TINJAUAN TEORI
A. KEPATUHAN
1. Pengertian Kepatuhan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Pranoto, 2007), patuh
berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat.Patuh adalah
intruksi atau petunjuk yang diberikan dalam bentuk terapi apapun yang
11
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
aktif.
b. Modifikasi Faktor Lingkungan dan Sosial
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari pimpinan rumah sakit,
dan positif akan membawa dampak yang positif pula pada kinerja
12
e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
rumus, metode, prinsip dan dalam konteks atas situasi lain. Kemudian,
13
meramalkan dari terhadap objek yang dipelajari.Selanjutnya, apa yang
prinsip dan dalam konteks atau situasi lain. Kemudian, materi atau
masih ada kaitannya satu sama lain (Analysis). Kemampuan analisis ini
ada (Evaluasi).
f. Sikap (Attitude)
Sikap merupakan aksi atau respon seseorang yang masih tertutup
14
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap
penting.
Seperti halnya dengan pengetahuan, Notoadmodjo (2007)
15
dan kekuatanseseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
2007).
3. Faktor Penentu Derajat Ketidakpatuhan
Niven (2002) mengungkapkan derajat ketidak patuhan ditentukan oleh
16
perawat dapat bekerjadengan percaya diri dan ketidak patuhan dapat
dikurangi.
c. Perilaku Sehat
Modifikasi perilaku sehat sangat diperlukan, misalnya kepatuhan
d. Pemberian Informasi
Pemberian informasi yang jelas tentang pentingnya pemberian
B. LAMA KERJA
1. Pengertian Lama Kerja
Lama bekerja adalah lama waktu untuk melakukan suatu kegiatan
atau lama waktu seseorang sudah bekerja (Tim penyusun KBBI, 2010).
Lama bekerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja
itu bekerja di suatu tempat. (Handoko, 2007). Masa kerja adalah rentang
dijumpai sehingga sudah mengerti apa keinginan dan para pasien kepada
seorang perawat.
Lama kerja adalah jangka waktu yang telah dilalui seseorang sejak
17
Ranupendoyo dan Saud (2005), semakin lama seseorang bekerja pada
perawat tersebut.
Dari uraian diatas di buat definisi operasional masa kerja perawat
diantaranya.
a. Tingkat kepuasankerja
b. Stress lingkungankerja
c. PengembanganKarir
d. Kompensasi Hasilkerja
3. Batasan Usia Produktif Bekerja
Teori tahapan perkembangan karir yang dikemukakan oleh Donald
pekerjaan yang cocok untuk dirinya menurut kenyataan yang dihadapi saat
meliputi :
18
a. Tahap Kristalisasi (14 - 18tahun)
Pada tahap inilah sebuah keputusan tentang karir yang akan dijalani
yang diingikanya.
menyenangkan.
Pada tahap ini individu tidak lagi dapat dikatakan sebagai seseorang
19
C. TEORI PERAWATAN LUKA
1. Pengertian Luka
Luka adalah kerusakan hubungan antar jaringan-jaringan pada
kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Agung,
2005). Selain itu, menurut Koiner dan Taylan (2001), Luka adalah
yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih
antara lain : Tindakan terhadap Luka yaitu Luka disengaja dan Luka
tidak disengaja; Integritas Luka dibagi atas Luka tertutup dan Luka
wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Luka bersih
Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang
(Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca
atau oleh kawat. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang
20
menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk
orang tua. Orang tua lebih sering terkena penyakit kronis, penurunan
luka lambat karena jaringan lemak lebih sulit menyatu, lebih mudah
21
Oksigenasi jaringan menurun pada orang yang menderita anemia
(bekuan darah), merupakan hal yang sering terjadi, sehingga darah pada
Tetapi jika terdapat bekuan yang besar, hal tersebut memerlukan waktu
suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari
serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah putih), yang
(Ismail, 2008)
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan
suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran
darah.Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat.
Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada
tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi
22
diantaranya adalah penggunaan obat anti inflamasi (seperti steroid dan
2008).
2. Proses Penyembuhan Luka
antibodi)
a. Proses Inflamasi
lima) dengan karakteristik dari proses ini adalah: hari ke 0-5, respon
23
segera setelah terjadi injuri pembekuan darah untuk mencegah
fase akhir terjadi fagositosis dan lama fase ini bisa singkat jika tidak
terjadi infeksi
b. Proses Proliferasi
karakteristik dari proses ini adalah: terjadi pada hari 3 – 14, disebut
tepian luka dan secara umum pada luka insisi, epitelisasi terjadi pada
48 jam pertama
c. Proses Maturasi
perbaikan.
24
Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks dan
terbatas pada proses regenerasi yang bersifat lokal saja pada luka,
(Intena ,2004:13).
jaringan (InETNA,2004:13).
4. Komplikasi Penyembuhan Luka
tidak adanya reepitalisasi dan juga akibat komplikasi post operatif dan
adanya infeksi.
5. Perawatan Luka
25
Perawatan luka adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
merawat luka agar dapat mencegah terjadinya trauma (in juri) pada kulit
membran mukosa atau jaringan lain, fraktur, luka operasi yang dapat
jahitan.
a. Evaluasi luka meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik (lokasi dan
eksplorasi).
b. Tindakan Antiseptik, prinsipnya untuk mensucihamakankulit. Untuk
menit).
2) Halogen dan senyawanya
3) Yodium, merupakan antiseptik yang sangat kuat, berspektrum
26
5) Yodoform, sudah jarang digunakan. Penggunaan biasanya untuk
antiseptik borok.
6) Klorhesidin (Hibiscrub, savlon, hibitane), merupakan senyawa
mudah larut dalam air, tidak merangsang kulit dam mukosa, dan
kuman anaerob.
c) Logam berat dan garamnya
(1) Merkuri klorida (sublimat), berkhasiat menghambat
3%).
(4) Derivat fenol
(5) Trinitrofenol (asam pikrat), kegunaannya sebagai
tangan.
(7) Basa ammonium kuartener, disebut juga etakridin
27
sebagai antiseptik borok bernanah, kompres dan irigasi
luka harus cairan yang efektif dan aman terhadap luka. Selain larutan
antiseptik yang telah dijelaskan diatas ada cairan pencuci luka lain
yang saat ini sering digunakan yaitu Normal Saline. Normal saline
atau disebut juga NaCl 0,9%. Cairan ini merupakan cairan yang
bersifat fisiologis, non toksik dan tidak mahal. NaCl dalam setiap
osmolaritas 308 mOsm/l setara dengan ion-ion Na+ 154 mEq/l dan
yaitu :
28
4) Bila diperlukan tindakan ini dapat dilakukan dengan pemberian
anastesi local
5) Bila perlu lakukan penutupan luka (Mansjoer,2000: 398;400)
d. Penjahitan luka
e. Penutupan Luka
f. Pembalutan
menyebabkan hematom.
g. Pemberian Antibiotik
Prinsipnya pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada
h. Pengangkatan Jahitan
29
jenis pengangkatan luka, usia, kesehatan, sikap penderita dan adanya
yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Perry
organisasi.
c. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
petugas/pegawai terkait.
d. Melindungi organisasi/unit kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek
inefisiensi
3. Fungsi SPO
Fungsi SPO antara lain (SPO Rumah Sakit Dr. Kariadi, 2011) :
a. Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.
b. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c. Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
d. Mengarahkan petugas/pegawai untuk sama-sama disiplin dalam
bekerja.
4. Kapan SPO diperlukan
a. SPO harus sudah ada sebelum suatu pekerjaan dilakukan
b. SPO digunakan untuk menilai apakah pekerjaan tersebut sudah
30
c. Uji SPO sebelum dijalankan, lakukan revisi jika ada perubahan
secara konsisten.
b. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu
E. KERANGKA TEORI
Faktor Internal :
Pengetahuan
Sikap
Kemampuan
Motivasi
Kepatuhan Menjalankan
Lama Kerja 31
SPO Perawatan Luka
Faktor Eksternal
Karakteristik organisasi
Karakteristik kelompok
Karakteristik pekerjaan
Karakteristik
Gambar 2.2 Kerangka Teori lingkungan
F. KERANGKA KONSEP
Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka teori maka disusun kerangka
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Ada hubungan antara lama masa kerja dengan kepatuhan perawatan luka
32
DAFTAR PUSTAKA BAB II
33