Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PENYELENGGARAAN

KURSUS PEMBINA PRAMUKA


MAHIR TINGKAT DASAR
( KMD )

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN


PUSDIKLAT UJUNG GALU
GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG GRESIK

2013

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran yang berpusat kepada pendidik (teacher centered), di mana pendidik
menganggap dirinya sebagai gudang ilmu pengetahuan (store of knowledge) sudah menjadi
kamus kuno. Baden Powell telah mengalihkan proses pembelajaran menjadi proses
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik (ask the boys-students centered). Dengan
demikian pendidik berperan sebagai fasilitator bukan dominator.
Panduan ini dibuat agar penyelenggaraan kursus dapat dilakukan dengan memberi
pengayaan pada metode penyampaian materi kursus, dan tidak terbatas pada metode
ceramah. Pada akhir kursus, diharapkan peserta kursus memiliki wawasan kepramukaan
yang lebih luas, serta keterampilan yang memadai untuk membina gugusdepan.
Panduan teknis penyajian modul Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)
disusun dalam rangka standarisasi pola penyajian modul KMD, dengan harapan dapat
menjadi panduan dasar bagi Pelatih Pembina Pramuka. Adapun pengembangan selanjutnya
diserahkan kepada pelatih yang bersangkutan.

B. Dasar

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.


2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 tentang Anggaran Dasar
Gerakan Pramuka.
3. Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 Tahun 2009 tentang
Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4. Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2009-2014.
5. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor: 201 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan dan Pengembangan Anggota Dewasa dalam Gerakan Pramuka;
6. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor: 202 tahun 2011 tentang Sistem
Pendidikan dan Pelatihan dalam gerakan Pramuka.

C. Tujuan

Tujuan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, disingkat KMD, adalah untuk memberi
bekal pengetahuan dan pengalaman praktis membina Pramuka.

D. Sasaran

Setelah mengikuti Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar, peserta mampu:
1. Memahami, menghayati dan melaksanakan AD dan ART Gerakan Pramuka.
2. Menjelaskan tentang Kepramukaan serta perkembangannya.
3. Menerapkan kepramukaan secara efektif dan efisien dalam membina Pramuka sesuai
dengan golongannya.
4. Membina dan mengembangkan mental, fisik, intelektual, emosional dan sosial sesuai
dengan golongannya sehingga dia mampu berperan positif dalam masyarakat lingkungannya.
5. Menerapkan kepemimpinan yang dijiwai dan bersumber pada Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka.
6. Mengelola Program Kegiatan Peserta Didik (Prodik) sesuai dengan golongannya dan
mengelola satuannya.

E. Metode

Materi KMD disajikan dengan pendekatan andragogi, berfokus pada pembelajaran diri
interaktif progresif dengan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan metode, di antaranya :
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi kelompok
3. Curah gagasan
4. Meta Plan (Country Fair)
5. Studi kasus
6. Kerja kelompok
7. Demonstrasi
8. Bermain peran
9. Presentasi
10. Bola salju (snow balling)
11. Debat
12. Fish Bowl
13. Class students have
14. Simulasi
15. Base Method
16. Berbagai kegiatan praktek (kesiagaan, kepenggalangan, kepenegakan, kepandegaan,
scouting skill, dan permainan).
17. Open Forum
18. Rencana Tindak lanjut/RTL (Action Plan).

F. Rencana Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan dalam menyusun rencana pembelajaran adalah andragogi yaitu
strategi pembelajaran yang dilakukan dengan cara “Do-Look-Learn”.Untuk itu diperlukan
petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi berupa persiapan
pembelajaran oleh pelatih (format terlampir) dan petunjuk pembelajaran bagi peserta kursus
(format terlampir).
Pada akhir pertemuan sesi, pelatih mengadakan sharing dengan tujuan mengadakan
pembulatan/pencerahan berupa kesimpulan.

G. Strategi Pembelajaran
1. Strategi pembelajaran dilaksanakan dengan tata urut sebagai berikut:
a. Menciptakan suasana belajar sesuai dengan topik sajian yang ada.
b. Memberikan petunjuk pembelajaran.
c. Sharing atas temuan-temuan yang ada.
d. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan.
2. Pembagian waktu penyajian pada setiap Pokok Bahasan:
a. Pengantar dan penjelasan materi untuk pemahaman konsep (ceramah) 20 %;
b. Kegiatan praktek/simulasi/demonstrasi/ kerja kelompok atau mandiri 70 %;
c. Pembulatan/pencerahan/kesimpulan 10%;
d. Satu jam pelajaran = 45 menit
3. KMD dilaksanakan di dalam ruangan 1/3 alokasi waktu dan di alam terbuka dalam
bentuk perkemahan 2/3 alokasi waktu atau 2,5 hari di kelas – 4,5 hari di perkemahan.

ORGANISASI TIM PELATIH


KHURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT DASAR

A. Maksud dan Tujuan

Suatu pendidikan orang dewasa merupakan suatu sistem manajemen kegiatan, padanya
akan terdapat perencanaan (tujuan dan sasaran), kurikulum, tim pelatih , staf pendukung,
metode, pelengkapan dan peserta. Pada pelaksanaan kegiatan tarjadi suatu keterkaitan dan
saling mendukung untuk keberhasilan pelatihan dan menciptakan perubahan terhadap
peserta pelatihan, untuk itu diperlukan tim oerganisasi pelaksanan.
Tujuannya agar suatu sistem dapat berjalan dengan baik diperlukan adanya manajemen
yang akan menggerakkan agar dapat saling mendukung terlaksanannya program sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.

B. Tugas dan Fungsi Tim Pelatih

1. Tugas Pelatih
a. Pemateri dan nara sumber
b. Motivator dalam proses pembelajaran
c. Membangun imajinasi, wawasan dan pengalaman pembelajar
d. Mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan sosial
e. Mengembangkan kecakapan dan ketrampilan pembina.
2. Fungsi Pelatih
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
b. Perancang pembelajaran yang dinamis
c. Sebagai fasilitas yang luwes
d. Sebagai lingkungan yang mendukung

C. Organisari Tim Pelatih (TIM TEKNIS)

Oraganisasi penyelenggaraan Khursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD)


1. Ketua Tim Pelatih
a. Mengendalikan dan menciptakan suasana kerjasama yang harmonis antar unsur-unsur/
kelompok.
b. Mengatur pembagian tugas tim pelatih dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
analisis tuga masing-masing.
c. Memimpin rapat-rapat tim pelatih.
d. Setiap malam memimpin penyelenggaraan pertemuan untuk menerima masukan,
evaluasi, dan pengendalian ketua tim pelatih.
3. Tim Pendamping
a. Ikut menciptkan kerjasama antar anggota dalam kelompok;
b. Sebagai fasilitator dan nara sumber dalam kelompok;
c. Pengasuh kelompok;
d. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok sebagai anggota;
e. Bertindak sebagai penghubung peserta dengan panitia;
f. Ikut menemukan solusi permasalahan kelompok;
g. Memotivasi peserta agar berani menyampaikan pendapat.

4. Tim Pendukung
Tim pada pelatihan terdiri atas :
a. Urusan Rumah Tangga :
1) Menciptakan ruang belajar yang dapat menunjang proses pembelajaran, diantaranya :
a. Ruang belajar yang bersih
b. Tempat belajar peserta
c. Kebutuhan Konsumsi Peserta
2) Menyiapkan perlengkapan pembelajaran :
a. LCD
b. Alat Tulis
c. Sound System
d. Dekorasi
b. Urusan Skretasiat :
1) Menyiapkan alat tulis kantor
2) Menyiapkan formulir
3) Menyiapkan administrasi kursus
4) Menyiapkan sertifikat
5) Menysusun laporan pelatihan
c. Urusan Keungan :
1) Merencanakan, menghimpun dan mengadministrasikan penggunaan keuangan;
2) Mempertanggungjawabkan pemakaian keuangan pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai