Anda di halaman 1dari 3

Laporan Modul 3, TA-3121 Ventilasi Tambang

Permodelan Jaringan Ventilasi Tambang Pada Perangkat


Lunak Kazemaru
Faqrin Rukyat Fauzi (12115015) / Senin, 15.00-17.00 /
Senin, 26 Februari 2018
Asisten : 1. Melysa Yuni Sari Pane (12114001)
Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang 2. Chandra Riady (12114050)
Program Studi Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Praktikum Modul 4 – bertujuan untuk membuat permodelan jaringan ventilasi pada software kazemaru dari contoh model fisik
yang ada di laboratorium, studi kasus yang menggunakan metode penambangan longwall, cut and fill dan block caving serta
menganalisis kurva karakteristik fan yang didapatkan. Nilai yang diperoleh berupa debit aliran pada jalur terowongan.
Dengan menganalisis kurva karakteristik fan diperoleh debit aliran dan tekanan, sehingga daya fan dapat ditentukan.

A. Dasar Teori Jari-jari tunnel = 3.5 meter

Kazemaru merupakan salah satu software yang Konduktivitas Termal = 0.02


digunakan untuk mensimulasikan sistem jaringan
ventilasi udara yang menggunakan Nodal Potensial Suhu = 240C
Method. Metode ini menghitung pressure pada titik-titik
Coal mines; rectangular entries, Roof Bolted dengan
(nodes) di dalam suatu jaringan, dengan initial value
karakteristik Intake dan Clean Condition
untuk pressure masing-masing nodes, dan kuantitas dari
masing-masing jalur udara ditentukan sembarang (dua
Data Node
variable tidak diketahui) dengan memasukkan input
Jarak
berupa resistance sebagai karakteristik dari jalur udara, Dari Ke Gradien
(m)
panjang dan luas jalur udara. Kemudian pressure akan 1 2 600 -5%
dikoreksi terus-menerus sampai mendapatkan ketelitian
2 3 100 -3%
yang dibutuhkan. Untuk mengecek ketelitian
perhitungan dari simulasi ini, Node Flow Error harus 3 4 100 -3%
sama dengan jumlah aliran dari/ menuju titik (node) 4 5 100 -3%
yang dihitung kemudian Average Node Flow Error 5 6 500 0%
sama dengan rata-rata dari nilai absolut dari Node Flow 6 7 100 0%
Error yang dihitung. Nilai dari Average Node Flow
7 8 500 0%
Error harusnya mendekati nilai 0, tetapi apabila nilainya
8 9 150 4%
0,5-1 m3/min sudah cukup baik. Jika nilainya ini berada
pada batas tersebut maka inilah yang disebut converges 9 10 800 6%
calculation. Perhitungan diatas disebut proses Tabel B.1 Data Node
perhitungan dari tekanan yang kemudian aliran udara
akan dihitung menggunakan nilai dari tekanan. Data Tunnel
Penerapan Noda Potensial Method ini diterapkan Perimeter Luas Beda
Resistansi
sebagai alternative pendekatan lain untuk menganalisa (m) (m2) Tinggi (m)
suatu jaringan ventilasi. Output dari perangkat lunak ini 21.98 38.465 0.002086 -30
berupa nilai debit dan tekanan udara. 21.98 38.465 0.000348 -3
21.98 38.465 0.000348 -3
Dalam pembuatan simulasi jaringan ventilasi
21.98 38.465 0.000348 -3
menggunakan perangkat lunak kazemaru ini diperlukan
21.98 38.465 0.001738 0
beberapa input data berupa nilai resistansi udara,
Panjang jalur udara antara dua node, luas jalur udara dan 21.98 38.465 0.000348 0
data dari fan 21.98 38.465 0.001738 0
21.98 38.465 0.000521 6
B. Data dan Pengolahan Data
21.98 38.465 0.002781 48
Berdasarkan pratikum yang telah dilakukan, Tabel B.2 Data Tunnel
diberikan data-data sebagai berikut:
Data Karakteristik Fan Berdasarkan kurva karakteristik fan di atas diperoleh debit
Debit Tekanan (airflow) yang bekerja pada fan adalah 2500 m3/s dan
0 1990 tekanannya adalah 300 Pa.
4 1810
8 1760 Untuk memperoleh Daya, maka
12 1720
16 1690 𝐻𝑥𝑄 300𝑥2500
𝑃= = = 750 kW
1000 1000
20 1650
24 1610
C. Analisis dan Pembahasan
28 1580
32 1570 Berdasarkan hasil pengolahan data debit sepanjang
36 1565
terowongan konstan yaitu 607,9 m3/s ≈ 608 m3/s. Hal ini
40 1560
berdasarkan asumsi bahwa losses pada tikungan
44 1550
48 1547 terowongan diabaikan (dalam keadaan ideal). Namun
52 1530 dalam kondisi yang seharusnya, debit tidak konstan
56 1520 karena pengaruh losses pada jalur dan tikungan
60 1480 terowongan.
64 1440
68 1380 Selain itu, terlihat bahwa model memiliki dua fan
72 1320 dan terlihat simetris serta didapat bahwa debit (airflow)
76 1250 yang bekerja pada fan adalah 2500 m3/s dan tekanannya
80 1150 adalah 300 Pa. Debit dan tekanan tersebut merupakan
84 1015 parameter dari karekteristik kedua fan.
88 880
92 700 Dalam kondisi ideal dan bentuk terowongan
96 500 simetris, nilai debit dan tekanan dari fan akan sama
100 300
besar, namun dalam kondisi yang seharusnya nilai
Tabel B.3 Data Karakteristik Fan
tersebut berbeda karena terdapat beberapa factor antara
lain : faktor losses yang berbeda-beda akibat faktor
gesek setiap jalur dan tikungan berbeda-beda dan bentuk
terowongan tidak benar-benar simetris.

D. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan di atas diperoleh


Gambar B.1 Hasil pemodelan 2D kesimpulan sebagai berikut :

Dapat dilihat bahwa debit sepanjang terowongan  Debit sepanjang terowongan konstan yang
konstan yaitu 607,9 m3/s ≈ 608 m3/s. Pada node 2 debit masuk yaitu 607,9 m3/s ≈ 608 m3/s. Pada
berkurang karena terbagi dan melalui dua jalur yang node 2 debit berkurang karena terbagi dan
berbeda. Masing-masing sebesar 304 m3/s. melalui dua jalur yang berbeda. Masing-
masing sebesar 304 m3/s.
Berikut kurva karakteristik fan:  Debit (airflow) yang bekerja pada fan adalah
2500 m3/s, tekanannya sebesar 300 Pa dan
daya sebesar 750 kW

2. Saran

Pada praktikum kali ini, kazemaru hanya


digunakan untuk menentukan debit aliran, dan
tekanan terowongan pada kondisi ideal. Untuk
memperoleh analisis yang lebih real maka perlu
dipertimbangkan parameter tambahan seperti
misalnya faktor losses dan faktor gesek yang dialami
di dalam terowongan.
Gambar B.2 Kurva karakteristik fan
E. Daftar Pustaka

Kingery, D. (1960). Introduction to Mine Ventilating


Principles and Practices. Washington DC:US
Bereau of Mines Bull

Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang.


2018. Modul Pratikum Ventilasi Tambang (TA-
3121) Hal (18-20). Bandung : Institut Teknologi
Bandung

F. Lampiran

(Pada praktikum ini tidak terdapat lampiran


dokumentasi)

Anda mungkin juga menyukai