Anda di halaman 1dari 63

ACUAN DAN PERANCAH II

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pada masa sekarang ini bangunan-bangunan yang dibangun baik gedung, jembatan
maupun bangunan lainnya, mayoritas komponen bangunannya terbuat dari beton. Beton
merupakan struktur utama pada suatu bangunan yang terdiri dari campuran semen, air, pasir,
dan agregat kasar, yang berfungsi untuk menopang beban yang terjadi. Pada awalnya beton
merupakan bahan yang elastis, tetapi setelah umur tertentu akan mengeras dan mempunyai
kekuatan tertentu pula, sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Beton merupakan bahan bangunan yang hanya dapat menahan gaya tarik namun
tidak dapat menahan gaya tekan. Untuk menghasilkan bangunan yang maksimal, beton
tersebut haruslah dapat menahan gaya tarik dan tekan. Dalam perwujudan hal tersebut, maka
beton perlu ditambahkan tulangan agar dapat menahan gaya tekan, sehingga beton dapat
berfungsi dengan maksimal. Dengan ditambahkannya tulangan beton tersebut dinamakan
Beton Bertulang.
Untuk membentuk beton menjadi bentuk yang diinginkan diperlukan suatu alat bantu
yang biasa dikenal dengan sebutan Acuan dan Perancah/Bekisting/ Form Work yang
berupa cetakan, atau suatu konstruksi sementara dari suatu bangunan yang berfungsi untuk
mendapatkan suatu konstruksi beton yang diinginkan sesuai dengan porsinnya sebagai
bangunan pembantu. Acuan Perancah bersifat sementara yang harus kuat dan kokoh, namun
mudah dibongkar agar tidak menimbulkan kerusakan pada beton.
Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi hasil akhir dari
mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian seperti
kehilangan material, perubahan dimensi beton, perubahan struktur bangunan, dan juga dapat
mempengaruhi keselamatan pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di bidang tersebut
harus mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuan dasar yang cukup
tentang acuan dan perancah.

1
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

II.1 Definisi Acuan dan Perancah

Acuan dan perancah adalah suatu konstruksi yang bersifat sementara yang berupa
mal / cetakan pada bagian kedua sisi atas dan bawah dari bentuk beton yang
dikehendaki.
Acuan berfungsi sebagai konstruksi yang diinginkan, Sedangkan Perancah berfungsi
sebagai pembantu memperkuat bentuk konstruksi.

Acuan dan perancah itu sendiri memiliki beberapa fungsi, yaitu:


1. Memberikan bentuk kepada konstruksi beton
2. Untuk mendapatkan permukaan struktur yang diharapkan
3. Menopang beton sebelum sampai kepada konstruksi yang cukup keras dan
mampu memikul beban sendiri maupun beban luar
4. Mencegah hilangnya air semen ( air pencampur ) pada saat pengecoran
5. Sebagai isolasi panas pada beton.

II.2 Macam-macam Konstruksi

Dalam ilmu teknik sipil terdapat 3 macam jenis konstruksi, yaitu :


a. konstruksi kayu
b. konstruksi baja
c. konstruksi beton bertulang

2
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Masing-masing konstruksi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan:.


a) Konstruksi kayu
 Keuntungan :
- Mudah dalam perawatan.
- Tidak dapat menghantarkan listrik.
 Kerugian :
- Susah untuk dibentuk sesuai dengan keinginan.
- Mudah lapuk atau di makan rayap.
b) Konstruksi baja
 Keuntungan :
- Baja memiliki tingkat keutuhan yang lebih tinggi.
c) Konstruksi beton
 Keuntungan :
- Mudah didalam pembuatan.

II.3. Syarat–syarat Umum Acuan dan Perancah


1. Kuat
Didalam pekerjaan ini beban-beban beton yang berada pada bekisting dan beban
lain yang dipikul oleh bekisting itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu
acuan perancah yang kuat untuk dapat memikul beban yang diterimanya.

  Berat Sendiri (Beton)


Cetakan harus sanggup menahan berat beton yang di cetakan.
   Berat Hidup
Cetakan harus sanggup menahan beban hidup, yaitu : baik orang yang sedang
mengerjakan beton tersebut, Vibrator, dan adanya kemungkinan terjadinya suatu
Gempa atau Retakan.

3
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Pembebanan :
 Beban mati (DL)
 Akibat beton
 Akibat acuan
 Beban hidup (LL)

2. Kaku
Kaku atau tidak bergerak sangat penting pada acuan dan perancah ini, karena apabila
perancah tersebut tidak kaku atau dapat bergerak, maka hasil yang akan dicapai tidak
maksimal karena bentuk yang ingin kita capai tidak sempurna.

3. Mudah dibongkar
Acuan dan perancah harus mudah dibongkar karena acuan hanya bersifat sementara,
dan hal ini menyangkut efisiensi kerja, yaitu tidak merusak beton yang sudah jadi dan
acuan perancahnya dapat digunakan berkali-kali.

4. Ekonomis dan Efisien


Didalam pembuatan acuan dan perancah tidak perlu bahan yang terlalu bagus, namun
jangan pula bahan yang sudah tidak layak pakai. Karena kita harus membuat acuan
dan perancah sehemat mungkin dengan tidak mengurangi mutu dari bekisting dan
didalam pembongkarannya acuan dapat digunakan kembali sehingga menghemat
biaya.

5. Rapi
Rapi dalam penyusunan sehingga bisa enak dilihat dengan kasat mata dan mudah
dalam penyusunan dan pembongkaran.

4
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

6. Rapat
Kerapatan suatu bekisting sangat mempengaruhi didalam proses pengecoran. Karena
apabila bekisting yang kita pakai tidak rapat maka adukan yang kita pakai tadi akan
keluar dan akan mengakibatkan mutu beton yang kurang bagus karena pasta semen
keluar dari bekisting

7. Bersih
Untuk mendapatkan hasil yang baik cetakan harus bersih apabila cetakan tidak bersih,
maka dalam proses pengecoran kotoran mungkin akan naik dan masuk ke dalam
adukan beton sehingga akan mengurangi mutu beton dan apabila kotoran tidak naik
maka kotoran tersebut akan melekat pada bagian bawah beton sehingga sulit untuk
dibersihkan..

II.4. Kerugian–kerugian Jika Acuan dan Perancah Kurang Baik

1. Perubahan geometric
Perubahan ini mengakibatkan bentuk yang kita harapkan tidak sesuai dengan rencana,
misalkan : suatu konstruksi yang menyiku menjadi tidak siku, akibatnya akan
mengadakan perbaikan lagi atau misalkan perlu ditambahkan pekerjaan finishing lagi.

2. Penurunan mutu beton


Seperti halnya terjadi kebocoran pada acuannya, hal ini akan mengakibatkan air yang
diikuti semen tadi keluar sehingga mutu / kekuatan beton menjadi berkurang.

5
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Terjadinya perubahan dimensi


Terjadinya perubahan ukuran dari dimensi yang kita rencanakan akibatnya jika terjadi
perubahan ini maka akan memperbesar dan memperkecil volumenya. Sedangkan
untuk melakukan perbaikan akan membutuhkan waktu dan biaya lagi, hal ini akan
menghambat pekerjaan yang lainnya.

II.5. Bagian–bagian Acuan dan Perancah

A. Bagian pada acuan


1. Papan Cetakan
Dapat digunakan papan sebagai dinding acuan. Apabila digunakan papan
maka penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar ataupun
memanjang, perlu diiperhatikan dalam penyanbungan papan harus benar-benar
rapat agar tidak ada air yang keluar.

2. Klam Perangkai
Klam merupakan unsur acuan dan perancah yang mempunyai dua fungsi :
a) Sebagai bahan penyambung papan acuan pada arah memanjang maupun
melebar
b) Sebagai bahan pengaku acuan pada arah melebar.
klam dapat terbuat dari papan seperti papan acuan, namun perlu dipotong ran
yang dikehendaki atau cukup menggunakan papan sisa yang masih cukup
panjang dengan lebar papan yang disambung.

6
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

B. Bagian pada perancah


1. Tiang acuan/Tiang Penyangga
Tiang acuan biasanya digunakan kasau, kayu gelam, ataupun berbahan besi.
Umumnya jumlah tiang kolom 4 buah dan diletakkan diluar sudut kolom.
Perletakan tiang pada tanah biasanya diletakkan diatas papan atau juga
ditanam pada tanah. Apabila tiang langsung berhubungan dengan tanah
sebaiknya ditanam sedalam 20 cm untuk menjaga agar konstruksi tidak
bergeser. dari ketinggian kedudukan acuan.
Jarak pemasangan tiang penyangga tergantung dari :
1. beban yang ditopang
2. ukuran balok
3. ukuran penampang maupun panjang tiang penyangga itu sendiri
4. skur/pengaku.

Dalam Acuan dan Perancah II terdapat 2 macam tiang yang digunakan, yaitu:
1) Tiang tunggal (pipe support/steel proof).
2) Tiang rangka (scaffolding).

2. Gelagar
Gelagar berfungsi sebagai penopang langsung dari acuan yang ada serta dapat
berfungsi untuk mengatur elevasi yang diinginkan dari acuan. Gelagar terbuat
dari bahan kayu berukuran balok maupun papan. Penggunaan bahan gelagar
dari kayu berukuran balok maupun berukuran papan tergantung dari

7
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
perencanaan pemakaian bahan, tetapi yang pasti gelagar yang berpenampang 8
x 12 cm akan digunakan untuk menopang beban yang lebih berat jika
dibandingkan balok kasau berukuran 4 x 6 cm maupun papan 2 x 20 cm.
Gelagar dipasang pada tiang bagian atas sesuai dengan ketinggian yang
dibutuhkan. Pemasangan ini dimulai dari gelagar-gelagar bagian tepi, dan

kemudian gelagar bagian tengah. Gelagar bagian tepi dianggap sebagai papan
duga terhadap gelagar bagian tengah
Jarak pemasangan gelagar tergantung dari ;
1. Ukuran penampang bahan gelagar
2. Beban yang dipikul
3. Ketebalan papan acuan.

3. Skur
Skur merupakan bagian dari acuan perancah yang berfungsi untuk
memperkokoh atau memperkaku dari sistem acuan perancah yang ada. Agar
didapat suatu sistem acuan perancah yang memenuhi persyaratan kekakuan,
maka skur dipasang pada dua posisi :
a) Skur horizontal merupakan skur yang mempunyai fungsi untuk
mempersatukan tiang penyangga yang ada, sehingga tiang-tiang tersebut akan
bekerja bersamaan pada saat mendapatkan gaya
b) Skur diagonal merupakan skur yang dipasang miring pada arah vertikal,
yang mempunyai fungsi utama untuk melawan gaya-gaya horizontal (
goyangan ) yang timbul pada tiang penyangga.
Skur horizontal saja tidak mampu mengatasi gaya. Skur diagonal saja tidak
mampu menerima gaya karena tidak ada persatuan antar tiang penyangga dan
yang bisa terjadi tiang akan melendut. Kombinasi antara skur horizontal dan

8
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
diagonal akan mempunyai kemampuan menopang gaya, karena terjadi
kekompakan tiang dan skur.

4. Landasan
Landasan merupakan untuk tiang penyangga agar tidak bergerak-gerak.
Landasan yang digunakan biasanya berupa balok kayu, baja atau beton.

Landasan berfungsi sebagai:


1) Sebagai bahan (alat) untuk memperluas bidang tekan pada setiap ujung -
ujung tiang penyangga
2) Sebagai bahan atau alat untuk menyangga tergesernya ujung-ujung tiang
akibat adanya gaya-gaya horizontal
3) Sebagai bahan atau alat untuk memudahkan pemasangan tiang -tiang
apabila tiang-tiang tersebut harus dipasang pada tempa- tempat bergelombang.

5. Penyokong
Setelah papan landasan siap, maka tiang-tiang yang sudah dipotong diletakkan
diatas papan tersebut dan dipasangkan penyokong agar tiang–tiang tersebut
dapat berdiri dengan tegak dan kokoh.

9
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

II.6. Metode yang digunakan Dalam Acuan dan Perancah

1. System Tradisional
Yaitu suatu metode yang masih menggunakan material lokal, sedangkan
konstruksinya konvensional. Penggunaan terbatas hanya sampai pada beberapa kali
penggunaan untuk bentuk yang rumit akan banyak memakan waktu dan tenaga.
2. Semi System
Yaitu suatu metode dimana material dan konstruksinya sudah merupakan campuran
antara material lokal dan buatan pabrik akan bisa kita pakai terus-menerus, oleh karena
itu penggunaan metode ini hanya untuk pekerjaan yang mengalami beberapa kali
pembuatan terus-menerus.
3. Full System
Yaitu suatu metode dimana semua materialnya merupakan buatan pabrik dan
konstruksinya tidak lagi konstruksi konvensional. Materialnya bisa digunakan secara
terus-menerus dan penggunaannya sangat mudah dan sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatannya. Untuk menginvestasikannya memerlukan banyak pertimbangan
karena harga bekisting ini cukup mahal. Sebelum pekerjaan dimulai kita harus
menghitung terlebih dahulu beban-beban yang akan diterima.
Dalam Acuan dan Perancah II, metode yang digunakan adalah metode Semi Systerm.

10
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
ALAT DAN BAHAN

III.1. Bahan dan Alat

1. Bahan - bahan
Bahan-bahan yang digunakan berupa :
1) Kayu
Kayu yang biasa dipakai untuk acuan dan perancah adalah kayu kelas III dan kelas
IV.
Misalnya :
 Kayu Terentang; kelas kuat III-IV dan kelas awet V; ukuran ketebalan 2-3 cm,
lebar 13,5 cm dan panjang 400 cm.
 Kayu Kamper; kelas kuat I – II dan kelas awet III; ukuran yang sering dipakai
3/20, 6/12, 5/7
 Kayu Meranti; kelas kuat II – III dan kelas awet II – IV; ukuran yang sering
dipakai yaitu 3/20, 6/12, 5/7
 Kayu Albasia; kelas kuat IV; ukuran yang sering dipakai 2/20 , 4/10

11
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
 Kayu Kruing ; kelas kuat I – II dan kelas awet III; ukuran yang sering dipakai
3/20/400 cm; 6/12/400 cm; 5/7/400 cm.

2) Plywood / multiplex
Multiplex digunakan sebagai bahan papan acuan dan dipakai untuk pekerjaan yang
cukup besar serta untuk permukaan beton yang tidak diplester lagi atau tidak
memerlukan finishing. Dalam penggunaan bahan ini diusahakan agar tidak banyak
pemakuan supaya bahan ini mudah dibongkar dan tidak cepat rusak.
Untuk ukuran multiplex yang sering digunakan adalah dengan ketebalan 2 cm; lebar
122 cm dan panjang 244 cm.

3) Paku
Paku memiliki fungsi sebagai penguat dan alat penyambung. Bentuk penampang paku
yang digunakan dalam acuan dan perancah ialah yang berpenampang bulat, hal ini
untuk mempermudah di dalam pembongkarannya. Dan panjang paku yang digunakan
tergantung dari tebal sambungan yang dibuat atau maksimal sepanjang tebal
sambungan. Paku tidak boleh melebihi tebal sambungan karena ujung paku yang
dibengkokkan akan menyukarkan pekerjaan pembongkaran. Ukuran paku yang biasa
digunakan adalah 1”, 1,5”, 2” dan 2,5”
Jarak minimum pemakuan harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
 Dalam arah gaya
1. 12 . d untuk tepi kayu yang dibebani
2. 5 . d untuk tepi kayu yang tidak dibebani\10 . d untuk jarak antara paku

 Dalam arah tegak lurus arah gaya


1. 5 . d untuk jarak sampai tepi kayu
2. 5 . d untuk barisan paku

12
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4) Kawat
Kawat digunakan untuk mengikat sambungan antar skur dengan tiang penyangga,
tiang penyangga dengan balok induk dan steel proof dengan balok lantai.

5) Benang
Benang berfungsi sebagai patokan garis As dan juga sebagai benang unting-unting.

6) Paralon
Paralon digunakan sebagai perekat Rapid Clamp dan juga agar ukuran tebal dinding
pas dengan yg direncanakan.

7) Pipa besi sebagai skur


Sebagai skur diagonal penahan kolom.

2. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam Acuan dan Perancah II :

1. Meteran Baja (kecil)


Meteran terbuat dari plat baja tipis sekali dan digulung dalam suatu kotak sebagai
pelindungnya. Tercantum ukuran dalam mm, cm, dan inchi. Gunanya untuk
mengukur pekerjaan untuk tebal, lebar, panjang, dan tinggi.
Panjang : 2-5 m
Lebar : 1-2 cm
  Tebal plat : 0.2 mm

2. Unting-unting

13
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
Alat ini terbuat dari kuningan, besi atau timah dengan berat 100 gr s/d 500 gr.
Ditengahnya dipasang benang. Gunanya untuk mengukur ketegakkan.

 Panjang : 12 ½ cm
 Barat : 100 gr

3. Waterpass
Kerangka terbuat dari alumunium dan dilengkapi dengan tabung yang berisi
cairan ether yang ada gelembung udaranya. Digunakan untuk mengukur
kedataran dan ketegakkan pasangan.

4. Gergaji Mesin
Digunakan untuk memotong dan membelah kayu sama seperti Gergaji manual,
namun gergaji ini menggunakan daya listrik sehingga kerjanya lebih cepat, rapi,
dan mudah digunakan.

14
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

5. Roll Kabel
Digunakan menyambungkan listrik dengan alat kerja yang menggunakan listrik
seperti ketam listrik, gergaji listrik, bor listrik dan macam-macam alat kerja bantu
yang menggunakan listrik yang berada jauh dari sumber listrik

6. Palu Cakar
Umumnya digunakan untuk memukul benda-benda dari besi/baja seperti paku
dan cabut paku.

7. Gergaji Tangan
Digunakan untuk memotong dan membelah kayu dengan cara manual. Gergaji
terbuat dari sebilah baja tipis yang tipis satunya dibuat bergigi tajam dan diberi
tangkai pegangan dari kayu.

15
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
8. Mistar Siku
Mistar yang daun dan badannya terbuat dari baja. Sudut yang berbentuk dari
keduanya adalah 90º. Berfungsi membuat garis-garis penyiku sekeliling kayu,
mengecek kesikuan kayu, dan memberi garis melintang serat.

9. Rapid Klam
Berfungsi sebagai pengunci atau pengikat dari cetakan yang kita buat. Terbuat dari
kuningan atau baja.

T.Atas

T.Samping

RAPID KLEM

10. Kunci Rapid Clamp


Sebagai alat yang mempermudah mengunci atau mengikat rapid clamp.

11.Plat Clamp
Berfungsi sebagai pengunci atau pengikat dari cetakan yang kita buat. Terbuat
dari baja.
12.Baji
Berfungsi sebagai pengunci rapid clamp baja yang berbentuk lempengan baja yang
dimana di tengah rapid clamp baja tersebut terdapat lubang untuk baji sebagai
pengikat atau pengunci cetakan yang kita buat.
16
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

13. Kakatua
Kakatua digunakan sebagai pemotong kawat dan pengencang kawat

14. Linggis

Linggis digunakan untuk membuka sambungan paku dan kayu

15. Lempengan baja


Sebagai pengeratdari pada rapid clamp

16. Tangga
Berfungsi sebagai alat bantu naik jika tempatnya tinggi

17. Kapur/Pensil
Kapur/Pensil digunakan sebagai penanda, ataupun sebagai untuk membuat
gambaran antride optride tangga.

17
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

18. Kunci
Kunci Berfungsi sebagai pengencang dan pengendur mur.

19. Helm
Helm digunakan sebagai pelindung kepala agar benda yang jatuh tidak langsung
terbentur kepala pada saat melakukan pembongkaran.
20. Baja tulangan
Sebagai sambungan rapid clamp

21. Earphone
Earphone digunakan sebagai penutup telinga agar tidak terdengar suara bising
pada memotong kayu dengan gergaji mesin.

22. Roll Meter Besar


Fungsinya sama dengan meteran baja, namun meteran ini bisa digunakan dengan
jarak yang lebih panjang.

23. Steel Proof


Steel Proof memiliki fungsi yang sama dengan dolken pada Acuan dan Perancah
I, akan tetapi steel proof biasanya digunakan pada gedung yang tinggi.Steel Proof
memiliki tinggi yang dapat diatur.

18
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Kelebihan Steel Proof dibandingkan dolken ,antara lain:


1. Steel Proof lebih simple dari dolken.
2. Steel Proof memiliki bentuk yang sama sehingga mempermudah dalam
penegakannya dan pengaturan kedatarannya.
3. Ketinggian Steel proof dapat diatur sesuai dengan yang dinginkan
sedangkan Dolken jika tingginya kurang harus disambung.

T.Depan T.Atas

STEEL PROP
(Tiang Perancah)

24. Scaffolding
Scaffolding merupakan alat perancah yang terbuat dari baja. Alat Perancah ini
digunakan untuk konstruksi besar dan dapat digunakan terus sampai alat perancah
ini rusak. Alat Perancah ini dapat disambung–sambung sesuai dengan
kegunaannya. Alat Perancah ini selain sebagai alat perancah juga memiliki fungsi
lain yaitu sebagai tempat orang bekerja yang dialasnya dapat dipasang roda.
Scaffolding ada 2 macam sesuai dengan tinggi standarnya:

19
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

1. Scaffolding Besar
Scaffolding ini merupakan alat perancah yang memiliki tinggi standard 170
cm.

2. Scaffolding kecil
Scaffolding ini merupakan tambahan scaffolding yang memiliki tinggi 90
cm.

Tampak Samping

BAB IV

URAIAN KERJA

Job : I (Satu)

Judul : Membuat Cetakan Dan Acuan Kolom Dengan Rapid Klam

20
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
A. Pengertian
Kolom adalah tiang yang menahan suatu konstruksi bangunan. Kolom merupakan
bagian terpenting dalam suatu konstruksi,sehingga kita harus teliti dalam merencanakan suatu
kolom yang baik,tegak lurus dan kuat serta memiliki mutu yang baik.
 Rapid Klem adalah :
Suatu alat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjepit atau membuat kaku
suatu cetakan dengan menjepit baja tulangan sebagai penjepitnya.

Kolom yang dibuat cetakannya dengan pengakuan Rapid Klem sangat kuat cetakan
tersebut ,akan tetapi Cetakan Kolom yang menggunakan Rapid Klem relatif susah dalam
pemasangan Rapid Klem dan berbahaya,sehingga kita harus dapat memahami cara atau
teknik pemasangan Kolom dengan Rapid Klem.

B. Tujuan
Pada akhir dari Pelajaran Mahasiswa diharapkan dapat:

1. Membuat cetakan dengan baik dan benar serta rapi sesuai dengan bentuknya
2. Menggunakan alat dan bahan dengan baik dan benar
3. Menghitung bahan yang digunakan setiap kolom
4. Menegakkan keduddukan cetakan jika daerahnya tidak rata
5. Membuat kolom yang lurus dan jika dilhat seperti garis lurus

C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah keselamatan kerja dan instruksi
2. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan
3. Pahamilah gambar kerja yang akan dilaksanakan

21
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
D. Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :

1. Multiplex 2mm 5. Blok Beton


2. Balok 8/12 X 400 cm 6. Paku
3. Papan 2/20 X 400 cm 7. Benang
4. Baja Tulangan 10mm

Peralatan yang digunakan dalam Kolom dengan Rapid Klem :

1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar


2. Siku 8. Rapid Klem dan Pengunci
3. Unting-Unting 9. Rol Kabel
4. Rol Meter 10. WaterPass
5. Gergaji Tangan 11. Helm
6. CircularHandSaw

E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.
2. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai dengan
ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.

22
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Titik AS Titik AS
22 cm 22 cm 17 cm 17 cm

Untuk Uk.40 cm Untuk Uk.30 cm


Blok Beton
Pembuatan Jarak Papan Duga
dengan Blok Beton
[Jarak= Uk.Kolom + Tebal Multiplex]

Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang kanan digunakan untuk batas penegakan
Kolom.

23
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

44 cm 34

Benang Pembatas
[Jarak Benang=Kolom+tebal Cetakan]

3. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50 cm dari
titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm :

Cetakan Kolom Uk.44 cm 2 buah 

22 50 50 50 50 22
44

Cetakan Kolom uk.40 cm

Cetakan Kolom Uk.30 cm 2 buah 

24
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

22 50 50 50 50 22

30
Cetakan Kolom uk.30 cm

4. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga


membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.
5. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.
6. Setelah kolom tegak ditempatnya,periksalah ketegakkannya dengan Unting-Unting.
7. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor dengan
memperhatikan Unting-Unting.

25
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

T.Atas

40 cm

30 cm

Multiplex 2 cm
Klem
2 cm [Tebal Multiplex]
44 cm 30 cm
2 cm [Tebal Multiplex]
2,44 m

T.Depan T.samping

26
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

8. Selanjutnya setelah kolom berdiri tegak ,pasanglah balok vertical pada kolom dan
harus segaris jika tampak dari jauh.
9. Agar Balok vertical tersebut kuat ,sebaiknya kita pasang skoor diantara keduanya.

Balok vertikal
8/12

T.Atas

Klem

T.Depan
Skoor Balok
Vertikal

Balok Vertikal 8/12

Balok Vertikal
8/12

10. Selanjutnya, setelah kita pasang balok vertical,pasanglah balok penjepit,pasanglah


dua balok penjepit pada sisi dihdapannya dengan jalan kedua balok tersebut dirangkai
dengan rapid klem dan dikunci kuat dengan pengunci rapid klem.Baru setelah itu
memasang kedua sisi yang lainnya dengan langkah sama..
11. Jarak balok penjepit yang pertama 15-25 cm dan jarak setelahnya diambil jarak 80 cm
dari garis tengah(AS).
12. Pada saat kita pasang tiap balok penjepit ,balok penjepit harus rata permukaanya dan
periksakanlah dengan waterpass.

27
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

T.Atas

Tulangan Dia.10mm

Rapid Klem

30
Tiang Acuan
Cetakan Kolom

Klem
Balok Penjepit

44
80 cm

T.Depan
80 cm
25

Rapid Klem dan Penjepit


Balok Penjepit 8/12 Tulangan Besi D.10

Gmb.Balok Penjepit dengan Rapid


Klem

28
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

13. Setelah kita telah memasang balok rapid klem seperti gambar,periksanlah pkerjaan
kita pada instruktur.
14. Setelah itu,rapikanlah bahan dan peralatan dan simpan pada tempatnya.

F. Catatan
Dalam pemasangan Kolom dengan Rapid Klem harus diperhatikan beberapa hal berikut:
 Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.
 Pada saat pemakuan klem ,gunakanakanlah paku yang sesuai sehingga pada saat memaku
paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).
 Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm tetap 44
cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.
 Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton,berat beton
dan beban manusia.
 Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.
 Untuk tulangan yang panjang diharapkan dibengkokkan kebawah untuk keselamatan
kerja.

29
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Job : II (Dua)

Judul : Membuat Cetakan Dan Acuan Kolom Dengan Plat Besi

A. Pengertian
Kolom dengan Plat Besi lebih mudah pemasangannya daripada dengan Rapid Klem.
Dalam kolom dengan plat besi kita hanya memerlukan beberapa plat besi dan dipasang sesuai
dengan kebutuhanya dan dikunci dengan plat penguncinya. Klom dengan Plat Besi relatif
lebih mudah dan lebih cepat dari pada Kolom dengan Rapid Klem. Plat Besi adalah : Suatu
palat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk pengeklem kolom dan
dikunci pada lobang yang sesuai dan dikencangkan dengan palu.

Gambar Plat Baja


dan Pengunci

B. Tujuan
Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:

1. Membuat cetakan kolom dengan berbagai cara.


2. Memahami cara-cara dan teknik pembauatn kolom dengan baik dan benar.
3. Menggunakan plat besi sebagai pengklem cetakan kolom dengan baik dan benar.

30
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

C. Intstruksi Umum
1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja
2. Perhatikanlah instruktur menerangkan cara pemasangan cetakan kolom dengan plat
besi.
3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.
4. Pahamilah bentu gambar cetakan kolom dengan rapid klem.
5. Buatlah cetakan kolom dengan 40X30 cm dengan menggunakan multiplex 2 cm dan
30 cm berada didalam cetakan.

D. Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:

1. Multiplex 2mm 4. Paku


2. Balok 8/12 X 400 cm 5. Benang
3. Papan 2/20 X 400 cm

Peralatan yang digunakan dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi:


1. Pensil/Kapur 7. Palu Cakar
2. Siku 8. Plat Besi dan Pengunci
3. Unting-Unting 9. WaterPass
4. Rol Meter 10. Rol Kabel
5. Gergaji Tangan 11. Helm
6. Circular Hand Saw

31
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan didekat tempat kerja.
2. Dalam peersiapan penegakan Kolom dengan Plat Besi sama dengan cara Kolom
dengan rapid klem.
3. Buatlah jarak atau buatlah papan duga sebagai batas tempat bekerja sesuai dengan
ukuran balok dan ditambah tebal multiplex 2 cm.
4. Buatlah jarak untuk pembuatan batas jarak yang akan digunakan untuk batas
penegakan Kolom.
5. Buatlah cetakan kolom dan klem dengan jarak dari tepi 22 cm dan tengah 50 cm dari
titik AS dengan kolom uk.40 X 30 cm .
6. Setelah rangkaian cetakan dipasang klem ,rakitlah cetakan tersebut sehingga
membentuk empat persegi panjang dengan uk.30 X 40 X 244 cm.
7. Setelah dirakit tegakkanlah cetakan kolom tersebut sesuai dengan tempatnya.
8. Setelah kolom tegak ditempatnya ,periksalah ketegakkannya dengan Unting-Unting.
9. Untuk memperkuat sementara agar kolom tidak bergerak pasanglah skoor dengan
memperhatikan Unting-Unting.
10. Pasanglah plat besi tersebut diatas papan klem,dan rangkailah plat besi tersebut dan
kunci dengan plat pengunci dan pukul dengan palu pada lubang baji dengan kuat agar
plat tersebut tidak bergerak / kaku.
11. Usahakan plat besi tersebut kuat dan kaku dalam mengklem Kolom tersebut.
12. Pasangalah Plat Baji tersebut sebanyak 5 baris dan terletak diatas papan klem.
13. Periksakanlah ketegakan Kolom dengan Unting-Unting dan kedataran tiap papan
klem dengan WaterPass.
14. Setelah Kolom tersebut dipasanga denga palt besi ,usahakan ketegakan kolom tidak
berubah.
15. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.
32
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
16. Setelah selesai,r apikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan pada
tempatnya.

F. Catatan
Dalam pemasangan Kolom dengan Plat Besi harus diperhatikan beberapa hal berikut:
 Usahakan cetakan kolom harus serapat mungkin.
 Pada saat pemakuan klem ,gunakankanlah paku yang sesuai sehingga pada saat memaku
paku tidak tembus (Paku tidak boleh tembus cetakan).
 Untuk klem papan 30 cm dilebihkan 2 cm tepi kanan dan kiri dan klem 44 cm tetap 44
cm sesuai dengan lebar papan multiplex yang digunakan.
 Kolom harus tegak berdiri kuat dan kaku dan dapat menahan getaran beton, berat beton
dan beban manusia.
 Ketegakan kolom harus diperhatikan dan jangan sampai berubah.
 Usahakan pada saat penguncian harus kuat.

33
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Tampak Atas

Plat Besi

Multiplex 2cm

Papan Klem
Lubang Baji

Gambar Kolom dengan Plat Besi

34
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

35
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Tampak Depan
22
50

Cetakan Kolom
50

Plat Besi
Papan Klem
50
50

Plat Pengunci
22

Gmb.Kolom dengan Plat Besi

36
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Job : III (Tiga)

Judul : Membuat Cetakan dan Acuan Balok dan Lantai

A. Pengertian
Balok dapat disebut kolom horizontal yang mana cetakan kolom dan balok memiliki
cara yang sama serta memiliki fungsi sebagai penahan tekanan baik beban mati maupun
beban hidup. Balok pada Acuan Perancah II ini menggunakan Steel Prop yang
mempunyai keuntungan bisa digunakan berulang kali, ketinggian mudah diukur dan
terbuat dari baja.

Cetakan lantai adalah lantai yang bisanya terletak diatas lantai dasar yang mana lantai
itu harus kuat dan plat lantai harus terikat kuat satu sama lainnya. Cetakan lantai biasanya
disuatu konstruksi bangunan rumah lantai 2 dan seterusnya dan gedung. Lantai ini harus
terikat dengan balok.

B. Tujuan
Pada Akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

1. Membuat cetakan dan acuan balok dan lantai dengan baik dan benar.
2. Menyetel cetakan balok dan lantai menjadi horizontal.

37
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah Keselamatan Kerja.
2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara membuat dan memasang balok dan lantai.
3. Pahamilah gambar kerja ,bertanyalah jika kurang mengerti pada Instruktur.
4. Persiapakanlah bahan dan perlatan yang digunakan.
5. Multiplex 2cm

D. Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:

1. Multiplex 2cm [1,22 X 2,44 M] 4. Kawat Beton 1mm


2. Balok 8/12X400 cm 5. Paku
3. Papan 2/20X400 cm

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Balok dan Lantai:


1. Pensil/Kapur 10. Steel Prop
2. Siku 11. Kakak Tua
3. Unting-Unting 12. Palu Cakar
4. WaterPass 13. Rol Meter
5. Gergaji Tangan 14. Rol Kabel
6. CircularHandSaw 15. Helm
7. Schaefolding uk.170 cm dan uk.90 cm
8. Extra Folding
9. Penyambung Schaefolding

E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang digunakan.
2. Buatlah Cetakan balok dengan rapat ,siku dan kuat.

38
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

2 cm
2 cm
Papan Klem
cetakan
44 cm

44 cm
30 cm

30 cm
30 cm
40 cm
2 cm tebal Multiplex

Denah Lokasi Pemasangan Balok

39
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

3. Setelah cetakan balok dibuat sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan,taruhlah 4 pasang
Steel Prop dengan jarak 100-120 cm dari AS.
4. Setelah selesai ,tegakkanlah Steel Prop tersebut yang beralaskan papan dan agar kuat
pasanglah skoor papan pada tiap steel prop dan ikatlah dengan kawat beton dan
pakukanlah Steel Prop pada alas papan agar kuat dan tegak.
5. Setelah Steel Prop tersebut tegak ,perhatikanlah kedataranya dengan WaterPass.
6. Setelah Steel Prop datar,pasanglah balok penyangga diatas Steel Prop dan pakukanlah
dan ikatlah balok penyangga tersebut pada Steel Prop agar balok tersebut tidak jatuh
dan agar balok tersebut kuat.
7. Selanjutnya ,pasanglah gelagar atau balok pendukung dan perhatikanlah kedataranya
dengan Water Pass.
8. Setelah gelagar atau balok pendukung dipasang,taruhlah cetakan balok diatasnya.
9. Setelah cetakan balok dipasang pasanglah klem dan skoor penguat cetakan balok.
10. Setelah balok selesai dipasang dan dipasang dengan klem dasar serta skoor miring dan
perhatikanlah ketegakan cetakan balok dengan WaterPass.

Papan Acuan
Multiplex 2mm

Pengaku Klem Penyatu


papan Penahan Cetakan

Balok Pendukung
8/12

Tiang Perancah
Balok Penyangga
(Steel Prop)
8/12

Gambar. Cetakan Balok


Tampak Depan

40
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
11. Taruhlah Schefolding 170 cm ditengah dengan jarak kanan kiri 50 cm.

12. Pasanglah Extra folding Alas di Schaefolding dan pasanglah penyambung


Schaefolding dan pasanglah juga shcaefolding 90 cm dan taruhlah juga Extra Folding
terbuka,sebaiknya Schaefolding dialasi papan yang rata .

50 cm
Tampak Atas

Schaefolding

50 cm Denah Lantai

13. Aturlah ketinggian Schaefolding sampai dengan ketinggian 298 cm


14. Setelah telah dipasang Schaefolding ,taruhlah Balok penyangga 8/12 300 cm di extra
folding atas ,pakukan dan ikat dengan kawat beton agar kuat.
15. Setelah Balok penyangga dipasang taruhlah gelagar dengan jarak 50-60 cm,dan
kedataranya dilihat dengan WaterPass.
16. Setelah dipsang dan pakukan semuanya taruhlah papan multiplex uk.2.44 X1.22 m
dengan tebal 2 cm diatas a gelagar dan harus rapat dengan ½ dari tebal tep balok 30
cm.
17. Setelah selesai ,periksanlah pekerjaan pada Instruktur.
41
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Balok

Steel Prop
Tampak Depan Schaefolding

18. Selanjutnya,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan pada tempat
semula.

F. Catatan
 Tiang-tiang perancah harus menumpu/beralaskan papan
 Pada semua hasil pekerjaan harus kaku dan kuat
 Sambungan-sambungan mutliplek untuk lantai maupun sambungan papan-
papan/mutliplek untuk cetakan harus rapat dan rapi.

42
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Cetakan Balok
Multiplex 2cm

Gelagar
8/12

Balok Penyangga
8/12
Gmb.Balok
Tampak Atas

43
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

44
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

T.Depan

Steel Prop

100
Papan alas
ikat dengan

100
kawat
beton

Tampak Depan
Balok
Papan

100
Skoor

45
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lantai
Detail A Multiplex 2cm
Balok

Steel Prop
Tampak Depan Schaefolding

Detail A

Jarak
Peletakan
Lantai
1/2 dari tebal
balok 30 cm

46
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Lantai
Multiplex 2cm
Tampak Atas

Denah Lantai

47
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
Job : IV (Empat)

Judul : Membuat cetakan dan acuan dinding beton dengan sistim rapid klem

A. Pengertian
Dinding dengan rapid klem memiliki cara teknik pekerjaanya sama dengan kolom
dengan rapid klem. Dinding dengan rapid klem itu harus kuat dan kaku serta siku dalam
pembuatan cetakannya, agar menghasilkan dinding sesuai dengan harapan kita dan
bermutu yang baik.
Cetakan dinding dengan menggunakan rapid klem relatif rumit dan perlu ketelitian
dan kehati-hatian,karena dalam pembuatan cetakan dinding dengan rapid klem cetakan itu
harus siku dan memiliki jarak sama tiap dinding serta datar dan tegak.

B. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat :

1. Membuat cetakan dinding dengan rapid klem dengan baik dan benar.
2. Memperhitungkan kebutuhan bahan dan peralatan yang digunakan dalm pembuatan
cetakan dinding dengan rapid klem.
3. Menggunakan peralatn dengan baik dan benar.

C. Instruksi Umum
1. Perhatikanlah keselamatan kerja
2. Perhatikanlah Instruktur menerangkan cara pembuatan cetakan dinding dengan rapid
klem.
3. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
4. Gunakanlah waktu seefektif mungkin.

48
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

D. Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan dalm pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid Klem:

1. Multiplex 2cm [1.22x2.44 M] 4. Tulangan 10mm


2. Papan 2/20 X 400 cm 5. Paku
3. Balok 8/12 X 400 cm 6. Benang

Peralatan yang digunakan dalam pembuatan Cetakan Dinding dengan Rapid Klem:

1. Pensil/Kapur
2. Rol Meter
3. Siku
4. Unting-Unting
5. WaterPass
6. Palu Cakar
7. Gergaji Tangan
8. Circular Hand Saw
9. Rapid Klem dan Pengunci
10. Rol Kabel
11. Pemotong Tulangan
12. Helm

E. Langkah Kerja
1. Persiapkanlah bahan dan peralatan yang akan digunakan.
2. Buatlah Papan Duga :

49
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Papan Duga

Benang Pembatas

Papan Duga
Tampak Atas

3. Setelah papan duga dibuat,pasanglah tiang vertical rapat dengan benang dengan jarak
masing-masing 60 cm dari AS dan di skoor horizontal dan miring.
4. Periksakanlah ketegakanya dengan dengan WaterPass dan pasanglah skoor tiap Balok
vertical.

50
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Benang Pembatas

Pemasangan Balok Vertikal


Tampak Atas

Balok Vertikal

Skoor
Blok Beton

Pemasangan Balok Vertikal


Tampak Depan

5. Setelah kita pasang balok vertical,pasanglah cetakan dinding dengan tinggi dari
dinding tersebut 280 cm.
6. Pakukanlah Cetakan tersebut pada balok vertical dengan kuat.
7. Cetakan memiliki panjang 488 cm(2xpanjang multiplex).
8. Usahakan cetakan tersebut datar dan tegak dengan melihat kaedah unting-Unting dan
WaterPass.
9. Usahakan cetakan harus siku denga kaedah siku.

51
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
10. Pada saat pemasangan kayu 1cm ,sebaiknya didaerah untuk pemasangan tulangan
kayunya dipisah dengan jarak 2cm.
11. Usahakan kayu 1cm yang digunakan harus rata dan lurus.
12. Setelah ,cetakan dinding terpasangan,jepitlahlah dengan rapid klem.
13. Sebelum memasang balok 8/12 sebagai penjepitnya ,buatlah jarak dengan memasang
klem dan WaterPasskanlah klem tersebut serta setelah itu taruhlah balok 8/12 tersebut
dan jepitlah dengan kuat dengan Rapid Klem.
14. Setelah dinding dibagian bawah dipasang Rapid Klem lakukan dengan cara yang
sama untuk Rapid Klem bagian Atas.

Benang Pembatas

Cetakan Dinding
Multiplex 2cm

Pemasangan Cetakan Dinding


Tampak Atas

52
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
15. Setelah dinding semuanya dipasang Rapid Klem,periksalah ketegakannya dan
kedataranya dengan WaterPass dan Unting-Unting.
16. Periksakanlah pekerjaan pada Instruktur.
17. Setelah selesai ,rapikanlah bahan dan perlatannya yang digunakan dan simpan pada
tempat semula.

F. Catatan
Pada saat pemasangan Cetakan Dinding ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Kedudukan balok-balok vertikal harus kuat dan kaku.


2. Usahakan balok penjepit rata dan penjepitan dengan rapid klem harus kuat dan rapi
sehingga tidak mengurangi lebar dinding.
3. Pada saat pemakuan cetakan dinding,paku jangan dipukul habis ,jika dipukul habis,
pembongkaran akan susah dibongkar.
4. Perhatikanlah keselamatan kerja, gunakanlah helm saat bekerja.

53
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

54
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Pemasangan Cetakan Dinding


Tampak Depan

55
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Job : V (lima)

Judul : Membuat Cetakan dan Acuan Tangga Dengan bentuk ¼ lingkaran

A. Pengertian
Tangga merupakan suatu konstruksi yang digunakan untuk tempat yang tinggi (rumah
berlantai 2,gedung besar,dll) merupakan perantarat jalan dari bawah keatas atupun
sebaliknya.

Bentuk tangga berbagai macam baik dari segi bentuk,bahan serta fungsinya.Beberapa
bentuk tangga kebanyakan di Indonesia,diantaranya:

 Tangga biasa
 Tangga ¼ Lingkaran
 Tangga ½ Lingkaran
 Tangga Lingkaran
 Dan lain sebagainya
Syarat Tangga :

 Lebar Tangga
1. Rumah Tinggal 80 cm
2. Umum 120 cm
 Ukuran antrade 25 cm
 Ukuran optrade
1. Rumah Tinggal 20 cm
2. Umum 17 cm
 2xOptride + 1antride = 1 langkah ( 57-65 cm )

56
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Sebelum kita membuat Tangga kita harus meperhitungakn dahulu tangga yang akan
kita buat tersebut:

Perhitungan Pembuatan Tangga:

Perhitungan Pembuatan Tangga ¼ Lingkaran


Hitunglah tinggi dinding ,tinggi tangga ialah sama dengan jumlah banyaknya optride

TinggiTang ga  [30  1  122  1  122]cm  276cm

Setelah Kita menghitung tinggi tangga,tentukanlah optride dan antride

2 Optride +Antride = 50-65 cm

Optride minimal =18 cm

2Optride  Antride  65cm


2(18cm)  Antride  65cm
Antride  65cm  36cm
Antride  29cm

Antride
Tinggi Tangga
Optride

57
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

b. Tujuan
Pada akhir pelajaran mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menghitung dan membuat berbagai bentuk tangga.
2. Merencanakan Tangga yang ideal.
3. Membuat cetakan dan acuan tangga dengan bentuk ¼ lingkaran.
4. Menentukan panjang optride dan lebar antride.

c. Bahan yang digunakan dalam pembuatan tangga 𝟏⁄𝟒. Lingkaran.


1. Multiplex 2 cm 4. Papan Borneo 3/20X400 cm
2. Papan 2/20X400 cm 5. Paku
3. Balok 8/12X400 cm 6. Benang
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan tangga 1⁄4 lingkaran.

1. Pensil/Kapur 6. Steel Prop


2. Rol Meter 7. Palu Cakar
3. WaterPass 8. Slang Plastik
4. Unting-Unting 9. Gergaji Lingkaran
5. Gergaji Tangan 10. Circular Handsaw

d. Instruksi umum.

1.Perhatikanlah Keselamatan Kerja.


2.Persiapkanlah bahan dan peralatan yang diperlukan.
3. Perhatikanlah penjelasan cara pembuatan Tangga ¼ Lingkaran,bertanyalah pada
Intruktur kurang mengerti.
4.Pahamilah bentuk gambar kerja.
5.Gunakanlah waktu seefektif mungkin.

58
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

e. Langkah kerja

1. Persiapkanlah bahan dan peralatn yang diperlukan.


2. Pelajarilah gambar kerja dan hitunglah kebutuhan bahan-bahan yang digunakan.
3. Hitunglah optride dan antride tangga yanag akan kita buat.
4. Rencanakan pada optride keberapa tangga tersebut mulai membentuk lingkaran.
5. Gambarlah pada kedua dinding cetakan kedudukan daripada tangga tersebut
sesuai dengan kita rencanakan.
6. Pada gambar untuk lantai tangganya harus kita turunkan setebal papan-papan
cetakannya.
7. Potong papan borne 3/20X400 cm sesua denga gambar tersebut dan masing-
masing kita pakukan pada dinding cetakan hingga sampa selesai .
8. Potongan papan-papan borneo 3/20 yang sudah dipasang harus kita sokong hingga
kedudukannya kuat dan kokoh.
9. Pasang papan-papan cetakan lanta tangga yang telah kita belah pad kedudukan
papan-papan borneo tersebut sampai selesai,mengenai ukurannya dapat kita
potong ditempat.
10. Pada cetakan papan-papan cetakan tersebut ,ditengah-tengah anatara lebar papan
cetakan kita buatkan penyokong/pengaku.
11. Pasang papan-papan optride pada dinding yang telah kita gambar.
12. Pada masing-masing papan optride,ditengah-tengahnya (diantara) kita pasang
papan penyokong.
13. Periksanlah semua hasil pekerjaa sesuai dengan gambar kerja dan ketentuan-
ketentuan lainnya.
14. Kedudukan dari cetakan dan acuan tangga tersebut harus benar-benar kuat,kokoh
dan kaku.
15. Setelah selesai,periksanlah hasil pekerjaan pada Instruktur.

59
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
16. Setelah selesai,rapikanlah bahan dan peralatan yang digunakan dan simpan pada
tempatnya.

f. Catatan
Pada saat pembuatan Tangga ¼ Lingkaran ada beberapa hal yang perlu kita
perhatikan:
1. Kedudukan dari balok-balok pengklem vertical dan penyokong pada cetakan
lantai tangga harus benar-benar kokoh,kuat dan kaku.
2. Perhatikanlah cara-cara langkah kerjanya.
3. Sambungan cetakan papan-papan pada lantai harus benar-benar rapat, rapi dan
baik.
4. Pada semua hasil pekerjaan harus kaku, kuat dan kokoh.

60
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

A Tampak Atas

Balok Pengklem

Papan Optride

Steel Prop

Mal Cetakan Sudut

Tangga 1/4 Lingkaran


A

61
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Acuan Perancah II merupakan pengembangan dari Acuan Perancah I, pada Acuan
Perancah I kita tahu cara menbuat cetakan dengan bimbingan Instruktur, tetapi pada Acuan
Perancah II kita dituntut untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan suatu konstruksi
dengan baik dan benar.
Dalam Acuan Perancah II yang telah dilaksanakan di Bengkel Terbuka Teknik Sipil
Politeknik Negeri Sriwijaya, banyak ilmu baru dan keterampilan yang didapat, antara lain:
 Kita dapat menghitung kebutuhan bahan dan peralatan serta pekerja dalam suatu
konstruksi.
 Kita dapat menghitung kekuatan suatu konstruksi yang akan kita buat.
 Kita dapat merencanakan suatu konstruksi sendiri dengan meperhitungakan segala
kebutuhannya konstruksi yanag akan kita buat tersebut.

B. Saran
Dalam Acuan Perancah II ini, ada bebrapa perbedaan dengan Acuan Perancah I,
diantaranya peralatan serta bahan yang digunakan.Acuan Perancah II ini lebih berbahaya dari
Acuan Perancah I, karena dalam Acuan Perancah II ini peralatan yang digunakan relatif
berbahaya sehingga sebaiknya dalam pelaksanakan Acuan Perancah II kita harus paham dan
mengerti tentang Acuan Perancah II.
Adapun beberapa saran, diantaranya:
 Mematuhi peraturan yang ada dalam Bengkel baik tertulis maupun tersirat.
62
ACUAN DAN PERANCAH II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.SrijayaNegara , Palembang 30139
Telp 0711-353414 Fax 0711-355918
Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
 Bersikap disiplin dan bekerja sama sehingga waktu yang digunakan efektif.
 Gunakanlah pakaian kerja seperti helm dan sepatu.
Perhatikanlah Instruktur dalam menerangkan sutu pekerjaan

63

Anda mungkin juga menyukai