan saran-saran terhadap of implementation of the Compliance function.
peningkatan kualitas pelaksanaan fungsi
kepatuhan

Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, In order to perform the Compliance function, the
Direktur Kepatuhan dibantu oleh Direktorat Compliance Director is assisted by the Compliance
Kepatuhan yang membawahi 3 unit khusus yaitu: Directorate which consists of 3 units: Compliance
Compliance Monitoring & Advisory, Anti Money Monitoring & Advisory, Anti Money Laundering
Laundering (AML) dan Fraud Risk Management (AML) and Fraud Risk Management (FRM).
(FRM).

8. Risiko Reputasi 8. Reputation Risk


Reputasi perusahaan merupakan salah satu aset The Bank‘s reputation is one of its most important
Bank yang terpenting. Risiko reputasi timbul akibat
kegagalan untuk bertindak sebagai bisnis yang assets. Reputation risk arises from the failure to act
bertanggung jawab, dan dengan demikian gagal as a responsible business, and thereby failing to
untuk memenuhi standar kinerja atau perilaku meet the standards of performance or behavioural
standar yang diamanatkan oleh BoD dan BoC standards mandated by PermataBank Board of
PermataBank dan diharapkan oleh para key Directors and Board of Commissioners and
stakeholder. expected by its key stakeholders.

Adalah kebijakan PermataBank bahwa


perlindungan atas reputasi harus memperoleh It is PermataBank’s policy that the protection of
prioritas di atas semua kegiatan lain sepanjang PermataBank’s reputation should take priority over
waktu, termasuk perolehan pendapatan. Tidak ada other activities at all times, including revenue
keinginan untuk melakukan sebuah transaksi yang generation. There is no appetite for undertaking
dapat menimbulkan kerugian yang material transactions that could materially negatively impact
terhadap Reputasi PermataBank dalam benak PermataBank’s reputation in the minds of
setiap pemangku kepentingan utama. Bila ada PermataBank’s key stakeholders. Wherever there
keraguan dalam hal ini, PermataBank memilih is doubt in this respect, PermataBank chooses not
untuk tidak melakukan transaksi tersebut. to undertake the transactions.

Strategi manajemen risiko reputasi PermataBank PermataBank’s reputational risk management


sejalan dengan inisiatif bisnis Bank untuk strategy is in line with the Bank’s business
memastikan adanya sumber daya manajemen initiatives to ensure that there are sufficient risk
risiko yang memadai dalam hal infrastruktur dan management resources in terms of infrastructure
keterampilan untuk mengelola risiko dengan baik and skills to manage the risk properly and
dan efisien, dan bahwa isu-isu risiko reputasi efficiently, and reputation risk issues is monitored
dipantau dan dimitigasi. Profil reputasi and mitigated. PermataBank’s reputational profile is
PermataBank bersifat unik, dan bergantung pada unique, and depends on the segments/sector in
segmen/sektor di mana PermataBank beroperasi, which PermataBank operates, how the business
struktur model bisnis, dan berbagai faktor lainnya model is structured, and a range of factors
termasuk nilai-nilai dan budaya PermataBank, including PermataBank’s values and culture, the
merek, kekuatan tim manajemen dan kemampuan brand, the strength of the management team and
untuk memenuhi tujuannya. its ability to deliver on stated objectives.

Organisasi Manajemen Risiko Reputasi Reputation Risk Management Organization


Dari perspektif organisasi Dewan Direksi berfungsi From an organizational perspective the Board of
sebagai komite utama yang bertanggung jawab Directors serves as the main committee in charge
untuk memastikan bahwa pemantauan risiko of ensuring that effective one-bank risk monitoring
reputasi berdasarkan pendekatan one-bank is in place for reputation risk and, for significant
berjalan secara efektif, dan untuk risiko yang risks, to understand the mitigation plans for the
signifikan, untuk memahami rencana mitigasi untuk underlying risk and to ensure an effective approach
risiko yang mendasari dan untuk memastikan to the management of Reputational Risk.
adanya pendekatan manajemen risiko reputasi
yang efektif.

Sebagai bagian dari manajemen risiko reputasi, As part of reputational risk management,
PermataBank telah mengimplementasikan PermataBank has implemented the single-gate
kebijakan komunikasi “satu-pintu” di mana semua communications policy where all incoming and
inisiatif komunikasi ke dalam dan ke luar baik outgoing communications initiatives with internal
kepada stakeholder internal maupun eksternal and external stakeholders must be managed
harus melalui unit Corporate Affairs. PermataBank through the Corporate Affairs unit. PermataBank
juga memastikan bahwa strategi komunikasi yang also ensures that its communication strategy is
ada konsisten dan sejalan dengan tujuan bisnis consistent and aligned to business and corporate
dan korporasi. objectives.

9. Risiko Imbal Hasil 9. Rate of Return Risk


Risiko Imbal Hasil adalah Risiko yang timbul akibat Rate of Return Risk is the risk of a change in the
adanya perubahan tingkat imbal hasil yang rate of return paid by PermataBank to the customer
dibayarkan PermataBank kepada nasabah. Hal ini for Syariah products. This can happen due to
dapat terjadi karena perubahan keuntungan yang changes in the rate of return received by the bank
diterima PermataBank dari penyaluran dana, yang from lending activity which may impact the rate of
akan mempengaruhi imbal hasil yang diberikan ke return given to customers and the behavior of third
nasabah, dan dapat mempengaruhi perilaku party funds customers of the bank.
nasabah dana pihak ketiga PermataBank.

Organisasi Manajemen Risiko Imbal Hasil Organisation of Managing Rate of Return Risk
Manajemen Risiko Imbal Hasil melibatkan Management of Rate of Return Risk involves a
serangkaian proses untuk meminimalkan risiko series of processes to minimize risk as a result of
yang timbul akibat perubahan tingkat imbal hasil. changes to the rate of return. Rate of Return Risk is
Manajemen Risiko Imbal Hasil dikelola oleh RCO di managed by an RCO in the Finance Directorate,
Divisi Finance, di bawah pengawasan aktif oleh under the active supervision of the Finance Director
Direktur Keuangan, Direktur Syariah dan Direktur and Syariah Director.
Risiko.

RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait The RCO coordinates with related units in
dalam melakukan manajemen risiko, memantau managing risk, monitors and supervises related
dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta indicators and also escalates should a change to
melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang any indicator have a significant impact to the rate of
memiliki dampak signifikan terhadap tingkat imbal return level and third party funds customers
hasil dan perilaku nasabah dana pihak ketiga. behaviour.

10. Risiko Investasi 10. Equity Investment Risk


Risiko Investasi adalah Risiko yang timbul akibat Equity Investment Risk is the risk to the bank of
PermataBank ikut menanggung kerugian usaha sharing in a customer’s business loss under a
nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis Syariah product which is based on profit and loss
bagi hasil baik yang menggunakan metode net sharing, either net revenue sharing or profit and
revenue sharing maupun yang menggunakan loss sharing.
metode profit and loss sharing.

Organisasi Manajemen Risiko Investasi Organisation of Managing Equity Investment


Risk
Manajemen Risiko Investasi melibatkan Equity Investment Risk involves a series of
serangkaian proses untuk meminimalkan risiko processes to minimize risk as a result of a
yang timbul akibat kerugian usaha nasabah. customer’s business loss. Equity Investment Risk is
Manajemen Risiko Imbal Hasil dikelola oleh RCO di managed by and RCO in the Finance Directorate,
Divisi Finance, di bawah pengawasan aktif oleh under the active supervision of the Finance Director
Direktur Keuangan, Direktur Syariah dan Direktur and Syariah Director.
Risiko.

RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait The RCO coordinates with related units in
dalam melakukan manajemen risiko, memantau managing risk, monitors and supervises related
dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta indicators and also escalates should a change to
melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang any indicator have a significant impact to funding
memiliki dampak signifikan terhadap pembiayaan based on profit sharing.
berbasis bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai