Anda di halaman 1dari 3

6 Alasan Tetap Memberikan

ASI Hingga Anak Berusia 2


Tahun
Anjuran untuk memberikan ASI hingga melewati usia 1 tahun sebenarnya
bukan hal baru. Badan Kesehatan Dunia WHO merekomendasikan para
ibu untuk menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan pertama,
kemudian setelahnya tetap menyusui sambil memberikan makanan
pendamping ASI bagi bayi. Kegiatan menyusui dapat dilanjutkan hingga
anak berusia 2 tahun.

Namun, banyak orangtua yang ternyata belum terlalu memahami manfaat


menyusui bayi selepas usia 1 tahun. Itu sebabnya, banyak Ibu yang mulai
menyapih bayinya setelah ulang tahun pertama. Sebagian lain memilih
untuk berhenti memberikan ASI karena faktor kesulitan dalam menyusui.
Misalnya, anak usia batita umumnya lebih aktif sehingga tidak bisa tenang
saat menyusui. Ada juga ibu yang berhenti menyusui akibat reaksi yang
diterimanya dari orang sekelilingnya, baik teman, keluarga, maupun orang
asing

Lalu, apa sebenarnya manfaat memberikan ASI hingga anak berusia 2


tahun? Berikut ini adalah 6 alasan untuk tetap memberikan ASI untuk si
batita:

1. Wajar saja dilakukan


Tidak perlu dengar apa kata orang. Yang jelas, banyak ibu di dunia ini
yang masih menyusui anak batitanya. Jadi, ini adalah kegiatan yang
normal dan alami. Lakukan saja, apalagi jika ASI Ibu m asih melimpah.
2. Baik untuk daya tahan si batita
ASI mengandung antibodi dan sel-sel hidup yang bisa
membantu memperkuat daya tahan anak. Sistem kekebalan tubuh anak
belum sempurna hingga ia berusia 4 -5 tahun, sehingga ia masih
mendapatkan manfaat kekebalan melalui ASI Ibu).

American Academy of Family Physicians menyebutkan, anak -anak yang


disapih sebelum usia 2 tahun memiliki risiko lebih besar terhadap
penyakit. Batita yang masih mendapat ASI terbukti lebih jarang sakit, dan
bila sakit cenderung lebih ce pat pulih dibandingkan batita yang tidak lagi
mendapat ASI.

3. Mendorong perkembangan otak anak


Sejumlah studi telah menemukan kaitan antara menyusui dengan faktor
kecerdasan pada anak. Lamanya menyusui terbukti dapat berdampak
terhadap kemampuan kognitif si kecil. Salah satu studi dari Selandia Baru
menemukan, menyusui selama lebih dari 12 bulan dapat menurunkan
risiko terjadinya gangguan perilaku pada anak saat berusia 6 -8 tahun

4. Memberikan rasa nyaman


Kenapa ragu memberikan ASI hanya untuk memberi rasa nyaman bagi si
kecil? Sebab, rasa nyaman itu adalah salah satu hal yang penting bagi
para batita yang masih berada dalam masa tumbuh kembang. Kegiatan
menyusui bisa menjadi cara paling cepat dan mudah untuk menenangkan
bayi serta meredakan rasa sakit. Bahkan menyusui bisa membantu
menghilangkan rasa tidak nyaman yang dirasakan si kecil setelah terjatuh
atau selama menderita sakit.

5. Memiliki nilai gizi


Komposisi ASI mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan si
kecil. Jadi, kandungan ASI yang Ibu berikan setelah si kecil melewati
ulangtahun pertamanya akan sangat berbeda dengan yang Ibu berikan
pada waktu ia baru lahir
Batita perlu lebih banyak asupan lemak dalam makanannya dan untuk
memenuhi kebutuhan ini, kandungan lemak dalam ASI Ibu dengan
sendirinya akan meningkat. Tidak hanya itu, studi memperlihatkan bahwa
ASI yang diberikan pada anak berusia 12 -23 bulan dapat memenuhi
hingga seperempat kebutuhan energi hariannya. ASI juga mengandung
sepertiga dari kebutuhan protein dan kalsium, tiga perem pat kebutuhan
vitamin A dan asam folat, hampir separuh dari kebutuhan vitamin C, serta
hampir 90 % kebutuhan vitamin B12 si batita.

Manfaat ASI bagi anak usia 2 tahun terlihat jelas ketika ia sedang sakit.
Dalam kondisi sakit dan sulit makan, pemberian ASI akan memastikan si
kecil tetap mendapatkan asupan cairan, sel -sel antibodi, serta gizi yang
cukup sesuai kebutuhannya

6. Karena anak belum siap disapih


Ada banyak alasan kenapa anak belum siap disapih, misalnya karena Ibu
menunggu dia dengan sendirinya b erhenti menyusu, atau ingin menyapih
anak secara perlahan sesuai dengan kadar kenyamanannya. Yang jelas,
bila Ibu belum siap menyapih si kecil, tetaplah memberikan ASI dan
hindari beralih ke susu formula ( Nakita.id)

Anda mungkin juga menyukai