Dengan hormat,
Perkenankan kami Popy Nurjanah, S.H., dkk, Para Advokat pada Kantor Hukum
Popy Nurjanah & Associates, berkantor di Wisma Bendungan, Jl. Bendungan Raya
No 123, Jakarta Timur, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. RIDWANA
KENCANA berkedudukan dan beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu Km. 55,
Jakarta Selatan, dalam kedudukannya selaku Penggugat berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tanggal 01 Januari 2013 (asli terlampir) dari dan oleh karenanya untuk dan
atas nama Penggugat tersebut, dengan ini hendak membuat, menandatangani dan
mengajukan gugatan perdata, perihal : Wanprestasi (Ingkar Janji) terhadap :
- PT. TANA BARA CORPORATION, beralamat di Jalan Jl. Simpang Raya No. 24,
Tirai III, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai
Tergugat ;
1. Bahwa antara Penggugat selaku pembeli dan Tergugat selaku pemilik/ penjual
Batubara, telah sepakat untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama
Jual Beli Batubara, sebagaimana ternyata dari Surat Perjanjian Jual Beli Batubara,
No. 01/SPJB/RK-TBC/I/10, tanggal 14 Januari 2010, selanjutnya disebut
“Perjanjian” ;
2. Bahwa sejak berlangsungnya “Perjanjian” sampai dengan awal bulan Juli 2011,
Penggugat telah melakukan pembelian/pemesanan batubara kepada Tergugat
sejumlah 8.000 MT dengan harga seluruhnya sebesar Rp.3.920.000.000,- (Tiga milyar
sembilan ratus dua puluh juta rupiah), sebagaimana ternyata dari Surat Pesanan
No.007/SPBB/RK-TBC/IV/2010, tanggal 5 April 2010 ;
3.1. Sebesar Rp. 1.960.000.000,- (Satu milyar sembilan ratus enam puluh juta Rupiah), untuk
pembayaran :
a. Termin I (Pembayaran Slot Jetty) sebesar Rp. 1.080.000.000,- (Satu milyar delapan
puluh juta Rupiah), sesuai dengan Kwitansi (Receipt) Nomor : 010/KTBB/IV/2010,
tanggal 05 April 2010;
b. Termin II (Pembayaran uang muka) sebesar Rp. 880.000.000,- (Delapan ratus delapan
puluh juta Rupiah), sesuai dengan Kwitansi (Receipt) Nomor : 020/KTBB/IV/2010,
tanggal 06 April 2010;
Uang sebesar Rp. 1.960.000.000,- (Satu milyar sembilan ratus enam puluh juta Rupiah)
tersebut, telah Pengugat bayarkan pada tanggal 07 April 2010, kepada dan telah
diterima oleh Tergugat dengan cara ditransfer melalui Bank Kalsel dengan Bilyet
Giro No. KS.007123, tanggal 06 April 2010;
3.2. Sebesar Rp. 1.568.000.000,- (Satu milyar lima ratus enam puluh delapan juta Rupiah),
untuk pembayaran uang Muka ke-2 (dua), sesuai dengan Kwitansi (Receipt) Nomor
: 030/KTBB/IV/2010, tanggal 08 April 2010, yang telah Pengugat bayarkan pada
tanggal 12 April 2010, kepada dan telah diterima oleh Tergugat, dengan cara
ditransfer melalui Bank Kalsel dengan Bilyet Giro No. KS.007125 ;
4. Bahwa walaupun Penggugat telah melakukan pembayaran kepada Tergugat uang
sejumlah Rp. 3.528.000.000,- (Tiga milayra lima ratus dua puluh delapan juta Rupiah),
yaitu sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari nilai pembelian/pemesanan,
ternyata Tergugat tidak dapat melaksanakan (merealisasikan) pengiriman batubara
yang telah dipesan sesuai dengan “Perjanjian” tersebut kepada Penggugat ;
6. Bahwa oleh karena “Akta Kesanggupan” tersebut telah dibuat sesuai dengan
ketentuan Pasal 1320 KUHPerdata, maka menurut hukum “Akta Kesanggupan”
tersebut berlaku SAH dan MENGIKAT sebagai undang-undang terhadap
Penggugat dan Tergugat, hal mana sesuai dengan ketentuan Pasal 1338 KUH
Perdata, yang menyatakan :
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya”.
“Suatu Perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah
pihak, atau karena alas an-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu”.
“Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”.
7. Bahwa pada Pasal 1 “Akta Kesanggupan”, telah dengan tegas diatur bahwa :
“Para pihak sepakat untuk menjamin pelunasan sebagaimana yang telah disebutkan pada
pasal 1 tersebut diatas dengan ini Pihak Pertama (i.c. Tergugat) memberikan jaminan
kepada Pihak Kedua (i.c. Penggugat) yaitu seluruh asset-aset Pihak pertama (i.c. Tergugat)
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak dan yang telah ada maupun yang akan
ada”;
8. Bahwa dengan demikian seluruh kewajiban yang harus dikembalikan/ dibayar
lunas oleh Tergugat kepada Penggugat sampai dengan akhir Desember 2010
adalah sebagai berikut :
9. Bahwa dengan demikian jumlah kewajiban (Pokok + Kerugian) yang harus
dikembalikan/dibayar lunas oleh Tergugat kepada Penggugat adalah sebesar Rp.
3.951.360.000,- (Tiga milyar sembilan ratus lima puluh satu juta tiga ratus enam puluh
Rupiah). Jumlah tersebut belum termasuk kerugian-kerugian lainnya terhitung sejak
Januari 2011 sampai dengan diajukannya gugatan ini di Pengadilan Negeri
Banjarbaru, yaitu pada bulan Januari 2012 ;
10. Bahwa ternyata setelah jangka waktu pengembalian dana berakhir pada akhir
Desember 2010 (vide Pasal 1 Bukti P-8), Tergugat tidak mau melaksanakan
kewajibannya kepada Penggugat untuk mengembalikan/ membayar lunas uang
sebesar Rp. 3.951.360.000,- (Tiga milyar sembilan ratus lima puluh satu juta tiga ratus
enam puluh Rupiah) tersebut, walaupun Penggugat secara lisan telah berulang kali
melakukan penagihan dan tegoran/peringatan kepada Tergugat agar dapat segera
melaksanakan kewajibannya tersebut ;
11. Bahwa Tergugat juga tetap tidak mau melaksanakan kewajibannya kepada
Penggugat meskipun Penggugat telah memberikan Somasi (Tegoran) kepada
Tergugat, masing-masing melalui Surat tertanggal 12 Desember 2011 dan Surat
tertanggal 20 Desember 2011 ;
12. Bahwa sikap dan tindakan Tergugat yang tidak mau melaksanakan kewajibannya
mengembalikan/membayar lunas uang sebesar Rp. 3.951.360.000,- (Tiga milyar
sembilan ratus lima puluh satu juta tiga ratus enam puluh Rupiah) kepada Penggugat
tersebut, maka secara dan menurut hukum merupakan perbuatan Ingkar Janji
(Wanprestasi);
13. Bahwa dengan demikian tindakan Tergugat yang tidak mau melaksanakan
kewajibannya, walaupun telah dilakukan Somasi (Tegoran) oleh kuasa hukum
Penggugat tersebut, hal mana membuktikan bahwa Tergugat telah lalai atau
wanprestasi (ingkar janji) terhadap Penggugat, sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Pasal 1238 KUH Perdata, yang berbunyi sebagai berikut :
“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis
itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa
si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan” ;
14. Bahwa akibat perbuatan Wanprestasi (Ingkar Janji) yang telah dilakukan oleh
Tergugat tersebut, maka telah menimbulkan kerugian bagi Penggugat, sehingga
karenanya secara dan menurut hukum Penggugat berhak menuntut Tergugat
untuk membayar ganti rugi, materiil maupun immaterial – vide Pasal 1243 KUH
Perdata, sebagaimana diuraikan dibawah ini:
14.1. Kerugian Materiil
Bahwa dengan demikian seluruh kergian yang Penggugat derita akibat perbuatan
ingkar janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh Tergugat tersebut, adalah sebesar :
Rp. 3.951.360.000,- + Rp. 474.163.200,- + Rp.100.000.000,- + Rp. 25.000.000.000,- =
Rp. 29.525.523.200 (Dua puluh sembilan milyar lima ratus dua puluh lima juta lima
ratus dua puluh tiga ribu dua ratus Rupiah)
Bahwa dari jumlah seluruh kerugian sebesar Rp. 29.525.523.200 (Dua puluh sembilan
milyar lima ratus dua puluh lima juta lima ratus dua puluh tiga ribu dua ratus Rupiah)
tersebut, menurut hukum Penggugat berhak pula untuk menuntut bunga sebesar
2% (dua persen) setiap bulannya, terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banjarbaru sampai dengan dibayar secara tunai
dan sekaligus lunas ;
Bahwa guna menjamin gugatan Penggugat agar nantinya tidak sia-sia (illusoir)
dikemudian hari karena adanya itikad tidak baik dari Tergugat serta dikhawatirkan
selama proses perkara ini berlangsung, Tergugat akan memindahtangankan/
mengalihkan harta kekayaannya guna menghindari diri dari kewajibannya
membayar ganti kerugian, dan sesuai dengan ketentuan Pasal 2 “Akta
Kesanggupan”, maka Penggugat mohon dengan hormat kepada Pengadilan Negeri
Banjarbaru agar kiranya berkenan terlebih dahulu meletakkan Sita Jaminan
(Conservatoir Beslag) terhadap harta kekayaan (aset-aset) Tergugat, yang akan
penggugat ajukan dalam permohonan tersendiri;
15. Bahwa mengingat gugatan Penggugat ini didasarkan atas bukti-bukti otentik yang
mempunyai nilai pembuktian sempurna dan tidak dapat disangkal lagi akan
kebenarannya, maka oleh karena itu cukup alasan menurut hukum apabila putusan
dalam perkara ini dinyatakan dapat dilaksanakan lebih dahulu, meskipun ada
bantahan, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) ;
16. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat/alinea ke-2 ”Akta Kesanggupan” (vide
Bukti P-8), Para Pihak, i.c. Penggugat dan Tergugat telah sepakat untuk memilih
tempat kediaman hukum yang sah dan umum, pada Kantor Kepanitera Pengadilan
Negeri di Kota Banjarbaru ;
Maka oleh karena itu, secara dan menurut hukum Pengadilan Negeri Banjarbaru
berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara gugatan ini ;
4. Menyatakan demi hukum, bahwa Tergugat telah melakukan Ingkar Janji
(Wanprestasi) terhadap Penggugat ;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat, uang
sebesar Rp. 29.525.523.200 (Dua puluh sembilan milyar lima ratus dua puluh
lima juta lima ratus dua puluh tiga ribu dua ratus Rupiah) ditambah bunga sebesar
2% (dua persen) setiap bulannya, terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Banjarbaru sampai dengan dibayar secara tunai
dan sekaligus lunas;
6. Menyatakan putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
bantahan, banding maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad) ;
7. Menghukum Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini
;
atau setidak-tidaknya,
Hormat kami,
Kuasa Penggugat
Popy Nurjanah & Associates
Popy Nurjanah, S.H.