Laporan Tahunan
Biro Dana Pensiun
2010
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
i
Kata Pengantar
Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, “Laporan Tahunan Dana
Pensiun 2010” ini akhirnya dapat diterbitkan.
Sumber data utama sebagai dasar penyusunan buku laporan tahunan ini adalah laporan
berkala yang disampaikan Dana Pensiun selama tahun 2010 yang meliputi laporan
keuangan, laporan teknis, laporan aktuaris, dan laporan investasi.
Tujuan utama penyusunan buku ini adalah untuk memberikan informasi mengenai
industri Dana Pensiun di Indonesia dan perkembangannya selama tahun 2010. Kami
berharap buku ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, industri Dana Pensiun
dan pemerhati Dana Pensiun.
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penerbitan buku ini.
Untuk itu kami sangat terbuka menerima saran dan koreksi dari pembaca sekalian
untuk perbaikan di masa mendatang.
Mulabasa Hutabarat
Kepala Biro Dana Pensiun
ii LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
D A F TA R I S I
11
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISTILAH iii
DAFTAR DIAGRAM v
KEKAYAAN DANA PENSIUN
DAFTAR TABEL v
PROLOG vii
15
LAMPIRAN 35
DIREKTORI DPPK 51
DIREKTORI DPPK 71 INVESTASI DANA PENSIUN
UCAPAN TERIMA KASIH 74
DAFTAR ISTILAH
AKTIVA BERSIH : Total aktiva Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past service) yang belum jatuh
tempo dikurangi dengan seluruh kewajiban kecuali kewajiban aktuaria yang dihitung oleh aktuaris.
AKTUARIS : Aktuaris yang bekerja pada perusahaan konsultan aktuaria yang telah memperoleh ijin usaha
dari Menteri Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang usaha perasuransian.
ARAHAN INVESTASI : Kebijakan investasi yang ditetapkan oleh pendiri atau oleh pendiri dan dewan
pengawas, yang harus dijadikan pedoman bagi pengurus Dana Pensiun dalam melaksanakan investasi.
DANA PENSIUN : Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat
pensiun.
DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK) : Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri.
DANA PENSIUN PEMBERI KERJA (DPPK) : Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau
program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
DPPK PPIP : Suatu Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti.
DPPK PPMP : Suatu Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti.
IURAN NORMAL : Iuran yang diperlukan dalam satu tahun untuk mendanai bagian dari nilai sekarang
manfaat pensiun yang dialokasikan pada tahun yang bersangkutan.
IURAN TAMBAHAN : Iuran yang disetor oleh pemberi kerja dalam rangka melunasi defisit pendanaan
Dana Pensiun.
KEWAJIBAN AKTUARIA : Kewajiban Dana Pensiun yang dihitung berdasarkan anggapan bahwa Dana
Pensiun terus berlangsung sampai dipenuhinya seluruh kewajiban kepada peserta dan pihak yang berhak.
KEWAJIBAN SOLVABILITAS : Kewajiban dana pensiun yang dihitung berdasarkan anggapan bahwa
dana pensiun dibubarkan pada tanggal perhitungan aktuaria.
KUALITAS PENDANAAN TINGKAT PERTAMA : Apabila kekayaan untuk pendanaan lebih dari kewajiban
aktuarianya, disebut juga dana terpenuhi.
KUALITAS PENDANAAN TINGKAT KEDUA : Apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban
aktuaria dan tidak kurang dari kewajiban solvabilitas.
KUALITAS PENDANAAN TINGKAT KETIGA : Apabila kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban
solvabilitas.
LAPORAN AKTUARIS : Laporan hasil perhitungan aktuaris mengenai kondisi pendanaan Dana Pensiun.
LAPORAN BERKALA : Laporan yang wajib disampaikan oleh Dana Pensiun kepada Menteri Keuangan
secara berkala, terdiri dari laporan keuangan, laporan investasi, laporan teknis dan laporan aktuaria.
iv LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
LAPORAN TEKNIS : Laporan yang menyajikan informasi kepesertaan dan kegiatan operasional Dana
Pensiun selama periode satu tahun.
MANFAAT PENSIUN : Pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara
yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.
MITRA PENDIRI : Pemberi kerja yang ikut serta dalam suatu DPPK.
PESERTA MANDIRI : seorang pekerja atas usaha sendiri, bukan karyawan dari orang atau badan, yang
ikut dalam kepesertaan program pensiun di DPLK.
PENDAPATAN DOMESTIK BRUTO (PDB): nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di
dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun).
PENDIRI : Orang atau badan yang mendirikan Dana Pensiun Pemberi Kerja DPPK atau bank/perusahaan
asuransi jiwa yang mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.
PENSIUNAN : peserta Dana Pensiun yang telah memperoleh hak atas manfaat pensiun, baik pensiun
normal, cacat maupun dipercepat.
PENSIUN DITUNDA : Hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia
pensiun normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta pensiun sesuai dengan Peraturan
Dana Pensiun.
PENSIUN JANDA/DUDA/ANAK : Ahli waris dari Peserta/Pensiunan Dana Pensiun yang meninggal dunia
dan berhak atas manfaat pensiun.
PERATURAN DANA PENSIUN : Peraturan yang berisi ketentuan yang menjadi dasar penyelenggaraan
program pensiun.
PESERTA AKTIF : Karyawan aktif pada pemberi kerja serta memenuhi persyaratan Peraturan Dana
Pensiun.
PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI (PPIP) : Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan
Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing
peserta sebagai manfaat pensiun.
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI (PPMP) : Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam
peraturan Dana Pensiun.
RASIO PENDANAAN : Hasil bagi kekayaan untuk pendanaan oleh kewajiban aktuaria.
DAFTAR DIAGRAM
Diagram A-01 Jumlah Dana Pensiun Tahun 2006 - 2010
Diagram A-02 Alasan Pembubaran Dana Pensiun
Diagram A-03 Penambahan (Pengurangan) Jumlah Program Pensiun di DPPK Tahun 2006 – 2010
Diagram A-04 Penambahan (Pengurangan) Jumlah DPLK Tahun 2006 – 2010
Diagram A-05 Jumlah Pemberi Kerja di DPLK Tahun 2007 - 2010
Diagram B-01 Jumlah Peserta Dana Pensiun Menurut Jenis Dana Pensiun
Diagram B-02 Komposisi Penerima Manfaat PensiunTahun 2010
Diagram B-03 Penetrasi Jumlah Peserta Dana PensiunTerhadap Jumlah Tenaga Kerja
Diagram B-04 Penyebaran Jumlah Peserta Tahun 2010
Diagram B-05 Jumlah Dana Pensiun Tahun 2010 Berdasarkan Jumlah Peserta
Diagram B-06 Jumlah Pemberi Kerja Yang Memiliki Program Pensiun Tahun 2010
Diagram C-01 Proporsi Kekayaan Dana PensiunTahun 2010
Diagram C-02 Pertumbuhan Kekayaan Dana PensiunTahun 2006 - 2010
Diagram C-03 Pertumbuhan Kekayaan Per Jenis Dana Pensiun Tahun 2006 – 2010
Diagram C-04 Distribusi Kekayaan Dana Pensiun Tahun 2010
Diagram C-05 Distribusi Kekayaan DPPK PPMP Tahun 2010
Diagram C-06 Distribusi Kekayaan DPPK PPIP Tahun 2010
Diagram C-07 Distribusi Kekayaan DPLK Tahun 2010
Diagram C-08 Jumlah Kekayaan dan Peserta Dana Pensiun Tahun 2010
Diagram C-09 Jumlah Kekayaan dengan Peserta Pada DPPK PPMP Tahun 2010
Diagram C-10 Jumlah Kekayaan dengan Peserta Pada DPPK PPIP Tahun 2010
Diagram C-11 Jumlah Kekayaan dengan Peserta Pada DPLK Tahun 2010
Diagram D-01 Proporsi Investasi Dana Pensiun Tahun 2010
Diagram D-02 Pertumbuhan Investasi Dana PensiunTahun 2006 – 2010
Diagram D-03 Pertumbuhan Investasi Per Jenis Dana Pensiun Tahun 2006 – 2010
Diagram D-04 Portofolio Investasi Dana Pensiun Tahun 2006 – 2010
Diagram D-05 Investasi Dana Pensiun di Pasar Uang dan Pasar Modal Tahun 2006 – 2010
Diagram D-06 Data Investasi Dana Pensiun Tahun 2010 (Laporan Bulanan)
Diagram D-07 ROI Dana Pensiun 2006 - 2010
Diagram D-08 ROI Dana Pensiun Menurut Jenis Dana Pensiun 2006 - 2010
Diagram D-09 ROI Dana Pensiun Tahun 2010 Menurut Grup
Diagram E-01 Sumber Data Pendanaan DPPK PPMP
Diagram E-02 Tingkat Pendanaan DPPK PPMP
Diagram E-03 Rasio Pendanaan DPPK PPMP
Diagram E-04 Rasio Solvabilitas DPPK PPMP
Diagram E-05 Asumsi Tingkat Bunga
Diagram E-06 Asumsi Metode Perhitungan Aktuaris
Diagram E-07 Asumsi Tingkat Mortalitas Peserta Aktif
DAFTAR TABEL
Tabel A-01 Dana Pensiun Tahun 2006 - 2010
Tabel B-01 Peserta Dana Pensiun Tahun 2009 dan 2010
Tabel B-02 Penetrasi Peserta Dana Pensiun Tahun 2007 - 2010
Tabel F-01 Modul Penilaian SPERIS
Tabel F-02 Risiko Kualitatif Dana Pensiun
vi LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
PROLOG
Dana Pensiun adalah badan hukum yang Sementara itu, dari total dana kelolaan Dana
mengelola dan menjalankan program yang Pensiun sebesar Rp130,34 triliun, sebanyak
menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Rp128,68 triliun terserap dalam bentuk investasi
Ada dua jenis Dana Pensiun menurut Undang- seperti Surat Berharga Negara, Obligasi, Saham,
Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Reksadana, dan lain-lain.
Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu adalah
Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Untuk mempermudah deskripsi dari masing-
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Jenis masing jenis Dana Pensiun, dalam buku Laporan
program pensiun yang diselenggarakan oleh Tahunan kali ini, kami membagi kategori Dana
DPPK dapat berbentuk Program Pensiun Manfaat Pensiun menjadi tiga Grup, yaitu:
Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti
(PPIP). Sedangkan DPLK jenis program pensiun
yang dapat diselenggarakannya adalah PPIP. Dalam buku Laporan Tahunan kali ini, kami
membagi kategori Dana Pensiun menjadi tiga
Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah peserta golongan, yaitu:
Dana Pensiun telah mencapai 2.817.988 orang.
Jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan • Grup I : Dana Pensiun dengan kepemilikan
dengan jumlah penduduk Indonesia yang investasi di atas Rp1 triliun;
telah berpenghasilan. Sementara itu, dari 272 • Grup II : Dana Pensiun dengan kepemilikan
Dana Pensiun yang ada pada tahun 2010, investasi antara Rp100 miliar-Rp 1 triliun;
baru sekitar 4.584 pemberi kerja yang tercatat • Grup III : Dana Pensiun dengan kepemilikan
memiliki program pensiun berbasis sukarela ini, investasi di bawah Rp100 miliar.
baik sebagai pendiri DPPK, Mitra Pendiri DPPK
maupun masyarakat serta karyawan pada DPLK.
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
1
S
etelah terpengaruh krisis keuangan tidak dapat dihindari atau dicegah karena
global di tahun 2008, perekonomian adanya perubahan cuaca yang menyebabkan
Indonesia mulai menunjukkan perbaikan terganggunya pasokan bahan pangan.
pada tahun 2009. Selama tahun 2010,
perbaikan ini terus berjalan dengan didukung Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus
perekonomian global yang semakin kondusif. mengalami penguatan. Penguatan ini dipicu
Kondisi perekonomian global yang kondusif oleh derasnya arus masuk modal asing ke tanah
berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang air dan kinerja ekspor Indonesia yang lebih baik.
terus mengalami perbaikan dan pertumbuhan Kelebihan likuiditas di negara maju, kondusifnya
yang dicerminkan dari beberapa indikator makro perekonomian Indonesia dan imbal hasil yang
ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, suku tinggi menyebabkan modal asing mengalir ke
bunga Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, produk Indonesia, yang kemudian memicu penguatan
domestik bruto, cadangan devisa dan indeks rupiah. Berikut grafik nilai tukar rupiah terhadap
harga saham gabungan (IHSG). dolar Amerika :
Sepanjang tahun 2010, Bank Indonesia Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada
mempertahankan BI rate sebesar 6,5%. Tahun tahun 2010 mencapai Rp6.422,905 triliun. PDB
2009 rata-rata BI rate adalah 7,15%3 . Meskipun ini meningkat 14.42% dibandingkan dengan
inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,96%4 lebih PDB tahun 2009 yang mencapai Rp5.613,40
tinggi dibanding tahun 2009 yang hanya triliun. Sementara itu, kekayaan Dana Pensiun
mencapai 2,78%, BI rate yang tetap pada angka pada tahun 2010 adalah sebesar Rp130,34
6,5% sepanjang tahun menunjukkan keyakinan triliun. Jika dibandingkan dengan PDB harga
bank sentral bahwa inflasi selama tahun 2010 berlaku, kekayaan porsi Dana Pensiun dari PDB
timbul oleh adanya tekanan pada sisi suplai adalah sebesar 2,03% dari PDB. Sedangkan jika
terutama pada masalah pasokan dan distribusi dibandingkan dengan PDB harga konstan, porsi
bahan pangan, bukan disebabkan oleh kelebihan kekayaan Dana Pensiun adalah sebesar 5,64%
likuiditas. Masalah suplai bahan pangan ini dari PDB.
Dalam tabel berikut disajikan perbandingan selama tahun 2010, secara rata-rata mencapai
kekayaan Dana Pensiun dengan PDB sejak tahun Rp3.247,10 triliun, dibandingkan dengan volume
2006-2010. perdagangan tahun 2009 yang secara rata-rata
hanya mencapai Rp2.019,38 triliun8.
Kekayaan Dana Pensiun
Dibandingkan dengan PDB Salah satu peran Dana Pensiun dalam ekonomi
Tahun Total kekayaan PDB Harga PDB Harga makro adalah sebagai penstabil pasar modal.
Dana Pensiun Konstan Berlaku Peran ini telah mulai nampak dilakukan oleh
2006 77,7 triliun 4,21% 2,33% Dana Pensiun. Sejak tahun 2006 sampai dengan
2007 91,17 triliun 4,64% 2,30% 2010, telah terjadi pergeseran investasi Dana
2008 90,35 triliun 4,34% 1,82% Pensiun dari investasi yang didominasi oleh
instrumen investasi jangka pendek ke instrumen
2009 112,51 triliun 5,17% 2,00%
investasi jangka panjang. Selama tahun 2010,
2010 130,34 triliun 5,64% 2,03%
porsi investasi jangka panjang Dana Pensiun
mencapai 70,96% dari total investasi Dana
Indikator makro ekonomi lain yang menunjukan
Pensiun. Walaupun demikian, peran penstabil
perbaikan ekonomi adalah peningkatan
pasar modal ini belum dapat dilakukan dengan
cadangan devisa. Pada tahun 2010, cadangan
maksimal oleh Dana Pensiun dikarenakan jumlah
devisa mencapai U$96,26 milyar. Sedangkan
kekayaan yang masih kecil dibandingkan dengan
untuk tahun 2009, jumlah cadangan devisa
kapitalisasi pasar bursa efek di Indonesia.
hanya mencapai U$66,1 milyar.
Dari seluruh data di atas, dapat disimpulkan masih
Di sisi pasar modal, indeks harga saham
terbuka peluang untuk mengembangkan industri
gabungan (IHSG) mengalami peningkatan
Dana Pensiun agar mempunyai peran yang lebih
siginifikan dan menjadi bursa terbaik di Asia
siginifikan dalam perekonomian Indonesia.
untuk tahun 2010. Pada akhir tahun 2010,
Pengembangan ini akan terus dilakukan oleh
IHSG ditutup pada level 3.703,51. Indeks ini
Biro Dana Pensiun melalui kegiatan promosi dan
meningkat 43,80 % dibandingkan dengan
edukasi kepada masyarakat, penyusunan regulasi
posisi awal tahun yang ditutup pada level
berdasarkan kebutuhan dan pengembangan
2.575,417 . Selain peningkatan IHSG, volume
industri, dan pengembangan industri Dana
perdagangan juga mengalami peningkatan
Pensiun berdasarkan prinsip syariah9 .
6. www.bi.go.id
7. Yahoo Finance, http://finance.yahoo.com/
8. Perkembangan pasar modal dan lembaga keuangan non bank per 1 April 2011, http://www.bapepam.go.id/
9. Master Plan Pengembangan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010-2014, Bapepam-LK, Kementerian Keuangan, http://www.bapepam.go.id/
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
3
S
ejak diterbitkannya Undang-Undang Dana Tabel A-01 memperlihatkan bahwa tidak ada
Pensiun pada tahun 1992 sampai dengan pengesahan atas pembentukan Dana Pensiun
akhir tahun 2010, tercatat 412 Dana baru di tahun 2010, namun demikian, sepanjang
Pensiun telah memperoleh pengesahan tahun tersebut terdapat 5 permohonan
dari Menteri Keuangan. Pada posisi 31 Desember pengesahan pembentukan Dana Pensiun baru
2010, Dana Pensiun yang beroperasi berjumlah yang diproses oleh Biro Dana Pensiun.
272 Dana Pensiun, terdiri atas 248 Dana
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan 24 Dana Berdasarkan jenis Dana Pensiun, selama tahun
Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Jumlah 2006 hingga tahun 2010, DPPK merupakan
tersebut berkurang 4 Dana Pensiun dari tahun entitas terbanyak dari seluruh Dana Pensiun,
sebelumnya. Hal itu terjadi karena keempat Dana meski jumlahnya terus bergerak turun. Sementara
Pensiun tersebut bubar di tahun 2010. itu, keberadaan DPLK jumlahnya cenderung tetap
(Diagram A-01).
5 3
300 272 262 1 2
255 251 248
250 0
200 -5 2006 2007 2008 2009 2010
-1 -1
150 -2
DPPK -10 -6
-9
100 DPLK -10
-15
50 26 26 26 25 24 -15
-20
0
2006 2007 2008 2009 2010 Penambahan/(Pengurangan) DPPK PPMP
Sumber: Biro
Sumber: BiroDana
DanaPensiun
Pensiun Penambahan/(Pengurangan) DPPK PPIP
waktu 1992-2010, terdapat 9 DPPK yang beralih Tren pertumbuhan PPIP sebagai jenis skema
program dari PPMP ke PPIP. pensiun yang dipilih oleh pemberi kerja/
perusahaan sepertinya tidak hanya terjadi
Sementara itu, DPLK sebagai penyelenggara di Indonesia melainkan juga terjadi secara
PPIP, selama tahun 2006 sampai dengan 2010, global hampir di seluruh dunia, dimana telah
jumlahnya terlihat berkurang sebanyak 2 Dana terjadi pergeseran program pensiun dari PPMP
Pensiun (Diagram A-04). Namun demikian, menjadi PPIP. Pergeseran ini terjadi antara lain
jumlah pemberi kerja yang ikut serta pada DPLK karena pemberi kerja menginginkan biaya
meningkat sebagaimana terlihat pada Diagram penyelenggaraan program pensiun lebih
A-05. Data tersebut juga memberi makna, terprediksi dengan baik.
bahwa semakin banyak pemberi kerja yang
Diagram A-05
memilih PPIP sebagai skema program pensiun
Jumlah Pemberi Kerja di DPLK
bagi karyawannya.
Tahun 2007 - 2010
Diagram A-04
Penambahan (Pengurangan) Jumlah DPLK 3500
3000
Tahun 2006 - 2010
2500
2000
1.5
1 1500
1 1000
0.5 500
0 0
0
2007 2008 2009 2010
-0.5 2006 2007 2008 2009 2010
-1 Jumlah Pemberi Kerja yang ikut DPLK
-1 -1
-1.5 -1 Linear (Jumlah Pemberi Kerja yang ikut DPLK)
Sumber: LaporanTeknis
TeknisDana
DanaPensiun
PensiunTahun
Tahun2007
2007- 2010
- 2010
Penambahan/(Pengurangan) DPLK Sumber: Laporan
S
ebagai program pensiun yang berbasis jumlah Peserta Mandiri di DPLK yang
sukarela, keberadaan industri Dana mencapai 18,40% atau hampir 3,5 kali lipat
Pensiun memang belum banyak diketahui dari peningkatan jumlah Peserta Kelompok.
oleh masyarakat secara luas. Hal ini Peningkatan jumlah Peserta Mandiri di DPLK
ditunjukkan oleh masih rendahnya penetrasi tersebut tentu sangat menggembirakan, karena
jumlah tenaga kerja yang menjadi peserta Dana hal ini dapat juga diartikan bahwa peningkatan
Pensiun. Namun demikian, data menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memiliki program
bahwa dari tahun ke tahun, jumlah peserta Dana pensiun nampaknya sudah mulai meningkat.
Pensiun terus mengalami peningkatan. Pada
akhir tahun 2010, peserta Dana Pensiun tercatat Dari data pertumbuhan peserta Dana Pensiun
berjumlah 2.817.997 orang atau bertambah selama periode tahun 2007 sampai dengan tahun
sebanyak 136.764 orang (Tabel B-01). Dengan 2010, jumlah peserta DPPK terus mengalami
penambahan tersebut, maka jumlah peserta penurunan. Jika pada tahun 2007 sampai dengan
Dana Pensiun mengalami kenaikan sebesar tahun 2009 persentase jumlah peserta DPPK
5,10% atau relatif sama dengan peningkatan masih berada di atas persentase jumlah peserta
pada tahun sebelumnya. DPLK, maka pada tahun 2010 terjadi konfigurasi
sebaliknya, yaitu persentase jumlah peserta DPLK
Secara umum, peningkatan jumlah peserta lebih besar daripada persentase jumlah peserta
Dana Pensiun tersebut lebih didorong oleh DPPK (Diagram B-01).
peningkatan jumlah peserta DPLK. Dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, jumlah peserta Diagram B-01
DPLK bertambah sebanyak 133.011 orang atau Jumlah Peserta Dana Pensiun
meningkat sebesar 10,21%, sedangkan jumlah Menurut Jenis Dana Pensiun
total peserta DPPK bertambah sebanyak 3.753 100%
(meningkat sebesar 0,27%). Peserta aktif DPPK
turun sebesar 19.042 (2,06%) dari jumlah 80%
peserta aktif tahun 2009. 60%
DPLK
40%
Turunnya jumlah peserta aktif DPPK di tahun DPPK
2010 antara lain disebabkan oleh adanya 20%
pembubaran DPPK dan adanya penutupan 0%
penambahan peserta baru di DPPK. Sebaliknya,
2007 2008 2009 2010
bertambahnya jumlah peserta di DPLK terjadi
karena beberapa hal, antara lain pengalihan dari Sumber: Laporan Teknis Dana Pensiun Tahun 2007 - 2010
Sumber: Laporan Teknis Dana Pensiun Tahun 2007 - 2010
peserta DPPK yang bubar, masuknya kelompok
Selanjutnya, dari data penerima manfaat pensiun
pegawai baru dari pemberi kerja yang tidak lagi
tahun 2010, komposisi terbesar adalah penerima
menerima kepesertaannya di DPPK atau adanya
manfaat pensiun normal bulanan, yaitu sebanyak
kesadaran diri dari perusahaan dan individu
61,45%. Selanjutnya 20,43% penerima manfaat
untuk menjadi peserta DPLK.
pensiun janda/duda bulanan, 16,91% penerima
manfaat pensiun secara sekaligus, sebanyak
Tabel B-01 memperlihatkan peningkatan jumlah
0,62% penerima manfaat pensiun dengan
Peserta Kelompok di DPLK sebesar 5,53%.
pembelian anuitas, dan 0,58% penerima
Jumlah ini jauh lebih kecil dari peningkatan
manfaat pensiun anak bulanan (Diagram B-02).
8 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
Tabel B-01 Jumlah Peserta Dana Pensiun Tahun 2009 dan 2010
Uraian 2009 2010 Kenaikan / Penurunan
Orang %
Tabel B-02 Penetrasi Jumlah Peserta Dana Pensiun Tahun 2007 - 2010
Tahun 2007 2008 2009 2010
Jumlah Tenaga Kerja 51.575.897 52.160.666 52.691.899 56.813.952
(berusaha sendiri, berusaha
dengan buruh tetap dan buruh/
karyawan/pegawai)
Penyebaran Jumlah Peserta Dana Pensiun Jumlah peserta terbanyak berikutnya adalah
Tahun 2010 peserta DPPK PPMP, yaitu 1.147.633 orang atau
40,73% dari total peserta Dana Pensiun. Jumlah
Diagram B-04 berikut ini memperlihatkan tersebut terdiri atas 27,23% peserta DPPK PPMP
penyebaran jumlah peserta Dana Pensiun sesuai Grup I (18 DPPK PPMP), 10,41% peserta DPPK
dengan pengelompokan Dana Pensiun (Grup I, PPMP Grup II (76 DPPK PPMP), dan 3,09%
Grup II dan Grup III). Dari diagram penyebaran peserta DPPK PPMP Grup III (114 DPPK PPMP).
jumlah peserta atas dasar pengelompokan ini
diperoleh gambaran lebih jelas kaitan antara Jumlah peserta terkecil adalah peserta DPPK
jumlah nilai investasi Dana Pensiun dengan PPIP, yaitu sebanyak 235.108 orang atau 8,34%
jumlah peserta yang menjadi tanggung jawab dari total peserta Dana Pensiun. Jumlah tersebut
Dana Pensiun. terdiri atas 5,33% peserta DPPK PPIP Grup I (4
DPPK PPIP), 1,83% peserta DPPK PPIP Grup II (6
Diagram B-04 DPPK PPIP), dan 1,14% peserta DPPK PPIP Grup
Penyebaran Jumlah Peserta Tahun 2010 III (30 DPPK PPIP).
100%
Selanjutnya, apabila Dana Pensiun diklasifikasikan
80% berdasarkan jumlah peserta, terdapat 124 Dana
60% DPLK Pensiun atau sekitar 45,59% Dana Pensiun
yang masing-masing memiliki peserta kurang
DPPK PPIP
40% dari 1.000 orang. Berikutnya terdapat 90 Dana
DPPK PPMP
Pensiun atau sekitar 33,09% Dana Pensiun
20%
yang masing-masing memiliki peserta antara
0% 1.000 sampai dengan 5.000 orang. Sebanyak
Grup I Grup II Grup III 24 Dana Pensiun atau 8,82% Dana Pensiun,
masing-masing memiliki peserta antara 5.000
Sumber: Laporan Teknis dan Keuangan Tahun 2010
Sumber: Laporan Teknis Dana Pensiun Tahun 2010 sampai dengan 10.000 orang. Sebanyak 22
Dana Pensiun atau sekitar 8,09% Dana Pensiun,
Sebagaimana diperlihatkan pada Diagram B-01 masing-masing memiliki peserta antara 10.000
sebelumnya, jumlah peserta Dana Pensiun sampai dengan 50.000 orang. Terakhir, sebanyak
terbanyak di tahun 2010 adalah jumlah peserta 12 Dana Pensiun atau sekitar 4,41% Dana
DPLK, yaitu sebanyak 1.435.256 orang peserta Pensiun masing-masing memiliki peserta di atas
atau sebanyak 50,93% dari total keseluruhan 50.000 orang (Diagram B-05).
peserta Dana Pensiun. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 33,24% berasal dari peserta DPLK
Grup I (5 DPLK), 17,01% berasal dari peserta
DPLK Grup II (10 DPLK), dan 0,68% berasal dari
peserta DPLK Grup III (9 DPLK).
10 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
11. Data BPS dan Kemenakertrans bulan Agustus 2010 yang diolah
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
11
Kekayaan Dana
BAB IV Pensiun
S
alah satu elemen yang digunakan untuk Pertumbuhan Kekayaan Dana Pensiun 2006
mengukur pertumbuhan industri Dana – 2010
Pensiun adalah besarnya dana yang
dihimpun dan dikembangkan oleh Dana Selama periode tahun 2006 sampai dengan
Pensiun. Di dalam laporan keuangan Dana tahun 2010, nilai kekayaan Dana Pensiun telah
Pensiun, besarnya kekayaan Dana Pensiun bertambah dari Rp77,77 triliun menjadi Rp130,35
terlihat pada nilai aktiva bersih yang terdiri atas triliun atau meningkat sebesar 67,61%.
investasi dan non investasi.
Diagram C-02
Sampai dengan akhir bulan Desember Pertumbuhan Kekayaan Dana Pensiun
tahun 2010, total kekayaan Dana Pensiun Tahun 2006 - 2010
telah mencapai Rp130,34 triliun atau naik
sebesar 15,86% dibandingkan dengan tahun 150
sebelumnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada
DPPK PPIP yaitu sebanyak 21,72%, berikutnya 100
pada DPLK sebanyak 20,05% dan terakhir pada
50
DPPK PPMP, yaitu sebanyak 14,52%.
0
Meskipun dari sisi peningkatan kekayaan
DPPK-PPMP menempati posisi terakhir, nilai
2006 2007 2008 2009 2010
kekayaan yang dihimpun oleh DPPK PPMP masih
mendominasi nilai kekayaan Dana Pensiun secara Kekayaan Dana Pensiun
keseluruhan, yaitu sebesar 77,53% atau senilai
Rp101, 05 triliun. Dominasi berikutnya dihimpun Sumber: Laporan Keuangan Dana Pensiun Tahun 2010
oleh DPLK, yaitu sebesar 13,81% atau senilai
Rp18 triliun dan terakhir adalah DPPK PPIP, Selama periode lima tahun tersebut nilai
yaitu sebesar 8,67% atau senilai Rp11,30 triliun kekayaan Dana Pensiun mengalami peningkatan,
(Diagram C-01). kecuali pada tahun 2008 dimana terjadi sedikit
penurunan sebesar 0,9% sebagai akibat
Diagram C-01 adanya krisis keuangan global. Tahun 2009,
Distribusi Kekayaan Dana Pensiun nilai tersebut kembali pulih bahkan menembus
Tahun 2010
nilai di atas Rp100 triliun. Pemulihan tersebut
terus berlangsung, dan sampai dengan akhir
13.81%
tahun 2010 nilai kekayaan Dana Pensiun telah
mencapai Rp130, 34 triliun. Bila dilihat dari
DPPK PPMP
pertumbuhan pertahunnya, maka pertumbuhan
8.67%
rata-rata kekayaan Dana Pensiun selama periode
DPPK PPIP tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 tersebut
77.53%
DPLK adalah sebesar 15,21% pertahun (Diagram
C-02).
Dilihat dari jenis dan program pensiunnya, nilai Untuk DPPK PPMP, dari total kekayaan DPPK
kekayaan DPLK selama tahun 2006 sampai PPMP sebesar Rp101, 05 triliun atau 77,53%
dengan tahun 2010 meningkat jauh lebih dari total kekayaan Dana Pensiun, sebanyak
tinggi dibandingkan dengan DPPK PPIP maupun Rp69,84 triliun dimiliki oleh 18 DPPK PPMP Grup
DPPK PPMP. Selama periode tersebut, jumlah I, Rp27,51 triliun dimiliki oleh 76 DPPK PPMP
kekayaan DPLK meningkat dari Rp7,57 triliun Grup II dan Rp3,70 triliun dimiliki oleh 114 DPPK
menjadi Rp18 triliun atau naik sekitar 137,78%, PPMP Grup III (Diagram C-05).
berikutnya DPPK PPIP meningkat dari Rp5,53
triliun menjadi Rp11,3 triliun atau naik sebesar Diagram C-05
104,34% dan DPPK PPMP meningkat dari Distribusi Kekayaan DPPK PPMP Tahun 2010
Rp64,6 triliun menjadi Rp101,04 triliun atau naik
sebesar 56,42%. Adapun rata-rata pertumbuhan 150 80
kekayaan per tahun dari DPPK PPMP, DPPK 60
100
PPIP, dan DPLK masing-masing adalah 13,30%, 40
22,38%, dan 24,88%. (Diagram C-03). 50 20
0 0
Distribusi Kepemilikan Kekayaan Dana
Grup I Grup II Grup III
Pensiun Tahun 2010
Dari total kekayaan Dana Pensiun Rp130,34 Berikutnya dari total kekayaan DPPK PPIP sebesar
triliun, sebanyak Rp92,17 triliun atau 70,72% Rp11, 30 triliun atau 8,67% dari total kekayaan
dikuasai oleh 27 Dana Pensiun Grup I, Rp33,54 Dana Pensiun sebanyak Rp8, 31triliun dimiliki
triliun atau 25,73% dimiliki oleh 92 Dana Pensiun oleh 4 DPPK PPIP Grup I, Rp2, 20 triliun dimiliki
Grup II, dan Rp4,63 triliun atau 3,55% dimiliki oleh 6 DPPK PPIP Grup II dan Rp0, 79 triliun
oleh 153 Dana Pensiun Grup III (Diagram C-04). dimiliki oleh 30 DPPK PPIP Grup III (Diagram
C-06).
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
13
Sumber: Laporan Keuangan Dana Pensiun Tahun 2010 Grup III (9 DP)
Sumber: Laporan Keuangan Dana Pensiun Tahun 2010
Grup II (10 DP)
Diagram C-09
Jumlah Kekayaan dan Peserta Tahun 2010 14.02 Grup I (5 DP)
93.66
DPPK PPMP
3.7 8.72
Investasi Dana
BAB V Pensiun
I
nvestasi merupakan komponen pokok di Pertumbuhan Investasi Dana Pensiun 2006 –
dalam penyelenggaraan Dana Pensiun. 2010
Sebagian besar alokasi kekayaan Dana
Pensiun ditempatkan dalam bentuk investasi. Karena porsi investasi merupakan bagian
Menurut ketentuan mengenai investasi , terdapat terbesar dari kekayaan Dana Pensiun, maka
19 jenis investasi yang dapat dipilih oleh Dana peningkatan investasi Dana Pensiun sejalan
Pensiun. dengan peningkatan yang terjadi pada kekayaan
Dana Pensiun.
Sampai dengan akhir bulan Desember tahun
2010, nilai investasi Dana Pensiun adalah sebesar Selama kurun waktu 2006 sampai dengan 2010,
Rp125,68 triliun atau setara dengan 96,42% nilai investasi Dana Pensiun meningkat 67,64%,
dari total kekayaan Dana Pensiun. Nilai investasi yaitu dari Rp74,97 triliun menjadi Rp125,68
tersebut naik sebanyak 16,30% dibandingkan triliun. Seperti halnya kekayaan Dana Pensiun,
dengan tahun sebelumnya. Kenaikan tertinggi pada tahun 2008, nilai investasi Dana Pensiun
terjadi pada DPPK PPIP yaitu sebanyak 21,73%, juga sempat mengalami penurunan khususnya
berikutnya pada DPLK sebanyak 19,70% dan pada jenis investasi yang ditempatkan di pasar
terakhir pada DPPK PPMP, yaitu sebanyak modal (Diagram D-02). Namun demikian, seiring
15,12%. dengan pulihnya perekonomian Indonesia, pada
tahun 2009 nilai investasi Dana Pensiun kembali
Seperti halnya kekayaan Dana Pensiun, dominasi meningkat dan menembus angka di atas Rp100
investasi Dana Pensiun juga masih dikuasai oleh triliun. Bila dilihat pertumbuhan pertahunnya,
DPPK PPMP, yaitu sebanyak 77,06%, disusul oleh maka pertumbuhan rata-rata investasi Dana
DPLK sebanyak 14,14% dan terakhir DPPK PPIP Pensiun selama periode tahun 2006 sampai
sebanyak 8,79% (Diagram D-01). dengan tahun 2010 tersebut adalah sebesar
15,52% pertahun.
Diagram D-01
Proporsi Investasi Dana Pensiun Diagram D-02
Tahun 2010 Pertumbuhan Investasi Dana Pensiun
Tahun 2006 - 2010
140
120
77.06% 100
DPPK PPMP
80
DPPK PPIP
60
14.14% DPLK 40
20
0
8.79%
2006 2007 2008 2009 2010
Investasi Dana Pensiun
Sumber:Laporan
Sumber: aporanKeuangan
KeuanganDana
ana Pensiun
Pensiun Tahun
Tahun 20100 0
Sumber: Laporan
Sumber: Laporan Keuangan
Keuangan Dana
Dana Pensiun
Pensiun Tahun
Tahun 2010
2010
12. Pasal 6 ayat (1) PMK 199/2008 tentang Investasi Dana Pensiun
16 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
Selanjutnya jika dilihat dari jenis Dana Pensiun Bila portofolio investasi Dana Pensiun tersebut
dan programnya, terdapat perbedaan yang diklasfikasikan sebagai pasar uang dan pasar
cukup mencolok dari pertumbuhan masing- modal, Diagram D-05 memberikan gambaran
masing jenis Dana Pensiun tersebut. Untuk bahwa secara tren penempatan investasi Dana
DPLK, pertumbuhan investasinya selama tahun Pensiun di pasar modal mengalami kenaikan,
2006 – 2010 melonjak naik hingga 137,07% sedangkan penempatan investasi Dana Pensiun
atau dari Rp7,50 triliun menjadi Rp17,78 triliun. di pasar uang mengalami penurunan.
Berikutnya pada DPPK PPIP, peningkatannya
mencapai 106,93% atau dari Rp5,34 triliun Diagram D-05
menjadi Rp11,05 triliun. Sedangkan pada DPPK Investasi Dana Pensiun di Pasar Uang
PPMP peningkatannya mencapai 55,91% atau dan Pasar Modal Tahun 2006 - 2010
meningkat dari Rp62,12 triliun menjadi Rp96,85
triliun. Dengan demikian, dari data tersebut 80%
70% Pasar Modal
terlihat bahwa pertumbuhan investasi DPLK 60%
mencapai peningkatan tertinggi dibandingkan 50% Pasar Uang
dengan DPPK PPIP maupun DPPK PPMP. 40%
30% Linear (Pasar
20% Modal)
Secara rata-rata selama periode tersebut, tingkat 10%
Linear (Pasar
pertumbuhan investasi DPPK PPMP mencapai 0% Uang)
13,54%. Sedangkan pada DPPK PPIP dan DPLK 2006 2007 2008 2009 2010
Diagram D-03
Portofolio Investasi Bulanan Tahun 2010
Pertumbuhan Investasi 2006 - 2010
Per Jenis Dana Pensiun
Sesuai dengan PMK No. 199/2008, sejak tahun
2009, DPPK dengan total investasi di atas Rp100
100
miliar dan seluruh DPLK diwajibkan untuk
80 menyampaikan Daftar Investasi secara bulanan
60 kepada Biro Dana Pensiun.
Jul
Oct
Nov
Feb
Sep
Mar
May
Jun
Aug
Dec
Jan
Diagram D-06 menunjukkan bahwa selama Kinerja Investasi Dana Pensiun Tahun 2010
tahun 2010, investasi Dana Pensiun dalam
bentuk Surat Berharga Negara selalu berada di Salah satu alat untuk mengukur kinerja investasi
posisi teratas dari jenis investasi lainnya dengan Dana Pensiun adalah besar kecilnya tingkat
sedikit tren penurunan yang stabil dari bulan ke Return On Investment (ROI) yang diperoleh
bulan. Sementara itu instrumen investasi pada Dana Pensiun. Berdasarkan data keuangan
Saham dan Obligasi menunjukkan peningkatan. Dana Pensiun tahun 2010, ROI yang diperoleh
Pergerakan yang cukup dinamis tampak terjadi Dana Pensiun secara keseluruhan adalah sebesar
pada instrumen investasi Deposito dimana sempat 15,48%. ROI tersebut lebih rendah dari ROI yang
menunjukan tren kenaikan tetapi kemudian diperoleh Dana Pensiun di tahun 2009 (Diagram
turun menjelang akhir tahun. Sementara itu, D-07).
untuk instrumen investasi lainnya seperti tanah
dan bangunan, reksa dana, dan Sertifikat Bank
Indonesia secara umum terlihat tetap (Diagram
D-06).
18 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
sebesar 16,11%, 16,91% dan 10,96%. ROI-ROI Grup I Grup II Grup III
Kecilnya ROI yang diperoleh DPLK tersebut antara Dari perspektif Grup, sebagaimana terlihat pada
lain disebabkan oleh komposisi investasi yang Diagram D-09, ROI DPPK PPIP Grup I dan Grup III
sebagian besar ada pada deposito, yaitu sebesar merupakan yang terbesar dibandingkan dengan
48,65% dari total investasi DPLK. Adapun ROI DPPK PPMP dan DPLK di Grup yang sama.
besarnya komposisi portofolio investasi DPLK ini Pada Grup II, ROI DPPK PPMP sedikit lebih besar
didasarkan pada pilihan peserta yang memilih dari ROI DPPK PPIP.
investasi dalam bentuk pasar uang.
Diagram D-08
keuangan Dana Pensiun
ROI Dana Pensiun
Menurut Jenis Dana Pensiun tahun 2010, ROI yang
30% diperoleh Dana Pensiun
25%
20%
15%
secara keseluruhan adalah
10%
5%
sebesar 15,48%”.
0%
-5% 2006 2007 2008 2009 2010
-10%
DPPK PPMP DPPK PPIP DPLK
Pendanaan
BAB VI Dana Pensiun
P
endanaan merupakan salah satu aspek Sumber Data
penting dalam penyelenggaraan Dana
Pensiun. Pendanaan dapat dilakukan oleh Data statistik mengenai pendanaan DPPK PPMP
pemberi kerja sendiri atau bersama-sama ini terhimpun dari laporan aktuaris terakhir yang
antara pemberi kerja dan peserta. Dana Pensiun digunakan oleh Dana Pensiun. Laporan tersebut
yang menyelenggaraan PPMP, pendanaan terdiri atas laporan aktuaris dengan tahun valuasi
merupakan tanggung jawab pemberi kerja. 2008, 2009, dan 2010 (Diagram E-01). Dari
Karena itu risiko keuangan tetap berada di Diagram E-01 terlihat bahwa data pendanaan
pemberi kerja. Sedangkan pada Dana Pensiun DPPK PPMP ini 72% didasarkan pada hasil valuasi
yang menyelenggarakan PPIP, pendanaan sangat aktuaris tahun 2010, 22% dari valuasi aktuaris
bergantung pada periode waktu pemupukan 2009 dan sisanya 6% dari valuasi 2008.
dana dan pilihan jenis investasi.
Diagram E-01
Dalam penyelenggaraan PPMP, Dana Pensiun Tahun Valuasi Laporan Aktuaris
dikatakan dalam keadaan dana terpenuhi apabila
jumlah kekayaan Dana Pensiun telah mencukupi 6%
untuk memenuhi kewajiban Dana Pensiun. Jika
kekayaan tersebut kurang dari kewajibannya, 2010
22%
maka pemberi kerja mempunyai kewajiban
2009
untuk melakukan pembayaran sejumlah dana
tambahan guna tercapainya keadaan dana 72% 2008
terpenuhi. Sedangkan dalam PPIP, Dana Pensiun
dikatakan dalam keadaan dana terpenuhi bila
iuran bulanan yang jatuh tempo telah disetorkan
ke Dana Pensiun.
Sumber Laporan Aktuaris Tahun 2008, 2009 dan 2010
Untuk mengetahui bagaimana kondisi
pendanaan Dana Pensiun PPMP, Dana Pensiun Tingkat Pendanaan Dana Pensiun
yang menyelenggarakan PPMP diwajibkan untuk
melakukan valuasi aktuaria. Menurut ketentuan Tingkat pendanaan Dana Pensiun merupakan
perundangan Dana Pensiun , setiap Dana Pensiun gambaran kemampuan Dana Pensiun untuk
yang menyelenggarakan PPMP diwajibkan untuk membiayai kewajiban Dana Pensiun saat ini dan
melakukan valuasi aktuaris, sekurang-kurangnya yang akan datang. Besar kewajiban Dana Pensiun
tiga tahun sekali. Lebih lanjut, ketentuan Menteri tersebut dihitung pada saat tanggal valuasi.
Keuangan mengenai pendanaan menyebutkan Tingkat pendanaan Dana Pensiun diukur dengan
bahwa bila dalam hasil perhitungan valuasi membandingkan jumlah kekayaan Dana Pensiun
aktuaris diketahui Tingkat pendanaan Dana dengan Kewajiban Solvabilitas dan Kewajiban
Pensiun PPMP berada pada tingkat ketiga, maka Aktuaria Dana Pensiun. Ada tiga kriteria tingkat
Dana Pensiun PPMP diwajibkan untuk melakukan pendanaan Dana Pensiun, yaitu tingkat pertama,
valuasi aktuaria pada tahun berikutnya. tingkat kedua dan tingkat ketiga.
Pembahasan lebih lanjut dalam tulisan ini akan Pendanaan tingkat pertama terjadi bila kekayaan
lebih terfokus pada kondisi pendanaan DPPK Dana Pensiun untuk pendanaan lebih besar
PPMP. dari kewajiban aktuarianya. Kondisi ini disebut
juga Dana Pensiun berada dalam keadaan dana
20 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
• Dari 40% DPPK PPMP yang memiliki • Sebanyak 71% Dana Pensiun dengan Rasio
pendanaan tingkat pertama, 68% data Pendanaan antara 75% sampai dengan
diperoleh dari valuasi aktuaris 2010, 27% 120%, informasi datanya diperoleh dari
dari valuasi aktuaris 2009, dan 5% dari laporan aktuaris tahun 2010 sebanyak 73%,
valuasi aktuaris 2008; laporan aktuaris tahun 2009 sebanyak 23%
dan laporan aktuaris tahun 2008 sebanyak
• Dari 38% DPPK PPMP dengan pendanaan 4%.
tingkat kedua, 69% data diperoleh dari
valuasi aktuaris 2010, 22% dari valuasi • Sebanyak 12% Dana Pensiun dengan Rasio
aktuaris 2009 sebanyak 22%, dan 9% dari Pendanaan antara 50% sampai dengan
valuasi aktuaris 2008; 75%, informasi datanya diperoleh dari
laporan aktuaris tahun 2010 sebanyak 71%,
• Dari 22% DPPK PPMP dengan pendanaan laporan aktuaris tahun 2009 sebanyak 17%
tingkat ketiga, data seluruhnya berasal dari dan laporan aktuaris tahun 2008 sebanyak
valuasi aktuaris 2010. 13%.
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
21
• Sebanyak 5% Dana Pensiun dengan Rasio • Dari 2% DPPK PPMP dengan Rasio Solvabilitas
Pendanaan dibawah 50%, informasi datanya dibawah 50%, data seluruhnya berasal dari
diperoleh dari laporan aktuaris tahun 2010 valuasi aktuaris tahun 2010.
dan tahun 2009, masing-masing sebanyak
89% dan 11%. Asumsi Tingkat Bunga
Diagram E-06
Asumsi Metode Perhitungan Aktuaris
9.74%
16.41% 7.18%
4.10% 2.05%
60.51%
T
ahun 2010 merupakan tahun ketiga diperhitungkan bobotnya. Penilaian selanjutnya
penerapan SPERIS oleh Biro Dana adalah menentukan nilai risiko Dana Pensiun
Pensiun. SPERIS merupakan metode yang secara menyeluruh berdasarkan modul-modul
digunakan oleh Biro Dana Pensiun untuk yang telah dinilai tersebut. Nilai akhir inilah
mengawasi kegiatan penyelenggaraan Dana yang merupakan nilai SPERIS dari suatu Dana
Pensiun. Kegiatan pengawasan tersebut meliputi Pensiun. Untuk mendapatkan nilai SPERIS ini
pengawasan secara langsung (pemeriksaan) dan diperlukan suatu rumusan perhitungan tertentu
tidak langsung (analisis). yang ditetapkan oleh Biro Dana Pensiun. Saat ini,
proses perhitungan dimaksud masih dilakukan
Tujuan utama penerapan SPERIS adalah untuk dalam format Excel.
mengidentifikasi risiko yang dimiliki oleh suatu
Dana Pensiun. Identifikasi tersebut diperlukan Terkait dengan nilai risiko Dana Pensiun di atas,
agar risiko yang telah dan akan muncul dapat terdapat 4 jenis risiko yang dikelompokkan dalam
diminimalisir terutama oleh Dana Pensiun. penilaian SPERIS, yaitu rendah, sedang, tinggi
Dengan SPERIS, Biro Dana Pensiun dapat dan sangat tinggi (Tabel F-02).
menentukan pola pengawasan dan pembinaan
yang diperlukan untuk Dana Pensiun. Hal ini Kegiatan SPERIS Tahun 2010
juga berguna bagi Biro Dana Pensiun untuk
mengoptimalkan sumber daya manusia yang Selama tahun 2010, Biro Dana Pensiun telah
tersedia di Biro Dana Pensiun dalam melakukan melaksanakan 99 kegiatan SPERIS, yaitu sebanyak
pengawasan dan pembinaan terhadap Dana 55 kegiatan SPERIS yang dilakukan secara tidak
Pensiun. langsung dan 44 kegiatan SPERIS yang dilakukan
secara langsung. Total kegiatan SPERIS tersebut
Dalam mengidentifikasi risiko suatu Dana Pensiun meningkat sebanyak 15% dibandingkan dengan
metode SPERIS menggunakan 9 modul untuk tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan
penilaian (Tabel F-01). bahwa penerapan SPERIS pada tahun 2010
mengalami learning curve, di mana Biro Dana
Untuk mengidentifikasi risiko DPPK, seluruh Pensiun telah melakukan alokasi sumber daya
modul tersebut di atas harus diberikan penilaian, dengan lebih baik dibandingkan dengan tahun
sedangkan untuk DPLK, hanya 7 dari 9 modul sebelumnya.
tersebut yang diberikan penilaian. Dua modul
yang tidak digunakan dalam penilaian SPERIS Adapun komposisi jumlah Dana Pensiun yang
DPLK adalah modul iuran dan modul pendanaan. masuk dalam kegiatan SPERIS tahun 2010
Dalam penilaian SPERIS, setiap modul tersebut tersebut terdiri atas 77% DPPK-PPMP, 11%
akan diberikan nilai risikonya. Setiap modul DPPK-PPIP, dan 12% DPLK. Dari hasil kegiatan
juga memiliki bobot tersendiri tergantung pada tersebut, mayoritas Dana Pensiun memiliki
jenis dan program pensiun yang dijalankannya. tingkat risiko sedang (70%), sementara sisanya
Setelah modul-modul di atas dinilai dan tinggi dan rendah.
24 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
1 Disain dan Modul ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai tingkat risiko dari pemilihan desain program pensiun yang
Strategi dipilih Pendiri dan strategi yang dikembangkan oleh Pengurus dalam mengelola Dana Pensiun.
2 Kepengurusan Modul ini digunakan untuk mengidentifikasi dan menilai aspek tingkat resiko dari manajemen Dana Pensiun yang
dilaksanakan oleh pengurus.
3 Tata Kelola Modul ini untuk menilai tingkat resiko dari penetapan dan penerapan tata kelola Dana Pensiun yang baik, yang
meliputi infrastruktur dan lingkungan pengendalian di Dana Pensiun.
4 Operasional Modul ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai tingkat risiko operasional Dana Pensiun diantaranya meliputi
kompleksitas organisasi, proses bisnis yang dilakukan oleh Pengurus dan kemungkinan adanya kecurangan (fraud),
baik secara internal maupun eksternal.
5 Iuran Modul ini adalah untuk menilai tingkat resiko dari ketertiban penetapan dan penagihan iuran oleh Dana Pensiun
dan pembayaran iuran oleh Pendiri baik secara tepat waktu dan tepat jumlah.
6 Pengelolaan Modul ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko dari pengelolaan jenis-jenis kekayaan yang dimiliki oleh
Kekayaan Dana Pensiun dibandingkan dengan kewajiban yang dimiliki oleh Dana Pensiun serta kecukupan pengendalian
manajemen dalam mengelola risiko tersebut.
7 Kinerja Modul ini adalah untuk mengidentifikasi dan menilai pencapaian target pengembangan kekayaan Dana Pensiun
sesuai dengan arahan investasi dan peraturan perundangan.
8 Legal Modul ini melihat bagaimana potensi permasalahan legal yang mungkin dihadapi Dana Pensiun dalam pengelolaannya
yang dapat mengakibatkan berkurangnya kekayaan Dana Pensiun atau bertambahnya kewajiban Dana Pensiun.
9 Pendanaan Modul ini adalah untuk menilai kecukupan dana yang ada di Dana Pensiun dan juga dukungan pendanaan yang
dapat diperoleh dari pemberi kerja untuk kelangsungan penyelenggaraan program pensiun.
Secara umum Dana Pensiun sehat, tetapi terdapat beberapa isu yang
Sedang berpotensi mengurangi kemampuan Dana Pensiun untuk memenuhi 1<X≤2
kewajibannya
Sangat Dana Pensiun Memiliki potensi kegagalan yang sangat besar dalam
3<X≤4
Tinggi memenuhi kewajibannya
S
esuai dengan tugas pokok dan Dari 44 perubahan Peraturan Dana Pensiun
fungsinya, Biro Dana Pensiun merupakan yang disahkan pada tahun 2010, terdapat 3
pembina dan pengawas industri Dana perubahan atas Peraturan Dana Pensiun DPLK
Pensiun di Indonesia. Sebagai pembina yang antara lain mengubah kesesuaian jenis
industri Dana Pensiun, Biro Dana Pensiun investasi dan paket investasi yang ditawarkan
melaksanakan kegiatan pembinaan antara lain DPLK serta perubahan mengenai pengalihan
dalam bentuk memberikan bimbingan teknis peserta dari DPPK yang mempunyai hak atas
kepada para penyelenggara Dana Pensiun manfaat pensiun sekaligus. Selanjutnya sebanyak
dan memperkenalkan program pensiun bagi 7 perubahan atas Peraturan Dana Pensiun DPPK
masyarakat. Sementara itu, sebagai pengawas PPIP yang antara lain mengubah besaran iuran
industri, Biro Dana Pensiun melaksanakan dan penambahan mitra pendiri. Sementara itu,
kegiatan pengawasan yang antara lain meliputi sebanyak 34 perubahan atas Peraturan Dana
analisis laporan, pemeriksaan langsung dan Pensiun DPPK PPMP yang antara lain mengubah
penegakan hukum. ketentuan mengenai kenaikan manfaat pensiun,
penghasilan dasar pensiun, pemberian manfaat
Pengesahan atas Kegiatan Kelembagaan lain dan perubahan administratif lainnya seperti
Dana Pensiun tata cara pembayaran manfaat pensiun.
Laporan berkala Dana Pensiun adalah laporan Jenis analisis selanjutnya adalah analisis laporan
yang secara periodik disampaikan oleh Dana non berkala. Dalam kegiatan analisis laporan
Pensiun kepada Biro Dana Pensiun. Laporan non berkala ini, penelaahan laporan non berkala
tersebut terdiri atas laporan keuangan, laporan lebih bersifat pada penelaahan ketaatan atas
investasi, laporan teknis, dan laporan aktuaris peraturan perundangan yang berlaku di bidang
(khusus untuk DPPK PPMP). Sementara itu, yang Dana Pensiun. Terkait dengan penelaahan
dimaksud dengan laporan non berkala adalah ketaatan atas dokumen kepengurusan Dana
dokumen-dokumen yang antara lain terdiri Pensiun, menurut ketentuan Menteri Keuangan
atas dokumen perubahan kepengurusan Dana setiap pengurus DPPK dan pelaksana tugas
Pensiun, dokumen perubahan arahan investasi, pengurus DPLK diwajibkan untuk memiliki
laporan P4MN dan pencegahan tindak pidana sertifikasi kepengurusan Dana Pensiun. Sertifikasi
pencucian uang serta pengumpulan informasi ini dikeluarkan oleh LSPDP (Lembaga Sertifikasi
lain yang diperoleh dari media massa atau dalam Profesi Dana Pensiun) yang merupakan badan
rangka penilaian akuntabilitas pengelolaan Dana independen di luar Biro Dana Pensiun. Sampai
Pensiun. dengan akhir tahun 2010, jumlah Pengurus yang
telah memiliki sertifikat kepengurusan Dana
Kegiatan analisis Dana Pensiun terdiri atas 4 jenis Pensiun adalah sebanyak 789 orang.
kegiatan analisis, yaitu, analisis awal, analisis
risiko, analisis khusus dan analisis non berkala. Jenis analisis terakhir adalah analisis karena alasan
Analisis awal dilakukan terhadap seluruh Dana khusus. Kegiatan analisis ini merupakan kegiatan
Pensiun untuk mengetahui tingkat risiko awal analisis yang dilakukan karena permintaan
dari Dana Pensiun. Sumber data utama dalam khusus, misalnya dalam rangka pembubaran
kegiatan analisis awal berasal dari data elektronik Dana Pensiun.
laporan keuangan, laporan teknis dan laporan
aktuaris (untuk DPPK PPMP). Saat ini kegiatan Pemeriksaan Dana Pensiun
analisis awal dilakukan dengan menggunakan
aplikasi komputer (disebut aplikasi analisis dasar Bentuk pengawasan lain yang dilakukan Biro
Dana Pensiun) yang secara otomatis dapat Dana Pensiun adalah melakukan kegiatan
menghasilkan tingkat risiko awal dari suatu Dana pemeriksaan langsung di kantor Dana Pensiun.
Pensiun Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan langsung
ini mengacu pada Pedoman Manajemen dan
Setelah analisis awal dilakukan dan diperoleh Operasional Pemeriksaan Langsung Dana Pensiun
data tingkat risiko awal dari Dana Pensiun, lalu Berbasis Risiko yang ditetapkan pada tahun
dilakukan penetapan untuk melakukan analisis 2008.
risiko terhadap Dana Pensiun. Kegiatan analisis
risiko Dana Pensiun adalah kegiatan analisis Selama tahun 2010, jumlah kegiatan pemeriksaan
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko Dana Pensiun dilakukan terhadap 44 Dana
dari suatu Dana Pensiun. Kegiatan analisis ini Pensiun, terdiri atas 33 DPPK PPMP, 6 DPPK PPIP,
dilakukan dengan menggunakan metode yang dan 5 DPLK. Lokasi Dana Pensiun yang tersebar di
disebut SPERIS (Sistem Pemeringkatan Risiko). seluruh Indonesia juga mengakibatkan kegiatan
Metode SPERIS merupakan dasar penilaian risiko pemeriksaan langsung harus dilakukan di 10
yang digunakan oleh Biro Dana Pensiun untuk wilayah luar Jakarta dan 34 lainnya dilakukan di
menentukan intensitas pengawasan terhadap Jakarta.
Dana Pensiun. Sumber data utama dalam
kegiatan analisis risiko ini adalah laporan berkala Output utama kegiatan pemeriksaan langsung
dan laporan non berkala Dana Pensiun. adalah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Laporan
hasil pemeriksaan memuat gambaran kondisi dan
Dari hasil penilaian analisis awal yang dilakukan risiko yang akan dihadapi Dana Pensiun, serta
di awal tahun 2010, sebanyak 55 Dana Pensiun rekomendasi dan saran bagi Dana Pensiun dalam
ditetapkan untuk dilanjutkan dengan penilaian rangka memitigasi risiko yang melekat (inherent
analisis risiko (analisis SPERIS). Ke-55 Dana risk) dan dalam rangka penguatan manajemen
Pensiun tersebut terdiri atas 45 DPPK PPMP, 5 dan kontrol Dana Pensiun untuk periode yang
DPPK PPIP dan 5 DPLK.
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
27
akan datang. Laporan ini bersifat rahasia dan pemantauan minimal 3 bulan sekali dan 6 bulan
hanya disampaikan kepada pengurus dan pendiri sekali.
Dana Pensiun.
Dalam rangka pemantauan tindak lanjut
Pemantauan Tindak Lanjut Hasil pemeriksaan ini, Dana Pensiun diminta untuk
Pemeriksaan Dana Pensiun mengumpulkan bukti-bukti pelaksanaan
tindak lanjut atas rekomendasi dan saran yang
Untuk mengefektifkan pelaksanaan pemeriksaan tercantum di dalam LHP untuk kemudian bukti-
Dana Pensiun, Biro Dana Pensiun melakukan bukti tersebut disampaikan ke Biro Dana Pensiun.
pemantauan terhadap tindak lanjut pelaksanaan Pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan
rekomendasi dan saran yang dituangkan di dinyatakan selesai jika seluruh bukti pelaksanaan
dalam laporan hasil pemeriksaan oleh Pendiri, atas tindak lanjut tersebut telah disampaikan ke
Pengurus dan Dewan Pengawas. Biro Dana Pensiun.
Pemantauan tindak lanjut ini dilakukan dengan Pengembangan Regulasi Di Bidang Dana
berbagai cara antara lain korespondensi Pensiun
baik melalui surat maupun email, telepon,
pemantauan langsung ke kantor Dana Pensiun, Sepanjang tahun anggaran 2010, terdapat
atau pertemuan langsung dengan pihak Dana tujuh peraturan baru terkait Dana Pensiun yang
Pensiun, baik itu pengurus, dewan pengawas, disyahkan. Ketujuh peraturan tersebut terdiri
maupun pendiri. atas tiga Peraturan Menteri Keuangan (PMK),
tiga Peraturan Ketua Bapepam dan LK (PER
Selama tahun 2010, kegiatan pemantauan Ketua) dan satu Keputusan Ketua Bapepam
tindak lanjut yang telah diselesaikan mencapai dan LK (KEP Ketua). Beberapa peraturan yang
454 rekomendasi dan saran. Pemantauan atas terbit di awal tahun 2010 merupakan peraturan
penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan oleh yang dikaji dan disusun pada tahun 2009.
Biro Dana Pensiun membutuhkan pelaksanaan Sedangkan selebihnya merupakan peraturan
yang efektif. Untuk itu, sejalan dengan pelaksanaan sebagaimana yang diamanatkan
pengawasan berbasis risiko, pemantauan tindak oleh peraturan di atasnya. Berikut ini adalah
lanjut yang dilaksanakan di tahun 2010 dilakukan peraturan-peraturan yang disahkan pada tahun
dengan menetapkan prioritas LHP terlebih 2010 berdasarkan urutan tanggal penerbitan:
dahulu. Penetapan prioritas LHP ini dimaksudkan
untuk menentukan jumlah minimum frekuensi • Peraturan Ketua Bapepam dan LK Nomor
pemantauan yang dapat dilakukan oleh Biro PER-01/BL/2010 tgl. 4 Februari 2010 tentang
Dana Pensiun. Isi dan Susunan Laporan Investasi Dana
Pensiun.
Sementara itu, prioritas LHP didasarkan pada
nilai risiko Dana Pensiun pada saat pemeriksaan Peraturan ini merupakan peraturan pengganti
dilakukan dan jumlah aset yang dimiliki pada dari Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga
awal tahun 2010. Dengan demikian, semakin Keuangan nomor KEP-2344/LK/2003 tentang
besar nilai risiko Dana Pensiun dan aset yang Pedoman Penyusunan Laporan Investasi Dana
dimilik, maka semakin banyak frekuensi Pensiun. Beberapa materi dari peraturan ini,
pemantauan yang akan dilakukan oleh Biro Dana antara lain:
Pensiun.
- adanya penambahan jenis investasi sesuai
Untuk Dana Pensiun yang masuk dalam dengan PMK no 199/PMK.010/2008
kategori prioritas satu pemantauan tindak lanjut tentang Investasi Dana Pensiun terhadap
dilakukan minimal 1 bulan sekali. Untuk Dana materi yang terkait dengan pengungkapan
Pensiun dengan prioritas dua pemantauan tindak jenis-jenis investasi;
lanjut akan dilakukan 2 bulan sekali. Sementara
itu, untuk Dana Pensiun yang termasuk prioritas - adanya format standar laporan dan
tiga dan empat, masing-masing akan dilakukan checklist analisis;
28 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
• Survey Infrastruktur Teknologi Informasi dan Secara umum, permintaan data dapat datang
Komunikasi Dana Pensiun dari beragam institusi, seperti Badan Pusat
Statistik, Badan Perencanaan dan Pengembangan
Salah satu program dalam Master Plan Pembangunan Nasional, Bank Indonesia dan
Bapepam-LK menyebutkan bahwa Bapepam- beberapa kantor konsultan seperti konsultan
LK akan mengembangkan pelaporan hukum dan akuntan publik. Selain itu, Biro Dana
secara elektronik untuk industri yang ada Pensiun juga menerima permintaan informasi
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
31
dari para mahasiswa perguruan tinggi negeri dan (tidak diaudit), laporan keuangan semester
swasta dan tentu saja dari para wartawan. dua (tidak diaudit), dan laporan keuangan
tahunan (diaudit). Untuk laporan investasi dan
Selama tahun 2010, Biro Dana Pensiun telah laporan teknis, Dana Pensiun diwajibkan untuk
menindaklanjuti 257 permohonan informasi dan menyampaikannya satu kali dalam setahun.
52 pengaduan. Permohonan tersebut diterima Untuk laporan aktuaris, setidaknya paling sedikit
melalui surat, email atau datang langsung. Untuk disampaikan satu kali dalam tiga tahun.
pelayanan informasi, kebanyakan permohonan
datang melalui telepon (62%), dan sisanya Selain laporan-laporan tersebut, untuk DPPK
melalui surat dan email (38%). Sedangkan yang memiliki total investasi di atas Rp100 miliar
untuk penanganan pengaduan, kebanyakan diharuskan untuk menyampaikan daftar investasi
pengaduan diterima secara langsung (60%) dan secara bulanan. Keharusan tersebut juga berlaku
sisanya melalui surat (40%). bagi semua DPLK berapapun jumlah investasi
yang dimilikinya. Khusus untuk DPLK, ada pula
Sosialisasi dan Edukasi keharusan untuk memuat laporan keuangan
audit DPLK di surat kabar nasional setelah
Salah satu bentuk pelayanan informasi Biro Dana laporan keuangan mereka disampaikan ke Biro.
Pensiun adalah melaksanakan sosialisasi dan Selama tahun 2010, Biro Dana Pensiun menerima
edukasi, baik kepada masyarakat dan pengelola 1.559 laporan, terdiri atas 819 laporan keuangan,
Dana Pensiun. Tujuan utama kegiatan ini adalah 322 laporan investasi, 273 laporan teknis dan
untuk meningkatkan partisipasi pemberi kerja 145 laporan aktuaris.
dalam industri Dana Pensiun, baik sebagai Pendiri
DPPK maupun bergabung ke DPLK. Kegiatan ini
juga dimaksudkan untuk mendorong kesadaran Pengumpulan Data Elektronik Laporan
masyarakat untuk menyiapkan masa hari tua. Berkala
Selain itu, untuk memperkuat industri Dana Selain kewajiban untuk menyampaikan laporan
Pensiun, Biro Dana Pensiun juga mengadakan periodik dalam bentuk fisik, Dana Pensiun juga
pelatihan dan seminar untuk Pengurus Dana diminta untuk menyampaikan data laporan
Pensiun dan stafnya. Kegiatan tersebut meliputi dimaksud melalui data digital secara elektronik.
pembukuan, investasi, data elektronik, dan Untuk menyampaikan data tersebut, Biro Dana
aktuaria. Kegiatan-kegiatan dimaksud diharapkan Pensiun menyediakan suatu aplikasi yang disebut
akan dapat memperkaya kemampuan dan Aplikasi Data Digital Dana Pensiun (D3P) yang
ketrampilan mereka di dalam mengelola Dana dibangun dan dikembangkan bersama oleh Biro
Pensiun. Selama tahun 2010, terdapat 8 kegiatan Dana Pensiun dan Pusat Informasi dan Teknologi
tersebut yang dilaksanakan oleh Biro Dana Keuangan (PUSINTEK) Kementerian Keuangan.
Pensiun.
Dengan aplikasi D3P, proses kompilasi data di Biro
Penyampaian Laporan Berkala Dana Pensiun menjadi lebih mudah dan cepat.
Meski demikian, belum semua Dana Pensiun
Berdasar pada ketentuan perundangan dan yang wajib menyampaikan laporan berkala telah
peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun wajib menyampaikan pula data digital secara elektronik
untuk menyampaikan laporan periodik kepada kepada Biro Dana Pensiun. Beberapa kendala
Biro Dana Pensiun. Laporan dimaksud terdiri atas yang teridentifikasi sebagai penyebab tidak
laporan keuangan, laporan investasi, laporan disampaikannya data digital dimaksud adalah:
teknis. Untuk Dana Pensiun program manfaat kesalahan dalam pembukuan Dana Pensiun,
pasti juga diwajibkan menyampaikan laporan kesalahan teknis dalam pengoperasian aplikasi
valuasi aktuaris. D3P, dan kurangnya pemahaman petugas yang
memang ditugaskan untuk menggunakan
Setiap tahun, Dana Pensiun diwajibkan untuk aplikasi dimaksud.
menyampaikan laporan keuangan tiga kali dalam
setahun, yaitu laporan keuangan semester satu
32 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
LAMPIRAN
34 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
D. KINERJA INVESTASI
Per 31 Desember 2010
Kriteria DPPK PPMP Jumlah Dana Pensiun Rata-Rata ROI Max ROI Min ROI
Kriteria DPPK PPIP Jumlah Dana Pensiun Rata-Rata ROI Max ROI Min ROI
Kriteria DPLK Jumlah Dana Pensiun Rata-Rata ROI Max ROI Min ROI
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
1 00001 Bank Indonesia PPMP Bank Indonesia
Jakarta International Hotels & PT Jakarta Internasional Hotels
2 00002 PPMP
Development & Developments
3 00003 Merpati Nusantara PPMP PT Merpati Nusantara Airlines
4 00004 Kompas Gramedia PPMP PT Kompas Media Nusantara
5 00005 Samudera Indonesia PPMP PT Samudera Indonesia
PT Bank Tabungan Negara
6 00006 Bank Tabungan Negara PPMP
(Persero)
7 00008 Bank Mandiri Dua PPMP PT Bank Mandiri (Persero)
8 00010 Inter Pacific PPMP PT Bank Inter Pacific Tbk
9 00012 Bank Pembangunan Daerah Riau PPMP PT BPD Riau
BP Majelis Sinode Gereja
10 00013 Gereja Kristen Indonesia PPMP
Kristen Indonesia Jateng
11 00014 Bank Mandiri Empat PPMP PT Bank Mandiri (Persero)
12 00015 Danareksa PPMP PT Danareksa (Persero)
13 00016 PT Asuransi Jasa Indonesia PPMP PT Asuransi Jasa Indonesia
14 00020 Pegawai Pembangunan Jaya Group PPMP PT Pembangunan Jaya
15 00021 Konimex PPMP PT Konimex
16 00022 PT Trakindo Utama PPMP PT Tiara Marga Trakindo
17 00023 Jasa Raharja PPMP PT Jasa Raharja (Persero)
18 00025 Bank DKI PPMP PT Bank DKI
Persekutuan Gereja Gereja di
19 00026 PGI PPIP
Indonesia
Perhimpunan Pendidikan Dan Perhimpunan Pendidikan dan
20 00029 PPMP
Pengajaran Kristen Petra Pengajaran Petra
21 00030 Panin Bank PPMP PT Pan Indonesia Bank Tbk
22 00031 Pegawai BPD Bali PPMP PT BPD Bali
23 00032 Jiwasraya PPMP PT Auransi Jiwasraya (Persero)
24 00033 Indorama PPMP PT Indorama SyntheticsTbk
25 00034 BPD DI Yogyakarta PPMP Bank BPD DIY
26 00036 Cedefindo PPMP PT Cedefindo
27 00037 Karyawan Taspen PPMP PT Taspen (PERSERO)
28 00038 Bank CIMB Niaga PPMP PT Bank Niaga Tbk
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
41
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
Bank Pembangunan Daerah Jawa Bank Pembangunan Daerah
29 00040 PPMP
Barat dan Banten, Tbk Jawa Barat dan Banten, Tbk
Sinode Gereja gereja Kristen
30 00041 Gereja-Gereja Kristen Jawa PPMP
Jawa
31 00044 Gunung Mulia PPIP Yayasan BPK Gunung Mulia
32 00045 Cardig Group PPMP PT Cardig Air
Koperasi Asuransi Jiwa
33 00046 Karyawan Koperasi PPMP
Indonesia
34 00047 Pegawai PT Aerowisata PPMP PT Aerowisata
35 00048 Bank Mandiri Satu PPMP PT Bank Mandiri (Persero)
Bank Pembangunan Daerah
36 00049 BPD Kalimantan Selatan PPMP
Kalimantan Selatan
Yayasan Perguruan Tinggi Satya
37 00050 Satyawacana PPMP
Wacana
38 00051 Bakti Asih Sejahtera PPMP Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya
39 00052 LIA PPMP Yayasan LIA
PT Rajawali Nusantara
40 00053 Rajawali Nusantara Indonesia PPMP
Indonesia
41 00054 Karyawan Mobil Oil Indonesia Inc. PPMP ExxonMobil Oil Indonesia Inc.
42 00056 Sint Carolus PPMP Perhimpunan St Carolus
43 00057 BPD Sumatera Selatan PPMP BPD Sumatera Selatan
44 00062 Askrida PPMP PT Asuransi Bangun Askrida
45 00063 PT Maskapai Reasuransi Indonesia PPMP Maskapai Asuransi Indonesia
46 00064 Purbaya PPMP PT New Ratna Motor
47 00066 Elnusa PPMP PT Elnusa
48 00067 Universitas Trisakti PPMP Universitas Trisakti
49 00069 LKBN Antara PPMP LKBN Antara
50 00070 Merck Indonesia PPMP PT Merck Tbk
51 00072 BPD NTB PPMP PT Bank NTB
52 00074 PT Sugizindo PPMP PT Sugizindo
53 00075 BPD Istimewa Aceh PPMP BPD Istimewa Aceh
54 00076 Pegawai PT BPD Jatim PPMP PT BPD Jawa Timur
55 00078 Bank Rakyat Indonesia PPMP Bank Rakyat Indonesia
56 00079 Bank Mandiri Tiga PPMP PT Bank Mandiri (Persero)
57 00080 Bersama PDAM Seluruh Indonesia PPMP PDAM Kota Cirebon
42 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
58 00084 Kalbe Farma PPMP PT Kalbe Farma
Karyawan Indocement Tunggal PT Indocement Tunggal
59 00085 PPIP
Prakarsa PrakarsaTbk
60 00086 BPD Sulawesi Utara PPMP PT BPD Sulawesi Utara
PT Swadharma Indotama
61 00087 Swadharma Indotama Finance PPIP
Finance
62 00088 Delta Djakarta PPMP PT Delta Djakarta Tbk
63 00090 BPD Jambi PPMP BPD Jambi
64 00093 Toyota Astra PPMP PT Toyota Astra Motor
65 00096 Bank Central Asia PPIP PT Bank Central Asia
66 00097 Manfaat Pasti Bogasari PPMP PT ISM Bogasari Flour Mills
67 00098 Iuran Pasti Bogasari PPIP PT ISM Bogasari Flour Mills
PT Bank Negara Indonesia
68 00100 Bank Negara Indonesia PPMP
(Persero) Tbk
69 00101 Mitra Krakatau PPIP PT Pelat Timah Nusantara
70 00105 Zeneca Pharma Indonesia PPMP PT Astra Zeneca Indonesia
71 00108 BPD Sulawesi Tengah PPMP PT BPD Sulawesi Tengah
Yayasan Badan Pendidikan
72 00109 BPK Penabur PPIP
Kristen Penabur
PT Asuransi Jiwa Manulife
73 00112 Benefit 2000 PPMP
Indonesia
Gereja Protestan Di Indonesia Majelis Sinode Gereja Protestan
74 00113 PPMP
Bagian Barat di Indonesia Bagia
75 00114 Rumah Sakit Islam Jakarta PPMP Yayasan RS. Islam Jakarta
76 00116 Kao Indonesia Chemicals PPMP PT Kao Indonesia Chemicals
77 00118 Karyawan Staf PT Kebon Agung PPMP PT Kebon Agung
78 00119 Eveready Indonesia PPMP PT Energizer Indonesia
79 00120 Sekolah Kristen PPMP Yayasan LPPPK Sinode
80 00121 Pegawai PT Persero Batam PPIP PT Persero Batam
81 00124 Smart PPIP PT Smart Tbk
PT. Dai Nippon Printing
82 00125 Dai Nippon Printing Indonesia PPMP
Indonesia
83 00127 Multi Bintang Indonesia PPMP PT Multi Bintang Indonesia
84 00128 Asuransi Ramayana PPMP PT. Asuransi Ramayana,Tbk.
85 00129 Sari Husada PPMP PT Sari Husada Tbk
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
43
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
86 00130 BPD Sumatera Barat PPMP PT BPD Sumatera Barat
87 00134 Bank Bukopin PPMP PT Bank Bukopin
88 00136 Asahimas Chemical PPMP PT Asahimas Chemical
Konperensi Waligereja
89 00138 Konperensi Waligereja Indonesia PPMP
Indonesia
90 00139 Tambi PPMP PT Perkebunan Tambi
Pegawai Rumah Sakit Budi
91 00140 PPMP Perkumpulan Budi Kemuliaan
Kemuliaan
92 00141 PT Rheem Indonesia PPIP PT Rheem Indonesia
93 00143 Galva PPMP PT Galva Corporation
94 00150 Multicor PPMP PT Bank Multicor
95 00152 Freeport Indonesia PPMP PT Freeport Indonesia
96 00154 BPD Papua PPMP PT BPD Irian Jaya
97 00155 Kaltim Prima Coal PPMP Kaltim Prima Coal
98 00156 Pfizer Indonesia PPMP PT Pfizer Indonesia Tbk
99 00157 Citibank, N.A. PPMP Citibank, N.A
100 00160 Abbott Indonesia PPMP PT Abbott Indonesia
101 00163 South Pacific Viscose PPIP PT South Pacific Viscose
102 00164 Mecosin Indonesia PPMP PT Mecosin Indonesia
103 00166 Bakrie PPMP PT Bakrie & Brothers Tbk
104 00167 Karyawan Jamsostek PPMP PT Jamsostek (Persero)
105 00168 Krama Yudha Ratu Motor PPMP PT Krama Yudha Ratu Motor
PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah
106 00169 PPMP
Jawa Tengah Jawa Tengah
PT Indomobil Sukses
107 00170 Indomobil Group PPIP
Internasional Tbk.
108 00172 Infomedia Nusantara PPMP PT Infomedia Nusantara
109 00173 Semen Cibinong PPMP PT Semen Cibinong Tbk
110 00175 BPD Sulawesi Tenggara PPMP BPD Sulawesi Tenggara
111 00178 Astra Satu PPMP PT Astra International Tbk.
Yayasan Kristen Untuk
112 00180 Yakkum PPIP
Kesehatan Umum
PT Bank Pembangunan Daerah
113 00181 PT BPD Kalimantan Barat PPMP
Kalimantan Barat
114 00183 Atelier Enam PPMP PT Atelier Enam
44 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
115 00190 Citra Lintas Indonesia PPMP PT Citra Lintas Indonesia
PT Asuransi Tokio Marine
116 00191 Tokio Marine Indonesia PPMP
Indonesia
117 00195 BPD Bengkulu PPMP PT Bank Bengkulu
118 00196 Karyawan Grand Hyatt Bali PPIP PT Wynncor Bali
PT Unggul Indah Cahaya Tbk
119 00197 Unggul Indah Cahaya PPIP
(UIC)
120 00198 Greja Kristen Jawi Wetan PPMP Pelayan Harian Majelis Agung
121 00199 PT Bank Pembangunan Kalteng PPMP PT Bank Pembangunan Kalteng
122 00200 BPD Maluku PPMP BPD Maluku
123 00201 BASF Indonesia PPMP PT BASF Indonesia
124 00202 Indolife Group PPIP PT Indolife Pensiontama
125 00203 Mandom Indonesia PPMP PT Mandom Indonesia Tbk
126 00204 PT Otsuka Indonesia PPMP PT Otsuka Indonesia
127 00205 BPD Sulawesi Selatan PPMP BPD Sulawesi Selatan
128 00207 Bangkok Bank PPMP Bangkok Bank PCL Jakarta
129 00208 Aventis Pharma MP PPMP PT Aventis Pharma
130 00211 Dystar Cilegon Iuran Pasti PPIP PT DyStar Colours Indonesia
DyStar Colours Indonesia Manfaat
131 00212 PPMP PT DyStar Colours Indonesia
Pasti
132 00215 PT Sepatu Bata PPMP PT Sepatu Bata Tbk
133 00216 Pagilaran PPMP PT Pagilaran
134 00217 Baptis Indonesia PPMP Yayasan Baptis Indonesia
Badan Wakaf Universitas Islam
135 00219 Pegawai Universitas Islam Indonesia PPMP
Indonesia
136 00220 Pekerja Hotel Aryaduta Jakarta PPMP PT Aryaduta Hotels Tbk
137 00223 Chevron Pacific Indonesia PPMP PT Chevron Pacific Indonesia
138 00224 HKBP PPMP Huria Kristen Batak Protestan
139 00227 Bimantara PPMP PT Bimantara Citra Tbk.
PT Indo Kordsa Tbk (D/h Branta
140 00228 Indo Kordsa (d/h Branta Mulia) PPMP
Mulia)
PT Krama Yudha Tiga Berlian
141 00229 Krama Yudha Tiga Berlian Motors PPMP
Motors
PT Kangar Consolidated
142 00230 PT Kangar Consolidated Industries PPMP
Industries
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
45
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
143 00231 Wyeth Indonesia PPMP PT Wyeth Indonesia
144 00234 BPD Lampung PPMP PT Bank Lampung
145 00235 Tigaraksa Satria PPMP PT Tigaraksa Satria Tbk
146 00236 East Jakarta Industrial Park PPMP PT East Jakarta Industrial Park
147 00240 BPD Nusa Tenggara Timur PPMP PT Bank NTT
148 00242 Karyawan PT Igasar PPMP PT Igasar
PT Pembangunan Perumahan
149 00245 Pembangunan Perumahan PPMP
(Persero)
150 00248 Kertas Leces PPMP PT Kertas Leces (Persero)
151 00249 PT PLN (Persero) PPMP PT PLN (Persero)
152 00250 Avesta Continental Pack PPMP PT Avesta Continental Pack
153 00252 Citas Otis Elevator PPMP PT Citas Otis Elevator
154 00253 Universitas Surabaya PPMP Yayasan Universitas Surabaya
155 00254 Lembaga Alkitab Indonesia PPIP Lembaga Alkitab Indonesia.
156 00255 Antam PPMP PT Antam Tbk
157 00256 Jasa Marga PPMP PT Jasa Marga (Persero)
158 00257 Karyawan Pupuk Kujang PPMP PT Pupuk Kujang
PT Industri Telekomunikasi
159 00258 Inti PPMP
Indonesia
160 00259 Perhutani PPMP Perum Perhutani
PT International Nickel
161 00262 International Nickel Indonesia PPMP
Indonesia Tbk
162 00265 Pegawai PT Bank Sumut PPMP PT Bank Sumut
163 00267 Pupuk Kalimantan Timur PPMP PT Pupuk Kalimantan Timur
164 00268 Telkom PPMP PT Telkom Tbk.
Perum Percetakan Uang RI
165 00269 Pegawai Perum Peruri PPMP
(Perum Peruri)
166 00270 Karyawan PT Pal Indonesia PPIP PT Pal Indonesia (Persero)
167 00271 IBM Indonesia PPIP PT IBM Indonesia
168 00272 Avrist (d/h AIA Indonesia) PPIP PT AIA Indonesia
169 00273 Garam PPMP PT Garam (Persero)
PT Perkebunan Nusantara X
170 00274 Perkebunan PPMP
(Persero)
171 00277 PT Istaka Karya PPMP PT Istaka Karya (Persero)
46 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
PT ASDP Indonesia Ferry
172 00278 ASDP PPMP
(Persero)
173 00279 Jasa Tirta II PPMP Perum Jasa Tirta II
Perusahaan Pelabuhan Dan
174 00282 PPMP PT Pelindo II
Pengerukan
175 00284 Perumnas PPMP Perum Perumnas
176 00285 Pertamina PPMP Pertamina
177 00286 Boc Indonesia PPMP PT BOC Gases Indonesia
178 00288 Bali Hyatt PPMP PT Wynncor Bali
179 00289 Essence Indonesia PPMP PT Essence Indonesia
180 00290 Natour PPMP PT Hotel Indonesia Natour.
Karyawan PT Industri Sandang
181 00291 PPMP PT Industri Sandang Nusantara
Nusantara
182 00293 Krakatau Steel PPMP PT Krakatau Steel
PT Pelayaran Nasional Indonesia
183 00294 Pelni PPMP
( Persero )
184 00295 Pusri PPMP PT Pupuk Sriwidjaya
185 00296 Pegawai Indah Karya PPMP PT Indah Karya (Persero)
186 00297 LEN Industri PPMP PT Len Industri
187 00298 Nindya Karya PPMP PT Nindya Karya (Persero)
188 00299 Gunung Madu PPIP PT Gunung Madu
PT Biro Klasifikasi Indonesia
189 00300 Biro Klasifikasi Indonesia PPMP
(Persero)
190 00301 Wijaya Karya PPMP PT Wijaya Karya
191 00302 Pegawai Gelora Senayan PPMP BP GOR Senayan
192 00303 PT Pos Indonesia (Persero) PPMP PT Pos Indonesia (Persero)
PT United Kingdom Indonesian
193 00305 SKU PT Ukindo PPMP
Plantations
194 00306 Bank Paribas-BBD Indonesia PPIP PT Bank Paribas-BBD Indonesia
195 00307 Hotel Indonesia Internasional PPMP PT Hotel Indonesia Internasional
Yayasan Pendidikan Cendekia
196 00308 Pendidikan Cendekia Utama PPMP
Utama
197 00309 Karyawan PT Pindad PPIP PT Pindad
PT Dok dan Perkapalan
198 00310 Dok Dan Perkapalan Surabaya PPMP
Surabaya
199 00311 Semen Gresik PPMP PT Semen Gresik Tbk (Persero)
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
47
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
200 00315 Karyawan PT Coca-Cola Indonesia PPMP PT Coca-Cola Indonesia
201 00316 Inhutani PPMP PT Inhutani I
202 00317 Bank Mandiri PPIP PT Bank Mandiri (Persero)
203 00318 Bina Adhi Sejahtera PPMP PT Adhi Karya (Persero)
Pegawai Badan Pengelola Pegawai Badan Pengelola
204 00319 Lingkungan Industri Dan PPMP Lingkungan Industri dan
Pemukiman Pulogadung Pemukiman Pulo Gadung
205 00320 Pegadaian PPMP Perusahaan Umum Pegadaian
206 00321 Angkasa Pura II PPMP PT Angkasa Pura II (Persero)
207 00322 Angkasa Pura I PPMP PT Angkasa Pura I (Persero)
208 00323 Karyawan Semen Baturaja PPMP PT Semen Baturaja (Persero)
209 00324 Garuda Indonesia PPIP PT Garuda Indonesia
210 00325 Semen Tonasa PPMP PT Semen Tonasa
211 00326 Kimia Farma PPMP PT Kimia Farma Tbk (Persero)
212 00327 Electrolux Indonesia PPIP PT Electrolux Indonesia
213 00328 Pertani PPMP PT Pertani (Persero)
214 00329 PT Brantas Abipraya PPMP PT Brantas Abipraya (Persero)
215 00330 Semen Padang PPMP PT Semen Padang
216 00334 Goodyear Indonesia PPMP PT Goodyear Indonesia Tbk
217 00335 Apac Inti Corpora PPIP PT Apac Inti Corpora
PT Dirgantara Indonesia (PT
218 00336 IPTN PPMP
IPTN)
219 00337 Lembaga Katolik Yadapen PPMP Majelis Perwakilan Yadapen
Pimpinan Pusat
220 00338 Muhammadiyah PPMP
Muhammadiyah
221 00339 Manfaat Pasti Unilever Indonesia PPMP PT Unilever Indonesia Tbk.
Mitsubishi Krama Yudha Motors & PT Mitsubishi Krama Yudha
222 00342 PPMP
Manufacturing Motors & Manufacturing
223 00343 Universitas Islam Bandung PPMP Yayasan Pendidikan Islam ( YPI )
224 00345 Widatra Bhakti PPMP PT Widatra Bhakti
225 00346 Harapan Sejahtera PPIP Koperasi Simpan Pinjam Jasa
226 00347 Lux Indonesia PPMP PT Luxindo Raya
227 00350 Semen Kupang PPMP PT Semen Kupang (Persero)
Yayasan Perguruan Tinggi
228 00351 Universitas Merdeka Malang PPMP
Merdeka Malang
48 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
No. Jenis
NBDU Nama Dana Pensiun Nama Pendiri
Urut Program
Direksi Dan Karyawan PT Asuransi
229 00352 PPMP PT Asuransi Parolamas
Parolamas
230 00354 Kartika Chandra PPIP PT Kartika Chandra
231 00355 Hutama Karya PPMP PT Hutama Karya (Persero)
PT Tambang Batubara Bukit
232 00357 Bukit Asam PPMP
Asam (Persero)
PT Rajawali Nusantara
233 00358 Rajawali Nusindo PPMP
Indonesia
Dok Kodja Bahari Group PT Dok & Perkapalan Kodja
234 00359 PPMP
Bahari (Persero)
Yayasan Pembina Potensi
235 00360 Pembina Potensi Pembangunan PPMP
Pembangunan
Procter & Gamble Home Products Procter & Gamble Home
236 00361 PPMP
Indonesia Products Indonesia
237 00362 Astra Dua PPIP PT Astra International Tbk.
238 00363 Indokemika Jayatama PPIP PT Indokemika Jayatama
Pegawai Universitas Universitas Muhammadiyah
239 00364 PPMP
Muhammadiyah Malang Malang
240 00365 Triputra PPIP PT Triputra Investindo Arya
Program Iuran Pasti Krama Yudha
241 00367 PPIP PT Krama Yudha Ratu Motor
Ratu Motor
242 00368 Iuran Pasti Unilever Indonesia PPIP PT Unilever Indonesia Tbk
Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah
243 00369 PPIP
Sumatera Utara Sumatera Utara
244 00370 Pupuk Kaltim Group PPIP PT Pupuk Kalimantan Timur
245 00371 PPIP-PUSRI PPIP PT Pupuk Sriwidjaya
246 00373 Tirta Kamuning PPMP PDAM Kabupaten Kuningan
247 00374 RSUD Al Ihsan PPIP RSUD Al Ihsan
Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah
248 00375 PPMP
Surakarta Surakarta
LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
49
DIREKTORI
DPPK
50 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
DIREKTORI
DPLK
70 LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN 2010
Terima kasih kami sampaikan kepada nama-nama di bawah ini, atas kontribusinya
dalam penyusunan buku Laporan Tahunan Dana Pensiun 2010.
Moch. Muchlasin, Nani Patria Dharmayanti, Akhsan Nuri, Sesriwati, Asep Hikayat,
Dinar Sukmasari, Sri Wahyini Budiati, Nur Farida Riskasari, Noviyanto Utomo,
Rina Rahmawati, Gatot Yulianto, Marlina Situmorang, Anwar Santoso,
Lisa Murtiawati, Warsito, Siti Khairiyah Marpaung, Lian Tie Dewi, Kristiani Tri Lestari,
M. Ridwan, Antick Rani, Wasyati, Ario, Fadli Syafri