Anda di halaman 1dari 19

1.

Cara running moor (dengann mesin maju)

Ket. GM

Kapal datang melawan arus, pada posisi 1 lego jangkar pertama yaitu jangkar di bawah arus

Kira-kira sedikit kebelakang dari posisi yang diinginkan mesin stop kapal maju dengann sisa lajunya
sampai di pos 2

Rantai pertama di area kira-kira dua kali panjang rantai yang akan di gunakan

Pada pos 2 lego jangkar kedua, yaitu jangkar yang di atas arus, rantai jangkar ke dua di area, hibob
jangkar pertama sambil kpl hanyut terbawa arus

Pada pos 3 posisi yang dikehendaki kedua rantai sama kencang, agar tidak terbelit dan usahakan segel
diatas dek

2. Apakah ada pengaruhnya antara sarat kapal dan trim pada olah gerak kapal?

Jawab : Ada

Pada pengaruh sarat yaitu kapal dengan sarat kecil akan berakibat : kemudi dan baling-baling tidak
efektif, pengaruh angin menjadi besar, tekanan sanpingnya menjadi kecil sedangkan kapal dengan sarat
besar akan berakibat : kemampuan olah gerak kapal menjadi berkurang, karena reaksi terhadap gerak
kemudi terasa berat dan lamban sehingga jika sudah berputar untuk kembali ke posisi awal
membutuhkan waktu yang lama

Pada pengaruh trim yaitu kapal dengan trim belakang lebih baik dari trim depan hal ini dikarenakan
karena kekuatan mesin lebih maksimal dan mudah dikemudikan sehingga akan lebih mudah dalam olah
gerak

3. Sebutkan tugas dan tanggung jawab mualim jaga pada saat kapal berlayar.

Melakukan penjagaan di anjungan

Tidak boleh meninggalkan anjungan sebelum ada penggantinya

Bertanggung jawab atas keselamatan kapal

Lapor nahkoda jika timbul keraguan


Memeriksa haluan kapal, posisi dan kecepatan kapal

Melaksanakan pengamatan yang laik/baik

Mampu mengoperasikan alat2 navigasi yang ada

4. Sebutkan tugas dan tanggung jawab mualim jaga pada saat kapal lego jangkar.

Jawab :

Mengecek posisi kapal apakah kapal sarat atau tidak

Mengawasi orang2 yang sedang kerja

Bertanggung jawab terhadap keamanan kapal dan pencurian

Selalu mengamati perubahan cuaca yang terjadi

5. Gambarkan lingkaran putar dari sebuah kapal dan sebutkan nama dari bagian-bagiannya

Ket :

Advance : jarak yang dicapai dalam arah haluan semula, dihitung dari titik saat pertama kemudi di
cikar

Transfer : jarak yang dicapai pada sudut siku2 terhadap haluan semula, apabila kapal telah berputar
hingga 900

Driftangle : sudut dari sembarang titik dari lingkaran putar dititik itu dan garis lurus kapal

Pipot point : titik keliling dimana kapal berputar, apabila kemudi di cikar

Tactical diameter : jarak yang dicapai kekanan/kiri dari haluan semula apabila putaran 1800 telah
diselesaikan

Final diameter : jarak tegak lurus pada haluan semula antara garis2 singgung yang ditarik pada titik2
pada putaran 1800 dan putaran 3600 telah diselesaikan.

Selalu FD<TD

Kick : jarak pada saat kapal kesamping dari haluan semula, berlawanan dengan arah putaran, setelah
kemudi pertama kali diputar (cikar)
6. Jelaskan dengan singkat tentang fungsi alat2 berikut ini dalam membantu olah gerak kapal.

Mesin : mesin yang memiliki kemampuan untuk maju dan mundur secara maksimal akan sangat
membantu dalam olah gerak. Mesin rewel akan sangat berpengaruh sekali dalam olah gerak

Kemudi : kemudi sangat berperan dalam olah gerak dimana kemudi yang pergerakannya lambat
dalam cikar kanan maupun cikar kiri akan mengurangi olah gerak kapal

Jangkar : sangat membantu dalam olah gerak, jika ingin memutar kapal dialur yang sempit dan juga
sangat membantu dalam mengurangi merewangnya kapal pada saat sandar angin dari laut

Tros/tali2 : juga membantu dalam olah gerak saat kapal akan sandar maupun keluar pelabuhan

Kapal tunda : bagi kapal2 yang sangat besar jika mau sandar maupun untuk memutar dialur sempit
sangat membutuhkan sekali kapal tunda agar sandar maupun memutar kapal bisa terlaksana dengan
cepat dan aman

7. jelaskan apa yang dimaksud squat ?

Penambahan draf kapal yang terjadi kapal berlayar dialur pelayaran sempit dengan kecepatan tinggi

8. jelaskan hal-hal yang harus dilakukan pada saat kapal memasuki cuaca buruk.

Jangkar diikat dengan baik pada ulupnya

Memasang lasing kawat baja pada rantai2nya

Ulup jangkar dan lubang rantai menuju bak rantai di tutup/di semen

1. kapal diam, mesin maju, kemudi cikar

jawab :

kapal akan berputar dengan segera sebelum mempunyai laju yang berarti, sebab air baling-baling
menekan langsung dibagian muka daun kemudi

Gambar
2. kapal sedang melaju, mesin maju, kemudi tengah-tengah

jawab :

pada kapal yang sedang maju, terjadilah arus pengikut (1/10 x laju kapal). Arus ini terjadi karena
hambatan kapal didalam air. Hambatan terbesar terdapat pada permukaan air, karena garis2 lambung
kapal disitu lebih penuh daripada didekat lunas.

Arus pengikut ini memberi tambahan tekanan pada daun baling-baling, sehingga pada daun setengah
lingkaran baling-baling di bagian diatas mempunyai hambatan yang lebih besar daripada daun pada
setengah lingkaran baling-baling bagian bawah.

Maka pada kapal yang sedang melaju kita dapati :

haluan cenderung kekiri karena ½ baling bagian mendapat tekanan lebih besar

haluan cenderung kekanan karena daun kemudi bagian bawah mendapat tekanan lebih besar dari
bagian atas

haluan cenderung kekanan karena pengaruh arus pengikut

Kesimpulannya :

Haluan kapal cenderung kekanan

Kita lebih cepat memutar haluan kekanan

3. kapal diam, mesin mundur, kemudi tengah-tengahjawab :

apabila kapal yang sedang duduk diam dan mesinnya berjalan mundur, maka haluan kapal akan
cenderung berputar kekanan, sebab2nya :

perbedaan hambatan pada daun baling-baling dibagian setengah lingkaran baling-baling atas dan
setengah lingkaran baling-baling bawah.

Perbedaan tekanan air baling-baling yang didesak kemuka pada kedua belah sisi badan kapal.

Kesimpulan :

Haluan cenderung berputar kekanan


Berputar dialur sempit (dengan kemudi dan baling-baling) hanya dapat dilakukan dengan pasti kearah
kanan

4. kapal mundur, mesin mundur dan kemudi tengah-tengah

Jawab : dalam keadaan ini pengaruh baling-baling sama seperti no. 11, jadi kapal Sangay cenderung
untuk berputar dengan haluannya kekanan pula.

5. Cara untuk menahan kapal pada garis haluan, pada kapal yang sedang melaju dan mesin dijalankan
mundur :

Jawab :

Kemudi kiri

Setelah kapal berputar kekiri mesin mundur

Disusul dengan memutar kemudi kekanan

6. jelaskan apa yang dimaksud :

turning circle/lingkaran putar adalah : lintasan yang dibuat oleh titik putar kapal, sewaktu kapal
berputar 3600

emergency astern : keadaan dimana kapal dengan mesin full a head, stop kemudian full astern
kemudian berhenti di air dan akan bergerak mundur

critical RPM : putaran mesin yang tidak boleh dilampaui agar mesin tidak rusak

7. bila anda berlabuh jangkar

a. jenis dasar laut apa yang anda pilih

- jenis dasar laut yang lumpur, karena lumpur cepat membuat jangkar makan dan mengikat dengan
kuat dibanding dengan dasar laut jenis pasir/batu

b. bagaimana anda mengetahui bahwa rantai jangkar anda tidak makan pada dasar laut

- rantai jangkar sangat kencang kearah depan dan kapal dalam kondisi hanyut terus

- rantai jangkar kebanyakan menumpuk pada saat jangkar dilego


- apabila rantai jangkar kencang kendor terus menerus

c. jarak dengan kapal lain adalah :

- sesuai dengan keadaan yang ada dan biasanya satu kali panjang kapal, sehingga kapal akan berputar
dengan bebas apabila sedang terjadi perubahan arus dipastikan jangkar dalam kondisi sudah makan
dengan winch rem terkunci kuat.

Mengolah gerak kapal dapat diartikan :


Sebagai menguasai kapal baik dalam keadaan diam maupun bergerak untuk mencapai tujuan
pelayaran seaman dan seefisian mungkin, dengan mempergunakan sarana yang terdapat di kapal
itu seperti mesin,kemudi dan lain-lain.

Sarana Olah Gerak Kapal :


Semua peralatan di kapal yang dapat digunakan untuk mengolah gerak kapal sesuai dengan apa
yang dikehendaki.

Faktor faktor yang harus diperhatikan sewaktu Olah Gerak


1. Faktor-faktor yang datang dari luar kapal
◈ Keadaan Angin
◈ Keadaan arus bergelombnag
◈ Kedalaman dan Lebar perairan
◈ Jarak dari Kapal-kapal lain
◈ Penjang dermaga u/ tempat sandar
2. Faktor-faktor dari dalam kapal dibawah garis air
◈ Sarat kapal mendongak / menungging
◈ Pertumbuhan tiram (Kulit kapal kotor)
◈ Macam-macam baling-baling dan berupa jumlahnya
◈ Daun kemudi dan bentuk abdan kapal di bawah air
3. Faktor-faktor dari dalam kapal diatas garis air
◈ Bentuk badan kapal dan bagian yang menangkap angin
◈ Macam alat penggerak kapal (motor uap turbin)
◈ Berat Kapal (W) dan cara pemuatannya

Faktor pengaruh keadaan susunan muatan pada waktu olah gerak adalah : Apabila kapal
dalam bermuatan penuh akan lebih baik dari pada kapal dalam keadaan kosong, jika pembagian
muatan dalam arah membujur, maka bagian depan dan bagian belakang lebih berat dari bagian
tengah, sehingga kapal agak susah dibelokkan dab bila sudah belok sukar dikembalikan (ditahan)

Baling-baling kapal putar kanan adalah


Apabila kapal bergerak maju baling baling berputar ke kanan searah jarum jam bila dilihat dari
belakang kapal.

Baling-baling kapal putar ke kiri adalah


Apabila kapal bergerak maju baling baling berputar ke kiri berlawanan arah jarum jam bila
dilihat dari belakang kapal.

Penataan Kemudi ikut menentukan faktor keselamatan kapal sehingga harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam solas :
1.Waktu yang diperlukan untuk mengubah kedudukan kemudi cikar kanan kecikar kiri atau
sebaliknya, harus tidak lebih dari 280°, dengan mesin kecepatan penuh.
2.Kapal harus dilengkapi dengan penataan kemudi darurat, dan waktu yang diperlukan untuk
merubah kedudukan dari 200° kanan ke 200° kiri atau sebaliknya, tidak lebih dari 60 detik,
dengan mesin kecepatan setengah atau minimal 7 knots
3. Luas permukaan daun kemudi adalah 2% dari luas bidang simetri kapal kapal.

Persiapan kapal meninggalkan pelabuhan :


1. Periksa GM kapal.
2. Lihat Draft & catat dalam jurnal.
3. Apakah muatan yang berada di atas Deck sudah di ikat kuat kuat.
4. Satu jam sebelumnya KKM dan perwira lainnya diberitahu (OHN).
5. Kemudi, telegrap, suling dianjungan dan sebagainya stand by.
6. Jam di anjungan dan Jam di Kamar Mesin di cocokan.
7. Pesawat bantu navigasi dihidupkam seperti radar dan sotnas.
8. Peta rencana dan Peta penjelasan disiapkan.
9. Rambu rambu penuntun diperhatikan
10. Daftar arus dan pasang surut diperhatikan.
11. Daftar daftar disiapkan pada saat kapal bertolak untuk mencegah benturan antara lambung
denga dermaga.
12. Tangga pandu disiapkan.
13. Periksa dan siapkan dokumen dokumen kapal.
14. Setelah semua naik, tangga akomodasi dinaikkan.

Olah gerak menolong orang jatuh dilaut


1. Bila seseorang melihat sendiri orang jatuh ke laut diharuskan :
◈ Berteriak dgn keras “Seseorang jatuh ke laut” di labung kanan/ kiri.
◈ Melemparkan pelampung penolong yang berdekatan dengan si korban.
◈ Terus menerus mengawasi si korban
2. Tindakan Nakhoda atau perwira jaga
◈ Menghentikan mesin dan kemudi diputar arah ke arah orang yang jatuh tersebut.
◈ Kapal diputar kembali sampai ke tempat posisi korban (pelampung).
◈ Naikan bendera semboyan “O” roll orang jatuh ke laut.
◈ Tindakan dalam menolong korban harus cepat dan aman bila cuaca baik dan kapal di olah
gerak untuk berhenti diatas angin sedekat mungkin dengan si korban.
◈ Bila memungkinkan menurunkan sekoci dengan diawaki oleh orang yang berpengalaman.
◈ Bila cuaca tidak memungkinkan untuk menurunkan sekoci, maka orang itu ditolong dengan tali
yang diikat pada sebuah alat pengapung.
◈ Jika terjadi di perairan yang sempit dan tidak dapat berputar maka kapal diatur sampai ke
tempat posisi si korban.

Istilah-istilah
◈ Shiffting = pindah tempat.
◈ Driffting = larat saat jangkar (sudut antara garis lurus dengan garis singgung pada lingkaran
putar).
◈ Up & Down = Jangkar tegak terhadap air.
◈ Lee Side = dibawah angin.
◈ Slip = Perbedaan antara baling baling dengan kecepatan kapal.

Pengaruh yang timbul jika berlayar di perairan sempit + dangkal dengan kecepatan
tinggi.
Menimbulkan gejala gejala:
1.Ombak haluan dan Buritan.
2.Pengurangan air diantara haluan dan buritan.
3.Ombak ini mengalir berupa arus ke belakang bersamaan dengan penurunan permukaan air ke
dua sisi.
4.Arus lemah yang bekerja di perpanjang garis lunas.
5.Arus buritan yang menjurus ke depan.
6.Ombak buritan yang mendorong kapal.
7.Karena gerakan mengangguk kapal,sarat kebelakang seolah olah menjadi besar dan buritan
bisa menyentuh dasar air laut sehingga menjadi kandas.

Tindakan kita pada saat berlayar di air perairan sempit dan dangkal
1. Kecepatan dikurangi, cukup untuk olah gerak dan mempertahankan haluan.
2. Usahakan berlayar di poros / di tengah alur perairan jika alur tersebut lurus, jika berlayar
diperairan yang berbelok perhatikan ada / tidak adanya arus.
◈ Jika tidak ada arus yang melihat belokan ditangan kanannya berjalan duluan, kapal lain
menunggu.
◈ Jika ada arus kapal yang mengikuti arus berjalan duluan sedangkan kapal lainnya menunggu di
belakang retting.
◈ Berlayarlah disisi paling luar dimana arus mengalir karena tempat ini dalam (jika tidak ada kpl
lain).
3. Penyusulan harus dilaksanakan hati hati dijaga agar dapat mengurangi pengaruh isapan satu
sama lain.
4. Pada waktu melewati perkampungan, dermaga, tempat berlabuh atau pelampung kepil kurangi
lagi kecepatan mesin.
Kegunaan berlabuh jangkar layang layang:
Cara ini banyak digunakan apabila kegiatan bongkar muat dilakukan hanya pdada satu
sisi lambung kapal,karena angin atau arus yang kuat kapal hanya berlabuh denga satu jangkar
dan sisi bawah angin (lee word) akan dilindungi agar kegiatan bongkar muat berjalan dengan
baik.

Kerugian berlabuh jangkar layang layar


Cara ini kurang efisien apabila angin dan arus terlalu kuat, shg kpl dpt hanyut kerena masa kapal
yang besar disebabkan angin dan arus yang datangnya tegak lurus lambung kapal.

Cara cara berlabuh jangkar layang layang:


1. Kapal sudah berlabuh jangkar (jangkar di let go terlebih dahulu), kemudian dari buritan di
pasang tali kawat melalui lambung luar kapal menuju ke haluan dan dimasukkan melalui ulup,
digantung dengan tali anak.
2. Ujung kawat masuk ulup dan dihubungkan dengan segel rantau jangkar kanan (yang di let go)
kemudian rantai di area lagi secukupnya setinggi tali kawat kencang dan dibelit di buritan.
3. Kegiatan muat/bongkar dapat dilakukan pada sisi bawah angin dan posisi kawat dapat di atur
dengan menghibob atau mengarea sesuai yang dikehendaki.

Kapal sandar kiri angin dari depan


1. Mendekati dermaga dengan mesin maju pelan, disesuaikan dengan kecepatan / kekuatan angin
/ arus.Haluan sejajar dengan dermaga.
2. Kemudi kiri sedikit agar haluan mendekati dermaga.
3. Setelah mendekati dermaga kemudi ditahan tengah-tengah.
4. Dekat dengan dermaga kemudi kanan sedikit agar kapal sejajar kembali dermaga. Berikan
tross depan ke dermaga
5. Hibob tros depan agar kapal tertarik ke dermaga.
6. Mendekati dermaga mesin stop. Berikan spring buritan duluan lalu tros buritan agar dapat
menahan hanyutnya kapal.

1. Faktor-faktor yang perlu dipertim-bangkan :

Kedalaman laut, pengaruh arus dan angin, pengaruh lebar alur pelayaran, jenis-jenis dasar
laut apakah berpasir, lumpur atau berkarang, cuaca di daerah pada waktu akan berlabuh
lamnaya waktu utk tinggal berlabuh.

5. Pengaruh yg akan timbul pada saat kpl berlayar pd perairan sempit & dangkal :

Semakin sempit lebar lautnya maka semakin besar perbedaan tinggi antara gelombang
haluan dan gelombang buritan dengan permukaan air di bagian tengah kapal berarti semakin
sedikit air yang berada di bawah lunas maka kapal akan mengalami squat yang lebih besar.
Jika kecepatan dikurangi maka secara otomatis penambahan tenggelam. Squatnya akan
berkurang atau lebih kecil.

(Ket. Gambar)

Karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air pada sisi kanan akan lebih rendah
dari sisi kirinya hingga kapal akan selalu tertekan ke daratan sisi kanan kapal terhisap ke
darat/ke tepi dalam keadaan seperti ini yang lebih baik mengurangi kecepatan kapal atau stop
dan dengan bantuan kemudi dikembalikan ke tengah laut.

5. a. – Slip adalah baling-baling berputar

dalam massa air yang tidak tetap air

ini dilempar ke belakang perpindahan

air ini dinamakan slip.

- Kisar baling-baling adalah jarak yang ditempuh oleh suatu putaran jika baling-baling itu
berputar dalam suatu massa yang tetap.

b. Rumus slip : S : s-v x 100%

Ket : S : slip semu

S : kecepatan balin-baling

V : kecepatan kpl dlm air.

c. Alur pelayaran sempit

a) Bank Custtion : gelombang haluan dan buritan dan gelombang tengah yang lebih rendah
dari gelombang buritan karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air pada sisi
kanan akan lebih rendah dari sisi kirinya hingga kapal akan selalu tertekan ke daratan sisi
kanan kapal terjadi isapan air ke darat/ke tepi.

b) Bank Suction : semakin besar perbedaan tinggi antara gelombang haluan dan gelombang
buritan dengan penurunan air di bagian tengah kapal berarti semakin sedikit air yang berada
di bawah lunas maka kapal akan mengalami squat yang lebih besar.

5. Kapal kandas pada umumnya

Kapal landas pada umumnya didahului dengan tanda-tanda putaran terasa berat, asap di
cerobong mendadak hitam, kecepatan kapal berubah dan kemudian berhenti mendadak.
Tindakan yang harus dilakukan yaitu stop mesin, pintu-pintu kedap air ditutup, nahkoda
diberitahu, kamar mesin diberitahu, VHF dipindahkan di chanel 16, lampu dan sosok benda
diperlihatkan, lampu dek dinyalakan, henyondin got-got dan tanda-tanda dengan tujuan untuk
memeriksa apa kapal bocor atau rusak, di sekitar kapal di perum atau menentukan seberapa
jauh dan seberapa panjang kapal yang kandas serta untuk mengetahui seberapa dasar laut
apakah itu berpasir, berlumpur atau berkarang.

1. Kkm diberitahu waktunya pada saat akan berlabuh, derek jangkar harus diperikas apa
sudah dalam posisi on (ready to use), lasingan jangkar dibuka dan harus tahu bahwa rem
dalam keadaan terikat dengan baik, tutup lubang ulup jangkar disingkirkan, jangkar di rin
sampai berada di atas air supaya tidak ada kesukaran sewaktu lego, lampu-lampu labuh
disiapkan (malam atau pada siang hari) bola hitam, mempelajari daftar arus dan pasang surut,
mempelajari kepanduan matahari, pilotage yang menjelaskan keadaan setempat tentang hal
tanda pengenal yang ada dalamnya laut dan dasar laut (pasir, lumpur, karang), lata
komunikasi antara haluan dan anjungan dihidupkan.

1. Cara olah gerak kapal berangkat dan berlabuh vertum dilakukan pada saat pergantian
arus dari surut ke pasang berarti air tenang pada waktu kapal mulai berputar maka jangkar
yang menuju ke laut diarea dan yang di hulu dihibob sehingga setelah jangkar yang ke hulu
naik kapal berlabuh pada jangkar yang ke laut dan pada waktu arus pasang mulai denagn
kekuatannya yang masih kecil dan kita dapat hibob jangkar pelan-pelan dan kapal berangkat
menuju ke laut.

* Olah gerak faktor tetap : bentuk kapal, jenis dan kekuatan daya pendorongnya, jumlah macam
dan tempat baling-baling, macam, bentuk, ukuran, penempatan dan jumlah kemudi.

- Faktor tidak tetap : sarat kapal, frim kapal, keadaan muatan, keadaan teritif

- Faktor yang datang dari luar kapal : keadaan angin laut dan gelombang, keadaan arus, dalam
dan lebar perairan, jaraknya terhadap kapal-kapal.

1. a. Cara oleh gerak berlabuh jangkar diperairan dalam dan curam adalah umpamanya
kapal harus labuh pada posisi X diperlukan 3 segel rantai kiri kanan. Kedua jangkar digantung
dan siap letgo pada jarak kira-kira 3 segel sebelum posisi X maka jangkar kanan dilego lalu
diaria terus, mesin deadslow setelah kira-kira melewati posisi X hesin stor setelah kira-kira
berjarak 3 segel dari posisi X jangkar kiri dilego begitu kapal bertahan berhenti rantai jangkar
di hiboh dan yang kiri direa terus sampai 3 segel masing-masing dan diatur sama-sama
kencang. (Keterangan gambar)

b. Hal yang harus diperhatikan yaitu kedalaman lat, arus dan angin. Jenis-jenis dasar laut
apakah berpasir, lumpur atau karang, cuaca di daerah pada waktu akan berlabuh, lamanya
waktu untuk tinggal berlabuh.

2. Gambar tali-tali tambat (keterangan gambar)

3. a. Mengikat pada dua pelampung angin dan arus dari depan dimana kapal harus
berputar kalau dapat memilih maka haluan kapal melawan arus karena geraknya lebih mudah.
Keterangan gbr: Kapal datang dari posisi satu lalu belok hingga setelah lewat bui IV lego
jangka seperti posisi 2 kirim kawat yang kuat lalu diikat dibui IV dan hiboh sedikit dan kapal
akan berada diposisi 3 jangkar dihiboh masuk maka kapal akan berputar dengan arus ke kiri.
Pada posisi 4 hesin mundur untuk mengurangi beban kawat. Kapal akan berputar dengan
cepat ke arah posisi 5 dan 6 dan kirim kawat depan ke bui III setelah itu kirim lagi dia tros
muka belakang dan dihibob sawa kencang dengan kawat pertama.
b. Merapat kanan dengan angin ke darat pada haluan dengan menggunakan jangkar yaitu
untuk menjaga kehanyutan yang besar muka tempat andar didekati sudut yang besar dan
mesin maju pelan menajaga agar lambung tidak merapat dengan dermaga dengan kekuatan
besar, maka pada posisi mesin stop dan lego jangkar kiri pada jarak yang melebihi panjang
terhadap dermaga, rantai jangkar tadi diaria dan kapal menuju ke darat dengan pelan pada
waktu mesin stop akan buritan mendekati dermaga spring muka dilemparkan kedarat dan
setelah kencang mesin maju pelan dengan menggunakanan kemudi membuat mesin laju
dengan kecepatan tetap dan kecepatan buritan mendekati dermaga dijaga, buritan dirapatkan
kedermaga dengan pelan dan kemudi dialihkan kesisi darat. (Keterangan gambar).

1. Slow ahead let go jangkar kiri

2. Jangkar menggaruk stor kirim spring

3. Slow a head gunakan kemudi

* kapal sandar ke kiri dermaga angin dari laut sehingga dibantu dengan jangkar adalah untuk
menjaga kehanyutan yang besar maka tempat sandar didekati sudut yang besar dan mesin
maju pelan untuk menjaga agar lambung tidak merapat dengan dermaga dengan kekuatan
besar maka pada posisi I. Slow ahead letgo jangkar kanan rantai jangkar tadi diarea dan kapal
menuju darat dengan pelan. Posisi 2 jangkar menggaruk, mesin stop, kirim spring muka
setelah kencang mesin maju pelan dengan kecematan tebar kecepatan buritan mendekati
dermaga harus dijaga posisi 3. slow ahead digunakan kemudi buritan dirapatkan kedermaga
dengan pelan dan kemudi dialihkan kesisi darat.

* Pada waktu berlabuh yang dimaksud dengan posisi jangkar adalah mengambil baringan benda
darat/labuh dan catat dipetac dan haluannya di logbook, baringan labuh visual harus setiap
saat dicek dengan GPS didekat pantai maka pengontrolan dilakukan dengan baringan-
baringan benda darat dilakukan dengan baringan pedoman sedangkan baringan radio, decca
radar dan radar merupakan alat bantu yang lalu.

* Posisi jangkar: perwira juga labuh harus setiap saat kita melakukan pengecekan terhadap
posisi jangkar, pada jangkar itu berada di kiri atau kanan, depan dan belakang jangkar searah
dengan putaran jarum jam sehingga kapal laut segera diketahui.

* Hal yang harus dilakukan pada saat memasuki daerah cuaca buruk yaitu: jangkar diikat kuat
masuk diulup, pipa-pipa udara ditutup rapat, batang pemuat dilasing dan dipasang tali kawat
keamanan untuk pegangan crew, sekoci dan barang-barang yang mudah bergerak dilasing
siapkan storm oil dibawah angin, beritahu ABK untuk mengikat barang-barang dikamar mesin
deck, dapur, salon kamar tidur dan tempat lain.

* Kapal menolong orang jatuh ke laut: terlebih dahulu harus melakukan pengamatan terhadap
korban apakah berada disisi lambung kiri atau kanan, kapal harus mengetahui manoevering
characteristic serta pola apa yang akan dilakukn penyelamatan kepada korban, nahkoda
diberitahu kamar mesin diberitahu, membunyikan isyarat bunyi, menyiapkan regu penolong
menyiapkan sekoci untuk menolong si korban.
* Data-data yang tertera dalam ”Manoeviring characteristics”: total advace for 90o dimana
haluan berubah 90o terhadap haluan semula, tranfer yaitu jarak titik G tegak lurus terhadap
haluan semula setelah kapal berubah haluan 90o terhadap haluan semula, tectical diameter
dimana jika haluan kapal telah berubah 180o dari haluan semula, diameter of turning circle
kapal yang bergerak pada lingkaran tetap garus tengah dilingkaran yang panjangnya sekitar 4
sampai 6 panjang kapal, drift angle dimana sudut antara luas dan garis singgung lingkaran
putar.

* Gunanya: untuk mengetahui titik lingkaran putar kapal kita dan apabila terjadi kecelakaan di
kapal orang yang jatuh kelaut dan juga untuk mengetahui wop dan CRP.

* Chip particulars : bagian data-data dan konstruksi kapal keseluruhannya baik berupa panjang
lebar, tinggi dan draft kapal serta lain-lain.

*Apparent slip : kecepatan kapal dalam air pada keadaan yang biasa selalu lebih kecil dari
pada kecepatan baling2 berupa dalam massa air yang tidak tetap sehingga sehingga air ini
dilempar ke belakang

* Proppeller pitch : jarak yang ditempuh oleh satu putaran jika baling2 itu berputar
dalam suatu massa yang tetap.

* peranan bow thruster dalam olah gerak kapal : baling2 yang dipasang dibagian depan
kapal yang dapat menekan bagian depan kapal kearah kanan ataupun kiri dengan mudah
dapat mengolah gerak dengan lincah dan aman pada saat sandar maupun meninggalkan
pelabuhan

* konstruksi penempatan bow thruster yang biasanya menggunakan CPP : pada


kedudukan dari baling2 terhadap peralatan yang dihubungkan dengan stang yang dipasang
porosnya baling dan stang berubah yang digerakkan oleh tekanan minyak kedudukan dari
bilang2 kiri atau pun kanan

* sebuah kapal tanker akan sandar di yetty oil : dekati dermaga dgn sudut dan
kecepatan kecil ( POSI ) mesin mundur untuk memberhentikan lajunya buritan akan bergerak
kekiri ( POS 2 ) mesi stor kirim headline kedol pin dan tahan jangan di slack kemudi kanan
mesin laju perlahan buritan akan bergerak kekanan mendekati dermaga sampai di ( POS 3 )
kirim tros belakang agar diikat di dolpin kemudian kapal dirapatkan ke posisi yang dihendaki
dengan cara mengatur ke belakang tros muka dan belakang sehingga samapi pada posisi
untuk kemudian tros dan spring dipasang

* Single up fore and att let go tros breastline fore and att serta stern line fore and att tahan tali
tros spring line fore and att

* Heave – up anchor : menghibob jangkar dengan menggunakan mesin derek dan setiap
perwira yang stand by anchor harus mengetahui posisi jangkar apa megaruk serta mengetahui
berapa shack on the deck rantai jangkar telah masuk atau berada/di dalam box rantai

* Hard a starboard whell : kemudi cikar kanan di mana indikator kemudi menunjukkan 30-35
ke kanan.
* CPP (Contraleble Pitch Propeller) adalah kapal yang mempunyai daun baling-baling yang
dapat dirubah letaknya pada waktu diinginkan kapal mundur yang dirubah bukan putaran
mesinnya tetapi kedudukan baling-balingnya saja.

* Faktor kemampuan oleh gerak kapal

a. Panjang kapal : sangat berpengaruh terhadap gerakan membelok sebuah kapal yang
pendek lebih mudah untuk membelok sebaliknya kapal yang panjang akan sukar untuk
membelok.

b. Arus dan angin : Kedua faktor ini akan mempengaruhi kecepatan /laju kapal dan
kemampuan kemudi yang merugikan.

c. Keadaan perairan : kedalaman dan lebar perairan faktor ini akan menimbulkan gejala
penyerapan atau pengisapan yang akan mempengaruhi kapal yang sedang melaju
kemingkinan kapal akan tidak dapat atau sukar dikemudikan.

* Jangkar makan adalah apabila berat jangkar tambah rantai dapat menahan berat kapal atau
panjang rantai yang dibutuhkan telah dipenuhi maka remnya dikencangkan hal ini dapat
ditandai dengan teganganya rantai ke arah depan kapal dengan adanya rantai kapal bertahan
dan jika rantainya kemudian mengendor artinya jangkar makan.

* Jangkar menggaruk (larat) adalah apabila dengan adanya rantai kapal tertahan dan jika
rantainya kemudian tegang terus artinya rantai terseret atau tidak makan (kapal larat).

* Rantai jamgkar 3 shackles on deck artinya rantai jangkar sudah dihibob 3 shackles (nampak
pada tanda) dan sudah berada di deck (bak rantai jangkar).

* Rantai jangkar 3 Shackles in the water artinya rantai jangkar sudah dilego sebanyak 3
shackles di air.

* Tectical diameter adalah jika haluan kapal telah berubah 180 dari haluan semula.

* Final diameter adalah garis tengah lingkaran yang panjangnya sekitar 4 sampai 6 panjang
kapal maka haluan akan bergerak di dalam lingkaran putar sedangkan buritannya bergerak di
luar lingkaran putar.

* Berpapasan di perairan sempit apabila dua dapal berlayar yang satunya ke hulu dan ke hilir
akan berpapasan di tempat yang sempat maka kapal yang menuju ke hulu harus memberikan
jalan terlebih dahulu kepada yang menuju ke hilir tetapi yang paling baik ialah agar kapal yang
melawan arus berhenti di belakang beting karena arusnya yang di situ lebih lemah daripada
tepi lainnya. Setelah kapal yang ke hilir lewat (yang mengikuti arus) maka baru kapal
menggeser ke tengah dan melanjutkan pelayaran melewati perairan sempit.

* Mengambil belokan dengan menurut arus : apabila berlayar lebih dekat pada sisi belokan
sebelah dalam selama sarat dan dalam airnya mengijinkan bahwa gerakan membeloknya
kapal dibantu oleh arus bila arus itu kuat maka pada waktu menikuti belokan sisi luar maka
buritan akan kena dasar disebabkan berputarnya akan terlalu cepat.
* Melayari tikungan sungai yang tajam. Pada posisi (1) kapal sedapat mungkin keadaan ber-
henti kemudian mesin menuju penuh kemudi cikar kanan. Kapal akan berada di pos (2) dan (3)
bila pada pos (3) dirasa kapal kurang mem-belok ke kanan maka mesin dimundurkan dan
kemudi kiri sehingga kapal tiba pada pos (4) cukup maju terus.

* Melewati ambang : apabila memasuki muara sungai dan melewati ambang dan dalam air yang
berada sedikit di bawah lunas maka harus diatur agar kapal dalam keadaan tonggak hal ini
untuk menjaga agar apabila bagian bela-kangnya kandas maka akan bebas karena terdorong
arus

* Resiko yang terjadi jika kapal mengolah gerak dialur pelayaran sempit dan dangkal

a. Menyusul kapal lain dengan terjadinya gelombang buritannya berarti semakin sedikit
air yang berada di bawah lunas maka kapal akan mengalami Squat yang lebih besar. Oleh
karena itu jika kecepatan kapal semakin besar makan semakin besar penurunan air.

b. Berpapasan dengan kapal lain : maka akan ditimbulkan suatu yang akan saling
berpengaruh karena kapal mempunyai kecepatan maka permukaan air pada sisi kanan akan
rendah dari sisi kirinya kapal akan tertekan ke daratan sisi kanan kapal ”terhisap” ke darat /
ke tepi sehingga kaeadaan seperti ini yang paling baik mengurangi kecepatan.

* Berlayar di sungai yang harus diperhatikan : alur sebelah mana yang dalam, berlayar pada sisi
sebaelah kanan, dimana terdapat ambang atau tempat yang dangkal, di sisi sebelah mana
terdapat arus yang paling kuat, dan di sisi mana arusnya yang paling lemah

* Kapal mengalami pemiringan pada waktu mengolah gerak berputar (HEEI DUE to turning) :
kita tinjau gerakan putar tersebut maka nampak seolah-olah bahwa kapal berputar keliling
poros putar yang terletak di bagian depan kapal seperempat panjang kapal dihitung dari
haluan pada setiap titik di kapal yang sedang melakukan gerakan putar maka arahnya
merupakan garis singgung lingkaran putar di titik tersebut ini arahnya sejajar dengan garis
lunas.

* Gambar tali tambat : Head line, starn line, spring line fore and aft, breastline fore and aft.

* Kapal baling-baling tunggal putar kanan lebih mudah sandar kiri dari pada sandar kanan :
pengaruh air baling-baling bagian bawah sisi kanan akan besar dari pada kiri atas gaya ini
akan menyebabkan gaya resultant yang mengarah ke kiri sehingga belakang kapal akan
tertekan ke kiri namun karena gaya kemudi langsung lebih besar maka kapal cenderung untuk
berputar ke kiri.
* Lingkaran putar kanan diameternya lebih kecil dari pada putar ke kiri : air sisi kanan yang
dibuang miring ke kanan mengalir sepanjang kulit kapal. Gerakan tidak langsung memberikan
gaya di mana bagian kapal akan bergerak ke kiri dan kapal akan berputar ke kanan gerakan
kemudi langsung dan tidak langsung disini bekerjasama.

* Olah gerak pada saat kapal kandas : Kapal yang yang menolong itu berlabuh pada suatu
tempat lurus di belakang kapal yang kandas dari belakang diulurkan kawat dari kapal
penolong ke kapal yang kandas pada waktu air surut kawat itu dikencangkan pada waktu air
pasang maka kapal penolong akan menghibob rantainya dan perlahan-lahan mesin dijalankan
maju dan kapal yang kandas membantu dengan mesin mundur.

* Kapal akan sandar di dermaga angin cukup kuat datang dari laut : Sebagai tindakan berjaga-
jaga yang baik pada sandar kanan maka dapat mempersiapkan jangkar pada posisi luar
(sebelah kiri) dermaga didekati dalam keadaan sejajar dengan kecepatan aman dan cukup
untuk mengemudikan dan diatur kapal. Kapal berhenti pada posisi 2 dibantu mesin mundur
sedikit ke kiri dan haluan ke kanan kapal berhenti mesin stop kirim spring dengan dermaga
tahan spring tersebut kemudi kiri maju pelan sehingga kapal tiba di posisi 3 mesin stop tros
belakang dikirim ke darat juga tros depan selanjutnya kapal dirapatkan dengan mengatur tros
di muka dan belakang tersebut posisi 4.

* Kapal sandar di pelabuhan haluan menghadap ke laut : olah gerak untuk mendekati dermaga
dilakukan dengan cara membelokkan kapal memasuki basin terlebih dahulu lalu disandarkan
di dermaga yang diinginkan waktu mesin maju haluan hampir menubruk dermaga pada posisi
tros dipasang dari sisi kanan akan menjadi spring kanan yang akan menahan bolder dengan
spring yang kencang haluan kapal akan memutar ke kiri sementara itu tros belakang dikirim
ke darat untuk menahan gerak kapal.

* Slip semu adalah : perbedaan antara kecepatan mesin dalam mil dengan jarak yang ditempuh
oleh kapal memalui air

* Gambar cara memasang tali tambat di dermaga jika sudah ada tali tambat kapal lain ialah :
maka mata dari tros kita harus dilewatkan di antara mata tros kapal lain itu baru dipasang
pada bolder yang sama hal ini dijaga agar tidak terjadi kesaukaran sewaktu melepaskan mata
tros itu bagi kapal yang akan berangkat terlebih dahulu. (ket. Gambar)

* Arti isyarat olah gerak dengan suling kapal adalah :

a) Satu tiup pendek : saya merubah haluan ke kanan

b) Dua tiup pendek : saya merubah haluan ke kiri

c) Tiga tiup pendek : kapal saya bergerak mundur.


* Istilah olah gerak adalah :

a) Emergency Astern :

Suatu tindakan yang dilakukan pada saat kapal dalam keadaan darurat di mana tindakan ini
dilakukan untuk menghindari resiko kecelakaan di kapal di mana dalam keadaan darurat
bergerak mundur.

b) Slip wire :

Merupakan salah satu tali tambat (slip tros) yang dipakai pada saat kapal yang akan sandar
untuk menjaga agar ujung mata slip wire tidak tersangkut pada saat lego maka harus diikat
rapat dengan tali anak.

c) Bow thruster :

Baling-baling yang dipasang di bagian depan / belakang kapal yang dapat menekan bagian
depan/belakang kapal ke arah kanan ataupun kiri.

1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi olah gerak kapal

- Faktor luar : angin, ombak, arus, kedalaman air, kepadatan lalulintas laut, dan rambu 2 navigasi

- Faktor dalam : bentuk dan ukuran kemudi, sarat kapal, tongak atau tungging, perbandingan panjang dan lebar
kapal, pembagian muatan dalam arah membujur, berkerjanya baling-baling, jenis penggerak utama.

2. a. Jelaskan mengapa waktu berlabuh memilih jangkar yang berada di atas angin?

- Agar rantai dapat bebas merapat dari kapal

b.jelaskan mengapa pada waktu mengambil pandu di pilih tangga pandu di sisi bawah angin

- Agar boot pandu gampang merapat untuk mengantar pandu

3. a. Pada waktu berlabuh jangkar faktor-faktor apa saja yang di pertimbangkan untuk menetapkan panjang rantai
jangkar yang di area.

- Keadaan cuaca

- Jenis dasar laut


- Kekuatan arus dan angin

- Lamanya waktu berlabuh

- Dalam air sampai (d) dengan 25 m; 3´d dan lebih dari 25 m; 1¤2´d

B. Jika kedalamaan air 20m,

Dasar laut lumpur kira 2 berapa segel rantai jangkar yang di area

- Jadi jika dalamnya air 20m maka sesuai dengan rantai jangkar yang di area 3´d = 3´20 = 60m = ± 2 segel di air

4. Sebuah kpl akan berlabuh jangkar pada posisi seperti pada nampak di gambar. Terangkan olah geraknya

- Sedapat mungkin mendekati tempat berlabuh dengann haluan yang telah di tentukan

- Tempat berlabuh di dekati dengann kecepatan sedang sambil mengunakan perum / ekosonder

- Pada umumnya pada aba 2 lego kpl harus duduk pada haluan yang sama seperti pada keadaan setelah kpl itu
duduk di belakang jangkar nanti

- Sedapat mungkin kpl datang berlabuh melawan arus atau angin

5. Sebutkan persiapan utk berlabuh jangkar dn bagaimana cara memilih tempat berlabuh, serta faktor apakah yang
harus di perhatikan
- ½ atau 1 jam (O.H.N) sebelum nya KKM,atau perwira jaga mesin harus do beritahu untuk menyiapkan mesin 2
nya termasuk air deck, angin suling, serta perwira deck dan abk di beri tahu

- Peta rencana, teropon, peralatan penerima pandu di persiapkan.

- Menyiapkan dokumen-dokumen clerent seperti dokumen kpl dan surat kapal

- Pada siang hari memasang bendera2 kebangsaan kpl, bendera yang di kunjungi dn bendera nama kpl

- Mempersiapkan penerimaan pandu

- Memilih tempat berlabuh

Cara memilih tempat berlabuh

- Kedalaman air

- Kebebasan berputar kapal

- Kondisi perairan (alur, angin, pasang surut)

- Komunikasi dengann darat

Anda mungkin juga menyukai