Anda di halaman 1dari 5

Nama-nama kelompok 5

1. Adelvia Dosantos
2. Oktafiane G Galo
3. Siprianus Naat
4. Stevan Rangga Ndun
Wilayah agropolitan

Agropolitan terdiri dari dua kata, yaitu agro dan


politan (polis). Agro artinya pertanian dan politan
artinya kota.
Wilayah agropolitan adalah wilayah yang terdiri atas
satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan
sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan
sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh
adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan
satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.
Ciri-ciri Kawasan Agropolitan
Kawasan agropolitan yang sudah berkembang,
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Sebagian besar kegiatan pertanian oleh
masyarakat sudah terintegrasi dengan baik.
Adanya keterkaitan antara desa dengan kota yang
bersifat timbal balik (saling membutuhkan).
Sebagian besar kegiatan masyarakat didominasi
oleh kegiatan agribisnis meliputi: usaha industri
(pengolahan), pertanian, perdagangan agribisnis
hulu (permodalan dan sarana pertanian).
Contoh Kawasan Agropolitan di Indonesia
Sebagai contoh pengembangan agropolitan di Desa
Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Wilayah tersebut memang
memiliki lahan sawah terluas dibanding kecamatan
lainnya. Komoditas utamanya yaitu padi.
 Kawasan agropolitan di Kabupaten Donggala juga
memiliki potensi yang cukup besar. Komoditi
unggulan daerah ini adalah tanaman pangan (padi,
jagung, kedelai, kacang tanah, ubi, dan lainnya),
tanaman perkebunan (kakao, kelapa, dan jambu
mete), dan komoditi peternakan (ayam petelur,
ayam broiler, sapi, dan lainnya).
 daerah Cibodas juga dikenal sebagai pasar
agropolitan dengan hortikultural yang
dihasilkannya.

Anda mungkin juga menyukai