Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL KEGIATAN

JUMANTIK (JURU PEMANTAU JENTIK CILIK)

Disusun Oleh :
Addina Nur Hidayati 201420206001
Ade Humairah 201420206002
Endah Nugrahandini 201420206016
Heri Susilo 201420206019
Imam Hidayatullah 201420206022
Ory Okawary 201420206031
Sulaiman 201420206043
Titis Utami 201420206044
Welsi Layuhibu 201420206051
Yuni Widi Astuti 201420206058

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2015
A. Persiapan Kegiatan :
1. Pembuatan SAP penkes tentang jumantik
2. Penyamaan persepsi dengan semua anggota kelompok sebelum melakukan
kegiatan penyuluhan
3. Mempersiapkan perlengkapan dan alat seperti video pengenalan tentang
pemberantasan nyamuk, lembar ceklis dan pulpen.

B. Pelaksanaan Kegiatan:
Waktu : Pukul 16.30-17.20 WIB
Tanggal : 24 Juni 2015
Tempat : Masjid At-Taqwa Dusun Depok
Peserta : Anak-anak TPA

C. Acara Memantau Jentik Berkala di Tiap RT Dusun Depok


1. Penyamaan persepsi
2. Pengenalan Mahasiswa kepada anak-anak TPA
3. Pemutaran video tentang pengenalan nyamuk dan jentik
4. Melakukan umpan balik kepada anak-anak TPA
5. Mengevaluasi

D. Hasil Kegiatan
Dari hasil kegiatan penyuluhan, anak-anak TPA tampak antusias dengan video
yang ditayangkan serta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
mahasiswa. :
1. Mengenalkan sejak dini tentang nyamuk dan cara memutus rantai nyamuk
2. Mengajarkan anak tentang menghindari penyakit demam berdarah
3. Meningkatkan kesadaran anak sejak dini untuk selalu menjaga lingkungan

E. SARAN:
1. Perlu dimantapkan lagi kesadaran anak tentang menjaga lingkungan
2. Perlu adanya evaluasi kegiatan dilain waktu
3. Kemasan acara memerlukan waktu yang tidak terpecah dengan kegiatan lain
4. Perlu tindak lanjut membentuk jumantik cilik.

E. Hambatan :
1. Anak terlalu aktif dan masih ada anak yang sibuk bercengkrama dengan
teman yang berada disebelahnya
2. Anak masih ada yang tidak fokus karena akan menjelang waktu berbuka
puasa.

G. Solusi :
1. Mengemas acara lebih menarik dan interaktif
2. Efisiensi waktu dengan membuat acara tidak terlalu lama dan dibuat dengan
waktu yang lebih longgar.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN


KOMUNITAS JUMANTIK CILIK TPA WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GAMPING II DUSUN DEPOK AMBARKETAWANG
GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA 2015
Disusun Oleh :
Addina Nur Hidayati 201420206001
Ade Humairah 201420206002
Endah Nugrahandini 201420206016
Heri Susilo 201420206019
Imam Hidayatullah 201420206022
Ory Okawary 201420206031
Sulaiman 201420206043
Titis Utami 201420206044
Welsi Layuhibu 201420206051
Yuni Widi Astuti 201420206058

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


JUMANTIK (JURU PEMANTAU JENTIK CILIK)
Disusun Oleh :
Addina Nur Hidayati 201420206001
Ade Humairah 201420206002
Endah Nugrahandini 201420206016
Heri Susilo 201420206019
Imam Hidayatullah 201420206022
Ory Okawary 201420206031
Sulaiman 201420206043
Titis Utami 201420206044
Welsi Layuhibu 201420206051
Yuni Widi Astuti 201420206058

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


JUMANTIK (JURU PEMANTAU JENTIK CILIK)

Pokok bahasan : Pengenalan nyamuk dan cara memutus rantai nyamuk


Hari/Tanggal : Rabu/24 Juni 2015
Jam : Pukul 16.30-17.20 WIB
Tempat : Masjid At-Taqwa Dusun Depok
Sasaran : Anak-anak TPA

A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti dan
memahami tentang bahayanya gigitan nyamuk dan cara memutus rantai
nyamuk.
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan ± 30 menit diharapkan
anak-anak TPA mampu:
a. Menjelaskan cara memutus rantai nyamuk
b. Mengetahui manfaat menjaga lingkungan agar terhindar dari nyamuk

B. MATERI PENYULUHAN
1. Mengenalkan lingkungan hidup nyamuk
2. Menjelaskan penyakit akibat gigitan nyamuk
3. Menjelaskan cara memutus rantai nyamuk

C. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Pemutaran video
3. Tanya jawab

D. MEDIA
1. Video

E. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan


Kegiatan Penyuluhan Sasaran
1. Pra 5 menit  Mengucapkan salam Menjawab salam
pembuka  Anak-anak menerima perkenalan
Interaksi
 Memperkenalkan diri  Anak-anak hadir menerima kontrak
 Kontrak waktu waktu
 Menyampaikan tujuan  Anak-anak menerima tujuan yang
 Apersepsi tentang nyamuk disampaikan
 Memberikan  Anak-anak menyampaikan pendapat
reinforcement tentang nyamuk
 Anak-anak antusias
2. Interaksi 20 menit  Menjelaskan materi tentang:
 Anak-anak melihat dan menyimak
 Mengenal nyamuk dengan baik dan kooperatif sampai
 Penyakit akibat dengan selesai.
gigitan nyamuk  Anak-anak merasa senang
 Cara memutus rantai
nyamuk
 Memutarkan video
tentang nyamuk
 Memberikan reinforcement
3. Terminasi 5 menit  Memberikan 
pertanyaan Anak-anak aktif menjawab pertanyaan
pada anak-anak  Anak-anak mendengarkan kesimpulan
 Melakukan evaluasi dari kegiatan penyuluhan
bersama  Anak-anak menyetujui kontrak waktu
 Memberikan kesimpulan yang akan datang
 Kontrak waktu yang akan  Anak-anak merasa senang dan
datang membalas senyuman
 Memberikan reinforcement Menjawab salam
 Memberikan salam penutup

F. SETTING TEMPAT

3 2
1 :
Keterangan
1. Leader/penyaji
2. Peserta
3. Media/layar

G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi penyuluhan
a. Apakah anak-anak mampu menjelaskan 3M+ cara membasmi nyamuk?
b. Berapa kali minimal menguras bak mandi?
c. Jenis sampah yang harus di kubur?
2. Evaluasi Struktur
a. Persiapan alat dan media dapat dipakai dengan baik
b. Kontrak waktu dengan audience sesuai kesepakatan
c. SAP tentang jumantik
3. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berjalan lancar
b. Audien mengikuti penyuluhan dari awal hingga selesai
c. Anak-anak kooperatif dan mampu bekerjasama dengan mahasiswa
d. Media dan alat bantu selama penyuluhan dapat digunakan dengan baik
e. Lingkungan selama penyuluhan sangat mendukung
4. Evaluasi Hasil
a. Kognitif
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
1) Anak-anak mampu menyebutkan lingkungan hidup nyamuk
2) Anak-anak mampu menjelaskan penyakit akibat gigitan nyamuk
3) Anak-anak mampu menjelaskan cara memutus rantai nyamuk.
b. Afektif
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan anak-anak berjanji akan
menghindari gigitan nyamuk dan membuang menjaga lingkungan
tetap bersih.

H. DAFTAR PUSTAKA

Video dari Bakti Husada


I. MATERI (Terlampir)

MATERI
A. Pengertian jentik nyamuk
Jentik adalah tahap larva dari nyamuk. Jentik hidup di air dan memiliki
perilaku mendekat atau “menggantung” pada permukaan air untuk
bernafas. Jentik menjadi sasaran dalam pengendalian populasi nyamuk
yang berperan sebagai vektor penyakit menular melalui nyamuk, seperti
malaria dan demam berdarah dengue.
B. Cara penularan jentik nyamuk
Nyamuk menular melalui hisapan darah karena darah mengandung
protein yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan telur
nyamuk, serta bertujuan mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Nyamuk Aedes aegypti yang aktif pada siang hari biasanya meletakkan
telur dan berbiak pada tempat-tempat penampungan air bersih atau air
hujan seperti bak mandi, tangki penampungan air, vas bunga (di rumah,
sekolah, kantor, atau perkuburan), kaleng-kaleng atau kantung-kantung
plastik bekas, di atas lantai gedung terbuka, talang rumah, bambu pagar,
kulit-kulit buah seperti kulit buah rambutan, tempurung kelapa, ban-ban
bekas, dan semua bentuk kontainer yang dapat menampung air bersih.
Jentik-jentik nyamuk dapat terlihat berenang naik turun di tempat-
tempat penampungan air tersebut.
C. Bahaya jentik nyamuk
a) Penyakit Demam Berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Tanda gejala
demam berdarah antara lain, demam, lesu, nafsu makan menurun, mual
muntah, nyeri perut, nyeri kepala, nyeri pada tulang dan sendi, timbulnya
ruam pada kulit.
b) Penyakit Malaria, adalah penyakit menular yang ditularkan oleh
nyamuk Anopheles. Hanya Anopheles betina yang menghisap darah dan
membawa Sporozoit Plasmodium dalam kelenjar ludahnya yang
menyebabkan malaria. Tanda dan gejala malaria antara lain; demam
tinggi yang berkala yang biasanya disertai sakit kepala, pucat karena
kurang darah, badan terasa lemah, nafsu makan menurun, mual-mual
kadang disertai muntah, dalam keadaan menahun, gejala di atas disertai
pembesaran limpa. Pada malaria berat, gejala diatas disertai kejang-
kejang dan penurunan kesadaran hingga koma. Pada anak-anak, makin
muda usia makit tidak terlihat gejalanya. Tapi yang menonjol adalah diare
(mencret) dan pucak karena kurang darah (anemia)
D. Cara memberantas/ mengatasi jentik nyamuk
a) Menguras
Tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak WC, Vas
Bunga, Tempat minum burung dan sebagainya. Cara menguras yang
baik adalah dengan menyikat atau menggosok rata dinding bagian
dalam tandon air, mendatar maupun naik turun. Maksudnya agar
telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan tidak menetas jentik.
b) Menutup
Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk
berkembang biak yaitu Menutup tandon dengan rapat agar air yang
disimpan tidak ada jentiknya (gentong, drum, dan lain-lain),
Menutup tandon agar tidak terisi air . Misalnya tonggak bambu
dapat ditutup dengan pasir atau tanah sampai penuh. Sedangkan
untuk ban, aki dan sebagainya dapat ditutupi dengan plastik agar
tidak kemasukan air atau dimasukkan karung agar tidak tersentuh
nyamuk.
c) Menguras
Barang-barang bekas yang dapat menampung air dan tidak akan
dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan yang mudah adalah
dengan mengubur ke dalam tanah. Contoh barang bekas yang perlu
dikubur : gelas, ember, piring pecah, kaleng dsb.

E. Cara menghindari gigitan nyamuk


Menggunakan kelambu ketika tidur, Memakai obat yang dapat
mencegah gigitan nyamuk, misalnya obat nyamuk, Menghindari
kebiasaan menggantung pakaian di dalam kamar, Mengupayakan
pencahayaan dan ventilasi yang baik, Memperbaiki saluran dan talang
air yang rusak, Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik)
ditempat yang sulit dikuras, Menanam tumbuhan pengusir nyamuk,
seperti lavender.
F. Manfaat rumah bebas nyamuk
Populasi nyamuk menjadi terkendali, sehingga penularan penyakit
dengan perantara nyamuk dapat dicegah/ dikurangi. Kemungkinan
terhindar dari berbagai penyakit semakin besar, seperti demam
berdarah. Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat
G. Pemeriksaan jentik
Dilakukan secara berkala dengan anggota rumah tangga, Kader Juru
pemantau jentik (Jumantik), atau siswa pemantau jentik (wamantik).
H. Kegiatan / Tugas Jumantik Dalam Memantau Wilayah
Mencek tempat penampungan air dan tempat yang dapat tergenang air
bersih apakah ada jentik dan apakah sudah tertutup rapat. Untuk tempat
air yang sulit dikuras diberi bubuk larvasida seperti abate.Membasmi
keberadaan kain / pakaian yang tergantung di dalam rumah.Mengecek
kolam renang dan kolam ikan agar bebas dari jentik
nyamuk.Menyambangi rumah kosong / tidak berpenghuni untuk cek
jentik. Apa peran kader dalam membina rumah tangga agar
menciptakan rumah bebas jentik nyamuk: Memanfaatkan setiap
kesempatan di desa/ kelurahan untuk memberikan penyuluhan tentang
pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Bersama pemerintah
desa/ kelurahan dan tokoh masyarakat setempat menggerakan
masyarakat untuk melakukan PSN. Melakukan pemeriksaan jentik
berkala setiap minggu dan mencatat angka jentik yang ditemukan.
Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap rumah tangga yang
ada di wilayah kerja dan melaporkan kepada petugas kesehatan.
Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada setiap rumah
tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhan agar tetap
melaksanakan PSN secara rutin.
I. Cara pemeriksaan
Dilakukan yaitu mengunjungi setiap rumah yang ada disetiap wilayah
kerja untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk. Menggunakan senter untuk melihat
keberadaan jentik. Memberikan penjalasan mengenai manfaat dan
anjuran PSN. Mencatat hasil pemeriksaan jentik. Survei jentik
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Semua tempat atau bejana yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti diperiksa (dengan mata telanjang) untuk
mengetahui ada tidaknya jentik.
2) Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran besar seperti
bak mandi, tempayan, drum dan bak penampungan air lainnya, jika
pandangan pertama tidak menemukan jentik maka harus ditunggu selama
½-1 menit untuk memastikan bahwa benar jentik tidak ada.
3) Jika memeriksa tempat penampungan air yang berukuran kecil seperti vas
bunga, pot tanaman dan botol yang airnya keruh, maka airnya perlu
dipindahkan ke tempat lain.
4) Ketika memeriksa jentik di tempat yang agak gelap atau airnya keruh,
maka digunakan senter.
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2004,


Kebijakan Program P2-DBD dan Situasi Terkini DBD Indonesia,
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
---------, 2010, Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di
Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.2014.Petunjuk Teknik Jumantik-PSN Anak
Sekolah.Jakarta
Mubarok, Rizqi.2012.Upaya Peningkatan Angka Bebas Jentik Demam
Berdarah Dengue
(ABJ-DBD) Melalui Penggerakan Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK)
Di Rw 1
Kelurahan Danyang Kecamatan Purwodado Kabupaten
Grobogan.Universitas Negri
Semarang

Anda mungkin juga menyukai