Anda di halaman 1dari 278

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

DI SD 1 BANTUL

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta


untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh :
Kurnia Nur Rochmah
NIM 13108244001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

i
PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
DI SD 1 BANTUL

Oleh:

Kurnia Nur Rochmah


NIM 13108244001

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Usaha Kesehatan


Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan kegiatan UKS.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah
tim pelaksana UKS SD 1 Bantul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model
Miles and Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber dan
teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporan kegiatan UKS sebagian besar sudah berjalan dengan baik
dan sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan UKS yang ada. Akan tetapi masih ada
beberapa kegiatan yang belum terlaksana sepenuhnya (moniroring dan evaluasi)
dikarenakan kesibukan tim pelaksana UKS sehingga diperlukan peningkatan kinerja
terhadap tim pelaksana UKS di SD 1 Bantul.

Kata kunci : pelaksanaan, UKS, SD 1 Bantul

ii
THE IMPLEMENTATION OF SCHOOL HEALTH ENTERPRISE (UKS) IN SD
1 BANTUL

By:

Kurnia Nur Rochmah


NIM 13108244001

ABSTRACT

This study aim to describe the implementation of School Health Enterprises


(UKS) in SD 1 Bantul that consists of planning, implementing, monitoring,
evaluating, and reporting of UKS activities.
Qualitative approach was used in this research. The subject of this research
was the implementer team of UKS in SD 1 Bantul. The data collection techniques
were observation, interview, and documentation. The data were analyzed by using
Miles and Huberman model that were data collection, data reduction, data
presentation, and conclusion. The validity of data was obtained by triangulation
source and technique.
The results of this study show that the implementation of School Health
Enterprises (UKS) in SD 1 Bantul that consists of planning, implementing,
monitoring, evaluating and reporting of UKS activities mostly has done well and
accordance with the existing UKS implementation manual book. However, there
were some activities that have not been fully implemented (monitoring and
evaluating) due to the business of the UKS implementer team so that it was necessary
to improve the performance of the UKS implementer team in SD 1 Bantul.

Keywords: implementation, UKS, SD 1 Bantul

iii
iv
v
vi
MOTTO

“Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak”


(Mahatma Gandhi)

“Lingkungan yang bersih dan sehat dimulai dari diri sendiri,


lingkungan kita sendiri, kita jangan hanya jadi penonton
tapi juga jadi pelaku demi anak cucu kita”
(Ani Yudhoyono)

vii
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-
Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini. Skripsi ini saya
persembahkan kepada:

1. Keluargaku yang telah memberikan dukungan moral maupun material kepada saya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta
3. Nusa, Bangsa, dan Agama

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Tugas
Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul” dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir
Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak
lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Banu Setyo Adi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing TAS yang telah banyak
memberikan semangat, dorongan, dan bimbingan selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
2. Banu Setyo Adi, M.Pd, Haryani, M.Pd, Dr. Dra. Sumaryanti, M.S., selaku Ketua
Penguji, Sekretaris, dan Penguji Utama yang sudah memberikan koreksi
perbaikan secara komprehensif terhadap TAS ini.
3. Suparlan, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar beserta dosen dan
staf yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama proses penyusunan
proposal sampai dengan selesainya TAS ini.
4. Dr. Haryanto, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta yang telah memberikan persetujuan pelaksanaan Tugas Akhir Skripsi.
5. Umi Fatonah, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD 1 Bantul yang telah memberikan
ijin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi ini.
6. Umi Fatonah, M.Pd, Suginiati, S.Pd, Anang Rahmat, S.Pd, dan Sudaryanti, S.Pd
selaku Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul yang telah memberikan bantuan
memperlancar pengambilan data selama proses penelitian Tugas Akhir Skripsi
ini.
7. Kedua orang tuaku, Alm. Nuron Efendi, S.Pd dan Maria Widiyani, S.Pd yang
telah dan selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa untukku.

ix
8. Kakakku, Yulia Effriani, S.Pd, Dennis Noor Indra Aldi, Arif Novianto,
S.ST.Par, dan Risbiyanti, A.Md yang selalu mendorong dan memotivasi dalam
mengerjakan Tugas Akhir Skripsi.
9. Sahabatku, Alfian Riyan Mardani, Euginia Armatika, Yulia Muharomah,
Dwiwanti Purnamasari, S.Pd, dan Endar Dwi Jayanti, S.Pd yang telah
memberikan dukungan, motivasi, dan membantu selama proses penyusunan
Tugas Akhir Skripsi ini.
10. Teman – teman PGSD Angkatan 2013 Kelas B, yang telah mendukung dan
memotivasi untuk segera menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini.
11. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak diatas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan
Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca atau
semua pihak lain yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 19 September 2017


Penulis,

Kurnia Nur Rochmah


NIM. 13108244001

x
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ v
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... .viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 7
C. Fokus Penelitian ......................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis....................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Teori ........................................................................................... 10
1. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) .......................................... 10
2. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ............................................... 12
3. Maksud dan Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ............................ 12
4. Sarana dan Prasarana UKS ..................................................................... 13
5. Struktur Organisasi Usaha Kesehatan Sekolah ........................................ 14
6. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS ........................................ 15
7. Pengelolaan UKS.................................................................................... 15
B. Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah ....................................................... 16
1. Perencanaan............................................................................................ 16
2. Pelaksanaan ............................................................................................ 18
3. Monitoring ............................................................................................. 24
4. Evaluasi .................................................................................................. 25
5. Pelaporan................................................................................................ 28

xi
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 28
D. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 29
E. Pertanyaan Penelitian .................................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 32
B. Setting Penelitian ........................................................................................ 33
C. Objek dan Subjek Penelitian ....................................................................... 33
D. Sumber Data............................................................................................... 33
E. Instrumen Penelitian ................................................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 34
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 36
H. Keabsahan Data........................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40
1. Deskripsi SD 1 Bantul ............................................................................ 40
2. Lokasi Penelitian .................................................................................... 41
3. Visi dan Misi SD 1 Bantul ...................................................................... 42
4. Usaha Kesehatan Sekolah SD 1 Bantul ................................................... 42
5. Visi, Misi, dan Motto UKS SD 1 Bantul ................................................. 43
6. Tujuan UKS SD 1 Bantul ....................................................................... 44
7. Sasaran UKS SD 1 Bantul ...................................................................... 45
8. Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di SD 1 Bantul ........................... 45
B. Pembahasan ................................................................................................ 56
C. Keterbatasan Penelitian............................................................................... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan .................................................................................................... 65
B. Saran .......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 68


LAMPIRAN ........................................................................................................ 70

xii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Kisi – Kisi Instrumen Penelitian Pelaksanaan Program UKS ...............35
Tabel 2. Pembahasan Hasil Penelitian ...............................................................58

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alur Evaluasi ............................................................................. 27
Gambar 2. Komponen Analisis Data 1 ........................................................ 36
Gambar 3. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ...................................... 39
Gambar 4. Susunan Tim Pelaksana UKS ..................................................... 46
Gambar 5. Rencana Kegiatan UKS ............................................................. 48
Gambar 6. Pendidikan Kesehatan oleh Ibu Kepala Sekolah ......................... 50
Gambar 7. Pelayanan Kesehatan oleh Guru UKS ........................................ 52
Gambar 8. Pembiasaan yang dilakukan dalam Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat ........................................................................... 54
Gambar 9. Kenang – kenangan Pemenang LSS ........................................... 258
Gambar 10. Ruang UKS SD 1 Bantul ........................................................... 258
Gambar 11. Ruang UKS Tampak Dalam ....................................................... 258
Gambar 12. Alat Kesehatan .......................................................................... 258
Gambar 13. Obat - obatan ............................................................................. 258
Gambar 14. Almari Baju Dokter Kecil .......................................................... 258
Gambar 15. Pemeriksaan Kebersihan Kuku .................................................. 259
Gambar 16. Pendidikan Kesehatan oleh Guru Kelas ...................................... 259
Gambar 17. Pelayanan Kesehatan oleh Guru Kelas ....................................... 259
Gambar 18. Kantin Sehat .............................................................................. 259
Gambar 19. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir ............................ 259
Gambar 20. Jumat Bersih .............................................................................. 259
Gambar 21. Kamar Mandi............................................................................. 260
Gambar 22. Kebun Sekolah .......................................................................... 260
Gambar 23. Tempat Sampah ......................................................................... 260
Gambar 24. Kegiatan Gosok Gigi Bersama ................................................... 260

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Pedoman Observasi ................................................................. 71
Lampiran 2. Hasil Observasi ....................................................................... 73
Lampiran 3. Panduan Wawancara ............................................................... 83
Lampiran 4. Hasil Wawancara .................................................................... 86
Lampiran 5. Reduksi Wawancara ................................................................ 102
Lampiran 6. Catatan Lapangan .................................................................... 119
Lampiran 7. Triangulasi Data ...................................................................... 128
Lampiran 8. SK Tim Pelaksana ................................................................... 132
Lampiran 9. Notulensi Rapat ....................................................................... 136
Lampiran 10. Laporan Pelaksanaan Tim Pelaksana UKS .............................. 149
Lampiran 11. Dokumentasi ........................................................................... 258
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian (UNY) .................................................... 261
Lampiran 13. Surat izin Penelitian (Bappeda Kab. Bantul) ............................ 262
Lampiran 14. Surat Keterangan Penelitian .................................................... 263

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak – anak merupakan investasi bangsa yang masih berada dalam masa

pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani, rohani atau mental maupun sosial.

Pada masa pertumbuhan dan perkembangannya, anak – anak perlu mendapatkan

pendidikan dan kesehatan yang mendukung proses pertumbuhan dan

perkembangan tersebut. Pendidikan dan kesehatan berkaitan dalam upaya

peningkatan kualitas manusia, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui

sekolah atau lembaga pendidikan.

Sekolah merupakan lembaga formal, tempat anak didik memperoleh

pendidikan dan pengajaran yang disampaikan oleh guru. Sekolah mempersiapkan

anak didik memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang akan digunakan

untuk meningkatkan kualitas hidupnya di dalam lingkungan masyarakat.

Sehubungan dengan ini, bidang Pendidikan dan Kesehatan mempunyai peranan

yang besar karena secara organisator sekolah berada di Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan, sedangkan secara fungsional Departemen Kesehatan

bertanggung jawab atas kesehatan anak didik (Poernomo, 1977: 16 – 17). Undang

– Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2013 Pasal 3 disebutkan

bahwa tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Guna mendukung

terciptanya peserta didik yang sehat, sekolah dapat merealisasikan dengan

1
mengaktifkan program usaha kesehatan sekolah yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan yang optimal sehingga dapat memaksimalkan potensi

dan prestasi peserta didik untuk belajar.

Adanya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada peserta didik (usia sekolah)

sebagai salah satu usaha yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis

dan optimal apabila mereka dalam kondisi sehat. Hal tersebut akan menjadikan

peserta didik menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan

kualitas sumber daya manusia Indonesia memerlukan berbagai upaya yang antara

lain melalui upaya pendidikan dan kesehatan. Sehari - hari anak – anak

menghabiskan waktu belajarnya di sekolah dari jam 07.00 sampai dengan jam

11.30 untuk anak yang berada di kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V,

dan VI mereka menghabiskan waktu dari jam 07.00 sampai dengan jam 13.00.

Rata – rata mereka akan menghabiskan waktu kurang lebih 5 jam sehari di

sekolah untuk mendapatkan pendidikannya sehingga perlu di tunjang dengan

adanya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang mendukung proses belajar

mengajar di sekolah.

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan saluran utama pendidikan

kesehatan yang berada di sekolah atau lembaga pendidikan untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup bersih dan

sehat, yang nantinya akan menghasilkan peningkatan derajat kesehatan pada anak

didik secara optimal. Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan pada semua jenjang

pendidikan baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dari tingkat Sekolah Dasar

2
(SD) sampai pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Prioritas pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah diberikan pada tingkat Sekolah Dasar, mengingat

bahwa SD merupakan dasar dari sekolah – sekolah lanjutan, tanpa mengabaikan

pelaksanaannya di sekolah – sekolah lanjutan (Poernomo, 1977: 16).

Program Usaha Kesehatan Sekolah memiliki peranan untuk meningkatkan

kemampuan hidup bersih dan sehat bagi peserta didik dengan menanamkan

prinsip – prinsip sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat di sekolah yang disebut

dengan TRIAS UKS. Program TRIAS UKS yang pertama adalah pendidikan

kesehatan. Pelaksanaan pendidikan kesehatan mempunyai tujuan untuk

menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak – didik agar dapat turut

bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya serta lingkungannya dan ikut aktif

dalam usaha – usaha kesehatan ( Poernomo, 1977: 21). Program yang kedua yaitu,

pelayanan kesehatan. Ada beberapa tujuan dalam pelaksanaan program ini, antara

lain mengikuti partumbuhan dan perkembangan anak – didik, mengetahui

kelainan atau gangguan kesehatan sedini mungkin, pencegahan penyakit menular,

pengobatan secepat – cepatnya, dan rehabilitasi. Ananto (1996: 29) lingkungan

sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung

tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat peserta didik serta meminimalkan

pengaruh negatif yang dapat merusak. Program ketiga yaitu, pembinaan

lingkungan sekolah yang sehat. Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani bagi peserta

didik.

3
Mengingat pentingnya peranan Usaha Kesehatan Sekolah untuk mendukung

pertumbuhan dan perkembangan anak. Sejak tahun 1984 dengan dikeluarkannya

SKB 4 Menteri (Departemen Kesehatan, Departemen Agama, Departemen

Pendidikan Nasional dan Departemen Dalam Negeri) program UKS mulai

diterapkan secara terintegrasi dengan lintas sektor terkait, yang selanjutnya pada

tahun 1991 dilakukan Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Nasional. Lomba

Sekolah Sehat dilaksanakan setiap tahun oleh Tim Pembina UKS tingkat pusat.

Hal-hal yang dinilai dalam Lomba Sekolah Sehat antara lain Trias UKS dan

Sarana Prasana Sekolah; Pengetahuan dan sikap peserta didik; Upaya dan

komitmen Kepala Sekolah; serta Kinerja Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah.

Guru menjadi ujung tombak dalam upaya mendukung pertumbuhan dan

perkembangan anak. Guru kelas di sekolah dasar mempunyai peranan untuk

mendidik, mengajar, melatih, serta melatih siswa dalam berbagai hal. Selain itu,

setiap hari guru kelaslah yang akan bertemu dengan siswanya dalam berbagai

mata pelajaran. Guru kelas akan menjadi tempat mengadu siswanya dalam

berbagai kesulitan termasuk ketika siswa sakit, sehingga guru kelas juga perlu

mengetahui tentang pelaksanaan usaha kesehatan sekolah.

Salah satu kabupaten yang dimiliki oleh Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta adalah Kabupaten Bantul. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota

Yogyakarta, Kabupaten Sleman di utara, Kabupaten Gunung Kidul di timur,

Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Moto

kabupaten ini adalah Projotamansari singkatan dari Produktif-Profesional, Ijo

royo royo, Tertib, Aman, Sehat, dan Asri. Dilihat dari implementasi kebijakan

mengenai Usaha Kesehatan Sekolah di Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul

4
dapat dikatakan baik, terbukti berdasarkan adanya program sekolah sehat yang

dilombakan setiap tahunnya mulai dari tingkat kecamatan, tingkat kabupaten,

tingkat propinsi, hingga tingkat nasional. Pada tahun 2013 sampai dengan tahun

2015, sekolah di wilayah Kabupaten Bantul berhasil menjadi juara di tingkat

nasional untuk kategori kinerja terbaik (best performance) dan kategori

pencapaian terbaik (best achievement). SD Negeri Tamanan Kecamatan

Banguntapan Bantul meraih juara 1 tingkat nasional pada kategori pencapaian

terbaik pada tahun 2013. Sedangkan pada tahun 2014, SD Negeri Ngrukeman

Kecamatan Kasihan Bantul berhasil meraih juara 1 tingkat nasional kategori

kinerja terbaik (Depkes.go.id)

Pada tahun 2015, SD 1 Bantul menjadi jawara dalam Lomba LSS yang ke-

25 pada kategori pencapaian terbaik, ini hasil penilaian dari tim pusat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia serta tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pusat

bekerja sama dengan Pembina UKS tingkat provinsi, dan kabupaten/kota.

(http://dikdas.bantulkab.go.id, 2015). Salah satu aspek yang menjadi penilaian

dalam Lomba Sekolah Sehat adalah aspek Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yaitu

tentang pelaksanaan UKS serta sarana dan prasarana yang terdapat di SD 1

Bantul.

Observasi pra penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2016 untuk

mengetahui Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar 1 Bantul yang selanjutnya

di sebut dengan SD 1 Bantul. SD 1 Bantul merupakan sekolah dasar negeri yang

beralamat di Jalan Gatot Subroto, Mandingan, Ringinharjo, Bantul, Bantul, DIY.

Pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul pertama kali dilaksanakan pada tahun 1992.

5
Pada waktu itu pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul masih sangat sederhana

dikarenakan keterbatasan dana dan sarana yang ada. Saat ini UKS di SD 1 Bantul

memiliki ruang UKS yang memadai beserta sarana dan prasarana yang sesuai

dengan standar yang diperlukan berdasarkan standar nasional yang ada. SD 1

Bantul memiliki TIM UKS yang terdiri dari Kepala Sekolah dan Guru – Guru

yang berkomitmen dalam memajukan UKS di SD 1 Bantul. TIM UKS SD 1

Bantul telah mendapatkan banyak penghargaan dari berbagai lomba yang pernah

diikuti disetiap tahunnya baik dari pelaksanaan UKS maupun Dokter Kecil yang

ada di SD 1 Bantul. Usaha yang dilakukan sekolah untuk mendapatkan gelar juara

LSS tidaklah mudah, diawali dengan pembentukan tim UKS sekolah, kemudian

mengikuti dan menjuarai Lomba Tingkat Tuti Barat, Tingkat Kabupaten, hingga

Tingkat Propinsi sehingga SD 1 Bantul dapat menjadi Juara LSS Tingkat

Nasional pada tahun 2015.

Meskipun SD 1 Bantul telah menjuarai lomba sekolah sehat tingkat

nasional, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan masih terdapat

kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan UKS antara lain kurangnya sosialisasi

dari puskesmas maupun dinas pendidikan mengenai program – program UKS

kepada guru maupun siswa meskipun pihak sekolah telah mengupayakan agar

dapat dilakukan sosialisasi yang berkesinambungan, serta masih rendahnya peran

masyarakat dalam program UKS di SD 1 Bantul. Selain kendala tersebut,

keberhasilan yang telah di peroleh SD 1 Bantul tidak disebarluaskan kepada

sekolah yang berada dalam satu kabupaten maupun ke daerah lain yang masih

menjadi satu wilayah yaitu wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selama ini,

masih terdapat sekolah yang beranggapan bahwa pelaksanaan UKS hanya sebatas

6
pada adanya ruang UKS saja serta masih minimnya sarana prasarana sehingga

pelaksanaan UKS belum sepenuhnya berjalan.

Berdasarkan pernyataan di atas, SD 1 Bantul layak dijadikan sebagai model

atau percontohan pelaksana usaha kesehatan sekolah untuk sekolah – sekolah lain

yang belum melaksanakan usaha kesehatan sekolah dengan baik. Demikian

nantinya sekolah – sekolah lain dapat melaksanakan usaha kesehatan sekolah

seperti yang dilaksanakan di SD 1 Bantul. Berangkat dari hal tersebut, peniliti

ingin melakukan penelitian kualitatif deskriptif dengan judul “PELAKSANAAN

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Beberapa SD yang pernah diobservasi belum melaksanakan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan UKS

2. Masih minimnya sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di

SD yang pernah diobservasi

3. Tidak tersedianya waktu khusus dalam pelaksanaan UKS, sehingga menjadi

kendala tersendiri bagi pelaksana UKS dalam melaksanakan perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan UKS

C. Fokus Penelitian

Untuk memfokuskan kajian dalam penelitian ini, maka permasalahan yang

akan diteliti oleh peneliti perlu dibatasi sehingga masalah yang dijadikan objek

penelitian akan lebih terarah dan mendalam pengkajiannya. Dalam penelitian ini

SD 1 Bantul merupakan SD yang melaksanakan UKS dengan baik sehingga ingin

7
diteliti sebagai model bagi SD lainnya maka masalah dibatasi pada Pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pelaksanaan Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul.

F. Manfaat Penelitian

Dengan diketahui hasil penelitian ini, maka dapat dimanfaatkan sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini adalah memberi sumbangan pemikiran untuk kemajuan dalam

bidang kesehatan di lingkungan sekolah khususnya peningkatan derajat kesehatan

siswa serta perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru

Guru dapat lebih memahami arti penting kesehatan dan meningkatkan peran

UKS bagi peserta didik maupun semua masyarakat di lingkungan sekolah.

b. Bagi lembaga pendidikan / Sekolah

8
Lembaga pendidikan atau sekolah dapat menjadikan sebagai contoh atau

pedoman dan bahan pertimbangan untuk lebih meningkatkan pelaksanaan

program UKS di SD khususnya dan sekolah lain pada umumnya.

c. Bagi orang tua dan masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk ikut

berpartisipasi dalam kegiatan UKS.

9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) ialah usaha kesehatan masyarakat yang

dijalankan di sekolah – sekolah, dengan sasaran utama anak – anak sekolah dan

lingkungannya (Soenarjo, 2008: 4). Poernomo (1977: 16) menyatakan bahwa

Usaha Kesehatan Sekolah ialah Usaha Kesehatan Masyarakat yang dijalankan di

sekolah – sekolah dengan anak – didik beserta lingkungan hidupnya sebagai

sasaran utama. Tim Pembina UKS Pusat (2007: 7) yang dimaksud Usaha

Kesehatan Sekolah adalah segala usaha yang dilakukan untuk meningkatkan

kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan mulai

dari TK / RA sampai SMA / SMK / MA / MAK. Usaha Kesehatan Sekolah adalah

merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan

derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin (Ananto, dkk, 1996: 1).

Berdasarkan ketiga pendapat di atas, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat

didefinisikan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan

derajat kesehatan yang dijalankan di semua jenjang pendidikan dengan sasaran

peserta didik, sekolah maupun warga sekolah, dan masyarakat lingkungan

sekolah.

Peserta didik yang dimaksud adalah semua anak yang mengikuti pendidikan

atau bersekolah. Sedangkan sekolah yang dimaksud adalah TK, RA, SD, MI,

SMP, MTs, SMA, SMK, MA, serta satuan pendidikan keagamaan yang sederajat

dan setara termasuk juga pondok pesantren baik jalur pendidikan formal maupun

10
non formal. Warga sekolah yang dimaksud adalah setiap orang yang terlibat

dalam proses belajar mengajar di sekolah. Masyarakat Lingkungan Sekolah

adalah seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga

sekolah, misalnya orang tua atau wali murid.

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan

untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat, derajat kesehatan, serta perilaku

hidup bersih dan sehat peserta didik sedini mungkin. Usaha Kesehatan Sekolah

yang selanjutnya disebut UKS dijalankan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD)

sampai sekolah lanjutan. Sekarang pelaksanaannya diutamakan di sekolah –

sekolah dasar (Soenarjo, 2008 :4).

Pelaksanaan UKS diutamakan di sekolah – sekolah dasar karena Sekolah

Dasar merupakan komunitas atau kelompok yang sangat besar, rentan terhadap

berbagai penyakit karena mengingat daya tahan tubuh peserta didik di sekolah

dasar yang belum terlalu kebal seperti sekolah menengah pertama maupun

sekolah menengah atas. Selain itu, sekolah dasar merupakan dasar dari pendidikan

selanjutnya. Meskipun demikian bukan berati mengabaikan pelaksanaan UKS di

sekolah – sekolah lanjutan.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan dan wadah formal yang berusaha

melaksanakan proses peningkatan derajat kesehatan dan perubahan perilaku hidup

bersih dan sehat melalui proses pendidikan dengan tujuan untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan derajat bangsa dalam segala bidang.

Saryono, Rahmawati, D & Purnama, I (2007: 95) UKS memiliki manfaat

langsung terhadap peningkatan kesehatan anak sekolah, dan memiliki potensi

besar dalam menyukseskan program peningkatan derajat kesehatan kesehatan

11
secara lebih luas. Sekolah menjadi media yang sangat penting untuk menyalurkan

segala bentuk pembaruan tata cara dan kebiasaan hidup yang sehat, agar lebih

mudah tertanam pada diri anak – anak jika penanamannya dimulai sejak dini.

2. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah masyarakat sekolah yang

terdiri dari anak – didik, guru, dan petugas sekolah lainnya (Poernomo, 1977: 16).

Menurut Tim Pembina UKS Pusat (2007: 9), sasaran UKS meliputi:

a. Sasaran Primer : peserta didik


b. Sasaran Sekunder: guru, pamong belajar / tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan, serta TP UKS
di setiap jenjang.
c. Sasaran Tersier : lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah sampai
pada sekolah lanjutan tingkat atas, termasuk satuan
pendidikan luar sekolah dan perguruan agama serta
pondok pesantren beserta lingkungannya.

Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai

dengan tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SLTP, dan SLTA) termasuk

peserta didik di perguruan agama beserta lingkungannya (Ananto,1996: 4).

Beberapa pendapat ahli di atas, sasaran UKS dapat didefinisikan bahwa secara

umum sasaran UKS adalah masyarakat sekolah yang terdiri dari peserta didik,

guru – guru termasuk kepala sekolah, dan petugas – petugas sekolah lainnya di

semua jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, dan lembaga perguruan

agama lainnya yang sederajat.

3. Maksud dan Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

Poernomo (1977: 18) maksud dan tujuan UKS adalah mencapai keadaan

kesehatan anak yang sebaik – baiknya. Ananto (1996: 3) membagi tujuan UKS

menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

12
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis secara optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik yang di dalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahun, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta peserta didik berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan;
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial; dan
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk
penyalahgunaan narkotika, obat – obatan dan bahan berbahaya, alcohol
(minuman keras), rokok dan sebagainya.
Candrawati, E &Widiani, E (2015: 15) tujuan UKS adalah meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan perilaku hidup
bersih jasmani dan rohani sehingga anak didik dapat tumbuh berkembang secara
harmonis dan optimal seiring dengan kemandirian dalam beraktifitas dan pada
akhirnya menjadi manusia yang lebih berkualitas.

Beberapa pendapat di atas dapat sisimpulkan bahwa, maksud dan tujuan

UKS adalah untuk mencapai keadaan kesehatan anak dan meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, serta dapat

meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga diharapkan setiap anak

mempunyai kesempatan tumbuh dan berkembang secara harmonis dan dapat

belajar secara efisien dan optimal.

4. Sarana dan Prasarana UKS

Sarana dan prasarana merupakan hal penting dalam menunjang sebuah

tujuan dan pelaksanaan UKS di Sekolah dasar. Menurut Inuryanto (2011: 13 – 14)

sarana dan prasarana UKS meliputi:

1) Ruang UKS atau Klinik sekolah

2) Alat-alat pemeriksaan yang diperlukan

3) Alat-alat P3K

4) Obat-obatan sehari-hari yang diperlukan.

13
Berdasarkan kelengkapanya dibagi menjadi:

a. Sarana dan Prasarana Sederhana meliputi:


1) Tempat tidur
2) Alat ukur berat badan dan tinggi badan, Snellen Chart
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, parasetamol)
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi:
1) TempaTimbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart
2) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, parasetamol)
3) Lemari obat, buku rujukan KMS, poster, struktur organisasi,jadwal piket,
tempat cuci tangan, data kesakitan murid.
c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi:
1) Tempat tidur
2) Alat ukur berat badan dan tinggi badan, Snellen Chart
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, parasetamol)
4) Lemari obat, buku rujukan KMS, media Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE), struktur organisasi, jadwal piket, tempat cucitangan, data kesakitan
murid.
5) Peralatan gigi dan unit gigi
6) Contoh-contoh model organ tubuh
7) Alat peraga kesehatan

5. Struktur Organisasi Usaha Kesehatan Sekolah

Tim Pembina UKS Pusat (2012: 3-4), UKS memiliki struktur organisasi

Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS yang sesuai dengan Departemen

Kesehatan RI dari Tingkat Pusat, Tingkat Provinsi, Tingkat

Kabupaten/Kotamadya. Semua tingkatan tersebut memiliki tugas dan tanggung

jawab dalam sistem kerjasama, sehingga dapat mengoptimalkan sistem oprasional

UKS.

a. Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan yaitu bertugas langsungmembina

sekolah/madrasah di wilayah kerjanya sebagai berikut:

Ketua : Camat
Ketua I : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat
Kecamatan
Ketua II : Kepala Puskesmas
Ketua III : Penilik/Pendais/Pergurais/PPA/KUA
Ketua IV : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan
Ketua V : Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan
Sekretaris : Sekretaris Kecamatan

14
Anggota : * Kantor Kecamatan
* Puskesmas
* Kementerian Agama
* PKK Kecamatan

b. Tim Pelaksana UKS, yaitu:

Pembina : Lurah / Kepala Desa


Ketua : Kepala Sekolah / Madrasah
Sekretaris I: Guru Pembina UKS / Pembina UKS
Sekretaris II: Ketua Komite Sekolah / Madrasah
Anggota : 1) Komite Sekolah / Madrasah
2) Petugas UKS Puskesmas
3) Guru
4) Siswa

6. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS

Dalam Usaha Kesehatan Sekolah sangat diperlukan pembinaan

danpengembangan dari usaha tersebut.Sehingga semua aspek berpengaruh

terhadap optimalnya kinerja UKS, dapat terbentuk dan terlaksana sesuai dengan

tujuan. Menurut Tim Pembina UKS Pusat (2012: 5), meliputi: program

pembinaan peserta didik, program pembinaan pembina UKS (ketenagaan),

program pembinaan sarana dan prasarana pendidikan dan pelayanan kesehatan,

program pembinaan lingkungan, dan program pengembangan.

7. Pengelolaan UKS

Tim Pembina UKS Pusat (2012: 6-32) bahwa cara pengelolaan UKS di

sekolah terdiri dari:

a. Penyusunan rencana Kegiatan UKS terdiri dari pembentukan tim pelaksana

UKS, dan penyusunan rencana kegiatan UKS yang meliputi: Dana kegiatan

UKS, perencanaan sarana dan prasarana dan organisasi Tim Pelaksana UKS.

b. Pelaksanaan program TRIAS UKS yang meliputi: Pendidikan Kesehatan,

Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan lingkungan Sekolah Sehat.

15
c. Monitoring atau pengontrolan terhadap kegiatan yang dilaksanakan dari

program UKS. Program pengelolaan UKS senantiasa sesuai dengan

kebutuhan, maka umpan balik dari lapangan sangat diperlukan, sehingga

perlu dilaksanakan monitoring baik terhadap program maupun proses

pengelolaan. Tugas Ketua Tim Pelaksana UKS yaitu Kepala Sekolah dengan

melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Trias Program UKS secara terus

menerus.

d. Evaluasi kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil yang dicapai

dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan

penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS. Meliputi komponen

program UKS, proses dan hasil pelaksanan terhadap peserta didik,

lingkungan sekolah, dampak pengelolaan program pada setiap jenjang.

e. Pelaporan dengan kegiatan melaporkan / menyampaikan secara tertulis segala

kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS yang

dilakukan Tim Pelaksana UKS.

Dari penjelasan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa

pengelolaan UKS meliputi: Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring, Evaluasi dan

Pelaporan.

B. Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah

1. Perencanaan

Perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya

mengatasi masalah atau menurunkan / menghilangkan risiko kesehatan

lingkungan yang disusun secara sistimatis dan terukur (Tim Pembina UKS Pusat,

2012: 20-21). Dalam perencanaan sudah dimasukkan rencana pemantauan dan

16
evaluasi dan indikator keberhasilan. Perencanaan masing-masing kegiatan/upaya

harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber biaya, waktu

pelaksanaan, pelaksana dan penanggung jawab. Rencana kegiatan atau upaya

mengatasi masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggung jawab bersama

maka dalam menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat sekolah

(peserta didik, guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/ komite

sekolah, penjaja makanan di kantin sekolah, instansi terkait, Tim Pembina UKS).

Tim Pembina UKS Pusat (2012: 6-7), dalam penyusunan rencanaan

kegiatan UKS dilakakukan dengan adanya:

a) Pembentukan Tim Pelaksana UKS dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1) Kepala sekolah sebagai ketua tim pelaksana UKS, mengundang unsur-unsur

terkait untuk menghadiri rapat pembentukan Tim Pelaksana UKS yang dihadiri

kepala desa/lurah berkedudukan sebagai pembina.

2) Kepala Sekolah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Tim Pelaksana UKS

berikut susunan personalianya dalam kesepakatan rapat. Kemudian SK

dikirim ke instansi berkaitan dan Tim Pembina UKS Kecamatan.

b) Rencana kegiatan UKS tahunan

Rangkaian, tahap kegiatan UKS disusun dan dilaksanakan satu tahun pelajaran.

Dengan rencana Anggaran Belanja UKS merupakan bagian dari Rencana Kerja

Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RABS).

c) Langkah pelaksanaan:
1) Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan RAB UKS;
2) Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan RAB UKS tersebut pada rapat
pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKS dan RABS;
3) Sekolah dan komite sekolah menetapkan dan mengalokasikan kedalam RKS
dan RABS.
d) Penyusunan Rencana Kegiatan UKS

17
Dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan Tim Pelaksana UKS harus
memperhatikan:
1) Kegiatan mengacu pada program UKS yaitu:
(a) Program pendidikan kesehatan;
(b) Program pelayanan kesehatan;
(c) Program peningkatan mutu ketenagaan;
(d) Program pengadaan sarana prasarana;
(e) Program pembinaan lingkungan sekolah sehat.
2) Jenis Kegiatan terdiri dari 2 jenis :
(a) Kegiatan yang sudah baku dan rutin dilaksanakan perlu direncanakan ialah:
Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan kalender pendidikan. Cara
pelaksanaan tidak tumpang tindih dan dilaksanakan secara terpadu. Dana
pelaksanaan, pemeriksaan dilakukan secara rutin dan berkala.
(b) Kegiatan yang ditambahkan, kegiatan ini diusulkan berdasarkan hasil evaluasi
dan mengacu pada program UKS.
3) Dana kegiatan
Sumber dana kegiatan pada sekolah diperoleh dari orang tua peserta didik,
sumbangan lain, serta dana yang diusahakan oleh sekolah melalui kegiatan. Serta
dana dari pemerintah (Dana BOS) yang dilalokasikan sebagai dana untuk
melaksanakan program UKS.

Ananto (1996: 7) mengatakan bahwa sebelum menyusun Rencana Kegiatan

UKS perlu dibentuk organisasi Tim Pelaksana UKS di Sekolah / Madrasah.

Kedua pendapat di atas saling menguatkan mengenai rencana kegiatan UKS yang

didahului dengan pembentukan Tim Pelaksana UKS yang akan menyusun

Rencana Kegiatan UKS Tahunan dan Rencana Anggaran Biaya UKS.

2. Pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3 (tiga) program yang dikenal dengan

TRIAS UKS. Poernomo (1977: 18), ketiga program UKS adalah lingkungan

kehidupan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan di

sekolah. Sutatmo (1976: 33) Trias UKS terdiri atas lingkungan kehidupan sekolah

yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pemeliharaan kesehatan di sekolah.

Trias UKS menurut Ananto (1996: 20) adalah pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Soenarjo (2008:

9) mengelompokkan program UKS menjadi 3 bidang, yaitu pendidikan kesehatan,

18
usaha pemeliharaan kesehatan sekolah, dan menciptakan lingkungan kehidupan

sekolah yang sehat. Selain beberapa pendapat di atas, Trias UKS menurut Tim

Pembina UKS Pusat (2007: 9) adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,

dan lingkungan sekolah yang sehat. Dari beberapa pendapat di atas, program UKS

yang disebut dengan Trias UKS yaitu (1) pendidikan kesehatan, (2) pelayanan

kesehatan di sekolah, dan (3) lingkungan kehidupan sekolah yang sehat. Ketiga

program tersebut dilaksanakan di sekolah dengan pedoman pelaksanakan dari tim

pembina UKS Departemen Kesehatan.

A. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan Kesehatan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk

menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai, selaras,

seimbang dan sehat baik fisik, mental, dan sosial melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan untuk masa yang akan datang. Selain

itu, pendidikan kesehatan akan menanamkan kebiasaan hidup sehat dan

mendorong peserta didik untuk turut serta dalam usaha – usaha kesehatan dan

bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri beserta lingkungannya.

Ananto (1996: 21) pendidikan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan agar

anak didik memiliki:

a. Pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk tata cara hidup sehat dan
teratur;
b. Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan,
pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Kebiasaan hidup sehari – hari yang sesuai dengan syarat kesehatan; dan
e. Kemampuan untuk melaksanakan perilaku hidup sehat dalam kehidupan
sehari – hari.
Dari beberapa tujuan yang disampaikan tersebut garis besar tujuan pendidikan

kesehatan adalah untuk mencapai perilaku hidup sehat.

19
Pendidikan kesehatan di SD tidak ada mata pelajaran khususnya, tetapi

diintegrasikan pada mata pelajaran lain yang relevan, khususnya mata pelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sehingga pendidikan kesehatan

dilaksanakan oleh Guru Penjasorkes namun juga dilakukan oleh guru kelas, guru

pendamping UKS, dan Kepala Sekolah / Madrasah. Pendidikan kesehatan dapat

dilaksanakan di sekolah pada jam pelajaran maupun di luar sekolah di luar jam

pelajaran dengan tujuan untuk lebih menanamkan perilaku hidup sehat,

memperluas pengetahuan serta keterampilan peserta didik.

Materi mata pelajaran tentang pendidikan kesehatan yang diberikan di

sekolah dasar antara lain kesehatan pribadi, termasuk kebersihan diri, makanan

dan minuman sehat, pengetahuan tentang UKS, pencegahan penyakit, kesehatan

lingkungan, pendidikan keselamatan, pemeriksaan kesehatan, keseimbangan

gerak dan istirahat, P3K dan P3P (Soenarjo, 2008: 23). Kegiatan yang dilakukan

di sekolah dapat memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berkaitan

dengan masalah kesehatan dan menanamkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Soenarjo (2008: 5) pendidikan kesehatan di sekolah, melalui program UKS

sangat efektif, sebab:

1. Sekolah Dasar, sebagai masyarakat sekolah, mempunyai komunitas (peserta


didik) yang sangat besar.
2. Sekolah Dasar, sebagai lembaga pendidikan, tersebar luas di seluruh pelosok
tanah air, dari pedesaan hingga kota – kota besar.
3. Anak – anak seusia SD pada umumnya sangat peka terhadap perubahan dan
pembaruan. Bahkan, anak – anak memiliki sifat selalu ingin menyampaikan
apa yang diterima dan diperolehnya kepada orang lain.
4. Dipandang dari segi pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan,
pelaksanaan UKS di Sekolah Dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk
kepentingan ini masyarakat (orang tua murid) selalu dapat dilibatkan dalam
berbagai bentuk, melalui POMG atau BP3.

20
Dari pendapat tersebut POMG atau BP3 sekarang ini telah berubah menjadi

Komite Sekolah neskipun dalam peran dalam pendidikan kesehatan tetap sama.

B. Pelayanan Kesehatan

Ananto (1996: 25) pelayanan kesehatan di sekolah / madrasah adalah upaya

peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan

pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik dan

lingkungannya. Kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan meliputi:

1) Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan


kesehatan dan latihan keterampilan.
2) Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya
tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.
3) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui
kegiatan mencegah komplikasi atau kecacatan akibat proses penyakit atau
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cidera / cacat agar dapat
berfungsi optimal. (Ananto, 1996: 25)

Pelayanan kesehatan di sekolah / madrasah bertujuan untuk meningkatkan daya

tahan tubuh peserta didik, meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

melakukan perilaku hidup bersih dan sehat serta untuk menghentikan penularan

penyakit dan mengembalikan fungsi dan meningkatkan kemampuan peserta didik

yang cidera / cacat agar dapat berfungsi normal.

Pelayanan kesehatan dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler seperti

dokter sehat di Sekolah Dasar dan Palang Merah Remaja (PMR) di Sekolah

Menengah Pertama maupun di Sekolah Menengah Atas.Selain itu pelayanan

kesehatan juga dapat dilakukan di Puskesmas atau instansi kesehatan jenjang

berikutnya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan

disesuaikan dengan tingkat kecelakaan atau cidera yang dialami olh peserta didik.

21
Pelayanan kesehatan sebagian dilaksanakan di sekolah oleh guru baik guru

olahraga maupun guru kelas yang telah mendapatkan bimbingan atau sudah

mengikuti penataran tentang pelayanan kesehatan oleh petugas puskesmas.

Kegiatan tang dilakukan oleh guru meliputi kegiatan peningkatan (promotif),

pencegahan (preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana jika peserta didik

mengalami kecelakaan atau cidera ringan. Sedangkan sebagian pelayanan

kesehatan hanya boleh dilaksanakan oleh petugas kesehatan atau petugas

puskesmas dan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah direncanakan. Kegiatan

tersebut meliputi imunisasi atau penanganan kecelakaan yang tidak bisa ditangani

oleh guru. Penanganan kecelakaan atau penanganan peserta didik yang sakit bisa

di rujuk ke puskesmas maupun ke rumah sakit apabila diperlukan.

C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Lingkungan sekolah / madrasah merupakan bagian dari tempat

berlangsungnya proses belajar mengajar. Ananto (1996: 29) lingkungan sekolah

sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung tumbuh

kembangnya perilaku hidup sehat peserta didik serta meminimalkan pengaruh

negatif yang dapat merusak. Lingkungan kehidupan sekolah terbagi menjadi dua

aspek yaitu aspek fisik maupun aspek mental.

Aspek fisik meliputi bangunan sekolah, peralatan sekolah, perlengkapan,

sanitasi yang memenuhi syarat – syarat kesehatan dan pemeliharaan serta

pengawasan kebersihannya. Sedangkan aspek mental meliputi penghuni –

penghuni sekolah, baik peserta didik, guru, kepala sekolah, pegawai sekolah,

maupun orang tua siswa. Peserta didik, guru, kepala sekolah dan pegawai sekolah

merupakan komponen atau unsur utama masyarakat sekolah. Komponen –

22
komponen tersebut akan berinteraksi dalam kegiatan belajar mengajar.

Lingkungan sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan

perkembangan jasmani maupun rohani bagi peserta didik. Soenarjo (2008: 13),

lingkungan sekolah terdiri dari :

1) Bangunan sekolah (gedung sekolah), fasilitas (peralatan penunjang kegiatan


belajar mengajar), sanitasi (usaha perbaikan kesehatan), dan pekarangan
sekolah yang memenuhi syarat – syarat kesehatan.
2) Hubungan yang baik antara guru, murid, dan pegawai sekolah.
3) Hubungan yang baik antara masyarakat sekolah dengan masyarakat luar,
terutama dengan orang tua murid.
Dalam usaha menciptakan lingkungan sekolah sehat, guru mempunyai

peranan yang penting karena gurulah yang setiap hari menghadapi peserta didik.

Guru merupakan orang tua kedua sesudah orang tua murid yang dapat menolong

peserta didik untuk meningkatkan derajat kesehatannya dan meningkatkan

perilaku hidup bersih dan sehat. Sekalipun peranan guru lebih kecil dibandingkan

dengan peran keluarga tetapi peran guru juga dapat membantu mencegah

terjadinya kelainan – kelainan mental yang mungkin didapat oleh peserta didik.

Program lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui kegiatan

intrakulikuler dan ekstrakulikuler. Kegiatan intrakulikuler dilaksanakan melalui

pembelajaran kesehatan yang diintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain yang

relevan. Terbatasnya waktu yang tersedia pada kegiatan intrakulikuler, program

lingkungan sekolah sehat dilaksanakan melalui ekstrakulikuler. Kegiatan

ekstrakulikuler yang dapat dilaksanakan antara lain : lomba sekolah sehat, lomba

kebersihan antar kelas, menggambar / melukis, mengarang, kerja bakti, dan piket

kelas (Ananto, 1996: 30).

23
3. Monitoring

Tim Pembina UKS Pusat (2012: 25), mendefinisikan monitoring sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan, pengontrolan atau

pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau yang sudah

dilaksanakan. Tim Pembina UKS Pusat (2007: 65) Kegiatan Monitoring

dilakukan dengan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan. Monitoring

dilakukan Tim Pelaksana UKS di Sekolah, meliputi:

1) Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan

monitoring terhadap pelaksanaan Trias Program UKS secara terus menerus

dan berkala dengan frekuensi 1 kali setiap 3 bulan.

2) Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan

pengamatan yang selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring, dan

dilakukan oleh Guru Pembina UKS.

Tim Pembina UKS Pusat (2007: 65) tujuan monitoring UKS adalah untuk

mengetahui daya guna, hasil guna, tepat guna program, dan penyimpangan –

penyimpangan yang mungkin terjadi pada pelaksanaan. Selain itu monitoring

dalam pelaksanaan program pengelolaan UKS juga bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana manfaat maupun keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan,

serta untuk mengetahui kendala dan hambatan, sekaligus untuk mengetahui

penyimpanganpenyimpangan yang mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan

pelaksanaan program dan pencapaian dari kegiatan yang dilaksanakan. Serta

dilakukan koreksi baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan

kegiatan, sehingga pelaksnaan program dapat sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan.

24
Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program
Pembinaan dan Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS
termasuk Guru, Kepsek, Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta
sarana prasarana yang mencakup pelaksanaan program UKS. Monitoring
dilakukan, untuk mengetahui apakah tujuan program sudah tercapai. Hal ini
memungkinkan untuk menyesuaikan strategi bagi pelaksana program tahap
berikutnya. (Tim Pembina UKS Pusat, 2007: 65-66).

4. Evaluasi

Tim Pembina UKS Pusat (2012: 28), Evaluasi atau penilaian adalah salah

satu kegiatan pengelolaan melalui proses pengukuran hasil yang dicapai

dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan

penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS. Sasaran evaluasi diantaranya

peserta didik, lingkungan sekolah, dampak pembinaan terhadap perilaku peserta

didik, pengelolaan program pada setiap jenjang. Ananto (1996: 43-44), evaluasi

dapat dilaksanakan pada setiap hari dengan kegiatan pemeriksaan pribadi peserta

didik dan kantin sekolah, setiap minggu/bulan dengan sasaran ruang UKS, sanitasi

dan halaman, setiap catur wulan dengan sasaran dampak dari pembinaan

pelaksanaan UKS dan mengukur TB, BB peserta didik serta enam bulan sekali

dengan sasaran pengelolaan program dan insidental.

Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, yaitu

unsur lingkungan fisik dan non fisik (mental) meliputi perubahan yang terjadi

pada setiap individu. Proses maupun hasil pelaksanaannya meliputi:

a) Unsur-unsur yang dievaluasi


(1) Perubahan tingkat pengetahuan baik umum maupun kesehatan secara khusus.
(2) Perubahan sikap dan penghayatan prinsip PHBS.
(3) Perubahan tingkah laku dan keterampilan daya tangkal terhadap pengaruh
negatif (kebiasaan merokok, dan kepekaan terhadap kebersihan lingkungan,
dll)
(4) Perubahan derajat kesehatan pada peserta didik dengan adanya pelayanan
kesehatan di sekolah/madrasah.
(5) Perubahan keadaan lingkungan sekolah.

25
(6) Tingkat keberhasilan maupun ketidak berhasilan kegiatan pembinaan
pengelolaan program
b) Prinsip-prinsip Evaluasi
(1) Menyeluruh (seluruh komponen program UKS, proses serta hasil
pelaksanaan), yang merupakan satu kesatuan.
(2) Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi
dan tanggung jawab.
(3) Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku.
(4) Pedagogis yaitu hasil penilaian digunakan sebagai penghargaan, dan
pendorong yang belum berhasil.
c) Cara dan Teknik Evaluasi
(1) Cara evaluasi, Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau
kuantitatif sesuai dengan keperluan.
(2) Teknik evaluasi, dilakukan dengan: Tes, pengamatan, skala sikap,
wawancara, pemeriksaan, analisa data (mengetahui seluruh kegiatan
pengelolaan UKS, direkam dengan pencatatan, dijadikan sebagai tolak ukur).
d) Alur evaluasi UKS Sekolah dasar/madrasah
Alur evaluasi dilakukan di setiap sekolah yang dilakukan menurut alur evaluasi
UKS. Jalur pelaksanakan evaluasi dapat dilihat pada gambar.

26
ALUR EVALUASI

Tim Pembina UKS Pusat

Tim Pembina UKS Provinsi

Tim Pembina UKS Kabupaten / Kota

Tim Pembina UKS

Kecamatan

Tim Pelaksana

Penkes Yankes Lingkungan Sarana /Prasarana

Guru - guru

Peserta didik

Keterangan:
Penkes : Pendidikan Kesehatan
Yankes : Pelayanan Kesehatan

Gambar 1. Alur Evaluasi


Sumber: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar Tahun 2014

27
5. Pelaporan

Ananto (1996: 49), Pelaporaan adalah melaporkan/menyampaikan secara

tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pembinaan dan

pelaksanaan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana di sekolah. Menurut Tim

Pembina UKS Pusat (2012: 31), tujuan pelaporan dalam pengelolaan UKS adalah

untuk mengetahui daya guna, hasil guna, dan tepat guna program serta

penyimpangan yang mungkin terjadi pada waktu pelaksanaan program. Fungsi

pelaporan dijadikan untuk memperoleh umpan balik yang dapatdijadikan dasar

penyusunan program pembinaan dan pengembangan UKS, untuk mendapatkan

gambaran mengenai keberhasilan pelaksanaan program.

Sasaran pelaporan yaitu pelaksanaan pengelolaan kegiatan yang, jenis

keberhasilan dan ketidak berhasilan suatu kegiatan dan upaya pengembangan

untuk mengatasi hambatan yang ditemukan. Waktu pelaporan hasil pelaksanaan

UKS di sekolah disusun dan disampaikan dua kali dalam setahun, yaitu berupa: a)

Laporan tengah tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat

tanggal 20), b) Laporan tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat

tanggal 20).

C. Kerangka Berpikir

Masa sekolah dasar merupakan waktu anak – anak memperoleh pelajaran

disiplin ilmu yang pertama, pengarahan dan bimbingan dari sekolah akan sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya. Usia sekolah dasar

merupakan usia emas untuk pembentukan mental, sosial dan spiritual anak. Selain

itu, usia ini juga efektif digunakan sebagai peningkatan kemampuan hidup sehat,

derajat kesehatan, dan perilaku hidup sehat peserta didik sejak dini.

28
Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu cara untuk mewujudkan

perilaku hidup sehat bagi peserta didik. Usaha Kesehatan Sekolah mempunyai 3

(tiga) program yang dikenal dengan TRIAS UKS, yaitu (1) pendidikan kesehatan,

(2) pelayanan kesehatan, dan (3) lingkungan sekolah sehat. Ketiga program

tersebut dilaksanakan di sekolah dengan pedoman pelaksanakan dari tim pembina

UKS Departemen Kesehatan.

Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah yang dilaksanakan secara benar dan

sesuai pedoman pelaksanaan akan memberikan banyak manfaat. Sekolah yang

telah melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah secara benar dan sesuai pedoman

pelaksanaan dapat dijadikan percontohan untuk sekolah lainnya. Dalam penelitian

ini, peneliti akan melakukan survei tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) di SD 1 Bantul. Hasil penelitian akan memberikan gambaran pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah yang telah dilakukan dan dapat dijadikan percontohan

bagi sekolah – sekolah lain yang belum melaksanakan.

D. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiharto yang berjudul Pelaksanaan

Program Usaha Kesehatan Sekolah di SD Bantul Manunggal Tahun 2009.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) meningkatkan kesehatan peserta didik dengan

indikasi bahwa dari tahun ke tahun terjadi penurunan presentase jumlah

peserta didik yang tidak masuk sekolah karena sakit. Secara umum

pelaksanaan program UKS, kebersihan lingkungan sekolah dan peran peserta

didik tetap terjaga.

29
2. Penelitian yang dilakukan oleh Luthfi Afandi yang berjudul Pelaksanaan

Program Usaha Kesehatan Sekolah di SD Negeri Se-Kecamatan Samigaluh

Kabupaten Kulon Progo Tahun 2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa pelaksanaan UKS di SD Se-Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon

Progo masih dalam kategori sedang. Pelaksanaan UKS masih perlu

ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena siswa belum bisa menerapkan

pendidikan kesehatan yang telah diberikan oleh guru di sekolah kemudian

menerapkannya dengan tumbuh kembang anak. Dari segi pelayanan

kesehatan beberapa sekolah belum bisa memberikan pelayanan secara

maksimal dan berjalan ala kadarnya, terbukti dengan adanya sekolah yang

jarang memberikan program imunisasi kepada anak didik. Serta kurangnya

perawatan lingkungan sekolah yang mempunyai fasilitas yang aman,

perlengkapan, persediaan air bersih.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Andi Untara yang berjudul Survei

Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Se -

Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2013. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan sekolah di

Sekolah Dasar Se - Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul Tahun 2013 adalah

cukup. Sekolah harus meningkatkan pelaksanaan program sesuai dengan

indikator yang mendasarinya diantaranya adalah: (1) kinerja tim pelaksana

UKS, (2) pendidikan kesehatan, (3) pelayanan kesehatan, (4) lingkungan

sekolah sehat, sehingga UKS dapat berfungsi dengan baik sebagaimana

mestinya. Jelas bahwa UKS dapat turut serta dalam penyebaran pengetahuan

30
yang dimiliki oleh guru untuk kepentingan umum serta untuk memelihara

ketertiban dan kebersihan lingkungan masyarakat.

E. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, pertanyaan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Perencanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul?

2. Bagaimana Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul?

3. Bagaimana Kegiatan Monitoring di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1

Bantul?

4. Bagaimana Kegiatan Evaluasi di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1

Bantul?

5. Bagaimana Kegiatan Pelaporan di Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1

Bantul?

31
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Sukmadinata (2010: 60)

menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan

untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial,

sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun

kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong (2012: 6) yang menyatakan

bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

motivasi, tindakan, dll secara holistik dan dengan mendeskripsikannya dalam

bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif ditujukan

untuk memahami fenomena dengan mendeskripsikannya.

Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggali secara mendalam

terkait dengan fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, dll dengan memanfaatkan

metode yang sifatnya berkesinambungan. Sukmadinata (2010: 60) penelitian

kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama menggambarkan dan

mengungkapkan (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan

menjelaskan (to describe and explain). Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian

ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Hal ini tercermin dari tujuan

penelitian yang akan dicapai dalam penelitian yaitu mendeskripsikan pelaksanaan

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul.

32
B. Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD 1 Bantul yang beralamat di Jalan Gatot

Subroto, Mandingan, Ringinharjo, Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sumber data digunakan dalam pengumpulan data tentang pelaksanaan Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul.

C. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) di SD 1 Bantul. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah sebagai

penanggung jawab pelaksana, guru yang berperan sebagai pelaksana harian

program, dan beberapa siswa sebagai penerima layanan UKS.

D. Sumber Data

Sumber data digunakan untuk mendapatkan data yang diinginkan selama

proses penelitian berlangsung. Moleong (2012: 158) menyatakan bahwa sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata dan tindakan, selebihnya

adalah data tambahan seperti dokumen. Sumber data utama diperoleh penulis

dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan kepala

sekolah, guru, dan siswa SD 1 Bantul.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2010: 148) adalah alat ukur yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang diamati. Instrumen yang

diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudahdan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih mudah diolah.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan

pedoman wawancara.

33
F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Hal ini dikemukakan oleh Creswell (2016: 267), pengumpulkan

data kualitatif dilakukan dengan observasi, wawancara, catatan lapangan,

rekaman, dokumen, dll. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan

data observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Sukmadinata (2010: 220) observasi atau pengamatan merupakan suatu

teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti melakukan kegiatan

pengamatan, pencatatan, dan menganalisis hasil dari observasi yang dilakukan di

SD 1 Bantul kemudian menarik kesimpulan terkait pelaksanaan Usaha Kesehatan

Sekolah. Peneliti menggunakan observasi terstruktur karena pelaksanaan

observasi di rancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan, dan

dimana tempatnya. Pada penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengamati

penyelenggaraan pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan di UKS SD 1

Bantul, terutama berkaitan dengan kelengkapan sarana dan prasarana penunjang

pelayanan kesehatan di sekolah. Melalui observasi diharapkan dapat diperoleh

gambaran nyata mengenai fenomena yang diteliti dan hasil observasi akan

melengkapi data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan.

2. Wawancara

Peneliti mengumpulkan data melalui kegiatan tanya jawab dengan

narasumber. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

34
yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari

responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2012: 231). Sebelum melakukan

wawancara, peneliti terlebih dahulu membuat pedoman wawancara agar fokus

dalam mendeskripsikan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1

Bantul.wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat fleksibel dan

terbuka, pedoman wawancara digunakan sebagai acuan. Jenis wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur / semistructure

interview. Tujuan wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan

secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan

ide – ide nya (Sugiyono, 2014: 73). Wawancara semi terstruktur ini dilakukan

agar data yang diperoleh dapat berkembang. Wawancara mendalam juga

dilakukan untuk mempertajam data.

Tabel.1 Kisi-kisi instrumen Penelitian Pelaksanaan Program UKS

Variabel
Faktor Indikator Butir Soal
Penelitian
Perencanaan 1. Tim Pelaksana UKS 1, 2
2. Rencana Kegiatan UKS 3, 4, 5, 6
Pelaksanaan 1. Pendidikan Kesehatan 7, 8, 9, 10,11
2. Pelayanan Kesehatan 12,13, 14, 15
3. Pembinaan Lingkungan 16,17, 18, 19
Pelaksanaan Sekolah Sehat
Usaha Monitoring 1. Tujuan Monitoring 20
Kesehatan 2. Sasaran Monitoring 21
Sekolah 3. Frekuensi Monitoring 22, 23
Evaluasi 1. Pelaksanaan Evaluasi 24
2. Cara dan Teknik Evaluasi
25, 26
Pelaporan 1. Sasaran pelaporan 27
2. Waktu pelaporan 28
3. Tujuan dan fungsi pelaporan
29, 30
4.
Kisi – kisi pedoman wawancara ini dikembangkan berdasarkan tahapan

pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah yang diambil dari buku karangan Ananto,

35
tahun 1996 dan buku Tim Pembina UKS tahun 2012.

3. Dokumentasi

Arikunto (2006: 158) metode dokumentasi merupakan menyelidiki benda –

benda secara tertulis seperti buku – buku, majalah, dokumen, peraturan –

peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan

oleh peneliti untuk memperkuat data yang telah diperoleh dari metode lain yang

digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi

dengan melihat notulensi rapat, rencana tahunan, serta administrasi, aturan –

aturan, pedoman pelaksanaan, serta dokumen lainnya yang terkait dengan

Pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul.

G. Teknik Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, analisis dilakukan secara kontinyu dan

berkesinambungan mulai dari sebelum masuk lapangan, saat di lapangan, dan

setelah selesai di lapangan. Sugiyono (2014: 91) aktivitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif, terus menerus sampai tuntas, sehingga data

jenuh. Analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion. Berikut

gambar model analisis data:

Data
Collection Data
Display

Data
Reduction

Conclusion:

drawing/verifying
Gambar 2. Komponen Analisis Data 1 (Miles dan Huberman, 1992)

36
1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data yang dilakukan oleh peneliti bertujuan agar hasil penelitian

yang didapatkan lebih fokus. Mereduksi data artinya merangkum. Setelah

mengumpulkan data dari berbagai sumber, dan data yang telah dibutuhkan telah

terkumpul maka proses selanjutnya adalah mereduksi data. Dengan adanya

reduksi data maka informasi yang didapatkan akan lebih jelas dan terarah, karena

dalam proses pengumpulan data tentunya banyak sekali data yang masuk yang

diperoleh peneliti sehingga justru terkadang menyimpang dari fokus yang akan

diteliti, itulah pentingnya mereduksi data.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data bertujuan untuk mempermudah dalam memahami apa yang

diteliti. Penyajian data ini bisa dalam bentuk uraian, bagan, hubungan antar

kategori (Sugiyono, 2014: 95). Penyajian data yang dilakukan oleh peneliti

berupa uraian pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD 1 Bantul.

3. Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing / Verifying)

Setelah melalui tahap reduksi data, tahap selanjutnya yang akan dilakukan

adalah menarik kesimpulan dari informasi yang telah didapat. Berbagai informasi

yang telah didapatkan setelah melalui tahap – tahap kemudian disimpulkan.

Kesimpulan yang dibuat merupakan hasil dari pengkajian dan telaah data yang

telah terkumpul. Kesimpulan bisa sementara apabila belum mendapat sumber /

bukti kuat dalam pengumpulan data berikutnya (Sugiyono, 2014: 99).

37
H. Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep

validitas dan reliabilitas dengan tuntutan pengetahuan, cerita, dan paradigma

sendiri (Moleong, 2012: 321).

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas dengan mengecek kembali

sumber – sumber yang telah diperoleh. Perolehan data tidak dapat dipercaya

begitu saja pada sebuah sumber (Putra, 2012: 190). Data yang telah dikumpulkan

berasal dari berbagai sumber. Data yang telah dianalisis oleh peneliti akan

menghasilkan suatu kesimpulan yang selanjutnya dimintakan kesepakatan dengan

sumber lainnya. Salah satu contoh triangulasi sumber yaitu hasil wawancara

dengan kepala sekolah dicocokkan dengan hasil wawancara dengan guru dan

wawancara dengan siswa.

2. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik merupakan cara mengecek informasi dari sumber dengan

teknik yang berbeda. Apabila tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut

menghasilkan data berbeda, maka diperlukan diskusi dengan sumber data atau

yang lain untuk memastikan kebenarannya (Sugiyono. 2014: 127).

38
Wawancara Observasi

Dokumentasi

Gambar 3. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data (Sugiyono, 2014: 126)

Contoh triangulasi teknik yaitu wawancara, dicocokkan dengan hasil observasi

dan dokumentasi.

39
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi SD 1 Bantul

Sekolah Dasar 1 Bantul merupakan salah satu SD di Kabupaten Bantul. SD

1 Bantul dahulu lebih dikenal dengan nama SD Bantul I berada di kawasan

komplek Parasamya atau komplek kantor PEMDA Bantul. Kemudian pada tahun

1995 SD 1 Bantul berpindah lokasi di sebelah Barat kantor Pemda Bantul

dikarenakan perluasan area Pemda Bantul. SD 1 Bantul dipimpin oleh kepala

sekolah yang bernama Umi Fatonah, M.Pd sejak tahun 2013 sampai sekarang.

Tenaga pengajar di SD 1 Bantul berjumlah 22 orang dan terdapat 9 orang tenaga

kependidikan yang membantu sekolah dalam proses belajar mengajar. Siswa di

SD 1 Bantul berjumlah 568 dengan 20 jumlah kelas sehingga setiap kelas rata –

rata terdiri dari 28 siswa.

Selain kegiatan utama pembelajaran atau kegiatan intrakurikuler, SD 1

Bantul memiliki 12 kegiatan ekstrakulikuler, yaitu pramuka, karate, renang,

kerawitan, seni lukis, seni tari, musik, drumband, bahasa inggris, TPA, OSN, dan

komputer. Pramuka, Bahasa Inggris, dan TPA merupakan ekstrakurikuler yang

wajib diikuti oleh siswa. Sedangkan ekstrakurikuler yang lainnya merupakan

ekstrakurikuler pilihan.

SD 1 Bantul memiliki gerbang utama yang menghadap ke barat dengan

pagar pintu yang berlapis, pagar utama berada 8 meter dari jalan raya, sedangkan

pagar pendamping berada 2 meter dari jalan raya sehingga keamanan sekolah

lebih terjaga. Pos satpam berada tepat di sebelah pagar utama. Akses keluar

40
masuk sekolah hanya menggunakan satu pintu sehingga lebih mudah dalam

pengawasan keamanan sekolah. Sekolah melakukan kerjasama dengan warga

Dusun Mandingan dan melakukan pengamanan mandiri oleh satpam sekolah.

Fasilitas yang ada di SD 1 Bantul diantaranya adalah gedung sekolah yang

terdiri dari ruang UKS, 20 ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, 3

laboratorium, ruang bimbingan dan konseling, ruang keterampilan, kantin sehat,

perpustakaan, musholla, 14 kamar mandi siswa, 1 kamar mandi guru, dan 22

wastafel yang terpasang di depan kelas, dalam UKS, depan UKS, serta di kantin.

SD 1 Bantul mempunyai berbagai prestasi baik dalam bidang akademik

maupun non-akademik. Prestasi yang diperoleh SD 1 Bantul merupakan prestasi

sekolah maupun prestasi siswa. Prestasi sekolah yang pernah didapatkan antara

lain Juara 2 Lomba Gugus Tingkat Kabupaten tahun 2013, Juara 1 Lomba

Adiwiyata Tingkat Propinsi tahun 2014, Nominasi Tingkat Nasional sebagai

Sekolah Adiwiyata tahun 2014, Juara 1 Lomba Sekolah Sehat Tingkat Kabupaten

tahun 2014, Juara 1 Lomba Sanitasi Lingkungan Sekolah Tingkat Kabupaten,

Juara 2 Lomba Kemakmuran Masjid Tingkat Propinsi, Juara 1 Lomba Sekolah

Sehat Tingkat Propinsi tahun 2014, Juara 1 Lomba Sekolah Sehat Tingkat

Nasional tahun 2015.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD 1 Bantul yang beralamatkan di Jalan Gatot

Subroto, Mandingan, Ringinharjo, Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kurang lebih 300 m dari pusat Kecamatan Bantul dan Kantor Pemerintah Daerah

Kabupaten Bantul. SD 1 Bantul letaknya sangat strategis yaitu di dekat jalan raya

yang menghubungkan Masjid Agung Bantul dengan kantor Pemerintah Daerah

41
Kabupaten Bantul. SD 1 Bantul masih dikelilingi persawahan meskipun berada

dekat dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Bantul sehingga suasana kegiatan

belajar mengajar sangat kondusif.

3. Visi dan Misi SD 1 Bantul

Visi

“Berakhlak mulia, Unggul dalam prestasi, Kompetensi, dan Berbudaya”

Misi

Misi sekolah adalah sebagai berikut :

a. Mengembangkan SDM secara optimal dalam rangka mempersiapkan siswa di

era global.

b. Mengadakan pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang sesuai standar

nasional pendidikan.

c. Melaksanakan kegiatan yang menumbuhkan semangat kekeluargaan,

berbudaya, dan berkarakter Indonesia.

d. Melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris dan kegiatan ekstrakulikuler.

e. Melaksanakan pembelajaran teknologi Informasi dengan memanfaatkan

laboratorium TI.

f. Mengikuti lomba akademik dan non akademik di semua jenjang.

g. Melaksanakan kegiatan yang menciptakan kebersihan dan kesehatan diri serta

lingkungan.

4. Usaha Kesehatan Sekolah SD 1 Bantul

Ruang UKS SD 1 Bantul memiliki luas 7 x 6 = 42 m2. Ruangan UKS tertata

dengan rapi dan bersih. Perlengkapan serta administrasi rapi di dalam lemari.

Pencahayaan di ruang UKS sangat baik,wastafel/ tempat cuci tangan

42
menggunakan air mengalir dan sabun. Di dalam ruang UKS terdapat tempat

sampah yang tertutup.

Kartu / buku dan data kegiatan UKSKMS, dan catatan pengukuran BB,TB

dari kelas 1 sampai kelas 6 sudah teradministrasi dengan baik serta dilakukan

dengan tertib dan rutin. Buku – buku hasil pemeriksaan, buku data rujukan kasus,

buku data harian dan bulanan, buku kegiatan dokter kecil, buku pengawasan

kantin, buku pelaksanaan BIAS, buku kegiatan PSN, buku kegiatan jumat bersih,

buku kegiatan tanaman obat dan warung hidup, buku keuangan TP UKS serta

buku data kegiatan pembinaan UKS dan administrasi pendukung yang lain

terarsip dengan baik.

Ruang UKS SD 1 Bantul difungsikan sebagai sarana pelayanan kesehatan

warga sekolah dan sebagai sarana pembelajaran. Selain itu, terdapat juga

kegiatan pembinaan bagi kader kesehatan ( dokter kecil, bidan kecil, polisi

lingkungan sekolah ), yang dilakukan oleh TP UKS sekolah, TP UKS Kecamatan,

TP UKS Kabupaten, TP UKS Provinsi, Puskesmas Bantul Dinas Kesehatan

Kabupaten Bantul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, PMI Kabupaten

Bantul ataupun dari pihak luar semakin menambah kemampuan dan wawasan

kader kesehatan sekolah.

5. Visi, Misi, dan Motto UKS SD 1 Bantul

Visi

“Terwujudnya Generasi Bersih, Sehat, dan Berprestasi”

Misi

Misi UKS SD 1 Bantul adalah sebagai berikut :

a. Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

43
b. Melaksanakan Trias UKS;

c. Melaksanakan secara optimal program-program sekolah sehat;

d. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait, untuk kemajuan UKS SD 1 Bantul

Motto

“Sekolah Hijau, Bersih, Sehat, Prestasi meningkat”

6. Tujuan UKS SD 1 Bantul

a. Tujuan Umum

Tujuan Umum UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan

sehat, serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar menciptakan

lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

yang harmonis serta optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia

seutuhnya yang berkualitas.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan

mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang di dalamnya mencakup:

1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip

hidup sehat, serta berpartisipasi aktif di dalam usaha di sekolah, dirumah dan

di lingkungan masyarakat.

2) Sehat baik dalam arti fisik, mental dan sosial.

3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk

penyalahgunaan NAPZA.

44
7. Sasaran UKS SD 1 Bantul

Sasaran dari pelaksanaan program-program UKS yang telah disusun dapat

dirinci sebagai berikut:

a. Sasaran Primer : peserta didik di lingkungan sekolah;

b. Sasaran Sekunder : guru serta karyawan di lingkungan kerja sekolah;

c. Sasaran Tertier : kelembagaan serta organisasi yang terkait dengan

sekolah (Komite sekolah, Pertemuan Orang Tua, koperasi sekolah), sarana

prasarana pendidikan, lingkungan sekolah, keluarga serta masyarakat umum

sekitar lingkungan sekolah.

8. Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di SD 1 Bantul

a. Perencanaan UKS

Perencanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dibuat dan dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul. Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul terdiri

dari Pembina, Ketua, Sekretaris, dan Anggota. Hal tersebut sesuai dengan

pernyataan pelaksana UKS:

“Tim pelaksananya terdiri dari Pak Lurah, Dewan Sekolah, Wakil Dewan
Sekolah, Kepala Sekolah, dua orang Guru UKS, Guru Kelas, Dokter Kecil,
TP PKK, bendahara dewan sekolah, wali siswa, dan pengusaha.”
(Wawancara, 18 Juli 2017)

Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru pelaksana UKS, yaitu:

Ar : “Tim pelaksana yang dari sekolah itu terdiri dari guru UKS, guru kelas, dan
dokter kecil. Ada lurah, dewan sekolah, dan lain – lain yang dari luar
sekolah.” (Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Timnya itu ibu kepala sekolah, dua guru penjasorkes, saya. Itu yang dari
sekolah. Yang dari luar sekolah itu ada lurah, dewan sekolah, pengelola
kantin, wali murid, dan juga pengusaha.” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Ya, kalau tim pelaksana sesuai surat keputusan itu terdiri dari pembina,
ketua, ketua I, ketua II, sekretaris I, sekretaris II, dan anggota. Pembinanya
pak Tavip Lurah Desa Ringinharjo, ketuanya saya sebagai kepala sekolah,
ketua I ketua dewan sekolah, ketua II wakil dewan sekolah dewan sekolah,
sekretaris I dan II guru UKS yang juga sebagai guru olahraga, kemudian

45
anggotanya ada guru, dokter kecil, ibu TP PKK desa, bendahara dewan,
wali siswa, dan ada pengusaha.” (Wawancara, 5 Agustus 2017)

Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa kali observasi dan dokumentasi

didapatkan susunan Tim Pelaksana UKS yang di tempelkan di dalam ruang UKS

SD 1 Bantul. Susunan pengurusnya pun sesuai dengan yang ada dalam Surat

Keputusan Kepala Sekolah SD 1 Bantul pada tahun ajaran 2014 / 2015. (SK

Terlampir)

Gambar 4
Susunan Tim Pelaksana UKS

46
Kegiatan penyusunan rencana kegiatan UKS diatur dan disesuaikan dengan

kalender pendidikan, sehingga tidak menganggu proses belajar mengajar, serta

tidak dilaksanakan pada masa ujian. Rencana Kegiatan UKS merupakan

penjabaran dari kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan oleh Tim Pelaksana

UKS pada tahun yang akan datang dan dilakukan setiap awal tahun pelajaran

sebelum siswa masuk di tahun ajaran baru. Hal – hal yang perlu diperhatikan

dalam penyusunan Rencana Kegiatan UKS menurut pernyataan pelaksana UKS

adalah “Program yang akan dilakukan dan jenis kegiatannya” (Wawancara, 18

Juli 2017). Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan:

Ar : “Program – program yang akan dilakukan, ada PHBS, Lomba – lomba


kemudian juga pelatihan – pelatihan yang akan dilaksanakan.” (Wawancara,
20 Juli 2017)
Sd : “Kegiatan yang akan dijalankan tahun depan seperti lomba yang akan
dilaksanakan tahun depan” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Yang harus diperhatikan adalah apa tujuan atau apa yang akan
dilaksanakan sekolah pada tahun depan. Misalnya tahun ini akan lomba
dokter kecil mahir gizi tingkat nasional berati awal tahun itu sudah harus
kita masukkan dalam rencana”. (Wawancara, 5 Agustus 2017)

Berdasarkan observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan, Rencana

Kegiatan UKS terlihat jelas tertempel pada dinding sisi barat UKS. Meskipun

telah tertempel dan terlihat dengan jelas, SD 1 Bantul tidak memiliki arsip

Rencana Kegiatan UKS yang tertuang dalam dokumen tersendiri. Dokumen

Rencana Kegiatan UKS terdapat dalam Laporan Pelaksanaan UKS SD 1 Bantul

(terlampir). Akan tetapi, laporan yang ada masih kurang lengkap karena peneiliti

hanya menemukan laporan tahun 2015. Dokumen pendukung dalam perencanaan

ini kegiatan rapat yang dilakukan oleh tim pelaksana yang dibuktikan dengan

adanya notulensi hasil rapat – rapat yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS SD

1 Bantul (terlampir).

47
Gambar 5
Rencana Kegiatan UKS

b. Pelaksanaan UKS

1) Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan setiap saat baik oleh

guru kelas, guru olahraga, kepala sekolah maupun tenaga pendidik lainnya.

Pendidikan kesehatan dalam pelajaran olahraga selalu diberikan ketika siswa –

48
siswa mengikuti pelajaran olahraga. Sedangkan di dalam kelas, siswa – siswa

mendapatkan pendidikan kesehatan melalui integrasi dari pembelajaran yang

sedang dilakukan.

Pendidikan kesehatan melalui pembiasaan juga dilaksanakan. Setiap akan

masuk ke kelas, guru melakukan cek kebersihan kuku terlebih dahulu. Selain itu,

sebelum jam istirahat guru juga mengingatkan untuk tidak lupa mencuci tangan

dengan sabun dan air mengalir. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Tim Pelaksana

UKS SD 1 Bantul, yaitu:

Sg : “Pendidikan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan melalui pendidikan


pada jam pelajaran dan juga kegiatan ekstrakulikuler. Pendidikan kesehatan
dilakukan melalui pembiasaan hidup bersih dan sehat. Kalau jam pelajaran
saya (penjasorkes) setiap akan melakukan pembelajaran pasti saya cek kuku
kemudian kebersihan rambut juga. Tidak hanya itu, pemberian sosialisasi
tentang perilaku hidup bersih dan sehat juga saya selipkan di dalam
pembelajaran.Secara umum pendidikan kesehatan disini sudah bagus, sesuai
pedoman UKS karena terbukti dengan menjuarai LSS.” (Wawancara, 18
Juli 2017)
Ar : “Sudah sangat baik karena siswanya sudah banyak mengerti tentang arti
kesehatan dan sudah melaksanakan PHBS seperti dalam pembiasaan yang
dilakukan setiap akan makan yaitu cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir.” (Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di SD 1 Bantul sudah memenuhi
persyaratan atau telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan dari tim pembina
pusat.” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Pelaksanaan Pendidikan di SD 1 Bantul itu dilaksanakan oleh guru kelas
melalui mata pelajaran tematik yang terintegrasi dengan pendidikan
kesehatan selain itu guru kelas memberikan pembiasaan mengenai
pendidikan kesehatan misalnya cek kuku setiap pagi. Apabila ada kuku
siswa yang hitam dan kotor, semua siswa nantinya akaan diberikan
pengetahuan tentang perlunya menjaga kebersihan kuku dan
tangan.Meskipun nanti ada siswa yang berkuku panjang dan kotor lagi ya
diberikan pengetahuan itu lagi.Setelah guru kelas, guru olahraga juga
menjadi pelaksana pendidikan kesehatan. Melalui pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan siswa akan diberikan pemahaman tentang perlunya
menjaga kesehatan. Dokter kecil juga melakukan pendidikan kesehatan
terhadap siswa lainnya karena dokter kecil di SD 1 Bantul telah memiliki
kemampuan dalam bidang kesehatan. Selain itu pihak Puskesmas secara
berkala juga melakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan”
(Wawancara, 5 Agustus 2017)

49
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, pelaksanaan pendidikan

kesehatan di SD 1 Bantul ini dilakukan oleh semua warga sekolah, waktu

pelaksanaannya pun bisa dilakukan setiap saat. Pada saat dilakukan observasi,

terdapat beberapa siswa kelas 1 yang bermain di kolam ikan yang berada di depan

ruang kepala sekolah. Mengetahui ada beberapa siswa yang bermain air di kolam

tersebut, ibu kepala sekolah menghampiri siswa tersebut dan menjelaskan bahwa

air yang digunakan tersebut kotor sehingga mengandung banyak kuman. Setelah

siswa – siswa tersebut diberikan penjelasan, ibu kepala sekolah meminta mereka

untuk mengambil daun – daun kering yang terdapat di sekitar kolam ikan. Siswa –

siswa tersebut kemudian di minta untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat

cuci tangan. Selain itu pendidikan kesehatan melalui pembiasaan juga terlihat

ketika siswa istirahat, siswa – siswa mengantri mencuci tangan dengan sabun dan

air mengalir. Hal tersebut merupakan cerminan sehat baik sehat fisik maupun

sehat mental karena mereka dengan tertib mengantri.

Gambar 6
Pendidikan Kesehatan oleh Ibu Kepala Sekolah

50
2) Pelayanan Kesehatan

SD 1 Bantul memiliki ruang UKS dan kelengkapan yang sangat mendukung

untuk melaksanakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul

tidak hanya dilaksanakana di UKS, akan tetapi juga bekerja sama dengan

Puskesmas Bantul II dan PKU Muhammadiyah Bantul. Pelaksana pelayanan

kesehatan pun tidak hanya dilakukan oleh guru UKS, tetapi juga oleh dokter kecil,

guru kelas, kepala sekolah, dan warga sekolah lainnya. Berikut merupakan

pernyataan tentang pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul oleh Tim Pelaksana UKS:

Sg : “Sebagian kegiatan pelayanan di SD 1 Bantul dilaksanakan oleh dokter kecil


dengan didampingi guru UKS. Apabila pelayanan kesehatan tidak bisa
dilaksanakan di sekolah, sekolah bekerja sama dengan Puskesmas Bantul II
dan juga PKU Muhammadiyah Bantul.” (Wawancara, 18 Juli 2017)
Ar : “Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan di UKS oleh dokter kecil
dengan didampingi guru UKS, apabila sakit yang tidak dapat dilayani
disekolah akan di rujuk ke Puskesmas maupun Rumah Sakit yang telah
bekerjasama dengan sekolah.” (Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Pelaksanaannya dilakukan oleh pelaksana UKS Sekolah, apabila sekolah
tidak mampu akan di rujuk ke Puskesmas dan Rumah Sakit” (Wawancara,
26 Juli 2017)
Uf : “Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan di UKS secara insidentil,
artinya ada pelayanan kesehatan jika ada yang sakit atau mengalami
kecelakaan misalnya jatuh yang lukanya masih ringan. Apabila siswa sakit
dan sekolah tidak bisa mengobati akan di rujuk ke puskesmas. Sekiranya
parah seperti patah tulang langsung kita bawa ke PKU Muhammadiyah
Bantul dengan dibantu biaya sekolah dan biaya dari wali murid itu sendiri.”
(Wawancara, 5 Agustus 2017)

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, terdapat dua kejadian siswa

terjatuh ketika jam olahraga. Kejadian pertama ketika siswa – siswa perjalanan

kembali ke sekolah dari Lapangan Dwi Windu terdapat siswa yang tersandung

sehingga terjatuh sampai kaca di kacamatanya terlepas dan kelilipan. Guru kelas

yang mengetahuinya langsung membawanya ke UKS kemudian diminta mencuci

wajah dan diberikan obat tetes mata. Kejadian yang kedua adalah ketika siswa

51
bermain sepak bola dan terjatuh sehingga terdapat luka – luka di kepalanya,

sesampainya di sekolah kemudian luka siswa tersebut dibersihkan dan diberikan

obat supaya lukanya cepat kering. Sarana prasarana pendukung seperti obat –

obatan dan alat kesehatan yang digunakan sebagai penunjang pelayanan kesehatan

yang ada di SD 1 Bantul tertata dengan rapi di almari khusus dan terdapat buku

kendali obat – obatan. Peralatan kesehatan seperti tensi yang ada di SD 1 Bantul

juga terawat sehingga bisa selalu digunakan untuk pelayanan kesehatan.

Gambar 7
Pelayanan Kesehatan oleh Guru UKS

3) Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

Pembinaan lingkungan sekolah sehat merupakan salah satu kegiatan yang

terdapat dalam TRIAS UKS selain pendidikan kesehatan dan pelayanan

kesehatan. SD 1 Bantul melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah sehat

dengan melaksanakan berbagai kegiatan antara lain jumat bersih, piket kelas, dan

juga terdapat lomba kebersihan kelas. Pembinaannya pun dilaksanakan dengan

berbagai cara. Pernyataan Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul mengenai cara

pembinaan lingkungan sekolah sehat, yaitu:

52
Sg : “Melalui pembiasaan, seperti jumat bersih, piket kelas. Selain itu juga
dengan lomba – lomba seperti Lomba Sekolah Sehat, lomba kebersihan
kelas, dan lain - lain” (Wawancara, 18 Juli 2017)
Ar : “Melalui pembiasaan, jumat bersih, piket harian, pemberian pembinaan
dikelas oleh guru, atau kegiatan lainnya.” (Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Caranya dengan menerapkan pembiasaan ke siswa bahwa menjaga
kebersihan dilingkungan sekolah akan menjadikan lingkungan sekolah yang
sehat. Kemudian juga dilakukan pelatihan pengelolaan sampah pembuatan
kompos dan lain – lain.” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Melalui perilaku tidak merokok dilingkungan sekolah, perilaku membuang
sampah pada tempatnya, mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir, serta jajan di tempat yang bersih dan sehat.” (Wawancara, 5
Agustus 2017)

Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pembinaan lingkungan

sekolah sehat dilaksanakan oleh warga sekolah, siswa – siswa pun sudah terbiasa

untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Ketika tanaman yang ada di kebun depan

sekolah banyak yang menguning siswa – siswa kemudian mengambil daun – daun

yang telah menguning kemudian menyirami tanaman – tanaman yang ada di

kebun tersebut. Siswa juga sudah terbiasa membuang sampah pada tempatnya

sehingga tidak terlihat sampah yang berceceran. Pembinaan lingkungan sekolah

sehat di SD 1 Bantul juga ditunjang dengan adanya ketersediaan sarana /

prasarana pendukung seperti ketersediaan air bersih, kantin sehat, penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat, tempat mencuci tangan dengan air mengalir, serta

ketersediaan sabun di kamar mandi dan tempat cuci tangan.

53
Gambar 8
Pembiasaan yang dilakukan dalam Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

c. Monitoring UKS

Kegiatan monitoring UKS merupakan kegiatan pemantauan terhadap

pelaksanaan UKS yang ada di SD 1 Bantul. Berdasarkan wawancara diperoleh

hasil bahwa monitoring memiliki sasaran yaitu Tim Pelaksana UKS

termasuksarana prasarana UKS. Pelaksanaan monitoring dijadwalkan oleh

pembina UKS.

Pernyataan Tim UKS berikut ini berisi tentang tujuan monitoring :

Sg : “Monitoring itu dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan UKS


di SD 1 Bantul” (Wawancara, 18 Juli 2017)
Ar : “Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlaksanaan kegiatan sekolah
dalam pelaksanaan UKS” (Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Monitoring itu tujuannya adalah memantau kegiatan yang ada, apakah
sudah dilaksanakan atau belum” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Tujuannya ya untuk mengontrol atau sebagai pengendali kegiatan di UKS
yang belum dilaksanakan, sedang dilaksanakan, maupun sudah
dilaksanakan. Berjalan sesuai rencana atau tidak.” (Wawancara, 5 Agustus
2017)

54
Selama kegiatan observasi dilaksanakan informasi mengenai kegiatan

monitoring hanya diperoleh melalui wawancara karena kegiatan monitoring

sedang tidak dilaksanakan. Kegiatan monitoring dilaksanakan pada awal tahun

ajaran dan pada akhir tahun ajaran. Meskipun pelaksanaan penelitian dilakukan

pada awal tahun ajaran, sekolah belum mendapatkan pemberitahuan mengenai

pelaksanaan monitoring. Instrumen monitoring juga tidak dimiliki oleh sekolah.

d. Evaluasi UKS

Evaluasi UKS merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS

untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan UKS. Pada saat kegiatan evaluasi

UKS, tim pelaksana UKS akan dievaluasi dengan beberapa cara dan teknik. Hal

ini dikuatkan dengan pernyataan Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul, yaitu:

Sg : “Caranya tim evaluasi mendatangi sekolah kemudian melakukan


pengamatan dan memeriksa kelengkapan UKS. Ada tes tertulis, wawancara,
pengamatan, dan lain – lain.” (Wawancara, 18 Juli 2017)
Ar : “Cara yang dilakukan adalah tim evaluasi mendatangi sekolah langsung.
Akan ada wawancara, tes, kemudian skala, pengukuran keberhasilan.”
(Wawancara, 20 Juli 2017)
Sd : “Caranya dengan pengecekan kelengkapan administrasi kemudian
pengamatan langsung di Ruang UKS. Dilakukan tes untuk mengetahui
pelaksanaannya, bisa juga dengan wawancara kemudian ada penyesuaian
antara rencana dan pelaksanaan.” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Cara yang dilakukan saat evaluasi yaitu dilakukan dalam dua bentuk. Ada
kualitatif dan juga kuantitatif.Ada tes, pengamatan, skala sikap, wawancara,
pemeriksaan dokumen, data uks, dan juga kondisi UKS nya.” (Wawancara,
5 Agustus 2017)

Pada saat observasi penelitian dilaksanakan, informasi mengenai kegiatan

evaluasi hanya diperoleh dari wawancara dengan Tim Pelaksana UKS. Kegiatan

evaluasi dilaksanakan oleh Tim Pembina UKS sehingga sekolah ketika akan

dilakukan evaluasi mendapatkan pemberitahuan terlebih dahulu. Sampai tahun

ajaran baru berjalan, sekolah belum mendapatkan informasi pelaksanaan evaluasi.

Tim Pembina UKS Kabupaten Bantul datang ke sekolah untuk meminjam

55
administrasi kelengkapan UKS untuk percontohan di sekolah – sekolah lain yang

akan maju mengikuti lomba sekolah sehat.

e. Pelaporan UKS

Pelaporan UKS adalah kegiatan melaporkan atau menyampaikan hasil

kegiatan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS untuk mengetahui kegiatan –

kegiatan yang telah dilaksanakan. Pelaporan tersebut disampaikan setiap setengah

tahun maupun tahunan setiap akhir tahun ajaran. Berikut ini merupakan

pernyataan dari Tim Pelaksana UKS mengenai fungsi pelaporan UKS, yaitu:

Sg : “Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan UKS, apakah berhasil atau


tidak.” (Wawancara, 18 Juli 2017)
Ar : “Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan UKS” (Wawancara,
20 Juli 2017)
Sd : “Fungsinya adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan UKS sesuai
dengan perencanaan atau tidak” (Wawancara, 26 Juli 2017)
Uf : “Mengetahui tingkat keberhasilan UKS” (Wawancara, 5 Agustus 2017)

Berdasarkan hasil observasi dan melalui kegiatan dokumentasi yang

dilakukan oleh peneliti, pelaporan UKS yang ada di SD 1 Bantul memuat tentang

pelaksanaan UKS ketika akan maju dalam Lomba Sekolah Sehat tahun 2015

(terlampir). Laporan tengah tahunan dan laporan tahunan tidak ada dokumen

yang bisa diperoleh dari Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul.

B. Pembahasan

Pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul telah terbukti dengan pencapaian kinerja

terbaiknya dalam Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional pada Tahun 2015.

Pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul berdasarkan hasil observasi, wawancara dan

dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti berkaitan dengan perencanaan,

pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan. Sarana dan prasarana UKS di

SD 1 Bantul mendukung kegiatan pelaksanaan Trias UKS yaitu pendidikan

56
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Secara

fisik, pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul dapat dikatakan baik karena telah

memenuhi standar sarana / prasarana pendukung UKS seperti yang terdapat dalam

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jenderal Pendidikan Dasar

tahun 2014. Ketersediaan air bersih di SD 1 Bantul bersumber dari sumur dan air

pam. SD 1 Bantul memiliki kantin sehat yang menjadi pusat penjualan makanan

dan minuman bagi siswa. Kantin tersebut tidak menggunakan plastik sebagai

pembungkus makanan dan minuman, sebagai penggantinya disediakan gelas dan

piring sehingga setelah menggunakan siswa harus membersihkan kembali piring

dan gelas tersebut. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat terlihat dari

pembiasaan siswa dalam mencuci tangan sebelum dan setelah makan, selain itu

kebiasaan membuang sampah ditempat sampah juga menjadi hal yang biasa

dilakukan oleh para siswa. Ketersediaan tempat sampah di SD 1 Bantul terdapat

di depan kelas dengan pemilah sampah. Tempat mencuci tangan dengan air

mengalir dapat dengan mudah ditemukan di SD 1 Bantul dan tempat cuci tangan

tersebut dilengkapi dengan sabun. Kamar mandi yang ada di SD 1 Bantul

berjumlah 14 buah dan bersih karena dilakukan pembersihan di setiap pagi oleh

pak bon sekolah. Siswa – siswa juga diberikan tanggung jawab untuk menjaga

kebersihan kamar mandi sehingga kamar mandi selalu bersih ketika akan

digunakan. Berikut tabel pembahasan Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah di

SD 1 Bantul:

57
Tabel 2. Pembahasan Hasil Penelitian

No Aspek Standar Kondisi Saran

1 Perencanaan UKS Tim Pelaksana UKS Terdapat SK yang dibuat -


tahun ajaran 2014 / 2015
Rencana Pelaksanaan UKS Terdapat Rencana Rencana Pelaksanaan
Tahunan Pelaksanaan UKS UKS di cetak di setiap
Tahunan tetapi yang tahunnya.
dicetak masih yang tahun
2015
Rencana Anggaran Belanja Rencana Anggaran Sekolah seharusnya
Sekolah Belanja Sekolah dibawa memiliki arsip Rencana
komite sekolah Anggaran Belanja
Sekolah
Rapat Tim Pelaksana UKS Terdapat notulensi rapat Notulensi rapat yang
Tim Pelaksana UKS terbaru belum ditulis di
buku, hanya dilaptop
sebaiknya juga ditulis di
dalam buku notulensi
2 Pelaksanaan UKS Pendidikan Kesehatan diberikan Pendidikan Kesehatan -
melalui kegiatan kurikuler dan sudah dilaksanakan
ekstrakurikuler melalui kegiatan kurikuler
dan ekstrakurikuler
Pelayanan Kesehatan meliputi Pendidikan Kesehatan -
kegiatan promotif, kuratif, meliputi promotif, kuratif,
preventif, dan rehabilitatif preventif, dan rehabilitatif

58
Pembinaan Lingkungan Sekolah Pembinaan lingkungan -
Sehat sekolah sehat dilakukan
setiap saat melalui
pembiasaan
3 Monitoring UKS Pelaksanaan Monitoring Monitoring belum Monitoring tetap
Dilaksanakan oleh kepala dilaksanakan pada saat dilaksanakan oleh
sekolah dan pembina UKS penelitian kepala sekolah sembari
ditingkat Kecamatan, Kabupaten, menunggu jadwal
Maupun Propinsi. monitoring dari
Kecamatan, Kabupaten,
maupun Propinsi.
Instrumen Monitoring Belum ada Perlu adanya instrumen
monitoring
4 Evaluasi UKS Pelaksanaan Evaluasi Evaluasi tidak -
dilaksanakan ketika
penelitian dilakukan
5 Pelaporan UKS Pelaporan UKS setiap akhir Terdapat pelaporan UKS Pelaporan perlu dicetak
tahun hanya saja arsip fisiknya disetiap tahunnya.
pada pelaporan tahun 2015

59
1. Perencanaan UKS

Perencanaan UKS di SD 1 Bantul dilaksanakan dengan mengadakan rapat –

reapat terlebih dahulu untuk mempersiapkan atau merencanakan kegiatan yang

akan dilaksanakan. Notulensi rapat tertuang dalam buku notulensi miliki UKS SD

1 Bantul. Akan tetapi, notulensi rapat – rapat yang terbaru tidak tertulis dalam

buku notulensi dan rencana kegiatan UKS yang terbaru juga tidak terdapat

dokumennya di sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar (2014: 11) mengatakan bahwa, kegiatan yang mengacu

pada program UKS adalah pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,

peningkatan mutu ketenagaan, pengadaan sarana dan prasarana dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat.

Penyusunan rencana kegiatan UKS di SD 1 Bantul dilakukan sesuai dengan

pedoman dengan melaksanakan penyusunan rencana kegiatan UKS oleh Tim

Pelaksana UKS. Penyusunan rencananya pun terdiri dari penyusunan program,

sumber dana, dan juga waktu pelaksanaan kegiatan UKS. Rencana kegiatan UKS

di SD 1 Bantul meliputi kegiatan 3 program pokok UKS atau biasa disebut Trias

UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan

lingkungan sekolah sehat. Berdasarkan deskripsi di atas tampak bahwa

penyusunan rencana kegiatan UKS sudah dilaksanakan.

2. Pelaksanaan UKS

Pelaksanaan Trias UKS di SD 1 Bantul dilaksanakan oleh warga sekolah.

Pendidikan kesehatan dilaksanakan secara intrakurikuler oleh guru penjasorkes

dalam Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dan juga

dilaksanakan oleh guru kelas dalam integrasi Mata Pelajaran Tematik Integratif.

60
Selain dalam kegiatan intrakurikuler, pendidikan kesehatan juga dilaksanakan

dalam kegiatan ekstrakulikuler termasuk kegiatan pelatihan dokter kecil dan

pramuka. Kegiatan itu tentunya dapat melatih anak untuk hidup mandiri, disiplin,

hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap lingkungan sekitar.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar (2014: 16) mengatakan bahwa pendidikan kesehatan adalah bimbingan

kepada peserta didik tentang aspek kesehatan fisik, mental dan sosial agar tumbuh

dan berkembang dengan baik melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.

Pendidikan kesehatan di SD 1 Bantul dilakukan dengan melakukan bimbingan

kesehatan fisik, mental dan sosial melalui pembiasaan dan juga pembelajaran

intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Pendidikan kesehatan yang dilakukan SD 1

Bantul telah berjalan dengan baik.

Pelaksanaan program UKS yang kedua yaitu pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul merupakan kegiatan insidentil yang akan

dilakukan di ruang UKS dengan obat – obatan yang tersedia dan alat kesehatan

yang ada sesuai kemampuan pihak sekolah. Kegiatan pelayanan kesehatan yang

tidak bisa dilaksanakan di sekolah akan dilaksanakan di puskesmas maupun di

rumah sakit yang telah bekerja sama dengan pihak sekolah. Selain itu pelayanan

kesehatan juga dilakukan untuk mengontrol kantin sehat sekolah. Kegiatan yang

dilakukan oleh SD 1 Bantul sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan UKS yang

dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar (2014: 23) yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan adalah

upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan

pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap peserta didik.

61
Pelaksanaan program UKS yang ketiga yaitu pembinaan lingkungan sekolah

sehat. Pembinaan lingkungan sekolah sehat terus dilaksanakan untuk

mempertahankan lingkungan sekolah yang bebas dari asap rokok, bebas dari

jentik nyamuk, dan sekolah juga membiasakan siswa untuk peduli dengan

lingkungan melalui berbagai kegiatan. Selain itu, SD 1 Bantul memiliki tempat

sampah disetiap depan kelas sehingga membuat akses siswa dalam membuang

sampah di tempat sampah menjadi mudah. Tempat sampah di SD 1 Bantul ada

tiga yang dibedakan menjadi sampah organik, sampah plastik / kaca, dan sampah

kertas. Menurut Berdasarkan penjelasan tersebut pembinaan lingkungan sekolah

sehat yang dilakukan oleh SD 1 Bantul telah sesuai dengan buku pedoman,

lingkungan sekolah telah mendukung proses belajar mengajar.

3. Monitoring UKS

Monitoring sebagai bentuk pengawasan terhadap keterlaksanaan program

UKS yang dilakukan oleh seluruh Tim Pelaksana UKS. Kegiatan monitoring di

SD 1 Bantul masih terpaut pada jadwal yang ada dari kecamatan maupun

kabupaten sehingga pelaksanaan monitoring UKS di SD 1 Bantul tidak diketahui

proses monitoringnya, akan tetapi Tim Pelaksana UKS memperlihatkan foto –

foto kegiatan ketika monitoring dilaksanakan. Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar (2014: 41) Monitoring

dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan dan

pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring


terhadap pelaksanaan Trias UKS secara terus menerus.
2) Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan
yang selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru
Pembina UKS/Guru UKS.

62
Pelaksanaan monitoring di SD 1 Bantul tidak dapat diikuti oleh peneliti

dikarenakan belum adanya jadwal monitoring yang diterima oleh pihak sekolah

sehingga informasi hanya diperoleh dari wawancara dan dokumen berupa foto

kegiatan monitoring. Seharusnya SD 1 Bantul tidak menunggu jadwal monitoring

dari kabupaten maupun dari kecamatan karena dalam Buku Pedoman

Pelakasanaan UKS di Sekolah yang diterbitkan oleh Kebudayaan Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar tahun 2014 dijelaskan bahwa Kepala Sekolah selaku

Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring terhadap pelaksanaan Trias

UKS secara terus menerus sehingga monitoring seharusnya tetap dijalankan oleh

kepala sekolah SD 1 Bantul.

4. Evaluasi UKS

Kegiatan evaluasi terhadap kegiatan UKS sangatlah penting untuk

mengetahui keberhasilan program UKS. Seperti pada kegiatan monitoring,

sekolah belum tahu waktu pelaksanaan evaluasi pada tahun ini sehingga peneliti

hanya mendapatkan sedikit informasi mengenai evaluasi. Informasi yang

diperoleh hanya bersumber dari wawancara terhadap Tim Pelaksana UKS SD 1

Bantul. Ananto (1996: 43-44) mengatakan:

Evaluasi dapat dilaksanakan pada setiap hari dengan kegiatan pemeriksaan


pribadi peserta didik dan kantin sekolah, setiap minggu/bulan dengan
sasaran ruang UKS, sanitasi dan halaman, setiap catur wulan dengan sasaran
dampak dari pembinaan pelaksanaan UKS dan mengukur TB, BB peserta
didik serta enam bulan sekali dengan sasaran pengelolaan program dan
insidental.

Kegiatan evaluasi di SD 1 Bantul tidak dapat diikuti oleh peneliti karena sekolah

tidak melaksanakan evaluasi seperti yang dikemukakan oleh Purnomo Ananto,

dkk. Sekolah tidak melaksankan evaluasi setiaphari karena kesibukan masing -

63
masing tim pelaksana UKS sehingga evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi

yang berasal dari tim pembina UKS kecamatan, kabupaten, maupun propinsi.

5. Pelaporan UKS

Kegiatan pelaporan merupakan kegiatan yang juga menjadi tolok ukur

keberhasilan pelaksanaan UKS di sekolah. Pelaporan kegiatan UKS di SD 1

Bantul telah dibukukan beserta dengan lampiran pendukung laporan, akan tetapi

laporan tahunan dan tengah tahunan tidak ada dokumen fisiknya sehingga peneliti

hanya mendapatkan laporan kegiatan UKS yang dipersiapkan untuk Lomba

Sekolah Sehat pada Tahun 2015. Sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan UKS

pelaporan dilaksanakan 2 kali yaitu pada tengah tahun ajaran dan akhir tahun

ajaran. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan

Dasar (2014: 51) pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS

kepada Tim Pembina UKS Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan

dan Pelaksanaan UKS di sekolah terutama yang telah di programkan. Pelaporan

yang dimiliki SD 1 Bantul telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan UKS karena

telah memuat segala bentuk kegiatan yang telah diprogramkan.

C. Keterbatasan Peneliti

Penelitian ini masih terdapat kekurangan. Bukti fisik yang berupa dokumen

– dokumen pendukung dalam penelitian terbatas. Kesibukan Tim Pelaksana UKS

juga membuat proses wawancara sering kali terputus karena ada kesibukan

narasumber untuk mengajar terlebih dahulu sehingga informasi yang didapatkan

tidak maksimal. Singkatnya waktu penelitian juga membuat peneliti tidak bisa

mengikuti proses pelaksanaan UKS dari awal penyusunan rencana kegiatan

sampai pada tahap pelaporan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lanjutan.

64
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan UKS

secara fisik di SD 1 Bantul dapat dikatakan berhasil dan mayoritas berjalan

dengan baik sesuai dengan buku pedoman pelaksanaan UKS di sekolah yang

diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktoral Jenderal

Pendidikan Dasar tahun 2014. Pelaksanaan UKS secara non fisik, selengkapnya

adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dibuat dan dilaksanakan oleh

Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul. Penyusunan rencana terdiri dari

penyusunan program, sumber dana, dan juga waktu pelaksanaan kegiatan

UKS. Rencana kegiatan UKS di SD 1 Bantul meliputi kegiatan 3 program

pokok UKS atau biasa disebut Trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan,

pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Proses

penyusunan rencana kegiatan didahului dengan rapat – rapat yang dibuktikan

dengan notulensi. Namun, bukti – bukti fisik yang ada masih kurang lengkap.

2. Pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan

kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan

merujuk pada kegiatan kurikuler yang terintegrasi dalam mata pelajaran

penjasorkes serta mata pelajaran tematik dan pada kegiatan ekstrakurikuler.

Program yang kedua yaitu pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan

meliputi kegiatan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),

65
pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara

insidentil terhadap peserta didik. Kegiatan pelayanan kesehatan yang tidak

bisa dilaksanakan di sekolah akan dilaksanakan di puskesmas maupun di

rumah sakit yang telah bekerja sama dengan pihak sekolah. Pembinaan

lingkungan sekolah sehat merupakan program yang ketiga. Pembinaan

lingkungan sekolah sehat dilaksanakan untuk menciptakan kondisi

lingkungan sekolah yang dapat mendukung proses pendidikan sehingga

mencapai hasil yang optimal baik dari segi pengetahuan, keterampilan

maupun sikap.

3. Pelaksanaan kegiatan monitoring di SD 1 Bantul mengikuti jadwal yang

disampaikan oleh puskesmas maupun dari pihak kabupaten sehingga

monitoring tidak bisa dilaksanakan sewaktu – waktu sehingga peneliti tidak

dapat mengamati kegiatan monitoring.

4. Kegiatan evaluasi terhadap kegiatan UKS sangatlah penting untuk

mengetahui keberhasilan program UKS. Seperti pada kegiatan monitoring,

sekolah belum tahu waktu pelaksanaan evaluasi pada tahun ini sehingga

peneliti hanya mendapatkan sedikit informasi mengenai evaluasi.

5. Pelaporan UKS di SD 1 Bantul terdapat bukti fisiknya pada tahun 2015,

untuk tahun setelahnya masih belum terbukti dengan tidak adanya bukti fisik

pelaporan dari tim pelaksana UKS.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka saran yang dapat disampaikan

peneliti adalah:

1. Bagi Kepala Sekolah

66
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi mengenai UKS agar

kegiatan UKS yang telah direncanakan dapat dilakukan dengan baik dan benar

sehingga manfaat yang diberikan dapat terserap secara maksimal. Hasil penelitian

ini juga dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap kinerja tim pelaksana UKS SD

1 Bantul sehingga kinerjanya akan lebih maksimal. Monitoring tetap dilaksanakan

oleh kepala sekolah sembari menunggu jadwal monitoring dari Kecamatan,

Kabupaten, maupun Propinsi dengan dilengkapi Instrumen monitoring.

2. Bagi Tim Pelaksana UKS di SD 1 Bantul

a. Rencana Pelaksanaan UKS dicetak di setiap tahunnya.

b. Sekolah seharusnya memiliki arsip Rencana Anggaran Belanja Sekolah

c. Notulensi rapat yang terbaru belum ditulis di buku, hanya dilaptop sebaiknya

juga ditulis di dalam buku notulensi

d. Pelaporan kegiatan UKS perlu dicetak disetiap tahunnya.

67
DAFTAR PUSTAKA

Ananto, P., dkk. (1996). Cara Melaksanakan UKS di Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Bagian Proyek Peningkatan Kesegaran
Jasmani dan Rekreasi.
Candrawati, S. & Esti Widiani. (2015). Pelaksanaan Program UKS dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa Sekolah Dasar di
Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang. Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 15
– 23
Creswell, John W. (2016). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
dan Mixed. (Terjemahan Achmad Fawaid). Jakarta: Pustaka Pelajar (Edisi
asli diterbitkan tahun 2009 oleh SAGE Publications. Thousand Oaks
California)
Depdikbud. (2003). Undang – Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional
Hidayat, Rafikartika Nofiyanti. (2016). Tingkat Pemahaman Siswa terhadap
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Di SMA Negeri 1 Gamping. Skripsi
Sarjana, tidak diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Inuryanto, B.. (2011). Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan,Menteri


Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
1/U/SKB/2003, Nomor 1067/MENKES/SKB/VII/2003, Nomor MA /230
A/2003, Nomor 26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Poernomo, S., dkk. (1977). Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Departemen
Kesehatan R.I.
Pur. (2015). Bantul Jawara Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional 2015. Diakses
tanggal 10 0ktober 2016 dari https://dikdas.bantulkab.go.id/berita/204-
bantul-jawara-lomba-sekolah-sehat-tingkat-nasional-2015
Putra, N. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Saryono, Dian Rahmawati, & Iwan Purnama. (2007). Pelaksanaan TRIAS Usaha
Kesehatan Sekolah di Sekolah Menengah Pertama
di Wilayah Kecamatan Purwokerto Kabupaten Banyumas. Jurnal
Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 2,
No. 2 Juli 2007, 95 – 101

68
Soenarjo, R.J. (2008). UKS Usaha Kesehatan Sekolah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta
-------------. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
-------------. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT.Rieka Cipta.
Sukmadinata, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sutatmo, D., dkk. (1979). Olahraga dan Kesehatan Pengantar Kesehatan
Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis
Depdikbud.
Tim Pembina UKS Pusat. (2007). Pedoman Pembinaan dan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani
Depdiknas.
--------------------------------. (2012). Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah.
Jakarta: Kemenentrian Pendidikan dan Kebudayaan.

69
LAMPIRAN

70
PEDOMAN OBSERVASI
PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL
Hari Tanggal :……………………….
Observasi ke :……………………….

Berilah tanda check list () pada kolom yang tersedia!


No Aspek yang Diamati Indikator Pengamatan Pernyataan Keterangan
Ya Tidak
1 Perencanaan SK Tim Pelaksana UKS
Rapat Tim Pelaksana UKS
Rencana Kegiatan UKS
Rencana Anggaran Belanja UKS
2 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat
Obat dan Alat Kesehatan
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan kantin sehat
Penerapan perilaku Hidup Bersih

71
dan Sehat
Tempat cuci tangan dengan air
mengalir
Ketersediaan sabun di kamar
mandi dan tempat cuci tangan
Ventilasi Ruangan yang Cukup

Tempat Sampah

Kebun Sekolah / Apotek Hidup

Poster / Slogan Kesehatan

3 Monitoring Jadwal Monitoring


Instrumen Monitoring
4 Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Evaluasi
5 Pelaporan Laporan Tim Pelaksana UKS

72
PEDOMAN OBSERVASI

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL


Hari / Tanggal : Senin, 10 Juli 2017
Observasi ke : 1

Berilah tanda check list () pada kolom yang tersedia!


No Aspek yang Diamati Indikator Pengamatan Pernyataan Keterangan
Ya Tidak
1 Perencanaan SK Tim Pelaksana UKS  Ada arsip SK yang dimiliki
oleh sekolah
Rapat Tim Pelaksana UKS  Terdapat notulensi hasil
rapat
Rencana Kegiatan UKS  Rencana kegiatan UKS
ditempel di dinding
ruangan UKS dan terdapat
arsip yang terdapat dalam
laporan pelaksanaan UKS
Rencana Anggaran Belanja UKS  Anggaran belanja tertulis
di buku bendahara sekolah
tetapi tidak ada rincian

73
penggunaannya
2 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat
Obat dan Alat Kesehatan
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan kantin sehat
Penerapan perilaku Hidup Bersih
dan Sehat
Tempat cuci tangan dengan air
mengalir
Ketersediaan sabun di kamar mandi
dan tempat cuci tangan
Ventilasi Ruangan yang Cukup
Tempat Sampah
Kebun Sekolah / Apotek Hidup
Poster / Slogan Kesehatan
3 Monitoring Jadwal Monitoring
Instrumen Monitoring

74
4 Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Evaluasi
5 Pelaporan Laporan Tim Pelaksana UKS

75
PEDOMAN OBSERVASI
PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL
Hari / Tanggal : Rabu, 12 Juli 2017
Observasi ke : 2

Berilah tanda check list () pada kolom yang tersedia!


No Aspek yang Diamati Indikator Pengamatan Pernyataan Keterangan
Ya Tidak
1 Perencanaan SK Tim Pelaksana UKS
Rapat Tim Pelaksana UKS
Rencana Kegiatan UKS
Rencana Anggaran Belanja UKS
2 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Lingkungan Sekolah
Sehat
Obat dan Alat Kesehatan
Ketersediaan air bersih
Ketersediaan kantin sehat
Penerapan perilaku Hidup Bersih

76
dan Sehat
Tempat cuci tangan dengan air
mengalir
Ketersediaan sabun di kamar
mandi dan tempat cuci tangan
Ventilasi Ruangan yang Cukup

Tempat Sampah

Kebun Sekolah / Apotek Hidup

Poster / Slogan Kesehatan

3 Monitoring Jadwal Monitoring  Tidak ada


Instrumen Monitoring  Tidak ada
4 Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Evaluasi  Tidak ada
5 Pelaporan Laporan Tim Pelaksana UKS  Ada dokumen fisik yang
dimiliki sekolah.

77
PEDOMAN OBSERVASI
PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL
Hari / Tanggal : 7 Hari( 18, 20, 22, 26, 29 Juli, 4, 5 Agustus 2017)
Observasi ke : 3

Berilah tanda check list () pada kolom yang tersedia!


No Aspek yang Diamati Indikator Pengamatan Pernyataan Keterangan
Ya Tidak
1 Perencanaan SK Tim Pelaksana UKS
Rapat Tim Pelaksana UKS
Rencana Kegiatan UKS
Rencana Anggaran Belanja UKS
2 Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan  Pelaksanaan dilakukan
oleh semua warga sekolah
Pelayanan Kesehatan  Dilaksanakan oleh guru
UKS maupun guru kelas
Pembinaan Lingkungan Sekolah  Secara sadar siswa sudah
Sehat melakukan pembiasaan
dalam pembinaan
lingkungan sekolah sehat.

78
Obat dan Alat Kesehatan  Obat – obatan berada di
almari obat yang ada di
UKS dan tertata rapi,
penggunaan obatnya pun
diawasi oleh guru UKS.
Ketersediaan air bersih  Air bersih di SD 1 Bantul
bersumber dari air sumur
dan juga air pam.
Ketersediaan kantin sehat  Terdapat kantin sehat yang
cukup luas, bersih, dan
juga terang. Dilengkapi
dengan slogan – slogan
makanan sehat dan juga
tempat cuci tangan serta
sabun cuci tangan
Penerapan perilaku Hidup Bersih  Perilaku hidup bersih dan
dan Sehat sehat terlihat melalui
kebiasaan siswa
membuang sampah pada
tempatnya dan cuci tangan
sebelum makan
Tempat cuci tangan dengan air  Tempat cuci tangan mudah
mengalir sekali ditemukan di SD 1

79
Bantul. Terdapat 14
tempat cuci tangan yang
tersebar di depan kelas –
kelas, ruang UKS, serta
kantin.
Ketersediaan sabun di kamar mandi  Terdapat sabun di kamar
dan tempat cuci tangan mandi dan tempat cuci
tangan
Ventilasi Ruangan yang Cukup  Ventilasi di setiap ruangan
baik, sehingga setiap
ruangan pencahayaannya
baik dan sangat
menunjang kegiatan
belajar mengajar.
Tempat Sampah  Setiap kelas atau ruangan
memiliki tempat sampah
didepannya, tempat
sampahnya pun dipilah
berdasarkan jenis
sampahnya, dan juga
terdapat aktivitas

80
pengolahan limbah di
sekolah
Kebun Sekolah / Apotek Hidup  Sekolah memiliki kebun
dan apotek hidup yang
berada di depan sekolah,
secara bergiliran siswa –
siswinya menyirami
tanaman – tanaman yang
ada di kebun sekolah
Poster / Slogan Kesehatan  Slogan – slogan tentang
kesehatan maupun tentang
perilaku hidup bersih dan
sehat terdapat di tembok –
tembok sekolah dan di
tempat strategis sehingga
mudah ditemukan dan
dibaca oleh warga sekolah
maupun pengunjung
sekolah

81
3 Monitoring Jadwal Monitoring
Instrumen Monitoring
4 Evaluasi Jadwal Pelaksanaan Evaluasi
5 Pelaporan Laporan Tim Pelaksana UKS

82
PANDUAN WAWANCARA

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL

Nama Narasumber :
Tempat Wawancara :
Hari / Tanggal :

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa sajakah anggota Tim
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul?

2 Kapan pembentukan Tim


Pelaksana UKS di SD 1 Bantul?

3 Apakah yang dimaksud dengan


Rencana Kegiatan UKS
Tahunan?

4 Siapa yang terlibat dalam


penyusunan Rencana Kegiatan
UKS?

5 Kapan dilakukan rapat


penyusunan Rencana Kegiatan
UKS?

6 Apa saja yang perlu


diperhatikan ketika menyusun
Rencana Kegiatan UKS?

7 Apa saja yang termasuk dalam


Kegiatan UKS / Trias UKS?

8 Apa yang dimaksud dengan


Pendidikan Kesehatan?

9 Siapa yang melaksanakaan


Pendidikan Kesehatan?

83
10 Kapan Pendidikan Kesehatan
dilaksanakan?

11 Menurut anda, bagaimana


pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan di SD 1 Bantul?

12 Apa yang dimaksud dengan


Pelayanan Kesehatan?

13 Siapa saja yang terlibat dalam


Pelayanan Kesehatan?

14 Dimana Pelayanan Kesehatan


dilaksanakan?

15 Bagaimana pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan di SD 1
Bantul?

16 Apa yang dimaksud dengan


lingkungan sekolah sehat?

17 Melalui kegiatan apa


pembinaan lingkungan sekolah
sehat dilaksanakan?

18 Siapa saja yang harus dilibatkan


dalam pelaksanaan pembinaan
lingkungan sekolah sehat?

19 Bagaimana cara melaksanakan


pembinaan lingkungan sekolah
sehat?

20 Apa tujuan monitoring


pelaksanaan UKS?

21 Apa saja sasaran pelaksanaan


monitoring UKS?

22 Kapan pelaksanaan Monitoring?

23 Berapa kali monitoring


dilaksanakan dalam satu tahun?

84
24 Mengapa evaluasi perlu
dilaksanakan?

25 Cara apa yang dilakukan dalam


pelaksanaan Evaluasi?

26 Bagaimana teknik
melaksanakan evaluasi?

27 Apa yang menjadi sasaran


dalam pelaporan pelaksanaan
UKS?

28 Kapan laporan itu disusun atau


disampaikan?

29 Mengapa laporan itu perlu


disusun?

30 Apa fungsi laporan pelaksanaan


UKS tersebut?

85
HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Suginiati, S.Pd (SG)
Tempat Wawancara : Ruang UKS
Hari / Tanggal : Selasa, 18 Juli 2017

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa sajakah anggota Tim Tim pelaksananya terdiri dari Pak
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? Lurah, Dewan Sekolah, Wakil Dewan
Sekolah, Kepala Sekolah, dua orang
Guru UKS, Guru Kelas, Dokter Kecil,
TP PKK, bendahara dewan sekolah,
wali siswa, dan pengusaha
2 Kapan pembentukan Tim Untuk tim yang sekarang ini dibentuk
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? pada tahun ajaran 2014 / 2015

3 Apakah yang dimaksud dengan Kegiatan – kegiatan UKS yang disusun


Rencana Kegiatan UKS untuk pelaksanaan satu tahun ajaran
Tahunan?

4 Siapa yang terlibat dalam Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul


penyusunan Rencana Kegiatan
UKS?

5 Kapan dilakukan rapat Setiap awal tahun ajaran baru, biasanya


penyusunan Rencana Kegiatan di masa liburan sekolah itu.
UKS?

6 Apa saja yang perlu Program yang akan dilakukan dan jenis
diperhatikan ketika menyusun kegiatannya
Rencana Kegiatan UKS?

7 Apa saja yang termasuk dalam Pendidikan kesehatan, pelayanan


Kegiatan UKS / Trias UKS? kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat

8 Apa yang dimaksud dengan Bimbingan yang diberikan kepada siswa


Pendidikan Kesehatan? tentang kesehatan baik kesehatan fisik,
mental maupun sosialnya.

86
9 Siapa yang melaksanakaan Semua bisa melaksanakan, baik kepala
Pendidikan Kesehatan? sekolah maupun guru

10 Kapan Pendidikan Kesehatan Bisa dilaksanakan ketika pembelajaran


dilaksanakan? maupun ketika ada kegiatan
ekstrakulikuler.

11 Menurut anda, bagaimana Pendidikan kesehatan di SD 1 Bantul


pelaksanaan Pendidikan dilaksanakan melalui pendidikan pada
Kesehatan di SD 1 Bantul? jam pelajaran dan juga kegiatan
ekstrakulikuler. Pendidikan kesehatan
dilakukan melalui pembiasaan hidup
bersih dan sehat. Kalau jam pelajaran
saya (penjasorkes) setiap akan
melakukan pembelajaran pasti saya cek
kuku kemudian kebersihan rambut juga.
Tidak hanya itu, pemberian sosialisasi
tentang perilaku hidup bersih dan sehat
juga saya selipkan didalam
pembelajaran. Secara umum pendidikan
kesehatan disini sudah bagus, sesuai
pedoman UKS karena terbukti dengan
menjuarai LSS.
12 Apa yang dimaksud dengan Pelayanan kesehatan itu ada 3. Ada
Pelayanan Kesehatan? peningkatan kesehatan, pencegahan, dan
penyembuhan. Jadi tidak hanya ketika
siswa terluka baru pelayanan kesehatan
tetapi juga pencegahan terhadap
penyakit dan penyembuhan ketika sudah
terkena suatu penyakit.
13 Siapa saja yang terlibat dalam Dokter Kecil, Guru UKS, Puskesmas,
Pelayanan Kesehatan? dan Rumah Sakit yang telah bekerja
sama dengan sekolah
14 Dimana Pelayanan Kesehatan Di UKS, Puskesmas, dan Rumah Sakit
dilaksanakan? tergantung dengan pelayanan kesehatan
seperti apa yang akan dilakukan

87
15 Bagaimana pelaksanaan Sebagian kegiatan pelayanan di SD 1
Pelayanan Kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan oleh dokter kecil
Bantul? dengan didampingi guru UKS. Apabila
pelayanan kesehatan tidak bisa
dilaksanakan di sekolah, sekolah bekerja
sama dengan Puskesmas Bantul II dan
juga PKU Muhammadiyah Bantul.
16 Apa yang dimaksud dengan Lingkungan sekolah yang mendukung
lingkungan sekolah sehat? tumbuh kembang perilaku siswa.
Lingkungan yang sehat akan
mempengaruhi siswa dalam
mendapatkan pelajaran dari guru
sehingga proses belajar mengajar akan
lebih optimal.
17 Melalui kegiatan apa Melalui pembiasaan, seperti jumat
pembinaan lingkungan sekolah bersih, piket kelas. Selain itu juga
sehat dilaksanakan? dengan lomba – lomba seperti Lomba
Sekolah Sehat, lomba kebersihan kelas,
dan lain - lain.
18 Siapa saja yang harus dilibatkan Mulai dari kepala sekolah, guru, siswa,
dalam pelaksanaan pembinaan dan seluruh warga sekolah lainnya.
lingkungan sekolah sehat?

19 Bagaimana cara melaksanakan Cara melaksanakannya hampir sama


pembinaan lingkungan sekolah
dengan kegiatan yang dilakukan dalam
sehat?
pembinaan, hanya saja pelaksanaannya
ada pembinaan lingkungan fisik,
lingkungan keluarga melalui siswa, dan
juga lingkungan masyarakat sekitar
sekolah.
20 Apa tujuan monitoring Monitoring itu dilaksanakan untuk
pelaksanaan UKS? mengetahui sejauh mana kegiatan UKS
di SD 1 Bantul
21 Apa saja sasaran pelaksanaan Hal – hal yang berkaitan dengan UKS
monitoring UKS?

22 Kapan pelaksanaan Setiap tahun selalu ada monitoring


Monitoring?

23 Berapa kali monitoring Dua kali biasanya


dilaksanakan dalam satu tahun?

88
24 Mengapa evaluasi perlu Supaya dapat mempertahankan apa yang
dilaksanakan? sudah dicapai dan bisa meningkatkan
apa yang masih kurang dalam
pelaksanaan UKS.
25 Cara apa yang dilakukan dalam Caranya tim evaluasi mendatangi
pelaksanaan Evaluasi? sekolah kemudian melakukan
pengamatan dan memeriksa
kelengkapan UKS
26 Bagaimana teknik Ada tes tertulis, wawancara,
melaksanakan evaluasi? pengamatan, dan lain - lain
27 Apa yang menjadi sasaran Pengelolaannya, keberhasilan kegiatan,
dalam pelaporan pelaksanaan dan pengembangan UKS selanjutnya
UKS?

28 Kapan laporan itu disusun atau Sebenarnya setngah tahunan dan


disampaikan? tahunan
29 Mengapa laporan itu perlu Untuk mengetahui kegiatan yang telah
disusun? dilaksanakan dan disesuaikan dengan
perencanaan yang telah disusun di awal
tahun
30 Apa fungsi laporan pelaksanaan Untuk mengetahui gambaran
UKS tersebut? pelaksanaan UKS, apakah berhasil atau
tidak.

89
HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Anang Rahmat W, S.Pd (AR)
Tempat Wawancara : Ruang UKS
Hari / Tanggal : Kamis, 20 Juli 2017

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa sajakah anggota Tim Tim pelaksana yang dari sekolah itu
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? terdiri dari guru UKS, guru kelas, dan
dokter kecil. Ada lurah, dewan sekolah,
dan lain – lain yang dari luar sekolah.
2 Kapan pembentukan Tim Pelaksana yang sekarang dibentuknya
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? tahun 2014 / 2015

3 Apakah yang dimaksud dengan Rencana kegiatan yang akan dilakukan


Rencana Kegiatan UKS di tahun depan atau satu tahun pelajaran
Tahunan?

4 Siapa yang terlibat dalam Penyusunannya melibatkan pelaksana


penyusunan Rencana Kegiatan UKS. Ada kepala sekolah, guru UKS,
UKS? guru kelas.

5 Kapan dilakukan rapat Sekitar bulan Juli atau pada tahun ajaran
penyusunan Rencana Kegiatan baru
UKS?

6 Apa saja yang perlu Program – program yang akan


diperhatikan ketika menyusun dilakukan, ada PHBS, Lomba – lomba
Rencana Kegiatan UKS? kemudian juga pelatihan – pelatihan
yang akan dilaksanakan.
7 Apa saja yang termasuk dalam Pendidikan kesehatan, Pelayanan
Kegiatan UKS / Trias UKS? kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan
sekolah sehat

8 Apa yang dimaksud dengan Mendidik siswa agar mengetahui


Pendidikan Kesehatan? tentang kesehatan

90
9 Siapa yang melaksanakaan Guru Penjasorkes, guru kelas, kepala
Pendidikan Kesehatan? sekolah, siapapun bisa melaksanakan
pendidikan kesehatan.

10 Kapan Pendidikan Kesehatan Pada waktu pembelajaran, baik


dilaksanakan? pelajaran penjasorkes maupun
pembelajaran tematik. Selain itu kapan
saja bisa dilaksanakan termasuk dalam
kegiatan ekstrakulikuler.
11 Menurut anda, bagaimana Sudah sangat baik karena siswanya
pelaksanaan Pendidikan sudah banyak mengerti tentang arti
Kesehatan di SD 1 Bantul? kesehatan dan sudah melaksanakan
PHBS seperti dalam pembiasaan yang
dilakukan setiap akan makan yaitu cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.
12 Apa yang dimaksud dengan Pemberian pertolongan atau melayani
Pelayanan Kesehatan? siswa yang sakit pada waktu siswa
tersebut berada di sekolah
13 Siapa saja yang terlibat dalam Dokter kecil dibantu dengan guru UKS
Pelayanan Kesehatan?

14 Dimana Pelayanan Kesehatan UKS, Puskesmas, maupun Rumah Sakit


dilaksanakan?

15 Bagaimana pelaksanaan Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul


Pelayanan Kesehatan di SD 1 dilaksanakan di UKS oleh dokter kecil
Bantul? dengan didampingi guru UKS, apabila
sakit yang tidak dapat dilayani disekolah
akan di rujuk ke Puskesmas maupun
Rumah Sakit yang telah bekerjasama
dengan sekolah.
16 Apa yang dimaksud dengan Lingkungan sekolah sehat adalah
lingkungan sekolah sehat? lingkungan yang bersih, indah dan
tertata juga nayaman untuk kegiatan
belajar mengajar. Bebas dari asap rokok,
sampah, dan lain – lain.
17 Melalui kegiatan apa Melalui pembiasaan, jumat bersih, piket

91
pembinaan lingkungan sekolah harian, pemberian pembinaan dikelas
sehat dilaksanakan? oleh guru, atau kegiatan lainnya.

18 Siapa saja yang harus dilibatkan Semua warga sekolah


dalam pelaksanaan pembinaan
lingkungan sekolah sehat?

19 Bagaimana cara melaksanakan Caranya dengan kebiasaan yang telah


pembinaan lingkungan sekolah dilakukan siswa disekolah, membuang
sehat? sampah pada tempatnya, piket kelas dan
lain – lain
20 Apa tujuan monitoring Untuk mengetahui sejauh mana tingkat
pelaksanaan UKS? keterlaksanaan kegiatan sekolah dalam
pelaksanaan UKS
21 Apa saja sasaran pelaksanaan Pengelolaan UKS, Ruang UKS,
monitoring UKS? Kelengkapan UKS.
22 Kapan pelaksanaan Setiap enam bulan sekali
Monitoring?

23 Berapa kali monitoring Dua kali


dilaksanakan dalam satu tahun?

24 Mengapa evaluasi perlu Agar ada peningkatan pelaksanaan


dilaksanakan? kegiatan UKS termasuk keberhasilan
pelaksanaan UKS
25 Cara apa yang dilakukan dalam Cara yang dilakukan adalah tim evaluasi
pelaksanaan Evaluasi? mendatangi sekolah langsung
26 Bagaimana teknik Akan ada wawancara, tes, kemudian
melaksanakan evaluasi? skala, pengukuran keberhasilan
27 Apa yang menjadi sasaran Tim pelaksana UKS, Kegiatan UKS
dalam pelaporan pelaksanaan
UKS?

28 Kapan laporan itu disusun atau Setiap enam bulan sekali dan satu tahun
disampaikan? sekali
29 Mengapa laporan itu perlu Agar dapat terlihat kemajuan
disusun? pelaksanaan UKS
30 Apa fungsi laporan pelaksanaan Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
UKS tersebut? pelaksanaan UKS

92
HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Sudaryanti M., S.Pd (SD)
Tempat Wawancara : Ruang Perpustakaan
Hari / Tanggal : Rabu, 26 Juli 2017

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa sajakah anggota Tim Timnya itu ibu kepala sekolah, dua guru
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? penjasorkes, saya. Itu yang dari sekolah.
Yang dari luar sekolah itu ada lurah,
dewan sekolah, pengelola kantin, wali
murid, dan juga pengusaha.
2 Kapan pembentukan Tim Dibentuknya tahun ajaran 2014 / 2015
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul?

3 Apakah yang dimaksud dengan Rencana tahun ajaran depan yang akan
Rencana Kegiatan UKS dilaksanakan.
Tahunan?

4 Siapa yang terlibat dalam Tim pelaksana UKS


penyusunan Rencana Kegiatan
UKS?

5 Kapan dilakukan rapat Setiap tahun ajaran baru


penyusunan Rencana Kegiatan
UKS?

6 Apa saja yang perlu Kegiatan yang akan dijalankan tahun


diperhatikan ketika menyusun depan seperti lomba yang akan
Rencana Kegiatan UKS? dilaksanakan tahun depan

7 Apa saja yang termasuk dalam Pelayanan kesehatan, pendidikan


Kegiatan UKS / Trias UKS? kesehatan, dan pembinaan lingkungan
sekolah sehat

8 Apa yang dimaksud dengan Pendidikan kesehatan adalah pemberian


Pendidikan Kesehatan? pengetahuan tentang kesehatan kepada
siswa

93
9 Siapa yang melaksanakaan Warga sekolah terutama guru
Pendidikan Kesehatan? penjasorkes

10 Kapan Pendidikan Kesehatan Setiap hari, melalui olahraga maupun


dilaksanakan? guru kelas yang melaksanakan

11 Menurut anda, bagaimana Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di


pelaksanaan Pendidikan SD 1 Bantul sudah memenuhi
Kesehatan di SD 1 Bantul? persyaratan atau telah sesuai dengan
pedoman pelaksanaan dari tim pembina
pusat
12 Apa yang dimaksud dengan Pemberian pertolongan atau layanan
Pelayanan Kesehatan? terhadap siswa yang berkaitan dengan
kesehatannya
13 Siapa saja yang terlibat dalam Dokter kecil, guru UKS, Puskesmas,
Pelayanan Kesehatan? Rumah Sakit

14 Dimana Pelayanan Kesehatan UKS, Puskesmas, Rumah Sakit


dilaksanakan?

15 Bagaimana pelaksanaan Pelaksanaannya dilakukan oleh


Pelayanan Kesehatan di SD 1 pelaksana UKS Sekolah, apabila sekolah
Bantul? tidak mampu akan di rujuk ke
Puskesmas dan Rumah Sakit

16 Apa yang dimaksud dengan Lingkungan sekolah sehat adalah


lingkungan sekolah sehat? lingkungan sekolah yang bebas dari
sampah dari asap rokok dan gangguan
lain yang dapat berakibat pada
ketidaknyamanan siswa dalam proses
belajar mengajar.

17 Melalui kegiatan apa Melalui pembiasaan yang selalu


pembinaan lingkungan sekolah dilakukan di sekolah seperti Jumat
sehat dilaksanakan? Bersih piket harian dan dengan tanam
pohon juga.

18 Siapa saja yang harus dilibatkan Semua warga sekolah harus terlibat dala,

94
dalam pelaksanaan pembinaan pembinaan lingkungan sekolah sehat.
lingkungan sekolah sehat?

19 Bagaimana cara melaksanakan Caranya dengan menerapkan


pembinaan lingkungan sekolah pembiasaan ke siswa bahwa menjaga
sehat? kebersihan dilingkungan sekolah akan
menjadikan lingkungan sekolah yang
sehat. Kemudian juga dilakukan
pelatihan pengelolaan sampah
pembuatan kompos dan lain – lain.
20 Apa tujuan monitoring Monitoring itu tujuannya adalah
pelaksanaan UKS? memantau kegiatan yang ada, apakah
sudah dilaksanakan atau belum.
21 Apa saja sasaran pelaksanaan Sasarannya pelaksana UKS dan juga
monitoring UKS? sarana prasaran UKS.
22 Kapan pelaksanaan Dilaksanakan di akhir tahun dan awal
Monitoring? tahun atau pertengahan tahun ajaran
23 Berapa kali monitoring Dua kali
dilaksanakan dalam satu tahun?

24 Mengapa evaluasi perlu Karena dengan adanya evaluasi, sekolah


dilaksanakan? dapat mengetahui seberapa tingkat
keberhasilan pelaksanaan UKS di SD 1
Bantul

25 Cara apa yang dilakukn dalam Caranya dengan pengecekan


pelaksanaan Evaluasi? kelengkapan administrasi kemudian
pengamatan langsung di Ruang UKS

26 Bagaimana teknik Dilakukan tes untuk mengetahui


melaksanakan evaluasi? pelaksanaannya, bisa juga dengan
wawancara kemudian ada penyesuaian
antara rencana dan pelaksanaan

27 Apa yang menjadi sasaran Sasaran pelaporan itu pengelolaan UKS


dalam pelaporan pelaksanaan
UKS?

28 Kapan laporan itu disusun atau Setiap akhir tahun ajaran


disampaikan?

29 Mengapa laporan itu perlu Laporan disusun sebagai


pertanggungjawaban pelaksanaan UKS

95
disusun? yang ada di sekolah

30 Apa fungsi laporan pelaksanaan Fungsinya adalah untuk mengetahui


UKS tersebut? apakah pelaksanaan UKS sesuai denga
perencanaan atau tidak

96
HASIL WAWANCARA
Nama Narasumber : Umi Fatonah, M.Pd (UF)
Tempat Wawancara : Ruang Kepala Sekolah
Hari / Tanggal : Sabtu, 5 Agustus 2017

No Pertanyaan Jawaban
1 Siapa sajakah anggota Tim Ya, kalau tim pelaksana sesuai surat
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? keputusan itu terdiri dari pembina, ketua,
ketua I, ketua II, sekretaris I, sekretaris
II, dan anggota. Pembinanya pak Tavip
Lurah Desa Ringinharjo, ketuanya saya
sebagai kepala sekolah, ketua I ketua
dewan sekolah, ketua II wakil dewan
sekolah dewan sekolah, sekretaris I dan
II guru UKS yang juga sebagai guru
olahraga, kemudian anggotanya ada
guru, dokter kecil, ibu TP PKK desa,
bendahara dewan, wali siswa, dan ada
pengusaha.

2 Kapan pembentukan Tim Awal tahun ajaran 2014 / 2015


Pelaksana UKS di SD 1 Bantul?

3 Apakah yang dimaksud dengan Rencana Kegiatan UKS Tahunan itu


Rencana Kegiatan UKS semua kegiatan yang akan dilaksanakan
Tahunan? dalam satu tahun ajaran yang berkaitan
dengan UKS. Ada program umum,
program pokok TRIAS UKSnya itu,
program penunjang, dan juga program
khusus.

4 Siapa yang terlibat dalam Tim Pelaksana UKS yang biasanya


penyusunan Rencana Kegiatan dibantu dari Puskesmas
UKS?

5 Kapan dilakukan rapat Penyusunan Rencana Kegiatannya


penyusunan Rencana Kegiatan dilaksanakan setiap awal tahun ajaran

97
UKS? baru

6 Apa saja yang perlu Yang harus diperhatikan adalah apa


diperhatikan ketika menyusun tujuan atau apa yang akan dilaksanakan
Rencana Kegiatan UKS? sekolah pada tahun depan. Misalnya
tahun ini akan lomba dokter kecil mahir
gizi tingkat nasional berati awal tahun itu
sudah harus kita masukkan dalam
rencana.

7 Apa saja yang termasuk dalam Pendidikan Kesehatan, Pelayanan


Kegiatan UKS / Trias UKS? Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan
Sekolah Sehat

8 Apa yang dimaksud dengan Pendidikan kesehatan itu berkaitan


Pendidikan Kesehatan? dengan pemberian pengetahuan dan
keterampilan tentang prinsip - prinsip
hidup sehat, kemudian juga penanaman
perilaku atau kebiasaan hidup bersih dan
sehat.

9 Siapa yang melaksanakaan Bisa dilakukan oleh siapa pun, biasanya


Pendidikan Kesehatan? dilakukan oleh guru olahraga,guru kelas
juga bias melakukan pendidikan
kesehatan melalui integrasi mata
pelajaran atau yang terkait dengan tema –
tema kesehatan. Kepala sekolah pun bias
melakukan pendidikan kesehatan.

10 Kapan Pendidikan Kesehatan Setiap saat bisa dilakukan, atau sesuai


dilaksanakan? dengan jadwal pelajarannya. Termasuk
dalam jam tambahan ekstrakulikuler
yang berkaitan dengan kesehatan.

11 Menurut anda, bagaimana Pelaksanaan Pendidikan di SD 1 Bantul


pelaksanaan Pendidikan itu dilaksanakan oleh guru kelas melalui
Kesehatan di SD 1 Bantul? mata pelajaran tematik yang terintegrasi
dengan pendidikan kesehatan selain itu
guru kelas memberikan pembiasaan
mengenai pendidikan kesehatan misalnya
cek kuku setiap pagi. Apabila ada kuku

98
siswa yang hitam dan kotor, semua siswa
nantinya akaan diberikan pengetahuan
tentang perlunya menjaga kebersihan
kuku dan tangan. Meskipun nanti ada
siswa yang berkuku panjang dan kotor
lagi ya diberikan pengetahuan itu lagi.
Setelah guru kelas, guru olahraga juga
menjadi pelaksana pendidikan kesehatan.
Melalui pendidikan jasmani olahraga dan
kesehatan siswa akan diberikan
pemahaman tentang perlunya menjaga
kesehatan. Dokter kecil juga melakukan
pendidikan kesehatan terhadap siswa
lainnya karena dokter kecil di SD 1
Bantul telah memiliki kemampuan dalam
bidang kesehatan. Selain itu pihak
Puskesmas secara berkala juga
melakukan penyuluhan tentang
pentingnya menjaga kesehatan.

12 Apa yang dimaksud dengan Pelayanan kesehatan itu ya seperti


Pelayanan Kesehatan? mengobati siswa yang sakit kemudian
menolong siswa terjatuh, mencegah
penyakit yang bias menular ke siswa lain,
pengobatan secepat – cepatnya.

13 Siapa saja yang terlibat dalam Guru UKS, Dokter Kecil, Puskesmas
Pelayanan Kesehatan?

14 Dimana Pelayanan Kesehatan Di UKS ketika sekolah masih bisa


dilaksanakan? menangani sedangkan jika sudah parah
dan sekolah tidak bisa menangani akan di
bawa ke Puskesmas atau PKU
Muhammadiyah Bantul

15 Bagaimana pelaksanaan Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul


Pelayanan Kesehatan di SD 1 dilaksanakan di UKS secara insidentil,
Bantul? artinya ada pelayanan kesehatan jika ada
yang sakit atau mengalami kecelakaan
misalnya jatuh yang lukanya masih

99
ringan. Apabila siswa sakit dan sekolah
tidak bisa mengobati akan di rujuk ke
puskesmas. Sekiranya parah seperti patah
tulang langsung kita bawa ke PKU
Muhammadiyah Bantul dengan dibantu
biaya sekolah dan biaya dari wali murid
itu sendiri.
16 Apa yang dimaksud dengan Lingkungan sekolah sehat adalah
lingkungan sekolah sehat? lingkungan yang mendukung kegiatan
belajar mengajar dengan kondisi
lingkungan yang sehat. Lingkungan
sekolah sehat itu bisa dilihat dari
bagaimana pepohonan di sekolah,
fentilasi ruang kelas, kemudian
kebersihan kamar mandi, adanya
wastafel, dan kantin sehat juga.
17 Melalui kegiatan apa Melalui perilaku tidak merokok
pembinaan lingkungan sekolah dilingkungan sekolah, perilaku
sehat dilaksanakan? membuang sampah pada tempatnya,
mencuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir, serta jajan di tempat yang
bersih dan sehat.

18 Siapa saja yang harus dilibatkan Semua warga sekolah


dalam pelaksanaan pembinaan
lingkungan sekolah sehat?

19 Bagaimana cara melaksanakan Di SD 1 Bantul dilaksanakan dengan


pembinaan lingkungan sekolah
Jumat Bersih, piket harian, dan setiap
sehat?
hari bumi kita menanam pohon di sekitar
sekolah. Baik sayuran maupun tumbuhan
berkayu.

20 Apa tujuan monitoring Tujuannya ya untuk mengontrol atau


pelaksanaan UKS? sebagai pengendali kegiatan di UKS
yang belum dilaksanakan, sedang
dilaksanakan, maupun sudah
dilaksanakan. Berjalan sesuai rencana
atau tidak.

100
21 Apa saja sasaran pelaksanaan Tim Pelaksana UKS termasuk sarana
monitoring UKS? prasarana yang ada di UKS
22 Kapan pelaksanaan Pelaksanaannya mengikuti jadwal dari
Monitoring? Pembina UKS tetapi kalau aka nada
monitoring biasanya sekolah diberi tahu.
23 Berapa kali monitoring Dua kali dalam setahun, awal tahun
dilaksanakan dalam satu tahun? ajaran dan akhir tahun ajaran.

24 Mengapa evaluasi perlu Untuk mengetahui hasil yang sudah


dilaksanakan? dicapai oleh pelaksana UKS dan juga
untuk mengetahui apa saja yang belum
dicapai yang telah tertuang dalam
dokumen perencanaan UKS.
25 Cara apa yang dilakukn dalam Cara yang dilakukan saat evaluasi yaitu
pelaksanaan Evaluasi? dilakukan dalam dua bentuk. Ada
kualitatif dan juga kuantitatif.
26 Bagaimana teknik Ada tes, pengamatan, skala sikap,
melaksanakan evaluasi? wawancara, pemeriksaan dokumen, data
uks, dan juga kondisi UKS nya.
27 Apa yang menjadi sasaran Sasaran pelaporannya itu pengelolaan
dalam pelaporan pelaksanaan kegiatan UKS, Berhasil tidaknya
UKS? kegiatan, kemudian upaya
pengembangan kegiatan UKS.
28 Kapan laporan itu disusun atau Akhir tahun pelajaran
disampaikan?

29 Mengapa laporan itu perlu Untuk mengetahu daya guna UKS serta
disusun? menghindari penyimpangan –
penyimpangan yang terjadi ketika
kegiatan UKS dilaksanakan.
30 Apa fungsi laporan pelaksanaan Mengetahui tingkat keberhasilan UKS.
UKS tersebut?

101
REDUKSI, PENYAJIAN DATA, DAN KESIMPULAN
HASIL WAWANCARA PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL

No Pertanyaan Sumber Jawaban Kesimpulan

1 Siapa sajakah anggota Tim SG Tim pelaksananya terdiri dari Pak Lurah, Dewan Anggota Tim Pelaksana
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? Sekolah, Wakil Dewan Sekolah, Kepala Sekolah, UKS SD 1 Bantul terdiri
dua orang Guru UKS, Guru Kelas, Dokter Kecil, dari Lurah, Dewan
TP PKK, bendahara dewan sekolah, wali siswa, dan Sekolah, Kepala
pengusaha. Sekolah, Guru
Penjasorkes, Guru
AR Tim pelaksana yang dari sekolah itu terdiri dari Kelas, Dokter Kecil,
guru UKS, guru kelas, dan dokter kecil. Ada lurah, Pengelola kantin, wali
dewan sekolah, dan lain – lain yang dari luar murid, dan pengusaha.
sekolah.

SD Timnya itu ibu kepala sekolah, dua guru


penjasorkes, saya. Itu yang dari sekolah. Yang dari
luar sekolah itu ada lurah, dewan sekolah,
pengelola kantin, wali murid, dan juga pengusaha.

UF Ya, kalau tim pelaksana sesuai surat keputusan itu


terdiri dari 102a nada, ketua, ketua I, ketua II,
sekretaris I, sekretaris II, dan anggota. Pembinanya
pak Tavip Lurah Desa Ringinharjo, ketuanya saya
sebagai kepala sekolah, ketua I ketua dewan
sekolah, ketua II wakil dewan sekolah dewan

102
sekolah, sekretaris I dan II guru UKS yang juga
sebagai guru olahraga, kemudian anggotanya ada
guru, dokter kecil, ibu TP PKK desa, bendahara
dewan, wali siswa, 103a nada pengusaha.

2 Kapan pembentukan Tim SG Untuk tim yang sekarang ini dibentuk pada tahun Tim Pelaksana UKS
Pelaksana UKS di SD 1 Bantul? ajaran 2014 / 2015 dibentuk pada tahun
ajaran 2014 / 2015.
AR Pelaksana yang sekarang dibentuknya tahun 2014 /
2015

SD Dibentuknya tahun ajaran 2014 / 2015

UF Awal tahun ajaran 2014 / 2015

3 Apakah yang dimaksud dengan SG Kegiatan – kegiatan UKS yang disusun untuk Rencana Kegiatan UKS
Rencana Kegiatan UKS pelaksanaan satu tahun ajaran. adalah kegiatan –
Tahunan? kegiatan yang akan
AR Rencana kegiatan yang akan dilakukan di tahun dilakukan selama satu
depan atau satu tahun pelajaran tahun yang memuat
program umum,
SD Rencana tahun ajaran depan yang akan program penunjang, dan
dilaksanakan. program khusus.
UF Rencana Kegiatan UKS Tahunan itu semua
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
ajaran yang berkaitan dengan UKS. Ada program
umum, program pokok TRIAS UKSnya itu,

103
program penunjang, dan juga program khusus.

4 Siapa yang terlibat dalam SG Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul Tim pelaksana UKS
penyusunan Rencana Kegiatan dibantu puskesmas
UKS? AR Penyusunannya melibatkan pelaksana UKS. Ada dalam penyusunan
kepala sekolah, guru UKS, guru kelas. Rencana Kegiatan UKS

SD Tim pelaksana UKS

UF Tim Pelaksana UKS yang biasanya dibantu dari


Puskesmas

5 Kapan dilakukan rapat SG Setiap awal tahun ajaran baru, biasanya di masa Rapat penyusunan
penyusunan Rencana Kegiatan liburan sekolah itu. Rencana Kegiatan UKS
UKS? di awal tahun ajaran
AR Sekitar bulan 104ulia tau pada tahun ajaran baru baru

SD Setiap tahun ajaran baru

UF Penyusunan Rencana Kegiatannya dilaksanakan


setiap awal tahun ajaran baru

6 Apa saja yang perlu diperhatikan SG Program yang akan dilakukan dan
jenis Kegiatan yang akan
ketika menyusun Rencana kegiatannya dilaksanakan tahun
Kegiatan UKS? depan seperti kegiatan
AR Program – program yang akan dilakukan, ada lomba – lomba yang
PHBS, Lomba – lomba kemudian juga pelatihan – akan diperhatikan dalam
pelatihan yang akan dilaksanakan. penyusunan Rencana

104
SD Kegiatan yang akan dijalankan tahun depan Kegiatan UKS
sepertilomba yang akan dilaksanakan tahun depan

UF Yang harus diperhatikan adalah apa tujuan atau apa


yang akan dilaksanakan sekolah pada tahun depan.
Misalnya tahun ini akan lomba dokter kecil mahir
gizi tingkat nasional berati awal tahun itu sudah
harus kita masukkan dalam rencana.

7 Apa saja yang termasuk dalam SG Pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan Pendidikan kesehatan,
Kegiatan UKS / Trias UKS? pembinaan lingkungan sekolah sehat pelayanan kesehatan
dan pembinaan
AR Pendidikan kesehatan, Pelayanan kesehatan, dan lingkungan sekolah
Pembinaan Lingkungan sekolah sehat sehat

SD Pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan


pembinaan lingkungan sekolah sehat

UF Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan


Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat

8 Apa yang dimaksud dengan SG Bimbingan yang diberikan kepada siswa tentang Pendidikan kesehatan
Pendidikan Kesehatan? kesehatan baik kesehatan fisik, mental maupun adalah pemberian
sosialnya. pengetahuan dan
keterampilan tentang
AR Mendidik siswa agar mengetahui tentang kesehatan kesehatan, prinsip hidup
sehat, serta pembiasaan
SD Pendidikan kesehatan adalah pemberian perilaku hidup bersih

105
pengetahuan tentang kesehatan kepada siswa dan sehat.

UF Pendidikan kesehatan itu berkaitan dengan


pemberian pengetahuan dan keterampilan tentang
prinsip - prinsip hidup sehat, kemudian juga
penanaman perilaku atau kebiasaan hidup bersih
dan sehat.

9 Siapa yang melaksanakaan SG Semua bisa melaksanakan, baik kepala sekolah Pendidikan kesehatan
Pendidikan Kesehatan? maupun guru bisa dilaksanakan oleh
semua warga sekolah,
AR Guru Penjasorkes, guru kelas, kepala sekolah, terutama guru, baik guru
siapapun bisa melaksanakan pendidikan kesehatan. penjasorkes, guru kelas,
maupun kepala sekolah.
SD Warga sekolah terutama guru penjasorkes

UF Bisa dilakukan oleh siapa pun, biasanya dilakukan


oleh guru olahraga,guru kelas juga bias melakukan
pendidikan kesehatan melalui integrasi mata
pelajaran atau yang terkait dengan tema – tema
kesehatan. Kepala sekolah pun bias melakukan
pendidikan kesehatan.

10 Kapan Pendidikan Kesehatan SG Bisa dilaksanakan ketika pembelajaran maupun Pendidikan kesehatan
dilaksanakan? ketika ada kegiatan ekstrakulikuler. dilaksanakan dalam
kegiatan kurikuler
AR Pada waktu pembelajaran, baik pelajaran maupun ekstrakurikuler
penjasorkes maupun pembelajaran tematik. Selain
itu kapan saja bisa dilaksanakan termasuk dalam

106
kegiatan ekstrakulikuler.

SD Setiap hari, melalui olahraga maupun guru kelas


yang melaksanakan

UF Setiap saat bisa dilakukan, atau sesuai dengan


jadwal pelajarannya. Termasuk dalam jam
tambahan ekstrakulikuler yang berkaitan dengan
kesehatan

11 Menurut anda, bagaimana SG Pendidikan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan Pendidikan kesehatan di


pelaksanaan Pendidikan melalui pendidikan pada jam pelajaran dan juga SD 1 Bantul
Kesehatan di SD 1 Bantul? kegiatan ekstrakulikuler. Pendidikan kesehatan dilaksanakan melalui
dilakukan melalui pembiasaan hidup bersih dan kegiatan kurikuler
sehat. Kalau jam pelajaran saya (penjasorkes) maupun kegiatan
setiap akan melakukan pembelajaran pasti saya cek ekstrakurikuler.
kuku kemudian kebersihan rambut juga. Tidak Pendidikan kesehatan
hanya itu, pemberian sosialisasi tentang perilaku juga dilakukan melalui
hidup bersih dan sehat juga saya selipkan didalam pembiasaan hidup
pembelajaran. Secara umum pendidikan kesehatan bersih dan sehat.
disini sudah bagus, sesuai pedoman UKS karena
terbukti dengan menjuarai LSS.

AR Sudah sangat baik karena siswanya sudah banyak


mengerti tentang arti kesehatan dan sudah
melaksanakan PHBS seperti dalam pembiasaan
yang dilakukan setiap akan makan yaitu cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir.

107
SD Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan di SD 1 Bantul
sudah memenuhi persyaratan atau telah sesuai
dengan pedoman pelaksanaan dari tim pembina
pusat

UF Pelaksanaan Pendidikan di SD 1 Bantul itu


dilaksanakan oleh guru kelas melalui mata
pelajaran tematik yang terintegrasi dengan
pendidikan kesehatan selain itu guru kelas
memberikan pembiasaan mengenai pendidikan
kesehatan misalnya cek kuku setiap pagi. Apabila
ada kuku siswa yang hitam dan kotor, semua siswa
nantinya akaan diberikan pengetahuan tentang
perlunya menjaga kebersihan kuku dan tangan.
Meskipun nanti ada siswa yang berkuku panjang
dan kotor lagi ya diberikan pengetahuan itu lagi.
Setelah guru kelas, guru olahraga juga menjadi
pelaksana pendidikan kesehatan. Melalui
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan siswa
akan diberikan pemahaman tentang perlunya
menjaga kesehatan. Dokter kecil juga melakukan
pendidikan kesehatan terhadap siswa lainnya
karena dokter kecil di SD 1 Bantul telah memiliki
kemampuan dalam bidang kesehatan. Selain itu
pihak Puskesmas secara berkala juga melakukan
penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan.

12 Apa yang dimaksud dengan SG Pelayanan kesehatan itu ada 3. Ada peningkatan Pelayanana kesehatan

108
Pelayanan Kesehatan? kesehatan, pencegahan, dan penyembuhan. Jadi adalah kegiatan
tidak hanya ketika siswa terluka baru pelayanan peningkatan kesehatan,
kesehatan tetapi juga pencegahan terhadap penyakit pencegahan, dan
dan penyembuhan ketika sudah terkena suatu penyembuhan.
penyakit.

AR Pemberian pertolongan atau melayani siswa yang


sakit pada waktu siswa tersebut berada di sekolah

SD Pemberian pertolongan atau layanan terhadap siswa


yang berkaitan dengan kesehatannya

UF Pelayanan kesehatan itu ya seperti mengobati siswa


yang sakit kemudian menolong siswa terjatuh,
mencegah penyakit yang bias menular ke siswa
lain, pengobatan secepat – cepatnya.

13 Siapa saja yang terlibat dalam SG Dokter Kecil, Guru UKS, Puskesmas, dan Rumah Dokter kecil, Guru
Pelayanan Kesehatan? Sakit yang telah bekerja sama dengan sekolah UKS, Puskesmas dan
Rumah Sakit.
AR Dokter kecil dibantu dengan guru UKS

SD Dokter kecil, guru UKS, Puskesmas, Rumah Sakit

UF Guru UKS, Dokter Kecil, Puskesmas

14 Dimana Pelayanan Kesehatan SG Di UKS, Puskesmas, dan Rumah Sakit tergantung Pelayanan kesehatan
dengan pelayanan kesehatan seperti apa yang akan dilaksanakan di sekolah

109
dilaksanakan? dilakukan terutama di ruang UKS,
apabila sekolah tidak
AR UKS, Puskesmas, maupun Rumah Sakit dapat menangani siswa
yang sakit kemudian di
SD UKS, Puskesmas, Rumah Sakit rujuk ke puskesmas
maupun ke rumah sakit.
UF Di UKS ketika sekolah masih bisa menangani
sedangkan jika sudah parah dan sekolah tidak bisa
menangani akan di bawa ke Puskesmas atau PKU
Muhammadiyah Bantul

15 Bagaimana pelaksanaan SG Sebagian kegiatan pelayanan di SD 1 Bantul Pelayanan kesehatan di


Pelayanan Kesehatan di SD 1 dilaksanakan oleh dokter kecil dengan didampingi SD 1 Bantul
Bantul? guru UKS. Apabila pelayanan kesehatan tidak bisa dilaksanakan di UKS
dilaksanakan di sekolah, sekolah bekerja sama secara insidentil oleh
dengan Puskesmas Bantul II dan juga PKU dokter kecil dengan
Muhammadiyah Bantul. didampingi oleh Guru
UKS, apabila sakit
AR Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan yang tidak dapat
di UKS oleh dokter kecil dengan didampingi guru dilayani disekolah akan
UKS, apabila sakit yang tidak dapat dilayani di rujuk ke Puskesmas
disekolah akan di rujuk ke Puskesmas maupun maupun Rumah Sakit
Rumah Sakit yang telah bekerjasama dengan yang telah bekerjasama
sekolah. dengan sekolah.

SD Pelaksanaannya dilakukan oleh pelaksana UKS


Sekolah, apabila sekolah tidak mampu akan di
rujuk ke Puskesmas dan Rumah Sakit

110
UF Pelayanan kesehatan di SD 1 Bantul dilaksanakan
di UKS secara insidentil, artinya ada pelayanan
kesehatan jika ada yang sakit atau mengalami
kecelakaan misalnya jatuh yang lukanya masih
ringan. Apabila siswa sakit dan sekolah tidak bisa
mengobati akan di rujuk ke puskesmas. Sekiranya
parah seperti patah tulang langsung kita bawa ke
PKU Muhammadiyah Bantul dengan dibantu biaya
sekolah dan biaya dari wali murid itu sendiri.

16 Apa yang dimaksud dengan SG Lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh Lingkungan sekolah
lingkungan sekolah sehat? kembang perilaku siswa. Lingkungan yang sehat sehat adalah lingkungan
akan mempengaruhi siswa dalam mendapatkan yang mendukung
pelajaran dari guru sehingga proses belajar kegiatan belajar
mengajar akan lebih optimal. mengajar dengan
kondisi lingkungan yang
AR Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan yang bersih, indah, tertata,
bersih, indah dan tertata juga nayaman untuk bebas dari sampah, dan
kegiatan belajar mengajar. Bebas dari asap rokok, bebas dari asap rokok.
sampah, dan lain – lain.

SD Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan


sekolah yang bebas dari sampah dari asap rokok
dan gangguan lain yang dapat berakibat pada
ketidaknyamanan siswa dalam proses belajar
mengajar.

UF Lingkungan sekolah sehat adalah lingkungan yang


mendukung kegiatan belajar mengajar dengan
111
kondisi lingkungan yang sehat. Lingkungan sekolah
sehat itu bisa dilihat dari bagaimana pepohonan di
sekolah, fentilasi ruang kelas, kemudian kebersihan
kamar mandi, adanya wastafel, dan kantin sehat
juga.

17 Melalui kegiatan apa pembinaan SG Melalui pembiasaan, seperti jumat bersih, piket Pembinaan lingkungan
lingkungan sekolah sehat kelas. Selain itu juga dengan lomba – lomba seperti sekolah sehat
dilaksanakan? Lomba Sekolah Sehat, lomba kebersihan kelas, dan dilaksanakan melalui
lain - lain. pembiasaan jumat
bersih, piket kelas,
AR Melalui pembiasaan, jumat bersih, piket harian, membuang sampah pada
pemberian pembinaan dikelas oleh guru, atau tempatnya, mencuci
kegiatan lainnya. tangan menggunakan
sabun dan air mengalir,
SD Melalui pembiasaan yang selalu dilakukan di jajan ditempat yang
sekolah seperti Jumat Bersih piket harian dan bersih dan sehat, serta
dengan tanam pohon juga. penanaman pohon.
UF Melalui perilaku tidak merokok dilingkungan
sekolah, perilaku membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan menggunakan sabun
dan air mengalir, serta jajan di tempat yang bersih
dan sehat.

18 Siapa saja yang harus dilibatkan SG Mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan seluruh Semua warga sekolah
dalam pelaksanaan pembinaan warga sekolah lainnya. terlibat dalam

112
lingkungan sekolah sehat? AR Semua warga sekolah pembinaan lingkungan
sekolah sehat.
SD Semua warga sekolah harus terlibat dala,
pembinaan lingkungan sekolah sehat.

UF Semua warga sekolah

19 Bagaimana cara melaksanakan SG Cara melaksanakannya hampir sama dengan Cara melaksanakan
pembinaan lingkungan sekolah kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan, hanyapembinaan lingkungan
sehat? saja pelaksanaannya ada pembinaan lingkungan sekolah sehat dengan
fisik, lingkungan keluarga melalui siswa, dan juga
menerapkan pembiasaan
lingkungan masyarakat sekitar sekolah. ke siswa untuk menjaga
kebersihan lingkungan
AR Caranya dengan kebiasaan yang telah dilakukan dan peduli terhadap
siswa disekolah, membuang sampah pada lingkungan.
tempatnya, piket kelas dan lain – lain

SD Caranya dengan menerapkan pembiasaan ke siswa


bahwa menjaga kebersihan dilingkungan sekolah
akan menjadikan lingkungan sekolah yang sehat.
Kemudian juga dilakukan pelatihan pengelolaan
sampah pembuatan kompos dan lain – lain.

UF Di SD 1 Bantul dilaksanakan dengan Jumat Bersih,


piket harian, dan setiap hari bumi kita menanam
pohon di sekitar sekolah. Baik sayuran maupun
tumbuhan berkayu.

113
20 Apa tujuan monitoring SG Monitoring itu dilaksanakan untuk mengetahui Monitoring bertujuan
pelaksanaan UKS? sejauh mana kegiatan UKS di SD 1 Bantul untuk mengetahui
keterlaksanaan program
AR Untuk mengetahui sejauh mana tingkat atau kegiatan yang telah
keterlaksanaan kegiatan sekolah dalam pelaksanaan direncanakan dalam
UKS Rencana Kegiatan UKS.

SD Monitoring itu tujuannya adalah memantau


kegiatan yang ada, apakah sudah dilaksanakan atau
belum.

UF Tujuannya ya untuk mengontrol atau sebagai


pengendali kegiatan di UKS yang belum
dilaksanakan, sedang dilaksanakan, maupun sudah
dilaksanakan. Berjalan sesuai rencana atau tidak.

21 Apa saja sasaran pelaksanaan SG Hal – hal yang berkaitan dengan UKS Sasaran pelaksanaan
monitoring UKS? monitoring adalah
AR Pengelolaan UKS, Ruang UKS, Kelengkapan UKS. pengelolaan UKS,
kelengkapan UKS, dan
SD Sasarannya pelaksana UKS dan juga sarana Sarana dan Prasarana
prasaran UKS. UKS.
UF Tim Pelaksana UKS termasuk sarana prasarana
yang ada di UKS

22 Kapan pelaksanaan Monitoring? SG Setiap tahun selalu ada monitoring Pelaksanaan monitoring

114
AR Setiap enam bulan sekali mengikuti jadwal dari
Pembina UKS, bisa di
SD Dilaksanakan di akhir tahun dan awal tahun atau akhir tahun ajaran
pertengahan tahun ajaran maupun di awal tahun
ajaran.
UF Pelaksanaannya mengikuti jadwal dari Pembina
UKS tetapi kalau akanada monitoring biasanya
sekolah diberi tahu.

23 Berapa kali monitoring SG Dua kali biasanya Dua kali dalam setahun
dilaksanakan dalam satu tahun?
AR Dua kali

SD Dua kali

UF Dua kali dalam setahun, awal tahun ajaran dan


akhir tahun ajaran.

24 Mengapa evaluasi perlu SG Supaya dapat mempertahankan apa yang sudah Evaluasi perlu
dilaksanakan? dicapai dan bisa meningkatkan apa yang masih dilaksanakan untuk
kurang dalam pelaksanaan UKS. mengetahui tingkat
keberhasilan dalam
AR Agar ada peningkatan pelaksanaan kegiatan UKS pelaksanaan UKS.
termasuk keberhasilan pelaksanaan UKS

SD Karena dengan adanya evaluasi, sekolah dapat


mengetahui seberapa tingkat keberhasilan
pelaksanaan UKS di SD 1 Bantul

115
UF Untuk mengetahui hasil yang sudah dicapai oleh
pelaksana UKS dan juga untuk mengetahui apa saja
yang belum dicapai yang telah tertuang dalam
dokumen perencanaan UKS.

25 Cara apa yang dilakukan dalam SG Caranya tim evaluasi mendatangi sekolah Tim evaluasi
pelaksanaan Evaluasi? kemudian melakukan pengamatan dan memeriksa mendatangi sekolah
kelengkapan UKS untuk mengamati dan
memeriksa kelengkapan
AR Cara yang dilakukan adalah tim evaluasi UKS.
mendatangi sekolah langsung

SD Caranya dengan pengecekan kelengkapan


administrasi kemudian pengamatan langsung di
Ruang UKS

UF Cara yang dilakukan saat evaluasi yaitu dilakukan


dalam dua bentuk. Ada kualitatif dan juga
kuantitatif.

26 Bagaimana teknik melaksanakan SG Ada tes tertulis, wawancara, pengamatan, dan lain – Teknik yang dilakukan
evaluasi? lain dalam evaluasi adalah
wawancara, tes,
AR Akan ada wawancara, tes, kemudian skala, pengukuran skala,
pengukuran keberhasilan pengukuran
keberhasilan, dan lain –
SD Dilakukan tes untuk mengetahui pelaksanaannya,
bisa juga dengan wawancara kemudian ada

116
penyesuaian antara rencana dan pelaksanaan lain.

UF Ada tes, pengamatan, skala sikap, wawancara,


pemeriksaan dokumen, data uks, dan juga kondisi
UKS nya

27 Apa yang menjadi sasaran dalam SG Pengelolaannya, keberhasilan kegiatan, dan Sasaran pelaporan
pelaporan pelaksanaan UKS? pengembangan UKS selanjutnya pelaksanaan UKS
adalah pengelolaan
AR Tim pelaksana UKS, Kegiatan UKS kegiatan UKS dan Tim
Pelaksana UKS.
SD Sasaran pelaporan itu pengelolaan UKS

UF Sasaran pelaporannya itu pengelolaan kegiatan


UKS, Berhasil tidaknya kegiatan, kemudian upaya
pengembangan kegiatan UKS.

28 Kapan laporan itu disusun atau SG Sebenarnya setengah tahunan dan tahunan Setiap semester dan
disampaikan? tahunan.
AR Setiap enam bulan sekali dan satu tahun sekali

SD Setiap akhir tahun ajaran

UF Akhir tahun pelajaran

29 Mengapa laporan itu perlu SG Untuk mengetahui kegiatan yang telah Laporan perlu disusun
disusun? dilaksanakan dan disesuaikan dengan perencanaan sebagai
yang telah disusun di awal tahun pertanggungjawaban

117
AR Agar dapat terlihat kemajuan pelaksanaan UKS
pelaksanaan UKS yang
telah direncanakan
SD Laporan disusun sebagai pertanggungjawaban dalam Rencana
pelaksanaan UKS yang ada di sekolah Kegiatan UKS.

UF Untuk mengetahu daya guna UKS serta


menghindari penyimpangan – penyimpangan yang
terjadi ketika kegiatan UKS dilaksanakan.

30 Apa fungsi laporan pelaksanaan SG Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan UKS, Laporan UKS berfungsi
UKS tersebut? apakah berhasil atau tidak. untuk mengetahui
gambaran tingkat
AR Untuk mengetahui tingkat keberhasilan keberhasilan
pelaksanaan UKS pelaksanaan UKS

SD Fungsinya adalah untuk mengetahui apakah


pelaksanaan UKS sesuai denga perencanaan atau
tidak

UF Mengetahui tingkat keberhasilan UKS.

118
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Senin, 10 Juli 2017


Tempat : Ruang UKS SD 1 Bantul
Waktu : 09.00 – 11.00

Pada hari Senin, 10 Juli 2017 peneliti datang ke SD 1 Bantul pada pukul
09.00 WIB untuk melakukan pengamatan dan dokumentasi mengenai
perencanaan UKS dengan didampingi Ibu Suginiati, S.Pd selaku Guru
Penjasorkes dan Guru UKS. Ibu Suginiati, S.Pd mempersilakan peneliti untuk
melihat – lihat dokumen UKS yang ada di meja dan juga melihat ruangan UKS.
Peneliti mengambil gambar susunan pelaksana UKS SD 1 Bantul yang tertempel
di dinding UKS. Selain susunan pelaksana UKS, peneliti juga mengambil gambar
Rencana Kegiatan UKS yang ada di dinding UKS.
Administrasi UKS di SD 1 Bantul terdapat dalam almari yang berada di sisi
timur, didalamnya terdapat SK Tim Pelaksana UKS yang di buat pada tahun
ajaran 2014 / 2015, perjanjian kerjasama sekolah dengan pihak – pihak yang
terkait dengan UKS, akan tetapi laporan pelaksanaan UKS yang dimiliki SD 1
Bantul tidak ada dikarenakan sedang dipinjam oleh SD lain untuk persiapan
Lomba Sekolah Sehat tingkat Kabupaten.

119
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Rabu , 12 Juli 2017


Tempat : Ruang UKS SD 1 Bantul
Waktu : 09.00 – 11.00

Pada hari Rabu, 12 Juli 2017 peneliti datang ke SD 1 Bantul pada pukul
09.00 WIB untuk melakukan pengamatan dan dokumentasi mengenai monitoring,
evaluasi, dan pelaporan UKS dengan didampingi Bapak Anang Rahmat, S.Pd
selaku Guru Penjasorkes dan Guru UKS. Peneliti tidak mendapati adanya jadwal
pelaksanaan monitoring dan instrument pelaksanaan monitoring. Jadwal
pelaksanaan evaluasi juga tidak dimiliki oleh SD 1 Bantul. Laporan pelaksanaan
UKS yang dimiliki SD 1 Bantul masih berada di sekolah lain sehingga peneliti
menunggu Bapak Anang Rahmat, S.Pd untuk mengambilkannya di sekolah yang
berada tidak jauh dari SD 1 Bantul. Laporan yang dimiliki ternyata laporan pada
tahun 2015, laporan pada tahun – tahun berikutnya tidak ditemukan dokumennya.

120
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Selasa, 18 Juli 2017


Tempat : Halaman Masjid Agung Bantul, Ruang UKS SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 10.00

Peneliti datang ke halaman Masjid Agung Bantul pada pukul 07.00 untuk
mengamati pelaksanaan pendidikan kesehatan yang dilaksanakan oleh Guru
Penjasorkes ketika sedang mengajar. Kedua Guru Penjasorkes memulai
pembelajaran pada pukul 07.30 karena letak SD 1 Bantul dengan lokasi olahraga
lumayan jauh sehingga para siswa berjalan dari sekolah ke lokasi memerlukan
waktu sekitar 20 menit dengan berjalan kaki dan 10 menit dengan bersepeda.
Sebelum dilakukan pembelajaran, siswa berbaris dengan rapi dan berdoa.
Kemudian guru melakukan pengecekan kuku siswa. Setelah selesai mengecek
guru mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan kuku sepaya tidak terdapat
kuman di kuku mereka. Selain kuku, guru juga menyampaikan tentang pentingnya
mencuci tangan dan membuang sampah pada tempatnya. Para siswa memulai
olahraga pada pukul 08.00 sampai pukul 09.30 kemudian kembali ke sekolah
dengan berjalan kaki maupun bersepeda. Berjalan kaki dilakukan oleh siswa –
siswa kelas I sampai kelas III, sedangkan kelas IV, V, dan VI diperbolehkan
menggunakan sepeda ke lokasi olahraga.
Peneliti kembali ke SD 1 Bantul pada pukul 09.30 kemudian melakukan
wawancara dengan Ibu Suginiati, S.Pd. proses wawancara terpotong – potong
karena kesibukan Ibu Suginiati, S.Pd yang juga sedang mempersiapkan lomba
dokter kecil tingkat nasional. Saat sedang dilakukan wawancara, terdapat siswa
kelas IV yang terjatuh ketika kembali dari lapangan olahraga sehingga guru kelas
membawanya ke UKS untuk dibersihkan matanya karena mata siswa tersebut
kemasukan pasir saat kacamatanya terjatuh bersama sepedanya. Hal tersebut
termasuk pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh guru kelas dengan dibantu
guru UKS yang saat itu berada di ruang UKS untuk wawancara.

121
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Kamis, 20 Juli 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 09.00 – 12.00

Peneliti pada hari ini akan melakukan wawancara dengan guru penjasorkes

yang merupakan Tim Pelaksana UKS SD 1 Bantul, yaitu Bapak Anang Rahmat,

S.Pd. Wawancara dilaksanakan setelah jam mengajar selesai yaitu pada pukul

09.30 sehingga sebelum wawancara dilaksanakan peneliti melakukan pengamatan

di lingkungan sekolah dan mengambil gambar poster – poster yang berkaitan

dengan kesehatan maupun perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.

Wawancara dilaksanakan di Ruang UKS SD 1 Bantul. Proses wawancara sempat

tertunda dikarenakan narasumber harus pergi ke Dinas Pendidikan Kabupaten

Bantul. Pada jam 11.15 wawancara dimulai kembali sampai selesai.

122
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 22 Juli 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 12.00

Peneliti melaksanakan observasi di SD 1 Bantul dari jam 07.00 sampai


pukul 12.00. Pada saat observasi didapatkan beberapa siswa kelas VI dengan
kesadarannya membersihkan kebun tanaman obat keluarga di depan sekolah.
Selain membersihkan mereka juga menyirami tanaman tanpa disuruh oleh guru.
Mereka melakukan kegiatan tersebut disela – sela waktu ketika menunggu teman-
teman yang lain bersiap – siap untuk berangkat ke lokasi olahraga.
Kantin sehat SD 1 Bantul merupakan satu – satunya tempat jajan yang ada
di sekolah karena penjual asongan tidak diperbolehkan berjualan di lingkungan
sekolah sehingga kebersihan dan kandungan gizi pada makanannya juga dapat
diawasi oleh sekolah. Kantin di sekolah ini tidak menggunakan kemasan yang
dapat mencemari lingkungan sehingga ketika para siswa jajan mereka akan
menggunakan gelas serta piring yang sudah disediakan di kantin dan
mengembalikannya ketempat yang telah disediakan. Sebelum dan sesudah selesai
makan mereka sudah terbiasa untuk cuci tangan menggunakan air mengalir dan
menggunakan sabun. Selama observasi berlangsung, peneliti diperbolehkan untuk
mengeksplorasi sekolah, baik ruang kelas, perpustakaan, maupun ruang – ruang
lainnya. Pada saat observasi berlangsung peneliti tidak menemukan siswa yang
terbaring sakit di ruang UKS.

123
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Rabu, 26 Juli 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 10.00

Pada hari Rabu, 26 Juli 2017 peneliti datang ke SD 1 Bantul untuk


melakukan wawancara dan observasi lanjutan tentang pelaksanaan UKS di SD 1
Bantul. Peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Sudaryanti, S.Pd yang
merupakan guru kelas IV dan juga tim pelaksana UKS SD 1 Bantul. Wawancara
dilakukan di ruang perpustakaan selama jam istirahat. Sehingga waktu
wawancaranya terbatas. Selain melakukan wawancara dengan Ibu Sudaryanti,
peneliti melakukan pengamatan mengenai kondisi kelas dan lingkungan sekolah
yang lainnya.

124
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 12.00

Peneliti datang ke sekolah dari jam 07.00 sampai dengan jam 12.00. Peneliti
melakukan pengamatan tentang pelaksanaan program UKS. Mulai dari pendidikan
kesehatan yang dilakukan guru olahraga sebelum memulai pembelajaran, guru
kelas yang mengajarkan membuang sampah di tempat sampah, sampai
pelaksanaan piket sekolah. Pada hari ini, siswa – siswa kelas IV, V, dan VI tidak
melaksanakan senam pagi setiap hari Sabtu. Mereka melakukan sikat gigi bersama
yang dilakukan di tempat sikat gigi yang dimiliki SD 1 Bantul. Siswa – siswa
melakukan sikat gigi secara bergantian dan tertib. kegiatan selanjutnya, peneliti
menunggu di ruang UKS untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dilakukan
ketika ada siswa sakit tetapi tidak ada satupun siswa yang terbaring sakit. Peneliti
mengikuti pembelajaran di kelas IV. Guru menyisipkan pendidikan kesehatan
mengenai kebersihan tubuh. Selain itu guru juga melakukan pembinaan sekolah
sehat dengan mengingatkan siswa untuk eduli terhadap lingkungan sekitar dan
tidak lupa dengan jadwal piketnya.

125
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Jumat, 4Agustus 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 09.00

Pagi ini peneliti akan melaksanakan wawancara dengan Ibu Umi Fatonah,
M.Pd kepala sekolah SD 1 Bantul akan tetapi karena ibu kepala sekolah
mempunyai banyak agenda rencana wawancara tidak jadi dilaksanakan hari ini.
Hari ini peneliti mengikuti kegiayan senam pagi dan Jumat bersih. Kegiatan Jumat
bersih dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah termasuk dengan bapak ibu guru.
Siswa melakukan Jumat bersih di kelas masing – masing sedangkan bapak – ibu
guru melaksanakan Jumat bersih di ruang kantor.

126
CATATAN LAPANGAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 5 Agustus 2017


Tempat : SD 1 Bantul
Waktu : 07.00 – 12.00

Hari ini peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Umi Fatonah, M.Pd di
ruang kepala sekolah. Wawancara dengan ibu kepala sekolah lebih lama daripada
wawancara yang dilakukan sebelumnya. Ketika wawancara selesai,terdapat
beberapa siswa kelas I yang bermain di kolam ikan yang berada di depan ruang
kepala sekolah. Mengetahui ada beberapa siswa yang bermain air di kolam
tersebut, ibu kepala sekolah menghampiri siswa tersebut dan menjelaskan bahwa
air yang digunakan tersebut kotor sehingga mengandung banyak kuman. Setelah
siswa – siswa tersebut diberikan penjelasan, ibu kepala sekolah meminta mereka
untuk mengambil daun – daun kering yang terdapat di sekitar kolam ikan. Siswa –
siswa tersebut kemudian di minta untuk mencuci tangan dengan sabun di tempat
cuci tangan. Kegiatan yang dilakukan ibu kepala sekolah tersebut merupakan
kegiatan pendidikan kesehtan dan juga pembinaan lingkungan sekolah sehat.

127
TRIANGULASI DATA
PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SD 1 BANTUL

Teknik Pengumpulan Data Kesimpulan Data


No Aspek
Observasi Wawancara Dokumentasi Ya Tidak
1 Perencanaan Proses perencanaan Tim pelaksana UKS dibantu SK Tim Pelaksana UKS, 
UKS kegiatan UKS tidak puskesmas dalam penyusunan Notulensi Rapat, Rencana Perencanaan
dapat diikuti oleh Rencana Kegiatan UKS. Rapat Kegiatan UKS, dan kegiatan UKS
peneliti . penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Belanja UKS diawali dengan
UKS di awal tahun ajaran baru. terdapat dalam dokumen rapat tim dengan
Kegiatan yang akan dilaksanakan yang dimiliki SD 1 memperhatikan
tahun depan seperti kegiatan lomba Bantul. kegiatan prioritas
– lomba yang akan diperhatikan yang akan
dalam penyusunan Rencana dilaksanakan satu
Kegiatan UKS. tahun ke depan.
2 Pelaksanaan Pelaksanaan Trias Pendidikan kesehatan bisa Kegiatan – kegiatan UKS 

128
UKS UKS yaitu Pendidikan dilaksanakan oleh semua warga terdapat dalam Laporan
Kesehatan, Pelayanan sekolah, terutama guru, baik guru Kegiatan Tim Pelaksana Pelaksanaan
Kesehatan, dan penjasorkes, guru kelas, maupun UKS. kegiatan UKS
Pembinaan Lingkungan kepala sekolah. Pendidikan berjalan dengan
Sekolah Sehat kesehatan dilaksanakan dalam baik dan sesuai
dilaksanakan oleh kegiatan kurikuler maupun dengan hasil
semua warga sekolah, ekstrakurikuler. Pendidikan observasi,
baik kepala sekolah, kesehatan di SD 1 Bantul wawancara, dan
guru olahraga maupun dilaksanakan melalui kegiatan dokumentasi.
guru kelas. kurikuler maupun kegiatan
ekstrakurikuler. Pendidikan
kesehatan juga dilakukan melalui
pembiasaan hidup bersihd an sehat.
Pelayanan kesehatan di SD 1
Bantul dilaksana kan di UKS secara
insidentil oleh dokter kecil dengan
didampingi oleh Guru UKS,

129
apabila sakit yang tidak dapat
dilayani di sekolah akan di rujuk ke
Puskesmas maupun Rumah Sakit
yang telah bekerjasama dengan
sekolah.
Pembinaan lingkungan sekolah
sehat dilaksanakan melalui
pembiasaan jumat bersih, piket
kelas, membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan
menggunakan sabun dan air
mengalir, jajan ditempat yang
bersih dan sehat, serta penanaman
pohon.
3 Monitoring Tidak ada kegiatan
Pelaksanaan monitoring mengikuti Tidak ada instrumen 
UKS monitoring selama jadwal dari Pembina UKS, bisa di monitoring yang dimiliki Tidak ada kegiatan
penelitian akhir tahun ajaran maupun di awal sekolah. monitoring yang

130
dilaksanakan. tahun ajaran. dilaksanakan
selama penelitian.
4 Evaluasi UKS Tidak ada kegiatan Tim evaluasi mendatangi sekolah Tidak ada 
evaluasi selama untuk mengamati dan memeriksa Tidak ada kegiatan
penelitian kelengkapan UKS. evaluasi selama
dilaksanakan. penelitian
berlangsung.
5 Pelaporan Tidak ada kegiatan Laporan perlu disusun sebagai Laporan Kegiatan Tim 
UKS penyusunan pelaporan pertanggungjawaban pelaksanaan Pelaksana UKS tahun Terdapat laporan
UKS UKS yang telah direncanakan 2015 UKS meskipun
dalam Rencana Kegiatan UKS. laporan tahun
2015.

131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
DOKUMENTASI

Gambar 9 Gambar 10
Kenang – Kenangan Pemenang LSS Ruang UKS SD 1 Bantul

Gambar 11 Gambar 12
Ruang UKS Tampak Dalam Alat Kesehatan

Gambar 13 Gambar 14
Obat - Obatan Almari Baju Dokter Kecil

258
Gambar 15 Gambar 16
Pemeriksaan Kebersihan Kuku Pendidikan Kesehatan oleh Guru Kelas

Gambar 17 Gambar 18
Pelayanan Kesehatan oleh Guru Kelas Kantin Sehat

Gambar 19 Gambar 20
Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Jumat Bersih
Mengalir

259
Gambar 21 Gambar 22
Kamar Mandi Kebun Sekolah

Gambar 23 Gambar 24
Tempat Sampah Kegiatan Gosok Gigi Bersama

260
261
262
263

Anda mungkin juga menyukai