Anda di halaman 1dari 5

Aplikasi Motor Induksi 3 Fasa dalam Conveyor

Febriansyah / L2F009102

Abstrak
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki
beberapa keuntungan antara lain motor ini sederhana, murah dan mudah
pemeliharaannya. Pada penggunaan motor induksi sering dibutuhkan proses
menghentikan putaran motor dengan cepat dan memperoleh daya secara besar
terutama aplikasi untuk konveyor. Pengereman yang paling baik dengan pengereman
dinamik karena kemudahan pengaturan kecepatan pengereman terhadap motor
induksi tiga fasa. Untuk Konveyer sendiri adalah alat untuk mengangkut barang-
barang padat dan beratdalam suatu industri, oleh sebab itu tepat kalau menggunakan
motor 3 fasa karena dengan motor 3 fasa akan menghasilkan daya yang besar dan
sistem pengereman yang cepat.

Kata kunci : motor induksi tiga fasa, konveyor, pengereman dinamik, daya

I. PENDAHULUAN mengangkut bahan -bahan tersebut


Motor induksi tiga fasa mengingat keterbatasan kemampuan
banyak digunakan oleh dunia industri tenaga manusia baik itu berupa
karena memiliki beberapa keuntungan. kapasitas bahan yang akan diangkut
Keuntungan yang dapat diperoleh dalam maupun keselamatan kerja dari
pengendalian motor–motor induksi tiga karyawan. Salah satu jenis alat
fasa yaitu, struktur motor induksi tiga pengangkut yang sering digunakan
fasa lebih ringan (20% hingga 40%) adalah Conveyor yang berfungsi untuk
dibandingkan motor arus searah (DC) mengangkut bahan -bahan industri yang
untuk daya yang sama, harga satuan berbentuk padat.
relatif lebih murah, dan perawatan motor
induksi tiga fasa lebih hemat.

II. DASAR TEORI


2.1. Conveyor
Di dalam industri, bahan -
bahan yang digunakan kadangkala
merupakan bahan yang berat maupun
berbahaya bagi manusia. Untuk itu
diperlukan alat transportasi untuk
2.2 Motor Induksi Motor induksi bekerja
Motor induksi merupakan berdasarkan induksi elektromagnetik
motor listrik arus bolak balik (ac) yang dari kumparan stator kepada kumparan
paling luas digunakan Penamaannya rotornya. Garis-garis gaya fluks yang
berasal dari kenyataan bahwa motor ini diinduksikan dari kumparan stator akan
bekerja berdasarkan induksi medan memotong kumparan rotornya sehingga
magnet stator ke statornya, dimana arus timbul emf (ggl) atau tegangan induksi
rotor motor ini bukan diperoleh dari dan karena penghantar (kumparan)
sumber tertentu, tetapi merupakan arus rotor merupakan rangkaian yang
yang terinduksi sebagai akibat adanya tertutup, maka akan mengalir arus pada
perbedaan relatif antara putaran rotor kumparan rotor. Penghantar (kumparan)
dengan medan putar (rotating magnetic rotor yang dialiri arus ini berada dalam
field) yang dihasilkan oleh arus stator. garis gaya fluks yang berasal dari
Motor induksi sangat kumparan stator sehingga kumparan
banyak digunakan di dalam rotor akan mengalami gaya Lorentz

kehidupan sehari-hari baik di yang menimbulkan torsi yang


cenderung menggerakkan rotor sesuai
industri maupun di rumah tangga.
dengan arah pergerakan medan induksi
Motor induksi yang umum dipakai
stator. Pada rangka stator terdapat
adalah motor induksi 3-fase dan
kumparan stator yang ditempatkan pada
motor induksi 1-fase. Motor induksi
slot-slotnya yang dililitkan pada
3-fase dioperasikan pada sistem sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup
tenaga 3-fase dan banyak digunakan ini menentukan kecepatan berputarnya
di dalam berbagai bidang industri, medan stator yang terjadi yang
sedangkan motor induksi 1-fase diinduksikan ke rotornya. Makin besar
dioperasikan pada sistem tenaga 1- jumlah kutup akan mengakibatkan
fase yang banyak digunakan makin kecilnya kecepatan putar medan

terutama pada penggunaan untuk stator dan sebaliknya

peralatan rumah tangga seperti kipas


Besarnya kecepatan sinkron ini adalah
angin, lemari es, pompa air, mesin
sebagai berikut.
cuci dan sebagainya karena motor
wsink = 2pf (listrik, rad/dt) (3.1)
induksi 1-fase mempunyai daya
= 2pf / P (mekanik, rad/dt)
keluaran yang rendah. atau:
Ns = 60. f / P (putaran/menit, rpm) (3.2)
yang mana :
f = frekuensi sumber AC (Hz)
P = jumlah pasang kutup
Ns dan wsink = kecepatan putaran Motor induksi pada dasarnya mempunyai 3
sinkron medan magnet stator bagian penting sebagai berikut.
1. Stator : Merupakan bagian yang
diam dan mempunyai kumparan
2.3 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa yang dapat menginduksikan medan
Motor induksi tiga fasa elektromagnetik kepada kumparan
memiliki dua komponen dasar yaitu rotornya.
stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan 2. Celah : Merupakan celah udara:
dengan bagian stator oleh celah udara Tempat berpindahnya energi dari
yang sempit (air gap) dengan jarak startor ke rotor.
antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari 3. Rotor : Merupakan bagian yang
motor induksi tiga fasa berdasarkan bergerak akibat adanya induksi
lilitan pada rotor dibagi menjadi dua magnet dari kumparan stator yang
macam yaitu rotor belitan (wound diinduksikan kepada kumparan
rotor) adalah tipe motor induksi yang rotor.
memiliki rotor terbuat dari lilitan yang
sama dengan lilitan statornya dan rotor Konstruksi stator motor induksi
sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu pada dasarnya terdiri dari bahagian-
tipe motor induksi dimana konstruksi bahagian sebagai berikut.
rotor tersusun oleh beberapa batangan 1. Rumah stator (rangka stator) dari
logam yang dimasukkan melewati slot- besi tuang.
slot yang ada pada rotor motor induksi, 2. Inti stator dari besi lunak atau baja
kemudian setiap bagian disatukan oleh silikon.
cincin sehingga membuat batangan 3. Alur, bahannya sama dengan inti,
logam terhubung singkat dengan dimana alur ini merupakan tempat
batangan logam yang lain meletakkan belitan (kumparan
stator).
4. Belitan (kumparan) stator dari
tembaga.
Rangka stator motor induksi didisain (F) pada rotor. Bila kopel mula yang
dengan baik dengan empat tujuan yaitu: dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor

1. Menutupi inti dan kumparannya. cukup besar untuk memikul kopel

2. Melindungi bagian-bagian mesin beban, rotor akan berputar searah

yang bergerak dari kontak langsung dengan medan putar stator. GGL

dengan manusia dan dari goresan induksi timbul karena terpotongnya

yang disebabkan oleh gangguan batang konduktor (rotor) oleh medan

objek atau gangguan udara terbuka putar stator. Artinya agar GGL induksi

(cuaca luar). tersebut timbul, diperlukan adanya

3. Menyalurkan torsi ke bagian perbedaan relatif antara kecepatan

peralatan pendukung mesin dan medan putar stator (ns) dengan

oleh karena itu stator didisain untuk kecepatan berputar rotor (nr).

tahan terhadap gaya putar dan Perbedaan kecepatan antara nr dan ns

goncangan. disebut slip (s), dinyatakan dengan

4. Berguna sebagai sarana rumahan


ventilasi udara sehingga S= (ns- nr)/ ns

pendinginan lebih efektif.


Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan
timbul dan arus tidak mengalir pada

III. PENERAPAN DALAM batang konduktor (rotor), dengan

CONVEYER demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat

3.1Proses berputarnya rotor dari cara kerjanya, motor induksi

Apabila sumber tegangan 3 disebut juga sebagai motor tak

fase dipasang pada kumparan stator, serempak atau asinkron.

akan timbul medan putar dengan Daya yang dihasilkan

kecepatan ns = 120 f/P,sehingga Medan kemudian akan menggerakan rantai

putar stator tersebut akan memotong pada konveyor sehingga konveyor

batang konduktor pada rotor. Akibatnya bergerak. Konveyor itu sendiri

pada batang konduktor dari rotor akan digerakan dengan motor induksi tiga

timbul GGL induksi. Karena batang fasa karena dengan motor induksi tiga

konduktor merupakan rangkaian yang fasa beban lebih mudah dijalankan dan

tertutup maka GGL akan menghasilkan sistem pengereman secara dinamis

arus (I). Adanya arus (I) di dalam mampu membuat pengereman lebih

medan magnet akan menimbulkan gaya mudah.


3.2 Pengereman Dinamik rotor motor induksi. Tegangan pada
Pengereman untuk stator diubah dari sumber tegangan AC
menghentikan putaran motor induksi menjadi tegangan DC dalam waktu
dapat dirancang secara dinamik yaitu yang sangat singkat. Torsi yang
menggunakan sistem pengereman yang dihasilkan dari pengereman tergantung
dilakukan dengan membuat medan pada besar arus DC yang diinjeksikan
magnetik motor stasioner. Keadaan pada belitan stator.
tersebut dilaksanakan dengan
menginjeksikan arus DC pada IV. KESIMPULAN
kumparan stator motor induksi tiga fasa Motor Induksi tiga fasa
setelah hubungan kumparan stator sangat tepat dalam aplikasi konveyor
dilepaskan dari sumber tegangan suplai karena konveyor memerlukan daya
AC. Metode pengereman dinamik untuk menggerakan rantai yang cukup
(dynamic braking) memiliki besar dan memerlukan sistem
keuntungan antara lain kemudahan pengereman yang bisa diatur sehingga
pengaturan kecepatan pengereman akan memudahkan dalam pengkerjaan
terhadap motor induksi tiga fasa. tugas.
Pengereman dinamik
digunakan untuk menghentikan putaran

Anda mungkin juga menyukai