Anda di halaman 1dari 3

KASUS ZUMI ZOLA

Kronologi Kasus :
28 November 2018, bermula dari penangkapan anak buahnya di Jambi
dan di Jakarta. Mereka adalah pejabat Pemerintah Provinsi Jambi, dan anggota
DPRD. Mereka diduga terlibat penyuapan Rp 4,7 miliar untuk persetujuan
RAPBD Jambi 2018 senilai Rp 4,2 Triliun, yang naik 25% dari anggaran tahun
lalu.
29 November 2017, 4 orang yang ditetapkan KPK sebagai tersangka yaitu
anggota DPRD Jambi periode 2009-2014, Sekertaris Daerah Provinsi jambi
(Supriyono), Plt Sekda Jambi (Erwan Malik), Plt Kadis PUPR jambi (arfan) dan
Asisten Daerah bidang III Pemprov Jambi (Saipudin).
30 November 2017, KPK melakukan penggeledahan di kantor Gubernur
Jambi Zumi Zola dan menyita sejumlah dokumen yang diduga berkaitan
dengan kasus suap R-APBD Jambi 2018.
Kamis 18 Januari 2018 Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkapkan
telah mengusut kasus suap yang melibatkan Gubernur Jambi Zumi Zola.
Penyelidikan tersebut merupakan pengembangan yang dilakukan KPK dari
penyidikan dugaan suap terkait pengesahan R-APBD Provinsi Jambi Tahun
Anggaran 2018.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan pihaknya memeriksa 10 orang
saksi Pemprov Jambi, DPRD Jambi, swasta, termasuk Zumi Zola.
KPK kemudian menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menaikan
status penyelidikan menjadi penyidikan, dan menetapkan 2 tersangka, yakni
Zumi Zola dan dan PLT Kadis PUPR Jambi (Arfan).
Tanggal 24 Januari 2018 dilakukan penyidikan dengan tersangka ZZ dan
Arfan, dari penyidikan tersebut didapatkan bukti soal dugaan uang suap yang
dikumpulkan Arfan ada yang ditunjukkan untuk ZZ dan untuk anggota DPRD
Jambi terkait pengesahan A-APBD 2018.
31 Januari KPK mengeluarkan surat pencegahan terhadap tersangka
Zumi Zola untuk bepergian ke luar negeri. Pencegahan itu berlaku selama 6
bulan.
Jumat 2 Februari 2018, KPK resmi mengumumkan keduanya sebagai
tersangka. KPK telah melakukan sejumlah penggeledahan terkait kasus ini.
Pada proses penggeledahan di rumah Dinas Gubernur dan Villa di Tanjung
Jebung ditemukan sejumlah uang rupiah dan dollar Amerika. KPK sendiri telah
menyita uang sebesar Rp 4,7 miliar. Uang yang disita 4,7 miliar tersebut diduga
bagian dari komitmen fee suap sebesar Rp 6 miliar yang diterima Zumi Zola
dan Arfan yang dijanjikan Pemprov Jambi untuk menyuap anggota DPRD
Jambi. Selain itu, sejumlah dokumen proyek juga disita.
Sabtu 3 Februari 2018, Gubernur Jambi Zumi Zola menyampaikan
permohonan maafnya kepada warga jambi, dia juga menyampaikan rasa
terimakasihnya kepada masyarakat jambi yang masih memberikan dukungan
untuknya.
KPK sudah menduga suap yang diterima Zumi Zola digunakan untuk
menyuap anggota DPRD Jambi agar hadir dalam rapat pengesahan R-APBN
jambi 2018, yang sebelumnya sejumlah anggota DPRD berencana tidak hadir
dalam rapat tersebut karena tidak ada jaminan dari Pemprov Jambi. Menurut
KPK jaminan yang dimaksud adalah uang suap.
15 Februari 2018, KPK memeriksa Zumi Zola selama 8 jam. Ia diperiksa
sebagai tersangka kasus menerima gratifikasi. Namun KPK tidak menahan Zumi
Zola dan ZZ dibebaskan, karena untuk penahanan ZZ pihak KPK
mempertimbangkan alasan subjektif dan objektif. Juru bicara KPK
(Febridiansyah) mengungkapkan bahwa ia masih akan melanjuti pemeriksaan
berikutnya terhadap ZZ, untuk saat ini keputusan tidak ditahannya ZZ oleh
pihak KPK, sangat diapresiasi kuasa hukum. Sehingga Zumi Zola dapat
melanjutkan kerja kerja pemerintah yang belum selesai.
Rabu 4 April 2018, Tiga terdakwa kasus dugaan suap RAPBD Jambi th
2018 menjalani sidang dengan agenda penyampaian tuntutan dari jaksa
penuntut umum di pengadilan Tipikor Jambi. Ketiga terdakwa yakni Erwan
Malik, Arfan, dan Saifudin menjalani sidang tuntutan secara bersamaan. Dalam
tuntutan yang dibacakan oleh Ketua Tim Jaksa KPK (Trimulyono), ketiganya
dituntut dengan pidana penjara 2 tahun 6 bulan, dan denda Rp 100 juta
subsidair 6 bulan penjara.
6 April 2018, KPK melakukan pemeriksaan terhadap Ketua DPRD (Agus
Rubiyanto) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Gubernur Jambi Zumi
Zola. Selain itu KPK juga memanggil 2 pihak swasta. Mereka adalah Khalis
Mustiko dan Ahmad Mustafad. Dan hingga saat ini status Zumi Zola masih
tersangka dan belum adanya tindakan hukum untuk ZZ.
Pihak Terkait :
1. Plt Sekda Jambi, Erwan Malik (pemberi Suap)
2. DPRD Jambi , Supriyono
3. Asisten Daerah III Jambi, Saipudin
4. Plt Kadis PUPR Jambi, Arfan (Penerima Suap)
5. Gubernur Jambi, Zumi Zola (penerima suap)
6. 2 pihak swasta, Khalis Mustiko dan Ahmad Mustafad (saksi)
7. Ketua DPRD Tribo, Agus Rubiyanto (saksi)
8. Pemprov Jambi (saksi)

Anda mungkin juga menyukai