Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK DAN METODA PENYUSUNAN

•5/13/2010
HPS/OE

Disampaikan oleh :
Drs.S U A R D I
SYAIFUL ANWAR,SE,Ak
BPKP PERWAKILAN PROVINSI JAWA BARAT
Pada
•1 Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
(Aplikasi Keppres No. 80 Tahun 2003)
BAHASAN MENGENAI
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

1. PENGERTIAN
2. APA GUNANYA HPS/OE
3. PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENYUSUNAN HPS/OE
5. TEKNIK PEMBUATAN HPS/OE

•2
PENGERTIAN

HPS/OE adalah perhitungan biaya atas pekerjaan


barang/jasa sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan
dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa,
dikalkulasikan secara keahliaan dan berdasarkan data yang
dapat dipertanggung-jawabkan

•3
APA GUNANYA HPS/O’E
1. Untuk menilai kewajaran harga penawaran yang
disampaikan pihak penyedia (evaluasi harga) tetapi
tidak dapat dijadikan dasar untuk menggugurkan
penawaran
2. Sebagai dasar bagi penetapan nilai nominal jaminan
penawaran (1-3% dari HPS)
Contoh :

Nilai HPS suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-


Panitia pengadaan, menetapkan besarnya jaminan penawaran,
misalkan sebesar 2% dari HPS/OE.
Ini berarti penyedia barang/jasa harus menyampaikan jaminan
penawaran senilai Rp. 20.000.000,- (berapapun harga penawaran
yang disampaikan untuk pekerjaan tersebut) •4
LANJUTAN…

 Untuk menetapkan tambahan nilai jaminan


pelaksanaan, dimana penawaran kurang dari
80% dari OE, dinaikan sekurang-kurangnya
prosentase jaminan pelaksanaan dikalikan
dengan 80% OE
Nilai Penawaran Jenis Pengadaan
Yang Menang JK JP/B/JL
(NPM) 0 - 50 Jt > 50 jt 0 - 50 Jt > 50 jt
> 80% HPS TJ TJ TJ 5% x NPM
< 80% HPS TJ TJ TJ 5% x 80% x HPS

JK : Jasa Konsultansi
JP/B/JL : Jasa Pemborongan/Barang/Jasa Lainnya
TJ : Tanpa Jaminan •5
CONTOH :
Nilai OE suatu pekerjaan misalkan sebesar Rp. 1.000.000.000,-

Penyedia barang/jasa menyampaikan penawaran harga (setelah


terkoreksi) sebesar Rp. 700.000.000,- atau 70% dari HPS/OE.

Kalau tanpa tambahan jaminan pelaksanaan, jumlah jaminan


pelaksanaan = 5% x harga penawaran yang telah disetujui =
5% x Rp. 700.000.000,- = Rp. 35.000.000,-.

Karena harga penawaran kurang dari 80% maka untuk meningkatkan


‘rasa aman’ dari pengelola proyek maka jaminan pelaksanaannya
ditambah sebesar :
(5% x 80 % x OE) – jaminan yang telah ditentukan =
(5% x 80% x Rp. 1.000.000.000) – Rp. 35.000.000 = Rp. 5.000.000,-

JUMLAH JAMINAN = Rp. 35.000.000+Rp. 5.000.000


= Rp. 40.000.000
•6
LANJUTAN…
4. Sebagai acuan menetapkan harga satuan
timpang yang nilainya lebih besar dari 110%
dari HPS
Contoh : Pengadaan Komputer

No. Jenis Barang Volume Harga Jumlah HPS % Penawaran


Penawaran Harga Jumlah terhadap HPS
1 Komputer 10 4,800,000 48,000,000 5,000,000 50,000,000 96
2 Printer 4 4,700,000 18,800,000 4,000,000 16,000,000 118
3 Scanner 2 1,450,000 2,900,000 1,500,000 3,000,000 97
4 CD Writter 5 2,500,000 12,500,000 3,250,000 16,250,000 77
82,200,000 85,250,000 96

klarifikasi tidak dimaksudkan untuk


mencari/menawarkan/ mengijinkan perubahan •7
harga/substansi penawaran
LANJUTAN…
• Sebagai patokan dalam hal seluruh penawaran
di atas pagu anggaran
Dalam hal terjadi seleksi gagal karena seluruh penawaran di
atas pagu, maka HPS/OE dapat dilakukan dua hal berkut :
(i) perubahan spesifikasi teknis, atau (ii) dilakukan revisi PO/LK

• Sebagai acuan bila ada indikasi kuat KKN


• Sebagai bahan perhitungan penyesuaian
harga/eskalasi
• Sebagai acuan dalam negosiasi harga pada proses
•8
penunjukan/pemilihan langsung/pengadaan jasa
konsultansi
PERLAKUAN TERHADAP HPS/OE
1. Setiap pengadaan harus dibuat HPS/OE
2. HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data
yang dapat dipertanggung-jawabkan, disusun oleh
panitia/pejabat pengadaan, disahkan pengguna
barang/jasa
3. Nilai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada
saat acara penjelasan dokumen pengadaan) sebagai
upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan
penyedia dalam memperkirakan keuntungan yang akan
diperoleh
4. Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk
mencegah keseragaman dalam metoda pelaksanaan •9
pekerjaan dan
LANJUTAN…
5. HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead
& profit, tetapi tidak boleh memperhitungkan
PPh, biaya lain-lain, biaya tidak terduga.
6. Sistim koridor > 80% HPS dan < 100% HPS
tidak dipakai lagi

•10
PEDOMAN PENYUSUNAN HPS/OE
1. STRUKTUR dan NILAI dari HPS/OE
tergantung pada :
 jenis kegiatan pengadaan
 Ruang lingkup pekerjaan
 Untuk barang meliputi : jenis, jumlah, spesifikasi teknis
barang, dan distribusi
 Untuk jasa konsultan meliputi : kuantitas, dan
kualifikasi tenaga ahli dan pendukung yang dibutuhkan
(pendidikan dan pengalaman), serta lama penugasan
yang keseluruhannya dituangkan dalam TOR/KAK
 Untuk jasa pemborongan/jasa lainnya meliputi :
kuantitas dan spesifikasi teknis

•11
LANJUTAN…

 Jenis kontrak, khususnya pada kontrak pagu


anggaran dan prosentase
 Sistem evaluasi penawaran, khususnya penilaian
biaya selama umur ekonomis (economic life cycle
cost)
 Metode pelaksanaan (jumlah personil, kebutuhan
bahan,dan peralatan alat yang akan digunakan)
 Metode kerja
 Sistem pelaporan

•12
LANJUTAN…

2. Untuk pengadaan jasa konsultan, HPS/OE terdiri


dari dua komponen:
a. Biaya langsung non personil (remuneration)
atau lebih dikenal dengan billing rate, dihitung
berdasarkan jumlah orang-bulan (person-
month) terhadap tenaga ahli, asisten ahli dan
tenaga pendukung berdasarkan dokumen
KAK. Besarnya biaya langsung non personil
terutama tenaga ahli umumnya ditentukan
berdasarkan keahlian dan lama pengalaman
tenaga ahli yang dibutuhkan

•13
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298

UNDANGAN INTERNASIONAL

SARJANA
DENGAN PENGALAMAN US$
PREOFESIONAL (PER BULAN)
(TAHUN)

3 4.100
4 4.600
5 5.100
6 5.500
7 6.000
8 6.400
9 6.800
10 7.200
11 9.700
12 12.800
13 13.400
14 14.100
15 14.700
16 15.300
17 15.400
18 16.400
19 16.900
20 17.400
21 17.500
22 17.600
23 17.700
24 17.900 •14
25 18.000
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298
UNDANGAN NASIONAL UNDANGAN NASIONAL
PENDIDIKAN S1 PENDIDIKAN S2/S3

KELOMPOK TAHUN RUPIAH KELOMPOK TAHUN RUPIAH


AHLI PENGALAMAN (PER BULAN) AHLI PENGALAMAN (PER BULAN)

AHLI MUDA 1-4 4,400,000 - 5,200,000 AHLI 1-4 5,200,000 - 6,100,000

AHLI 5-8 5,500,000 - 7,100,000 AHLI UTAMA 5-8 6,500,000 - 7,800,000

AHLI UTAMA 9 - 12 7,500,000 - 9,000,000 9 - 12 8,200,000 - 9,800,000

13 - 16 9,500,000 - 11,100,000 AHLI KEPALA 13 - 16 10,400,000 - 13,100,000


AHLI KEPALA
17 - 20 11,700,000 - 12,900,000 17 - 20 14,300,000 - 18,600,000
•15
Biaya Langsung Personil (BLP) berdasarkan SEB Bappenas dan
Departemen Keuangan No 1203/D.II/03/2000 :
SE-38/A/2000

BLP = GD + BBS + BBU + TP + K

Komponen BLP Undangan


Nasional Internasional
Gaji Dasar – GD (Basic Salary ) 1 x GD 1 x GD
Beban Biaya Sosial- BBS (Social (0,3 s.d 0,4) x GD (0,3 s.d 0,6) x GD
Charge)
Beban Biaya Umum - BBU (0,5 s.d 1,3) x GD (0,7 s.d 1,4) x GD
(Overhead Cost)
Tunjangan Penugasan – TP (0,1 s.d 0,3) x GD (0,1 s.d 0,3) x GD
Keuntungan 0,1 x (GD+BBS+BBU) 0,1 x (GD+BBS+BBU)
•16
TOTAL Biaya Langsung Personil (2,2 s.d 3,1) x GD (2,4 s.d 3,6) x GD
LANJUTAN…

b. Biaya langsung non personil (direct


reimbursable cost), seperti :
- biaya pelaporan,
- komunikasi,
- perjalanan,
- biaya sewa kantor dan fasilitas kerja,
- biaya pengurusan surat ijin,
- biaya sewa kendaraan dll

•17
LANJUTAN…
 Ketentuan HPS/OE pengadaan jasa konsultan:
 Biaya langsung non-personel max 40%, kecuali untuk
pekerjaan bersifat khusus, seperti: pemetaan udara, survei
lapangan, pengukuran, penyeledikan tanah, dan lain-lain.
 Untuk biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu
menurut tingkat kehadiran: 1 bulan dihitung miniman 22
hari, dan 1 hari minimal 8 jam
 Apabila pengelola proyek mendapatkan informasi tentang
gaji dasar yang telah diaudit, maka perhitungan untuk
remunerasinya adalah sebesar max 3,2 kali untuk tenaga
ahli tetap, dan max 1,5 kali tenaga ahli tidak tetap
 Biaya langsung personil konsultan perorangan TIDAK
BOLEH dibebankan biaya overhead dan keuntungan

•18
LANJUTAN…
3. Untuk perkerjaan swakelola oleh pengguna
barang/jasa/instansi pemerintah lain/LSM
penerima hibah, HPS/OE ditentukan sebagai
berikut :
1. Pekerjaan yang dikontrakkan kepada
konsultan pereorangan, dengan ketentuan
tidak boleh melebihi 50% dari tenaga sendiri
2. Tidak mengandung unsur profit kecuali untuk
pengadaan bahan dan peralatan
4. HPS/OE disusun sebaiknya paling lama 28 hari
sebelum pembukaan penawaran agar harga
dasarnya tidak terlampau berbeda dengan harga
dasar hasil survey yang dilakukan penyedia
barang/jasa yang nantinya untuk digunakan •19
dalam perhitungan dokumen usulan biaya
TEKNIK PEMBUATAN HPS
1. Tentukan secara jelas jenis pekerjaan yang akan dibuat
OE/HPS

2. Tetapkan asumsi-asumsi
a. Metoda pelaksanaan
b. Metoda kerja
c. Lokasi base camp/quarry
d. Jenis & kapasitas alat yang akan digunakan

3. Kumpulkan data dan informasi termutakhir terkait dengan :


a. Daftar Isian Proyek (DIP)
b. Analisis harga satuan (RAB) bersangkutan sewaktu
pengajuan anggaran (DUP/DUK)
c. Harga satuan dasar upah setempat
d. Harga satuan dasar bahan dan sewa alat setempat
e. Informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi
oleh BPS, asosiasi terkait, pabrikan, dan dari instansi
•20
berwenang serta sumber data yang dapat dipertanggung-
jawabkan
LANJUTAN
f. Daftar biaya/tarif barang/jasa yang ditetapkan
Pemerintah
g. Survey kondisi lapangan
h. Harga satuan paket kontrak sejenis sebelumnya
yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya
(kalau ada)
i. Perkiraan perhitungan biaya oleh
konsultan/Engineers Estimate (EE)
j. Harga Satuan kontrak terdekat
k. Daftar biaya standar yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang seperti :
 Harga Satuan Umum dan Harga Satuan Jasa Konsultansi
yang dikeluarkan Departemen Keuangan,
 Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat pusat yang
diterbitkan Departemen/LPND , •21
LANJUTAN
 Harga Satuan Pokok Kegiatan di tingkat
propinsi/kabupaten/kota yang diterbitkan pemda
propinsi/kabupaten/kota
 Harga Satuan Bangunan Gedung Negara oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota

•22
TEKNIS PERHITUNGAN HPS
1. Menetapkan harga satuan : analisa harga+10%
keuntungan
2. Dihitung jumlah biaya untuk setiap mata
pembayaran/item barang, yaitu jumlah volume
(pekerjaan/barang) x harga satuan
3. Dijumlah semua biaya untuk seluruh mata
pembayaran/item barang dari pekerjaan/barang
yang akan dilaksanakan/dipasok
4. Dihitung PPN yaitu 10% x jumlah biaya untuk
seluruh mata pembayaran/item barang
5. Besarnya HPS/OE (total harga pekerjaan) ialah
jumlah biaya seluruh mata pembayaran/item barang
+ PPN 10%
•23
TEKNIS (LANJUTAN)
 Khusus untuk HPS/OE Jasa Konsultansi
 Dihitung jumlah biaya untuk setiap item pengeluaran
untuk biaya langsung personil dan biaya langsung non
personil
Contoh :
Biaya langsung personil (sesuai tingkat pendidikan dan
pengalamannya x jumlah lama penugasan x imbalan jasa
per satuan waktu
Berdasarkan SEB Bappenas dan Departemen Keuangan
No 604/D.VI/02/1998 :
SE-35/A/21/0298
Untuk team leader yang membawahi :
5 – 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 3%,
> 10 tenaga ahli, tambahan imbalan 6%
Biaya langsung non personil, dihitung berdasarkan •24
jumlah volume pekerjaan x harga satuan
 Dijumlahkan semua biaya untuk seluruh item
pengeluaran
TEKNIS (LANJUTAN)
Beberapa metode perkiraan biaya :

1. Metoda Parametrik

y=ax atau y = ax + b

•25
CONTOH :
Misalkan Dinas Pendidikan akan membangun gedung laboratorium SLTA
seluas 20 m2.
Diketahui dari Harga Satuan Bangunan Gedung Negara yang
dikeluarkan Pemda Kabupaten A per meter2 = Rp. 1.000.000. Berapa
perkiraan harga untuk pembangunan gedung laboratorium tersebut ?

Jawaban :
Berdasarkan Kepmenkimpraswil No. 332/KPTS/M/2002 tentang Petunjuk
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, bahwa harga satuan
tertinggi rata-rata per m2 bangunan laboratorioum SLTA = 1,15 dari standar
harga bangunan (lihat Bab IV Butir D.2., halaman 39)
Dengan demikian maka :
y = ax = 1,15 x Rp. 1.000.000 = Rp 1.150.000 per m2

Biaya yang diperlukan untuk pembangunan laboratorium seluas 20 m2 = 20 m2


x 1.150.000 = Rp. 23.000.000,-
•26
TEKNIS (LANJUTAN)
2. Menggunakan Indeks Harga

Indeks harga waktu A


Harga di waktu A = Harga di waktu B x -------------------------------
Indeks harga waktu B

•27
NO URAIAN VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH
(Rp) (Rp)
Tahun 1998 perubahan indeks Tahun 2004
2004/1998
I. BIAYA LANGSUNG PERSONIL

A.TENAGA AHLI
1. Ahli Administrasi Negara 12.000.000 300/200 6 18.000.000 108.000.000
2. Ahli Ekonomi 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000
3. Ahli Kelembagaan 8.000.000 300/200 6 12.000.000 72.000.000

B. TENAGA PENDUKUNG
Operator Komputer 1.000.000 300/200 6 1.500.000 9.000.000

II. BIAYA LANGSUNG NON


PERSONIL

A. Pencetakan Buku
1. Laporan Pendahuluan 100 150/100 5 150 375.000
2. Laporan Sementara 100 150/100 5 150 375.000
3. Laporan Akhir 100 150/100 10 150 375.000

•28
TEKNIS (LANJUTAN)
3. Memakai harga satuan, digunakan bila
volume total pekerjaan belum dapat ditentukan dengan pasti,
tetapi biaya per unitnya (per meter persegi, per meter kubik) telah
dapat dihitung
Pekerjaan Memasang pipa
Komponen Kegiatan Perkiraan Harga Satuan Total Harga
Volume (Proposal) (Proposal)
(Rp) (Rp Ribu)
1 Menggali tanah tempat pipa
- material 25.000 m3 2,000 50,000
- jam -orang
2 Meletakkan pipa dan memasang isolasi 5.000 m3 20,000 100,000
- material
- jam -orang
3 Menimbun kembali 20.000 m3 2,500 50,000
- material
- jam -orang
JUMLA H 200,000

Dari tabel tersebut, harga satuan pekerjaan memasang pipa per satuan panjang (m) = (Rp.
200 juta) (1/5.000) = Rp. 40.000.Misalkan pekerjaan sesungguhnya adalah 10.000 m maka
biayanya 10.000 x Rp. 40.000 = Rp. 400 juta

•29
•30

Anda mungkin juga menyukai