Slides - Tips - Persamaan Sonar Sonar Equation Untuk Dunia Kelauta
Slides - Tips - Persamaan Sonar Sonar Equation Untuk Dunia Kelauta
S – N ≥ DT
Parameter sonar
Dari persamaan S – N ≥ DT dapat dijabarkan komponen yang mempengaruhi sebagai
berikut :
a. Komponen Sinyal (S) meliputi :
1) Source level (SL)
2) Transmission losses (TL)
3) Target strength (TS)
2) Self noise
Self noise terjadi karena :
a) Sonar sendiri
b) Mesin dan pendorongan sendiri
c) Noise dari lambung akibat gesekan arus air dengan badan kapal
e. Directivity index (DI)
Directivity index dinyatakan sebagai kemampuan sonar untuk membedakan arah
datangnya noise dengan mereduksi noise yang beasal dari arah datangnya pada
transducer sonar. Yang mempengaruhi directivity index adalah :
1) Ukuran elemen pemancar
Semakin besar ukuran elemen, semakin sempit beamwidth dan
mengakibatkan directivity index semakin baik
2) Jumlah dan spasi elemen pemancar
Semakin banyak dan semakin rapat semakin baik directivity indexnya
3) Frekuensi energi akustik yang diterima
Semakin tinggi frekuensi, semakin kecil beamwidth dan semakin baik
directivity index
S = SL – TL ................(1)
N = NL – DI ................(2)
S – N ≥ DT ...............(3)
S = SL – TL + TS – TL
S = SL – 2TL + TS
Maka persamaan sonar aktif dapat di bedakan atas 2 bergantung jenis noise yang
mempengaruhi yaitu :
S = SL – 2TL + TS ................(1)
N = NL – DI atau N = RL................(2)
S – N ≥ DT ...............(3)
Persamaan ketiga disubstitusi dengan persamaan pertama dan kedua sebagai
berikut :
SL – 2TL + TL – (NL – DI) ≥ DT
atau
SL – 2TL + TL – RL ≥ DT
Jarak jangkau sonar umumnya digunakan sebagai ukuran kemampuan sonar, namun ini
sendiri merupakan suatu anggapan yang kurang tepat karena kemampuan deteksi jarak sangat
bergantung pada kondisi lingkungan yang berubah – ubah.
Pengukuran kemampuan sonar yang baik adalah kemampuan untuk deteksi tingkat
intensitas suara tertentu yang berasal dari luar, karena ini akan mengurangi ketidak pastian yang
disebabkan perubahan lingkungan dan memberikan perbandingan yang tegas antara sonar yang
satu dengan sonar lainnya.
Pengukuran ini disebut figure of merit (FOM) sonar. FOM merupakan maksimal
transmission losses tunggal pada sonar pasif yang ditoleransi atau maskimum 2 transmission
losses pada sonar aktif yang ditoleransi unntuk dapat memberikan kemampuan deteksi minimal
50%
FOM dapat dirumuskan sebagai berikut :
a. a. Untuk sonar pasif
SL – TL – NL + DI = DT
Maka,
TL = SL – NL + DI – DT
Passive FOM = TL
Sehingga passive FOM = SL– NL + DI – DT
Penggunaan FOM dalam AKS memberikan ukuran kuantitatif perbandingan sonar tanpa
perlu mengetahui kondisi operasional atau sasaran. FOM dapat juga menginterpretasikan jarak
dimana transmission losses / propagation losses diketahui, namun hal ini tidak mudah dilakukan
Sebaliknya bila tambah cepat maka akan dibiaskan menjauhi garis normal
Apabila sudut datang menghasilkan sudut bias yang lebih besar, dimana
penambahan sudut datang menyebabkan bertambahnya sudut bias, maka pada suatu
sudut datang tertentu akan menghasilkan sudut bias yang tegak lurus (90 derajat)
terhadap garis normal. Sudut datang demikian disebut sudut kritis. Penambahan lagi
sudut datang akan menyebabkan gelombang pancaran tadi tidak dibiaskan melainkan
dipantulkan kembali. Fenomena ini disebut total refleksi internal.
Lintasan perambatan gelombang suara dalam air sendiri bergantung pada
sejumlah faktor yang mempengaruhi karakteristik fisik air laut dan struktur lapisan –
lapisan di dalamnya.
1. Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan suara dalam air
3 faktor yang mempengaruhi kecepatan perambatan suara dalam air adalah kadar
garam / salinitas, tekanan / kedalaman dan suhu.
a. Salinitas
Salinitas di perairan terbuka rata – rata konstan, berkisar antara 32 – 38 ppt. Perubahan /
penambahan 1 ppt akan merubah / menambah kecepatan suara dalam air hingga
mencapai 1,3 meter / detik.
Variasi salinitas terbesar terletak di daerah ocean front yaitu daerah yang memisahkan
massa air laut yang berbeda karakteristiknya, biasanya menunjukan gradien horisontal
suhu dan temperatur yang sangat besar.
b. Tekanan
Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan suara dalam air adalah tekanan. Faktor ini
lebih dominan mempengaruhi kecepatan suara dalam air dibandingkan dengan salinitas.
Penambahan tekanan terhadap penambahan kedalaman relatif konstan dan dapat
diperhitungkan / diprediksi.
Penambahan kedalaman 1 meter akan menambah kecepatan suara hingga mencapai
0,017 meter / detik
c. Suhu
Kecepatan suara dalam air akan menurun seiring dengan penurunan suhu air laut pula.
Pada kedalaman sampai 1000 meter, suhu air laut menurun terhadap kedalaman dan
kecepatan suara menurun 3 meter / detik setiap penurunan suhu 1 derajat celcius.
2. Faktor – faktor pembanding
Dari ketiga faktor, pengaruh suhu terhadap kecepatan paling menentukan dan signifikan,
sedangkan salinitas memberikan pengaruh terkecil terhadap kecepatan suara dalam air.
Tekanan selalu dihubungkan dengan kedalaman. Untuk kedalaman kurang dari 1000 m,
pengaruhnya terhadap kecepatan suara relatif lebih kecil.
Sehingga perubahan tekanan pada kedalaman 165 m memberikan pengaruh yang sama
setiap perubahan suhu 1 derajat C.
3. Kombinasi faktor – faktor
Kecepatan suara dalam air sebenarnya merupakan kombinasi dari ketiga faktor tersebut
di atas.
4. Persamaan Wilson
Hubungan matematis kombinasi faktor – faktor tersebut diatas terhadap kecepatan suara
dalam air dirumuskan oleh wilson sebagai berikut :
C = 1449 + 4,6T + 0,055T2 + 0,003T3 + (1,39 – 0,0125T) (S – 35) + 0,0178d
Bentuk profil Kecepatan suara dalam air dipengaruhi oleh ketiga jenis gradien
kecepatan suara tersebut di atas. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa faktor yang
dominan mempengaruhi kecepatan suara adalah suhu dan tekanan air laut. Bila tekanan
bertambah seiring dengan pertambahan kedalaman, maka suhu air laut dapat naik atau
turun terhadap penambahan kedalaman, bergantung pada karakteristik air laut, musim
dan waktu.
Perlu diketahui adanya daerah bayangan (shadow zone). Besarnya gradien negatif yang
ditimbulkan akan menentukan intensitas / jumlah refraksi yang terjadi yang akan
mempengaruhi jarak terbentuknya shadow zone tersebut secara langsung. Shadow zone
ini dapat digunakan oleh kapal selam untuk mendekati kontak permukaan tanpa
terdeteksi.
Gradien di suatu daerah pada dasarnya merupakan kombinasi dari 3 jenis gradien di
atas.
Contoh :
a. a. Gradien positif di atas gradien negatif
..............................
b. b. Gradien negatif di atas gradien positif
Pada kondisi ini akan sangat baik untuk melaksanakan deteksi kapal selam pada
kedalaman periskop, namun tidak dapat mendeteksi / sulit mendeteksi kapal selam yang
menyelam dalam.
7. Isothermal layer
Adalah lapisan dimana suhu relatif konstan terhadap perubahan kedalaman dimana
terjadi pula gradien suara positif meskipun sangat kecil, yang terjadi akibat peningkatan
kecepatan akibat penambahan tekanan terhadap kedalaman. Perlu diingat bahwa
isotermal tidak sama dengan gradien nol.
PENGARUH SUHU TERHADAP PROPAGASI SUARA DALAM AIR
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal bahwa dari faktor – faktor yang
mempengaruhi propagasi suara dalam air yaitu salinitas, temperatur dan tekanan, maka yang
paling mempengaruhi adalah temperatur / suhu.
c. c. Thermocline
Adalah profil suhu dimana suhu air menurun terhadap kedalamanan. Ini
terjadi pada musim panas atau pada siang hari selama pemanasan atau secara
permanen pada lokasi tertentu di laut dimana terjadi pertemuan dua massa air laup
yang panas dan dingin.
e. e. Quantity of heat
Jumlah panas yang diterima di permukaan dapat memberikan nilai yang
sama di lapisan yang lebih dalam pada suhu yang lebih rendah bila terjadi
pencampuran / pengadukan permukaan karena angin permukaan.
f. f. Seasonal thermocline
Lapisan suhu yang menurun akan membentuk yang dikenal dengan
termoklin musiman. Selama musim gugur, dimana udara di atas permukaan lebih
dingin dari permukaan laut, lapisan permukaan akan mulai menjadi dingin dan
seasonal thermocline mulai menghilang.
g. g. Transient thermocline
Pemanasan permukaan setempat (lokal) akibat panasnya matahari siang
(daerah tropis atau selama musim panas) menyebabkan terjadinya gradient negatif
yang kecil di dekat permukaan. Gradien suhu ini dikenal dengan transient
thermocline.
Transient thermocline memiliki rentang waktu selama beberapa jam sampai
dengan beberapa hari, setelah itu akan menyebar dan tenggelam lebih dalam dan
memperkuat seasonal thermocline.
h. h. Afternoon effect
Pemanasan harian pada permukaan dan pembentukan transient thermocline
menyebabkan terjadinya afternoon effect dimana, efek kumulatif dari afternoon effect
ini pada musim panas dan dingin menyebabkan terjadinya seasonal thermocline
i. i. Deep Isothermal Layer
Air dingin yang rapat dari wilayah kutub akan tenggelam dan bergerak
semakin kearah ekuator. Air ini membentuk lapisan isothermal yang dalam dan dingin
pada perairan hangat.
j. j. Permanent Thermocline
Antara lapisan isothermal yang dalam dan permukaan laut sebuah lapisan
transisi dengan gradien suhu negatif yang curam akan terbentuk. Lapisan transisi ini
disebut permanent thermocline atau main thermocline. (lihat profil umum, point a.)
b. b. Refleksi (pemantulan)
Suara dipantulkan oleh permukaan dan dasar laut. Pemantulan dapat hampir
sempurna bila permukaan maupun dasar laut rata / tenang. Permukaan keras akan
memantulkan dengan baik di bandingkan permukaan yang lembut.
(gambar)
c. c. Surface duct
Terjadi bila terdapat gradien kecepatan suara positif di permukaan dimana
saat terjadi profile kecepatan suara positif, lintasan suara akan dibelokkan ke atas ke
permukaan, bila permukaan relatif tenang, maka perambatan suara akan dipantulkan
kembali ke bawah. Bila proses ini berulang maka akan terbentuk lorong suara yang
disebut surface duct.
d. d. Shadow zone
Di lorong suara, suara hanya akan merambat di dalamnya, sehingga suatu
sasaran yang berada di luar lorong suara tidak dapat dideteksi. Area ini disebut
shadow zone.
g. g. Bottom bounce
Suara yang di arahkan ke bawah, pada kondisi tertentu akan dipantulkan
oleh dasar laut ke permukaan pada jarak yang sangat luas di permukaan. Kondisi ini
disebut bottom bounce.
Bottom bounce dipengaruhi oleh :
1) 1) Frekuensi gelombang suara
2) 2) Sudut pertemuan dengan dasar laut
3) 3) Kedalaman dasar laut
4) 4) Kondisi dasar laut
n. n. Depth excess
Untuk memperoleh energi yang cukup untuk dipropagasikan, pembelokan
satu energi lintasan rambatan suara ke permukaan tidak cukup, sehingga untuk
memungkinkan terjadinya pembelokkan, dasar laut paling sedikit 500 m dari critical
depth.
o. o. Zone range
Setelah mencapai permukaan, suara akan dipantulkan kembali membentuk
convergence zone. Jarak dari sumber dimana convergence zone terjadi di sebut
zone range. Di samudera Atlantik, zone range pertama dapat mencapai 30 nm, lebar
zone range di permukaan biasanya mencapai 10% dari zone range.
q. q. Ping stealing
Bottom bounce dapat digunakan kapal selam untuk menyadap pancaran
sonar aktif secara langsung atau melalui pantulan dari dasar laut untuk menentukan
lokasi dari sasaran permukaan. Hal ini disebut ping stealing.
Untuk memperoleh ping stealing yang baik maka dasar laut untuk
pemantulan harus mampu memberikan pemantulan yang baik / sempurna serta
ketinggian kapal selam dari dasar minimal 1100 meter. Perlu diketahui bahwa ping
stealing tidak pernah dapat dilaksanakan di laut cina selatan.
Pada saat melaksanakan ping stealing, perbedaan waktu antara datangnya
rambatan suara secara langsung dengan yang melalui pemantulan akan
dibandingkan.
Perbedaan waktu tersebut merupakan suatu fungsi dari 2 faktor yaitu jarak kapal dan kedalaman
air di bawah posisi kapal selam. Pada waktu perbedaan tersebut di ukur, dan kedalaman
diketahui maka jarak kapal permukaan dapat dihitung dengan menggunakan trigonometri sederh
Energi suara telah digunakan secara luas dalam peperangan anti kapal selam,
komunikasi dan navigasi dalam air. Untuk memahami secara baik prinsip prinsip peperangan anti
kapal selam, pengertian energi suara dan prinsip – prinsip teoritis lainnya yang ada sangatlah
penting.
3 Faktor yang harus dipertimbangkan, berkaitan dengan bentuk energi yang digunakan
untuk melaksanakan deteksi dan penjejakan harus memenuhi hal – hal sebagai berikut :
4. Gelombang suara
Gelombang suara / akustik timbul / terjadi sebagai akibat adanya sumber suara yang
bergetar menghasilkan efek kompresi dan dekompresi media sekitar yang menggetarkan
molekul / partikel media disekitarnya. Gelombang suara / akustik sering digambarkan /
dijelaskan dengan menggunakan parameter seperti frekuensi, periode, panjang
gelombang atau kecepatan rambat gelombang.
Gelombang ada 2 jenis yaitu :
a. a. Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getaran (partikel) searah
dengan arah perambatan gelombang. Gelombang suara merupakan salah satu
contoh gelombang longitudinal.
b. b. Gelombang transversal
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getaran (partikel) tegak lurus
dengan arah perambatan gelombang. Gelombang elektromagnetik merupakan salah
satu contoh gelombang transversal.
Parameter – parameter gelombang suara adalah sebagai berikut :
a. a. Periode
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk terbentuknya 1 cycles / 1 gelombang.
b. b. Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya cycles / gelombang yang terbentuk selama 1 menit.
c. c. Panjang gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang terbentuk dalam 1 cycles / gelombang.
d. d. Kecepatan rambat gelombang
Kecepatan rambat gelombang adalah kecepatan gerak dari gelombang.
Kecepatan rambat rata – rata adalah 1500 m/s, namun kecepatan tersebut minimal akan
menjadi 1420 m/s dan maksimal 1560 m/s bergantung pada kondisi cuaca saat itu.
5. Pengukuran suara
Salah satu cara untuk mengukur jumlah / besaran energi suara yang terdapat pada suatu
titik adalah dengan mengukur amplitudo / penyimpangan getaran dari partikel pada titik
tertentu tersebut. Semakin kuat energi suara / akustik, semakin besar amplitudo /
penyimpangan getaran. Kita ketahui bahwa amplitudo getaran partikel air berhubungan
secara langsung dengan tekanan pada titik tertentu , sehingga merupakan suatu metode
yang dapat dilaksanakan dalam mengukur besar energi suara pada suatu titik tertentu.
Alat yang digunakan adalah hidrophone, yang bekerja dengan mentransformasikan
tekanan air yang diperoleh ke dalam gelombang elektrik yang berubah – ubah.
a. Satuan tekanan
Tekanan digunakan untuk mengukur besarnya energi yang bekerja pada suatu
area / bidang atau disebut juga energi per satuan bidang / wilayah. Tekanan
diukur dalam N/m2 atau dyne / cm3 atau ubar atau upa. Unntuk sistem AKS
umumnya digunakan upa
1 ubar = 0,1 N/m2
= 1 dyne /cm2
= 105 µpa
1 u pa = 10-6 N/m2
= 10-5 µbar
= 10-5 dyne / cm2
b. Intensitas
Tekanan adalah ukuran statis dan tidak menunjukkan kapasitas / jumlah
pemancaran dari serangkaian gelombang suara. Untuk menunjukkan jumlah
energi pemancaran gelombang suara maka energi suara diukur dalam jumlah
energi per detik pada suatu bidang yang dilewati atau disebut juga intensitas.
Pengukuran intensitas suara tidak dilaksanakan secara langsung, namun dapat
ditentukan dengan menggunakan formulasi / rumusan sebagai berikut :
I = Pe2/PV (watt M2)
Pe = Tekanan efektif
P = kerapatan medium
V = Kecepatan rambat di medium
Telinga manusia dapat mendengar suara yang dihasilkan oleh tekanan sebesar
100.000.000 upa dan yang paling kecil 10 upa. Perbandingan yang besar
disederhanakan dengan menggunakan fungsi logaritma
Tekanan = 100.000.000 µpa
Intensitas = Log (tekanan)
Log (100.000.000)
c. Level intensitas
Pengukuran intensitas dimanfaatkan untuk menentukan tingkatan intensitas yang
dilaksanakan dengan membandingkan intensitas suara pada suatu titik dengan
suatu ukuran standar, Io dengan menggunakan rumusan
IL = 10 Log (I/Io) db
IL = Intensitas Level
I = Intensitas suara
Io = Intensitas standar (10-12 watt/m2) untuk suara
Satuan pengukuran yang digunakan adalah desibell.
2) 2) Penurunan tekanan
IL = SPL
20 Log (Pe/Po )
20 Log (0,5Pe/Po)
20 (Log 0,5 + Log (Pe/Po))
20 (- 0,3 + Log (Pe/Po))
- 6db + 20 Log (Pe/Po)
- 6db + SPL
b. b. Kecepatan suara
Kecepatan suara dalam air rata – rata 1500 m/s dengan interval antara 1420 m/s
sampai dengan 1560 m/s. Kecepatan bervariasi bergantung pada komposisi faktor
berikut :
1) 1) Temperatur / Suhu
2) 2) Salinitas / kadar garam
3) 3) Kerapatan / kedalaman / densitas
Dengan kata lain, kecepatan suara bertambah seiring kenaikan suhu, salinitas dan
kedalaman.
c. c. Refraksi / pembiasan
Refraksi adalah suatu fenomena dimana gelombang yang merambat melalui 2
medium yang berbeda akan mengalami pembelokan/ pembiasan.
d. d. Kehilangan energi (Losses)
Saat energi dipancarkan dari sumber, energi akan mengalami penipisan sebagai
akibat penyebaran dan pelemahan yang menghasilkan hilangnya energi selama
perambatan.
e. e. Noise
Bila sinyal yang tidak diinginkan dari lingkungan sekitar yang menutupi sinyal
sasaran, deteksi dan penjejakan akan terpengaruh. Sinyal gangguan ini disebut
noise.