Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM MESIN LISTRIK


GENERATOR

Disusun Oleh :
Feri Nugroho
NIM. 07507131026

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA


PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA D-3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MESIN LISTRIK
Job. 01 Rev. 01 20-03-09 Hal dari hal
Sem 4 Generator 4 X 50’

I. TUJUAN
Mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengoperasikan dan melakukan percobaan dengan langkah yang benar, mengetahui
karateristik generator E=f(Im) V=f(IL)
2. Mangatasi jika dalam mesin terdapat trouble
3. Menghitung daya yang masuk dan daya yang keluar
4. Mangatahui fungsi dari masing-masing alat yang digunakan

II. ALAT DAN BAHAN


1. Generator arus searah 1,2 KW. 1400 rpm 1 buah
2. Unit penggerak mula (berupa motor arus searah) yang
dilengkapi dengan torsi meter, Speed meter dan Rheostat 1 unit
3. Tachometer atau Tachogenerator 1 buah
4. Amperemeter arus searah 2 buah
5. Voltmeter arus searah atau Multimeter 1 buah
6. Unit catu daya yang terdiri dari : catu daya tetap dan
catu daya yang dapat di atur 1 buah
7. Saklar motor 1 buah
8. Beban (resistor 5 A) yang dapat diatur 1 buah
9. Kabel penghubung Secukupnya

III. KESELAMATAN KERJA


1. Hati hati dalam bekerja karena saudara bekerja pada tegangan PLN

2. Jangan dihubungkan pada catu daya sebelum diperiksa oleh instruktur


3. Ikutilah langkah-langkah yang ada pada labsheet ini
4. Gunakan batas ukur alat-alat ukur sesuai petunjuk
5. Mintalah petunjuk instruktur/dosen jika terdapat hal-hal yang meragukan
6. Pada saat mematikan mesin penggerak, jangan sekali kali mematikan arus penguat medan
magnit terlebih dahulu
IV. DASAR TEORI
A. Generator Penguat Terpisah
Disebut generator penguat terpisah karena sumber tegangan yang digunakan untuk
menyuplai lilitan penguat medan magnit adalah terpisah dari rangkaian kelistrikan
generator. Sumber tegangan tersebut bisa dari baterai atau sumber arus searah lainnya.
B. Generator Penguat Sendiri (Shunt, Seri & Kompon)
1. Generator Penguat Sendiri
Disebut generator penguat sendiri karena sumber tegangan yang digunakan untuk
menyuplai lilitan penguat magnit diambil dari keluaran generator tersebut. Ditinjau
dari cara menyambung lilitan penguat megnitnya, terdapat beberapa jenis jenis
generator :
a. Generator Shunt
Adalah generator yang lilitan penguat magnitnya disambung parallel dengan
lilitan jangkar. Jumlah lilitan penguat magnit banyak, namun luas penampang
kawatnya kecil. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar.
b. Generator Seri
Adalah generator yang lilitan penguat magnitnya disambung seri dengan
lilitan jangkar. Jumlah lilitan penguat magnitnya sedikit, namun luas
penampangnya besar. Hal ini bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya (Rs)
kecil.
c. Generator Kompon
Disebut generator kompon karena dalam satu inti magnit terdapat 2 macam
lilitan penguat magnit yaitu lilitan ppenguat shunt dan seri. Ditinjau dari cara
menyambung masing-masing lilitan panguat medan magnit, dikenal generator
kompon panjang dan generator kompon pendek.

Dari masing-masing jenis sambungan tersebut, jika ditunjau dari arah garis
gaya yang dihasilkan oleh masing-masing lilitan penguat, dikenal generator
kompon bantu (kompon lebih ) dan generator kompon lawan (kompon kurang).
Disebut generator kompon bantu jika Φsh dan Φs saling memperkuat, dan disebut
generator kompon lawan jika Φsh dan Φs saling memperlemah.

Generator kompon terbagi menjadi 2 yaitu :


1. Generator Kompon Panjang  Disebut generator kompon panjang apabila
lil;itan penguat magnit seri berada dalam rangkaian jangkar.
2. Generator Kompon Pendek  Disebut generator kompon pendek apabila
lilitan penguat magnit seri berada dalam rangkaian beban.

2. KARATERISTIK GENERATOR
Terdapat dua karateristik generator :
a. Karateristik Tanpa Beban Ea = f(Im), n = konstan
b. Karateristik Luar V = f(IL), n = konstan
a) Karateristik Tanpa Beban Generator Penguat Terpisah Ea = f(Im), n = konstan
Ea = C1nΦ. Karena Φ sangat terpengaruh oleh sifat inti magnitnya, maka
Ea = f(Im), bukan merupakan garis lurus, melainkan merupakan garis lengkung
seperti halnya lengkung kemagnetan.
b) Karateristik Luar Generator Penguat Terpisah V = f(IL), n = konstan
Besarnya tegangan terminal V berkurang disebabkan adanya karugian
tegangan Ia.Ra
c) Karateristik Tanpa Beban Generator Shunt Ea = f(Im), n = konstan
Ea = C1nΦ. Karena Φ sangat terpengaruh oleh sifat inti magnitnya, maka
Ea = f(Im), bukan merupakan garis linier, melainkan merupakan garis lengkung
seperti halnya lengkung kemagnetan. Arus penguat magnit diambil dari keluaran
generator itu sendiri.
d) Karateristik Luar Generator Shunt V = f(IL), n = konstan
Dibandingkan dengan besarnya tegangan terminal pada generator penguat
terpisah, pada generator ini penurunan tegangannya lebih besar. Hal ini
disebabkan karena arus penguat magnit sangat tergantung oleh besarnya tegangan
terminal V. Pada hal tegangan terminal V turun akibat kerugian tegangan Ia.Ra
e) Karateristik Tanpa Beban Generator Seri Ea = f(Im), n = konstan
Pada generator seri, arus penguat seri (Is), arus jangkar (Ia), arus beban (I L).
sehingga khusus pada generator penguat seri, pengujian generator untuk membuat
karateristik tanpa beban Ea = f(Im) tidak dapat dilakukan satu-satunya karateristik
yang dapat dibuat pada generator sari adalah karateristik luarnya.

f) Karateristik Luar Generator Seri V = f(IL), n = konstan


Dengan mengatur arus beban IL, berarti mengatur arus penguat magnit serinya.
Oleh karena itu bentu karateristik luar generator panguat seri sama dengan
karateristik tanpa beban Ea = f(Im) generator shunt.
g) Karateristik Tanpa Beban Ea = f(Im), generator kompon panjang dan kompon
pendek (sebagai kompon bantu), n = konstan
Ea = C1nΦ. Karena Φ sangat terpengaruh oleh sifat inti magnitnya, maka
Ea = f(Im), bukan merupakan garis lurus, melainkan merupakan garis lengkung
seperti halnya lengkung kemagnetan. Karateristek tanpa beban pada generator
kompon panjang maupun pendek ini pada dasarnya hamper samadengan
karateristik tanpa beban pada generator shunt atau generator penguat terpisah.
h) Karateristik Luar V = f(IL) generator kompon panjang dan kompon pendek
(sebagai kompon bantu), n = konstan
Sebelum terjadi kejenuhan pada inti magnit, pada generator kompon bantu ini
baik kompon panjang maupun kompon pendek, semakin besar arus beban,
tegangan keluaran semakin besar pula. Hal ini disebabkan garis gaya magnit yag
dihasilkan oleh lilitan penguat seri memperkuat garis gaya magnit yang dihasilkan
oleh lilitan penguat shunt.
i) Karateristik Luar V = f(IL) generator kompon panjang dan kompon pendek
(sebagai kompon lawan), n = konstan
Pada generator kompon lawan ini baik kompon panjang maupun kompon
pendek, semakin besar arus beban, tegangan keluaran semakin besar
penurunannya. Hal ini disebabkan karena garis gaya magnit yang dihasilkan oleh
lilitan penguat seri memperlemah garis gaya magnit yang dihasilkan oleh lilitan
penguat shunt.
V. HASIL PERCOBAAN
A. Langkah Kerja
1. Percobaan untuk untuk menggambarkan karakteristik tanpa beban E = f(Im)
generator penguat terpisah.
a. Rangkailah seperti gambar 1, saklar beban S dalam keadaan terbuka.
b. Periksakan rangkaian kepada instruktur untuk mendapatkan persetujuan.
c. Jika telah disetujui, tutup saklar tegangan pada unit catu daya, atur Rheostat (Rv)
pada unit torsi meter hingga If = 0,5 A.
d. Tutup saklar tegangan variabel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga
220 V, keudian atur kembali Rv hingga diperoleh putaran motor penggerak = 1400
rpm (harus selalu konstan selama percobaan berlangsung).
e. Atur Rm hingga diperoleh Im mulai dari 0 hingga 0,55 A dengan interval 0,05 A
kemudian turunkan lagi Im hingga 0 dengan interval yang sama. Setiap perubahan
Im, catat harga Ea dan masukkan dalam table 1.
f. Setelah selesai, lakukan seperti langkah 5 tersebut untuk putaran generator = 1300
rpm dan masukkan data pengamatan dalam table yang sama.
g. Setelah selesai semua, turunkan tegangan variabel pada catu daya hingga 0, buka
saklarnya, dan buka pula saklar tegangan tetapnya.
h. Apa yang terjadi pada tegangan terminal generator jika arah arus lilitan penguat
magnit terbalik?.
2. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik luar V = f(IL), n = 1400 rpm konstan
generator penguat terpisah.
a. Dengan tidak merubah rangkaian, tutup saklar tegangan tetap pada unit catu daya,
atur Rheostat pada unit torsi meter hingga arus pada lilitan penguat magnit = 0,5A
b. Tutup saklar tegangan variabel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga
220 V dan atur kembali Rv hingga diperoleh putaran motor penggerak = 1400 rpm
(putaran harus selalu konstan selama percobaan berlangsung)
c. Atur Rm hingga diperoleh tegangan tanpa beban pada terminal generator V = 220
Volt (jangan merubah Rm selama percobaan berlangsung)
d. Tutup saklar beban S, dan atur RL sehingga diperoleh harga arus beban mulai dari
1 A sampai 4 A dengan interval 0,5 A. setiap perubahan arus beban, catat torsi
masukkan dan tegangan terminal generator (V), serta masukkan data percobaan
kedalam table 2.
e. Setelah selesai, turunkan arus beban hingga nol dengan mengatur RL, kemudian
buka saklar beban S, turunkan tegangan variabel hingga nol, buka saklar tegangan
variabel, terakhir buka saklar tegangan tetap.
3. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik luar V = f(IL), n = 1400 rpm konstan
generator shunt.
a. Rangkailah sepeti gambar 2, saklar beban (S) dalam keadaan terbuka.
b. Tutup saklar tegangan tetap pada unit catu daya, atur Rv pada unit torsi meter
hingga arus pada lilitan penguat magnit Im = 0,5 A.
c. Tutup saklar tegangan variabel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga
220 V dan atur kembali Rv sehingga diperoleh putaran motor penggerak = 1400
rpm (putaran harus selalu konstan selama percobaan berlangsung).
d. Atur Rm hingga diperoleh tegangan tanpa beban pada terminal generator V =
220V.
e. Tutup saklar beban S, dan atur RL sehingga diperoleh harga arus beban mulai dari
1 A sampai 4 V dengan interval 0,5 A. setiap perubahan arus beban, catat torsi
masukan dan tegangan pada terminal (V) generator, serta masukkan data
percobaan kedalam table 3.
f. Setelah selesai, turunkan arus beban hingga nol dengan mengatur RL, kemudian
buka saklar S, turunkan tegangan variabel hingga nol, buka saklar tegangan
variabel, terakhir buka saklar tegangan tetap.
g. Apa yang terjadi pada tegangan terminal generator jika arah arus lilitan penguat
magnit terbalik?
4. Percobaan untuk menggambarkan karakteristik luar V = f(IL), n = 1400 rpm konstan
generator seri.
a. Rangkailah sepeti gambar 3, saklar beban (S) dalam keadaan terbuka.
b. Periksakan rangkaian kepada instruktur untuk mendapatkan persetujuan.
c. Jika telah disetujui, Tutup saklar tegangan tetap pada unit catu daya, atur Rv pada
unit torsi meter hingga arus pada lilitan penguat magnit Im = 0,5 A.
d. Tutup saklar tegangan variabel pada unit catu daya dan atur tegangannya hingga
220 V dan atur kembali Rv sehingga diperoleh putaran motor penggerak = 1400
rpm (putaran harus selalu konstan selama percobaan berlangsung).
e. Tutup saklar beban S, dan atur RL sehingga diperoleh harga arus beban mulai dari
1 A sampai 4 V dengan interval 0,5 A. setiap perubahan arus beban, catat torsi
masukan dan tegangan pada terminal (V) generator, serta masukkan data
percobaan kedalam table 4.
f. Setelah selesai, turunkan arus beban hingga nol dengan mengatur RL, kemudian
buka saklar S, turunkan tegangan variabel hingga nol, buka saklar tegangan
variabel, terakhir buka saklar tegangan tetap.
g. Apa yang terjadi pada tegangan terminal generator jika arah arus lilitan penguat
magnit terbalik?

B. Gambar Rangkaian
a. Generator Penguat Terpisah

Ket. : Rm : Hambatan Asut pada Rangkaian Generator


RL : Hambatan Beban Resistor
b. Generator Seri
c. Generator Shunt

Ket. : Rm : Hambatan Asut pada Rangkaian Generator


RL : Hambatan Beban Resistor

C. Table Pengamatan
Table 1. Data Ea = f(Im) – Generator Penguat Terpisah
n = 1400 rpm n = 1300 rpm
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V)
0 20 0.5 250 0 15 0.5 18
0.05 48 0.45 240 0.05 42 0.45 40
0.1 86 0.4 235 0.1 82 0.4 80
0.15 125 0.35 225 0.15 115 0.35 130
0.2 170 0.3 220 0.2 150 0.3 163
0.25 105 0.25 200 0.25 175 0.25 188
0.3 205 0.2 180 0.3 190 0.2 195
0.35 225 0.15 140 0.35 205 0.15 205
0.4 230 0.1 110 0.4 210 0.1 218
0.45 250 0.05 55 0.45 220 0.05 220
0.5 250 0 20 0.5 225 0 230

Table 2. Data V = f(IL), n = 1400rpm konstan – Generator Penguat Terpisah


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG (%)
1 215 1.6 234.45 301 91.70
1.5 210 2.3 337.03 315 93.46
2 210 2.9 424.95 420 98.84
2.5 207.5 3.7 542.17 518.75 95.68
3 205 4.3 630.09 615 97.60
3.5 202.5 4.9 718.01 708.75 98.71
4 200 5.5 805.93 800 99.26
Table 3. Data V = f(IL), n = 1400rpm konstan – Generator Shunt
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG (%)
1 210 2.7 395.64 210.00 53.08
1.5 205 3.2 468.91 307.50 65.58
2 200 3.9 571.48 400.00 69.99
2.5 195 4.5 659.40 487.50 73.93
3 190 5 732.67 570.00 77.80
3.5 185 5.4 791.28 647.50 81.83
4 180 5.7 835.24 720.00 86.20

Table 4. Data V = f(IL), n = 1400rpm konstan – Generator Seri


Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG
1 90 0.5 73.27 90.00 122.84
1.5 125 1.1 161.19 187.50 116.32
2 150 1.9 278.41 300.00 107.75
2.5 165 2.7 395.64 412.50 104.26
3 180 3.7 542.17 540.00 99.60
3.5 185 4.7 688.71 647.50 94.02
4 195 6 879.20 780.00 88.72
Table 5. Data V = f(IL), n = 1400rpm konstan – Generator Kompon Pendek sebagai Kompon
Bantu
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG
1.6 235 2.3 337.03 235.00 69.73
1.5 240 4.6 674.05 360.00 53.41
2 245 5.6 820.59 490.00 59.71
2.5 250 6.7 981.77 625.00 63.66
3 255 7.7 1128.31 765.00 67.80
3.5 257.5 9.1 1333.45 901.25 67.59
4 260 10.1 1479.99 1040.00 70.27
Table 6. Data V = f (IL), n = 1400rpm konstan – Generator Kompon Panjang sebagai Kompon
Bantu
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG
1 230 3 439.60 230.00 52.32
1.5 275 4.2 615.44 412.50 67.03
2 245 5.2 761.97 490.00 64.31
2.5 247.5 6.2 908.51 618.75 68.11
3 250 7.4 1084.35 750.00 69.17
3.5 252.5 8.4 1230.88 883.75 71.80
4 255 9.1 1333.45 1020.00 76.49
Table 7. Data V = f (IL), n = 1400rpm konstan – Generator Kompon Pendek sebagai Kompon
Lawan
Data Pengamatan Data Perhitungan
IL (A) V (Volt) T (Nm) P in P out ήG
1 205 3 439.60 205.00 46.63
1.5 130 2.6 380.99 195.00 51.18

D. Analisa Data
Pada generator penguat terpisah, meskipun arus penguat medan magnet masih nol
tetapi generator sudah menghasilkan tegangan Ea karena magnit tunggal yang berada
dalam generator walaupun tegangan yang dibangkitkan kecil. Nilai tegangan terminal
pada saat penguatan naik dan penguatan turun mempunyai nilai yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh arus yang mengalir pada generator itu sendiri. Pada saat penurunan arus,
lilitan medan magnit mempunyai medan magnit yang lebih besar dari pada medan
magnit pada saat kenaikan arus. Generator penguat terpisah sangat dipengaruhi oleh
tegangan dan arus di dalamnya. Kecepatan putaran generator mempengaruhi nilai
tegangan terminal. Semakin cepat putarannya, semakin besar pula Tegangan yang
dibangkitkan.
Pada generator shunt saat IL naik, tegangan yang dihasilkan semakin menurun.
Torsinya naik dan berbanding terbalik dengan tegangannya. Begitu juga dengan Pin dan
Pout yang hasilnya semakin naik seiring naiknya arus.
Pada generator seri arus medan magnet, arus beban dan arus jangkar sama maka
karakteristik luarnya serupa dengan karakteristik beban nol pada generator penguat
terpisah.

E. Jawaban Pertanyaan
1. Karena didalam penguat magnit, terdapat magnit tinggal, sehingga sudah
menghasilkan tegangan meskipun kecil.
2. Pada saat start dibutuhkan arus penguatan yang lebih besar.
3.
Eo

r Im
4. Karena 0besar aputaran mempengaruhi tegangan yang dihasilkan, putaran semakin cepat

maka tegangan yang dihasilkan semakin besar pula.


5. Karena dalam generator penguatan sendiri, lilitan penguat dibangkitkan dari luar
generator
6. Ick
Ick = arus Ket : Gb 1 = karakteristik penguat terpisah
2 kritis
1
Isc = arus short Gb 2 = karakteristik penguat shunt
Isc IL Ick = arus kritis
Isc = arus short
Karakterstik luar pada generator seri
tidak dapat dibuat karena
Ia = Ia = Ise
VI. KESIMPULAN
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :
e = - N d/ dt
dimana : N : jumlah lilitan
 : fluksi magnet
e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik)

Dengan lain perkataan, apabila suau konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang
berubah-ubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu.
Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah :
- harus ada konduktor ( hantaran kawat )
- harus ada medan magnetik
- harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah
yang memotong konduktor itu.

Anda mungkin juga menyukai