Anda di halaman 1dari 31

BIOLOGI SEL

04020205

DINDING SEL

RETNO WIDOWATI

Program Studi Biologi
FAKULTAS  BIOLOGI 
UNIVERSITAS  NASIONAL

Cell Membranes and Cell Walls _ Cell Biology.flv


SEL YANG MEMILIKI DINDING
• Sel bakteri,
• Sel fungi
• Sel tumbuhan
FUNGSI DINDING SEL

• Melindungi sel
• Mempertahankan bentuk
• Mencegah penghisapan air secara berlebih
BAGAIMANA MEMPELAJARI DINDING SEL ?

Dapat dilakukan dengan isolasi dinding sel:


• Memperlakukan sel dengan pemberian enzim
atau zat kimia yang dapat melepaskan atau
memisahkan dinding dari protoplasma.
• Menghambat biosintesis dinding sehingga sel
dipaksa menimbun prekursor / prazat
dinding sel.
KOMPONEN DINDING 
SEL BAKTERI
Komponen utamanya adalah peptidoglikan.
Peptidoglikan merupakan rangkaian unit‐unit  Peptidoglycan.flv
N‐acetylglucosamine dan N‐acetylmuramic
acid.
Berdasarkan dindingnya, sel bakteri dapat
dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu
bakteri : 
Gram positif (+)  dan Gram negatif (‐)
KOMPONEN DINDING 
SEL BAKTERI
• Komponen utamanya adalah
peptidoglikan. 
• Peptidoglikan (murein) adalah
polisakarida yang terdiri dari
dua gula turunan yaitu asam‐N‐
asetil glukosamin (NAG) serta
asam N‐asetilmuramat (NAM) 
yang dihubungkan ikatan β‐1,4, 
dan sebuah rantai peptida
pendek yang contohnya terdiri
dari asam amino l‐alanin, d‐
alanin, d‐asam glutamat, dan
http://theses.ulaval.ca/archimede/fichiers/25915/ch01.html
baik l‐lisin atau asam
diaminopimelik (DAP)‐asam
amino.
Retno Widowati
http://nptel.ac.in/courses/102103012/module1/lec1/3.html

https://www.quora.com/Whats‐the‐difference‐between‐the‐cell‐wall‐
of‐gram‐positive‐negative‐bacteria
FUNGI
KOMPONEN DINDING 
SEL FUNGI
• Dunding sel Fungi memiliki komponen utama
• Mannan, suatu polisakarida yang terikat secara
kovalen pada protein
• Chitin / Kitin, polimer berantai panjang dari
asetilglukosamin‐N, sebuah turunan dari
glukosa. Kitin (C8H13O5N)n . Kitin adalah
komponen utama dari dinding sel jamur, 
exoskeleton (kerangka luar) dari arthropoda
seperti crustacea (udang‐udangan seperti
kepiting dan udang) dan serangga.
• β ‐Glucan / β –Glukan, Beta glucan merupakan
suatu substansi yang mengandung suatu
kompleks gula (polisakarida), yang terdiri dari
ß(1 →3)‐D‐glucan dan ß(1 →6)‐D‐glucan.
Dinding Candida
http://www.nature.com/nrmicro/journal/v10/n
2/fig_tab/nrmicro2711_F2.html
KOMPONEN DINDING 
SEL FUNGI

http://www.nature.com/nrmicro/journal/v1
4/n3/fig_tab/nrmicro.2015.21_F3.html
Fungal cell wall composition

• The cell wall structures of selected fungal cells are depicted schematically showing 
the various layers. The core inner skeletal layer is comprised of the highly pro‐
inflammatory β‐1,3‐glucan, β‐1,6‐glucan and chitin. a | In the cell walls of Candida
species, the outer layer comprises mainly pro‐inflammatory O‐linked mannans, N‐
linked mannans and phosphorylated mannans. b | Recent genomics analysis 
suggests that Pneumocystis spp. lack the enzymes that are required to synthesize 
chitin and the outer chain N‐mannans, but have an outer wall with core N‐mannan
and O‐mannan proteins136. c,d | The conidial spore wall of Aspergillus spp. consists 
of an immunologically inert outer hydrophobin rodlet layer and includes an inner 
melanin layer (part c), whereas the hyphae of Aspergillus fumigatus have a typical 
inner cell wall composition but have α‐1,3‐glucan, galactomannan and 
galactosaminoglycan (GAG) in the outer cell wall, along with a reduced amount of 
glycoprotein compared with the walls of Candida species (part d). e | The cell wall 
of Cryptococcus is surrounded by a thick capsule of glucuronoxylomannan (GXM) 
and galactoxylomannan (GalXM), which is sloughed off in large quantities and can 
inhibit phagocyte function, and the inner wall has a layer of melanin. f | The 
hyphae of Histoplasma capsulatum and other dimorphic fungi (such as 
Blastomyces dermatitidis) have an outer layer of α‐1,3‐glucan that shields β‐1,3‐
glucan in the inner cell wall from detection by the host immune system.

http://www.nature.com/nrmicro/journal/v14/
n3/fig_tab/nrmicro.2015.21_F3.html
DINDING 
SEL TUMBUHAN
• Dinding sel tumbuhan tinggi dibedakan atas dinding primer dan dinding
sekunder berdasarkan komposisi kimia dan penempatan mikrofibril yang 
khas.

http://www.tutorvista.com/content/biology/biology‐iii/cell‐
organization/cell‐wall.php
https://www.ccrc.uga.edu/~mao/intro/ouline.htm
DINDING 
SEL TUMBUHAN
• Dinding primer, disekresi oleh sel tumbuhan muda pada akhir
pembelahan sel hingga sel berhenti tumbuh. Dindingnya relatif
tipis dan lentur. Penempatan mikrofibrilnya acak, tidak erat dan 
tersebar, tak memiliki pola tertentu. Ruang di antara mikrofibril
diisi oleh protein, air dan bahan dinding lainnnya.
• Dinding sekunder, disekresi oleh sel tumbuhan dewasa yang yang
telah berhenti pertumbuhannya. Dinding relatif lebih tebal, 
berlapis‐lapis dan kuat. Penempatan mikrofibrilnya rapat dan 
sejajar, tampak teratur, kadar selulosanya lebih tinggi.

• Dinding sel tumbuhan merupakan polisakarida yang terdiri dari 
selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
KOMPONEN DINDING 
SEL TUMBUHAN

http://www.sigmaaldrich.com/life‐
science/metabolomics/enzyme‐explorer/learning‐
center/lysing‐enzymes.html
http://www.uky.edu/~dhild/biochem/11B/lect11B.html
KOMPONEN DINDING 
SEL TUMBUHAN

https://www.researchgate.net/figure/2249328
41_fig2_Figure2‐Plant‐cell‐wall‐structure‐
Diagrammatic‐representation‐of‐the‐major‐
structural
http://www.sigmaaldrich.com/life‐
science/metabolomics/enzyme‐
explorer/learning‐center/lysing‐enzymes.html
(a) (b) (c)

Mikrograf elektron dinding sel tumbuhan (Thorpe, 1984)


– (a) Dinding sel primer dan lamela tengah
– (b) Selulosa dinding sel primer
– (c) Selulosa dinding sel sekunder

Retno Widowati
Pembentukan Dinding Sel Tumbuhan

https://www.ccrc.uga.edu/~mao/intro/ouline.htm
SELULOSA
– Merupakan produk terbanyak dari polisakarida 
yang ada di muka bumi ini.
– Merupakan polimer linear glukosa yang terikat 
dengan ikatan β‐1,4‐glikosidik.
– Antara 8.000 hingga 15.000 unit glukosa 
membentuk rantai molekul selulosa.

• Lebih kurang 2.000 rantai molekul selulosa berjajar 
dalam suatu kelompok dengan diameter 100 – 250 
Ǻ membentuk mikrofibril.
Perbandingan struktur glikogen, tepung dan selulosa (Karp, 2002)
HEMISELULOSA
– Merupakan heteropolimer
dan molekulnya memiliki
banyak cabang.
– Unit pembentuknya berupa
Xylan, Glucomannan, 
Galactoglucomannan dan
Xyloglucan.
– Salah satu fungsi dari
hemiselulosa adalah
sebagai pembungkus
mikrofibril selulosa
Hemiselulosa (Karp, 2002)
PEKTIN DAN KOMPONEN LAIN
PEKTIN
– Merupakan kelompok polisakarida yang sangat besar variasi
strukturnya.
– Sering hadir dalam bentuk Calcium Pectate.

KOMPONEN LAIN
• Selain dari komponen utama polisakarida, pada dinding sel juga
terdapat komponen nonpolisakarida, yaitu berupa :
• Lignin, yang merupakan hasil polimerisasi dari Coumaryl Alcohol, 
Coniferyl Alcohol, dan Synapyl Alkohol.
• Cutin, yang memiliki C16‐C18 hydroxy fatty acids. Polimer ini
tertanam dengan lapisan lilin, menjadi permukaan yang resistant 
terhadap dehidrasi dan memproteksi sel terhadap patogen.
LAMELA TENGAH
• Lamela tengah adalah suatu lapisan tipis 
yang berada di antara dinding primer satu sel
dengan sel lain.
• Lapisan tipis ini berupa polisakarida lengket
yang disebut pektin. Umumnya berada dalam
bentuk kalsium pektat.
• Lamela tengah ini melekatkan sel‐sel 
tumbuhan  menjadi satu.
LAMELA TENGAH
LAMELA TENGAH
• Bila pektin terlarut (dissolved away) maka ikatan 
antara sel‐sel menjadi renggang. Hal ini terjadi pada 
pematangan buah dan jatuhnya daun dari tangkai.
• Pada pematangan buah, kalsium pektat secara 
perlahan berubah bentuk menjadi lebih larut, sel‐sel 
menjadi renggang, dan buah menjadi lebih lunak
• Beberapa bakteri dan fungi menjadikan akar tanaman 
menjadi lebih lunak, dengan membuat pektin larut 
lebih dahulu, setelah itu jaringan akar menjadi lebih 
lunak, hingga akhirnya bakteri dan fungi dapat 
mengabsorbsi nutrisi sel.
HUBUNGAN ANTAR SEL PADA 
TUMBUHAN
• Pada tumbuhan, hubungan
antar sel
dilakukan melalui
plasmodesma
(jamak plasmodesmata). 
Dengan adanya
plasmodesmata, 
sitoplasma suatu sel dapat
melintas
antar sel. Ini akan menyatukan 
sebagian besar tumbuhan itu 
menjadi satu rangkaian hidup.
HUBUNGAN ANTAR SEL PADA 
TUMBUHAN
• Pada satu plasmodesma mengandung satu struktur pusat 
yang padat yang disebut desmotubule, yang merupakan 
derivatif dari retikulum endoplasma halus dari kedua sel
yang berdekatan. 
• Plasmodesma merupakan suatu saluran yang selalu dalam 
keadaan terbuka untuk aliran sitoplasma, sehingga dapat 
terjadi aliran protein dan RNA antar sel. 
• Pada jaringan yang muda, plasmodesma dapat dilalui oleh 
molekul dengan besar mencapai 50 kDa, tetapi untuk 
jaringan yang telah tua plasmodesma permiabel hanya 
untuk molekul yang maksimal mencapai 1 kDa saja.
• Virus menyerang ke seluruh bagian tumbuhan juga melalui 
plasmodema akibat adanya aliran sitoplasma.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai