Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang.Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap
struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi.
Di Indonesia, kebanyakan pasar yang ada selalu dikelola oleh pemerintah
daerah. Pasar-pasar yang dikelola pemerintah pedagangnya hanya menyewa tempat
mereka berjualan. Namun lain halnya dengan pasar yang satu ini, yaitu pasar induk
buah dan sayur Gamping. Pasar ini dikelola oleh para pedagangnya sendiri. Pasar
Buah dan Sayur Gamping ini berdiri pada tahun 1995 dengan luas sekitar 1,5 hektar.
Pada awalnya tahun 1990, pasar ini berada pada tempat shoping center yang berada
pada daerah kota Yogyakarta.
Berdasarkan pengakuan dari para pedagang-pedagang buah dan sayur yang
berada di pasar Gamping tersebut, sebelum pasar buah dan sayur ini pindah ke daerah
Gamping ini, pasar ini pindah ke Palem Gurih. Karena daerah yang kita kenal dengan
shoping center sekarang ini akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau. Namun
pemindahan pasar ini berdampak buruk kepada penghasilan para pedagang, dimana
penghasilan para pedagang semakin menurun dan membuat para pedagang berfikir
untuk mencari inisiatif lain. Di Palem Gurih ini para pedagang hanya bisa bertahan
dalam jangka waktu 3 bulan. Pada bulan ke 4 para pedagang berinisiatif pindah ke
Gamping dengan membeli tanah masyarakat dengan dana sendiri, dan mendirikan
pasar di daerah Gamping tersebut. Pasar tersebutlah yang kita kenal dengan pasar
buah dan sayur Gamping.
Dalam jangka waktu 7 tahun para pedagang telah dapat memiliki lahan
tersebut. Dan status kepemilikan pasar tersebut merupakan pemilik dari pedagang-
pedagang buah dan sayur tersebut. Tanpa ada kepemilikan dari pemerintah daerah.
Pasar Induk Sayur dan Buah Gamping ini, bisa disebut pasar transit. Sayur
yang datang sebenarnya hanya singgah di pasar ini , kemudian oleh pedagang sayur
tersebut disortir dan diklasifikasikan berdasarkan kualitas.
Di pasar sayurnya kebanyakan menjual rempah-rempah, sayuran dan bumbu
dapur lainnya. Biasanya yang membeli sayuran ini untuk dijual lagi oleh para
pembelinya. Sayuran-sayuran ini juga kiriman dari daerah Magelang, Boyolali, Kulon
Progo. Jadi, semua sayurannya lokal. Di pasar sayuran ini dikenakan biaya retribusi
juga sekitar 3 rb/hari untuk pasar dan keberhasilannya.
1.2 Tujuan
2.2 Pembahasan
Pasar Induk Sayur dan Buah Gamping ini, bisa disebut pasar transit. Sayur
yang datang sebenarnya hanya singgah di pasar ini , kemudian oleh pedagang sayur
tersebut disortir dan diklasifikasikan berdasarkan kualitas.
Di pasar sayurnya kebanyakan menjual rempah-rempah, sayuran dan bumbu
dapur lainnya. Biasanya yang membeli sayuran ini untuk dijual lagi oleh para
pembelinya. Sayuran-sayuran ini juga kiriman dari daerah Magelang , Boyolali,
Kulon Progo. Jadi, semua sayurannya lokal. Di pasar sayuran ini dikenakan biaya
retribusi juga sekitar 3 rb/hari untuk pasar dan keberhasilannya.
Berdasarkan hasil survei di Pasar Induk Sayur Gamping , komoditas sayuran
yang ada di pasar Sayur Gamping adalah bunga kol, kacang panjang, tomat, sawi,
kangkung, terong, kentang, pare, buncis, timun, wortel, cabe merah, cabe rawit,
sledri, bawang putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo, bawang merah, kubis, baby
corn, cabe keriting, pakcoy dan daun bawang.
Berdasarkan hasil yang ada diperoleh harga bunga kol berkisar 7.000-
22.000/kg , harga kacang panjang berkisar 2.500-5.000/kg, harga tomat berkisar
4000- 8000/kg, harga sawi berkisar 3.500-6000/kg, harga kangkung berkisar 1.500-
2.000/kg, harga terong berkisar 4.000-8.000/kg, harga kentang berkisar 9.000-
15.000/kg, harga pare 6.000/kg,harga buncis berkisar 4.000-8.000/kg, harga timun
berkisar 1.500-5000/kg , harga wortel berkisar 4.000-20.000/kg, harga cabe merah
berkisar 60.000-65.000/kg, harga cabe rawit berkisar 60.000-65.000/kg, harga sledri
berkisar 5.000-12.000/kg, harga bawang putih 50.000/kg, harga brokoli
berkisar12.000-22.000 /kg, harga jipang 6000/kg, harga tauge 4.000/kg,harga terong
ijo 8.000/kg, harga bawang merah berkisar 30.000/kg,harga kubis 4.500/kg, harga
baby corn 4.000/kg, harga cabe keriting 3.300/kg, harga pakcoy 1.500/kg dan daun
bawang 4.000/kg.
Rata-rata kentang yang diperjualbelikan berasal dari Boyolali. Komoditas
yang berasal dari Magelang adalah bunga kol, kacang panjang, tomat, sawi,
kangkung, terong, pare, buncis, timun, wortel, cabe merah, cabe rawit, sledri, bawang
putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo, bawang merah, kubis, baby corn, cabe
keriting, pakcoy dan daun bawang.
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komoditas sayuran yang ada di pasar Sayur Gamping adalah bunga kol, kacang
panjang, tomat, sawi, kangkung, terong, kentang, pare, buncis, timun, wortel,
cabe merah, cabe rawit, sledri, bawang putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo,
bawang merah, kubis, baby corn, cabe keriting, pakcoy dan daun bawang.
2. Harga sayur di Pasar Induk Sayur Gamping terbilang relatif murah untuk harga
grosir, sedangkan harga eceran memiliki selisih harga yang relatif tinggi.
3. Rata-rata kebutuhan/hari sayuran yang dijual berkisar 4-40kg/hari.
4. Komoditas yang dijual berasal dari Magelang dan Boyolali.
Daftar Pustaka
http://ndazhapoetra.blogspot.co.id/2014/01/pasar-induk-buah-dan-sayur-gamping-
kata.html Diakses pada tanggal 17 Maret 2018
Lampiran : Dokumentasi kegiatan survei