Anda di halaman 1dari 2

Disuruh Buat Lamaran Kerja Baru, MA Tetap Nyatakan

Status Pekerja Tetap


Dibaca : 108 Kali
on: 14 Feb 2018 | 14:07In: Berita6 Comments

FacebookTwitterGoogle+WhatsAppLineCo
py LinkPinterest

PT. Varia Niaga Nusantara. (foto: zahiracounting.com)


Jakarta | Tak terima diputuskan hubungan kerja tanpa memperoleh uang kompensasi
pesangon, Yuni Hastuti memberanikan diri menggugat PT. Varia Niaga Nusantara ke
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Surabaya. Ia
mendalilkan dirinya pertama kali bekerja sejak April 2007 dengan perjanjian kerja waktu
tertentu (kontrak) selama setahun.

Setiap tahun, perusahaan selalu memperpanjang perjanjian kontrak. Pada tahun 2013,
Yuni disuruh untuk membuat lamaran kerja baru dan menanda-tangani surat
pernyataan yang berisi tidak akan menuntut untuk dijadikan pekerja tetap, apabila ingin
tetap melanjutkan hubungan kerja. Karena membutuhkan pekerjaan, Yuni akhirnya
bersedia untuk membuat lamaran kerja baru dan menanda-tangani surat pernyataan.

Alih-alih tetap dipekerjakan, Yuni akhirnya diputuskan hubungan kerjanya pertanggal 6


Oktober 2015, dengan alasan kontrak kerjanya telah berakhir. Atas fakta hukum
tersebut, PHI Surabaya dalam putusannya Nomor 11/Pdt.Sus-PHI/2017/PN.Sby
tanggal 8 Juni 2017, menyatakan hubungan kerja antara Yuni dengan PT. Varia
berubah demi hukum menjadi pekerja tetap, dan sekaligus menghukum perusahaan
untuk mmebayar uang kompensasi pesangon sebesar 2 kali ketentuan undang-undang,
yang seluruhnya sebesar Rp.37,2 juta.

Terhadap Putusan PHI Surabaya, perusahaan yang berlokasi di Gununggangsir,


Pasuruan itu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Dalam alasan kasasinya,
perusahaan menganggap hubungan kerja dengan Yuni sudah berakhir dengan adanya
surat pernyataan pengunduran diri. Dan dengan adanya lamaran kerja baru bertanggal
4 Oktober 2014, maka hubungan kerja dengan perusahaan hanya baru setahun, yaitu
hingga Oktober 2015.

Selain itu, perusahaan juga beralasan, perubahan status dari pekerja kontrak menjadi
pekerja tetap, haruslah didukung oleh Nota Pemeriksaan dari Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan, sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi No. 7/PUU-XII/2014.
Menanggapi alasan-alasan kasasi tersebut, Ketua Majelis Hakim MA Mahdi Soroinda
Nasution, menilai putusan PHI Surabaya tidak salah dalam menerapkan hukum.

“Bahwa judex facti telah benar menerapkan ketentuan Pasal 59 ayat (1) huruf b, (5), (6)
dan (7) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan karena
pekerjaan lebih dari tiga tahun, perjanjian kerja waktu tertentu diperpanjang lebih dari
satu kali dan pembaharuan perjanjian tidak ada jeda waktu tiga puluh hari, sehingga
demi hukum perjanjian kerja waktu tertentu menjadi perjanjian kerja waktu tidak
tertentu”, ujar Hakim Mahdi.

Berdasarkan pertimbangan hukum tersebut, MA dalam Putusannya No. 1357


K/Pdt.Sus-PHI/2017, yang dibacakan oleh Hakim Mahdi dengaan didampingi Hakim
Anggota Horadin Saragih dan Fauzan, Senin (27/11/2017), menyatakan menolak
permohonan kasasi dari PT. Varia Niaga Nusantara. (Hak)

Anda mungkin juga menyukai