Anda di halaman 1dari 19

Gerakan Piston Berulang

Dalam suatu siklus pneumatik, dapat ditemukan satu piston atau


beberapa piston bergerak berulang. Untuk mengatasi permasalahan
seperti ini, dapat dilakukan dengan metode cascade.
Contoh :
A + B + B - C + B + B –A – C -
PENYELESAIAN
1. Lakukan pembagian Group/kelompok, dan tentukan posisi notasi
katup pengontrol

a1 b0 b0 a0
A+ B+B- C+B+ B– A– C–
I II III IV
c0 b1 c1 b1 c0
Start
Keterangan Notasi Katup
• Ketika tombol start ditekan, udara akan diteruskan ke katup c0
dimana katup c0 yang sedang tertekan akan mengontrol udara
masuk ke supply line 1 lalu diteruskan mengontrol piston A
maju/keluar.
• Langkah 1 : Piston A maju, akan menekan katup a1, a1 akan
mengontrol piston B maju.
• Langkah 2 : Piston B maju akan menekan katup b1. Katup b1
mengontrol perpindahan udara dari supply line 1 ke supply line 2
lalu diteruskan untuk mengontrol piston B mundur.
• Langkah 3 : Piston B mundur akan menekan katup b0, b0 akan
mengontrol supaya piston C maju.
• Langkah 4 : Piston C maju akan menekan katup c1, c1 akan
mengontrol perpindahan udara dari supply line 2 ke supply line 3
lalu diteruskan untuk mengontrol piston B maju.
• Langkah 5 : Piston B maju akan menekan katup b1, b1 untuk
mengontrol perpindahan udara dari supply line 3 ke supply line 4
lalu diteruskan untuk mengontrol piston B mundur.
• Langkah 6 : Piston B mundur akan menekan katup b0, b0 akan
mengontrol supaya piston A mundur.
• Langkah 7 : Piston A mundur akan menekan katup a0, a0 akan
mengontrol supaya piston C mundur.
• Langkah 8 : Piston C mundur akan menekan katup c0, c0 akan
mengontrol perpindahan udara dari supply line 4 ke supply line 1
• Langkah 9= Langkah 1
2. Diagram Gerak/Langkah
1 2 3 4 5 6 7 8 9=1
a1
A
a0
b1
B
b0
c1
C
c0
3. Rangkaian Pneumatik
Untuk memudahkan pembuatan rangkaian pneumatik, sebaiknya anda lakukan
secara bertahap contohnya seperti berikut :
Langkah Membuat Rangkaian :
1. Gambarkan 3 buah silinder sesuai soal, pengatur posisi katup
(distance rule), pengatur aliran (throttle), dan katup pengendali 4/2
atau 5/2. Lalu setting posisi katup pada distance rule dan
persentase pengatur aliran.
2. Gambarkan supply line sebanyak 4 buah sesuai pembagian
kelompok
3. Gambarkan katup pembalik 4/2 atau 5/2 sebanyak 3 buah sesuai
soal dibawah garis supply line lalu sambungkan dengan supply line
4. Gambarkan katup 3/2 NC, dan letakkan diatas dan dibawah garis
supply line sesuai penentuan posisi katup dan buat label masing-
masing .
5. Gambarkan katup AND dan Katup OR sesuai kebutuhan dan letakkan
seperti gambar.
Keterangan :
- Perhatikan notasi Gerakan piston yang ada pada pembagian group dan
penentuan posisi katup pengontrol
- Gerakan yang berulang itu adalah piston B maju dua kali dan mundur
dua kali.
Piston B Maju
- Yang menyebabkan piston B maju adalah pertama udara dari a1, kedua
udara dari S3. Maka udara dari kedua sumber ini harus melalui katup
OR lalu diteruskan mengontrol katup pengendali piston B maju.
- Ketika piston B maju akan menekan katup b1, fungsi b1 pertama
adalah memindahkan udara dari S1 ke S2, fungsi b1 kedua adalah
memindahkan udara dari S3 ke S4.
- Karena b1 berfungsi/bekerja 2 (dua) kali, maka harus dibantu
dengan 2 (dua) buah katup AND.
- Katup AND yang pertama untuk mengontrol katup pembalik
pemindah udara dari S1 ke S2. Sumber udara adalah dari Katup
b1 dan S1
- Katup AND yg kedua untuk mengontrol katup pembalik pemindah
udara dari S3 ke S4. Sumber udara adalah dari Katup b1 dan S3
- Demikian juga katup b1, karena sumber udaranya ada 2 (dua)
yaitu dari S1 dan S3, maka udara dari S1 dan S3 disambungkan ke
katup OR lalu ke katup b1.
Piston B Mundur
- Yang menyebabkan piston B mundur adalah pertama udara dari
S2, kedua udara dari S4. Maka udara dari kedua sumber ini harus
melalui katup OR lalu diteruskan mengontrol katup pengendali
piston B mundur.
- Ketika piston B mundur akan menekan katup b0, fungsi b0
pertama adalah mengontrol supaya piston C maju, fungsi b0
kedua adalah mengontrol supaya piston A mundur .
- Karena b0 berfungsi/bekerja 2 (dua) kali, maka harus dibantu
dengan 2 (dua) buah katup AND.
- Katup AND yang pertama untuk mengontrol supaya piston C
maju. Sumber udara adalah dari Katup b0 dan S2
- Katup AND yg kedua untuk mengontrol supaya piston A mundur .
Sumber udara adalah dari Katup b0 dan S4
- Demikian juga katup b0, karena sumber udaranya ada 2 (dua)
yaitu dari S2 dan S4, maka udara dari S2 dan S4 disambungkan ke
katup OR lalu ke katup b0.

6. Setelah selesai komponennya digambarkan, tahap berikutnya


adalah menghubungkan katup-katup pengontrol sesuai ketentuan
soal.
Cara menyambungkan/menghubungkan katup
pengontrol
• Kembali perhatikan bagian penentuan pembagian group dan notasi
katup
• Dari siklus dapat dilihat bahwa Gerakan piston yang terakhir adalah
piston C mundur, maka katup yang terakhir tertekan adalah katup c0.
Maka katup c0 yang menjadi pengontrol awal Gerakan
• Letakkan katup c0 di sebelah kiri katup pembalik paling bawah di atas
katup tombol start. Hubungkan katup start ke katup b0, dari b0 ke
katup pembalik paling bawah sebelah kiri.
• Udara dari katup pembalik paling bawah langsung menuju supply line
1 (S1), maka dari s1 sambungkan aliran ke katup pengendali 4/2 yang
dibawah silinder A (sebelah kiri untuk pengontrolan piston maju)
• Langkah ke 1 piston A maju, akan menekan katup a1 yang berfungsi
untuk mengontrol piston B maju.
• Letakkan a1 di atas supply line, lalu sambungkan ke katup OR dari
katup OR ke katup pengendali piston B maju. Sumber udara a1 adalah
dari S1.
• Langkah ke-2 Piston B maju, akan menekan katup b1 yang berfungsi
untuk mengontrol perpindahan udara dari S1 ke S2, lalu diteruskan
untuk mengontrol piston B mundur.
• Letakkan katup b1 dibawa supply line sebelah kanan katup pembalik
S1 ke S2. Karena katup b1 berfungsi ganda, maka harus dibantu 2
(dua) buah katup AND.
• Sambungkan kedua katup AND, lalu sambungkan katup b1 diantara
sambungan katup AND. Dari katup AND yang pertama, sambungkan
(output) ke katup pembalik/pemindah aliran udara dari S1 ke S2.
• Sambungkan sumber udara (input) katup AND yang pertama dari S1
• Sambungkan sumber udara (input) katup b1 dari katup OR, sumber
udara yang pertama katup OR dari S1
• Sekarang udara sudah berada di S2. Sambungkan udara dari S2 ke
katup OR, dari katup OR ke katup pengendali piston B mundur.
• Langkah ke 3 piston B mundur, akan menekan katup b0 yang
berfungsi untuk mengontrol piston C maju.
• Letakkan katup b0 di atas supply line. Karena katup b0 berfungsi
ganda, maka harus dibantu 2 (dua) buah katup AND.
• Sambungkan kedua katup AND, lalu sambungkan katup b0 diantara
sambungan katup AND. Dari katup AND yang pertama, sambungkan
(output) ke katup pengendali piston C maju.
• Sambungkan sumber udara (input) katup AND yang pertama dari S2
• Sambungkan sumber udara (input) katup b0 dari katup OR, sumber
udara katup OR dari S2
• Langkah ke 4 piston C maju, akan menekan katup c1 yang berfungsi
untuk mengontrol perpindahan udara dari S2 ke S3, lalu diteruskan
untuk mengontrol piston B maju.
• Sambungkan udara dari katup c1 ke katup pembalik/pemindah udara
dari S2 ke S3. Sumber udara katup c1 dari S2
• Sekarang udara sudah berada di S3. Sambungkan udara dari S3 ke
katup OR, dari katup OR ke katup pengendali piston B maju.
• Langkah ke 5 piston B maju, akan menekan katup b1 yang berfungsi
untuk mengontrol perpindahan udara dari S3 ke S4, lalu diteruskan
untuk mengontrol piston B mundur.
• Sebelumnya sudah tersambung katup b1 ke katup AND. Dari katup
AND yang kedua, sambungkan (output) ke katup pembalik/pemindah
aliran udara dari S3 ke S4.
• Sambungkan sumber udara (input) katup AND yang kedua dari S3
• Sambungkan sumber udara (input) katup b1 dari katup OR, sumber
udara yang kedua katup OR dari S3
• Sekarang udara sudah berada di S4. Sambungkan udara dari S4 ke
katup OR, dari katup OR ke katup pengendali piston B mundur.
• Langkah ke 6 piston B mundur, akan menekan katup b0 yang
berfungsi untuk mengontrol piston A mundur.
• Sebelumnya sudah tersambung katup b0 ke katup AND. Dari katup
AND yang kedua, sambungkan (output) ke katup pengendali piston A
mundur.
• Sambungkan sumber udara (input) katup AND yang kedua dari S4
• Sambungkan sumber udara (input) katup b0 dari katup OR, sumber
udara yang kedua katup OR dari S4
• Langkah ke 7 piston A mundur, akan menekan katup a0 yang
berfungsi untuk mengontrol piston C mundur.
• Sambungkan katup a0 ke katup pengendali piston C mundur. Sumber
udara a0 dari S4
• Langkah ke 8 piston C mundur, akan menekan katup c0 yang
berfungsi untuk mengontrol perpindahan udara dari S4 ke S1, lalu
diteruskan untuk mengontrol piston A maju.
• Langkah ke 9 = Langkah 1
• Selengkapnya gambar rangkaian adalah seperti berikut :
Gambar Rangkaian Pneumatik dengan Notasi A + B + B - C + B + B –A – C -

Anda mungkin juga menyukai