Anda di halaman 1dari 3

Batam, 09 Januari 2018

Perihal: Penyelesaian Hak-hak (upah)

Kepada YTH,
Bapak pimpinan PT. Niaga Pratama Putra
Di
Batam

Dengan Hormat,
Bersama dengan surat ini kami sampaikan bahwa kami adalah crew dari MT.
Pratama 128, diantaranya adalah:
1. ABDUL LATIF DENGAN JABATAN NAKHODA
2. RAIS DENGAN JABATAN MUALIM I
3. SAIRSUL TENDRIDJADJAH DENGAN JABATAN KKM
4. WAHYUDI DENGAN JABATAN JURU MUDI
5. HAMZAH DENGAN JABATAN OILER
Dengan ini menyampaikan beberapa hal, sebagai berikut:
1. Bahwa kami mulai bekerja pada tanggal 13 Agustus 2017
berdasarkan Perjanjian Kerja Laut (PKL) yang kami terima dari otoritas
Syahbandar Batam;
2. Bahwa pada saat penadatanganan PKL kami sama sekali tidak pernag
dilibatkan dalam artian bahwa tandatangan kami di dalam PKL telah
dipalsukan;
3. Bahwa adapun upah/gaji yang sebelumnya telah kami sepakati dan
dijanjikan dengan pihak perusahaan adalah sebagai berikut:
a) ABDUL LATIF, Jabatan Nakhoda Rp. 11,500,000.00/bln
b) RAIS, Jabatan Mualim I Rp. 8,000,000.00/bln
c) SAIRSUL TENDRIDJADJAH, Jabatan KKM Rp. 10,500,000.00/bln
d) WAHYUDI, Jabatan Juru Mudi RP. 4,000,000.00/bln
e) HAMZAH, Jabatan Oiler RP. 4,000,000.00/bln

Namun tidak sesuai dengan apa yang kami terima selama ini,
sehingga kami dirugikan secara material dimana hak-hak kami tidak
dipenuhi sebagaimana mestinya;
4. Bahwa upah/gaji yang kami terima saat ini hanya dibayarkan untuk
bulan Agustus selama diatas kapal;

1
5. Bahwa pada Tanggal 21 Desember 2017 pihak perusahan (pak Ubnur)
memberhentikan kami dengan alasan adanya pengurangan crew, dan
menjanjikan hak-hak kami akan diselesaikan setibanya di darat namun
tidak pernah direlesiasikan sampai dengan saat ini;
6. Bahwa untuk bulan September, Oktober , November dan Desember
2017 serta Januari 2018 belum kami dapatkan sama sekali, untuk itu
melalui surat ini kami harapkan hak-hak kami selama ini dapat
dipenuhi ;
a) ABDUL LATIF Rp.11,500,000.00x4bln= Rp. 46,000,000.00
b) RAIS Rp. 8,000,000.00x4 ln= Rp. 6,000,000.00
c) SAIRSUL TENDRIDJADJAH Rp. 10,500,000.00x4bln= Rp. 42,000,000.00
d) WAHYUDI RP. 4,000,000.00x4bln= RP. 16,000,000.00
e) HAMZAH RP. 4,000,000.00x4bln= RP. 16,000,000.00

7. Bahwa berdasarkan hal-hal diats patut diduga telah terjadi tindak


pidana pemalsun dan penipuan tenaga kerja serta melanggar
ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Ketenagakerjaan;

a. Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum


Pidana (“KUHP”) yang berbunyi: “Barang siapa dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian
kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang
maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan
dengan pidana penjara paling lama empat tahun”;

b. Perbuatan memalsu tanda tangan melanggar Kitab


Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 263 ayat
(1) KUHP yang berbunyi: Barangsiapa membuat surat palsu
atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan sesuatu hak,
sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan
utang, atau yang boleh dipergunakan sebagai keterangan bagi
sesuatu perbuatan, dengan maksud akan menggunakan atau
menyuruh orang lain menggunakan surat-surat itu seolah-olah
surat itu asli dan tidak dipalsukan, maka kalau
mempergunakannya dapat mendatangkan sesuatu kerugian
dihukum karena pemalsuan surat, dengan hukuman penjara
selama-lamanya enam tahun.

2
c. Pemberi kerja tidak memberikan upah kepada
tenagakerja melanggar ketentuan Pasal 186 ayat (1)
undang-undang nomor 13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan berbunyi: Barang siapa melanggar
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) dan
ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1),
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan
dan paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit
Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp
400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

8. Untuk itu kami mengharapkan agar persoalan yang kami hadapi


selaku crew MT. Pratama 128 milik perusahaan PT. Niaga Pratama
Putra untuk dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dan apabila
tidak maka kami akan menempuh jalur hukum lain untuk
mempertahankan hak-hak kami selaku tenaga kerja yang bekerja
diatas kapal.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatianya dan kerjasamanya


kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami

ABDUL LATIF

RAIS

SAIRSUL TENDRIDJADJAH

WAHYUDI

HAMZAH

Anda mungkin juga menyukai