Anda di halaman 1dari 13

1

KESEHATAN DAERAH MILITER XVI/ PATTIMURA


DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 16.04.01

LAPORAN PELAKSANAAN DUKUNGAN KESEHATAN PENGAMANAN VVIP


DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PRESIDEN RI
PADA SAIL MOROTAI 2012

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Kegiatan puncak perhelatan Sail Morotai berlangsung pada 15 September 2012


di Teluk Daruba yang bersejarah. Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang
Yudhoyono hadir pada acara puncak tersebut dan sekaligus membuka dengan resmi
kegiatan Sail Indonesia Morotai 2012.

b. Tugas pokok TNI pada Operasi Militer Selain Perang sesuai dengan UU NO 34
Tahun 2004 diantaranya adalah mengamankan Presiden, Wakil Presiden beserta
keluarganya dan kepala negara asing serta Pejabat asing setingkat kepala negara bila
berkunjung ke Indonesia. Salah satu kegiatannya adalah pengamanan di bidang
kesehatan dengan melaksanakan dukungan kesehatan dan food security.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang


dukungan kesehatan pengamanan VVIP dalam rangka kunjungan kerja Presiden RI
pada Sail Morotai tahun 2012 di Morotai Maluku Utara.

b. Tujuan. Laporan ini bertujuan sebagai pertanggungjawaban dan bahan


masukan bagi komando atas dan berbagi pengalaman kepada personel kesad lainnya
dalam dukungan kesehatan pengamanan VVIP dalam rangka kunjungan kerja
Presiden RI pada Sail Morotai tahun 2012 di Morotai Maluku Utara.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup laporan ini tentang
pelaksanaan dukungan kesehatan pengamanan VVIP dalam rangka kunjungan kerja
Presiden RI pada Sail Morotai tahun 2012 di Morotai Maluku Utara terdiri atas pendahuluan,
pokok – pokok penyelenggaraan pengamanan VVIP dan pelaksanaan kegiatan dukes pam
VVIP di lapangan dan disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Pelaksanaan Kegiatan Dukkes Pam VVIP.
c. Hasil yang Dicapai
d. Kesimpulan dan Saran.
e. Penutup.
2

4. Dasar.

a. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor : Skep / 54 / II / 2003 tanggal 24


Pebruari 2003 tentang Juklak Operasi Pengamanan VVIP.

b. Peraturan Panglima TNI Nomor : Perpang / 60 / 2010 tanggal 8 September


2010 tentang Bujuklak TNI tentang operasi pengamanan Presiden , Wakil Presiden
dan Tamu negara setingkat kepala negara / kepala pemerintahan beserta
keluarganya.

c. Surat Telegram Rahasia Pangdam XVI / Pattimura Nomor STR / 809 / 2012
tanggal 30 Agustus 2012 tentang Rencana Kunjungan Presiden RI dalam rangka
pelaksanaan Sail Morotai 2012.

d. Surat Perintah Pangdam XVI / Pattimura Nomor Sprin / 1583 / VIII / 2012
tanggal 30 Agustus 2012 tentang Pengamanan VVIP Sail Morotai 2012.

e. Hasil Rapat Tim Kesehatan dengan seluruh instansi kesehatan di wilayah


Maluku Utara tanggal 4 Agustus 2012 di RSUD dr. Chasan Busoiri ternate dipimpin
Kadinkes Propinsi Maluku Utara tentang rencana persiapan dukungan kesehatan
dalam rangka kunjungan Presiden RI dan rombongan serta dukungan kesehatan
selama pelaksanaan Sail Morotai tahun 2012 di Morotai Maluku Utara, serta dihadiri
Staf Menko Kesra, Staf Menkes dan Staf Balai POM Pusat.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN DUKUNGAN KESEHATAN PENGAMANAN VVIP

5. Umum. Kegiatan dukungan kesehatan pengamanan VVIP pada kegiatan Sail


Morotai 2012 terdiri atas kegiatan dukungan kesehatan (dukkes) dan Food Security. Dukkes
terdiri dari 3 Tim Kesehatan + Ambulan (Stand By) di tiap-tiap titik yang dikunjungi VVIP
(Presiden RI beserta Ibu), Tim Ambulan VVIP atau Tim Ambulan konvoi dengan iring-iringan
VVIP dan Mini ICU. Food Security disiapkan menjadi 3 (tiga) Tim Food Security sesuai
jumlah titik yang dikunjungi VVIP.

6. Waktu dan Tempat.

a. Waktu : 15 September 2012

b. Tempat / Obyek :
1) Bandara Leo Watimena Morotai.
2) Monumen Trikora.
3) Dermaga Ds. Juanga (Lokasi Upacara Pembukaan Sail Morotai 2012).
3

7. Perencanaan. Kegiatan perencanaan sudah dilakukan jauh – jauh hari, dimulai


sejak diberikannya tugas untuk mempersiapkan dukungan kesehatan pengamanan VVIP
dalam rangka Sail Morotai pada bulan Juni 2012 dengan kegiatan sebagai berikut :

a. Menerima Tugas dan membuat rencana sementara pada akhir bulan Juni 2012.
b. Meninjau medan pada bulan Juli 2012 oleh Kakesdam dan Dandenkesyah
16.04.01 Kesdam XVI / Pattimura.
c. Melaksanakan koordinasi dengan jajaran kesehatan yang ada di Maluku,
Maluku Utara dan Sulawesi Utara.
d. Melaksanakan koordinasi dengan Staf Kemenkes, Kadinkes Propinsi Maluku
Utara dan Kadinkes Kabupaten Morotai yang akan melaksanakan dukungan
kesehatan bagi VIP.
e. Melaksanakan paparan oleh Kakesdam XVI / Pattimura dihadapan Pangdam
XVI / Pattimura selaku Pangkoops Pam VVIP dalam rangka kunjungan kerja Presiden
RI pada pelaksanaan Sail Morotai 2012.
f. Menyempurnakan rencana dan mendistribusikan rencana kepada satuan –
satuan kesehatan yang terlibat baik militer maupun sipil.

Rapat koordinasi teknis satkes pendukung dukkes pam VVIP

8. Pengorganisasian.

a. Organisasi Pam VVIP.

1) Pangkoops Pam VVIP : Pangdam XVI / Pattimura


2) Wapangkoops Pam VVIP : Kapolda Maluku Utara
3) Dansatgaskes Pam VVIP : Kakesdam XVI / Pattimura
4) Wadan Satgaskes Pam VVIP : Kabiddokkes Polda Maluku Utara
5) Koordinator Dukkes : Dandenkesyah 16.04.01 Ternate
6) Koordinator Food Security : Kasi Kesprev Kesdam XVI/Pattimura
4

b. Satuan Kesehatan yang Terlibat.

1) Kesdam XVI / Pattimura


2) Denkesyah 16.04.01 Ternate
3) Kes Yonif 732 / Banau
4) Kes Lanud Leo Watimena Morotai
5) Biddokkes Polda Maluku Utara
6) Dinas Kesehatan Propinsi Maluku Utara.
7) Dinas Kesehatan Kabupaten Morotai.
8) Balai Besar POM (Pengawasan Obat dan Makanan) Manado
9) Kantor Kesehatan Pelabuhan Tk. III Ternate.

c. Tim Kesehatan yang Dibentuk.

1) 3 (tiga) Tim kesehatan + Ambulan, sesuai jumlah titik yang dikunjungi


VVIP yang terdiri dari 1 (satu) orang dokter umum, 2 (dua) orang perawat dan
seorang pengemudi.

2) 1 (satu) Tim Ambulan VVIP, konvoi dengan iring-iringan VVIP yang terdiri
dari 1 (satu) orang dokter spesialis kardiologi, 1 (satu) orang dokter spesialis
bedah, 1 (satu) orang dokter spesialis anestesi, 2 (dua) orang perawat dan
seorang pengemudi.

3) 1 (satu) Tim Mini ICU yang terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis
penyakit dalam dan 2 (dua) orang perawat ICU. Pada saat VVIP berada di
lokasi upacara pembukaan Sail Morotai, maka 3 (tiga) orang dokter spesialis
yang berada di Ambulan VVIP bergabung di dalam Mini ICU.

4) 3 (tiga) Tim Food Security sesuai jumlah titik yang dikunjungi VVIP.

9. Pelaksanaan.

a. Dukungan kesehatan meliputi :

1) Tim Kesehatan + Ambulan.

a) Ada 3 (tiga) Tim Kesehatan + Ambulan di tiap titik yang dikunjungi


oleh VVIP (Presiden RI). Harus ada Tim Kesehatan + Ambulan di tiap
titik karena jarak yang tidak terlalu jauh antara satu titik dengan titik
lainnya, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perpindahan
tempat Tim Kesehatan + Ambulan.

b) Tim Kesehatan + Ambulan bersifat menetap (Stand By) di tiap titik


yang dikunjungi VVIP dengan tugas :

(1) Terjaminnya keselamatan dan keamanan pribadi serta


kegiatan kunjungan kerja VVIP beserta rombongan di bidang
kesehatan.
5

(2) Memonitor kegiatan VVIP ketika berada di tempat yang


menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
(3) Jika terjadi keadaan yang membahayakan VVIP di bidang
kesehatan, turut membantu Tim Dokter Kepresidenan, maupun
Tim Dokter yang berada di Ambulan VVIP.

c) Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi Tim Kesehatan +


Ambulan dalam pelaksanaan tugasnya :

(1) Dilarang meninggalkan tempat / pos yang telah di tentukan


tanpa seijin pimpinan koordinator dukkes pam VVIP.
(2) Menempatkan anggota kesehatan pada tempat yang aman
atau tidak menggangu kegiatan VVIP, ambulan stand by tapi tidak
terlihat atau tersamar.
(3) Pengawasan terhadap tindakan medis ataupun paramedis
terhadap pelaksanaan pengamanan kesehatan dan keamanan
RI-1 dan rombongan.
(4) Pada saat pelaksanaan kunjungan RI-1 dukungan kespam
ditujukan kepada RI - 1 dan rombongan.
(5) Anggota medis / Paramedis dilarang melakukan aktivitas
diluar sektor kerja terkecuali ada petunjuk emergency.
(6) Setelah pelaksanaan tugas adakan pengecekan personel
dan materil perlengkapan yang dibawa.

Tim Kesehatan + Ambulan siap di tempat yang dikunjungi VVIP

2) Tim Ambulan VVIP. Tim Ambulan VVIP ini ikut serta dalam konvoi
iring-iringan VVIP dan selalu berada bersama dan dekat dengan VVIP.
Sebenarnya Tim Ambulan VVIP inilah yang paling bertanggung jawab atas
6

keselamatan VVIP karena adanya 3 (tiga) orang dokter spesialis (jantung,


bedah dan anestesi) beserta 2 orang perawat didalamnya beserta kelengkapan
alkes yang cukup dan operasional bagi ketiga dokter spesialis tersebut.. Tim
Ambulan VVIP selalu mengikuti kemanapun VVIP bergerak mulai dari
kedatangan di Bandara Morotai dilanjutkan ke Dermaga Ds. Juanga, kemudian
ke Monumen Trikora dan terakhir kembali ke Bandara Morotai.

Alkes di Ambulan VVIP sedang diperiksa untuk selalu siap opersional.

3) Mini ICU di tempat Transit VVIP di Dermaga Desa Juanga Morotai.


Peralatan kesehatan yang digelar berupa :

a) Elektrik / Manual Bed.


b) Portabel Ventilator.
c) Bed Side Monitor.
d) EKG.
e) DC Shock.
f) Injection Pump.
g) Tabung Oksigen.
h) Bekkes ICU.

Mini ICU digelar di tempat dimana VVIP paling lama berada dan kemungkinan
paling besar terjadi keadaan yang membahayakan kesehatan VVIP. Jika terjadi
kegawatdaruratan terhadap VVIP maka akan dilakukan penanganan medis
awal di Mini ICU yang ditangani oleh Tim Dokter Kepresidenan dan Tim Dokter
Spesialis yang sudah berada di Mini ICU., jika kondisi VVIP sudah stabil dapat
segera dilakukan evakuasi ke Rumah Sakit Rujukan.
7

Mini ICU yang digelar di Ruang Transit VVIP Sail Morotai 2012

b. Food Security. Kegiatan Food Security dilakukan oleh 3 (tiga) Tim Food
Security dari Tim Food Security Kesdam XVI / Pattimura, Tim Food Security
Biddokkes Polda Maluku Utara dan Tim Food Security dari Balai Besar POM
(Pengawasan Obat dan Makanan) Manado. Kegiatan Tim Food Security :

1) Menempatkan personel / tim-tim food security dilokasi / obyek yang


akan dikunjungi oleh RI-1.
2) Melaksanakan pemeriksaan terhadap semua makanan dan minuman
yang akan disajikan kepada VVIP minimal J – 2 sebelum disajikan, semua
makanan dan minuman yang disajikan kepada VVIP harus dilaksanakan
pemeriksaan.
3) Melaksanakan pemeriksaan terhadap semua makanan dan minuman
yang akan dibawa oleh VVIP beserta rombongan di pesawat udara (In Flight
Meal).
4) Selain pemeriksaan dengan cara kimiawi, juga dilakukan pemeriksaan
secara organoleptic.
5) Sisa makanan dan minuman hasil pemeriksaan dibungkus dan dibawa
pulang sebagai barang bukti jika terjadi masalah dengan VVIP yang berkaitan
dengan kesehatan.
6) Dilarang meninggalkan tempat / pos yang telah di tentukan tanpa seijin
pimpinan koordinator Kespam.
7) Pengawasan yang ketat oleh koordinator Food Security pamkes VVIP.
8) Anggota tim food security dilarang melakukan aktivitas diluar sektor
kerja terkecuali ada petunjuk emergency.
8

Kegiatan Food Security

c. Evakuasi.

1) Evakuasi dilaksanakan dengan cara evakuasi darat dengan melibatkan


Ambulance dan Rumah Sakit yang telah disiapkan.
2) Evakuasi laut dan udara dilaksanakan apabila terjadi keadaan diluar
kemampuan Tim Kesehatan Lapangan dan Hospitalisasi di Morotai.
3) Jalur Evakuasi.

BANDARA MOROTAI
TKP

RUMKIT KAPAL KRI DR SUHARSO /


RSUD MOROTAI

RSUP PROF KANDOW MANADO /


RUMKIT TK. II PELAMONIA MAKASSAR

RSPAD GS JAKARTA
9

d. Hospitalisasi. Apabila terjadi keadaan yang mengharuskan Presiden atau


rombongan lainnya dirawat di Rumah Sakit, disiapkan Rumah Sakit Rujukan :

1) KRI dr Suharso (Rumah Sakit Kapal / Terapung) yang sandar di


Pelabuhan Umum Daruba Morotai, dengan sandar di pelabuhan member
kemudahan dimana ambulan VVIP dapat langsung memasuki kapal rumah
sakit dan VVIP dapat segera mendapat pertolongan lanjutan dengan tingkat
keamanan tinggi, KRI dr Suharso memiliki fasilitas :

a) Tempat Tidur : 50 TT.


b) Tenaga medis : Dokter Spes. setara Rumkit Tk. III.
c) Sarana Evakuasi :

(1) Evakuasi Udara : 1 Helly Bolco


(2) Evakuasi Laut : 1 Hovercraft
4 Sekoci
(3) Evakuasi Darat : 2 Ambulan

d) Fasilitas :

(1) ICU
(2) Ruang Rawat VVIP
(3) Kamar Bedah
(4) Radiologi
(5) Laboratorium

2) RSUD Morotai merupakan pengembangan Puskesmas Rawat Inap


dengan fasilitas :

a. Tipe Rumah Sakit : Tipe D (minus)


b. Jumlah TT : 13 TT
c. Fasilitas Penunjang Dx : -
d. Fasilitas kamar : ICU : Belum ada
IGD : Belum ada
e. Ambulance : Transportasi tdk lengkap
f. SDM : Dokter Spesialis : Belum ada
Dokter Umum : 4 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Paramedis : 14 orang
Bidan : 2 orang
10

BAB III

HASIL YANG DICAPAI

10. Kegiatan Dukungan Kesehatan. Kegiatan dukungan kesehatan dapat


dilaksanakan dengan baik. VVIP dapat melaksanakan semua rangkaian kegiatan acara
puncak Sail Morotai 2012 dan tidak ditemukan adanya hambatan di bidang dukungan
kesehatan.

11. Kegiatan Food Security. Hasil Pengujian dari 48 sampel uji terdapat 8 sampel
yang tidak memenuhi syarat dan tidak dapat disajikan.

Hasil Uji Yang Tidak Memenuhi Syarat

No Sampel Hasil Pengujian Syarat WHO Syarat


Paspampres
1 Buah pepaya Positif formalin 0,25 ppm Max 0,1 ppm
2 Buah Positif formalin 0,4 ppm Max 9,2 ppm Max 0,1 ppm
semangka
3 Sayur garu Ikan berbau amis dan rasa
terlalu pahit
4 Ikan isi Rasa ikan getir dan gatal
5 Pare isi ikan Rasa ikan getir dan gatal
6 Sapi lada Positif nitrit 0,4 ppm Max 50 ppm Max 0,1 ppm
hitam brokoli
7 Sapi lada Daging tidak matang dan
hitam bawang sudah berbau
bombay
8 Kue kuk Positif formalin 0,1 – 0,25 Max 0,1 ppm
ppm

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN


11

12. Kesimpulan.

a. Penyelenggaraan Sail Morotai 2012, bertujuan untuk menempatkan Morotai


dalam destinasi pariwisata dunia dan sebagai lokasi wisata sejarah. Kegiatan puncak
perhelatan Sail Morotai berlangsung pada 15 September 2012 di Teluk Daruba.
Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono hadir pada acara puncak
tersebut dan sekaligus membuka dengan resmi kegiatan Sail Indonesia Morotai 2012.

b. Kegiatan dukungan kesehatan pengamanan VVIP pada kegiatan Sail Morotai


2012 terdiri atas kegiatan dukungan kesehatan (dukkes) dan Food Security. Dukkes
terdiri dari 3 Tim Kesehatan + Ambulan (Stand By) di tiap-tiap titik yang dikunjungi
VVIP (Presiden RI beserta Ibu), Tim Ambulan VVIP atau Tim Ambulan konvoi dengan
iring-iringan VVIP dan Mini ICU. Food Security disiapkan menjadi 3 (tiga) Tim Food
Security sesuai jumlah titik yang dikunjungi VVIP.

c. Kegiatan dukungan kesehatan dapat dilaksanakan dengan baik. VVIP dapat


melaksanakan semua rangkaian kegiatan acara puncak Sail Morotai 2012 dan tidak
ditemukan adanya hambatan di bidang dukungan kesehatan. Di kegiatan Food
security terdapat 8 jenis sajian dari 48 sajian tidak dapat disajikan karena dari hasil
pemeriksaan tidak memenuhi syarat yang ditetapkan.

13. Saran.

a. Kegiatan dukungan kesehatan pengamanan VVIP menuntut upaya yang


sungguh – sungguh mulai dari tahap perencanaan, persiapan sampai dengan
pelaksanaannya. Dukungan kesehatan yang tidak maksimal bagi VVIP dapat
berpengaruh pada kegiatan VVIP sampai dengan dibatalkannya kunjungan VVIP.

b. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

1) Selalu mengutamakan tindakan pencegahan (Preventive).


2) Kegiatan pengamanan Presiden/Wakil Presiden harus selalu dianggap
sebagai “Operasi Baru” dan menghindari rutinitas.
3) Dukungan kesehatan pada pengamanan Presiden/Wakil Presiden harus
diperhitungkan segala kemungkinan ancaman sekecil apapun yang akan
terjadi.
4) Kerja sama yang baik dari satuan – satuan kesehatan yang terlibat baik
militer maupun sipil.

BAB V

PENUTUP
12

14. Demikian tulisan tentang dukungan kesehatan pengamanan VVIP dalam rangka
kegiatan kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia pada Sail Morotai 2012 ini disusun
sebagai bahan masukan kepada Komando Atas dan berbagi pengalaman kepada rekan –
rekan prajurit Kesad yang pada suatu saat akan melaksanakan dukkes Pam VVIP.

Ternate, September 2012

Dandenkesyah 16.04.01 Ternate

Eko Yulianto, SE
Letnan Kolonel Ckm NRP 1920009410368
13

KESEHATAN DAERAH MILITER XVI/ PATTIMURA


DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 16.04.01

LAPORAN PELAKSANAAN DUKUNGAN KESEHATAN


PENGAMANAN VVIP DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA
PRESIDEN RI PADA SAIL MOROTAI 2012

Ternate, September 2012

Anda mungkin juga menyukai