Anda di halaman 1dari 20

MENEMUKAN LOKALITAS BIOLOGICAL ASSETS:

PELIBATAN ETNOGRAFIS PETANI APEL

Novan Rizaldy

Yayasan Amanah Bunda


Jl. Arumba 16, Tunggulwulung Malang
Email: novan.gan@gmail.com

Abstract: Finding the locality of Biological Assets: The Involvement of Eth-


nography of Apple Farmers. The research wants to find the concept of biological
assets from apple grower’s view. The research uses ethnography method and is
takenin Sumbergondo village, Batu-Malang, East Java. The results are, first, the
growers believe that assets or ke’kean are gifts from God that have to be taken
care as it’s responsibility. Second, biological assets cannot be separated from their
ecological aspect. In this way, soil that is previously detached from biological as-
sets has to be included in its components. Third, selametan or ceremonial feast is
a long-term obligation as a culture reflection to preserve and increase assets for
the future.

Abstrak: Menemukan Lokalitas Biological Assets: Pelibatan Etnografis Pe-


tani Apel. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep biological assets
menurut pandangan petani apel. Penelitian ini menggunakan metode etnografi
yang dilakukan di desa Sumbergondo, Batu-Malang, Jawa Timur. Hasil peneli-
tian terdiri atas empat hal. Pertama, aset menurut petani adalah ke’kean (pem-
berian) dari Yang Maha Kuasa yang harus dijaga dan dirawat sebagai sebuah
bentuk pertanggungjawaban kepada Tuhan. Kedua, aset biologis tidak bisa
terlepas dari aspek ekologinya, sehingga tanah yang sebelumnya terpisah dari
aset biologis harus dimasukkan ke dalam komponen aset biologis. Ketiga, sela-
metan merupakan kewajiban jangka panjang sebagai refleksi kebudayaan untuk
memelihara dan meningkatkan aset di masa depan.

Kata Kunci: biological assets, ke’kean, ekologi, selametan.

Kota Malang terkenal seb- yang sebagian besar masyarakat-


agai daerah sentra produksi apel nya masih menjadikan bertani
di Indonesia. Perkebunan apel apel sebagai mata pencaharian
di Malang (Batu, Poncokusumo, dan penghasilan utamanya.
Tumpang dan Nongkojajar) mulai Penurunan kualitas dan
tumbuh sekitar tahun 1950 dan kuantitas jika tidak diantisipasi
berkembang pesat setelah tahun maka yang terjadi keberadaan
1960 (Soelarso 1997). Kondisi apel akan mulai langka. Jika apel
tersebut menjadikan apel seba- benar-benar langka, maka akan
gai salah satu ikon kota Malang, menjadi sebuah kerugian besar
namun demikian akhir-akhir ini bagi Indonesia karena akan ke-
mulai diragukan keberadaannya. hilangan salah satu buah “en-
Apel bukan lagi menjadi komo- demiknya”. Mengapa endemik?
ditas utama bagi petani di daerah Kita tidak menyadari bahwa ka-
Batu ataupun di Poncokusumo. wasan Malang dan Pasuruan
Apel mengalami penurunan baik adalah satu-satunya sentra pro-
dalam segi kuantitas dan kualitas dusen apel tropis di dunia (Rahardi
Jurnal Akuntansi Multiparadigma
secara signifikan. Tren buruk ini 2004). Selain itu, jelas akan meru- JAMAL
Volume 3
secara tidak langsung berdam- gikan bagi petani apel itu sendiri, Nomor 3
Halaman 334-501
pak terhadap perekonomian kota karena mereka akan kehilangan Malang, Desember 2012
ISSN 2086-7603
Malang, terutama Batu, Tumpang, mata pencaharian utamanya dan
Poncokusumo dan Nongkojajar beralih ke mata pencaharian lain
404
405 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

(saat ini pun sudah banyak petani apel yang dinyatakan bahwa Indonesia tidak meng-
beralih kepada tanaman lainnya). Di sam- adopsi IAS 41 ini karena tidak dapat men-
ping itu apel sudah menjadi tradisi dan bu- cakup semua aset biologis yang sebenarnya.
daya turun menurun di kalangan masyara- Satu contoh, IAS 41 menggunakan konsep
kat Batu. akresi yang pada kenyataannya tidak semua
Agribisnis muncul sebagai satu solusi aset biologis memiliki siklus seperti konsep
untuk meningkatkan kesejahteraan petani akresi. Selain itu, IAS 41 juga terkesan me-
dan pertaniannya. Untuk menjadikan per- mentingkan sisi ekonominya saja. Padahal,
tanian Apel Malang yang berbasis agribisnis aset biologis ini merupakan benda hidup
diperlukan suatu akuntansi yang berpihak dan bukan benda mati. Seharusnya dalam
kepada petani, terutama petani kecil (dalam hal ini IAS 41 harus bisa membedakan per-
hal ini petani Apel Malang). Menurut Mu- lakuan terhadap aset benda hidup dan aset
lawarman (2012) perlu adanya perubahan benda mati. Aset biologis tentunya tidak
cara pandang terhadap pendekatan akun- hanya diperhatikan secara mekanis semata
tansi pada bidang pertanian yang berpihak (perhitungan biaya, pendapatan dari aset
pada kepentingan petani, sosio spiritualitas tersebut, keuntungan atau kerugian dan
masyarakat yang saling mendukung dengan sebagainya), namun juga diperhatikan sisi
kepentingan perkotaan, serta sustainabili- transformasinya sebagai makhluk hidup.
tas alam. Tentunya dengan tidak mengubah Meskipun mementingkan sisi ekonomi,
kebudayaan lokal yang luhur dan masih bukan berarti IAS 41 berpihak kepada petani
menjunjung nilai ketuhanan dalam proses (terutama untuk petani di Indonesia). Menu-
pertaniannya. Hal ini penting dilakukan, rut Mulawarman (2012) akuntansi pertanian
mengingat marak terjadinya berbagai keru- hanya digiring pada prinsip agribisnis yang
sakan lingkungan yang diakibatkan oleh sarat dengan aspek ekonomi sehingga tidak
keserakahan dan tidak menghargai alam melihat petani sebagai homo socius apalagi
sebagai sumber kehidupan bagi manusia. homo religious. IAS 41 menggunakan nilai
Akuntansi pertanian haruslah akuntansi wajar untuk pengukurannya yang didasar-
yang “pro petani”, informatif, modern dan kan pada pasar aktif. Sebenarnya pasar aktif
tetap menjunjung tinggi nilai kearifan lokal yang ada dalam IAS 41 sudah diterapkan di
petani kecil. Di dalamnya mencantumkan Indonesia, dimana pasarlah yang menentu-
lebih detail tentang informasi keuangan dan kan harga. Baik harga untuk aset biologis
non keuangan. Menurut Agromisa Founda- itu sendiri maupun hasil produksinya (apel).
tion (2006:5) farm accounting adalah: “mea- Budaya petani Jawa yang masih belum mod-
suring and recording in a systematic way: all ern juga berpengaruh terhadap menjadi bu-
farm resources and all business transactions ruknya sistem pasar tersebut. Disatu sisi
having financial consequences.” seharusnya dengan penentuan pasar ak-
Dalam farm accounting tentunya ter- tif dapat meminimalisir adanya permainan
dapat banyak aspek yang meliputinya, salah harga, namun dilain sisi apabila petani “ti-
satunya adalah terkait dengan pengakuan dak mau” mengikuti pola pasar aktif terse-
aset. Selama ini akuntansi kesulitan un- but maka yang terjadi adalah keterpurukan
tuk memasukkan unsur aset tanaman (ni- petani di Indonesia yang semakin menjadi.
lai aset). Aset biologis dianggap sesuatu Banyak faktor yang mempengaruhi
yang unik karena memiliki keunikan aspek dalam penilaian dan perlakuan asset bi-
tranformasi yaitu growth, degeneration, pro- ologis. Tanaman atau hewan satu dengan
creation dan produksi (IAS 41). Oleh karena yang lainnya tentu berbeda dari segi kuali-
aspek tranformatif ini pulalah, maka perlu tas, ukuran, sifat, hasil produksinya dan se-
dilakukan pengukuran dan pengakuan aset bagainya. Perbedaan terjadi karena adanya
biologis secara khusus. IAS 41 tadinya di- perlakuan yang berbeda pula. Perbedaan
anggap sebagai sebuah solusi terhadap per- inilah yang seharusnya juga bisa ditangkap
masalahan tersebut (kesulitan akuntansi dan dikonversikan di dalam IAS 41 ini agar
memasukkan unsur aset tanaman), namun IAS 41 bisa lebih “pro” terhadap aset biologis.
yang terjadi adalah IAS 41 dianggap sebagai Dalam IAS 41 menjelaskan bahwa stan-
blunder. Sampai saat ini masih banyak ne- dar tidak mencakup dan tidak berlaku untuk
gara yang belum menerapkan IAS 41 terma- jenis aset tanah dan aktiva tidak berwujud.
suk Indonesia. Di dalam forum The 5th Asia- Padahal dalam kenyataannya (terutama aset
oceania IFRS, Regional Policy Forum yang biologis tanaman), tanaman dengan tanah
diselenggarakan pada 23-24 Mei 2011 di Bali adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipi-
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...406

sahkan. Apabila tanah sebagai media hidup kecuali jika nilai wajarnya tidak dapat diu-
tanaman memiliki tingkat kesuburan yang kur secara andal. Nilai wajar diukur meng-
tinggi, maka akan subur pula tanamannya gunakan pasar aktif. Jika pasar aktif tidak
dan begitu juga sebaliknya. Dengan demiki- ada, suatu entitas menggunakan satu atau
an menurut penulis media tanam seharus- lebih hal berikut, bila tersedia, dalam me-
nya masuk kedalam unsur aset biologis. nentukan nilai wajar:transaksi paling baru
Dari pemaparan di atas menunjukkan harga pasar, asalkan belum ada perubah-
bahwa sebenarnya aset biologis yang terkon- an signifikan dalam keadaan ekonomi an-
sep dalam IAS 41 masih belum dapat me- tara tanggal transaksi itu dan akhir periode
wakili aset biologis, petani dan lingkungan pelaporan; harga pasar untuk aset serupa
sekitarnya. Berdasarkan hal tersebut, maka dengan penyesuaian untuk mencerminkan
artikel ini memberikan suatu rumusan ma- perbedaan; sektor benchmark seperti nilai
salah yaitu, bagaimana konsep biological sebuah kebun dinyatakan per hektar dan
assets menurut petani apel? Dari rumus- nilai ternak dinyatakan per kilogram da-
an masalah tersebut, tujuan penelitian ini ging. Hal terakhir yang diatur dalam IAS 41
adalah untuk mengetahui dan menemukan setelah pengakuan dan pengukuran yang
konsep biological assets yang dipahamioleh terakhir untuk pengungkapan. Seperti yang
petani apel. Tujuan kedua untuk memberi- diatur dalam IAS 41, entitas mengungkap-
kan alternatif konsep biological assets di bi- kan keuntungan agregat atau kerugian yang
dang pertanian. timbul selama periode berjalan pada awal
Biological assets dalam IAS 41 didefinisi- pengakuan aset biologis dan menghasilkan
kan sebagai tumbuhan dan hewan. Jika di- pertanian dan dari perubahan nilai wajar di-
kaitkan dengan definisi aset secara umum, kurangi biaya penjualan aset biologis. Enti-
maka biological assets adalah sumber daya tas harus memberikan deskripsi dari setiap
hewan dan tumbuhan hidup yang dikuasai kelompok aset biologis dalam bentuk suatu
oleh suatu perusahaan atau entitas yang narasi atau deskripsi.
diperoleh dari peristiwa masa lalu dan me-
miliki manfaat ekonomi di masa mendatang. METODE
Aset biologis merupakan bagian dari aktivi- Jenis penelitian ini merupakan pene-
tas agrikultur, menghasilkan suatu produk litian kualitatif, karena penelitian ini bertu-
yang tidak bersifat mekanistik, dimana hasil juan untuk menjelaskan pandangan peta-
tersebut dipengaruhi banyak faktor (pupuk, ni apel tentang biological assets. Penelitian
makanan, vitamin, kesuburan tanah, per- kualitatif ini menggunakan pendekatan et-
lakuan terhadap aset biologis dan sebagai- nografi karena menurut penulis, etnografilah
nya). Hal tersebut juga berlaku pada tingkat yang cocok untuk dapat menemukan biologi-
pertumbuhan aset biologis tersebut. Dengan cal assets yang erat dengan budayanya. Stu-
kata lain, aktivitas agrikultur menyebabkan di etnografi mendeskripsikan dan mengin-
perubahan baik secara kuantitas maupun terpretasikan budaya, kelompok sosial atau
kualitas pada aset biologis. sistem. Meskipun makna budaya itu sangat
Dalam metode pengakuan aset biolo- luas, tetapi studi etnografi biasa-nya di-
gis, IAS 41 mengungkapkan aset biologis pusatkan pada pola-pola kegiatan, bahasa,
hanya dapat diakui jika: entitas mengontrol kepercayaan, ritual dan cara-cara hidup
aset tersebut sebagai akibat dari peristiwa (Sukmadinata 2006: 62). Etnografi diang-
masa lalu; besar kemungkinan entitas mem- gap mampu menggali informasi secara lebih
peroleh manfaat ekonomi di masa depan dan mendalam. Menurut Spradley (1997) tujuan
nilai wajar atau biaya dapat diukur secara etnografi adalah untuk mendeskripsikan
andal. Jika didasarkan pada masa manfaat dan membangun struktur sosial dan buda-
transformasi biologisnya, aset biologis dapat ya suatu masyarakat. Sedangkan menurut
diakui sebagai aset lancar maupun aset Malinowski dalam Spradley (1997:3) tujuan
tetap yang ditentukan berdasarkan pada etnografi adalah memahami sudut pandang
umur masa manfaatnya. Selain membahas penduduk asli, hubungannya dengan ke-
mengenai metode pengakuan asset biologis, hidupan, untuk mendapatkan pandangan
IAS 41 juga mengatur tentang metode pe- mengenai dunianya. Untuk itulah etnografi
ngukurannya, yaitu berdasarkan pada nilai selalu menggunakan observartory partici-
wajar. Asset biologis diukur pada awal dan pant, dimana penulis akan terlibat langsung
akhir setiap periode pelaporan sebesar ni- (berpartisipasi) ke dalam objek yang akan
lai wajar dikurangi dengan biaya penjualan, diteliti dan tentunya juga mengandalkan
407 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

wawancara dengan informan. Pada intinya, etnografis dan mengajukan pertanyaan


menurut Mulyana (2001) etnografi bertujuan deskriptif. Wawancara tidak dilakukan se-
menguraikan suatu budaya secara menyelu- cara formal dan terstruktur (menggunakan
ruh, yakni semua aspek budaya baik yang alat perekam dan melakukan percakapan
bersifat material, seperti artefak budaya dan sesuai dengan apa yang sudah ditentukan
yang bersifat abstrak, seperti pengalaman, sebelumnya), namun dilakukan dengan
kepercayaan norma dan sistem nilai kelom- fleksibel dan tidak selalu menggunakan alat
pok yang diteliti. perekam melainkan menggunakan log book
Dalam etnografi modern, bentuk so- dan catatan kecil untuk mencatat setiap
sial dan budaya masyarakat dibangun dan kejadian yang ada dalam proses penelitian.
dideskripsikan melalui analisis dan nalar Penulis dan informan lebih cenderung kepa-
sang penulis. Penulis memusatkan usaha- da hubungan layaknya pertemanan bukan
nya untuk menemukan bagaimana ber- kepada hubungan antara penulis dengan
bagai masyarakat mengorganisasikan buda- informannya. Ini dilakukan agar informan
ya mereka dalam pikiran mereka dan kemu- tidak merasa tertekan dan tetap bisa melan-
dian menggunakan budaya tersebut dalam jutkan kegiatan atau pekerjaannya sehari-
kehidupan (Marzali dalam Spradley 1997). hari. Log book merupakan bagian dari mem-
Dengan demikian penelitian ini tidak bisa di- buat catatan etnografis dan di dalamnya
hindarkan dari sisi subjektif penulis karena terdapat pertanyaan-pertanyaan deskriptif
opini, nalar dan intuisi penulis akan masuk yang diajukan kepada informan.
dalam proses penemuan atau mendeskrip- Metode analisis data sebagai langkah
sikan bentuk sosial dan budaya yang ada selanjutnya, meliputi: melakukan analisis
dalam masyarakat. wawancara etnografis; membuat analisis do-
Penelitian ini menggunakan etnografi main; mengajukan pertanyaan struktural;
ala Spradley yang lebih menekankan pada membuat analisis taksonomik; mengaju-
proses problem solving, dimana penulis yang kan pertanyaan kontras; membuat analisis
menjadi bagian dari problem solver-nya. komponen; menemukan tema-tema budaya.
Spradley menganjurkan untuk mengguna- Menurut Spradley (1997:117) analisis meru-
kan Alur Penelitian Maju Bertahap dimana juk pada pengujian sistematis terhadap se-
di dalamnya terdapat Tahapan Langkah Dua suatu untuk menentukan bagian-bagiannya,
Belas yang berisi tentang strategi menulis hubungan diantara bagian-bagian, serta
sebuah etnografi. Tahapan ini secara garis hubungan bagian-bagian itu dengan keselu-
besar antara lain: menetapkan seorang in- ruhannya. Analisis etnografis ini merupakan
forman; mewawancarai seorang informan; penyelidikan berbagai bagian itu sebagaima-
membuat catatan etnografis; mengajukan na yang dikonseptualisasikan oleh infor-
pertanyaan deskriptif; melakukan analisis man. Untuk dapat menemukan itu semua
wawancara etnografis; membuat analisis do- langkah yang pertama adalah mencari dan
main; mengajukan pertanyaan struktural; memetakan simbol-simbol yang ada. Inilah
membuat analisis taksonomik; mengajukan yang bisa disebut sebagai analisis domain.
pertanyaan kontras; membuat analisis kom- Dalam membuat analisis domain menurut
ponen; menemukan tema-tema budaya dan Spradley, penulis harus memilih satu sam-
menulis sebuah etnografi (Spradley 1997). pel dari beberapa statemen untuk kemudian
Langkah pertama adalah penetap-an dikembangkan dengan mencari beberapa
informan. Penelitian ini menggunakan enam istilah pencakup dan tercakup (istilah yang
informan orang Jawa yang berdomi-sili di berhubungan). Setelah itu, penulis mem-
desa Sumbergondo Batu-Malang Jawa Timur buat atau merangkai pertanyaan struktural
dan memiliki background sebagai petani. In- yang sekiranya berguna untuk kepentingan
forman tersebut antara lain: Bu Tatik, Pak penelitian tersebut dan menulisnya dalam
Ribut, Bu Mis, Pak To, Pak Budi dan Bu En- sebuah kertas kerja analisis domain. Per-
dah. Setelah melakukan pene-tapan infor- tanyaan struktural disesuaikan dengan in-
man, langkah yang kedua adalah pengum- forman, berhubungan dengan pertanyaan-
pulan data. Jika dikaitkan dengan metode pertanyaan lain, dan terus menerus diulang.
etnografi ala Spradley, maka langkah kedua Hal ini dilakukan untuk mencari istilah-is-
sampai keempat merupakan bagian dari tilah tercakup lain dari informan maupun
metode pengumpulan data, yaitu mewawa- penduduk asli. Pertanyaan struktural ini
ncarai seorang informan; membuat catatan bukanlah pengganti pertanyaan deskriptif
melainkan melengkapi.
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...408

Setelah mengajukan pertanyaan struk- tian dan penelitian ikhtisar ringkas suasana
tural, langkah selanjutnya adalah anali- budaya akan penulis lakukan pada bab-bab
sis taksonomik. Taksonomi ini menunjuk- selanjutnya. Tentunya dengan tidak me-
kan hubungan diantara semua istilah ba- nutup kemungkinan penggunaan strategi-
hasa asli dalam sebuah domain (Spradley strategi lain demi menunjang temuan tema
1997:183). Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang baik. Dari tema-tema budaya
dalam analisis taksonomi ini lebih menga- inilah penulis akan menulis sebuah etno-
rahkan perhatian kepada domain-domain grafis sesuai dengan langkah kedua belas
secara lebih mendalam. Untuk itu penulis metode etnografi ala Spradley.
akan menyeleksi ulang domain-domain yang
sudah ada sebelumnya dan mencoba mene- HASIL DAN PEMBAHASAN
mukan domain-domain yang berhubungan Penelitian ini berfokus pada aset bi-
dengan penelitian ini. Berikutnya membuat ologis yang merupakan makhluk hidup
pertanyaan kontras dari analisis taksonomik dan selalu berinteraksi dengan lingkungan-
yang ada sebelumnya yang berhubungan nya, maka diperlukan pengetahuan ten-
dengan penelitian ini. Menurut Spradley tang ekologi, dalam hal ini ekologi tanaman.
(1997:226) pertanyaan kontras merupakan Ekologi berkaitan erat dengan kehidupan
alat yang memungkinkan etnografer untuk aset biologis secara keseluruhan. Menurut
menemukan berbagai perbedaan, baik yang Sugito (2009) ekologi tanaman adalah ilmu
tersembunyi maupun yang eksplisit dengan yang mempelajari pengaruh lingkungan
sangat mudah. Setelah mengajukan per- terhadap tanaman dalam segala aspeknya.
tanyaan kontras, selanjutnya adalah anali- Ekologi tanaman mempelajari bagaimana
sis komponen. Tahap ini merupakan suatu pengaruh iklim, tanah dan faktor biotik
pencarian sistematik berbagai atribut (kom- dengan seluruh komponen-komponennya
ponen makna) yang berhubungan dengan terhadap proses biokimia, fisiologi dan sifat
simbol-simbol budaya (Spradley 1997:231). genetik yang terjadi dalam tubuh tanaman.
Analisis komponen meliputi proses penca- Dalam ekologi tanaman terdapat beberapa
rian berbagai kontras, pemilihan berbagai faktor lingkungan tumbuh tanaman yang
kontras, mengelompokkan dan memasuk- penting antara lain: matahari, air, suhu, at-
kan semuanya ke dalam sebuah paradigma. mosfer, tanah, lingkungan biotik, anatomi
Analisis komponen juga meliputi pembuk- dan fisiologi tanaman (Sugito 2009).
tian informasi pada informan serta mengisi Setiap tanaman tentunya memiliki
informasi yang kurang (Spradley 1997:237). ekologi dan karakternya masing-masing, ti-
Langkah yang terakhir untuk melaku- dak terkecuali dengan pohon apel. Apel
kan analisis data adalah menemukan tema- tropis memiliki keunikan khusus dibanding
tema budaya. Hal yang tidak disadari oleh apel-apel lain di dunia. Apel membutuhkan
kebanyakan etnografer, pada saat mempela- proses pengguguran daun pasca panen un-
jari berbagai detail kebudayaan, etnografer tuk menstimulus tubuhnya untuk dapat
juga berupaya menggambarkan peman- menghasilkan buah lagi. Pohon apel mem-
dangan budaya yang lebih luas (Spradley butuhkan tanah sebagai “tempat tinggal-
1997:249). Penggambaran yang lebih luas nya”. Di dalam tanah terdapat berbagai ma-
ini menjadikan etnografer membutuhkan cam mikroorganisme dan air yang tentunya
tema-tema konseptual. Menurut Spradley, akan mempengaruhi kualitas tanah. Air bisa
tema budaya sebagai prinsip kognitif yang didapat dari dalam tanah juga melalui udara
bersifat tersirat maupun tersurat, berulang (uap air/embun) maupun dari campur tan-
dalam sejumlah domain dan berperan se- gan manusia. Kebutuhan pohon apel akan
bagai suatu hu-bungan di antara berbagai berbagai macam unsur yang mempengaruhi
subsistem makna budaya. Dalam penelitian pertumbuhannya sebagian besar didapat
ini, penulis cenderung menggunakan dua dari dalam tanah. Pohon apel juga membu-
strategi untuk dapat menemukan dan mem- tuhkan sinar matahari dan angin dalam
buat sebuah tema budaya, yaitu melebur proses pertumbuhannya. Adanya sinar
dan menulis ikhtisar ringkas suasana bu- matahari yang cukup (tidak terlalu terik)
daya. Penulis merasa bahwa kedua strategi akan membantu pertumbuhan dari pohon
inilah yang cocok dilakukan dalam pene- apel,sedangkan angin akan membantu pro-
litian ini dengan menimbang latar belakang ses penyerbukan dan sedikit banyak mem-
penulis yang sudah cukup lama “melebur” di bantu dalam proses perompesan. Pohon
dalam lokasi, subjek, maupun objek peneli- apel tropis memang membutuhkan proses
409 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

perompesan ketika pasca panen. Proses percepat pertumbuhan dan juga sebagai
perompesan ini adalah pengganti musim gu- penyeimbang bagi tanah agar kualitas ta-
gur seperti pada negara atau daerah yang nah yang subur tetap terjaga. Penggunaan
memiliki empat musim. Karena di Indonesia pupuk kandang, membuat keadaan tanah
(daerah tropis) hanya memiliki dua musim akan menjadi lebih baik. Petani yang berke-
(tidak ada musim gugur), maka perompesan cukupan dalam hal materi biasanya meme-
dengan bantuan manusia adalah cara agar lihara hewan ternak (seperti kambing, sapi
pertumbuhan apel tropis berjalan dengan atau kelinci) untuk kebutuhan akan pupuk
baik (lihat Soelarso 1997). Perompesan ter- kandang tersebut. Sedangkan petani yang
dapat dua cara, yaitu cara manual (meng- lainnya memperoleh pupuk kandang deng-
gunakan tenaga manusia dengan men- an cara membeli kepada peternak hewan
cabuti daun satu persatu) atau dengan cara atau kepada petani lainnya yang memiliki
“pembakaran”. Cara “pembakaran” ini lebih hewan ternak. Jika ke semua unsur ekologi
praktis dan cepatdalam proses perompesan. tanaman ini digabungkan, maka kurang le-
Namun demikian, banyak juga petani yang bih akan seperti ilustrasi gambar mengenai
masih menggunakan proses manual kare- ekologi tanaman apel di bawah ini.
na dapat mengurangi biaya produksi, pro- Penelitian ini bertujuan untuk menge-
ses manual dianggap lebih alami dan tidak tahui pandangan petani apel mengenai bio-
merusak kualitas dari pohon apel itu sendiri. logical assets. Petani apel memiliki peranan
Dalam ekologi tanaman terutama po- penting dalam biological assets, seperti yang
hon apel, tentunya membutuhkan campur telah dijelaskan sebelumnya bahwa petani
tangan manusia (petani) untuk membantu tidak hanya sebagai “entitas” namun juga se-
proses pertumbuhannya, salah satunya bagai salah satu unsur yang terdapat dalam
dalam proses perompesan. Petani akan ekologi tanaman apel. Bagi keluarga peta-
memberikan pupuk tambahan pada pohon ni apel, seperti keluarga penulis, menjadi
apel baik itu pupuk kimia ataupun pupuk petani bukanlah sebagai mata pencaharian
kandang/kompos yang berfungsi untuk utama, melainkan sebagai sebuah “fitrah”
mempercepat pertumbuhan pohon apel. dan merupakan budaya dan tradisi turun-
Petani juga akan merawat pohon apel agar temurun. Mubyarto dan Santosa dalam
terhindar dari hama ataupun penyakit yang Mulawarman (2012:4) menjelaskan bahwa
dapat mengancam pertumbuhan apel dan pertanian bukan hanya aktivitas ekonomi
jumlah buah apel yang akan didapat oleh untuk menghasilkan pendapatan saja, lebih
petani nantinya. Berkenaan dengan pupuk dari itu pertanian adalah sebuah cara hi-
kandang/kompos yang dibutuhkan oleh po- dup sebagian besar petani Indonesia, karena
hon apel, maka dalam ekologi pohon apel petani Apel Malang merupakan orang Jawa,
ini tentunya terdapat hewan yang memiliki maka cara hidupnya berkaitan erat dengan
peran sebagai penghasil pupuk. Pohon apel kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa sangat
membutuhkan pupuk kandang untuk mem- lekat pada nilai-nilai luhur yang menjunjung

Gambar 1.
Ekologi Tanaman Apel
Sumber: Data Olahan, 2012
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...410

tinggi sopan santun, nrimo, kekerabatan, go- tah yang menyebutkan “nama adalah doa”,
tong royong, ataupun tolong-menolong. pepatah ini menunjukkan suatu pengharap-
Ada banyak unsur atau pola sosialisasi an terhadap sebuah nama yang akan diberi-
dan enkulturasi individunya dalam kebuda- kan orang tua kepada anaknya. Orang Jawa
yaan Jawa menurut Koentjaraningrat (1994). mengetahui nama-nama apa saja yang tidak
Namun dari semua itu yang menurut penu- layak diberikan kepada anak mereka. Pe-
lis berhubungan dengan cara hidup petani tani, tidak akan memberikan nama anaknya
dalam memaknai dan memperlakukan aset- yang berakhiran dengan -kusuma, -taniya,
nya ada tiga, yaitu: keinginan orang Jawa atau -ningrat. Nama-nama tersebut hanya
untuk mempunyai anak, pemberian nama diperuntukkan bagi golongan priyayi atau
anak dan warisan dalam Jawa. Di dalam bangsawan, karena terdapat keyakinan bah-
keluarga orang desa maupun kota, mempu- wa nama seperti itu bagi petani akan mem-
nyai anak adalah sesuatu yang sangat did- bawa sial di masa mendatang (dalam istilah
ambakan. Orang Jawa menganggap bah- jawa kawratan nami atau kabotan jeneng).
wa anak itu memberikan suasana anget Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
(hangat) dalam keluarga yang akhirnya bahwa anak dianggap sebagai sebuah aset,
akan menimbulkan keadaan damai dan ten- makaanak bukan hanya dimaknai sebagai
teram dalam hati. Sebab lain yang membuat sebuah titipan dan tanggung jawab kepa-
orang Jawa senang mempunyai anak adalah da Tuhan, melainkan anak dianggap akan
karena adanya anggapan bahwa anak meru- memberikan manfaat baik secara ekono-
pakan jaminan bagi hari tua mereka. De- mi maupun non ekonomi bagi orang Jawa
ngan banyak anak maka dianggap semakin kelak. Untuk mendapatkan aset yang dapat
banyak pula yang menopang hidup di hari memberikan manfaat ekonomi dan non eko-
tua mereka. Ibu penulis mengatakan bahwa: nomi di masa mendatang, orang Jawa per-
caya akan tuah-nya pemberian nama. Nama
“Orang jaman dulu punya banyak
sering dilatarbelakangi arti-arti yang penuh
anak ya supaya hari tuanya terja-
makna pengharapan dari masing-masing
min, lagian jaman dulu kan belum
orang Jawa. Ada yang menamakan anaknya
ada KB dan sebagainya......”
Slamet, dengan harapan hidup anaknya di
Pernyataan ini menegaskan bahwa isti- masa mendatang akan selalu selamat. Ada
lah “banyak anak banyak rejeki” dalam pan- juga yang menamakan Rahayu, dalam Jawa,
dangan orang Jawa lebih kepada penghara- Rahayu berarti sejahtera. Dengan pemberi-
pan hidup layak di hari tua mereka karena an nama Rahayu diharapkan nantinya sang
anak menjadi penopang perekonomian kelu- anak dapat hidup sejahtera.
arga mereka nantinya. Bisa dikatakan bah- Terakhir, pola-pola sosialisasi dan en-
wa anak adalah sebuah aset secara tidak kulturasi individu orang Jawa yang terakhir
langsung. Aset dalam arti yang sederhana adalah yang berhubungan dengan cara hi-
bisa dikatakan sesuatu yang memiliki nilai dup petani terhadap asetnya adalah waris-
ekonomis. Aset dapat berwujud (tangible) an. Warisan merupakan harta peninggalan
maupun tidak berwujud (intangible). Dalam yang diberikan pewaris kepada ahli warisnya.
hal ini kemampuan, keterampilan, pengeta- Pembagian warisan merupakan hal yang cu-
huan yang dimiliki anak tidak bisa diukur kup penting bagi orang Jawa. Biasanya anak
secara nyata,sehingga diklasifikasikan se- wanita akan mendapat hanya setengah dari
bagai intangible assets. Dari contoh di atas, bagian anak pria. Sedangkan keluarga yang
dapat disimpulkan bahwa anak merupakan merupakan keluarga islam (golongan san-
penopang hidup orang tuanya kelak. Kata tri), maka pembagiannya dilakukan sesuai
“kelak” menjadi suatu bentuk pengharap- dengan ajaran islam. Namun ada juga yang
an orang tua terhadap anaknya (orang tua membagi rata pada semua anak-anaknya.
berkedudukan sebagai pemilik perusahaan Pembagian warisan ini sering menimbulkan
dan anak sebagai asetnya). perpecahan antara ahli waris. Untuk itu bi-
Terkait dengan pemaknaan anak asanya pembagian ini dilakukan secara ber-
dalam pandangan Jawa, pemberian nama tahap pada saat anak tersebut masih muda
anak juga merupakan hal yang sakral bagi ataupun dirasa sudah memiliki kematangan
orang Jawa. Nama menunjukkan status dan (dewasa). Orang tua Jawa akan membebas-
dipercaya sebagai perlambang nasib mereka kan anak-anaknya menggunakan warisan
kelak di masa mendatang. Ada suatu pepa- pemberiannya. Ibu Endah mengatakan:
411 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

“Warisan itu ya sudah haknya Tuhan, hubungan manusia dengan manusia


masing-masing anaknya, mau di- dan hubungan manusia dengan alam. Se-
jual atau digarap lagi, tapi kalau dangkan menurut Soesilo (2005:11) kejawen
misalnya toh mau dijual, biasanya adalah sinkretisme yaitu pencampuran aga-
ya dijual ke keluarganya sendiri ma Hindu-Budha-Islam. Meskipun berupa
dulu...” campuran, namun ajaran kejawen masih
berpegang pada tradisi Jawa asli sehingga
Pernyataan Ibu Endah tersebut menun-
dapat dikatakan mempunyai “kemandirian”
jukkan bahwa tanah yang telah dibagikan
sendiri. Itulah mengapa banyak yang me-
merupakan hak dari masing-masing ahli
nyebut bahwa kejawen adalah agama lokal
waris sepenuhnya. Pembagian warisan ini
dari tanah Jawa.
menurut penulis menjadi salah satu penye-
Dalam budaya kejawen terdapat kon-
bab mengapa tanah pertanian di pulau Jawa
sep dasar yaitu keseimbangan. Keseimbang-
semakin hari semakin menyusut. Misalnya
an ini menjadi titik dasar seperti halnya aja-
ada suatu keluarga yang awalnya memiliki
ran tao dari Cina (Yin dan Yang). Terdapat
3 hektar sawah, tetapi karena anaknya ada
dua ajaran atau pandangan besar di dalam
lima, maka 3 hektar sawah tersebut di bagi
kejawen. Yang pertama, yaitu Manunggal-
menjadi 6000 meter untuk tiap anaknya.
ing Kawula Gusti yang lebih menekankan
Warisan tersebut merupakan hak masing-
kepada hubungan manusia dengan Gusti-
masing dari ahli waris dimana sawah tidak
nya. Dan yang kedua, yaitu Memayu Hayun-
bisa dipastikan untuk tetap fungsinya men-
ing Bawono yang dapat diartikan menjaga
jadi sawah. 6000 meter untuk tiap anak
kelestarian bumi dan ini berarti berkaitan
juga akan berkurang ketika nanti ada tu-
dengan hubungan manusia dengan ling-
runan lagi dari masing-masing anak terse-
kungan sekitarnya (alam). Kedua ajaran ini
but. Dengan demikian karena ketidak pas-
menunjukkan bahwa sebenarnya dalam ke-
tian fungsinya tetap menjadi sawah, maka
jawen menitikberatkan kepada keseimbang-
kecil kemungkinan lahan pertanian bisa di-
an yang berarti hidup haruslah tidak meru-
jaga keberadaannya. Kebanyakan ahli waris
gikan dirinya, orang lain, lingkungan seki-
mengalih fungsikan lahan tersebut untuk
tarnya dan hal-hal lain yang berhubungan
menjadi rumah, dijual atau bahkan dibuat
dengan hidupnya. Konsep ini mengajarkan
perumahan dan ruko seperti yang marak
bagaimana agar manusia menjaga buminya
terjadi saat ini. Dalam hal ini peran peme-
dengan sebaik-baiknya, “berkawan” baik
rintah cukup berpengaruh dalam mempro-
dengan buminya atau dalam penjelasan per
teksi lahan pertanian. Peraturan-peraturan
kata makna hayu atau rahayu yang berarti
mengenai penggunaan lahan khusus untuk
sejahtera. Dan itu berarti bahwa manusia
pertanian sangat penting untuk dilakukan.
harus mensejahterakan buminya.
Selain untuk menjaga kelangsungan hidup
Dalam kebudayaan Jawa terdapat se-
dan budaya petani, keseimbangan alam
buah tradisi yang luhur, yaitu selametan.
tentunya juga ikut terjaga dengan tetap ba-
Selametan selalu dilakukan oleh masyara-
nyaknya lahan pertanian di Jawa.
kat desa Sumbergondo, terutama petani
Kebudayaan Jawa tidak bisa terlepas
apelnya. Sebelum memulai awal musim
dari kejawen. Kejawen diartikan banyak
setelah panen, petani apel akan melaku-
dikalangan masyarakat Jawa. Ada yang
kan selametan. Mulder (2001) menerangkan
menyebut kejawen ini adalah suatu nilai
bahwa selametan merupakan bentuk peng-
luhur yang diajarkan pada jaman kerajaan-
hormatan kepada hal ghaib dengan tujuan
kerajaan yang dijunjung tinggi sebagai cara
memperoleh keselamatan dalam hidup. Jika
hidup (pandangan hidup) orang Jawa. Ada
menggunakan definisi yang dijelaskan oleh
juga sebagian orang yang menyebut bahwa
Mulder, maka hal ini agaknya kurang cocok
kejawen ini sebagai aliran kebatinan. Se-
dengan apa yang ada di desa Sumbergondo
mentara Koentjaraningrat menyebut bahwa
dan beberapa pendapat orang lain. Purwa-
ini merupakan sebuah agama lokal (agama
di (2008:70) menjelaskan bahwa selametan
Jawi). Menurut Krisnina Maharani di dalam
adalah upacara sedekah makanan dan doa
buku Soesilo (2005), ciri dari kejawen adalah
bersama yang bertujuan untuk memohon
pola atau pandangan hidup orang Jawa
keselamatan dan ketentraman untuk ahli
yang melakukan kehidupan berdasarkan
keluarga yang menyelenggarakan. Sedang-
moralitas atau etika dan religi yang tercer-
kan menurut Suryo dalam Purwadi (2008:
min di dalam hubungan manusia dengan
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...412

35-36) selametan adalah bentuk ungkapan dulunya terdapat kandang sapi di dalamnya.
rasa syukur dan permohonan hidup selamat Narasumber kedua, yaitu Ibu Mis (selanjut-
dan mapan. Selametan menurut Purwadi nya di sebut kebun B), adalah kebun pribadi
dan Suryo lebih kepada permohonan kese- yang terletak dekat dengan rumah warga
lamatan kepada Tuhan, bukan seperti yang (pemilik) dan biasanya luasnya tidak lebih
dijelaskan oleh Mulder sebagai bentuk peng- dari 1000m². Kebun ini juga memiliki kan-
hormatan pada hal ghaib. Selametan meru- dang hewan (kambing) di dalamnya. Ketiga,
pakan sebuah hubungan spiritual manusia dengan narasumber Pak Budi (selanjutnya
(orang Jawa) dengan Tuhannya. Selametan disebut kebun C), merupakan kebun yang
bermakna sebuah pengharapan manusia terletak di tegalan berluas sekitar 2500 m².
kepada Tuhan-nya agar diberi keselamatan, Kebun ini merupakan kebun yang menggu-
kemapanan dan kebahagiaan. Selametan nakan sistem sewa dan di dalam kebun ti-
yang dilakukan orang Jawa tidak ubahnya dak terdapat kandang hewannya.
sebuah doa yang dikemas dalam nilai-ni- Berdasarkan hasil wawancara, diper-
lai budaya Jawa. Selametan lebih menjaga oleh tiga hasil analisis: analisis domain;
hubungan antar manusia dan hubungan analisis taksonomik dan analisis komponen.
dengan Tuhan (dalam Islam adalah Hablu- Analisis domain diatas terdiri dari berbagai
minannas dan Habluminallah). Dengan men- temuan kata-kata yang menurut penulis
gundang masyarakat sekitar, setidaknya berkaitan dengan latar belakang dan rumu-
selametan ini mengajak masyarakat sekitar san masalah dalam penelitian ini. Analisis
untuk berbagi kebahagiaan. Dan selametan domain yang dipaparkan diatas merupa-
juga mengajak masyarakat sekitar untuk kan analisis domain yang telah dilakukan
berdoa kepada Tuhan untuk keselamatan berulang kali sampai seiring dengan proses
dan kebahagiaan. wawancara dirasa cukup oleh penulis. Ada
Dalam penelitian ini, penulis berfokus sekitar 26 kata yang muncul dari hasil wa-
terhadap tiga narasumber utama yang keti- wancara dan observasi suasana budaya.
ganya memiliki ciri yang berbeda-beda. Nara- Ke-26 kata tersebut selanjutnya melalui
sumber pertama, yaitu Pak Ribut (selanjut- proses pencarian hubungan semantik yang
nya di sebut kebun A) merupakan kebun mi- ak-hirnya terbagi menjadi enam hubungan
lik pribadi yang dibantu pengelolaannya oleh semantik. Keenam hubungan semantik ini
seorang karyawan (pekerja). Kebun ini ter- dilihat berdasarkan pengelompokkan kata-
letak di tegalan berluas sekitar 2000m² dan kata yang saling berkaitan. Enam hubungan

Tabel1. Analisis Domain


Analisis Domain No. Hubungan Semantik
Perompesan Sajen Perompesan
Rempes bakar Selametan 1 Rempes bakar
Rempes
Punden Rempes manual
manual
Pupuk Tegalan Pupuk
Pupuk
Pupuk subsidi Pupuk Kandang
Kandang
Pupuk Urea Urea Pupuk Urea
Tanah ZA 2 Pupuk subsidi
Peremajaan Pestisida Urea
Anak Nebas ZA
Aset masa
Ke'kean Pestisida
depan
Warisan Makan bareng Tanah
3
Kejawen Sukarela Peremajaan
Hewan Sistem sewa Anak
4
Aset masa depan
Sajen
5
Selametan
Sumber:Data Olahan, 2012
413 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

Tabel2.Analisis Taksonomik
Hubungan Istilah
No.
Semantik Pencakup
Perompesan
1 Rempes bakar Perompesan
Rempes manual
Pupuk
Pupuk Kandang
Pupuk Urea
2 Pupuk subsidi Pupuk
Urea
ZA
Pestisida
Tanah
3 Tanah
Peremajaan
4 Ke'kean
Sajen Religious
5
Selametan
Makan bareng
6 Socius
Sukarela
Sumber:Data Olahan, 2012

ini antara lain: perompesan yang di dalam- Dimana analisis ini lebih mengerucut lagi
nya terdapat dua kata cakupan (bakar dan membentuk suatu kelompok atau kategori
manual), pupuk yang di dalamnya terdapat dari istilah pencakup dan hubungan se-
enam kata cakupan (pupuk kandang, pu- mantik yang ada dalam analisis taksonomik
puk urea, pupuk subsidi, ZA dan pestisida), sebelumnya. Penulis membagi menjadi dua
tanah yang di dalamnya terdapat satu kata kategori yaitu ekologi dan budaya. Pemba-
cakupan yaitu peremajaan, anak yang me- gian ini didasarkan pada fokus penelitian ini,
miliki kata cakupan aset masa depan, sa- yaitu menemukan konsep biological assets
jen dan selametan yang keduanya memiliki menurut pandangan Petani Apel. Kate-
hubungan yang sejajar dan yang terakhir gori pertama, ekologi, terdiri dari tiga istilah
adalah makan bareng yang memiliki kata pencakup, yaitu: perompesan, pupuk dan
cakupan sukarela. tanah. Ketiga istilah pencakup ini memang
Setelah dilakukan analisis domain lebih masuk kepada kategori ekologi karena
tersebut, maka selanjutnya akan dilaku- berkaitan erat dengan siklus ekologi tanam-
kan analisis taksonomik untuk menentukan an apel yang sudah dijelaskan pada bab em-
dan memilah mana domain-domain yang pat. Untuk dapat menemukan tema-tema
perlu untuk dilakukan analisis lebih lan- budaya, makapengelompokkan perompesan,
jut guna mencari tema-tema budaya yang pupuk dan tanah dalam ekologi perlu dilaku-
ada. Analisis taksonomik pada penelitian ini kan. Kategori kedua, budaya, lebih kepada
lebih kepada mengelompokkan hubungan- mencari nilai budaya Petani Apel yang bisa
hubungan semantik dalam domain kepada dimasukkan ke dalam akuntansi. Dikare-
istilah-istilah pencakupnya. Dan dari hasil nakan penelitian ini adalah penelitian etno-
analisis ditemukan lima istilah pencakup grafi yang berusaha mencari makna-makna
yang menurut penulis berkaitan dengan budaya, lebih spesifiknya mendeskripsikan
hubungan semantik dalam domain-domain dan mengintepretasikan budaya-budaya
tersebut. Istilah pencakup yang ada antara yang ada di dalam Petani Apel di desa Sum-
lain: perompesan, pupuk, tanah, religious bergondo. Dalam kategori budaya dianalisis
dan socius. komponen ini, terdapat dua istilah penca-
Setelah ditemukan istilah pencakup kup, yaitu religious dan socius.
dalam analisis taksonomik, maka selanjut- Tahap terakhir dalam analisis kom-
nya akan masuk pada analisis komponen. ponen dalam penelitian ini adalah mem-
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...414

Tabel3. Analisis Komponen


Hubungan Istilah
No. Kategori
Semantik Pencakup
Perompesan
1 Rempes bakar Perompesan Ekologi
Rempes manual
Pupuk
Pupuk Kandang
Pupuk Urea
2 Pupuk subsidi Pupuk Ekologi
Urea
ZA
Pestisida
Tanah
3 Tanah Ekologi
Peremajaan
4 Ke'kean Islam
Sajen Religious Budaya Hindu
5
Selametan Islam
Makan bareng
6 Socius Budaya
Sukarela
Sumber:Data Olahan, 2012

buat rangkaian kontras untuk mencari ini, akuntansi kesulitan untuk memasuk-
tema-tema budaya. Dalam rangkaian kon- kan aset biologis dalam laporan keuangan.
tras akan dicari mana domain-domain yang Munculnya IAS 41 atau regulasi lain yang
memiliki hubungan timbal balik ataupun mengatur tentang aset biologis ini, paling
hubungan berlawanan. Setelah didapatkan tidak menjadi titik awal untuk membantu
domain-domain tersebut barulah kemudian pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang
dibuat dan diajukan pertanyaan kontras agrikultur. Namun demikian, banyak sekali
kepada masing-masing informan. Dari per- kelemahan atau celah yang menyebabkan
tanyaan kontras tersebut muncul tiga rang- aset biologis belum sepenuhnya membantu
kaian kontras. Pertama adalah rangkaian pelaku bisnis terutama bagi para petani.
kontras perompesan bakar-perompesan ma- Kenyataannya kehidupan petani di Indone-
nual. Dari data yang ada dua informan ma- sia belumlah sejahtera, bahkan kebanyakan
sih menggunakan perompesan bakar, yaitu petani dalam struktur sosial masyarakat In-
Ibu dan Pak Ribut,sedangkan tiga informan donesia termasuk pada golongan bawah.
lainnya menggunakan perompesan manual. Peran akuntansi begitu penting bagi se-
Kedua, rangkaian kontras pupuk kandang- buah entitas ataupun perusahaan. Bahkan
pupuk urea. Semua informan melakukan saat ini, akuntansi juga dapat digunakan
hal yang sama, yaitu menggunakan kedua untuk melakukan “penjajahan” secara halus
pupuk tersebut. Ketiga, rangkaian kontras dan modern. Munculnya IAS 41 menunjuk-
sajen-selametan. Pak Ribut, Bu Mis, Pak To kan pertanian akan digiring ke dalam ra-
dan Pak Budi melakukan sajen dan sela- nah usaha bisnis yang berorientasi pada
metan. Keempat informan merupakan warga profit. Hal tersebut berarti serangan libe-
asli desa Sumbergondo. Sedangkan dua in- ralisme ekonomi sudah masuk ke dalam ra-
forman lainnya memilih hanya mengguna- nah akuntansi dan pertanian (Mulawarman
kan selametan (Ibu dan Bu Endang) yang 2012:5 dan Amir 2012:190). Jika profit yang
notabene bukan warga asli desa Sumber- dikejar dengan tanpa memperhatikan un-
gondo, namun tetap orang Jawa. Dari hasil sur-unsur lainnya, maka yang terjadi adalah
analisis inilah maka akan mempermudah penghalalan segala cara untuk dapat meng-
penulis untuk dapat menemukan biological hasilkan profit setinggi-tingginya melalui
assets berbasis tema-tema budaya yang ada. akuntansi pertanian ini. Padahal seperti
Munculnya biological assets dalam yang dijelaskan sebelumnya pertanian bu-
akuntansi sebenarnya merupakan suatu ke- kan hanya aktivitas ekonomi untuk meng-
berhasilan dalam dunia akuntansi. Selama hasilkan pendapatan saja, lebih dari itu per-
415 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

Tabel 4.Rangkaian Kontras


Rangkaian Dimensi Kontras
Kontras Rempes Bakar Rempes Manual
Ibu √

Pak Ribut √
Bu Mis √
Pak To √
Pak Budi √

Rangkaian Dimensi Kontras


Kontras Pupuk Kandang Pupuk Urea
Ibu √ √
Pak Ribut √ √
Bu Mis √ √
Pak To √ √
Pak Budi √ √

Rangkaian Dimensi Kontras


Kontras Sajen Selametan
Ibu √
Pak Ribut √ √
Bu Mis √
Pak To √ √
Pak Budi √ √
Bu Endang √
Sumber:Data Olahan, 2012

tanian adalah sebuah cara hidup sebagian Dalam teori (IAS 41), aset biologis disa-
besar petani Indonesia (Mubyarto dan San- maratakan menggunakan konsep akresi.
tosa dalam Mulawarman 2012:4). Penjajah- Dimana prinsip ini menggunakan logika di-
an ini bisa dilihat dari apa yang dilakukan mana semakin tua umur suatu aset biolo-
Indonesia saat ini. Secara tidak sadar, In- gis maka semakin tinggi pula penilaian eko-
donesia mengikuti arus globalisasi yang di- nomisnya. Menurut Suwardjono (2005:195)
giring kepada liberalisasi ekonomi. Menurut definisi akresi adalah:
Amir (2012:169) melalui doktrin perdagang- “Sangat erat hubungannya dengan
an bebas dan surplus pangan, pemerintah masalah pengakuan pendapatan se-
berusaha dengan keras untuk meningkat- bagai fungsi kegiatan atau kemajuan
kan produksi pangan dalam negeri. Dengan produksi adalah masalah pertambah-
teknologi yang canggih, perusahaan-perusa- an nilai akibat pertumbuhan fisik atau
haan bidang pertanian menawarkan suatu proses alamiah lainnya. Pertambahan
alternatif baru untuk menghasilkan panen nilai ini disebut dengan akresi (accre-
yang cukup banyak. Pada akhirnya terjadi tion).”
penggiringan oleh pemerintah kepada petani Pertambahan nilai (akresi) ini menurut
untuk memakai benih hasil produksi peru- Suwardjono diukur berdasarkan nilai wajar
sahaan bidang pertanian. Padahal benih ha- dikurangi biaya penjualan. Perhitungan ini
sil produksi perusahaan juga sengaja dibuat samadengan perhitungan aset biologis versi
sedemikian rupa agar tetap berorientasi IAS 41 dimana aset biologis diukur sebesar
pada keuntungan perusahaan, bukan un- nilai wajar dikurangi biaya penjualan di se-
tuk kesejahteraan petani bahkan kelestarian tiap periode pelaporannya. Pertambahan
alam. nilai akibat pertumbuhan fisik (atau bisa
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...416

dikatakan pertambahan umur) menunjuk- lai ekonomisnya dapat menyebabkan mun-


kan bahwa aset biologis akan memiliki per- culnya “pemerasan” terhadap tanaman dan
tambahan nilai di setiap waktunya (semakin ekologisnya. “Pemerasan” dapat dilakukan
lama semakin tinggi). Pada kenyataannya dengan memforsir pertumbuhan tanaman
tidak semua aset biologis dapat mengguna- yang tumbuh dalam jangka waktu yang cu-
kan konsep ini, bahkan hanya sebagian kecil kup lama tetapi dengan pupuk kimia atau
aset biologis yang benar-benar bisa meng- bahan kimia lainnya pertumbuhan tanaman
gunakan konsep akresi. Konsep akresi bisa bisa terjadi dengan cepat. Hal ini tentunya
diterapkan pada aset biologis berupa pohon- tidak akan baik bagi keseimbangan ekologis
pohon yang akan dijadikan kayu nantinya, tanaman tersebut.
seperti jati, sengon atau jabon, sedangkan Seperti yang diutarakan penulis bahwa
untuk aset biologis berupa pohon yang ha- dalam aset biologis tumbuhan, tanah meru-
nya diambil buahnya atau hewan yang diam- pakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
bil susu atau bulunya saja, tidak bisa meng- Jika tanah subur, maka tumbuhan pun
gunakan konsep akresi. Hal ini dikarenakan akan subur. Begitu juga sebaliknya jika tum-
tujuan aset biologis jenis tersebut adalah buhan subur, maka tanah juga pasti subur.
untuk menghasilkan sesuatu dari proses Pandangan awal penulis ini telah dibuktikan
perawatan dan produksi, sehingga kecil ke- dalam proses penelitian. Penulis mengaju-
mungkinan untuk dijual dan diakui sebagai kan pertanyaan kepada petani apel tentang
tanaman siap jual seperti yang terjadi pada peran tanah dalam pertumbuhan apel dan
pohon jati, sengon atau jabon. Jika dijual tanah masuk ke dalam bagian analisis kom-
pun, penulis rasa kebanyakan tumbuhan ponen (bab enam) sebagai bagian dari ekolo-
atau hewan memiliki masa puncak produk- gi. Tanah ini memiliki peran penting, bahkan
tivitas dalam grafik kehidupannya dan akan tanah memiliki perawatan dan perlakuan
turun atau flat ketika masa puncak tersebut khusus agar tetap subur dalam siklus per-
terlewati, dan ini akan menurunkan nilai tumbuhan apel. Pak Budi menjelaskan:
ekonomisnya juga.
Untuk dapat menstabilkan jumlah “...tanah itu ada umurnya mas,
produksi apel ketika sudah mencapai pun- sampeyan tahu daerah Bumiayu?
cak produksi, maka diperlukan adanya Dulu itu terkenal apelnya, seka-
peremajaan. Dalam analisis komponen ter- rang apa? Jadi sengon semua,
dapat tiga domain yang mempengaruhi sama kaya disini, nanti lama-la-
pertumbuhan apel, yaitu perompesan, pu- ma ya kaya Bumiayu...”
puk dan tanah. Ketiganya berperan penting
“...umur tanah itu ya sekitar 20
dalam menjaga kestabilan produksi yang
tahunan, makanya perlu perema-
dihasilkan oleh petani apel. Perompesan,
jaan istilahnya...... peremajaan
tanpa adanya perompesan akan sangat sulit
bisa menggunakan kapur, ya dite-
bagi apel untuk dapat berbunga dan meng-
bar gitu ke tanahnya.”
hasilkan buah. Pupuk, ini terkait dengan ke-
butuhan tanaman akan unsur-unsur yang Melihat apa yang dilakukan Pak Budi
terdapat dalam pupuk untuk menunjang dan petani apel lainnya di desa Sumbergon-
pertumbuhan apel. Dan yang terakhir, ta- do menunjukkan bahwa tanah merupakan
nah, tanah tidak hanya sebagai media tanam bagian dari proses produksi apel tersebut.
melainkan memiliki fungsi yang lebih pen- Tanah memiliki peran yang penting sehing-
ting yaitu dapat menyerap nutrisi, air dan ga petani pun juga harus memperhatikan
oksigen. Ketiga domain tersebut dalam kon- kualitas dari tanah tersebut. Bahkan dalam
teks ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kebudayaan Jawa terdapat sebuah ajaran,
apel dipengaruhi banyak faktor tidak seperti yaitu sanyari bhumi. Sanyari bhumi yang be-
konsep akresi yang tidak memperhatikan rarti sejengkal tanah dan bermakna bahwa
ini. Konsep akresi hanya menganalogikan tanah harus dikelola dan dijaga sebaik-baik-
bahwa semua aset biologis pertumbuhannya nya agar bermanfaat (Khakim 2007). Penge-
seperti kayu-kayuan yang tidak memerlukan lolaan dan penjagaan tanah merupakan ba-
perawatan, peremajaan dan bisa diakui se- gian dari menjaga kualitas ekologi tanaman
bagai barang siap jual pada setiap periode apel itu sendiri. Jika tanah mendapat per-
pelaporannya. Selain itu, dengan konsep lakuan khusus (perawatan) dan perlakuan
akresi yang semakin lama semakin tinggi ni- ini membutuhkan biaya (membeli kapur),
417 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

maka sudah seharusnya tanah masuk ke yang terjadi? Kalau menurut Aryanto (2011)
dalam siklus produksi dalam aset biologis ini salah secara teoritis.
tumbuhan. Bahkan seperti yang dijelaskan Terkait dengan pengukuran dengan
Sugito (2009) sebelumnya, bahwa tanah fair value dalam aset biologis ini. Pengukur-
adalah benda hidup dan bukan benda mati. an ini (terutama pohon apel petani di desa
Tanah tidak hanya sebagai tempat berpijak Sumbergondo) banyak merugikan bagi pe-
akar tanaman, namun tanah memiliki fungsi tani. Berdasarkan apa yang penulis lihat di
yang lebih penting yaitu sebagai media di- lapangan harga yang sesuai dengan harga
mana akar tanaman dapat menyerap nutri- pasar merugikan petani. Banyak petani apel
si, air dan oksigen. Ini semakin memperkuat di desa Sumbergondo seakan-akan “hidup
bahwa tanah tidak boleh diperlakukan se- segan matipun tak mau” dalam menjalan-
perti benda mati dalam aset biologis ini. Ta- kan kegiatan pertaniannya. Petani hanya
nah merupakan kesatuan yang utuh dengan bisa berharap agar apel yang akan dipanen
aset biologisnya (tumbuhan). Menurut penu- nanti tidak rusak dan memiliki harga jual
lis, tanah seharusnya masuk kedalam unsur yang tinggi. Hal ini agar biaya yang dikeluar-
aset biologis ini, tidak dipisahkan seperti kan petani pada awal masa pertumbuhan
aset tanah dalam bangunan. Tanah tidak buah sampai proses panen bisa tertutupi
hanya penting bagi kehidupan petani Jawa, dan mendapat keuntungan yang signifikan.
tetapi tanah juga merupakan bagian pen- Jika mengikuti harga pasar ini, maka ke-
ting dari ekologi tanaman dan tanah adalah tika harga turun, petani tidak bisa berbuat
satu kesatuan dalam siklus ekologi tanaman banyak dan yang terjadi petani mengalami
(terutama apel). kerugian karena biaya yang dikeluarkan ti-
Dalam IAS 41 juga diatur mengenai dak sebanding dengan yang dihasilkan. Ini-
pengakuan, pengungkapan dan pengukuran lah yang menurut penulis penyebab menga-
aset biologis beserta hasil produknya (seper- pa banyak petani apel di desa Sumbergondo
ti: pohon apel dengan buah apelnya). Pengu- bahkan di daerah lain beralih fungsi tidak
kuran aset biologis beserta hasil produknya lagi menjadi petani apel seperti apa yang
diukur berdasarkan nilai wajar atau fair val- telah menjadi tradisi bagi masyarakat Batu
ue. Aset dan hasil produksinya diperlakukan kebanyakan.
sama dalam hal pengukurannya yaitu nilai Merunut kembali apa yang telah
wajar dikurangi dengan biaya penjualan. disampaikan Mulawarman (2012:50) dalam
Menurut Aryanto (2011) dalam IAS 41 selisih islam ada yang dinamakan konsep Al-His-
perubahan nilai wajar dikurangi biaya men- bah, dimana konsep ini menjelaskan bah-
jual yang belum terealisasi ini diakui di dalam wa pemerintah memiliki mekanisme untuk
laporan laba rugi. Dampak dari pengakuan pengendalian harga dan itu menunjukkan
selisih perubahan nilai wajar dikurangi bi- bahwa pasar tidak dapat bebas sepenuhnya
aya menjual yang belum terealisasi di laba dengan tujuan memberikan kepastian harga
rugi ini adalah meningkatnya volatilitas ki- jual yang memberikan kesejahteraan kepada
nerja keuangan yang sebetulnya belum tere- petani. Al-Hisbah tentunya bisa dilakukan
alisasi. Jika dilihat dari apa yang dikatakan dalam proses pertanian apel, tetapi dengan
oleh Ariyanto seakan-akan laba yang dihasil- catatan, petani apel harus tetap memiliki
kan oleh laporan keuangan nantinya men- pengaruh kuat dalam proses penentuan har-
jadi laba semu. Laba semu inilah yang pasti ga. Di desa Sumbergondo terdapat kelom-
berdampak besar bagi aset biologis tertentu pok-kelompok tani yang harus diberdayakan
yang memiliki karakteristik berbeda. Seper- dalam penentuan harga apel. Budaya kelom-
ti pada kayu-kayuan yang membutuhkan pok-kelompok tani sudah lama ada di Batu,
waktu yang sangat panjang untuk dapat di- bahkan di daerah lain di Indonesia. Kemana
ambil hasilnya. Dengan waktu yang panjang peran mereka?, petanilah yang lebih menge-
tetapi setiap tahun telah diakui laba nya, tahui kondisi riil pertaniannya dan penulis
maka berapa besar laba yang belum tereali- rasa inilah yang fair dalam penentuan harga
sasi? Contoh lain seperti pada pohon apel pasar apel. Di satu sisi petani tetap bera-
ini. Jelas-jelas bahwa pohon apel bukanlah
da dalam pengawasan pemerintah dalam
aset biologis yang disiapkan untuk dijual
menentukan harga apelnya. Dengan begini
kembali melainkan digunakan untuk meng-
kerugian yang ditimbulkan akibat pengaruh
hasilkan buah. Jika setiap tahunnya pohon
harga pasar ini dapat diminimalisir dan ke-
apel ini diakui laba/ruginya, padahal pohon
sejahteraan petani apel dapat meningkat.
apel ini bukanlah aset yang siap jual. Apa
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...418

Selanjutnya, unsur kualitas dalam se- hal ini aset biologis tumbuhan) menentu-
buah ekologi yang terdapat di aset biologis kan nilai ekonomisnya. Seperti pada produk
juga belum bisa muncul. Ini yang menjadi agrikultur (apel), dalam penjualannya apel
sebuah pertanyaan bagi penulis, dimana akan disortir sesuai dengan kualitasnya dan
perbedaan kualitasnya? Kualitas menurut tentunya memiliki harga yang berbeda-beda
penulis berkaitan dengan aset tak berwujud sesuai dengan kualitas yang ada. Menurut
(intangible assets). Menurut PSAK 19 definisi penulis, seharusnya aset biologis (tumbuh-
aset tak berwujud adalahaset nonmoneter an) diperlakukan sama seperti produk agri-
yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik. kulturnya yaitu dibedakan nilai ekonomis-
Dalam budaya Jawa seperti yang dijelaskan nya berdasarkan kualitasnya. Kualitas aset
penulis, anak dianggap aset masa depan bagi biologis ini juga nantinya akan mempenga-
orang Jawa. Anak diharapkan dapat meno- ruhi kualitas dari produk agrikultur yang di-
pang hari tua orang Jawa. Dengan begitu hasilkan. Selama ini penulis melihat petani
mereka dapat menikmati hari tuanya tanpa yang menjual lahannya kepada orang lain
perlu bekerja keras. Namun, hal ini juga ter- hanya melihat dari luas tanah dan lokasinya,
gantung dari perkembangan anak itu sendi- namun tidak melihat dari segi kualitasnya.
ri. Apakah anak menjadi pribadi yang baik? Hal ini berbanding terbalik dengan aset bi-
Berhasil atau tidak? Ini merupakan sebuah ologis yang tidak memasukkan unsur tanah
“kualitas” yang terdapat dari diri anak. Dan kedalamnya (juga memperjelas pernyataan
ini sulit untuk dinilai atau diungkapkan. Ini- pada sub bab sebelumnya bahwa tanah
lah yang menurut penulis disebut intangible merupakan bagian dari aset biologis tana-
assets. Bagaimana dengan kualitas tanam- man). Dalam praktiknya, hal ini akan men-
an apel dan ekologinya? jadi sebuah kerancuan dalam pengakuan,
Dalam aset biologis (tumbuhan) se- pengungkapan maupun pengukuran aset bi-
perti yang dijelaskan pada bab tiga terdapat ologis tersebut. Untuk itu penulis mencoba
sebuah ekologi yang sangat berpengaruh mengusulkan perlakuan transaksi biological
terhadap kualitas tumbuhan tersebut. Ba- assets sesuai dengan apa yang telah disam-
nyak faktor yang muncul dan berpengaruh paikan penulis di atas. Tentunya dengan ha-
bagi kelangsungan hidup dan kualitas aset rapan perlakuan ini lebih “pro” kepada pe-
biologis tersebut. Perbedaan perlakuan, tani dan lebih adil bagi petani.
kondisi wilayah, cuaca dan kualitas tanah
Pembelian Aset Biologis (Tanah, tanaman,
akan berpengaruh pada kualitas aset bi-
bibit)
ologis. Jika kualitas aset biologis ini ber-
Aset Biologis Belum Menghasilkan/Meng-
beda, maka dalam segi penilaian ekonomi
hasilkan xxx
juga akan berbeda. Pak Budi menerangkan
Kualitas Ekologis xxx
bahwa sebelum beliau menyewa sebuah la-
Utang/Kas xxx
han untuk dijadikan tempat budidaya apel,
beliau haruslah melakukan survey terlebih Reklasifikasi Aset Biologis
dahulu. Hal terpenting menurut Pak Budi Aset Biologis Menghasilkan xxx
adalah kualitas tanahnya, cocok tidaknya Aset Biologis Belum Mengha-
dengan budidaya apel tersebut. Hal ini se- silkan xxx
makin memperjelas bahwa memang tanah Produk Agrikultur (Setelah Panen)
memiliki pengaruh besar dalam aset biologis Produk Agrikultur xxx
(tumbuhan). Selain itu, Pak Budi juga akan Modal Petani xxx
memperhatikan letak lahan, kondisi wilayah Penjualan Produk Agrikultur
dan cuacanya. Kemudian beliau memutus- Kas/Piutang xxx
kan apakah dilakukan sewa terhadap lahan Produk Agrikultur xxx
tersebut atau tidak, berapa lama sewa di- Peremajaan
lakukan dan bagaimana sistem sewa yang Peremajaan Aset Biologis xxx
akan dilakukan oleh pemilik lahan dan Pak Utang/Kas xxx
Budi.
Dari apa yang disampaikan Pak Budi Revaluasi Setelah Peremajaan
tersebut, bisa dilihat bahwa aset biologis me- Aset Biologis Belum Menghasilkan/
miliki kualitas tertentu. Kualitas ini menen- Menghasilkan xxx
tukan dari sisi ekonomis aset biologis terse- Kualitas Aset Biologis xxx
but. Pak Budi melakukan hal yang lumrah Keuntungan Revaluasi xxx
dalam proses bisnis, dimana kualitas (dalam Atau
419 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

Kerugian Revaluasi xxx masyarakat desa Sumbergondo. Tidak ha-


Aset Biologis Belum Mengha- nya itu, petani di desa Sumbergondo masih
silkan/Menghasilkan xxx banyak yang melakukan pemberian sajen
Kualitas Aset Biologis xxx di punden-punden yang tersebar di sekitar
Dalam kenyataannya, petani apel di desa. Seperti apa yang penulis sampaikan
desa Sumbergondo menunjukkan bahwa pada bab lima, sajen lebih kepada bentuk
aset biologis tidak hanya berperan mendapat- menghormati sesama makhluk ciptaan Tu-
kan manfaat ekonomi di masa mendatang, han. Kepercayaan orang Jawa akan adanya
tetapi aspek homo socius dan homo religious dimensi lain dalam kehidupannya menjadi-
juga masuk di dalamnya. Hal ini terlihat dari kan mereka merasa perlu untuk menghargai
pemaparan informan dan observasi penulis dan menghormati adanya arwah leluhurnya.
yang telah dijelaskan dalam bab lima. Salah Sajen maupun selametan merupa-
seorang petani menyebut bahwa lahan atau kan suatu bentuk pertanggungjawaban se-
kebun apel merupakan sebuah “ke’kean” cara sosial maupun spiritual petani terha-
dari Yang Maha Kuasa (Gusti Allah). Petani dap aset-asetnya. Untuk mempertahankan,
menunjukkan kesadarannya akan peran memelihara atau bahkan menambah aset,
Tuhan dalam segala proses pertaniannya. petani (terutama petani apel di desa Sum-
“Ke’kean” memiliki makna mendalam lebih bergondo) melakukan hal tersebut. Bentuk
dari sekedar pemberian semata. Sumber rasa syukur dan berbagi muncul sebagai
daya alam yang ada di sekitar petani disadari suatu budaya yang mencerminkan keingin-
tidak ujug-ujug muncul begitu saja. Tetapi an petani untuk menjalin hubungan yang
mereka percaya adanya Tuhan yang mem- baik tidak hanya berkaitan dengan proses
berikan itu semua. Dengan masuknya sisi bisnisnya, melainkan kepada Tuhan, ma-
Ketuhanan dalam proses pertaniannya, aset syarakat, alam, bahkan juga alam ghaib
biologis bukan hanya sebuah “aset” melain- yang dipercayainya. Meskipun pada ke-
kan sebuah pemberian yang harus dijaga, nyataannya saat ini, mulai banyak petani
dirawat dan disyukuri selalu keberadaannya apel yang meninggalkan tradisi ini, terutama
dengan dilandasi sebuah tanggung jawab sajen. Sajen yang bertujuan untuk meng-
kepada Yang Maha Kuasa atas “ke’kean” hormati arwah leluhur dianggap sebuah ke-
tersebut. musryikan bagi sebagian petani apel di desa
Kearifan lokal petani apel di desa Sum- Sumbergondo (terutama petani yang menga-
bergondo muncul menjadi sebuah budaya nut agama Islam). Beda lagi dengan selamet-
dan tradisi yang kental di dalam masyarakat- an yang bagi beberapa petani Islam masih
nya. Setiap kebun yang dilihat oleh penulis bisa dibenarkan. Selametan yang diartikan
selalu memperlihatkan unsur kebersamaan sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang
diantara para petani. Adanya proses makan Maha Kuasa atas limpahan rejeki-Nya. Se-
bersama yang dilakukan pemilik atau pe- lain itu, selametan juga menjadi sebuah doa
nyewa lahan dengan buruh taninya menun- atau pengharapan akan kelimpahan rejeki di
jukkan tidak adanya jarak antara “atasan” masa yang akan datang.
dengan “bawahan”-nya. Semua membaur Seperti yang dipaparkan penulis dalam
menjadi satu. Bahkan seringkali penulis rangkaian kontras analisis komponen, di
yang notabene sebagai “orang luar” diajak situ dijelaskan bahwa dari enam informan,
para petani untuk makan bersama. Dan tiga informan melakukan sajen dan selamet-
ketika penulis menanyakan tentang unsur an. Sedangkan tiga lainnya tidak melakukan
biaya dalam makan bersama, informan me- sajen melainkan selametan. Latar belakang
nyatakan bahwa makan bukanlah merupa- ketiga informan (Pak Ribut, Pak To dan Pak
kan suatu biaya dan tidak perlu dimasukan Budi) yang notabene merupakan masyara-
dalam pencatatan biaya yang dikeluarkan kat asli desa Sumbergondo masih memegang
oleh pemilik atau penyewa lahan. Sebelum teguh budayanya. Sedangkan Bu Mis, wa-
memulai proses pertanian atau pasca pa- laupun beliau juga merupakan masyarakat
nen, biasanya para petani melakukan sela- asli desa Sumbergondo, Bu Mis sudah me-
metan sebagai suatu bentuk rasa syukur atas ninggalkan tradisi pemberian sajen,namun
rejeki yang telah didapatkannya. Selametan masih tetap melakukan selametan. Perbe-
merupakan suatu proses berbagi kebahagia- daan pandangan ini coba ditanyakan penulis
an diantara para petani dan menjadi sebuah kepada Ibu penulis, dan beliau menjelaskan:
proses mempererat tali silahturahmi antara
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...420

“Wong mama dasare ga pernah gai bentuk wujud syukur dan pengharapan
percaya sama yang gitu-gitu itu, akan kemapanan dan kesejahteraan. Ke-
jadi lek biasa e diminta Ribut mapanan dan kesejahteraan yang diharap-
uang buat sajen-sajen gitu ya ga kan oleh petani berupa hasil panen yang
mama kasih, lagian ayahmu yo melimpah di masa mendatang. Selametan
ga mau gitu-gitu, lek buat selam- petani apel di desa Sumbergondo dilakukan
etan mama mbek ayah sek mau pada awal masa produksi apel setelah pro-
ngasih” ses panen terakhir selesai (perompesan dan
peremajaan tanah). Hasil panen yang me-
Dari pernyataan Ibu penulis menun-
limpah tentunya memerlukan berbagai as-
jukkan bahwa beliau lebih memilih melaku-
pek yang saling terkait. Aspek yang menurut
kan selametan dikarenakan faktor ketidak-
penulis penting adalah ekologi tanaman itu
percayaan Ibu penulis mengenai hal-hal
sendiri. Seperti yang dijelaskan sebelumnya.
ghaib tersebut. Namun berkenaan deng-
Seharusnya aset biologis tidak hanya hewan
an selametan yang masih memegang un-
dan tumbuhan, melainkan ekologinya juga.
sur ketuhanannya, Ibu penulis masih mau
melakukannya. Dalam prakteknya, sela- Pengharapan atas ekologi yang baik sehing-
metan selalu diiringi dengan doa-doa, ngaji ga dapat menghasilkan panen yang melim-
dan shalawatan. Selametan dilakukan un- pah, tentunya berkaitan erat dalam proses
tuk menunjukkan atau mengungkapan rasa pemeliharaan aset biologis itu sendiri. Untuk
syukur kepada Yang Maha Kuasa atas re- itu penulis mengusulkan selametan sebagai
jeki yang diberikan. Dengan mengundang bentuk pengharapan atas terciptanya ekolo-
masyarakat sekitar atau sekedar memberi- gis yang baik demi mewujudkan panen yang
kan berkat juga menunjukkan adanya ke- melimpah merupakan suatu bentuk peme-
inginan untuk berbagi kebahagiaan kepada liharaan dan penjagaan aset. Bahkan lebih
masyarakat. Dan menurut penulis inilah dari itu, pengharapan ini bisa lebih melam-
yang disebut unsur homo socius dan homo paui sebatas pemeliharaan dan penjagaan
religious dalam budaya petani apel di desa aset saja, tetapi juga dapat menambah aset.
Sumbergondo. Selain itu, selametan yang se- Itu berarti selametan menjadi sebuah in-
belumnya telah dijelaskan merupakan salah vestasi bagi petani.
satu cara untuk mempertahankan, memeli- Jika dilihat dari konsepnya selametan
hara dan bahkan menambah aset dari suatu muncul sebagai bentuk tanggung jawab
bentuk pengharapan dan doa kepada Yang petani kepada masyarakat dan kepada Tu-
Maha Kuasa. Pertanyaannya kemudian, hannya. Selametan yang sudah menjadi
bagaimana memasukkan unsur homo socius tradisi menjadi sebuah keharusan yang di-
dan homo religious ke dalam akuntansi me- lakukan oleh petani baik sebelum panen
lalui selametan? maupun sesudah panen dan akan terus di-
Menurut Triyuwono dalam Mu- lakukan seterusnya dan menjadi bagian dari
lawarman (2006:4) akuntansi merupakan proses pertaniannya. Tanggung jawab dan
upaya dekonstruksi akuntansi modern, keharusan ini yang menurut penulis dapat
dalam bentuk humanis, emansipatoris, ditangkap akuntansi sebagai sebuah ke-
transendental dan teologikal. Sementara wajiban petani untuk melakukan investasi.
menurut Mulawarman (2006:15), akuntansi Dan karena dampak dari selametan tidak
didorong untuk menciptakan realitas bisnis bisa diukur seberapa besar dan lamanya,
yang sarat jaring-jaring kuasa ilahi, yang maka penulis berpendapat bahwa selam-
mengikat manusia untuk selalu bertindak etan merupakan kewajiban jangka panjang,
etis, baik sesama manusia, alam maupun bukan sebagai biaya atau bahkan beban.
Tuhannya. Hal ini menunjukkan bahwa Mengapa bukan biaya atau bahkan beban?
akuntansi tidak hanya memperhatikan as- Melihat dari definisinya menurut Belkaoui
pek ekonomi, namun di dalamnya masuk
(2000:178) biaya adalah harga pertukaran
nilai-nilai etis guna menciptakan akuntansi
atau imbalan moneter yang diberikan untuk
yang memperhatikan aspek sosial, alam dan
memperoleh barang atau jasa. Sedangkan
religius.
Carter (2009:30) menyebutkan bahwa bi-
Selametan bagi petani merupakan se-
aya didefinisikan sebagai suatu nilai tukar,
buah kegiatan luhur yang menjunjung tinggi
pengeluaran atau pengorbanan yang dilaku-
kearifan lokal budaya Jawa. Seperti yang
kan untuk menjamin perolehan manfaat.
dijelaskan pada bab lima, selametan seba-
Dari kedua definisi diatas menunjukkan
421 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

Tabel 5.
Laporan Arus Kas Syariah
Arus Kas Syariah Kuantitatif Kualitatif
Transaksi Operasi
Penyesuaian Nilai Tambah Syari’ah
X1 Y1
Ketundukan
Kreativitas
Transaksi Investasi
Ketundukan X2 Y2
Kreativitas
Transaksi Pendanaan
Ketundukan X3 Y3
Kreativitas
Transaksi Barakah X4 Y4

Revaluasi X5
Changes in Working Capital X6
Jumlah Kas Syari’ah X7 Y7
Sumber: Mulawarman, 2009

bahwa biaya hanya sebagai nilai tukar un- Berikut usulan jurnal untuk transaksi se-
tuk memperoleh barang, jasa atau manfaat. lametan yang dicatat pada awal periode:
Padahal selametan bukanlah sebuah nilai
tukar, namun lebih dari itu sebagai wujud Kewajiban Jangka Panjang-
syukur dan pengharapan atas kemapanan Selametan xxx
dan kesejahteraan. Selain itu, selametan
Kas xxx
juga sebagai bentuk tanggung jawab peta-
ni kepada masyarakat dan Tuhannya. Dan
karakteristik selametan ini menurut penulis Selametan yang dilakukan oleh petani
lebih cocok masuk sebagai transaksi baro- apel di desa Sumbergondo adalah pada awal
kah sebagaimana yang diusulkan oleh Mu- masa produksi apel setelah proses panen
lawarman (2007; 2009). terakhir selesai. Dan untuk itu, maka kewa-
Dalam transaksi barokah yang diu- jiban jangka panjang yang telah dikeluarkan
sulkan oleh Mulawarman, pembayaran terlebih dahulu pada awal periode oleh pe-
kas maupun investasi tidak hanya bersifat tani akan mempengaruhi neraca nantinya.
materi tetapi juga pembayaran non-materi Kewajiban ini memang dikeluarkan oleh pe-
untuk kepentingan barokah sosial-ling- tani tanpa harus tahu berapa sebenarnya
kungannya (bahkan spiritualnya). Dan ini kewajibannya karena memang tidak bisa
merupakan transaksi khas Islam dan khas diukur secara pasti. Sehingga jika diawal
Indonesia yang dimasukkan dalam transak- saldo kewajiban jangka panjang-Selametan
si barokahdi laporan arus kas (Mulawarman ini adalah nol, maka setelah terjadi transak-
2007:17) usulan Mulawarman (Tabel 5). Se- si dan disajikan dalam neraca akan minus.
lametan disini merupakan sebuah transaksi Untuk dapat lebih menciptakan reali-
investasi ala petani dan budaya Jawa. Se- tas bisnis yang sarat dengan jaring-jaring
hingga memerlukan perlakuan khusus pula kuasa ilahi, yang mengikat manusia untuk
untuk pencatatan jurnalnya. Sebagaimana selalu bertindak etis, baik sesama manu-
yang telah dijelaskan di atas selametan akan sia, alam maupun Tuhannya, maka penulis
diakui sebagai kewajiban jangka panjang. menggunakan value added dalam pelaporan
Rizaldy, Menemukan Lokalitas Biological Assets:...422

pendapatannya.Value added muncul sebagai sudah tidak lagi menguntungkan bahkan


sebuah usulan solusi dimana saat ini akun- sering kali petani dibuat merugi karena
tansi pertanian digiring kepada kepentingan rendahnya harga apel dan tingginya biaya
koorporasi bukan sebagai kepentingan peta- produksi yang dikeluarkan. Dalam ekologi,
ni (lihat Amir 2012 dan Mulawarman 2012). tanah di desa Sumbergondo sudah banyak
Income petani yang penuh dengan kearifan yang menurun tingkat kesuburannya. Itu
akan menghasilkan sebuah nilai tambah bu- dikarenakan terlalu di-eksplore-nya lahan
kan sebuah “laba”. Jika menggunakan nilai pertanian untuk dapat menghasilkan keun-
tambah dianggap lebih adil dan lebih “ma- tungan maksimal dan masalah perubahan
nusiawi” (Mulawarman 2006). Menurut Ka- cuaca. Di dalam budaya Jawa terdapat ajar-
mus Lengkap Ekonomi Collins dalam (Mu- an luhur mengenai bagaimana manusia ha-
lawarman, 2006:124) value added adalah rus mensejahterakan alamnya. Ajaran ini
nilai yang ditambahkan oleh suatu perusa- adalah Memayu Hayuning Bawono, yang
haan ke bahan-bahan dan jasa-jasa yang di- jika diartikan satu persatu yaitu memayu
belinya melalui produksi dan usaha-usaha adalah memperindah, hayuning adalah
pemasarannya. Sedangkan menurut Belkao- mensejahterakan, dan bawono adalah bumi.
ui (2000:222) nilai tambah merupakan pe- Jika ketiganya digabungkan berarti men-
ningkatan kesejahteraan yang dihasilkan jaga kelestarian bumi atau memperindah
oleh penggunaan sumber daya perusahaan bumi. Dalam artian ini adalah hubungan
yang produktif sebelum dialokasikan kepada manusia dengan alamnya dimana manusia
pemegang saham, pemegang obligasi, pega- harus menjaga alamnya agar alam tetap le-
wai dan pemerintah. Dari definisi-definisi stari dan tidak menunjukkan “murka”-Nya
di atas, penggunaan value added statement seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Ben-
(VAS) menurut penulis lebih cocok diguna- cana alam besar muncul dimana-mana. Hal
kan dalam akuntansi pertanian karena tidak itu terjadi karena keseimbangan alam yang
hanya memperhatikan keuntungan semata, seharusnya dijaga oleh manusia mulai ru-
namun juga lebih menekankan kepada pe- sak. Dengan masuknya nilai-nilai budaya
ningkatan kesejahteraan dan tanggung ja- yang menjunjung tinggi kearifan lokal dan
wab sosial melalui distribusinya. perhatian lebih kepada ekologis di dalam
Value added statement (VAS)inilah yang akuntansi diharapkan nilai luhur Memayu
akan menjawab kemana selanjutnya tran- Hayuning Bawono dapat tercapai. Akuntansi
saksi selametan seperti yang telah diung- yang menjadi pusat arus informasi ekonomi
kapkan diatas. Karena menggunakan logika tidak hanya dapat menggapai sisi ekonomis-
distribusi nilai tambah. Maka pada akhir nya saja, melainkan juga bisa menggapai sisi
periode setelah kewajiban jangka panjang- ekologis, sosial, dan spiritualnya.
Selametan akan muncul sebagai transaksi Petani apel di desa Sumbergondo masih
barokah dalam laporan arus kas dan kemu- menjunjung tinggi nilai ketuhanan. Mereka
dian akan dinol-kan melalui pendistribusian cukup menghargai alamnya dengan selalu
nilai tambah. Kewajiban jangka panjang- bersyukur dan menganggap bahwa rejeki
Selametan akan masuk sebagai salah satu yang didapatnya merupakan pemberian dari
komponen pendistribusian value added. Yang Maha Kuasa (ke’kean). Tanah bagi pe-
Dengan pendistribusian di akhir periode ini, tani adalah aset yang berharga (petani apel).
maka kewajiban jangka panjang-Selametan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya ta-
Berikut usulan jurnal pendistribusian value nah adalah kesatuan yang tidak bisa di-
added-Selametan: pisahkan dengan apel. Tanah bukan hanya
sebagai tempat berpijak tanaman, melain-
Value Added-Selametan xxx kan tanah sebagai media tanam yang sangat
Kewajiban Jangka Panjang- berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.
Selametan xxx Dalam penelitian ini, hal itu juga ber-
laku terhadap ekologi tanaman. Ekologi
Nominal dari jurnal di atas harus sama tanaman sangat mempengaruhi pertumbuh-
dengan jurnal yang pertama. Hal ini ber- an tanaman dan juga harus diperhitungkan
dampak kepada kewajiban jangka panjang- di dalam akuntansi. Akuntansi (terutama
Selametan nol kembali di akhir periode. aset biologis) yang selama ini hanya mem-
perhatikan aspek ekonomi semata harus
SIMPULAN sudah memperhatikan aspek lainnya juga
Petani apel di desa Sumbergondo su- (dalam hal ini ekologis). Dari hasil wawan-
dah banyak yang beralih ke pertanian lain, cara di lapangan dapat disimpulkan bahwa
seperti sayur. Mereka mengganggap apel aset biologis menurut petani adalah pembe-
423 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 3, Nomor 3, Desember 2012, Hlm. 404-423

rian dari Yang Maha Kuasa. Pemberian ini Mulawarman, A. D. 2009. Akuntansi Syari-
harus dijaga dan petani akan bertanggung- ah: Teori, Konsep dan Laporan Keuan-
jawab tidak hanya kepada Tuhan, melainkan gan. Jakarta. E-Publishing Company.
juga bertanggungjawab kepada aspek sosial Mulawarman, A. D. 2012. “Rintisan Menu-
dan alamnya. Berdasarkan hal tersebut (as- ju Akuntansi Pertanian Syariah: Ke-
pek ketuhanan, sosial dan alam) maka aset luar dari Penjara Neoliberalisme dan
biologis tidak hanya berupa tanaman dan Fiqh Perdagangan”. Badan Publikasi
hewan melainkan tanaman dan tanah; he- dan Penerbitan Jurusan Akuntansi
wan; beserta ekologi yang mempengaruhin- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universi-
ya. Untuk itu penulis menyimpulkan definisi tas Brawijaya. Malang.
biological assets menurut petani apel adalah Mulder, N. 2001. Mistisme Jawa: Ideologi di
tanaman dan tanah; hewan; beserta ekologi Indonesia. Yogyakarta. LKiS.
yang mempengaruhinya yang merupakan Mulyana, D. 2001. Metodologi Penelitian
pemberian dari Yang Maha Kuasa untuk di- Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komu-
jaga dan dirawat sebagai bentuk tanggung- nikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Band-
jawab baik secara spiritual, sosial dan alam ung. Remaja Rosdakarya
(tanggung jawab kepada Tuhan, masyarakat Purwadi. 2008. Pranata Sosial Jawa. Yogya-
dan pelestarian alam). karta: Tanah Air. Diakses tanggal 12
Desember 2012.http://staff.uny.ac.id/
DAFTAR RUJUKAN sites/default/files/pendidikan/Dr.%20
Amir, V. 2012. Shari’ateNet Farm In- Purwadi,%20SS.,M.Hum./10.08-Pra-
come – Konsep Income Bidang Per- nata%20Sosial%20Jawa.pdf.
tanian: Pendekatan Politik Ekonomi Rahardi, F. 2004. Mengurai Benang Kusut
Akuntansi(Studi Kasus: PT. Bisi Inter- Agribisnis Buah Indonesia. Jakarta.
national). Skripsi Tidak Dipublikasikan. Penebar Swadaya.
Malang. Universitas Brawijaya. Soelarso, R. B. 1997. Budidaya Apel. Yogya-
Aryanto, Y. H. 2011. Theoretical Failure of karta. Kanisius.
IAS 41: Agriculture. Diakses tanggal Soesilo. 2005. Ajaran Kejawen: Philosofi dan
24 Mei 2012.<http://ssrn.com/ab- Perilaku. Malang. Yayasan Yusula.
stract=1808413>. Spradley, J. P. 1997. Metode Etnografi. Diter-
jemahkan oleh Misbah Zulfa E. Yogya-
Belkaoui, A. R. 2000. Accounting Theory, 4th karta. Tiara Wacana Yogya
ed: Teori Akuntansi. Terjemahan Mar- Sugito, Y. 2009. Ekologi Tanaman (Pengaruh
wata dkk. Jakarta. Salemba Empat. Faktor Lingkungan terhadap Pertum-
Carter, W. K. 2009. Cost Accounting. Ter- buhan Tanaman dan Beberapa Aspe-
jemahan. Jakarta. Salemba Empat. knya). Malang. UB Press.
IASB. 2011. International Accounting Stan- Sukmadinata, N. S. 2006. Metode Penelitian
dards IAS 41: Agriculture. Pendidikan. Bandung. Remaja Rosda-
Khakim, I. G. 2007. Mutiara Kearifan Jawa: karya.
Kumpulan Mutiara-mutiara Jawa Ter- SuwardjoNo 2005. Teori Akuntansi: Per-
populer. Yogyakarta. Pustaka Kaona. ekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi
Ketiga. Yogyakarta. BPFE.
Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Ikatan Akuntan Indonesia. 2008. Pernyataan
Jakarta. Balai Pustaka. Standar Akuntansi Keuangan Nomor
Mulawarman, A. D. 2006. Menyibak Akun- 14 (Revisi 2008) tentang Persediaan.
tansi Syariah: Rekonstruksi Teknologi Jakarta. Dewan Standar Akuntansi
Akuntansi Syariah dari Wacana ke Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
Aksi. Yogyakarta: Kreasi Wacana. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan
Mulawarman, A. D. 2007. “Menggagas Standar Akuntansi Keuangan Nomor
Laporan Arus Kas Syari’ah Berbasis 16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap.
Ma’isyah: Diangkat dari Habitus Bisnis Jakarta. Dewan Standar Akuntansi
Muslim Indonesia”. Simposium Nasi- Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.
onal Akuntansi. 26-28 Juli 2007. Uni- Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyata-
versitas Hassanuddin Makassar. Diak- an Standar Akuntansi Keuangan No-
ses tanggal 12 Desember 2012. http:// mor 19 (Revisi 2009) tentang Aset Ti-
smartaccounting.files.wordpress. dak Berwujud. Jakarta. Dewan Standar
com/2011/03/as02_2.pdf. Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai