Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH OLERIKULTUR

(SURVEI DI PASAR INDUK SAYUR GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA)

Pengampu Dr. Ir. Bambang Nugroho, M.P

Disusun oleh : Kelompok 9

Made Agus Wirawan


Onik Primarita Cahya Sari D. (15011036)
Endro Yudo Negoro (15011056)
Bayu Mahardika Fajar Utama (16011030)
Rois Riandika (16012102)
Youwanita Aprillianti (17012068)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVESITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2018
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang.Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap
struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa
dan informasi.
Di Indonesia, kebanyakan pasar yang ada selalu dikelola oleh pemerintah
daerah. Pasar-pasar yang dikelola pemerintah pedagangnya hanya menyewa tempat
mereka berjualan. Namun lain halnya dengan pasar yang satu ini, yaitu pasar induk
buah dan sayur Gamping. Pasar ini dikelola oleh para pedagangnya sendiri. Pasar
Buah dan Sayur Gamping ini berdiri pada tahun 1995 dengan luas sekitar 1,5 hektar.
Pada awalnya tahun 1990, pasar ini berada pada tempat shoping center yang berada
pada daerah kota Yogyakarta.
Berdasarkan pengakuan dari para pedagang-pedagang buah dan sayur yang
berada di pasar Gamping tersebut, sebelum pasar buah dan sayur ini pindah ke daerah
Gamping ini, pasar ini pindah ke Palem Gurih. Karena daerah yang kita kenal dengan
shoping center sekarang ini akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau. Namun
pemindahan pasar ini berdampak buruk kepada penghasilan para pedagang, dimana
penghasilan para pedagang semakin menurun dan membuat para pedagang berfikir
untuk mencari inisiatif lain. Di Palem Gurih ini para pedagang hanya bisa bertahan
dalam jangka waktu 3 bulan. Pada bulan ke 4 para pedagang berinisiatif pindah ke
Gamping dengan membeli tanah masyarakat dengan dana sendiri, dan mendirikan
pasar di daerah Gamping tersebut. Pasar tersebutlah yang kita kenal dengan pasar
buah dan sayur Gamping.
Dalam jangka waktu 7 tahun para pedagang telah dapat memiliki lahan
tersebut. Dan status kepemilikan pasar tersebut merupakan pemilik dari pedagang-
pedagang buah dan sayur tersebut. Tanpa ada kepemilikan dari pemerintah daerah.
Pasar Induk Sayur dan Buah Gamping ini, bisa disebut pasar transit. Sayur
yang datang sebenarnya hanya singgah di pasar ini , kemudian oleh pedagang sayur
tersebut disortir dan diklasifikasikan berdasarkan kualitas.
Di pasar sayurnya kebanyakan menjual rempah-rempah, sayuran dan bumbu
dapur lainnya. Biasanya yang membeli sayuran ini untuk dijual lagi oleh para
pembelinya. Sayuran-sayuran ini juga kiriman dari daerah Magelang, Boyolali, Kulon
Progo. Jadi, semua sayurannya lokal. Di pasar sayuran ini dikenakan biaya retribusi
juga sekitar 3 rb/hari untuk pasar dan keberhasilannya.

1.2 Tujuan

1. Menjelaskan hasil survei tentang macam komoditas sayuran yang


diperjualbelikan beberapa pedagang di Pasar Induk Sayur Gamping.
2. Menjelaskan volume (kebutuhan per hari) tiap sayuran yang diperjualbelikan dari
beberapa pedagang di Pasar Induk Sayur Gamping.
3. Memberikan informasi harga tiap sayuran yang diperjualbelikan dari beberapa
pedagang di Pasar Induk Sayur Gamping.
4. Memberikan informasi asal tiap sayuran yang diperjualbelikan dari beberapa
pedagang di Pasar Induk Sayur Gamping.
BAB II. ISI

2.1 Hasil Survei


 Nama responden I : Ibu Ati
Komoditas Harga/kg Kebutuhan/hari Asal komoditas
Cabai merah Rp 65.000 4 kg
Cabai rawit Rp 65.000 4 kg
Wortel Rp 8.000 20 kg
Kangkung Rp 1,500 50 ikat
Seledri Rp 12.000 50 ikat
Tomat Rp 6.000 35 kg Magelang
Kol Rp 7.000 20 kg
Terong Rp 8.000 15 kg
Bawang putih Rp 50.000 8 kg
Buncis Rp 8.000 10 kg
sawi Rp 5.000 15 kg
Kentang Rp 12.000 20 kg Boyolali

 Nama responden II : Mas Hanafi

Komoditas Harga/kg Kebutuhan/hari Asal komoditas


Kacang panjang Rp 5.000 10 kg
Brokoli Rp 22.000 15 kg
Bunga kol Rp 22.000 15 kg
Jipang Rp 10.000 20 kg
Tauge Rp 4.000 6 kg
Magelang
Pare Rp 6.000 20 kg
Terong hijau Rp 8.000 20 kg
Cabai rawit Rp 60.000 5 kg
Cabai merah Rp 60.000 5 kg
Bawang merah Rp 30.000 10 kg
 Nama responden III :

Komoditas Harga/kg Kebutuhan/hari Asal komoditas


Kol Rp 20.000 10 kg
Kacang panjang Rp 5.000 8 kg
Tomat Rp 8.000 10 kg
Sawi Rp 6.000 10 kg
Kangkung Rp 2.000 20 ikat
Terong Rp 8.000 9 kg Magelang
Kentang Rp 15.000 15 kg
Pare Rp 6.000 5 kg
Buncis Rp 8.000 8 kg
Timun Rp 5.000 10 kg
Wortel Rp 20.000 7 kg

 Nama responden IV : Bapak Melan

Komoditas Harga/kg Kebutuhan/hari Asal komoditas


Kubis Rp 4.500 30 kg
Sawi Rp 3.500 30 kg
Baby corn Rp 4.000 30 kg
Tomat Rp 4.000 25 kg
Wortel Rp 4.000 25 kg
Jipang Rp 4.500 25 kg Magelang
Cabai keriting Rp 33.000 10 kg
Cabai rawit Rp 53.000 10 kg
Kacang panjang Rp 2.500 20 kg
Kentang Rp 9.000 30 kg
Timun Rp 1.500 30 kg
 Nama responden V : Ibu Parti

Komoditas Harga/kg Kebutuhan/hari Asal komoditas


Pakcoy Rp 1.500 40 kg
Daun bawang Rp 4.000 20 kg
Terong Rp 4.000 25 kg
Tomat Rp 4.000 40 kg
Magelang
Bunga kol Rp 8.000 40 kg
Brokoli Rp 12.000 40 kg
Seledri Rp 5.000 30 kg
Buncis Rp 4.000 30 kg

2.2 Pembahasan

Pasar Induk Sayur dan Buah Gamping ini, bisa disebut pasar transit. Sayur
yang datang sebenarnya hanya singgah di pasar ini , kemudian oleh pedagang sayur
tersebut disortir dan diklasifikasikan berdasarkan kualitas.
Di pasar sayurnya kebanyakan menjual rempah-rempah, sayuran dan bumbu
dapur lainnya. Biasanya yang membeli sayuran ini untuk dijual lagi oleh para
pembelinya. Sayuran-sayuran ini juga kiriman dari daerah Magelang , Boyolali,
Kulon Progo. Jadi, semua sayurannya lokal. Di pasar sayuran ini dikenakan biaya
retribusi juga sekitar 3 rb/hari untuk pasar dan keberhasilannya.
Berdasarkan hasil survei di Pasar Induk Sayur Gamping , komoditas sayuran
yang ada di pasar Sayur Gamping adalah bunga kol, kacang panjang, tomat, sawi,
kangkung, terong, kentang, pare, buncis, timun, wortel, cabe merah, cabe rawit,
sledri, bawang putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo, bawang merah, kubis, baby
corn, cabe keriting, pakcoy dan daun bawang.
Berdasarkan hasil yang ada diperoleh harga bunga kol berkisar 7.000-
22.000/kg , harga kacang panjang berkisar 2.500-5.000/kg, harga tomat berkisar
4000- 8000/kg, harga sawi berkisar 3.500-6000/kg, harga kangkung berkisar 1.500-
2.000/kg, harga terong berkisar 4.000-8.000/kg, harga kentang berkisar 9.000-
15.000/kg, harga pare 6.000/kg,harga buncis berkisar 4.000-8.000/kg, harga timun
berkisar 1.500-5000/kg , harga wortel berkisar 4.000-20.000/kg, harga cabe merah
berkisar 60.000-65.000/kg, harga cabe rawit berkisar 60.000-65.000/kg, harga sledri
berkisar 5.000-12.000/kg, harga bawang putih 50.000/kg, harga brokoli
berkisar12.000-22.000 /kg, harga jipang 6000/kg, harga tauge 4.000/kg,harga terong
ijo 8.000/kg, harga bawang merah berkisar 30.000/kg,harga kubis 4.500/kg, harga
baby corn 4.000/kg, harga cabe keriting 3.300/kg, harga pakcoy 1.500/kg dan daun
bawang 4.000/kg.
Rata-rata kentang yang diperjualbelikan berasal dari Boyolali. Komoditas
yang berasal dari Magelang adalah bunga kol, kacang panjang, tomat, sawi,
kangkung, terong, pare, buncis, timun, wortel, cabe merah, cabe rawit, sledri, bawang
putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo, bawang merah, kubis, baby corn, cabe
keriting, pakcoy dan daun bawang.
BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Komoditas sayuran yang ada di pasar Sayur Gamping adalah bunga kol, kacang
panjang, tomat, sawi, kangkung, terong, kentang, pare, buncis, timun, wortel,
cabe merah, cabe rawit, sledri, bawang putih, brokoli, jipang, tauge, terong ijo,
bawang merah, kubis, baby corn, cabe keriting, pakcoy dan daun bawang.
2. Harga sayur di Pasar Induk Sayur Gamping terbilang relatif murah untuk harga
grosir, sedangkan harga eceran memiliki selisih harga yang relatif tinggi.
3. Rata-rata kebutuhan/hari sayuran yang dijual berkisar 4-40kg/hari.
4. Komoditas yang dijual berasal dari Magelang dan Boyolali.

Daftar Pustaka

http://ndazhapoetra.blogspot.co.id/2014/01/pasar-induk-buah-dan-sayur-gamping-
kata.html Diakses pada tanggal 17 Maret 2018
Lampiran : Dokumentasi kegiatan survei

Anda mungkin juga menyukai