RMF mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang RMF identifies the different types of risks to which
dihadapi PermataBank, dimana untuk masing- PermataBank is exposed, each of which is
masing jenis risiko ditunjuk Risk Control Owner controlled by a designated Risk Control Owner
(RCO). RCO memiliki tanggung jawab untuk (RCO). The RCOs have responsibility for
menentukan standar pengendalian minimum dan
memastikan tujuan pengendalian tersebut dapat establishing minimum control standards and
terpenuhi. ensuring the control objectives are met.
Pengungkapan dalam laporan ini berdasarkan Disclosure in the rest of this report is based on the
pada 10 jenis risiko berdasarkan peraturan Otoritas 10 risk types as per Financial Service Authority
Jasa Keuangan, yaitu: (1) Risiko Kredit, (2) Risiko (OJK) regulation, i.e (1) Credit Risk, (2) Market
Pasar, (3) Risiko Operasional, (4) Risiko Likuiditas, Risk, (3) Operational Risk, (4) Liquidity Risk, (5)
(5) Risiko Hukum, (6) Risiko Stratejik, (7) Risiko Legal Risk, (6) Strategic Risk, (7) Compliance Risk,
Kepatuhan, (8) Risiko Reputasi, (9) Risiko Imbal (8) Reputation Risk, (9) Rate of Return Risk and
Hasil dan (10) Risiko Investasi. (10) Equity Investment Risk
Organisasi Pengelolaan Risiko dan Tata Kelola Risk Organizational Structure and Governance
Direktur Risiko mengelola Direktorat Manajemen The Risk Director manages the Risk Management
Risiko. Direktorat ini independen dari fungsi Directorate. It is independent of the origination and
originasi dan sales untuk memastikan sales functions to ensure that the necessary
pertimbangan yang diperlukan dalam mengambil balance in risk/return decisions is not compromised
keputusan tingkat pengembalian/risiko tidak by short-term pressures to generate revenues.
dipengaruhi oleh tekanan untuk menghasilkan
pendapatan.
Berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh Acting within an authority delegated by the BoC,
Dewan Komisaris, RMoC mengkaji area risiko the RMoC reviews specific risk areas and monitors
spesifik dan memantau penerapan pengelolaan the implementation of risk management within
risiko di Permatabank. Anggota RMoC adalah PermataBank. The members of RMoC are
Komisaris dan Anggota Independen dengan Commissioners and Independent Parties with risk
keahlian dalam manajemen risiko dan bidang management and financial management expertise.
keuangan.
Dalam rangka memberikan rekomendasi kepada RMoC is responsible for: (1) evaluating the
Dewan Komisaris, RMoC bertanggung jawab untuk consistency between risk management policies
melakukan (1) evaluasi terhadap konsistensi antara with the implementation of the policies; and (2)
kebijakan manajemen risiko dengan implementasi monitoring and evaluating the implementation of
dari kebijakan tersebut, dan (2) pemantauan dan the RMC and the Risk Management Units, in order
evaluasi pada implementasi manajemen risiko to provide recommendations to the BoC.
melalui RMC dan Unit-Unit Manajemen Risiko.
RMC memastikan bahwa (1) Kerangka Manajemen The RMC ensures that (1) the Risk Management
Risiko diterapkan secara efektif, (2) kemampuan Framework is effectively applied, (2) risk
identifikasi dan pengukuran risiko objektif dan identification and measurement capabilities are
konsisten, (3) kerangka assurance risiko objective and consistent, (3) a risk assurance
diimplementasikan secara efektif, dan (4) framework is effectively implemented, and (4) the
kewenangan komite didelegasikan secara efektif committee’s authorities are effectively delegated to
kepada sub-komite atau individu. sub-committees or individuals.
ALCO bertanggung jawab untuk mengelola modal ALCO is responsible for the maintenance of capital
dan menetapkan kebijakan terkait dengan and the establishment of and compliance with
pengelolaan neraca dan kepatuhan terhadapnya. policies relating to balance sheet management.
Termasuk di dalamnya manajemen likuiditas Included are management of PermataBank’s
Permatabank, kecukupan modal dan risiko nilai liquidity, capital adequacy, and foreign exchange
tukar mata uang asing dan suku bunga. and interest rate risks.
Implementasi Kebijakan, Prosedur dan Limit The Implementation of Policies, Procedures, and
Exposure Limits
Eksposur
Identifikasi potensi risiko yang merugikan Identification of potential adverse risk events is an
merupakan tahap awal yang penting dalam essential first step in managing the risks of any
mengelola risiko bisnis atau aktivitas. PermataBank business or activity. PermataBank also recognizes
juga menyadari adanya kebutuhan untuk the need to maintain an overall perspective since a
mengelola risiko dengan perspektif yang single transaction or activity may give rise to
menyeluruh, mengingat suatu transaksi atau multiple types of risk exposure, risk concentrations
aktivitas dapat menimbulkan berbagai jenis may arise from multiple exposures that are closely
eksposur risiko, konsentrasi risiko dapat timbul dari correlated, and a given risk exposure may change
beragam eksposur yang saling berkaitan dan its form from one risk type to another.
eksposur risiko dapat berubah dari satu jenis risiko
ke yang lain.
Penilaian dan pengukuran eksposur risiko (dampak Assessment and measurement of risk exposures
potensial dari suatu kejadian risiko) harus objektif, (the potential impact of risk events) must be
objective, consistent and context specific. The
konsisten dan mengacu pada hal yang spesifik. quality of our risk information plays a central role in
Kualitas dari informasi risiko memegang peranan determining the quality of our business.
penting dalam menentukan kualitas bisnis. PermataBank quantifies risks where possible but
PermataBank mengkuantifikasi risiko, namun juga recognizes that not all risks can be quantified, and
menyadari bahwa tidak semua risiko dapat dihitung that models are not a substitute for judgment.
dan model bukan merupakan pengganti dari suatu
justifikasi.
Pelaporan Risiko merupakan cara PermataBank Risk Reporting is how PermataBank ensures that
memastikan manajemen memperhatikan risiko management attention is brought to risks and
sehingga organisasi siap menanggapi secara hence that the organization is effectively prepared
efektif setiap kejadian risiko yang timbul. Pelaporan to respond to risk events as they arise. Reporting is
juga penting dalam memastikan PermataBank also critical in ensuring that PermataBank
senantiasa menjaga keterbukaan dan komunikasi maintains proper disclosure and communication
dengan stakeholder utama. Merupakan tanggung with key stakeholders. It is the responsibility of
jawab pelaku bisnis dan manajer untuk business originators and managers to be properly
mendapatkan informasi mengenai risiko yang informed of the risks they run and to ensure these
dihadapi dan memastikan risiko tersebut are properly identified and monitored.
diidentifikasi dan dipantau dengan baik.
Manajemen risiko kredit dikelola sesuai dengan Credit risk management is organized based on
strategi bisnis PermataBank dan PermataBank’s business strategy and considering
mempertimbangkan fungsi originasi dan sales (lini the origination and sales functions (business line).
bisnis).
PermataBank juga memiliki divisi untuk pemulihan PermataBank also has credit recovery divisions
kredit yaitu Special Asset Management (SAM) dan called Special Asset Management (SAM) and
Collection dan Recovery. Unit-unit ini fokus untuk Collections and Recovery. These units focus on the
menyelesaikan akun-akun yang bermasalah settlement of problematic accounts through
melalui penagihan, pengambilalihan agunan, collection, collateral takeover, restructuring, selling
restrukturisasi, penjualan aset, dan litigasi, assets, and litigation, as well as optimally
termasuk mengelola semua aset yang diambil alih managing all foreclosed assets. From an
secara optimal. Dari sudut pandang organisasi, organizational point of view, non-performing assets
aktiva bermasalah dikelola secara independen dari are managed independently from the Business.
Bisnis.
Pengawasan manajemen senior terhadap risiko Senior management oversight on credit risk is
kredit dilakukan melalui berbagai komite risiko. undertaken through various risk committees. At the
Pada tingkat Dewan Komisaris, pengawasan BoC level, credit risk is over sighted through
dilakukan melalui RMoC, sedangkan sejumlah RMoC, while a number of committees with specific
komite tertentu bertanggung jawab kepada Dewan responsibilities report to the BoD. The overall credit
Direksi. Keseluruhan eksposur dan portofolio kredit portfolio and exposure are monitored by the RMC.
dipantau oleh RMC, Komite Kredit (CC) memiliki The Credit Committee (CC) has the highest
kewenangan tertinggi dalam hal pemberian kredit. delegated credit authorities. Bank wide credit policy
Kebijakan kredit secara bank wide senantiasa is evaluated, reviewed and approved by the Credit
dievaluasi, dikaji dan disetujui oleh Komite Policy Committee (CPC). Credit models that
Kebijakan Kredit (CPC). Model kredit yang PermataBank uses for assessing credit are
digunakan PermataBank untuk menilai kredit dikaji reviewed and approved by the Model Assessment
dan disetujui oleh Model Assessment Committee Committee (MAC). In addition, to provide detailed
(MAC). Selain itu, untuk pemantauan secara rinci monitoring and problem resolution at the account
dan penyelesaian masalah pada level akun, level PermataBank also has two other committees
PermataBank memiliki dua komite lainnya yaitu: at the business level: Early Alert Committee (EAC)
Early Alert Committee (EAC) dan Special Asset and Special Asset Management (SAM) Committee.
Management Committee (SAM).
2. Risiko Pasar 2. Market Risk
Risiko pasar adalah potensi kerugian akibat Market risk is the potential for loss due to changes
perubahan-perubahan nilai instrumen keuangan in the value of financial instruments, resulting from
yang berasal dari pergerakan faktor risiko atau a movement in rates or market prices.
harga pasar.
Manajemen senior mengawasi risiko operasional Senior management oversees operational risk
berdasarkan Operational Risk Management and based on the Operational Risk Management and
Assurance Framework (ORMAF). Assurance Framework (ORMAF)
Tata Kelola dan Struktur Organisasi Risiko Operational Risk Organizational Structure and
Operasional Governance
Tata kelola risiko operasional dilakukan di 3 tingkat, Operational risk governance is exercised at three
yaitu: Unit, Direktorat, dan Nasional. Di tingkat Unit, levels; Unit, Directorate and Country. At the Unit
terdapat Komite Risiko Operasional (UORC). level, there is a Unit Operational Risk Committee
(UORC).
Pada tingkat Direktorat, Komite Risiko Operasional At the Directorate level, Business/Functional
Bisnis/ Fungsional (B/FORC), isu-isu berdasarkan Operational Risk Committees (B/FORC), risk
severity-nya dieskalasi mengikuti struktur issues are escalated following the organizational
organisasi untuk penyelesaian, pemantauan, dan structure based on their severity for solving,
pelaporan kepada komite risiko operasional di monitoring and escalating issues to the next level
tingkat berikutnya. operational risk committee.
Komite Risiko Operasional Tingkat Bank (CORC) Country Operational Risk Committee (CORC) is the
merupakan tingkatan tata kelola tertinggi yang highest governance body to oversee and direct the
mengawasi dan mengarahkan pengelolaan risiko management of operational risks across all
operasional di seluruh area bisnis dan fungsional Businesses and functional areas of PermataBank.
yang ada di PermataBank. CORC diketuai oleh CORC is chaired by the President Director with all
Presiden Direktur dengan seluruh Direktur lainnya other Directors as its members.
sebagai anggota komite.
Seluruh risiko dan kerugian operasional dilaporkan All operational risk and loss events are reported in
ke dalam database laporan kerugian dan risiko a loss and risk reporting database called
operasional yang disebut Operational Risk Operational Risk Management System (ORMS).
Management System (ORMS). Staf risiko Operational risk staff across PermataBank has
operasional di PermataBank dapat mengakses access to this database.
database ini.
Divisi Legal dan Litigasi memastikan kecukupan The Legal & Litigation Division ensures the
kuantitas dan kualitas sumber daya manusia baik adequacy of the quantity and quality of human
untuk mendukung penerapan manajemen risiko resources to support the implementation of legal
hukum secara efektif. Divisi Legal dan Litigasi risk management effectively. The Legal & Litigation
bertugas dan bertanggung jawab melindungi Division is responsible for protecting PermataBank
PermataBank dari kemungkinan timbulnya risiko from potential legal risk in doing transactions with
hukum dalam melakukan transaksi dengan para debtors or customers related to the granting of
nasabah yang menempatkan dananya dan/atau credit or other banking services, including
memanfaatkan pelayanan yang tersedia di minimizing legal risk arising from the litigation
PermataBank, termasuk meminimalisasi risiko process.
hukum yang timbul dari proses litigasi.
Sumber dari Risiko Kepatuhan antara lain timbul Compliance risk may arise due to a lack of
karena kurangnya pemahaman atau kesadaran understanding or awareness of regulations and
applicable business standard
hukum terhadap ketentuan maupun standar bisnis
yang berlaku umum.
Kegagalan dalam mengelola Risiko Kepatuhan Failure to manage Compliance risk can cause
dapat menyebabkan PermataBank terkena sanksi PermataBank to have penalties such as sanctions
dan denda dari regulator atau penurunan reputasi. and regulatory fines or a damaged reputation level.
Dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan, In order to perform the Compliance function, the
Direktur Kepatuhan dibantu oleh Direktorat Compliance Director is assisted by the Compliance
Kepatuhan yang membawahi 3 unit khusus yaitu: Directorate which consists of 3 units: Compliance
Compliance Monitoring & Advisory, Anti Money Monitoring & Advisory, Anti Money Laundering
Laundering (AML) dan Fraud Risk Management (AML) and Fraud Risk Management (FRM).
(FRM).
Sebagai bagian dari manajemen risiko reputasi, As part of reputational risk management,
PermataBank telah mengimplementasikan PermataBank has implemented the single-gate
kebijakan komunikasi “satu-pintu” di mana semua communications policy where all incoming and
inisiatif komunikasi ke dalam dan ke luar baik outgoing communications initiatives with internal
kepada stakeholder internal maupun eksternal and external stakeholders must be managed
harus melalui unit Corporate Affairs. PermataBank through the Corporate Affairs unit. PermataBank
juga memastikan bahwa strategi komunikasi yang also ensures that its communication strategy is
ada konsisten dan sejalan dengan tujuan bisnis consistent and aligned to business and corporate
dan korporasi. objectives.
Organisasi Manajemen Risiko Imbal Hasil Organisation of Managing Rate of Return Risk
Manajemen Risiko Imbal Hasil melibatkan Management of Rate of Return Risk involves a
serangkaian proses untuk meminimalkan risiko series of processes to minimize risk as a result of
yang timbul akibat perubahan tingkat imbal hasil. changes to the rate of return. Rate of Return Risk is
Manajemen Risiko Imbal Hasil dikelola oleh RCO di managed by an RCO in the Finance Directorate,
Divisi Finance, di bawah pengawasan aktif oleh under the active supervision of the Finance Director
Direktur Keuangan, Direktur Syariah dan Direktur and Syariah Director.
Risiko.
RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait The RCO coordinates with related units in
dalam melakukan manajemen risiko, memantau managing risk, monitors and supervises related
dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta indicators and also escalates should a change to
melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang any indicator have a significant impact to the rate of
memiliki dampak signifikan terhadap tingkat imbal return level and third party funds customers
hasil dan perilaku nasabah dana pihak ketiga. behaviour.
RCO melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait The RCO coordinates with related units in
dalam melakukan manajemen risiko, memantau managing risk, monitors and supervises related
dan mengevaluasi indikator-indikator terkait, serta indicators and also escalates should a change to
melakukan eskalasi apabila terdapat indikator yang any indicator have a significant impact to funding
memiliki dampak signifikan terhadap pembiayaan based on profit sharing.
berbasis bagi hasil.