Disusun oleh:
EMELDA, S.Pd, M.Ed
Disusun oleh:
EMELDA, S.Pd, M.Ed
Mengetahui:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Calon Pelatih Nasional
Kabupaten Tanah Datar
C. Praktek Melatih
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dalam Pelatihan (RP3)
b. Resume Materi
c. Bahan Ajar (PPT)
d. Soal Tes
e. Pelaksanaan pelatihan terdiri dari 10 Foto tampilan natural (candid) saat pelatihan
untuk setiap Mata Latih
f. Refleksi diri pelatihan yang dilakukan
B. Tujuan
Mempersiapkan dan Menghasilkan pelatih Nasional yang menguasai materi Diklat
Berjenjang Tingkat Dasar dan Lanjut bagi Guru Pendamping Muda dan memiliki
kompetensi untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam
pelatihan, membimbing, mengarahkan, memfasilitsi dan menilai peserta diklat Guru
Pendamping Muda ( Diklat Berjenjang Tingkat Dasar dan Lanjut) baik secara konvensional
maupun daring dengan memanfaatkan teknologi informasi.
C. Manfaat
Adapun manfaatnya bagi peserta Bimtek yaitu Calon Pelatih dapat meningkatkan
kualitas kompetensi pelatih, baik itu kompetensi social, kepribadian, padagogik, dan
professional nya.
Selain itu pelatih juga dapat menguasai materi dan strategi melatih, juga dapat membuat
perencanaan dan desain pelatihan.
BAGIAN II
PELAKSANAAN TUGAS MANDIRI
A. Mendesain ( Merancang ) Pelatihan Guru PAUD
a. Rancangan Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan
2. Peserta
Peserta Kegiatan Pelatihan Guru Paud terdiri dari 10 orang peserta yang telah
mengikuti diklat berkenjang tingkat dasar di kecamatan Batipuh Kab. Tanah Datar.
3. Narasumber pada kegiatan Pelatihan guru PAUD ini adalah peserta Bimtek
Pelatih Nasional
4. Panitia dalam Kegiatan Pelatihanan Guru PAUD berasal dari Peserta Bimtek
Pelatih Nasional dan guru PAUD AL-FA’IZIN
5. Metode
Kegiatan Pelatihan guru PAUD dilaksanakan dengan :
- Curah Pendapat
- Brainstroming
- Ceramah
- Diskusi
- Kerja kelompok
- Pleno
6. Jadwal Kegiatan
Materi dan Alokasi Waktu kegiatan Pelatihan PAUD terlampir
7. Biaya
Biaya Kegiatan Pelatihan Guru PAUD dibebankan kepada calon narasumber
nasional.
8. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Guru PAUD dilaksananan dengan moda Luring
b. Jadwal Kegiatan Pelatihan Guru PAUD Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Adapun untuk jadwal Kegiatan pelatihan Guru PAUD adalah sebagai berikut :
Jadwal Tugas Mandiri
Diklat Berjenjang Tingkat Dasar
Overview 2
08.00 - 08.45 Etika dan Karakter Pendidik PAUD
08.45 – 09.30 Etika dan Karakter Pendidik PAUD Rusmaini, S.Pd
09.30 – 10.15 Etika dan Karakter Pendidik PAUD
10.15 – 10.30 BREAK
Overview 3
10.30 – 11.15 Perencanaan Pembelajaran
11.15 – 12.00 Perencanaan Pembelajaran Emelda, S.Pd, M.Ed
12.00 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.45 Perencanaan Pembelajaran Emelda, S.Pd, M.Ed
B. MENYUSUN BAHAN AJAR PELATIHAN GURU PAUD
1. Tahap Inspirasi
Inspirasi adalah istilah yang berkaitan dengan alasan atau motivasi seseorang untuk
melakukan sesuatu. Menurut KBBI, inspirasi adalah ilham atau imajinasi yang
berbentuk daya cipta atau kreativitas. Sementara itu, menurut English Collins
Dictionary, inspirasi adalah stimulasi atau gairah pikiran, perasaan, untuk aktivitas atau
kreativitas khusus atau tidak biasa.
Inspirasi merupakan motivasi terbaik untuk melalukan pekerjaan, belajar,
bersosialisasi dan beragam aktivitas lainnya. Hal ini yang menjadi dorongan seseorang
untuk terus berpikir kreatif. Inspirasi merupakan dorongan penting untuk bisa
melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Pada tahap ini, anak-anak diperkenalkan dengan masalah yang akan
diselesaikannya pada proyek yang sebelumnya desepakati bersama. Inspirasi ini bisa
berupa mengamati langsung obyek, video, foto dan/atau buku cerita. Berdasarkan
isu/topik yang dibicarakan, pendidik bertanya dengan kalimat pematik tentang apa yang
mereka ketahui tentang topik. Hal ini merupakan pengetahuan awal anak-anak yang
perlu diketahui oleh pendidik berdasarkan teori konstruktifistik.
2. Tahap Eksplorasi
3. Tahap Kreasi
Menurut KBBI Kreasi adalah sebuah nomina (kata benda) dan merupakan
sebuah sinonim untuk kata karya. Kata ini diambil dari bahasa Latin berdasarkan kata
verba: creare yang artinya menciptakan. Pada tahap ini, anak-anak membangun,
mencoba dan menghasilkan karya berdasarkan idenya, Anak bekerja dalam kelompok
kecil menggunakan alat, bahan dan teknologi yang sebelumnya telah disepakati
bersama, Anak boleh menambahkan atau mengurangi alat dan bahan sesuai ide anak.
4. Tahap Refleksi
Menurut KBBI, Refleksi berarti bergerak mundur untuk merenungkan kembali apa
yang sudah terjadi dan dilakukan. Ini adalah suatu yang harus dilakukan dengan sadar
dan terencana. Pada tahap ini, anak-anak merefleksikan proses pembelajaran yang
mereka lalui dan menceritakan tentang hasilkaryanya.
Dalam hal ini pendidik menanamkan nilai-nilai profil pelajar pancasila dalam diri
anak, Menstimulasi dengan kalimat-kalimat pematik, menghargai hasil karya teman
lain, memahami tentang alam dan budaya sekitarnya, memahami tentang Sains,
teknologi, art dan matematika.
C. PRAKTEK MELATIH
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan
15 menit
Menyampaikan tujuan • Sampaikan yang menjadi tujuan
4-5
pelatihan pelatihan
Membahas tentang :
20 menit 8-12 Presentasi tentang materi
• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
• Struktur Kurikulum Merdeka
• Karakteristik Pembelajaran di PAUD
• Level berpikir manusia
• Bina Suasana
Perencanaan merupakan bagian penting yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Penyusunan perencanaan hendaknya dilakukan oleh seluruh unsur
organisasi, sehingga rencana yang disusun menjadi milik semua unsur organisasi, dan menjadi
tanggung jawab bersama untuk melaksanakan dengan baik. Dengan demikian, tujuan yang
hendak dicapai dapat terwujud secara optimal. Perencanaan yang baik akan memandu proses
pelaksanaan kegiatan, termasuk evaluasi yang akan dilakukan. Oleh karena itu, perencanaan
hendaknya dibuat secara komprehensif, dan bahkan sampai pada perencanaan untuk proses
evaluasi. Perencanaan juga akan memandu semua unsur untuk mendapatkan kesepahaman
persepsi dan tujuan organisasi yang akan dicapai.
Satuan atau lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu organisasi
yang harus memiliki perencanaan, baik perencanaan lembaga secara utuh, maupun
perencanaan pembelajaran. Perencanaan tersebut dimaksudkan agar layanan pendidikan
berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup anak usia dini, dalam hal ini adalah
optimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak. Penting sekali bagi pendidik PAUD untuk
merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk keberhasilan program
pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan. Apabila pendidik tidak merencanakan
pembelajaran dengan baik, sama artinya merencanakan kegagalan bagi pembelajaran itu
sendiri.
Perencanaan merupakan bagian penting yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran memberikan panduan kepada pendidik untuk
memastikan ketercapaian kompetensi anak, mewujudkan profil pelajar Pancasila. Karakteristik
pelajar Pancasila ada beriman dan bertaqwa kepadaTuhan yang Maha Esa, berkebhinekaan
global, gotong royong, bernalar kritis, kreatif dan mandiri. Profil pelajar Pancasila adalah
pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional, sehingga ini menjaiwai perencanaan
pembelajaran, termasuk juga proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
Identifkasi Kebutuhan Pendidikan AUD saat ini dan masa depan
a. Landasan Yuridis
Berikut adalah landasan yuridis yang mendukung Kuikulum Merdeka yaitu:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2023 tentang SIstem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan
Anak Usia Dini, jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini,
jenjang Pendidikan Dasa, dan jenjang Pendidikan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia
Dini, jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 tentang Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini;
10. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565/B/GT/2020
tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru.
b. Landasan Teoritis
Pengembangan kurikulum berdasarkan teori perkembangan anak memahami bahwa
anak sebaga individu yang unik memiliki minat, kebutuhan, dan kecepatan yang berbeda.
Beberapa ahli perkembangan, seperti Erikson mengemukakan anak adalah makhluk yang
aktif dan penjelajah yang adatif, dan selalu berupaya untuk mengontrol lingkungannya.
Dengan demikian, pendidik perlu menyiapkan lingkungan yang aman, nyaman, dan
mendukung rasa ingin tahu anak.
Piaget dan Vigotsky juga percaya bahwa pembelajaran perlu melibatkan anak
dalam interaksi aktif antara diri dan lingkungannya. Diharapkan proses stimulasi akan
memberikan dampak yang optimal pada peningkatan karakter, keterampilan, maupun
pengetahuan anak. Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek perkembangan anak,
baik dari aspek moral dan agama, fisik motorik, emosi, dan sosial, bahasa, dan kogntiif
melalui kegiatan bermain.
Jawablah pertanyaan berikut dengan cara menyilang (x) memilih satu jawaban yang
benarr a,b,c, atau d
3. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik,
serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra disebut sebagai pembelajaran
yang…
a. Konkret
b. Memudahkan
c. Menyenangkan
d. Relevan
4. Berikut ini yang merupakan dimensi Profil Pelajar Pancasila adalah..., kecuali
a. Nilai agama dan Moral
b. Berkebinekaan Grobal
c. Mandiri
d. Berpikir Kritis
5. Strategi pembelajaran yang berpusat pada anak memberikan ruang yang luas bagi
anak untuk menumbuhkan ….
a. Tanggung Jawab
b. Kemandirian
c. Membangun Pengalaman Belajar yang Bermakna
d. Semua benar
6. Diantara pernyataan berikut yang merupakan Kemampuan berpikir tingkat tinggi
(HOTS) adalah…
a. Berpikir kritis
b. Berpikir Kreatif
c. Problem solving
d. Semua benar
8. Yang merupakan level berpikir tingkat rendah (LOTS) menurut Taxonomi Bloom
adalah, kecuali
a. Mengingat
b. Memahami
c. Menganalisa
d. Mengaplikasikan
9. Yang merupakan level berpikir tingkat tinggi (HOTS) menurut Taxonomi Bloom
adalah, kecuali
a. Menganalisa
b. Mengaplikasikan
c. Mengevaluasi
d. Mencipta
10. Dalam pembelajaran berbasis proyek anak-anak bersama pendidik mencari informasi
dari buku cerita yang sudah dibacakan. Tahap ini merupakan tahap....
a. Tahap Inspirasi
b. Tahap eksplorasi
c. Tahap kreasi
d. Tahap refleksi
e. Foto Pelaksanaan Pelatihan
f. Refleksi diri Pelatihan yang dilakukan
KESIMPULAN
Perencanaan merupakan bagian penting yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran memberikan panduan kepada pendidik
untuk memastikan ketercapaian kompetensi anak, mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Karakteristik pelajar Pancasila ada beriman dan bertaqwa kepadaTuhan yang Maha Esa,
berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis, kreatif dan mandiri. Profil pelajar
Pancasila adalah pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional, sehingga ini
menjaiwai perencanaan pembelajaran, termasuk juga proyek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Perencanaan pembelajaran disusun agar kegiatan pembelajaran dapat mencapai
tujuannya, yaitu pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal. Menyusun
perencanaan pembelajaran merupakan salah satu tugas profesional pendidik. Guna
menghadapi tuntutan abad 21, seseorang yang memiliki ketrampilan berpikir mampu
menerapkan pengetahuan yang didapatkan dan mengolahnya untuk menemukan solusi
bahkan menemukan jawaban dari permasalahan yang muncul. Saat permasalahan yang
dimiliki terlalu kompleks dan tidak terselesaikan, menjadi dasar dibutuhkannya
ketrampilan berpikir tingkat tinggi dalam menyelesaikannya. Perlunya adanya
perubahan cara pembelajaran termasuk pada anak usia dini.
Taksonomi Bloom merupakan dasar bagi berpikir tingkat tinggi. Tiga aspek kognitif
yang meliputi mengingat (C1), memahami (C2) dan aplikasi (C3) menjadi bagian dari
keterampilan berpikir tingkat rendah atau Low Order Thinking Skill (LOTs), sedangkan
tiga aspek kognitif lainya yang meliputi analisa (C4), evaluasi (C5), dan mencipta (C6)
merupakan bagian dari keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking
Skill (HOTs).
Integrasi keterampilan dalam program pembelajaran akan mendukung anak
memperoleh dan menguasai keterampilan secara eksplisit, agar hidup tidak menemui
banyak kesulitan dengan kemampuan anak beradaptasi pada situasi baru, mampu
menyelesaikan masalahnya sendiri, mengemukakan ide serta merefleksikan bagaimana
usaha anak mempengaruhi orang lain. Kedepan anak diharapkan dapat memberikan
reaksi positif pada perubahan yang tak terhindarkan di sekitar mereka dan memecahkan
masalah yang timbul. Tantangan terbesar adalah bagaimana mengembangkan
pembelajaran, khususnya yang menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs)
yaitu bagaimana anak dalam menyelesaikan suatu permasalahan dengan menganalisa,
bagimana usaha untuk mencari solusi, melakukan berbagai cara dalam menyelesaikannya
dan melihat apakah usaha yang dilakukan tepat. Karena itu diperlukan mengintegrasikan
tahapan berpikir manusia tersebut dalam perencanaan pembelajaran anak usia dini.