Perhitungan Pelat-Metode DDM-Dr. Arwin Amiruddin PDF
Perhitungan Pelat-Metode DDM-Dr. Arwin Amiruddin PDF
fy : 300 MPa
Fungsi lantai (pertokoan) : 250 kg/m2
a : 6.5 m
b : 6 m
2
E
6m 13 14 15 16
1/2 bata
D
9 10 11 12
6m
C
6m 5 6 7 8
1 1/2 bata 1
B
Y
6m 1 2 3 4
X
A
2
6.5 m 6.5 m 6.5 m 6.5 m
I II III IV V
45
3.5 m 45
45
3.5 m 45
45
3.5 m 45
6m 6m 6m 6m
Pada metode perencanaan lansung, yang diperoleh adalah pendekatan nilai momen dan geser dengan
menggunakan penyederhanaan koefisien-koefisien yang telah disediakan oleh peraturan, dengan pem
batasan sebagai berikut:
1. Minimum ada tiga bentang menerus pada masing-masing arah peninjauan.
2. Panel plat berbentuk persegi dengan rasio antara bentang panjang terhadap lebar diukur dari sum-
bu tumpuan tidak lebih dari 2
6 .5
= 1.083 ...Ok!!
6
3. Panjang bentang bersebelahan pada masing-masing arah tidak boleh berbeda lebih dari sepertiga
bentang yang lebih panjang
4. Letak pusat kolom dapat menyimpang maksimum 10% dari bentang pada arah penyimpangan dari
sumbu antara garis pusat kolom yang beraturan
5. Beban mati yang diperhitungkan hanyalah beban gravitasi saja dan tersebar merata pada seluruh
panel. Beban hidup tidak boleh melampaui 3 kali beban mati.
Pada awal langkah perhitungan dianggap tebal plat 120 mm
3500
1060
120 500
300
Berat sendiri plat : 0.12 x 1 x 2400 = 288
Berat sendiri balok : 0.3 x 0.38 x 2400 = 273.6
Berat pentup lantai : 1 x 100 = 100
Berat pasangan batu bata (1/2) : 3.5 x 250 = 875
qDL = 1536.6 kg/m
6. Apabila panel plat ditumpu oleh balok pada keempat sisinya, syarat kekakuan relatif balok pada dua
arah yang saling tegak lurus adalah:
α1 (l 2 )2
2.0 ≤ ≤ 5.0
α 2 (l1 )2
Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat lendutan (di tinjau plat 1) :
650
α2
30 50
30 50
570 α1 30 50 1 α3 600
30 50 α
4
620
h≤ 172.2222222 mm
dengan demikian anggapan awal tebal plat h = 120 mm, sejauh ini dapat dipakai.
Perhitungan αm dilakukan sebagai berikut:
Berdasarkan penampang pada hubungan plat dengan balok yang membentuk balok T, maka lokasi
titik berat penampang dapat ditentukan:
Sesuai SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.2 ayat 4, lebar efektif (bE) diperhitungkan sebagai berikut:
Y
α2 = α3
1060 mm
A1 120 mm
60 mm
530 mm
A1 = 127200
A2 380 mm
A2 = 114000
190 mm
X
300 mm
bE = bw + 2hw = 300 + 2 x 380 = 1060 mm
bE = bw + 8hf = 300 + 8 x 120 = 1260 mm
Dengan syarat panjang sayap (flens) tidak lebih dari
4t = 4 x 120 = 480 mm
Ib =
1
12
3
( 2
)
1
12
3 2
( )
×b1 × h1 + b1 × h1 × y − y + ×b2 × h2 + b2 × h2 × y − y = 5281902687 mm4
Y
α1 = α4
680 mm
A1 120 mm
60 mm
A1 = 81600
A2 380 mm
A2 = 114000
190 mm
45o
X
300 mm
Persamaan statis momen terhadap tepi bawah:
y=
( A1 × x1 ) + ( A2 × x2 ) 81600 x 440 + 114000 x 190
= = 294.2944785 mm
A1 + A2 81600 + 114000
Ib =
1
12
3
( ) 2 1 3
(
×b1 × h1 + b1 × h1 × y − y + ×b2 × h2 + b2 × h2 × y − y
12
2
)
= 4442112638 mm4
Untuk arah memanjang bangunan:
Ib1 = Ib
1
I s1 = × l1 × h f = 936000000
3
mm4
12
Ecb = Ecs
Ecb × I b
Sehingga α2= = 5.6431
Ecs × I s1
Ecb × I b
Sehingga α4= = 4.7458
Ecs × I s1
Ecb × I b
Sehingga α1= = 5.1413
Ecs × I s 2
Ecb × I b
Sehingga α3= = 6.1133
Ecs × I s 2
5.1413 + 5.6431 + 6.1133 + 4.7458
Maka αm = = 5.410888157
4
Dalam proses perencanaan panel plat lantai, yang dikerjakan pertama kali adalah menentukan
momen statis total rencana pada kedua arah peninjauan yang saling tegak lurus. Karena adanya taha-
-nan pada tumpuan, maka momen tersebut didistribusikan untuk dapat merencanakan penampang
rangka portal terhadap momen-momen positif dan negatif. Kemudian momen-momen positif dan
negatif rencana tersebut didistribusikan ke lajur kolom, lajur tengah dan lajur balok (bila ada). Lebar
lajur kolom ditentukan 25% dari lebar lajur portal untuk masing-masing di sebelah kanan dan kiri
sumbu kolom, sedangkan lebar lajur tengah adalah sisanya. Selanjutnya tinggal merencanakan
dimensi dan distribusi penulangan pada kedua arah yang saling tegak lurus sesuai dengan peninjauan.
0.70M0 0.65M0
0.65M0 0.65M0
0.16M0
0.57M0 0.35M0
Sesuai SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 3.2, distribusi momen statis total terfaktor M0 pada
bentang interior diakalikan faktor 0.35 untuk momen positif, dan faktor 0.65 untuk momen negatif
terfaktor (rencana). Sedangkan ayat 3.3 menentukan distribusi momen statis total terfaktor M0
betang tepi (eksterior) seperti yang tercantum pada daftar berikut:
1 2 3 4 5
Plat tanpa balok diantara tumpuan
Plat dengan Tepi eksterior
Tepi eksterior interior
balok diantara sepenuhnya
tidak ditahan Tanpa balok Dengan balok
semua tumpuan ditahan
tepi tepi
Momen Negatif
0.75 0.7 0.7 0.7 0.65
terfaktor interior
Momen Positif
0.63 0.57 0.52 0.5 0.35
Terfaktor
Momen Negatif
terfaktor 0 0.16 0.26 0.3 0.65
eksterior
Perhitungan Momen Statis Total:
Beban rencana adalah:
Beban Mati
Berat plat : 0.12 x 2400 = 288
Berat sendiri balok : 0.38 x 2400 = 912
Berat penutup lantai : 100 = 100
Berat pasangan batu bata 1/2 : 250 = 250
qDL (tanpa bata)= 1300 kg/m2
qDL (dengan bata)= 1550 kg/m2
SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 7 mengijinkan modifikasi sampai 10% untuk momen positif dan
negatif terfaktor asalkan momen statis total untuk suatu panel dalam arah yang ditinjau tidak boleh
kurang dari jumlah yang diisyaratkan, ialah:
1
M 0 = qu l 2 (ln 1 )
2
8
Sehingga utuk arah memanjang bangunan
1 2
M0 = x 1960 x 6 x ( 6.2 ) = 56507 kgm tanpa bata
8
1 2
M0 = x 2260 x 6 x ( 6.2 ) = 65156 kgm dengan bata
8
Sehingga utuk arah melebar bangunan
1 2
M0 = x 1960 x 6.5 x ( 5.7 ) = 51740 kgm tanpa bata
8
1 2
M0 = x 2260 x 6.5 x ( 5.7 ) = 59660 kgm dengan bata
8
Distribusi momen:
Untuk arah memanjang bangunan Untuk arah melebar bangunan
Bentang I-II Bentang E-D
Me- = 0.16 x 65156 = 10425 kgm Me- = 0.16 x 59660 = 9545.6 kgm
Mi- = 0.7 x 65156 = 45609 kgm Mi- = 0.7 x 59660 = 41762 kgm
Mm+ = 0.57 x 65156 = 37139 kgm Mm+ = 0.57 x 59660 = 34006 kgm
Bentang II-III = III-IV Bentang C-D = B-C
Mkr- = Mkn- = 0.65 x 56507 = 36729 kgm Mkr- = Mkn- = 0.65 x 51740 = 33631 kgm
Mm+ = 0.35 x 56507 = 19777 kgm Mm+ = 0.35 x 51740 = 18109 kgm
Bentang VI-V Bentang B-A
Me- = 0.16 x 56507 = 9041.1 kgm Me- = 0.16 x 51740 = 8278.5 kgm
Mi- = 0.7 x 56507 = 39555 kgm Mi- = 0.7 x 51740 = 36218 kgm
Mm+ = 0.57 x 56507 = 32209 kgm Mm+ = 0.57 x 51740 = 29492 kgm
Untuk panel plat interior, lajur kolom harus direncanakan untuk memikul sebagian momen negatif
interior (dalam persen) seperti dalam tabel berikut
Distribusi Momen Negatif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.1)
l2
0.5 1 2
l1
α 1l 2
=0 75 75 75
l1
α 1l 2
≥1 90 75 45
l1
Nilai α1 pada tabel diatas adalah untuk arah bentang l1. Untuk plat dua arah yang ditumpu balok, α1
diambil sebagai nilai banding kekakuan lentur panel plat dengan lebar yang dibatasi oleh garis tengah
panel bersebelahan terhadap kekakuan masing-masing balok.
Dengan demikian maka:
E cb I b
α1 = # catatan: dalam tugas ini, Ecb = Ecs
E cs I s
5281902687
Untuk arah memanjang balok, α1= = 5.6431
936000000
4442112638
Untuk arah melebar balok, α1= = 5.1413
864000000
l
α 1 2 ≥ 1 . 0
Apabila, l1
momen rencana dalam balok diantara dukungan harus direncanakan untuk memikul 85% dari
momen lajur kolom
l
0.0 < α1 2 < 1.0
Sedangkan untuk, l1
momen rencana didapat dengan interpolasi linear antara 85% dan 0%
Untuk panel plat eksterior, lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen
negatif eksterior (dalam persen)
Distribusi Momen Negatif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.2)
l2
0.5 1 2
l1
EcbC
sedangkan, β t =
2 Ecs I s
adalah nilai banding kekakuan torsi penampang balok tepi terhadap kekakuan lentur plat dengan lebar
sama dengan bentang balok, yang diukur antar-sumbu tumpuan, dimana C adalah konstanta
penampang untuk menentukan kekauan puntir, Ecb adalah modulus elastisitas balok beton, Ecs adalah
modulus elastisitas plat beton, sedangkan Is adalah momen inersia terhadap sumbu titik pusat bruto
plat. Lajur kolom harus direncanakan untuk dapat memikul sebagian momen positif (dalam persen)
seperti tampak dalam tabel berikut
Distribusi Momen Positif Interior pada lajur kolom (SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.6.6 ayat 4.4)
l2
0.5 1 2
l1
α 1l 2
=0 60 60 60
l1
α 1l 2
≥1 90 75 45
l1
Keadaan 1 Keadaan 2
680 mm 380 mm
120 mm 120 mm
380 mm 380 mm
300 mm 300 mm
3 3
300 300 380 120 120 680
Keadaan 1, C = (1 - 0.63 ) + (1 - 0.63 )
380 3 680 3
C= 2067134400 mm4
3 3
300 300 500 120 120 380
Keadaan 2, C = ( 1 - 0.63 ) + (1 - 0.63 )
500 3 380 3
C= 2974334400 mm4
ambil C terbesar = 2974334400 mm4
Keadaan 1 Keadaan 2
1060 mm 380 mm 380 mm
120 mm 120
380 mm 380
300 mm 300 mm
300 300 380 120 120 1060
Keadaan 1, C = (1 - 0.63 ) 3 + (1 - 0.63 ) 3
380 3 1060 3
mm
C= 2286014400 mm4
3 3
300 300 500 120 120 380
Keadaan 2, C = ( 1 - 0.63 ) + 2 (1 - 0.63 )
500 3 380 3
mm
C= 3149668800 mm4
ambil C terbesar = 3149668800 mm4
Elemen penahan torsi tegak lurus terhadap portal yang ditinjau
Sehingga untuk arah memanjang (potongan 1-1)
2974334400
βt = = 1.7213
2 864000000
Sehingga untuk arah melebar (potongan 1-1)
3149668800
βt = = 1.6825
2 936000000
90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308
0.5 0.9231 1
0 1.7213 2.5
Bentang (interior) Mi- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.6431 0.5 0.9231 1
l2 600 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 90 77.308 75
= = 0.9231
l1 650
l2
α1 = 5.209 > 1.0
l1
90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308
0.5 0.9231 1
90 15 ( 1 - 0.9231 )
yx = + 75
0.5
75 yx = 77.308
0.5 0.9231 1
75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5
1 1.0833 2
0 1.6825 2.5
Bentang (interior) Mi- Faktor momen dari interpolasi nilai
α1 = 5.1413 1 1.0833 2
l2 650 α1(l2/
α1( 2/l1)>
2/ 1)> 1 75 72.5 45
= = 1.0833
l1 600
l2
α1 = 5.5698 > 1.0
l1
75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5
1 1.0833 2
75 30 ( 2 - 1.0833 )
yx = + 45
1
45 yx = 72.5
1 1.0833 2
Bagian momen positif dan negatif terfaktor yang tidak dipikul oleh lajur kolom dianggap bekerja pada
setengah lajur tengah di kedua sisi lajur kolom. Panjang bentang berturutan tidak selalu harus sama,
demikian juga lebar lajur kolom. Dengan demikian masing-masing lajur tengah direncanakan mampu
menahan jumlah dari dual kali setengah momen lajur tengah. Lajur tengah yang sejajar dan bersebe-
lahan dengan tumpuan dinding tepi direncanakan dengan momen dari setengah lajur tengah yang di
dapat dari baris pertama kolom interior.
Untuk rangka portal berbentang banyak apabila tidak semua bentang dibebani secara serempak,
akan terasa bahwa metode perencanaan lansung sangat peka terhadap perubahan momen lapangan
positif. Apabila beban bekerja secara berselang-seling pada bentang-bentang, perubahan nilai momen
negatif di tumpuan umumnya hanya kecil sedangkan perubahan momen positif lapangan cukup besar
Apabila nilai banding beban hidup terhadap beban mati cukup besar, maka perubahan momen positif
tersebut dapat mencapai 50% dari yang diperoleh dengan cara distribusi beban secara merata. Pertam
bahan momen tersebut dapat mengakibatkan lendutan berlebihan dan selanjutnya timbul retak pada
panel plat interior. Cara mencegah dan menguranginya adalah dengan memperkaku kolom-kolom
Untuk selanjutnya, agar mempermudahkan dalam pengerjaanya, dibuat tabel distribusi momen
Pemeriksaan tebal plat berdasarkan syarat gaya geser
qU = 1960 kg/m2 tanpa pasangan bata
qU = 2260 kg/m 2 dengan pasangan bata
Untuk arah memanjang bangunan,
l2
α 1 = 5.6431
l1
Untuk arah melebar bangunan,
l2
α 1 = 5.1413
l1
Karena (α1)(l2/l1) > 1.0 pelimpahan geser akibat beban qU dari plat ke balok akan mengikuti bentuk
bidang trapesium dan segitiga dengan menarik garis sudt 45o dan garis di tengah-tengah panel
arah memanjang. Bagian beban yang lebih besar akan dipikul oleh balok bentang arah melebar de
ngan harga terbesar terdapat di muka kolom interior pertama.
570
620
Gaya geser rencana untuk setiap meter lebar pada arah melebar, adalah:
2
1
Vu = (1.15)(qU )(ln 2 ) = 1.15 x 1960 x 5.7
2
6423.9 kg/m'
2 2 x 5.7
2
1
Vu = (1.15)(qU )(ln 2 ) = 1.15 x 2260 x 5.7 7407.2 kg/m'
2
2 2 x 5.7
II III IV V
I
M3 M3
M3 M3 M3 M3
M1 M
M M M M
LyR = 300 cm
Pot.y-
Jalur tengah=(LyR)/4=150 cm
LyL = 300 cm
→Potongan 1-1,balok [T]:
b1 = 97 cm beff = 106 cm b2 = 97 cm
t = 12 cm
bw = 30 cm
12 cm
Jalur
tangah
bw = 30 cm 30 cm
162.5 162.5 cm 162.5 cm 325 162.5
Jalur Jalur Jalur Jalur Jalur
Kolom tangah tangah Kolom tangah
Distribusi momen, untuk arah memanjang
Faktor
84.376 77.308 77.308 77.30769231 77.308 84.376 77.308 77.308
Distribusi
Faktor
81.492 72.5 72.5 72.5 72.5 81.492 72.5 72.5
Distribusi
Momen Plat
1166.84 4541.6 3698.16 3657.394223 1969.37 1011.95 3938.73 3207.25
(Mu) (Kgm)
Lebar lajur
0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945 0.945
kolom
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
Momen Plat
(Mn) (Kgm) 1234.75 4805.93 3913.4 3870.258438 2083.99 1070.84 4167.97 3393.92
1543.43 6007.41 4891.75 4837.823047 2604.98 1338.55 5209.96 4242.4
1. Menentukan ρmaks
0.85 × fc'×β1 600
ρb = ×
fy 600 + fy
0.85 x 24 x 0.85 600
ρb = ( )
300 600 + 300
ρb = 0.03853
ρmaks = 0.75 x ρb
ρmaks = 0.0289
2. Menentukan tulangan
h d φ
s
1m
d = h - s - 0.5 x φ 1.4
ρmin = = 0.004666667
Mu fy
Rn=
φ ×b× d 2 Syarat: ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks
0.85 × fc' 2 × Rn
As = ρ × b × d
ρ= × 1 − 1 −
fy 0.85 × fc' n=
As
Aφ
Arah memanjang:
Mu =
Momen plat untuk φ d Keteran As
0.8Mn Rn ρ Syarat n
lajur kolom (mm) (mm) gan (mm2)
(Nmm)
M e- 1.4E+07 19 90.5 2.07599 0.00731 Ok!! - 661.848 3
Mi- 5.5E+07 19 90.5 8.32159 0.03882 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 4.4E+07 19 90.5 6.77615 0.0286 Ok!! - 2588.55 10
Mkr- = Mkn- 4.4E+07 19 90.5 6.70146 0.02818 Ok!! - 2549.86 9
Mm + 2.4E+07 19 90.5 3.60848 0.01334 Ok!! - 1206.9 5
M e- 1.2E+07 19 90.5 1.80042 0.00629 Ok!! - 569.475 3
Mi- 4.7E+07 19 90.5 7.21695 0.03123 Tidak Ok!! pmin 422.333 2
Mm + 3.9E+07 19 90.5 5.87666 0.02373 Ok!! - 2147.48 8
Momen plat untuk Mu = 0.8Mn φ d Keteran As
Rn ρ Syarat n
lajur tengah (Nmm) (mm) (mm) gan (mm2)
Arah melebar:
19 10 91 10 d 19 - 95 mm
lajur kolom
Arah
lajur kolom
Arah
Beban Mati
Berat plat : 1 x 0.12 x 2400 = 288 kg/m
Berat sendiri balok : 0.3 x 0.38 x 2400 = 273.6 kg/m
Berat penutup lantai : 1 x 100 = 100 kg/m
Berat pasangan batu bata 1/2 : 3.5 x 250 = 875 kg/m
qDL (tanpa bata)= 661.6 kg/m
qDL (pasangan bata saja)= 875 kg/m
793.92 1050
2795.26 -2795.3 3696.88 -3696.9
qDL1 qDL2
6.5 m 6.5 m
2580.24 2580.24 3412.5 3412.5
400
1408.33 -1408.3
qLL
6.5 m
1300 1300
qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
1 2 3 4 5
qDL2
3.5 m qLL qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
1 2 3 4 5
qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
1 2 3 4 5
qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
6m 6m 6m 6m
E D C B A
qDL2
3.5 m qLL qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
6m 6m 6m 6m
E D C B A
qDL2
3.5 m qLL
qDL1
A B C D E
3.5 m
6m 6m 6m 6m
E D C B A