04020205
DINDING SEL
RETNO WIDOWATI
Program Studi Biologi
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
• Melindungi sel
• Mempertahankan bentuk
• Mencegah penghisapan air secara berlebih
BAGAIMANA MEMPELAJARI DINDING SEL ?
https://www.quora.com/Whats‐the‐difference‐between‐the‐cell‐wall‐
of‐gram‐positive‐negative‐bacteria
FUNGI
KOMPONEN DINDING
SEL FUNGI
• Dunding sel Fungi memiliki komponen utama
• Mannan, suatu polisakarida yang terikat secara
kovalen pada protein
• Chitin / Kitin, polimer berantai panjang dari
asetilglukosamin‐N, sebuah turunan dari
glukosa. Kitin (C8H13O5N)n . Kitin adalah
komponen utama dari dinding sel jamur,
exoskeleton (kerangka luar) dari arthropoda
seperti crustacea (udang‐udangan seperti
kepiting dan udang) dan serangga.
• β ‐Glucan / β –Glukan, Beta glucan merupakan
suatu substansi yang mengandung suatu
kompleks gula (polisakarida), yang terdiri dari
ß(1 →3)‐D‐glucan dan ß(1 →6)‐D‐glucan.
Dinding Candida
http://www.nature.com/nrmicro/journal/v10/n
2/fig_tab/nrmicro2711_F2.html
KOMPONEN DINDING
SEL FUNGI
http://www.nature.com/nrmicro/journal/v1
4/n3/fig_tab/nrmicro.2015.21_F3.html
Fungal cell wall composition
• The cell wall structures of selected fungal cells are depicted schematically showing
the various layers. The core inner skeletal layer is comprised of the highly pro‐
inflammatory β‐1,3‐glucan, β‐1,6‐glucan and chitin. a | In the cell walls of Candida
species, the outer layer comprises mainly pro‐inflammatory O‐linked mannans, N‐
linked mannans and phosphorylated mannans. b | Recent genomics analysis
suggests that Pneumocystis spp. lack the enzymes that are required to synthesize
chitin and the outer chain N‐mannans, but have an outer wall with core N‐mannan
and O‐mannan proteins136. c,d | The conidial spore wall of Aspergillus spp. consists
of an immunologically inert outer hydrophobin rodlet layer and includes an inner
melanin layer (part c), whereas the hyphae of Aspergillus fumigatus have a typical
inner cell wall composition but have α‐1,3‐glucan, galactomannan and
galactosaminoglycan (GAG) in the outer cell wall, along with a reduced amount of
glycoprotein compared with the walls of Candida species (part d). e | The cell wall
of Cryptococcus is surrounded by a thick capsule of glucuronoxylomannan (GXM)
and galactoxylomannan (GalXM), which is sloughed off in large quantities and can
inhibit phagocyte function, and the inner wall has a layer of melanin. f | The
hyphae of Histoplasma capsulatum and other dimorphic fungi (such as
Blastomyces dermatitidis) have an outer layer of α‐1,3‐glucan that shields β‐1,3‐
glucan in the inner cell wall from detection by the host immune system.
http://www.nature.com/nrmicro/journal/v14/
n3/fig_tab/nrmicro.2015.21_F3.html
DINDING
SEL TUMBUHAN
• Dinding sel tumbuhan tinggi dibedakan atas dinding primer dan dinding
sekunder berdasarkan komposisi kimia dan penempatan mikrofibril yang
khas.
http://www.tutorvista.com/content/biology/biology‐iii/cell‐
organization/cell‐wall.php
https://www.ccrc.uga.edu/~mao/intro/ouline.htm
DINDING
SEL TUMBUHAN
• Dinding primer, disekresi oleh sel tumbuhan muda pada akhir
pembelahan sel hingga sel berhenti tumbuh. Dindingnya relatif
tipis dan lentur. Penempatan mikrofibrilnya acak, tidak erat dan
tersebar, tak memiliki pola tertentu. Ruang di antara mikrofibril
diisi oleh protein, air dan bahan dinding lainnnya.
• Dinding sekunder, disekresi oleh sel tumbuhan dewasa yang yang
telah berhenti pertumbuhannya. Dinding relatif lebih tebal,
berlapis‐lapis dan kuat. Penempatan mikrofibrilnya rapat dan
sejajar, tampak teratur, kadar selulosanya lebih tinggi.
• Dinding sel tumbuhan merupakan polisakarida yang terdiri dari
selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
KOMPONEN DINDING
SEL TUMBUHAN
http://www.sigmaaldrich.com/life‐
science/metabolomics/enzyme‐explorer/learning‐
center/lysing‐enzymes.html
http://www.uky.edu/~dhild/biochem/11B/lect11B.html
KOMPONEN DINDING
SEL TUMBUHAN
https://www.researchgate.net/figure/2249328
41_fig2_Figure2‐Plant‐cell‐wall‐structure‐
Diagrammatic‐representation‐of‐the‐major‐
structural
http://www.sigmaaldrich.com/life‐
science/metabolomics/enzyme‐
explorer/learning‐center/lysing‐enzymes.html
(a) (b) (c)
Retno Widowati
Pembentukan Dinding Sel Tumbuhan
https://www.ccrc.uga.edu/~mao/intro/ouline.htm
SELULOSA
– Merupakan produk terbanyak dari polisakarida
yang ada di muka bumi ini.
– Merupakan polimer linear glukosa yang terikat
dengan ikatan β‐1,4‐glikosidik.
– Antara 8.000 hingga 15.000 unit glukosa
membentuk rantai molekul selulosa.
• Lebih kurang 2.000 rantai molekul selulosa berjajar
dalam suatu kelompok dengan diameter 100 – 250
Ǻ membentuk mikrofibril.
Perbandingan struktur glikogen, tepung dan selulosa (Karp, 2002)
HEMISELULOSA
– Merupakan heteropolimer
dan molekulnya memiliki
banyak cabang.
– Unit pembentuknya berupa
Xylan, Glucomannan,
Galactoglucomannan dan
Xyloglucan.
– Salah satu fungsi dari
hemiselulosa adalah
sebagai pembungkus
mikrofibril selulosa
Hemiselulosa (Karp, 2002)
PEKTIN DAN KOMPONEN LAIN
PEKTIN
– Merupakan kelompok polisakarida yang sangat besar variasi
strukturnya.
– Sering hadir dalam bentuk Calcium Pectate.
KOMPONEN LAIN
• Selain dari komponen utama polisakarida, pada dinding sel juga
terdapat komponen nonpolisakarida, yaitu berupa :
• Lignin, yang merupakan hasil polimerisasi dari Coumaryl Alcohol,
Coniferyl Alcohol, dan Synapyl Alkohol.
• Cutin, yang memiliki C16‐C18 hydroxy fatty acids. Polimer ini
tertanam dengan lapisan lilin, menjadi permukaan yang resistant
terhadap dehidrasi dan memproteksi sel terhadap patogen.
LAMELA TENGAH
• Lamela tengah adalah suatu lapisan tipis
yang berada di antara dinding primer satu sel
dengan sel lain.
• Lapisan tipis ini berupa polisakarida lengket
yang disebut pektin. Umumnya berada dalam
bentuk kalsium pektat.
• Lamela tengah ini melekatkan sel‐sel
tumbuhan menjadi satu.
LAMELA TENGAH
LAMELA TENGAH
• Bila pektin terlarut (dissolved away) maka ikatan
antara sel‐sel menjadi renggang. Hal ini terjadi pada
pematangan buah dan jatuhnya daun dari tangkai.
• Pada pematangan buah, kalsium pektat secara
perlahan berubah bentuk menjadi lebih larut, sel‐sel
menjadi renggang, dan buah menjadi lebih lunak
• Beberapa bakteri dan fungi menjadikan akar tanaman
menjadi lebih lunak, dengan membuat pektin larut
lebih dahulu, setelah itu jaringan akar menjadi lebih
lunak, hingga akhirnya bakteri dan fungi dapat
mengabsorbsi nutrisi sel.
HUBUNGAN ANTAR SEL PADA
TUMBUHAN
• Pada tumbuhan, hubungan
antar sel
dilakukan melalui
plasmodesma
(jamak plasmodesmata).
Dengan adanya
plasmodesmata,
sitoplasma suatu sel dapat
melintas
antar sel. Ini akan menyatukan
sebagian besar tumbuhan itu
menjadi satu rangkaian hidup.
HUBUNGAN ANTAR SEL PADA
TUMBUHAN
• Pada satu plasmodesma mengandung satu struktur pusat
yang padat yang disebut desmotubule, yang merupakan
derivatif dari retikulum endoplasma halus dari kedua sel
yang berdekatan.
• Plasmodesma merupakan suatu saluran yang selalu dalam
keadaan terbuka untuk aliran sitoplasma, sehingga dapat
terjadi aliran protein dan RNA antar sel.
• Pada jaringan yang muda, plasmodesma dapat dilalui oleh
molekul dengan besar mencapai 50 kDa, tetapi untuk
jaringan yang telah tua plasmodesma permiabel hanya
untuk molekul yang maksimal mencapai 1 kDa saja.
• Virus menyerang ke seluruh bagian tumbuhan juga melalui
plasmodema akibat adanya aliran sitoplasma.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH