Anda di halaman 1dari 24

fc' : 24 MPa

fy : 300 MPa
Fungsi lantai (pertokoan) : 250 kg/m2
a : 6.5 m
b : 6 m

2
E

6m 13 14 15 16
1/2 bata
D
9 10 11 12
6m
C
6m 5 6 7 8
1 1/2 bata 1
B
Y
6m 1 2 3 4
X
A
2
6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m
I II III IV V

RANGKA TIPIKAL ARAH-X


45
3.5 m 45

45
3.5 m 45

6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m

RANGKA TIPIKAL ARAH-Y

45
3.5 m 45

45
3.5 m 45

6m 6m 6m 6m

Mahasiswa diminta untuk:


1. Menentukan dimensi elemen-elemen struktur dan level beban hidup sehingga bisa digunakan DDM
2. Menghitung pembagian momen-momen rencana pada plat lantai dan balok dengan Metode Peren-
canaan Lansung (DDM)
3. Merencanakan tulangan plat lantai
4. Menghitung kombinasi beban pada salah satu rangka tengah (arah-X) dan satu rangka tepi (arah-Y)
Tidak diminta untuk menganalisis struktur rangka dan merencanakan tulangan rangka.
5. Gambar sketsa tulangan plat
1. Menentukan dimensi elemen-elemen struktur dan level beban hidup sehingga bisa digunakan DDM

Pada metode perencanaan lansung, yang diperoleh adalah pendekatan nilai momen dan geser dengan
menggunakan penyederhanaan koefisien-koefisien yang telah disediakan oleh peraturan, dengan pem
batasan sebagai berikut:
1. Minimum ada tiga bentang menerus pada masing-masing arah peninjauan.
2. Panel plat berbentuk persegi dengan rasio antara bentang panjang terhadap lebar diukur dari sum-
bu tumpuan tidak lebih dari 2
6 .5
= 1.083 ...Ok!!
6
3. Panjang bentang bersebelahan pada masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga
bentang yang lebih panjang
4. Letak pusat kolom dapat menyimpang maksimum 10% dari bentang pada arah penyimpangan dari
sumbu antara garis pusat kolom yang beraturan
5. Beban mati yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi saja dan tersebar merata pada seluruh
panel. Beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati.
Pada awal langkah perhitungan dianggap tebal plat 120 mm

3500

1060

120 500

300
Berat sendiri plat : 0.12 x 1 x 2400 = 288
Berat sendiri balok : 0.3 x 0.38 x 2400 = 273.6
Berat pentup lantai : 1 x 100 = 100
Berat pasangan batu bata (1/2) : 3.5 x 250 = 875
qDL = 1536.6 kg/m

Fungsi lantai (pertokoan) : 1x 250 = 250


qLL = 250 kg/m

3 qDL = 4609.8 kg/m > qLL = 250 kg/m ...Ok!!

6. Apabila panel plat ditumpu oleh balok pada keempat sisinya, syarat kekakuan relatif balok pada dua
arah yang saling tegak lurus adalah:
α1 (l 2 )2
2.0 ≤ ≤ 5.0
α 2 (l1 )2
Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat lendutan (di tinjau plat 1) :

650

α2
30 50

30 50
570 α1 30 50 1 α3 600

30 50 α
4

620

ln1 arah memanjang = 6.5


- 0.15 - 0.15 = 6.2 m
ln2 arah melebar = - 0.15 - 0.15 = 5.7 m
6
6.2
Nilai banding panjang terhadap lebar bentang bersih, β = = 1.0877
5.7
650 + 600 + 650 + 600
Perbandingan panjang sisi menerus dengan keliling panel, β s =
650 + 600 + 650 + 600
= 1 (Karena semua tepi menerus)

Pemeriksaan lendutan menggunakan persamaan:


fy
0.8 +
h≤ 1500 ln
  1 
36 + 5β α m − 0.121 +  
  β 
Karena unsur αm dalam persamaan tersebut belum diketahui, sehingga dipakai persamaan berikut:
fy
0.8 +
h≤ 1500 (ln )
36 + 9 β
300
0.8 +
1500
h≤ x 6200
36 + 9 x 1.0877
h≤ 135.4022989 mm

dan tidak perlu lebih dari:


fy
0 .8 +
h≤ 1500 (ln )
36
300
0.8 +
1500
h≤ x 6200
36

h≤ 172.2222222 mm

dengan demikian anggapan awal tebal plat h = 120 mm, sejauh ini dapat dipakai.
Perhitungan αm dilakukan sebagai berikut:
Berdasarkan penampang pada hubungan plat dengan balok yang membentuk balok T, maka lokasi
titik berat penampang dapat ditentukan:
Sesuai SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.2 ayat 4, lebar efektif (bE) diperhitungkan sebagai berikut:

Y
α2 = α3
1060 mm

A1 120 mm
60 mm

530 mm
A1 = 127200
A2 380 mm
A2 = 114000
190 mm

X
300 mm
bE = bw + 2hw = 300 + 2 x 380 = 1060 mm
bE = bw + 8hf = 300 + 8 x 120 = 1260 mm
Dengan syarat panjang sayap (flens) tidak lebih dari
4t = 4 x 120 = 480 mm

Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:


( A × x ) + ( A2 × x2 ) 127200 x 440 + 114000 x 190
y= 1 1 = = 321.840796 mm
A1 + A2 127200 + 114000

Ib =
1
12
3
( 2
)
1
12
3 2
( )
×b1 × h1 + b1 × h1 × y − y + ×b2 × h2 + b2 × h2 × y − y = 5281902687 mm4

Y
α1 = α4
680 mm

A1 120 mm
60 mm

A1 = 81600
A2 380 mm
A2 = 114000
190 mm

45o
X
300 mm
Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:
y=
( A1 × x1 ) + ( A2 × x2 ) 81600 x 440 + 114000 x 190
= = 294.2944785 mm
A1 + A2 81600 + 114000

Ib =
1
12
3
( ) 2 1 3
(
×b1 × h1 + b1 × h1 × y − y + ×b2 × h2 + b2 × h2 × y − y
12
2
)
= 4442112638 mm4
Untuk arah memanjang bangunan:
Ib1 = Ib
1
I s1 = × l1 × h f = 936000000
3
mm4
12
Ecb = Ecs

Ecb × I b
Sehingga α2= = 5.6431
Ecs × I s1

Ecb × I b
Sehingga α4= = 4.7458
Ecs × I s1

Untuk arah melebar bangunan:


Ib2 = Ib
1
I s2 = × l2 × h f = 864000000
3
mm4
12
Ecb = Ecs

Ecb × I b
Sehingga α1= = 5.1413
Ecs × I s 2

Ecb × I b
Sehingga α3= = 6.1133
Ecs × I s 2
5.1413 + 5.6431 + 6.1133 + 4.7458
Maka αm = = 5.410888157
4

Kemudian diulangi sekali lagi pemeriksaan dengan menggunakan persamaan lendutan:


fy
0.8 +
h= 1500 (ln )
  1 
36 + 5β α m − 0.121 + 
  β 
300
( 0.8 + ) 6200
1500
h= 96.61082108 mm
36 + 5 x 1.0877 { 5.4109 - 0.12 ( 1 + 1 )}
1.0877
Dengan demikian, dapat tetap digunakan tebal plat, h = 120 mm, dengan d = 90 mm.
2. Menghitung pembagian momen-momen rencana pada plat lantai dan balok dengan Metode Peren-
canaan Lansung (DDM)

Dalam proses perencanaan panel plat lantai, yang dikerjakan pertama kali adalah menentukan
momen statis total rencana pada kedua arah peninjauan yang saling tegak lurus. Karena adanya taha-
-nan pada tumpuan, maka momen tersebut didistribusikan untuk dapat merencanakan penampang
rangka portal terhadap momen-momen positif dan negatif. Kemudian momen-momen positif dan
negatif rencana tersebut didistribusikan ke lajur kolom, lajur tengah dan lajur balok (bila ada). Lebar
lajur kolom ditentukan 25% dari lebar lajur portal untuk masing-masing di sebelah kanan dan kiri
sumbu kolom, sedangkan lebar lajur tengah adalah sisanya. Selanjutnya tinggal merencanakan
dimensi dan distribusi penulangan pada kedua arah yang saling tegak lurus sesuai dengan peninjauan.

0.70M0 0.65M0
0.65M0 0.65M0
0.16M0

0.57M0 0.35M0

Sesuai SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 3.2, distribusi momen statis total terfaktor M0 pada
bentang interior diakalikan faktor 0.35 untuk momen positif, dan faktor 0.65 untuk momen negatif
terfaktor (rencana). Sedangkan ayat 3.3 menentukan distribusi momen statis total terfaktor M0
betang tepi (eksterior) seperti yang tercantum pada daftar berikut:

1 2 3 4 5
Plat tanpa balok diantara tumpuan
Plat dengan Tepi eksterior
Tepi eksterior interior
balok diantara sepenuhnya
tidak ditahan Tanpa balok Dengan balok
semua tumpuan ditahan
tepi tepi
Momen Negatif
0.75 0.7 0.7 0.7 0.65
terfaktor interior

Momen Positif
0.63 0.57 0.52 0.5 0.35
Terfaktor

Momen Negatif
terfaktor 0 0.16 0.26 0.3 0.65
eksterior
Perhitungan Momen Statis Total:
Beban rencana adalah:
Beban Mati
Berat plat : 0.12 x 2400 = 288
Berat sendiri balok : 0.38 x 2400 = 912
Berat penutup lantai : 100 = 100
Berat pasangan batu bata 1/2 : 250 = 250
qDL (tanpa bata)= 1300 kg/m2
qDL (dengan bata)= 1550 kg/m2

Beban hidup : 250 = 250


qLL = 250 kg/m2

qU = 1.2 x 1300 + 1.6 x 250 = 1960 kg/m2 tanpa bata


qU = 1.2 x 1550 + 1.6 x 250 = 2260 kg/m2 dengan bata

SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 7 mengijinkan modifikasi sampai 10% untuk momen positif dan
negatif terfaktor asalkan momen statis total untuk suatu panel dalam arah yang ditinjau tidak boleh
kurang dari jumlah yang diisyaratkan, ialah:
1
M 0 = qu l 2 (ln 1 )
2

8
Sehingga utuk arah memanjang bangunan
1 2
M0 = x 1960 x 6 x ( 6.2 ) = 56507 kgm tanpa bata
8
1 2
M0 = x 2260 x 6 x ( 6.2 ) = 65156 kgm dengan bata
8
Sehingga utuk arah melebar bangunan
1 2
M0 = x 1960 x 6.5 x ( 5.7 ) = 51740 kgm tanpa bata
8
1 2
M0 = x 2260 x 6.5 x ( 5.7 ) = 59660 kgm dengan bata
8
Distribusi momen:
Untuk arah memanjang bangunan Untuk arah melebar bangunan
Bentang I-II Bentang E-D
Me- = 0.16 x 65156 = 10425 kgm Me- = 0.16 x 59660 = 9545.6 kgm
Mi- = 0.7 x 65156 = 45609 kgm Mi- = 0.7 x 59660 = 41762 kgm
Mm+ = 0.57 x 65156 = 37139 kgm Mm+ = 0.57 x 59660 = 34006 kgm
Bentang II-III = III-IV Bentang C-D = B-C
Mkr- = Mkn- = 0.65 x 56507 = 36729 kgm Mkr- = Mkn- = 0.65 x 51740 = 33631 kgm
Mm+ = 0.35 x 56507 = 19777 kgm Mm+ = 0.35 x 51740 = 18109 kgm
Bentang VI-V Bentang B-A
Me- = 0.16 x 56507 = 9041.1 kgm Me- = 0.16 x 51740 = 8278.5 kgm
Mi- = 0.7 x 56507 = 39555 kgm Mi- = 0.7 x 51740 = 36218 kgm
Mm+ = 0.57 x 56507 = 32209 kgm Mm+ = 0.57 x 51740 = 29492 kgm
Untuk panel plat interior, lajur kolom harus direncanakan untuk memikul sebagian momen negatif
interior (dalam persen) seperti dalam tabel berikut

Distribusi Momen Negatif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.1)
l2
0.5 1 2
l1

α 1l 2
=0 75 75 75
l1

α 1l 2
≥1 90 75 45
l1

Nilai α1 pada tabel diatas adalah untuk arah bentang l1. Untuk plat dua arah yang ditumpu balok, α1
diambil sebagai nilai banding kekakuan lentur panel plat dengan lebar yang dibatasi oleh garis tengah
panel bersebelahan terhadap kekakuan masing-masing balok.
Dengan demikian maka:
E cb I b
α1 = # catatan: dalam tugas ini, Ecb = Ecs
E cs I s
5281902687
Untuk arah memanjang balok, α1= = 5.6431
936000000
4442112638
Untuk arah melebar balok, α1= = 5.1413
864000000
l 
α 1  2  ≥ 1 . 0
Apabila,  l1 
momen rencana dalam balok diantara dukungan harus direncanakan untuk memikul 85% dari
momen lajur kolom
l 
0.0 < α1  2  < 1.0
Sedangkan untuk,  l1 
momen rencana didapat dengan interpolasi linear antara 85% dan 0%

Untuk panel plat eksterior, lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen
negatif eksterior (dalam persen)

Distribusi Momen Negatif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.2)
l2
0.5 1 2
l1

α 1l 2 βt = 0 100 100 100


=0
l1 β t ≥ 2.50 75 75 75

α 1l 2 βt = 0 100 100 100


≥1
l1 β t ≥ 2.50 90 75 45

EcbC
sedangkan, β t =
2 Ecs I s
adalah nilai banding kekakuan torsi penampang balok tepi terhadap kekakuan lentur plat dengan lebar
sama dengan bentang balok, yang diukur antar-sumbu tumpuan, dimana C adalah konstanta
penampang untuk menentukan kekauan puntir, Ecb adalah modulus elastisitas balok beton, Ecs adalah
modulus elastisitas plat beton, sedangkan Is adalah momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto
plat. Lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen positif (dalam persen)
seperti tampak dalam tabel berikut

Distribusi Momen Positif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.4)
l2
0.5 1 2
l1

α 1l 2
=0 60 60 60
l1

α 1l 2
≥1 90 75 45
l1

Keadaan 1 Keadaan 2
680 mm 380 mm

120 mm 120 mm

380 mm 380 mm

300 mm 300 mm

3 3
300 300 380 120 120 680
Keadaan 1, C = (1 - 0.63 ) + (1 - 0.63 )
380 3 680 3
C= 2067134400 mm4
3 3
300 300 500 120 120 380
Keadaan 2, C = ( 1 - 0.63 ) + (1 - 0.63 )
500 3 380 3
C= 2974334400 mm4
ambil C terbesar = 2974334400 mm4

Keadaan 1 Keadaan 2
1060 mm 380 mm 380 mm
120 mm 120

380 mm 380

300 mm 300 mm
300 300 380 120 120 1060
Keadaan 1, C = (1 - 0.63 ) 3 + (1 - 0.63 ) 3
380 3 1060 3
mm
C= 2286014400 mm4
3 3
300 300 500 120 120 380
Keadaan 2, C = ( 1 - 0.63 ) + 2 (1 - 0.63 )
500 3 380 3
mm
C= 3149668800 mm4
ambil C terbesar = 3149668800 mm4
Elemen penahan torsi tegak lurus terhadap portal yang ditinjau
Sehingga untuk arah memanjang (potongan 1-1)
2974334400
βt = = 1.7213
2 864000000
Sehingga untuk arah melebar (potongan 1-1)
3149668800
βt = = 1.6825
2 936000000

Memberi momen tumpuan dan lapangan pada jalur kolom

Untuk arah memanjang bangunan


Bentang (eksterior) Me- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.6431 0.5 0.9231 1
l2 600 βt = 0 100 100 100
= = 0.9231
l1 650 1.721258333 84.376
l2 β t ≥ 2.50 90 77.308 75
α1 = 5.209 > 1.0
l1
β t = 1.7213

90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308

0.5 0.9231 1

100 22.692 ( 2.5 - 1.7213 )


yx = +77.308
2.5
77.308 yx = 84.376

0 1.7213 2.5
Bentang (interior) Mi- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.6431 0.5 0.9231 1
l2 600 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 90 77.308 75
= = 0.9231
l1 650
l2
α1 = 5.209 > 1.0
l1

90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308

0.5 0.9231 1

Bentang (interior) Mm+ = Faktor momen dari interpolasi nilai


α1 = 5.6431 0.5 0.9231 1
l2 600 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 90 77.308 75
= = 0.9231
l1 650
l2
α1 = 5.209 > 1.0
l1

90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308

0.5 0.9231 1

Untuk arah melebar bangunan


Bentang (Eksterior) Me- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.1413 1 1.0833 2
l2 650 βt = 0 100 100 100
= = 1.0833
l1 600 1.682515385 81.492
l2 β t ≥ 2.50 75 72.5 45
α1 = 5.5698 > 1.0
l1
β t = 1.6825

75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5

1 1.0833 2

100 27.5 ( 2.5 - 1.6825 )


yx = + 72.5
2.5
72.5 yx = 81.492

0 1.6825 2.5
Bentang (interior) Mi- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.1413 1 1.0833 2
l2 650 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 75 72.5 45
= = 1.0833
l1 600
l2
α1 = 5.5698 > 1.0
l1

75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5

1 1.0833 2

Bentang (interior) Mm+ = Faktor momen dari interpolasi nilai


α1 = 5.1413 1 1.0833 2
l2 650 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 75 72.5 45
= = 1.0833
l1 600
l2
α1 = 5.5698 > 1.0
l1

75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5

1 1.0833 2

Bagian momen positif dan negatif terfaktor yang tidak dipikul oleh lajur kolom dianggap bekerja pada
setengah lajur tengah di kedua sisi lajur kolom. Panjang bentang berturutan tidak selalu harus sama,
demikian juga lebar lajur kolom. Dengan demikian masing-masing lajur tengah direncanakan mampu
menahan jumlah dari dual kali setengah momen lajur tengah. Lajur tengah yang sejajar dan bersebe-
lahan dengan tumpuan dinding tepi direncanakan dengan momen dari setengah lajur tengah yang di
dapat dari baris pertama kolom interior.

Untuk rangka portal berbentang banyak apabila tidak semua bentang dibebani secara serempak,
akan terasa bahwa metode perencanaan lansung sangat peka terhadap perubahan momen lapangan
positif. Apabila beban bekerja secara berselang-seling pada bentang-bentang, perubahan nilai momen
negatif di tumpuan umumnya hanya kecil sedangkan perubahan momen positif lapangan cukup besar
Apabila nilai banding beban hidup terhadap beban mati cukup besar, maka perubahan momen positif
tersebut dapat mencapai 50% dari yang diperoleh dengan cara distribusi beban secara merata. Pertam
bahan momen tersebut dapat mengakibatkan lendutan berlebihan dan selanjutnya timbul retak pada
panel plat interior. Cara mencegah dan menguranginya adalah dengan memperkaku kolom-kolom

Untuk selanjutnya, agar mempermudahkan dalam pengerjaanya, dibuat tabel distribusi momen
Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat gaya geser
qU = 1960 kg/m2 tanpa pasangan bata
qU = 2260 kg/m 2 dengan pasangan bata
Untuk arah memanjang bangunan,
 l2 
α 1   = 5.6431
 l1 
Untuk arah melebar bangunan,
 l2 
α 1   = 5.1413
 l1 
Karena (α1)(l2/l1) > 1.0 pelimpahan geser akibat beban qU dari plat ke balok akan mengikuti bentuk
bidang trapesium dan segitiga dengan menarik garis sudt 45o dan garis di tengah-tengah panel
arah memanjang. Bagian beban yang lebih besar akan dipikul oleh balok bentang arah melebar de
ngan harga terbesar terdapat di muka kolom interior pertama.

570

620

Gaya geser rencana untuk setiap meter lebar pada arah melebar, adalah:
2
1
Vu = (1.15)(qU )(ln 2 ) = 1.15 x 1960 x 5.7
2
6423.9 kg/m'
2 2 x 5.7
2
1
Vu = (1.15)(qU )(ln 2 ) = 1.15 x 2260 x 5.7 7407.2 kg/m'
2

2 2 x 5.7

Tinggi efektif plat, d = hf - 20 - 0.5φ = 96 mm


1 
φVc = φ  fc' bd
6 
1
φVc= 0.6 x x 24 x 1000 x 96 = 470302.0306 kg/m'
6
Vu < φVc
cara merata. Pertam
Dengan demikian tebal plat cukup aman dan tahan terhadap geser
•> Gambar: Pembagian Letak Momen-

II III IV V
I

M3 M3
M3 M3 M3 M3
M1 M

M M M M

•> Gambar: Penentuan jalur Momen-momen,sbb:

LyR = 300 cm

Pot.y-
Jalur tengah=(LyR)/4=150 cm

Jalur kolom= (LyR)/4=150 cm

Jalur kolom= (LyL)/4=150 cm


Jalur tengah= (LyL)/4=150 cm
Pot.y-

LyL = 300 cm
→Potongan 1-1,balok [T]:

LyR / 2 = 300 cm LyL / 2 = 300 cm

b1 = 97 cm beff = 106 cm b2 = 97 cm

t = 12 cm

Jalur tangah =150 cm Jalur tangah = 150 cm

bw = 30 cm

→Potongan 2-2,balok [T]:

LxR / 2 = 325 cm LxL / 2 = 325 cm LxR / 2 = 325 cm

beff = 68 cm 94.5 109.5 beff = 106 cm 109.5

12 cm
Jalur
tangah

bw = 30 cm 30 cm
162.5 162.5 cm 162.5 cm 325 162.5
Jalur Jalur Jalur Jalur Jalur
Kolom tangah tangah Kolom tangah
Distribusi momen, untuk arah memanjang

Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V


M e- Mi- Mm + Mkr- = Mkn- Mm + M e- Mi- Mm +

Mu (kgm) 10425 45609 37139 36729.42 19777 9041.1 39555 32209

Faktor
84.376 77.308 77.308 77.30769231 77.308 84.376 77.308 77.308
Distribusi

Momen 0.8438 0.7731 0.7731 0.773076923 0.7731 0.8438 0.7731 0.7731


rencana Lajur 10425 45609 37139 36729.42 19777 9041.1 39555 32209
Kolom (Kgm) 8796.2 35259 28711 28394.667 15289 7628.5 30579 24900
0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
Momen Balok
8796.2 35259 28711 28394.667 15289 7628.5 30579 24900
85% (Kgm)
7476.7 29970 24404 24135.46695 12996 6484.3 25992 21165
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
Momen Plat
8796.2 35259 28711 28394.667 15289 7628.5 30579 24900
15% (Kgm)
1319.4 5288.9 4306.7 4259.20005 2293.4 1144.3 4586.8 3735
Momen 10425 45609 37139 36729.42 19777 9041.1 39555 32209
Rencana Lajur 8796.2 35259 28711 28394.667 15289 7628.5 30579 24900
Tengah (Kgm) 1628.8 10350 8427.7 8334.753 4487.9 1412.6 8975.9 7308.9

Distribusi momen, untuk arah melebar

Bentang E-D Bentang D-C = C-B Bentang B-A


M e- Mi- Mm + Mkr- = Mkn- Mm + M e- Mi- Mm +

Mu (kgm) 9545.6 41762 34006 33631.21125 18109 8278.5 36218 29492

Faktor
81.492 72.5 72.5 72.5 72.5 81.492 72.5 72.5
Distribusi

Momen 0.8149 0.725 0.725 0.725 0.725 0.8149 0.725 0.725


rencana Lajur 9545.6 41762 34006 33631.21125 18109 8278.5 36218 29492
Kolom (Kgm) 7778.9 30277 24654 24382.62816 13129 6746.3 26258 21382
0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85
Momen Balok
7778.9 30277 24654 24382.62816 13129 6746.3 26258 21382
85% (Kgm)
6612.1 25736 20956 20725.23393 11160 5734.4 22319 18174
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
Momen Plat
7778.9 30277 24654 24382.62816 13129 6746.3 26258 21382
15% (Kgm)
1166.8 4541.6 3698.2 3657.394223 1969.4 1011.9 3938.7 3207.3
Momen 9545.6 41762 34006 33631.21125 18109 8278.5 36218 29492
Rencana Lajur 7778.9 30277 24654 24382.62816 13129 6746.3 26258 21382
Tengah (Kgm) 1766.7 11485 9351.7 9248.583094 4980 1532.1 9960 8110.3
Distribusi momen Lajur Kolom dan Lajur Tengah:
Untuk arah memanjang

Momen plat untuk lajur kolom:


Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V
M e- Mi- Mm + Mkr- = Mkn- Mm + M e- Mi- Mm +
Momen Plat
1319.42 5288.9 4306.67 4259.20005 2293.42 1144.28 4586.83 3734.99
(Mu) (Kgm)
Lebar lajur
0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97 0.97
kolom
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Momen Plat
1360.23 5452.47 4439.87 4390.927887 2364.35 1179.67 4728.69 3850.51
(Mn) (Kgm)
1700.29 6815.59 5549.84 5488.659858 2955.43 1474.59 5910.86 4813.13

Momen plat untuk lajur tengah:


Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V
M e- Mi- Mm + Mkr- = Mkn- Mm + M e- Mi- Mm +
Momen Plat
1628.76 10349.7 8427.65 8334.753 4487.94 1412.56 8975.89 7308.94
(Mu) (Kgm)
Lebar lajur
1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
tengah
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Momen Plat
1085.84 6899.83 5618.43 5556.502 2991.96 941.703 5983.93 4872.62
(Mn) (Kgm)
1357.3 8624.79 7023.04 6945.6275 3739.95 1177.13 7479.91 6090.78

Untuk arah melebar


Momen plat untuk lajur kolom:
Bentang E-D Bentang DC = CB Bentang A-B

Momen Plat
1166.84 4541.6 3698.16 3657.394223 1969.37 1011.95 3938.73 3207.25
(Mu) (Kgm)
Lebar lajur
0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945
kolom
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Momen Plat
(Mn) (Kgm) 1234.75 4805.93 3913.4 3870.258438 2083.99 1070.84 4167.97 3393.92
1543.43 6007.41 4891.75 4837.823047 2604.98 1338.55 5209.96 4242.4

Momen plat untuk lajur tengah:


Bentang I-II Bentang II-III = III-IV Bentang VI-V
M e- Mi- Mm + Mkr- = Mkn- Mm + M e- Mi- Mm +
Momen Plat
1766.66 11484.5 9351.67 9248.583094 4980.01 1532.15 9960.01 8110.3
(Mu) (Kgm)
Lebar lajur
162.5 162.5 162.5 162.5 162.5 162.5 162.5 162.5
tengah
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Momen Plat
10.8718 70.6739 57.5487 56.9143575 30.6462 9.42861 61.2924 49.9095
(Mn) (Kgm)
13.5897 88.3423 71.9359 71.14294688 38.3077 11.7858 76.6155 62.3869
3. Merencanakan tulangan plat lantai
Momen tumpuan terbesar arah memanjang bangunan: Mn = 8624.79 kgm
M n = AS f y (d − 0.5a )
Sebagai langkah awal anggap (d-0.5a)=0.9d
86247901.92 = As x 300 x 0.9 x 96
As = 3327.465352 mm2
As f y 3327.4654 x 300
a= =
0.85 fc' b 0.85 x 24 x 1000
= 48.9333 mm
86247901.92 = As x 300 x ( 96 - 0.5 x 48.9333 )
As = 4019.007002 mm2
dicoba menggunakan batang tulangan φ 13, As = 132.732 mm2

1. Menentukan ρmaks
0.85 × fc'×β1  600 
ρb = ×  
fy  600 + fy 
0.85 x 24 x 0.85 600
ρb = ( )
300 600 + 300
ρb = 0.03853

ρmaks = 0.75 x ρb
ρmaks = 0.0289

2. Menentukan tulangan

h d φ

s
1m

d = h - s - 0.5 x φ 1.4
ρmin = = 0.004666667
Mu fy
Rn=
φ ×b× d 2 Syarat: ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks
0.85 × fc'  2 × Rn 
 As = ρ × b × d
ρ= × 1 − 1 −
fy  0.85 × fc'  n=
As

Arah memanjang:
Mu =
Momen plat untuk φ d Keteran As
0.8Mn Rn ρ Syarat n
lajur kolom (mm) (mm) gan (mm2)
(Nmm)
M e- 1.4E+07 19 90.5 2.07599 0.00731 Ok!! - 661.848 3
Mi- 5.5E+07 19 90.5 8.32159 0.03882 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 4.4E+07 19 90.5 6.77615 0.0286 Ok!! - 2588.55 10
Mkr- = Mkn- 4.4E+07 19 90.5 6.70146 0.02818 Ok!! - 2549.86 9
Mm + 2.4E+07 19 90.5 3.60848 0.01334 Ok!! - 1206.9 5
M e- 1.2E+07 19 90.5 1.80042 0.00629 Ok!! - 569.475 3
Mi- 4.7E+07 19 90.5 7.21695 0.03123 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 3.9E+07 19 90.5 5.87666 0.02373 Ok!! - 2147.48 8
Momen plat untuk Mu = 0.8Mn φ d Keteran As
Rn ρ Syarat n
lajur tengah (Nmm) (mm) (mm) gan (mm2)

M e- 10858417 19 90.5 1.65722 0.00577 Ok!! - 522.072 2


Mi- 68998321.5 19 90.5 10.5306 - Tidak Ok!!pmaks 2615.45 10
Mm + 56184347.5 19 90.5 8.57488 0.04086 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mkr- = Mkn- 55565020 19 90.5 8.48036 0.04008 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 29919626.2 19 90.5 4.56635 0.01746 Ok!! - 1580.46 6
M e- 9417034.21 19 90.5 1.43723 0.00497 Ok!! - 450.019 2
Mi- 59839252.3 19 90.5 9.1327 0.046 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 48726248.3 19 90.5 7.43662 0.03261 Tidak Ok!! pmin 422.333 2

Arah melebar:

Momen plat untuk Mu = 0.8Mn φ d Keteran As


Rn ρ Syarat n
lajur kolom (Nmm) (mm) (mm) gan (mm2)

M e- 12347461.8 19 109.5 1.28724 0.00444 Tidak Ok!! pmin 511 2


Mi- 48059253.1 19 109.5 5.01024 0.0195 Ok!! - 2134.75 8
Mm + 39133963.3 19 109.5 4.07977 0.01533 Ok!! - 1678.24 6
Mkr- = Mkn- 38702584.4 19 109.5 4.0348 0.01513 Ok!! - 1657.09 6
Mm + 20839853.1 19 109.5 2.17258 0.00768 Ok!! - 840.422 3
M e- 10708418.2 19 109.5 1.11637 0.00383 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mi- 41679706.3 19 109.5 4.34517 0.01648 Ok!! - 1804.69 7
Mm + 33939189.4 19 109.5 3.53821 0.01305 Ok!! - 1428.47 6

Momen plat untuk Mu = 0.8Mn φ d Keteran As


Rn ρ Syarat n
lajur tengah (Nmm) (mm) (mm) gan (mm2)

M e- 108717.603 19 109.5 0.01133 3.8E-05 Tidak Ok!! pmin 511 2


Mi- 706738.725 19 109.5 0.07368 0.00025 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mm + 575487.248 19 109.5 0.06 0.0002 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mkr- = Mkn- 569143.575 19 109.5 0.05933 0.0002 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mm + 306461.925 19 109.5 0.03195 0.00011 Tidak Ok!! pmin 511 2
M e- 94286.0624 19 109.5 0.00983 3.3E-05 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mi- 612923.85 19 109.5 0.0639 0.00021 Tidak Ok!! pmin 511 2
Mm + 499095.135 19 109.5 0.05203 0.00017 Tidak Ok!! pmin 511 2

Rekap jumlah tulangan

Momen φ (mm) n (buah) S (mm) Penulisan


Momen plat untuk
Memanjang

19 10 91 10 d 19 - 95 mm
lajur kolom
Arah

Momen plat untuk


19 10 91 10 d 19 - 95 mm
lajur tengah
Momen plat untuk
19 8 112 8 d 19 - 112 mm
Melebar

lajur kolom
Arah

Momen plat untuk


19 2 334 2 d 19 - 335 mm
lajur tengah
4. Menghitung kombinasi beban pada salah satu rangka tengah (arah-X) dan satu rangka tepi (arah-Y)
Tidak diminta untuk menganalisis struktur rangka dan merencanakan tulangan rangka.

Beban Mati
Berat plat : 1 x 0.12 x 2400 = 288 kg/m
Berat sendiri balok : 0.3 x 0.38 x 2400 = 273.6 kg/m
Berat penutup lantai : 1 x 100 = 100 kg/m
Berat pasangan batu bata 1/2 : 3.5 x 250 = 875 kg/m
qDL (tanpa bata)= 661.6 kg/m
qDL (pasangan bata saja)= 875 kg/m

Beban hidup : 1 x 250 = 250 kg/m


qLL = 250 kg/m

qDL1 = 1.2 x 661.6 = 793.92 kg/m (tanpa pasangan bata)


qDL2 = 1.2 x 875 = 1050 kg/m (pasangan bata saja)
qLL = 1.6 x 250 = 400 kg/m (beban hidup)

793.92 1050
2795.26 -2795.3 3696.88 -3696.9
qDL1 qDL2
6.5 m 6.5 m
2580.24 2580.24 3412.5 3412.5
400
1408.33 -1408.3
qLL
6.5 m
1300 1300

Arah memanjang (sumbu X)


1. Kombinasi 1 (beban hidup berada pada semua bentang)

qDL2
3.5 m qLL

qDL1
A B C D E
3.5 m

6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m

1 2 3 4 5

MAB = 2795.26 + 3696.875 + 1408.333333 = 7900.468333 kgm


MBA = -2795.26 + -3696.875 + -1408.333333 = -7900.468333 kgm
MBC = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MCB = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
MCD = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MDC = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
MDE = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MED = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
2. Kombinasi 2 (beban hidup berada selang seling/ papan catur)

qDL2
3.5 m qLL qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m

6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m

1 2 3 4 5

MAB = 2795.26 + 3696.875 + 0 = 6492.135 kgm


MBA = -2795.26 + -3696.875 + 0 = -6492.135 kgm
MBC = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MCB = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
MCD = 2795.26 + 0 + 0 = 2795.26 kgm
MDC = -2795.26 + 0 + 0 = -2795.26 kgm
MDE = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MED = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm

3. Kombinasi 3 (beban hidup berada bersebelahan

qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m

6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m

1 2 3 4 5

MAB = 2795.26 + 3696.875 + 0 = 6492.135 kgm


MBA = -2795.26 + -3696.875 + 0 = -6492.135 kgm
MBC = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MCB = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
MCD = 2795.26 + 0 + 1408.333333 = 4203.593333 kgm
MDC = -2795.26 + 0 + -1408.333333 = -4203.593333 kgm
MDE = 2795.26 + 0 + 0 = 2795.26 kgm
MED = -2795.26 + 0 + 0 = -2795.26 kgm
793.92 1050
2381.76 -2381.8 3150 -3150
qDL1 qDL2
6m 6m
2381.76 2381.76 3150 3150
400
1200 -1200
qLL
6m
1200 1200

Arah melebar (sumbu Y)


1. Kombinasi 1 (beban hidup berada pada semua bentang)

qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m

6m 6m 6m 6m

E D C B A

MAB = 2381.76 + 3150 + 1200 = 6731.76 kgm


MBA = -2381.76 + -3150 + -1200 = -6731.76 kgm
MBC = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MCB = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
MCD = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MDC = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
MDE = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MED = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
2. Kombinasi 2 (beban hidup berada selang seling/ papan catur)

qDL2
3.5 m qLL qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m

6m 6m 6m 6m

E D C B A

MAB = 2381.76 + 3150 + 0 = 5531.76 kgm


MBA = -2381.76 + -3150 + 0 = -5531.76 kgm
MBC = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MCB = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
MCD = 2381.76 + 0 + 0 = 2381.76 kgm
MDC = -2381.76 + 0 + 0 = -2381.76 kgm
MDE = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MED = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm

3. Kombinasi 3 (beban hidup berada bersebelahan

qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m

6m 6m 6m 6m

E D C B A

MAB = 2381.76 + 3150 + 0 = 5531.76 kgm


MBA = -2381.76 + -3150 + 0 = -5531.76 kgm
MBC = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MCB = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
MCD = 2381.76 + 0 + 1200 = 3581.76 kgm
MDC = -2381.76 + 0 + -1200 = -3581.76 kgm
MDE = 2381.76 + 0 + 0 = 2381.76 kgm
MED = -2381.76 + 0 + 0 = -2381.76 kgm

Anda mungkin juga menyukai