Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN

KERJA PROGRAM DIARE KEGIATAN


TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Penyakit Diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5
tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita meninggal
karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat
global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare
membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut
Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke 2 terbesar
pada balita.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dari Kementerian Kesehatan,


tingkat kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat diare mencapai 31,4
persen. Adapun pada bayi usia 1-4 tahun sebanyak 25,2 persen. Bayi meninggal
karena kekurangan cairan tubuh. Diare masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka
morbiditas masih cukup tinggi. Kematian akibat penyakit diare di Indonesia juga
terukur lebih tinggi dari pneumonia (radang paru akut) yang selama ini
didengungkan sebagai penyebab tipikal kematian bayi.
.
B. LATAR BELAKANG
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D,
Jkt, 2002).

Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan
konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja.
Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka
waktu lama tapi kurang dari 14 hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang
biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses
padat atau keras.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mendapatkan gambaran
epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu dan program penanganan
penyakit diare.

2. Tujuan khusus
Mampu memberikan keperawatan yang tepat untuk pasien.
Agar dapat mengetahui penyebab diare.
Agar dapat mengetahui gejala diare.
Agar dapat mengetahui cara penanggulangan diare.
Agar dapat mengetahui cara pencegahan diare.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Langkah – langkah kegiatan yang dilakukan :
1. Koordinasi dengan pembina kelurahan kelurahan untuk menentukan sasaran
dan tempat pelaksanaan.
2. Membuat undangan
3. Meminta persetujuan Kepala Puskesmas Kebonagung
4. Petugas sesuai jadwal menghadiri Penyuluhan DIARE
5. Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DIARE
6. Mengisi daftar hadir peserta
7. Perkenalan diri petugas
8. Petugas membawakan materi tentang Penyuluhan Penyuluhan DIARE

E. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


- Paparan / Presentasi Materi oleh Narasumber
- Diskusi / Tanya Jawab untuk Peserta

F. SASARAN
Peserta Masyarakat di Wilayah Puskesmas Kebonagung.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan penyuluhan tentang DIARE bagi masyarakat pada bulan Oktober
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan masyrakat dapat memahami
tentang penyakit DIARE

I. PENCATAAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil Penyuluhan tentang DIARE dicatat dalam instrument Penyuluhan disertai
dengan dokumentasi yang dibutuhkan, kemudian dilakukan analisis untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan di Puskesmas Kebonagung. Selanjutnya
dilaporkan kepada penanggung jawab kaji banding untuk di susun rencana
tindak lanjut Penyuluhan yang disampaikan

Pasuruan, 24 Februai 2018

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kebonagung Pelaksana
Kota Pasuruan

dr. Yayah Rokayah Fahrina Yuni Trismawati


NIP. 19680630 200604 2 005 NITK.14. 049
KERANGKA ACUAN
KERJA PROGRAM DIARE KEGIATAN
TAHUN 2017

J. PENDAHULUAN
Penyakit Diare masih menjadi penyebab kematian balita (bayi dibawah 5
tahun) terbesar didunia. Menurut catatan UNICEF, setiap detik 1 balita meninggal
karena diare. Diare sering kali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat
global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare
membunuh 2 juta anak didunia setiap tahun, sedangkan di Indonesia, menurut
Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian ke 2 terbesar
pada balita.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2007 dari Kementerian Kesehatan,


tingkat kematian bayi berusia 29 hari hingga 11 bulan akibat diare mencapai 31,4
persen. Adapun pada bayi usia 1-4 tahun sebanyak 25,2 persen. Bayi meninggal
karena kekurangan cairan tubuh. Diare masih merupakan masalah kesehatan di
Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka
morbiditas masih cukup tinggi. Kematian akibat penyakit diare di Indonesia juga
terukur lebih tinggi dari pneumonia (radang paru akut) yang selama ini
didengungkan sebagai penyebab tipikal kematian bayi.
.
K. LATAR BELAKANG
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi berak
lebih dari biasanya (3 atau lebih per hari) yang disertai perubahan bentuk dan
konsistensi tinja dari penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang pedoman P2D,
Jkt, 2002).

Jika ditilik definisinya, diare adalah gejala buang air besar dengan
konsistensi feses (tinja) lembek, atau cair, bahkan dapat berupa air saja.
Frekuensinya bisa terjadi lebih dari dua kali sehari dan berlangsung dalam jangka
waktu lama tapi kurang dari 14hari. Seperti diketahui, pada kondisi normal, orang
biasanya buang besar sekali atau dua kali dalam sehari dengan konsistensi feses
padat atau keras.
L. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mendapatkan gambaran
epidemiologi, distribusi, frekuensi, determinan, isu dan program penanganan
penyakit diare.

2. Tujuan khusus
Mampu memberikan keperawatan yang tepat untuk pasien.
Agar dapat mengetahui penyebab diare.
Agar dapat mengetahui gejala diare.
Agar dapat mengetahui cara penanggulangan diare.
Agar dapat mengetahui cara pencegahan diare.

M. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Langkah – langkah kegiatan yang dilakukan :
9. Koordinasi dengan pembina kelurahan kelurahan untuk menentukan sasaran
dan tempat pelaksanaan.
10. Membuat undangan
11. Meminta persetujuan Kepala Puskesmas Kebonagung
12. Petugas sesuai jadwal menghadiri Penyuluhan DIARE
13. Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan DIARE
14. Mengisi daftar hadir peserta
15. Perkenalan diri petugas
16. Petugas membawakan materi tentang Penyuluhan Penyuluhan DIARE

N. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN


- Paparan / Presentasi Materi oleh Narasumber
- Diskusi / Tanya Jawab untuk Peserta

O. SASARAN
PESERTA BPJS di Wilayah Puskesmas Kebonagung.

P. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan penyuluhan tentang DIARE bagi peserta BPJS pada bulan Februari &
November
Q. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Setelah di lakukan penyuluhan diharapkan masyrakat dapat memahami
tentang penyakit DIARE

R. PENCATAAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Hasil Penyuluhan tentang DIARE dicatat dalam instrument Penyuluhan disertai
dengan dokumentasi yang dibutuhkan, kemudian dilakukan analisis untuk
mengidentifikasi peluang perbaikan di Puskesmas Kebonagung. Selanjutnya
dilaporkan kepada penanggung jawab kaji banding untuk di susun rencana
tindak lanjut Penyuluhan yang disampaikan

Pasuruan, 27 September 2017

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Kebonagung Pelaksana
Kota Pasuruan

dr. Yayah Rokayah


Fahrina Yuni T. A.Md.Keb.
NIP. 19680630 200604 2 005
NITK.28.061

Anda mungkin juga menyukai