Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM RANGKAIAN

PNEUMATIK DAN CARA KERJANYA

Oleh :
Wildan Ramadhan
NIM. 1541230056

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2016/2017
1. Alat dan Bahan
 Kompressor
 Katup 3/2 (3/2 Way Valve)
 Selang pneumatik
 Torak pegas pneumatic
 Invertor
 Meja pneumatic
 Konektor T
 Tuas pembalik

2. Praktikum Pneumatik 2 line 2 silinder (A+ B+ B-A- )

- Foto Hasil Praktikum


Gambar Rangkaian 2 Line 2 Silinder

- Prinsip Kerja
1. Disaat kran kompresor di buka, maka udara akan mengalir dari P ke setiap
katup kontrol.
2. Dari katup kontrol H, udara masuk mengisi aliran Line 1 sehingga dapat
menggeser katup kontrol F ke kanan mengakibatkan udara dari P di katup
kontrol F mengalir mendorong torak piston A maju. Disaat piston A maju,
menekan pengontrol signal A1 yang mengakibatkan aliran udara dari Line 1
mengalir ke katup kontrol G sehingga katup kontrol G bergeser ke kanan
mengakibatkan udara dari P katup kontrol G mengalir masuk menggerakkan
torak piston B maju.
3. Disaat torak piston B maju, menekan pengontrol signal B1 mengakibatkan
udara dari Line 1 mengalir menggeser ke kanan katup kontrol H, sehingga
udara dari P katup kontrol H mengalir mengisi Line 2.
4. Dari udara yang mengalir di Line 2 mengakibatkan katup kontrol G bergeser ke
kiri lalu udara dari P katup kontrol G mengalir menyebabkan torak silinder B
bergerak mundur. Disaat torak silinder B bergerak mundur menekan
pengontrol signal B0.
5. Signal B0 mengakibatkan udara di Line 2 mengalir menggeser katup kontrol F
yang mengakibatkan mengalirnya udara dari P katup kontrol F sehingga torak
piston A mundur. Disaat torak piston A mundur menekan pengontrol signal
A0, maka sistem akan bekerja berulang-ulang.
3. Praktikum Pneumatik 3 line 2 silinder (A+ A- B+ B- )

- Foto Hasil Praktikum

- Gambar Rangkaian 3 Line 2 Silinder


- Prinsip Kerja
1. Disaat kran kompresor di buka, maka udara akan mengalir dari P ke setiap
katup kontrol.
2. Dari katup kontrol I, udara masuk mengisi aliran Line 1 sehingga dapat
menggeser katup kontrol F ke kanan mengakibatkan udara dari P di katup
kontrol F mengalir mendorong torak piston A maju. Disaat piston A maju,
menekan pengontrol signal A1 yang mengakibatkan bergesernya katup kontrol
I ke kanan menyebabkan udara dari P masuk mengisi Line 2 melewati katup
kontrol H.
3. Udara dari Line 2 dapat menyebabkan bergesernya katup kontrol F ke kiri
sehingga udara dari P katup kontrol F masuk dan mendorong torak piston A
bergerak mundur. Disaat torak piston A bergerak mundur, menekan pengontrol
signal A0 yang menyebabkan udara dari Line 2 mengalir menggeser katup
kontrol G ke kanan sehingga udara dari P katup kontrol G mengalir
menyebabkan torak piston B bergerak maju.
4. Disaat torak bergerak maju, menekan pengontrol signal B1, menyebabkan
udara dari Line 2 mengalir menggeser katup kontrol H bergerak ke kanan. Lalu
udara dari P katup kontrol Z mengalir melalui katup kontrol H mengisi udara
Line 3.
5. Udara dari Line 3 dapat menggeser katup kontrol G ke kiri mengakibatkan
torak piston B bergerak mundur. Disaat torak bergerak mundur, torak akan
menekan pengontrol signal B0 lalu menggerakkan torak piston A bergerak
maju lagi dan sistem akan bekerja berulang-ulang.
Pengaplikasian pneumatic pada pintu bus otomatis

Anda mungkin juga menyukai