Makalah Multiplexing
Makalah Multiplexing
(MULTIPLEXING)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
Puji syukur kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang diberikan kepada kami, sehingga hasil karya tulis
yang berupa makalah ini dapat terselesaikan.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai
sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan dalam
berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat
sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal
dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Di mana kami juga memiliki
keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki makalah kami di masa datang.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat dipetik dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat
menambah pengetahuan kita tentang isi dari makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Pengertian Multiplexing
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (banyak) informasi
melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan
utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar &
penerima (transceiver), atau kabel optik. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini
adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang
menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik
Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya
adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari
ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Teknik multiplexing ada beberapa cara. Yang pertama, multiplexing dengan cara
menata tiap informasi (suara percakapan 1 pelanggan) sedemikian rupa sehingga
menempati satu alokasi frekuensi selebar sekitar 4 kHz. Teknik ini dinamakan Frequency
Division Multiplexing (FDM). Teknologi ini digunakan di Indonesia hingga tahun 90-an
pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan
teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi saluran
pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (asymetric digital subscriber loop).
Yang kedua adalah multiplexing dengan cara tiap pelanggan menggunakan saluran secara
bergantian. Teknik ini dinamakan Time Division Multiplexing (TDM). Tiap pelanggan
diberi jatah waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi
percakapan bisa dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh
pelanggan bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Kenapa si
pelanggan tidak merasakan pergantian itu? Karena pergantiannya terjadi setiap 125
microsecond; berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang ingin di-multiplex, setiap
pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125 microsecond, hanya jatah waktunya
semakin cepat. Teknik multiplexing yang ketiga adalah yang digunakan dalam saluran
kabel optik yang disebut Wavelength Division Multiplexing (WDM), yaitu satu kabel optik
dipakai untuk menyalurkan lebih dari satu sumber sinar dimana satu sinar dengan lamda
tertentu mewakili satu sumber informasi.
Pada pembahasan ini, digambarkan teknik-teknik yang efisien dalam penggunaan
data link dengan beban yang sangat berat. Secara spesifik, dengan perangkat yang
dihubungkan dengan jalur ujung-ke-ujung, umumnya diharapkan adanya frame multiple
yang menonjol sehingga link data tidak macet di antara kedua station tersebut. Biasanya,
dua station yang saling berkomunikasi tidak akan menggunakan link data berkapasitas
penuh. Untuk efisiensinya, kaasitas tersebut harus dibagi. Istilah umum untuk pembagian
semacam itu disebut multiplexing.
Aplikasi multiplexing yang umum adalah dalam komunikasi long-haul. Media
utama pada jaringan long-haul berupa jalur gelombang mikro, koaksial, atau serat optik
berkapasitas tinggi. Jalur-jalur ini dapat memuat transmisi data dalam jumlah besar secara
simultan dengan menggunakan multiplexing.
Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing dalam bentuk yang
paling sederhana. Terdapat input n untuk multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke
demultiplexer melalui sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel
data yang terpisah.
B. Teknik Multiplexing
1. Frequency Division Multiplexing (FDM).
Gabungan banyak kanal input yang menjadi sebuah kanal output yang berdasarkan
frekuensi, dimana gabungan ini digunakan ketika bandwidth dari medium melebihi
bandwidth sinyal yang diperlukan untuk transmisi. Tiap sinyal dimodulasikan ke
dalam frekuensi carrier yang berbeda dan frekuensi carrier tersebut terpisah dimana
bandwidth dari sinyal-sinyal tersebut tidak overlap. Contoh yang paling dikenal dari
FDM adalah siaran radio dan televisi kabel. FDM disebut juga “code transparent”.
Pada gambar di bawah , dapat dilihat enam sumber sinyal dimasukkan ke dalam
suatu multiplexer, yang memodulasi tiap sinyal ke dalam frekuensi yang berbeda (f
1,...,f6). Tiap sinyal modulasi memerlukan bandwidth center tertentu disekitar
frekuensi carriernya, dinyatakan sebagai suatu channel. Sinyal input baik analog
maupun digital akan ditransmisikan melalui medium dengan sinyal analog.
2. Time Division Multiplexing (TDM).
Digunakan ketika data rate dari medium melampaui data rate dari sinyal digital
yang ditransmisi. Sinyal digital yang banyak (atau sinyal analog yang membawa
data digital) melewati transmisi tunggal dengan cara pembagian porsi yang
dapat berupa level bit atau dalam blok –blok byte atau yang lebih besar dari tiap
sinyal pada suatu waktu. Prinsip TDM adalah menerapkan prinsip penggiliran
waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time
slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM biasanya digunakan untuk
komunikasi point to point. Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih
mudah dilakukan. TDM lebih efisien daripada FDM.
Kesimpulan