Anda di halaman 1dari 4

CONTOH KASUS KERUGIAN KEUANGAN NEGARA

1. Kotawaringin Timur
KPK resmi menetapkan Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi sebagai tersangka
atas kasus korupsi penerbitan Izin Usaha Pertambanga (IUP) di daerah itu. Dalam
kasus ini, negara tercatat mengalami kerugian hingga Rp 5,8 triliun dan 711 ribu
dolar AS.

Supian yang juga kader PDIP ini diduga menguntungkan diri sendiri dan korporasi
dalam pemberian IUP kepada tiga perusahaan yakni PT. Fajar Mentaya Abadi (PT.
FMA), PT. Billy Indonesia (PT. BI) dan PT. Aries Iron Maining (PT. AIM) pada
periode 2010-2015.

2. Kasus BLBI
BLBI adalah program pinjaman dari Bank Indonesia kepada sejumlah bank yang
mengalami masalah pembayaran kewajiban saat menghadapi krisis moneter 1998.
Bank yang telah mengembalikan bantuan mendapatkan Surat Keterangan Lunas
(SKL), namun belakangan diketahui SKL itu diberikan sebelum bank tertentu
melunasi bantuan.

Menurut keterangan KPK, kerugian negara akibat kasus megakorupsi ini mencapai
Rp 3,7 triliun. Penyelesaian kasus besar yang ditargetkan rampung 2018 ini pun
kembali molor hingga 2019.

3. Kasus E-KTP
Kasus pengadaan E-KTP menjadi salah satu kasus korupsi yang paling fenomenal.
Kasus yang menyeret Mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ini telah
bergulir sejak 2011 dengan total kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun.

Setidaknya ada sekitar 280 saksi yang telah diperiksa KPK atas kasus ini dan hingga
kini ada 8 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.

4. Proyek Hambalang
Kasus proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sarana Olahraga
Nasional (P3SON) di Hambalang juga tercatat menjadi salah satu kasus korupsi
besar yang pernah ada. Nilai kerugiannya mencapai Rp 706 miliar
CONTOH KASUS SUAP MENYUAP

1. KASUS ZUMI ZOLA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga suap Rp 6 miliar yang diterima Gubernur Jambi
Zumi Zola Zulkifli dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Arfan,
digunakan untuk menyuap anggota DPRD Jambi. Suap diberikan kepada anggota DPRD Jambi
untuk bersedia hadir dalam pengesahan RAPBD Provinsi Jambi 2018.

2. KASUS SUAP PN MEDAN

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya penggunaan kode dalam


perkara kasus suap yang melibatkan hakim Adhoc Tindak Pidana Korupsi Pengadilan
Negeri Medan, Merry Purba.

"Uang suap yang diterima Merry disamarkan menggunakan kode 'pohon' dan 'ratu
kecantikan'," kata Ketua KPK Agus Rahardjo di gedung KPK, Jakarta Selatan pada
Rabu, 29 Agustus 2018. Kode pohon diartikan untuk uang dan ratu kecantikan untuk
nama hakim.

3. Bupati Non Aktif Pakpak Bharat Jalani Sidang Kasus Suap Rp1,6 Miliar

Bupati non aktif Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu menjalani

persidangan dengan agenda sidang dakwaan menerima uang suap senilai

Rp1,6 miliar dari rekanan untuk proyek PUPR di Pengadilan Negeri (PN)

Medan, Sumatera Utara.


CONTOH KASUS PEMERASAN
1. Ditreskrimsus Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan operasi
tangkap tangan (OTT) terhadap RA, oknum pegawai Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Bangka yang melakukan tindak pidana pemerasan terhadap wajib
pajak.
Tersangka sebagai petugas konsultan dan pengawas pajak lanjutnya,
mengetahui bahwa wajib pajak tersebut memiliki kewajiban membayar
pajak sebesar Rp700 juta. Atas dasar hal itu dia menjadikannya sebagai
momentum untuk memeras korban dengan cara menunda pembayaran
pajak, akan tetapi korban harus memberikan sejumlah uang kepada
tersangka.
https://news.okezone.com/read/2018/04/16/340/1887263/oknum-pegawai-pajak-
bangka-terjaring-ott-kasus-pemerasan
2. Komisi Pemberantasan Korupsi menahan Bupati Lombok Barat Zaini Arony terkait kasus
dugaan pemerasan dalam pengembangan kawasan wisata di Lombok Barat. Zaini
ditaham setelah diperiksa penyidik KPK selama hampir 11 jam.

Dalam kasus ini, Zaini diduga menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala daerah
untuk memeras pengusaha dari PT Djaja Business Group dan menerima aliran dana
sekitar Rp 2 miliar. Lokasi yang akan dikembangan untuk kawasan wisata itu berada di
Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

https://nasional.kompas.com/read/2015/03/17/22174201/Kasus.Pemerasan.Kawasan.
Wisata.KPK.Tahan.Bupati.Lombok.Barat

Anda mungkin juga menyukai