Anda di halaman 1dari 23

PEflY*HTIOTI{ AI R HI]IU]I

$ecara ederftana dl Fedesaan

, Jrysona Group ,
\--a

PENYARINGAN
AIRMII\IUM
Secara Sederh ana
di Pedesaan

Oleh

GYPSONA GROUP
UNHAS

6o
\r/
PN BALAI PUSTAKA
Jakarta 1983

t,
ll

'. ::
',,1?e
-:=
a.'
\--\

4l)

KATA PENGANTAR

Penerbit dan Percetakan Salah satu jalan untuk mencapai hidup sehat dan sejahtera adalah
PN BALAI PUSTAKA penggunaan air minum yang bersih dan sehat.
BP No. 3068
PENYARINGAN AIR MINUM SECARA SEDERHANA DI PEDE-
SAAN ini merupakan hasil karya Gypsona Group Universitas Hasanud-
Hak pengarang dilindungi undang-undang din dalam lomba karya inovatif Produktif yang diselenggarakan oleh
1983 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Cetakan Pertama - Dengan menyajikan buku ini, Balai Pustaka mengharapkan agar ma-
syarakat di pedesaan dapat menyediakan air minum yang bersih dan
schat secara mudah dan dapat dilaksanakan oleh setiap keluarga.
--\ MILIK PN Balai Pustaka.
penlusr^XA.AN DAIBAII
- lr*?t TIMUR

No--ir...7 f. r // lPal P 1vir

Perancang Kulit: Hanurig Sumarwono


=.-\

DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar ...
I. Pendahuluan .. 9
A. Latar belakang g
B. Tujuan II
ll. Tinjauan pustaka 13
Ill. Materi.dan Metode :. . . .. ls
A. Materi : ... . ls
1. Pengertian umumpengolahan airminum ....... 15
2. Bahan-bahan untuk pengolahan air minum 16
3. Sistempenyaringan airminum secarasederhana ....... lg
B. Metode: . . .. .... 19
\ 1. Teknik pembuatan sistem penyaringan air minum secara
. sederhana .. . ....... 20
2. Proses pengolahan air melalui sistern penyaringan air
minumsecarasederhana ...20
.3. Cara kerja pencucian alat penyaring (filter) . .. . . . 22
IV. Hasil dan Pembahasan . .. .. 23
A. Hasil ..... 23
B. Pembahasan . . .. 26
V. Kesimpulan dan Saran-saran .. . . . . Jl
A. Kesimpulan .. ........ 3l
B. Saran-saran .. .. . 3l
Kepustakaan .. ..... J3
- Lampiran:
- 35

I'I NYAIIINGAN AIR MINUM


- 3
I. PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling berharga
kurena tanpa air tidak shtupun bentuk kehidupan yang mungkin
bcrlangsung.
Air tidak hanya mensuplay dunia binatang dan tumbuh-tumbuhan
lapi juga merupakan alat transportasi sebagai sumber t€naga dan
hcrl'ungsi untuk banyak' tujuan lain termasuk bidang kesehatan
tcrutamq penyediaan air bersih dan sehat. l Pengetahuan tentang
pcnycdiaan air bersih dan sehat mempunyai dasar yang sangat penting
rlln secara praktis semua masalah yang melibatkan penggunaan air
tuntuk maksud apa saja erat hubungannya untuk kepentingan individu.
i) Sebagaimana diketahui penduduk Indonesia sebahagian besar
{ (ttl,3%) hidup di daera,h pedesaan dan merupakan potensi terbesar yang
tak dapat diabaikan. M"glg!_peAJgdiaan air minum masih merupakan
rrrasalah umum bagi penduduk di daerah pedesaan di mana sebahagian
bcsar dari mereka belum memiliki fasilitas penyediaan air minum yang
schat.
Baik penduduk kota maupun desa yang dapat menikmati penyediaan
air minum yang memenuhi syarat standard adalah masih sangat sedikit.
Sampai pada akhir pelita II diperkirakan baru 40% penduduk kota dan
t2% peg4dUkJleg yang memperoleh air minum dari sumber yang
memenuhi syarat stii-tlarrfTEGtatam-. Presentase ini akan lebih kecil
apabila penyediaan air minum tidak dikelola dengan baik. Mengingat
hal ini jelas bahwa masih banyak penduduk yang menggunakan sumber
air minum langsung dari sungai, salurap irigasi atau sumber-sumber
gali yang berselongsong tanah yang jelas keadaannya sangat memba-
hlyakan kesehatan.
Di laig pihak masih banyak ditemukan penyakit-penyakit yang erat
huhungan-hlE-iilEfrpEilpenyediaan air minum (\Yater Borne Disease).
Snlah satu usaha pemerintah untuk'mengatasi masalah tersebut
rrllllh dengan memlerikan bantuan inpres sarana penyediaan air
air
(inpres samiiaga)' Sarana penyediaan dise(iakan dllempat, perlukan dalam jumlah yang cukup dengan mutu
minum dan jamban keluarga
minum berupa sumur pompa fangan' ie"ampu'gan "ll 'huju"' yang baik dan dengan tata waktu yang tepat.
ilil p"tpip"un' dan perlindungan
penampungan mata ; ,^. Untuk mencapai keinginan dan harapan tersebut pengolahan air
sistem
mata air.
I miniim untui masyarakat pedesaan diperlukan suatu pemilihan metode
Masyarakat pedesaan sudah balYak
mengenal bantuan tersebut i atau teknologi-tepat guna yang dalam aplikasinya tidak banyak
oleh beberapa faktor rnenemui ha-mbatan-hambatan. Metode atau teknologi yang dimaksud
terutanra pengadaan sumur
pompa'11g-""'
'"'on Faktor-faktor rlisini yakni yang mempunyai cini-ciriGEagaiserikut.
'
masih minim'
masyarakat ,ung *"iffiIrt'n "a'fun
tersebut antara lain sebagai berikut:.-. i tempat tertentu sehingga
Biaya infestasi.-yang -dip€rfuLk-e1r urtuk pengadaan sarana,/metode
-
.u-t"*i"*p" ;;ghn pada tersebut harus semurah mungkin (low capital invesment).
- Pamasanrrn
masyarak--at. lainnya sulit untuk
memakatnya Jadi perlu diikut sertakan dan ,dimanfaatkan sebanyak mungkin
dengan rumah-rumah penduduk
Jarak sarana *";;;;;u''""gu'
bahan-bahan resourses yang ada di masyarakat pedesaan.
- lebih jauh ait,nai"g'i"'igun minum yang biasa mereka '- Operasi dan pqm,elihaqen ,l4jegg__larana tersebut harus dapat
'i*t"r.air
gali atau pada sungai'
p-JrgoirJ"r,, *i'"ini" p'iu 'u*ut hujan sehingga pada
ditunjang sejauh mungkin-eleb_lingkat teknologi yang telah berkem-
* ,u*o;';ffiongu" f,ada.musimada
Pemasangun
bang dalam negara tersebut.
tidak vang keluar'
musim kemarau Jfi;;;p*i"t'"but - Dengan pengadaanlarana pada metodeJersebut ini sebaiknya tidak
bantuan inpres tersebut' sehingga boleh mengubah kelestariaq_-,liigkungan hidup di masyarakat
rcfu"i
- Masyaratat 'i"pi""'"tita
bila ada kerusakan pada sarana
pompa terseLut mereka tidak tahu setempat.
kem-
memperbaikinyu atig'n demikian masyarakat menggunakan Dengan demikian ketergantungan terhadap teknologi modern/import
bali sumber air yang ada sebelumnya' rlari luhr -nqeriyang tidak terjangkau dengan tingkat pendapatan
bahwa
Suatu kenyatoo'yu"g sedng
ditemukan di daerah pedesaan rnasyarakat pedesaan harus ditekan sekecil-kecilnya.
yang tidak memenuhi
pemasangan sumur poi'p" tanq.an. masih ada Dalam tulisan ini akan dibahas karya ilmiah berupa "Penyaringan air
syarat sumur yang u"it, i"r ini
iisetautan oleh iat"tta pompa tersebut sccara sederhana di Pedesaan" yang telah dilakukan peragaannya di
baik'
yung tidak memenuhi syarat yang kccamatan Bantimurung Maros (desa Minasa Baji dan desa
dipasang puau ,o-u'-'utu' beranggapan bahwa
Dansebahagian masyarakat pedesaan ,malah sehingga tujuan
Kalabbirang) kecamatan Tanete Rilau Barru (desa Lalabata).
pompa tersebut r'unvuiii *U"g'i p"nggunti timba saja'
dari penyedirun -asih jauh yang diharapkan' II. 'I'TJJUAN
"*Jt*poipuiot"Uot
penye<liaan air.minumtihlY:T"*
Karena itu wajar Ottu ,'or'"* 'l'ujuan penagadaan penyaringan air secara sederhana di pedesaan
fi ;:fi;
-ffi :ffsecepat' ff;;?1il ;; ;"k-penduduk
cepat';'d;; ;"ncapai
a mestinva dar am
:;basaiman anyak-b anyaknya'
seb rutlulah sebagai berikut :
waktu
lehari-hari' n*-11"1.L'l:minum
Dalam t4J!!J"t-;h"J;d'- Sccara umum yaitulalq!-rngningkatkan derajat kesehatan masya-

ru
yang tersedia'
:'#::lliu'If,l*J"fi"""fii:
daya alam misalnya aliran
rukat pedeiE6rt-melalui,sala-Iisatu cara dengan penggunaan air yang
hersih dan sehat.
Urrttrk memberikan suatu metode penyaringan air yang praktis dan
rerlerhnna, serta ekonomis yaitu suatu sistem pengolahan air untuk
€. Pengolahan air untuk kelestariln ::ryber kondisi air
sungai dalam n"tr"i"n"t'," Apamai(an' Laguimana lrtctrrllpatkan air yang memenuhi syarat standard air minum teru-
aan dikembangkan--sehingga meniamin lltttn lisisnya.
tersebut Oi*"nfu,'tLun
-
Pengolahan iit dilakukan mulai
dari I lrrlrrk nrcmanfaatkan sumber daya yang ada pada masyarakat pe-
kebutuhan p.Aa'[ti 'i'' penggunaannya dan bagaimana air itu dapat rhrsurr rlcngan tidak mengubah kelestarian lingkungan hidup.
sumbernya hingga tempat

l0
lt
_--

dengan alat
memenuhi syarat standard
Memperoleh air minum yang
- ,"t* i.tl".gkau oleh masyarakat pedesaan'
tutunnan masvarakat pedesaan'
untuk menambah il;;;;;; dan hasil yang
- Sebagai parameter ';;'ju'ai
umum yang
-diplrhatikan II. TINJAUAN PUSTAKA
'"""'u'
diinginkan dengan #;;;;';d;
aut"a'" metode vang sederhana

I'li,l;,rn air yang diperoleh 9",,.c'n ilil rl'g se9er1111Tj::.::ukuei


terutama kebutuhan air mtnum'
kebutuhan Oome'iii sehari-hari dengan lr.rl. penggunaan sumber air minum oari trasit survey dari l0
Waktu p"nggonuu" penyaringan yang harus disesuaikan lrrrrlrirrsi di Indonesia tahun 1972 ternyata ada 4svo penduduk yang
- pekerjaanmasyarakatsehari-hari' -..:r rucrrggunakan sumur gali, 26Vo menggunakan mata ak, lSTo yarlg
penyannga'i":,:3":derhana lebih
Realitas air hasil yang melalui nrcrrggunakan sangai dan sisanya l2To yang menggunakan air ledeng.
- ;;il;; Ja"* batas-*batas svarat stanclard airmlnum'
Olch Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan didapatkan 59%
lebih baik'
Performantt autliJu iiittt vung grt'rrtlrrrtuk yang menggunakan sumur gali'33To yang menggunakan
- rrrrrgai, 4To yang menggunakan mata air dan sisanya 47o yang
rnurggunakan air ledeng.
l{asil survey air minum di sulawesi Selatan yang terah dilaksanakan
rccara complete survey tahun 1975/1976 dan tahw 1976/1977 yang
rrrcliputi 1.092 desa dengan jumlah penduduk 4.72g.sl3jiwa menunjuk-
,l kan 5,847o menggunakan air yang tedindung (protected) dan 94,l6yo
rucnggunakan air yang tidak terlindung (non protected).
llasil survey Universitas Hasanuddin dan Departemen Dalam Negeri
t,lrun 1976 pada beberapa desa pantai di sulawesi selatan tentang
kcsehatan lingkungan didapatkan sumber penyediaan air minum berasal
rlari sumur (79,05Vo), sungai/danau (ll,46vo), tadah hujan (S,24Vo),
rrr;rtaair(5,29Vo)danlain-lainada l,33yo. r
1 , Keadaan air minum pedesaad sampai tahun t980 dimana target dunia
irlibanding dengan negara-negara sedang berkembang misalnya Beng-
!Lrrlcs. Birma, India, Nepal, Srilangka dan Thailand ternyata Indonesia
/ rrrc,duduki tempat terbawah dalam hal pehyecriaan air minum
/ tcrlindung yaitu baru 7vo sedangkan target dunia zs% berarti
{ kctinggalan 18Vo.
I'ercobaan_'dql_fenelitian yang dilakukan di Amerika Latin dengan
t'\ rrraksuifantuk mendapatkan sistem yang lebih murah dan mudah suatu
"pemUangunan
;rcngolahan m-Zalam investasi dan maupun dalam
o pcrasi dan peurdliharaffiya;---
Mcneliti penggunaan daripada sistem declining rate firtration dan
;x.rrcrrcian dengan menggunakan hydraulic head saja.

I3
t2
Filter-filter yang terdapat di Bahia Blan, Argentinia dan Pella Iowa
U.S., di sini menggunakan sistem variable friction loss dan variable
hydraulic head.
Instalasi di Cochananlba (Bblivia), pengolahan air di sini terdiri dari
hydraulic flcculation, tiga buah high rate settler, dengan asbestos cement TTI. MATERI DAN METODE.
plates, enanr filter unit dan fasilitas chlorinasi.
Sistem filter kontrolnya menggunakan tiga buah type yaitu vari4ble
friction loss, variable head dan unrestrictec declining flow rate.
Sistern penyaringan yang terbanyak di Indonesia terutama instalasi di A. Maleri
kota-kota besar kebanyakan direncanakan oleh Degrement S A dari
Prancis dengan sistem "Aquazur filter" medianya terdiri dari satu L Pengert-ian untum pengolahan air minum.
lapisan pasir silica (homogenous sand) dan dipotong oleh false button Yang dinraksud dengan p!-lggiglgn aclalah
(dasar palsu). Ada pula yang menggunakan beberapa lapisan krikil yang dilakukan untuk meru6iti'sifai
usaha-usaha teknik ,/
suatu zat. Har ini sinsat r.
silica, filter bekerja dengan cara constant level.
ie.'tilg 19ka!i dalam air qir1g45 tarena.a.nga! ad4!r4. psleo.lahau )
iii,ffi51l ;Li'*'i#.}iil*{;;m"'* memeiruhr,i
^;; ),
ini dikeqal a danya 2 (dud) cara pengolahan yaitu
DAlgLn hgl
a. Complete treatment pioses (proi., prrgoiuhr"n :

l;;;k;;i;;itu air
ii'
aka-1 men*aranri pengorahan-rengkap
teriologis.
tiit tirit ti,iiu*i i", uut
Pengolahan ini biasanya dilakukan terhadap air sungai atau
su_
nturan yang keruh dan kotor.
b. Partial treatment p.or_.: (proses pengo!ahan
sebagian). Misalnya
dia^dakan pengol ahan k imLwi aun utl
u p""g.l;;; ;; ;;i"ar,u
saj a.
Pengolahan ini biasanya dilakukan untuk: \/
- Mata air yang sangat jernih.
Pg
- Air dari sumuran dalam/dangkal yang jernih.
d-e- sq4.!p-l-e..t_q
lerdapat riga tingkat .*tle-1!T:*-I59:",: proses
'
1 pe ngol a h a n -Ie ng k ap )
pengoGfr'a,,
\aitu:
a. Pengolahan secara f,rsik.
Ditujukan untuk mengurangi,/menghilangkan
kotoran_kotoran
kasar, penyisihan Iumpur dan pasfr serta
mengurangi kadar
zat-zat organik yang ada dalam air baku.
b. Pengolahan kimiawi.
Pengolahan de,gan menggunakan zat-zat
kimia untuk membantu
proses pengolahan selanjutnya. Misaln,va
dengan penrbubuhan
tawas, kapur dalaru proses perlunakannya
penrbubuh.
dan lain_lain ?.al

I'I NYAEINGAN AIR MINUM _


l4 4
l5
-_\

memakai pgmpa (dosering pump), pembubuh zat)bahan kimia


rentur'1rr@rr bakteriologis'
Pengolahan
-
"'"'"'-"-";;mbunuh/memusnahkan kuman-kuman dengan pertolongan pemompaan.
Pengolahan untuk !- -^-:-.,* Aaaoqr ialan membu- Sebagai zat-zat/bahan kimia yang digunakan sebagai coagulant
a ;il?"'."ffi -,ll'i""u'*j'"*;i-,'l'1:.1"i9::"'3T#flT; anthla lain: aluminium sulfat (tawas), ferrosulfat, chlorinate copper
ffi;;'ffi".ii'"t'e"i desinfektant':1i^i::911,1"*unu'"' ash, ferrisulfat, natrium alumintant, amoniak alun dan coagulant
,t ;;;i puJu ttit didii dalam yuf* beberapa saat'
air
aid.
-'1 yw'6v
uutuA pengolahan minum'
han-_Oanarl untuk
Suhur-:Uuhun -air Zat-zat kimia yang dipakai sebagai pembubuh tersebut di atas
redeSaan yang mUdah
minum.di *i:v"lil11l'^r..--hoh,n
p;J; p"rgaahan air
,#ff-t# ?#' lil#' ;; p"tt
""
qi g.lg"n
b ahan - b a h a
sehasai
se!.as-1i
1 dibuat dalam bentuk larutan dan masing-masing zat-zat/bahan
kimja tersebut di atas mempunyai sifat tertentu. Jadi dalam peng,o-
berikut: lahannya maka zat/.bahan kimia tersebut harus diperhitungkan
i.t. (water resourses)
ni"tuku bagaimana pengaruh dan akibat air yang telah diolah dengan adanya
"t: 2.2. PenamPung air baku penambahan larutan pembubuh. Pada sistem penyaringan secara
2.3. Pembubuhcoagulant sederhana digunakan zat/bahan pembubuh arang (misalnya arang
2.4' Filter k-ayu, arang batok kelapa dan lain-lain) dalam bentuk bubuk yang
(filtering mass)
2.5. Lapisan penyaring mempunyai sifat-sifat afitara Iain :
Z.f . li. baku (water resourses)
m asvar ak at tidak larut dalam air dan methanol.
u i. v u,igil veri uJg{g
s u mQ9-'1- a'-t-gu' 9T - praktis
. J#;;";ld'ri;;*;f
S u mb
", "lgiii !y1-q{,'t"aaar1
"'niturnvu ir terutama
ilnum dangkal'
mempunyai daya absorbsi terhadap partikel yang lebih halus.
- menetralisir bau dan warna dari pada air.
4ari sumuran - mempunyai khasiat sebagai antidote.
' secara r,rit. luai^auii;!;Jtnlt"ien
sumber air tersebut tercemar -2.4.
kali, sungai rt""ii a=i;tl"1"-iui' !':qry]t
ui' tiftonyu asin'karenri'disi-ni Eilter.
: dengal zut'zutti*iu t"-'t"ntu aliu Bahan filter yang digunakan adalah bahan bambu atau dari
perlu ,uut" p"ngoiii"n ttt'o""
y*g tut dapat diolah melalui sistem'
gentong tergantung dari kondisi setempat. Tinggi filter untuk bahan
\. penya.ingan secara sederhana' '/ rlari bambu sekitar 65-70 cm dan untuk bahan dari gentong yang
i.z. vrnu*Pu1g air baku rukuran 45 cm. Pada filter ini terdapat beberapa pipa saluran yang
dari ge4tong atau dari embg-t
Bqhan pglSqpqgg ini clapat terluat rrrasing-masing pada:
t€rgantung dari sumber daya-yang
plastik aa, tuiniui'ip"no*porrg puiu tersebut' d-i- - dinding bagian atas 2 buah dan
ada pada *u'ru'ltul"t"ttp"i 'tu'-pgnampung ' - dinding bagian bawah 1 buah (lihat gambar 2).
kerucut terbalik' Pada
buat sedemikian rupa sehingga-g'embeniuii' keluar 2.5. Lapisan filter (filtering mass).
saluran vang letaknva
dinding uugir,,'uuilil;bd'lrt f,ipa tersebut' (lihat Lapisan-lapisan filtet sebelum dimasukkan [e dalam bambu atau
. kira-kira- 2 -
i;i i;'i p"'*utiunatas dasar bahan gcntong harus dibersihkan dari kotoran dengan cara mencuci kemu-
, gambar i.a' dan 1'b') tlian dikeringkan. Yang termasuk sebagai filtering mass adalah
sebagai berikut:
2.3. Pembubuh coagulant' 2.5.1. Lapiian pasir
kimia vang dibutuhkan pada'
;;;;.trnt ua"rurt ;tup?!<"1ba'ha"npattitt"t yang kecil yang tidak 2.5.2. Lapisan krikil
air untuk membantu pengendapa4 2.5.3. Lapisan potongan arang
'' Jup", mengendap dengan cara gravitasi' *" --'
2.5.4. Lapisan ijuk. i
I Alat p".uuuut''1-o'"g'i*i v-s banyak dikenal saat ini dapat di- /..s.l. Lapisan pasir l
i

bedakan Pada cara PembubuhnYP;


secu.a
.
gravita;,';i^aia iui)iat,an kimia bergerak dengan sen- l)iarrrbil dengan ukuran antara 0,5
- I mm. Sebaiknya granula-
grrrrrrrla pasir ini disusun dari ukuran yang halus pada bagian'atas
- dirinYa karcna gravitasi'

t6
Proych Pembioaan DcrPurtakun
i.. Iawo lllmor ,,*ll-.],
9. A. 1994 199'
ke ukuran yang kasar bagian bawah. Tapi pada masyarakat pede-
saan hal ini akan menyulitkan, jadi dicampur saja sesuai dengan --- water intake
ukuran dan bentuk dari sumbernya dan disusun dengan multiform
_ penrbubuhan
yang tidak beraturan.
._ pengadukan dan pembentukan
floc
Lapisan pasir pada penyaringan ini berfungsi untuk menahan pengendapan dan absorbsi
endapan-endapan lumpur dan arang halus yang hkan mengalir. .1.2.,8 agian kedua
pada bagian
2.5.2. Lapisan krikil merupakan penyaring air yang
Dengan suatu ayakan maka ukuran krikil dipisah menjadi bagian }_1ly'ini
diolah pada bagian peftama. sudah
yang halus dan bagian yang-kasar dengan rnasing-masing berukuran
pergetakan ait yaig
melewati rapisan-rapisan firter (firtering
0,2-5 mrn dan 0,5 1,5 cm. Pada penyusunan krikil tersebut sama mass) dimana tinggi filtering
dengan pada
-
lapisan pasir. Krikil di sinidisamping sebagai penyaring yang tersedia.
mass tergantung dari tinggi
fitrter
juga menetralisir kecepatan aliran air yang melewati lapisan pasir. Untuk bahan filter dari bambu
mempunyai tinggi filtering mass
2.5.3. Lapisan potongan arang. 50 cm sedang,kan dari bahan
g"rrorg
-Aan tinggi filtering mass seki-
Dibuat dengan ukuran 0,5 1 cm. Potongan arang ini disusun tar 40 cm. (lihat gambar : q). O;; pipu..i,".un
rupa seperti pada
-lapisan pasir. Potongan arang disini dinding bagian atas sebagai: pra"
sedemikian
selain berfungsi sebagai penyaring juga berfungsi untuk menetralisir pipa *1y1,
- permukaan penerima yang letaknya sekitar
bau dan warna dari air baku sesudah melewati lapisan ijuk. atas fitter,
5 cm dari
yanglerhub*gun ;;;g;
2-5.4. I.apisan ijuk Iuran keluar dari penampunlg o,ou ,u_
air baku.
Lapisan ijul< disusun secara berlapis'lapis' Tiap-tiap lapisan ijuk - pipa rul^1lu1, p".,gu*un yJng letaknya
I _ 2 cnr lebih
ini sebaiknya dipasang saling bersilangan dengan lapisan dibawahnya tinggi dari pipa saluran p"nJ.irnu,
ngan udara bebas. ,"rg t*rrririgu, o"_
sehingga nantinya membentuk semacam ayakan. Jadi lapisan ijuk
disini sebagai penyaring partikel yang lolos dari lapisan di atasnya' Satu pipa keluar pada dincling bagian
1lu1an bawah dari
3. Sistem penyaringan air minum secara sederhana.
yang mengarirkan firtrat ke reservoar sementara atau filter
(penampung airyang siphon
Pada suatu pengolahan secara lengkap yang biasa dilaksanakan teran ororan srmpai meralui
(lihat gambar 2). firtering mass).
pada urnumnya terdiri dari beberapa unit antara laiir: bangunan 3.3. Reservoar sementara atau siphon.
penangkap air, bangunan pengendap pertama, bangunan pengaduk
Reservoar se
t fifl
cepat, bangunan pembentuk floc, bangunan pengendap kedua, pindahkan-.il+,,:&ITff T,i,JH::.:"J:5,,[ffirfi
It;*
'E*
bangunan penyaring, reservoar, peinompaan dan alat-alat pembubuh'
Pada pengolahan air minum yang ditrapkan pada masyarakat
berfungsi sebagai p"nurnpurr-g ni .",_ yang
siap untuk segera
,::
disterilisasi dan digunakan.
pedesaan yang dapat dibuat langsung oleh penduduk berupa sistem
\" penyaringan air minum secara sederhana yang terdiri dari:
B. METODE
Penetrapan pengorah.an air yang
3.1. Bagian pertama d,aksanakan di pedesaan adalah
3.2. Bagian kedua coagulasi dan absorbsi disertai
dengan modifikasi penyaringan
3.3. Reservoar sementara atau siphon il:l:t
Ada 2 (dua) macam penyaringan pasir:
3.1. B agian pertama - penyaringan pasir lambat.
Pada bagian ini terdiri dari bahan penampung air baku yang
-,penyaringan pasir
dapat berupa gentong, ember atau bahan penampung yang cepat.
te*sedia di daerah yang bersangkutan. Pada bagian ini dilaku' n disi at m ak a pen go a h a n
kan beberapa proses antara lain:
,,,. $#' Xl}:-l-i:
r"*"# " l,
s et e mp
atu rninum secara sederhana
. a r m inum
r i

,rir,;i;;,;;;::rJ-TfJl,ff,1 cop,,r
l8
l9
1. Teknik pembuatan sistem penyaringan air minum secara sederhana. penampurfhn filtrat
2. Proses pengolahan air melalui sistem penyaringan air minum secara
- Water intake
sederhana. Air'6;i:f ''iang digunakandimana secara fisis jelas tidak
3. Cara kerja pencucian alat penyaringan. memenuhi syarat standard air minum, misalnya
au.i'.rrrrg"i' .,,_
muran gali dan lain-lain yang secara continuitas
1. Teknik pembuatan sistem penyaringan air minum secara seder- dinrasukkan ke dalam p.runip,rng arf"iaffir"r,
hana. ui, lrr.u. Sebelum proses ini
dilakukan pipa saluran ke luar di.-sumbat
Secara garis besar sistem penyaringan air minum tersebut ter- atau kran pacla selang
penghubung ditutup.
diri dari dua unit berupa penampung air baku dan filter. \ PSrf!-rb_gl,
Penampung air baku yang dilengkapi pipa saluran keluar d\
\ Disini digunakan bahan pembubuh
hubungkan dengan pipa saluran penerima dari filter melalui dalam bentuk
alamiah berupa arang yang
granula halui atau UuUuf aan
suatu selang penghubung yang dilengkapi dengan kran. Pipa baku. Jumlah bub.uk arang yang J**"ri"r,.
dicampur
saluran keluar dari penampung air baku diletakkan lebih tinggi aiputui sebanyak satu sendok
makan kira-kira I0 gram aaam IO
dari pipa saluran penerima dari filter, karena air disini mengalir fit". ui. baku. Sebelum bubuk
arang tesebut dimasukkan ke
hanya berdasar pada gerak gravitasi. Pengaliran air kedalam filter dalam air baku ,"UriLry" ai";;r,
. dengan air sedikit untuk memudahkan,arang
dikontrol oleh pipa saluran pengaman yang berhubungan dengan dengan air,dan menrudahkan proses
tersebut bercampur
udara bebas. rf.r,g"rauprn.
---o
Pada filter diisi lapisan-lapisan penyaring (filtering mass) yang
. Pembentukan floc (floculasi)
Padi proiei ftocuta;i dit;k;ii", dengan
disusun berturut-turut dari bawah ke atas sebagai berikut: lambat selama kira-kira 5 menit. ---o--'
cara pengadukan secara
ijuk bagian bawah
- Iapisan
lapisan potongan arang
Di samping itu juga memberikan
kesempatan bubuk arang tadi
- lapisan ijuk bagian atas mengabsorbsi partikel_partikel yang
halus.
-* lapisan krikil kasar Pengendaoan
$#*ir;?isini diharapkan floc_floc yang terbentuk
lapisan krikil halus
- lapisan ' akan mengendap yang bergerak ,""ara tersebut
pasir yang paling atas. gravitasi, juga bubuk
-Untuk lapisan pasir disini disusun secara heterogen atau multi-
arang yang masih tersebar dalam
air baiu utuo U.r[r;;
cara gravitasi. proses ini.berlangsung
form, demikian juga pada lapisan krikil dan potongan arang sd: kurang l"Uif, ,"t"iguf,
dan siap untuk diolah lebih Ianju"t
pui*iugirn :ui
dangkan pada lapisan ijuk disusun sedemikian rupa sehingga penyaring.
membentuk seperti ayakan. Pada bagian atas ditutupi dengan {iltx&.
plastik yang difiksir dengan karet. , Susunan lapisan_lapis"n filter yang disusun dari lapisan
,' yang halus ke lapisan yang .d* lebih kasar. Jadi jika kran dibuka
air
2. Proses pengolahan air melalui sistem penyaringan air minum , mengalir rirelalui lapisan-lapis an
darifirter.secara normar bed.
secara sederhana. Kecepatan aliran pada_.iapisan pJ-a"ng"n
kecil menjacti berkurang dibanding;;;;";
pori yang lebih
Pengolahan air dengan menggunakan sistem penyaringan ini atiran air sebelumnya,
melalui beberapa proses sebagai berikut: tetapi kecepatan aliran.pada granila-girr"l"
granula granura pasir bagian" pasir bagian atas ke
intake bu*uhi;.ilapisan pasir tersebut
- water
pembubuhan hampir tidak berbeda.
- penbentukan floc (partikel yang kasar dan dapat mengendap .S3{.angta,
t"""putu, aliran pada Iapisan
krikil dengan pori yang lebih blsar utun'A"-rtu.bah
- secara gravitasi). potongan arang disini di pula. Lapisan
samqinq ..Urgri-p"ryaring juga sebagai
pengendapan absorbent yang menyerup partiL"i_parti<el
- ialus dan menetralisir
20
2t
dari lapisan diatasnya' Lapisan
bau dan warna yang masih lolos juga akan menyaring/me-
ijuk dengan susurran ;;;;"t ayakan kecepatan aliran air yang
mengatur
nahan partikel yung toto"aan
lewat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
::,$.TP,lljTllrffiuu, metalui filter) akan ditampung
pud\
Filtrat (atr vang I

lebih \
dipindahkan-.ke reservoar vans
i ,Ji.l'.lir';;#;;;;k disterilkan dan digunakan ' \
\
.* besar atau tlita*pung i"al tr,f
'*' "ntuk bidang kesehatan
\
A. Hasil /l
Sebagai run!''ering dianjurkan.dalam
"uru *a']arakai pedesaan vaitu.-air.
terutama puda {'i*= ilT-llg::* Dengan penggunaan sistem penyaringan air minum secara sederhana
air minum harus dirnasak lebih dahulu sampal men-
i."" t"U"g"f Karena pada suhu titik didih
rlengan filtering mass yang disusun sedemikian rupa, hasil yang dicapai
didih selama rtu'u'g itUit' tS *"nit' pada perubahan kondisi fisik air baku secara makroskopis diperoleh air
akan mematikan kuman bak-
air dan lamanya *!"aiaif' tersebut yang bersih.
tersebut di atas Dari hasil penreriksaan contoh air sebelum dan sesudah penyaringan,
^ %:X}llT*kian pacla p'.:'*.'p"nio].uhun air yang dilakukan di Proyek Air Minum Ujung Pandang maka perubahan
maka iiperoleh air yang bersih -*"rurui
, dan sehat' I'isik air yang diperoleh rnemenuhi syarat standard air minum.
sistem penyaringan air
. Jadi metode n"";;,iil;"'ui. unit Perubahan kekeruhan (turbidity) dan warna air adalah merupakan
minum secara ini berdasar pada activated carbon syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap jenis air minum di mana
'"A"thu'u
<ian filter. khusus' nasir dengan dilatukan penyaringan dalam pengolahan.
^^*.,arinorn pasir
t,p.t ^-r penyaringan denl
Filter di sini merupakan modifikasi yang bangunannya Fada tabel 1 teriihat bahwa contoh aw {air sungai di kecamatan
i bangunan ,uti'gui"giu'ity ntttt (saringan Bantimurung Maros diperoleh perubahan turbidity (dengan mengguna-
'. t.rbuka tanPa tekanan)' kan alat Spectronik 20) dari 25 unit turun menjadi 0,9 unit dan
3. kerja Pencucian filter'
-.:;iffii perubahan warna air baku (dengan menggunakan skala Pt-Co) dari 30
"' Cara filter disu.mbat/ditutup dan penutup unit turun menjadi lebih kecil 15 unit skala Pt-Co. f af,
kemudian dialirkan melalui*
filter bagian utu' iiiirtJ Ait p"';rr"1 Facia tabel 2 teilihat bahwa contoh air (sumur gali) sebagai
Air pencuci vang mengalir terus
pipasaluran peneil;;;ti: filter' pcrbandingan di kecamatan Tanete Rilau Barru diperoleh hasil
dan endapan arang halusyang
' akan membersihk""
ii' vunn kotor dengan lumpur- pcrubahan turbidity dari 65 unit turun menjadi 1,1 unit dan perqbahan
''*f "t-fymp.ur
lekat pada lapis#';;;;';;tit' warna air baku dari lebih besar 200 unit skala Pt-Co turun menjadi lebih
, lumpur dan arang halui akan menga"lir secara perlimpahan' filter kt.cil 15 unit skala ft-Cg.
p'au'pip" ylur.al't;'1uar
' s"t.luh aiu.,ggup'H"ttfi;;il difulg,sita-n ke_mbali.dan arr pen; Scdangkan perubahan fisik lainnya (bau dan rasa) setelah lewat
I

\ ffiffi;t"iit'C,";Aario;ior. aa"E6iirtan' iioioran-kotoran


filter
vans ristcm penyaringan diperoleh filtrat yang kondisi fisiknya tidak
I
I
\ :":ffi,#ffi;il;,i| llr('ngganggu.
\ *ungtit tertinggal' l'cmeriksaan yang lain dilakukan berupa derajat keasaman (pH),
!
lr;rlr;rrr padat (alkality) dan kesadahan air, maka contoh air sesudah
1,r'rry;rringan diperoleh hasil dalam batas-batas syarat standard air
tiltilllil't.
l):rri hasil-hasil tersebut di atas dengan sistem penyaringan air minum
r, .,rrr scderhana dari dua sumber sebagai contoh telah menunjukkan

i 23
t
22

\ t
fsuatu effektifitas dalam mengolah air baku menjadi air minum yang 3. boster filtra
{memenuhi syarat standard air minum secara fisik. Hasir vang''+d:fli,1q,i+fiiiJlxi,,,,"h
Pada pemeriksaan laboratorium dari boster air asal sungai ."i.^Iij,^::*m penyaringan. (tihat bakteri ses,,<r:,,,
Bantimurung pada Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Ujunq tuU.r +1.
arr yang diperoleh dengan
Pandang diambil 4 boster air masing-masing 1 boster air baku dan 3\ .r.leorr menggunakan sistem penyaringan
mrnum secara sed.erhlla air
lnl aOilatr s-e#gai berikut:
boster air sebagai filtrat dari sistem penyaringan (2 boster dengan air
baku dicampur bubuk arung dan 1 boster dengan air baku tanpa bubuk - diperoreh jumrah air
I rirer
arang). Sebagai hasil pemeriksaan secara kwalitatif dan kwantitatif
-
H,','i
ffffiT,J.,ff:ffi;;;
untuk firter dari b11bu
aip'.."ilr, jumrah air I riter
unsur-unsur yang terkandung dari masing-masing boster dapat rata-rata 4 menit' oisini daram waktu
dijelaskan sebagai berikut *aiuuo;"un',"n_ pipasarurant
: diperbesar jum]I, d.egtt;riljiiil1"h RIt".
(lihat pada tabel 3) pada penetrapan adal ah sama. "ruu,
.
mrnum secara sederhana
ufut prng;lri.u;"""_O*q* sistem penyaringan
Airlfiltrat yang air bakunya dengan atau tanpa bubuk arang adalah terny"ata il;'mendapat perfratian besar air
- jernih. dari
dimana uiui'-tlrr"uut
Kekeruhan dalam kadar SiO2, filtrat dengan air baku dicampur ;:r-&'#T,r"T[To" diperagakan. Har ini
- marJrosrop;;;;1.1ffi:f, kenvataan .v""c ;i;k',u,n,."",,
dengan bubuk arung adalah 2,92 dan 2,35 ppm dan filtrat dengan
"l"jl,
penvaringan terseuut't.i,;;':,,^.:"--:a:(u. yalc dicapai oleh sistem
air baku tanpa arang adalah 4,7 ppm. Jadi kekeruhan filttat dalam
i :,..:*' ;#:,T:.i+
-
batas-batas normal.
Zat organik yang tinggi dari air baku, ternyata dqngan sistem pe-
nyaringan menghasilkan filtrat yang kadar zat organik masih tinggi,
:: :
!il",r:[l'tr" Tffi # n IL
Iiff f1'1, ftT?,}*{ l'o"l ;'il;il'I.,r,- ",,^ p",c'r;;;'air yang
,
*]i
walaupun ada penurunair kadar dalam jumlah sedikit.
- Kadar nitrit dan nitrat pada air baku yang negatif pada air baku
dan pada boster filtrat ternyata ada yang positif, ini murigkin di-
;fiilfi#T,'lfi #ri;##i
misalnya a"r,gun tfit,""
,rrg terdiri
i:li"i##;,:;,
or.,'111^o:h,1n
yans
sis,em
digunakan
pengaruhi oleh beberapa faktor.
- Kadar chlor yang pada air baku 5,00 ppm dan kadar sulfat air baku .flffiX'ffi ,ITX.]'fl :"1";;;.,*;'",111,',"11il,'.:ff
Dahan gentong yang lapisan t,*,,;,TX
7,41 ppm ternyata pada boster filtrat diperoleh peninggian kadar banyak. o""r"rirurr" ,"0,n
Secara pemasararr
baik dengan air baku dicampur dengan bubuk arang ataupun tanpa maka biaya yang dibutuhkan
sebagai berikut: dapat diperinci
bubuk arang walaupun dalam batas-batas normal.
Jumlah bakteri pada air baku yang cukup tinggi, sebanyak 18.000
* penanlpungan air
baku;
- ternyata sesudah lewat sistem penyaringan maka filtrat diperoleh gentong
penurunan kwantitas bakteri yaitu filtrat clengan air baku dicampur *| .Ua_tran
bahan bambu Rp 1.000,00
, bubuk arang mempunyai 5000 dan 5.500 dan filtrat dengan air baku - lllungpenghubung "... R 500,00
tanpa arang sebanyak 9.200. Jadi secara bakteriologis pada pengo- - filter; ..... . . Rp 150,00
lahan air melalui sistem penyaringan ini belum memenuhi syarat * bahan bambu * filtering mbss
gentong + fitteriignia;,
. " '. n-
Rp 150,00
kesehatan. , ,.*..bahan
biaya dari
.. .. Rp
Pada pemeriksaan laboratorium tentang bakteriologis pada Labo' .Jadi bah-an ,il;;.;;;;; 1.s00,00
ratorium Kesehatan Propinsi diambil 8 boster masing-masing:
udlr.h Rp 2.6s0,00 r.aargrun u;";"";#;;:11n tersebut vang tertinggi
Datam euaruasi ;;;;;; ],i'^1'*t'oah adalah Rp 800,00.
u"u.rafa 1;;;;' fl:i:g^u:*" sistem penva.nsan tersebut sudah ada
- 22 boster air baku (sumur gali dan sungai)
boster filtrat dengan air baku dicampur arang. aesa.dJsa;;-il;,;;il-l::,#?#;,|,|1*o;,_Tlffi;f
-
fl;Tr,."
24
2s
-E

Kadar chlorida dan sulfat yang relatif lebih tinggi pa<|. liltr*r
B. PEMBAHASAN dibanding dengan kadar chlorida dan sulfat pada aii uatunya, irri
mungkin diperoleh dari air bilasan yang menggunakan air ledeng yang
i ^ D"ngun melihat resourses yang dibutuhkan untuk
pengadaan sistem kemungkinan besar masih tertinggal dalam alat penyaringan terscbrrt.
suatu
p"nyuri.rgun air minum secara sederhana bukanlah merupakan Walaupun demikian kadar tersebut adalah masih dalam batas_batas
hambatan karena bahan-bahan tersebut pada umumnya-
-rntrd{ standar air mirium.
Pada pemeriksaan bakteriologis maka bakteri air baku dibanding
jumlah bakteri pada filtrat jeras ada penurunan dalam
alat tersebut' kwantitas. Juga
masyarakat pedesaan atau dalam hal perneliharaan dari pengaruh bubuk arang sebagai carbon absorben pada air baku
juga air minum masyarakat pedesaan pada terlihat
tvi"ngingui sumber ada pengaruh dalam penurunan jumrah bakteri, w*laupun tidak
criserap
o*u*iyu**asih banyak yang tidak memenuhi syarat standard terutama seluruhnya mengingat bahrva carbon absorben bukan suatu desinfektant
secara fisik. untuk membunuh kuman bakteri. untuk mengetahui sampai dimana
. Perubahan kondisi fisik tersebut mungkin disebabkan
antara lain daya absorbsi dari bubuk arang terhadap kuman bakteri yang
sarana tersebut ada pada
katena sarana yang tidak baik, komposisi tanah sekitar air baku penelitian ini perlu pemeriksaan lanjutan.
atau yang tidak
atau oleh karena pencernaran baik yang disengaja Pengaruh bubuk arang terhadap penurunan jumlah bakteri
disengaja sehingga air yang mulanya bersih rnenjadi air yang tidak
tergantung pada beberapa faktor antara lain:
air minum' Maka dengan demikian
memerruhi syarat standard untuk jumlah
pengadaan sistem penyaringan air minum secara sederhana merupakan - jumlah bakteri yang terdapat dalam air baku.
penggunaan - luasnya carbon aktif pada bubuk arang.
salal satu jalan pengolahan air minum di pedesaan dalam permukaan dari carbon aktif.
( air bersih dan sehat' - lamanya
carbon aktif kontak dengan air baku.
Pada pemeriksaan laboratorium dari air sesudah lewat
alat r

-
standar air minum' Seperti Untuk mencari hubungan tersebut diatas masih memerrukan waktu
penyaringan jelas secara fisis memenuhi
dan biaya yang tidak sedikit dan pada kesempatan ini hanya
p"J, ,"u',"r i aun 2 jelas terlihat bahwa perubahan fisis air baku beberapa
yang contoh air yang dapat diperiksa.
terutama kekeruhan dun *u,,u air terdapat penurunan -drastis
i setelah melewati p.roses pengolahan dengan bubuk
arang sebagai karbon Pada praktek diperlihatkan bahwa bubuk arang yang mengendap
dimana filtrat yang dihasilkan secara fisis pada penampung air baku ternyata masih dapat digunakan lagiuntuk
:
,i
I aktif dan filter yang khusus"
syarat standard air minum" pengolahan air baku yang lain dan menghasilkan firtrat yang jernih.
F
* -.,r"*"nolll filtrat
Pada pemeriksaan unsur-unsur kimia yang terkandung pada
I
{ Sebaiknya bubuk arang yang mengendap pada penampung ii. Uutu
I
(lihat tabel 3) terdapat beberapa unsur yang masih perlu dipertanyakan' dikeringkan lebih dahulu untuk digunakan kimbali, kirena cara
I
penggunaan bubuk arang terus-rnenerus tersebut akan menyebabkan
Dalamhalinitutgkir',disebabkanolehbeberapafaktortertentu'
Kadar zat otganik yang tinggi ini disebabkan oleh karena kadar
yang suatu saat m'encapai titik kejenuhan dan tak dapat berfungsi sebagai
I sistem penyaringan tersebut absorben.
I tinggi dalam ui, Uatuyu.rg teinyata dengan
t4l haifa sedikit penuruna.t aun tidak sampai pada batas-batas yang Adapun toksisitas dari air yang melalui sistem penyaringan ini tidak
diiniinkan sebagai air minum yang baik' Jadi untuk pengurangan ditemukan, kecuali bila pada sumber air (air uatu) memang
1t urrro.-ontu. tersebut perlu pengolahan khusus' mengandung zat-zat yang toksid seberumnya. waraupun diketahui
dari air
Kadar nitrit dan nitrrt junf positif dan jelas bukan berasal bahwa salah satu sifat dari arang absorben sebagai antidoie, namun hal
bakunya, mungkin aisebabtcan ol"h kutut'u alat yang baru dan
belurn
tersebut memerlukan penelitian khusus tentang effektifitasnya. sampai
kimia tanah atau ada perubahan kimia berapa jauh dan kwalitas serta kwantitas arang ini mampu menetralisir
bebas betul dari unsur-unsur
pengolahan' Jadi disini perlu dideteksi untuk
yang terjadi pada proses zat-zat yang toksik tersebut.
mencari dimana sumber dari unsur-unsur tersebut diperoleh.
27
26
-___--

Cara untuk sterilisasi air minum terhadap kuman-kuman bakteri Kebutuhan air minum dari rata_rata
dengan menggunakan sistem penyaringan air minum secara sederhana. pada berikut ini. rerah dik;i; trff:'*l:ffff r;fl',i;li:ili
Ada tiga stasion/tempat dapat dilakukan yaitu: merupakan kebutuhan primer
untut tefriOupan manusia.
1. Sebelum melalui pengolahan dengan sistem penyaringan ait u keperl uan aorn"rtft ^p.ug,
;, fr".*.*:i;l- "*rr 60 titer perorang rn rryr*rat pedesaa n
mlnum. rata
2. Selama pengolahan air dengan sistem penyaringan berikut: perhari d"rg;;;;;;;n sebagai
1\.-3.
Sesudah mengalami penyaringan atau sterilisasi filtrat.
. air dengan Sistem penyaringan
Ste_rilisasi sebelum melalui pengolahan _- ffifHHi' :: iii;y,Y;::i,ix
ini, yang_bi_asa dilakukan,d!
-iumui:sumui.
dqgrqh pldesaan adalah kapggisasi dari
--triiui--aiingai" --hdifr} - untuk mencuci : 15 liter,/o ranithari.
Na-mun 6ahwa kdpoiisasi lni ,3
dilttrik;; fida sumur-sumur yalg 1lerngngt i -rylte1_Xlgggt- -s*qqlgl -: #IxIfi,:a:' :: i,,[li:::yJ*;
yang baik, sehingga kemungkinan untuk kontak dengan kuman bakteri Sedangkan jumlah.debit
. yang aapatiiperoleh dengan
dari luar kecil sekali atau sama sekali tidak ada. Sebagaimana telah srstenr penvari nean,:] menggunakan
disinggung sebelumnya bahwa sarana air minum yang protected di Misarirya densa"n firter:':*:l'it"rgunt rrg a"ii mi.." y"* illrrrnrr.
dari uu,nuu" J"uit yang diperoleh
daerah pedesaan di Indonesia masih jauh yang diharapkan maka perliier cibutihkan secara
+ *"rU, irjid"turn 24. jamdiperoteh kasar
kesulitan untuk pelaksanaan kaporisasi tersebut sering ditemukan. Juga Iiter. Sedangkan pada ,*ult,
fili:. a.T air 360
penyediaan kaporit untuk sumur-sumur di pedesaan masih kurang. Dan dibutuhkan waktu rata-rata FilJry 0.9,, yang diperoreh pertiter
40 d;tik berarti daram 24 jam
tindakan tersebut tidak bisa berlaku untuk sungai-sungai yang 2'16-0 titer' Jika jumrah
unggot" ;; diperoreh
I mengalir. orang berarti kebutuhan Iunruu rata-ratadiambil S(rima)
ai.-untut Jom"riit p"rhuri
Sterilisasi dari kuman bakteri selama pengolahan de.ngan sistem Jadi praktis dengan sistem berjumrah 300 liter.
j penyaringan air minum secara sederhana memang baik dilakukan, p"iyrrrrg;iri ouput memenuhi
atr untuk domestik.- Apatagi kebutuhan
' misalnya dengan penambahan kaporit pada penampung air baku dalam uiru riuiv, unttrk keperluan
tiap-tiap hari vang r"riirri air minum
,u:g-gl.
zi",t#,6 rata
iumrah
Jurrrr4rl anggota rumah
anggota
-dosis yang tertakar.
Kesulitan yang nanti dapat timbul pada masyarakat bahwa setiap
' waktu yang diR-ergunakan untuk
keluarga yang menggunakan sistem penyaringan ini harus menyediakan karena tidak mengganggu pekerjuu, pengorahan air sangat effisien
kaporit sebagai desinfektant. Hal ini dapat ditanggulangi jika ,"horj_hrri'p"r*,ri,il,
oegrtu mudah dirakukan
aan tiaai aiuuiuitun waktu ur, ,unr
sepenuhnya untuk
pemerintah setempat atau departemen kesehatan dapat memberikan
bantuan dalam penyediaan dari bahan-bahan tersebut.
l.:? f,ff :'
,',,
. #fl ffiltff
:1:, :'' "" p,n gor u r,, i. ;i;'#;i ker u ar
Pada suatu pengolahan air minum proses pengadukan air baku pada Bagaimana p"ng"ut lu;il;rg
bak penampung dengan udara terbuka dapat menyebabkan bakteri masyarakat yang menggunakan afau tidak langsung terhadap
sisiem pengolahan
yang ada nrentransformasi zat-zat organik yang berbahaya bagi tubuh up. ;;";;;';#Lutuhkan "iit"rr?urr orprt
dievatuasi dan di foloi
menjadi produk yang tidak berbahaya dan tidak berbau, sehingga singkat dan biaya waktu yang tidak
vang tidak r]"airrit.-'uiralnya terhadap-kesehatan
pengolahan air minum sterilisasi dilakukan pada filtrat hasil terutama sekali penyaklt yang
penyaringan. Pada masyarakat pedesaan sekarang telah ada kesadaran (water borne disease) il;;;";grn dengan pengotahan air
,".irg" Oit".ri"r, Ai masyarakat,
dalam penggunaan air minum yang sehat bahwa setiap air minum yang gangguan diare yang
sering timbur au, terutama
digunakan harus dimasak lebih dahulu. Sehingga pada pengolahan air sampai sekdrang ini.. Seb'agai -urin merupakan permasarahan
dengan sistem penyaringan air minum secara sederhana, filtrat yang srstem penyaringan air
,rrrrri"trr,wa
"i"rurndengan menggunakan
ters'ebut iir""ri
dihasilkan dianjurkan untuk dimasak sampai mendidih dalam waktu steririsasi dari firter
menekan p,iJ;;";;;akit yang
tertentu sehingga diperoteh air yang bersih dan sehat. f:};:,X,|;:rrapat termasuk water
I
I
rl
28
29
Pemanfaatan sumber daya alam di masyarakat pedesaanmengundang
para peminat untuk membuka lapangan kerja untuk proses
produksinya. Sehingga merupakan salah satu jalan dalam penanggu-
langan pengangguran yang merupakan problem pemerintah yang kian
lama ada kecendrungan untuk meningkat terus yang nantinya
menghambat lajunya pembangunan. V. KESIMPULAN DAN SARAN.SARAN
Dalam applikasi alat tersebut sebagai suatu realisasi teknologi tep-at--
guna untuk masyarakat pedesaan sangatlah mudah karena biaya
investasi pengadaan metode adalah sangat minim (low capital o: K""iyn_utn
invesment) disamping itu resourses yang dibutuhkan pada umumnya _
sudah tersedia di masyarakat pedesaan. Untuk peningkatan penggunaan
; alat tersebut perlu motivasi atau inovasi yang intensif baik secara
l ' sistem penyaringan air minum
secara sederhana merupakan
nasi pengorahan air antara p"-uuJur, kombi-
.t
langsung atau melalui mass media dalam segala bentuk.
aktif dengan modifiiasi
brb;k-;;;i"ffi"i *rt
Dalam hal pengembangan sistem penyaringan air minum secara ;;;;"rsan pasir
ii
i sederhana ini akan membuka mata masyarakat terutama di pedesaan
ffi:::. sebagai filter
2. Dengan sistem penyaringan air
bahwa dalam pengolahan air minum tersebut tidak terlalu terikat minum
dengan teknologi modern/import dari luar uegeri. Dengan pengadaan
alat tersebut mengundang masyarakat untuk tidak merubah nilai-nilai
nt tra:t yaig r,
fisik dan firtrat"ri"n
u r,i ryr.rt .t"i a r.;
ilf "*il:# r:".:f I
;:"fr
disterittan aengan"uru-p"*rnusan
1
sampai pada titik
,.1
kelestarian lingkungan hidup. Karena dengan menggunakan alat gjdjh air sehingga diperoreh
" Unit karbon aktif. dan nrt"r
3' "fy"rg;;;ih dan sehat.
tnuiur-l"pr,
penyaring ini berarti masyarakat harus menjaga kelangsungan dari mengurangi kwantitas
kuman bakteri dari air baku.
bahan-bahan yang digunakan. Misalnya bahan dari bamhu, dengan
4' Debit
sendirinya harus dijaga kelangsungan hidup untuk menanam dan 1T l'ng diperoreh daram 24 jampraktis terpenuhi kebutuhan
domestik (berupa untuk minum,
memeliharanya. Sungai sebagai sumber air minum harus dihindari dari ,n;;;k: mandi, ,i"i"r"i.ir, *.".1
I terhadap jumtah ruta.rata rrggoi,
I
pencemaran yang dapat merubah sifat-sifat dari air sungai.
5' Apprikasi sistem p-enyaring"an U;-,;*r.
air minum secara sederhana
Dengan demikian pengadaan sistem penyaringan air minum secara
i merupakan suatu realisasi teinologi
,t sederhana ini dapat merupakan salah satu media untuk meningkatkan tepat guna yang dapat terjang-
u1 pen dapa tan rrrr;u;',;desaan.
,l pembangunan baik di bidang sosial ekonomi maupun di bidang 5:::]:l
u. renggunaan sistem penyaringan air
]1nun
rl
I
kesehatan disamping akan memelihara kelestarian lingkungan hidup ^ adalah effisien aan
minum ini pada pengolahannya
sehingga diharapkan akan terwujudnya masyarakat Indonesia seu- lraktis frgi _r.y"rriat pedesaan.
7. Dengan pengadaan pengolahan -air qecara
I
t
tuhnya. sederhana dapat
menunjang program pemedntah
dalarn bidang kesehatan sosial
ekonomi serta memelihara kelestari"n
lirrgLrngan hidup.
B. SARAN-SARA N
*-l

l.\Untuk pengembangan pengadaan


sistem penyaringan air minum
secara sederhana Oi!"l".rrkan penyuluhan secara
,rli intensif dan
u"nt,it n1,, medi a tentang- ;;';".s-
;:'fjjj1',11-"1il ffi ,Hlll
",
l 2' Pemerintah dan pemuka masyarakat
perlu turut apbir bagian daram
i

ll 30
LI

3t
I,
;
----\

'
, digunakanoleh masyarakat. \ IGPUSTAKAAII:

A air minum ini harus


Sebagai effek penggunaan sistem penggunaan
'' diudik"n p"n"titi*-p"nelitian khusus yang erat hubungannya
- densan water borne disease. li I.: "Hydraulic Control Systems of Constant and Declining Flow Rate in
Arboleda.
sehat disatu
-',';ih;i.li; pentingnya menggunakan air bersih dan
'S.)rta"igingat Filtration", IAWWA Februari, 1974.
rin"i-nilai eflrsiensi dan praktis dari penggunaan al at { ASCE, ,AWWA, SSSE.: "Water Treatment Plant Design" 3 th. Printing 1976.
"arnvu 3.'Azwar, Azrul, dr., MPH.,: Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Cetakan I
penyaringan air minum, maka sebaiknya dibuat suatu rancangan Mutiara lakarta, 1979.
bentuk mini industri sebagai suatu teknologi tepat guna' 4 Farmacope Indonesia. Edition II. lakarta,1972.
6. pada sumber air minum yang tercernar ying bukan disebabkan oleh (5)Guidelines forsatewatet, Republicof IndonesiaMinistryof PublicWorksandPower.
pengaruh lingkungan alamiah, misalnya adanya penambahan unsur- Directorate General lipta Karya. Directorate of Sanitay Engineering Nikon Suido
Consultant Co. LTD,, Tokio Japan, 1971.
unsurkimiatertentuperludilakukanpercobaan.percobaanpengolah. 'F-O.l Haryono, A.: "Pengetahuan Umum
minum yang Instalasi Air Bersih".
an tambahan sebelum diolah ke sistem penyaringan air 7. Haryono, A.: "Usaha-usaha Perbaikan Saringan Air Cepat". Direktorat Teknik Pe-
sederhana. nyehatan Laboratorium Teknik Penyehat. Jakarta, 1980.
7. Untuk mengetahui perubahan unsur-unsur kimia pada pengolahan '8fHorton, Robert. E. DR.,:"Hydrology" Iohn tYiley and Sons, Inc., London, Sydney.
pada
air dengan menggunakan karbon aktif unit dan penyaringan Fourth Printing May 1967.
9. kavel and Clark: "Preventive Medicine for the in his community. Mc. iraV Hill,
filter khusus tersebut ferlu dilakukan suatu penelitian-penelitian -\ Company New York, 1958.
untuk mendeteksi rli mana letak terjadinya perubahan-perubahan l0)l*hr, Yay H.,: "l{ater Well Technology". Freed Principle of Exploration Drilling
unsur tersebut. ' and Development of ground.water and other selected mineral. Mc. Graw Hill Book,
Company 1973.
,11. Leopold, LunaB., Davis, Kenneth S.,: Scarity Admist Plenty", WATER, Iife science
. \ I libery. The editors of Time Life Books, 1969.
-
-r12./ Mashuri, Selamet: "Masalah penyediaan air minum di pedesaan Indonesia". Majalah
Kesehatan Dep. Kes, R.I. No. 72.Tahrun1979.
l3.'Moffett, J.\{.: "The Chemistery of High Rate fiater Treatment". JAWWA
-1 Nove-mber 1968.
-
' 14.'Soesanto, Sri Soewasti: " Kriteria Kwatitas air untuk keperluan penduduk. Majalah
air minum No. 4 tahun 1979.
15. Soetiman, Ir., M. Sct,: Bahan perkuliahan KPHS. V di Departemen Teknik Penye-
hatan ITB. Bandung 1973.
16. Sutamiharja, RTM., DR., PDH., MA.,: "Pertumbuhan Industri dan masalah ling-
kungan hidup dalam pembangunan mencari keserasian. Prisma.Volume III.
September 1978.
17. Umar, M. Alimin dr., SKM.,: "Penyediaan air minum", Kesehatan Lingkungan.
Bagian IImu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Pencegahan Fakultas
-\ IImu-IImu Kedokteran Universitas Hasanuddin, tahun 1979.
18.'Umar, M. Alimin dr., SKM.,: "Hubungan Sarana Air Minum Inpres dan Insidens
Muntah Berak Desa Pantai dan Pedalaman di Sulawesi Selatan". Fakultas Ilmu-
Ilmu Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 19E1,

33
32
T
Lampiran I.

Hasil pemeriksaan laboratorium kwalitas air sebelum dan rcrurlnlt


lewat alat penyaringan, di Proyek Air Minup Ujung Pandang.

Tabet 1. Sampel air dari sungai di desa Minasa Baji kecamatan


Bantimurung Kabupaten Maros.
:

I Sebelum Sesudah
t Uniur-unsur Satuan
Penyaringan Penyaringan
{

1. Kekeruhan Unit 25 0,9


t ) Warna u:" 30 Kurang 15

i 3. Bau +
4. Rasa
ti
5. Kesadahan ; 6,95 3,95
Iil 6. Derajat keasaman (pH) 7,2 7,0
7 Alkality mg/l 120 80
il

Tabel 2. Sampel dari sumur di desa Lalabata kecamatan Tanete Rilau


Kabupaten Barru.

Sebelum Sesudah
No. Unsur-Unsur Satuan Penyaringan Penyaringan

l. Kekeruhan Unit 65 1,1


2. Warna lebih 200 kurang
3. Bau Y' +
15

4. Rasa
5. Kesadahan oD 15,45 8,9
6. Derajat Keasaman (pH) 7,5 7,25
Alkality *r, 180 100

35
\
il
Lampiran II. Lampiran III

Hasil pemeriksaan laboratorium dari Departemen Perindustrian Pemeriksaan Bakteriologis dari sumber air (sumur gali dan sungai) di
B.P.P.I. Ujung Pandang. \.
Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros.
\'-
Tabel 3. Hasil pemeriksaan dari 4 boster air yang berasal dari Tabel 5. Hasil pemeriksaan dari bosterair (air baku dan filtrat)
sungar di Kecamatan Bantimurung Maros' i
III ,IV I No. Sumber jumlah bakteri
No. Unsur-Unsur I II Jenrs alr tanggal pengambilan
! at
jernih jernih jernih
1. Warna II
) Bau dan rasa ,,oliut normal normal normal 1. Sungai air baku 16-4-1981 18.000
3. Kekeruhan ppm 13,90 2,92 2,35 4,70 li( filtrat A 9.200
oD 7,75 4,60 6,75 6,90 I filtrat B* s.000
4. Kesadahan
7,at yang terlarut ppm 230 298 232 251 filtrat B** 5.500
5.
Zat organik ppm 24,45 22,63 24,69 ) Sumur air baku 27-4-1981 lebih 2.400
6.
7. Nitrit ppm :''o 0,015 0,020 I gali
8. Nitrat + + filtrat A 1.100
ppm 5,00 20,00 100,00 150,00 filtrat B 1.100
9. Chlorida
10. Sulfat ppm 7,51 7,41 8,23 3. Sungai air baku 6-5-1981 lebih 2.400
11. Amoniak filtrat A lebih 2.400
t2. laesi ppm :* filtrat B lebih 2.400
ppm ll filtrat A 8-5-1981 lebih 2.400
13. lMangan
t4. Timbal ppm : I filtrat B lebih 2.400
15. It"*baga ppm :
16. lpH 7,9 ,,, 7,8 w I
I
5.000 5.500 9.200
t7. lJumlah bakteri Per ml 18.000 N.B.:
18. I gakteri bentuk koli filtrat A : filtrat dengan air baku tanpa bubuk arang.
llaerral per 1oo ml 170 ,.10 900 ,.1' - filtrat B* : filtrat dengan air baku tambah bubuk arang.
19. lBatteri E. Koli
-
- filtrat B** - filtrat dengan air bakd tambah bubuk arang.

i NB.:
(r) sumber air (air baku)
t
(u) filtrat dengan filter gentong (air bakunya dengan bubuk
arang).
(III) filtrat dengan filter bambu (air bakunya deniian bubuk
arang).
(Iv) filtrat dengan filter dari gentong (air bakunya tanpa
bubuk arang).

36 31

)
ffi \

Lampiran IV.
SYARAT.SYARAT
Air minum harus memenuhi syarat-syarat: Fisik, Kimia, Radio akti- No. Unsur-Unsur Satuan Minimum Maksimum ylaKslmum
fitas dan mikrobiologik sebagai berikut: yang dibo- yang dian- yang dibo-
lehkan jurkan lehkan
Tabel5. DAFTAR STANDARD KWALITAS AIR MINUM ----' .--

Besi/jumlah (se-
bagai Fe) 0,1 1,0
SYARAT.SYARAT Mangan (seba-
No Unsur-Unsur Satuan Minimum Maksimum Maksimum gai Mn) 0,05 0,5
yang dibo- yang dian- yang dibo-
Tembaga (seba-
lehkan jurkan lehkan
gai Cu) 0.05 1,5
Zink (seba-
gaiZn) 1,00 1,5
I. FISIKA Chlorida (se-
bagai Cl) 200 600
Suhu (S.)
oc S. Udara Sulfat (sebagai

i
1.
2. Warna ,rra* so+) 200 400
3. Bau Sulfida (sebagai
4. Rasa Hzs) 0,0
5. Kekeruhan Fluorida (seba-
(Turbidity) Unit** 0 5 25 gai F) 1,0 2,0
Amoniak (seba-
II. KINIIA gai NH+) 0,0
Nitrat (sebagai
Derajat kea- Noa) 20,0
saman (pH) 6,5 9,2 Nitrit (sebagai
Zat padat/ium' NO2)*** 0,0
lah (Alkality) mg/l s00 1.500
Zat organik (se- 24. Phenolik (seba-
bagai KMnO4) mg/l 10 gai Phenol)*** mg/l 0,001 0,002
CO2 Agresif se- 25. Arsen (sebagai
bagai CO2) mg/l 0,0 {
I As)*'r* mg/l 0,05
,|

Kesadahan jum- J 26. Timbal (sebagai


lah (hardnes)
oD 5 10 Pb)r'** mg/l 0,19*

Calsiuj (seba-
gai Ca) mg/l -1- 75 200 l
t 27. Selenium (seba-
$ai Ss)*rr3 mg/l 0,01
Magnesium se I 28. Chromium (se-
1t

bagai Mg) 30 150


I
bagai Cr)r'r'* mg/l 0,05

38 { 39
*
1
lt

i,
$l I
29. Cyanida (seba- PENAMPUNG AIR BAKU
gai CN){'**
Cadmimum (se-
bagai CD)***
31. Air Raksa (seba-
$ai Hg)***
R.ADIO
AKTIFITAS
32. Sinar alfa uclml
33. Sinar beta uc/ml
IV.
IIIIKROBIOLOGI

Kuman-kuman
parasit
Kuman-kuman
patogenik
Perkiraan ter-
dekat Gambar 1.a.
Jumlah bakteri go.
longan koli dalam
100 ml contoh air.
* Skala Pt-Co
** Skala silika
't** ZLt kimia yang bersifat racun.
Data: Kantor Wilayah Departemen Kesehatan R.L Propinsi Sulawesi
Selatan No. s439/KANWIL/PP /77 . Peraturan Menteri Kesehatan
R.I. No. 01/BIRHUKMAS/I/1975.

Gambar l.b.

40
4t
I

FILTER DENGAN SUSUNAN LAPISAN-LAPISAN PENYARING


Sistim penyaringan
air mi secara sedcrhana
a"ne*'n-rt.;iffU;JI'"t

Filter dari bambu


I0 liter
Lapisan Japisan penyaring :
air baku
+
l. lapisan pasir
I sendoli
2. lapisan krikil halus
bubuk arang
3. lapisan krikil kasar
4. lapisan ijuk bagian atas
5. lapisan potongan arang
6. lapisan ijuk bagian bawah
_1.
Filter dari gentong

"(B)

l. (20 cm)
t

I
l. (15 cm)
I
2. (5 cm)
J
3. (5 cm) 2. (5 cm)
J
4. (5 cm) 3. (5 cm)

4. (5 cm)
t
5. (10 cm)
5. (5 cm)
I 6. (5 cm)
(c)
6. (5 cm)

Cambar 2.a. Gambar 2.b.

(A) pipa saluran penerima dari filter.


(B) pipa saluran pengaman
(C) pipa saluran keluar dari filter.

42
Sistim penyaringan air minum secara sederhana
dengan filter dari gentong.

10 liter air baku


+
I sendok
bubuk arang

selang penghubung

mbar 4.
Pembioaan porputaLaal

".ff',,Ili,,yW /
,{-

Anda mungkin juga menyukai