Gangguan Fungsi Penghidu Dan Pemeriksaannya New PDF
Gangguan Fungsi Penghidu Dan Pemeriksaannya New PDF
Abstrak
Latar belakang: Fungsi penghidu pada manusia memegang peranan penting. Gangguan penghidu
dapat mempengaruhi keselamatan dan kualitas hidup seseorang. Tujuan: Untuk mengetahui jenis
gangguan penghidu, penyebab gangguan penghidu, dan pemeriksaannya. Tinjauan Pustaka:
Gangguan penghidu dapat berupa anosmia yaitu hilangnya kemampuan penghidu, atau hiposmia yaitu
berkurangnya kemampuan penghidu. Gangguan penghidu disebabkan gangguan transpor odoran,
gangguan sensoris dan gangguan pada saraf penghidu. Penyakit tersering penyebab gangguan
penghidu yaitu trauma kepala, penyakit sinonasal, dan infeksi saluran nafas atas. Ada beberapa
modalitas pemeriksaan kemosensoris fungsi penghidu diantaranya Tes “Sniffin sticks”. Dengan tes
‘Sniffin Sticks” dapat diketahui ambang penghidu, diskriminasi penghidu, dan identifikasi penghidu.
Kesimpulan: Gangguan penghidu memerlukan perhatian khusus. Diantara modalitas pemeriksaan
kemosensoris penghidu, tes “Sniffin sticks” mempunyai beberapa kelebihan.
Abstract
Background: Olfactory function in humans plays an important role. Olfactory disorders can affect the
safety and quality of life. Objective: To determine the type of olfactory disorder, the causes of olfactory
disorders, and the examination. Literature Review: Olfactory disorder can be not smell anything or
anosmia, and reduced of smell or hyposmia. Olfactory disorders caused by odorants transport disruption,
sensory disturbances and olfactory nerve disorder. Disease that often causes disturbances of olfactory
function is head trauma, sinonasal disease and upper respiratory tract infections. There are several
modalities to examine chemosensoris smelling function, one of them is “Sniffin Sticks” test. This test can
examine threshold, discrimination, and identification of smelling. Conclusions: Impaired smelling require
special attention. Between some modalities to examine chemosensors smelling function, “Sniffin Sticks”
test has several advantages
1
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
2
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
3
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
atas ±11-40% dari kasus gangguan penghidu. Ganguan penghidu lebih sering
Gangguan penghidu yang disebabkan oleh ditemukan pada jenis kelamin perempuan
infeksi saluran nafas atas tidak seberat dibandingkan laki-laki.4 Pada penelitian
gangguan penghidu yang disebabkan trauma Rouby16 ditemukan gangguan penghidu
kepala.14,19 hiposmia ditemukan pada 61% wanita dan
C. Penyakit sinonasal 39% laki-laki.
Gangguan penghidu pada penyakit Gangguan penghidu juga ditemukan pada
sinonasal seperti rinosinusitis kronik atau perokok. Disini temukan kerusakan dari
rinitis alergi disebabkan inflamasi dari saluran neuroepitel olfaktorius. Pada analisis
nafas yang menyebabkan berkurangnya aliran imunohistokimia ditemukan adanya apoptosis
udara dan odoran yang sampai ke mukosa proteolisis pada neuroepitel olfaktorius.4,24
olfaktorius. Gangguan penghidu pada Obat-obatan dan polusi udara juga
rinosinusitis kronik dan rinitis alergi dapat berpengaruh terhadap fungsi penghidu seperti
berupa gangguan konduktif atau saraf. obat kanker, antihistamin, anti mikroba, anti
Perubahan pada aliran udara di celah tiroid dan lain lain. Polusi udara yang
olfaktorius yang disebabkan rinosinusitis berpengaruh yaitu aseton, gas nitrogen, silikon
kronik yaitu edem atau adanya polip yang dioksida, dan lain-lain.2
menyebabkan gangguan konduksi.11,14
Inflamasi pada epitel olfaktorius V. Pemeriksaan fungsi penghidu
menghasilkan mediator inflamasi yang akan A. Anamnesis
merangsang hipersekresi dari kelenjar Anamnesis sangat diperlukan untuk
bowman’s. Hal ini akan mengubah konsentrasi membantu menegakkan diagnosis gangguan
ion pada mukus olfaktorius yang akan penghidu. Pada anamnesis ditanyakan riwayat
mengganggu pada tingkat konduksi atau trauma kepala, penyakit sinonasal, dan infeksi
transduksi. Mediator inflamasi yang saluran nafas atas, riwayat penyakit sistemik,
dilepaskan oleh limfosit, makrofag, dan riwayat penyakit neurodegeneratif, kebiasaan
eosinofil yaitu sitokin yang bersifat toksik merokok, dan semua faktor yang bisa
terhadap reseptor neuron olfaktorius. Disini menyebabkan gangguan penghidu.2,12,16
yang terlibat adalah proses di saraf. Proses B. Pemeriksaan fisik
inflamasi kronik bisa menyebabkan kerusakan Pemeriksaan fisik THT meliputi
permanen pada reseptor olfaktorius.11,14,18 pemeriksaan hidung dengan rinoskopi
Hasil penelitian Chang20 pada pasien anterior, posterior dan nasoendoskopi untuk
rinosinusitis kronik didapatkan 21%-25% menilai ada atau tidaknya sumbatan di hidung,
anosmia. Guilermany21 mendapatkan pasien seperti inflamasi, polip, hipertrofi konka,
dengan rinitis alergi persisten sedang berat septum deviasi, penebalan mukosa, dan massa
yang mengalami hiposmia sebesar 84,8%, dan tumor akan mempengaruhi proses transport
rinitis alergi persisten ringan yang mengalami odoran ke area olfaktorius.2,5,10,23
hiposmia sebesar 20%. C. Pemeriksaan pencitraan.
Penyakit lain yang menyebabkan Pemeriksaan ini bertujuan untuk
gangguan penghidu adalah penyakit endokrin menyingkirkan kelainan intrakranial dan
(hipotiroid, diabetes melitus, gagal ginjal, evaluasi kondisi anatomis dari hidung,
penyakit liver), Kallmann syndrome, penyakit misalnya pada kasus tumor otak atau kelainan
degeneratif (alzheimer, parkinson, multipel dihidung. Pemeriksaan foto polos kepala tidak
sklerosis), pasca laringektomi, paparan banyak memberikan data tentang kelainan ini.
terhadap zat kimia toksik, peminum alkohol, Pemeriksaan tomografi komputer merupakan
skizofrenia, tumor intranasal atau pemeriksaan yang paling berguna untuk
intrakranial.2,22 memperlihatkan adanya massa, penebalan
Faktor lain yang juga berpengaruh mukosa atau adanya sumbatan pada celah
terhadap fungsi penghidu adalah usia. olfaktorius. Pemeriksaan Magnetic Resonance
Kemampuan menghidu akan menurun sejalan Imaging (MRI) merupakan pemeriksaan yang
dengan bertambahnya usia. Ada banyak teori lebih sensitif untuk kelainan pada jaringan
yang menerangkan penyebab gangguan lunak. Pemeriksaan ini dilakukan bila ada
penghidu pada orang tua, diantaranya terjadi kecurigaan adanya tumor.2,13,16
perubahan anatomi pengurangan area
olfaktorius, pengurangan jumlah sel mitral D. Pemeriksaan kemosensoris
pada bulbus olfaktorius, penurunan aktivasi penghidu.
dari korteks olfaktorius.2,10 Gangguan Pemeriksaan kemosensoris penghidu
penghidu pada usia lebih dari 80 tahun yaitu pemeriksaan dengan menggunakan
sebesar 65%.23 Penelitian lain mendapatkan odoran tertentu untuk merangsang sistem
gangguan penghidu pada usia lebih dari 50 penghidu. Ada beberapa jenis pemeriksaan ini,
tahun sebesar 24%.22 Doty2 menyatakan diantaranya tes UPSIT (University of
terdapatnya penurunan penghidu yang Pennsylvania Smell Identification), Tes The
signifikan pada usia lebih dari 65 tahun. Connectitut Chemosensory Clinical Research
4
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
5
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
6
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
3. Penyebab gangguan penghidu adalah 8. Doty RL, Mishra A. Olfaction and its
gangguan transport, gangguan sensoris, alteration by nasal obstruction, rhinitis,
dan gangguan pada saraf olfaktorius. rhinosinusitis. The laryngoscope 2001;
4. Penyakit gangguan penghidu adalah 14: 409-23
trauma kepala, penyakit sinonasal, dan 9. Ganong WF. Smell and taste. In Review of
infeksi saluran nafas atas. medical physiology. 20th ed. San
5. Pemeriksaan kemosensoris untuk Fransisco: Medical Publishing Division;
gangguan penghidu ada beberapa macam, 2001. 340-7
diantaranya tes UPSIT (University of 10. Ballenger JJ. Hidung dan sinus paranasal.
Pennsylvania Smell Identification), tes The Dalam: Ballenger JJ, alih bahasa FKUI.
Connectitut Chemosensory Clinical Penyakit Telinga Hidung Tenggorok
Research Center (CCCRC), tes “Sniffin Kepala & Leher. Jilid 1. Jakarta: Bina Rupa
Sticks”, dan Odor Stick Identification Test Aksara; 2002. Hal 1-27
for Japanese (OSIT-J). 11. Raviv JR, Kern RC. Chronic Rhinosinusitis
6. Kelebihan tes ”Sniffin Stick” dibandingkan and olfactory dysfunction. In: Hummel T,
pemeriksaan kemosensoris penghidu Lussen AW, editors. Taste and smell. Vol
lainnya adalah tes ini sederhana, dapat 63. Switzerland: Karger; 2006.
menentukan 3 subtest yaitu ambang p.108-24
penghidu (T), Diskriminasi penghidu (D), 12. Despopulous A, Silbernagl. Central
dan Identifikasi penghidu (I). Test ini nervous system and senses in color atlas
sudah dipakai pada lebih dari 100 of physiology. 5th ed. New York: Thieme;
penelitian yang sudah dipublikasikan. 2003. p. 340-41
Sudah dipakai di praktek pribadi dokter 13. Rawson NE, Yee KK. Transduction and
THT di negara Eropa, dan dari beberapa coding. In: Hummel T, Lussen AW, editors.
penelitian test ini dapat digunakan di Taste and smell. Switzerland: Karger;
negara lain di luar Eropa termasuk di 2006. p. 23-43
Asia. 14. Wrobel BB, Leopold DA. Olfactoryand
sensory attributes of the nose.
DAFTAR PUSTAKA Otolaryngol Clin N Am 2005; 38: 1163-70
1. Einbenstein A, Fiorini AB, Lena C, Rosati 15. Soetjipto D, Wardhani S. Sumbatan
N, Oktaviano I, Fuseti M. hidung. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N,
olfactoryscreening test: exerience in 102 Bashiruddin J, Restuti RD, editor. Buku
Italian subjects. Acta Otorhinolaringol Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
2005; 25: 18-22 Tenggorok Kepala & Leher. Edisi ke 6.
2. Doty RL, Bromley SM, Panganiban WD. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas
Olfactory function and disfunction. In: Kedokteran Indonesia; 2007. Hal 118-37
Bailey BJ, Johnson JT, Newlands SD, 16. Rouby C, Danguin TT, Vigouroux M,
editors. Head and Neck Surgery Ciuperca G, Jiang T, Alexanian J, et all. The
Otolaryngology. 4th ed. Philadelphia: lyon clinical olfactory test: Validation and
Lippincott William & Wilkins; 2006. measurement of hyposmia and anosmia
p. 290-305 in healthy and diseased population.
3. Gaines GA. Anosmia and hyposmia. International Journal of otolaryngology
Allergy Asthma Proc 2010; 31: 185-9 2011; 23: 1-9
4. Hummel T, Lotsch J. Prognostic factor of 17. Simmen D, Briner HR. Olfaction in
olfactory dysfunction. Arch Otolaryngol rhinology-methods of assesing the sense
Head neck surg 2010; 134(4): 347-51 smell. Rhinology 2006; 48: 98-101
5. Hummel T, Nordin S. Smell loss, sosi white 18. Costanzo RM, Miwa T. Post traumatik
paper: Quality of live in olfactory olfactory loss. In: Hummel T, Lussen AW,
disfunction. Available from http: //www. editors. Taste and smell. Switzerland:
senseofsmell. org/ smell- loss- Karger; 2006. p. 99-107
whitepaper-full. Php#olfactoryfunction 19. Lussen AW, Wolsfenberger M Olfactory
6. Fortin A, Levebvre MB, Ptitto M. disorder following upper respiratory tract
Traumatic brain injury and olfactory infection. In: Hummel T, Lussen AW,
deficits: The tale of two test. Brain Injury editors. Taste and smell. Switzerland:
2010; 24(1): 2-33 Karger; 2006. p. 125-32
7. Mueller CA, Grasinger E, Naka A, Temmel 20. Chang H, Lee HJ, Mo JH, Lee CH, Kim JW.
AFP, Hummel T, Kobal G. A self Clinical implication of the olfactory cleft in
administered odor identification test patient with chronic rhinosinusitis and
procedure using the "sniffin sticks”. Chem olfactory loss 2009; 135(10): 988-92
Senses 2006; 31: 595-98
7
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
21. Guilermany JM, Pinero AG, Alobid I, 30. Lay AM, McGinlay CM. A nasal
Cardelus S, Centellas S, Bartra J et all. chemosensory performance test for odor
Persistent allergic rhinitis has moderate inspectors. Lake elmo; St Croix Sensory
impact on the sense of smell, depending Inc 2004.
on both nasal congestion and inflamation. 31. Hummel T, Sekinger B, Wolf SR, Pauli E,
The laryngoscope february 2009; 119(2): Kobal G. “Sniffin sticks: Olfactory
p 233-8 performance assessed by the combined
22. Hummel T, luessen AW. Assesment of testing of odor identification, odor
olfactory function. In: Hummel T, Lussen discrimination and olfactory treshold.
AW, editors. Taste and smell. Chem Senses 1997; 22(1): 39-52
Switzerland: Karger; 2006. p. 84-98 32. Catana J, Negoias S, Maniu A, Parojan M,
23. Boyce JM, Shone GR. Effect of ageing on Cosgarea M. A modified version of Sniffin
smell and taste. Postgrad Med J 2006; 82: sticks odor identification test: The
239-41 Romanian cultural adaptation.
24. Vent J, Robinson AM, Nielsen G, Conley Otorinolaringologie Clujul medical 2012;
DB, Hallworth R, Leopold DA et al. 85: 211-6
Pathology of the olfactory epithelium: 33. Shu CH, Yuan BC, Lin SH, Lin CZ. Cross
smooking and ethanol exposure. cultural aplication of the Sniffin Sticks
Larygoscope 2004; 114(8): 331-4 odor Identification test 2007; 21: 570-3
25. Jiang RS, Su CM, Liang KL, Shiao JY, Wu 34. Kobayashi M, Reiter ER, Dinardo LJ,
SH, Hsin CA. A pilot study of a traditional Costanzo RM. A new clinical olfactory
chinese version of the university of function test. Arch Otolaryngol Head neck
pennsylvania smell identification test for surg 2007; 133: 331-6
aplication in taiwan. American Journal of
Rhinology and Allergy 2010; 24(1): 45-50
26. Vallecillo MVS, Fraire ME, Cagnani CB,
Zernotti ME. Olfactory disfunction in
patient with cronic rhinosinusitis.
International journal of otolaringology
2012; Article ID 32206: 1-5
27. Yanez DJ, Toledano A, Serrano E, Rosales
M, Rodriquez EB, Varona P.
Characterization of a clinical olfactory
test. Available from
http://www.frontiersin.org/Neurenginee
ring/10.3389/fneng.2012.00001/full
28. Hummel T, Kobal G, Gudziol H, Mackay A.
Normative data for the “sniffin sticks”
including test of odor identification, odor
discrimination, and olfactory thresholds:
an upgrade based on a group of more than
3,000 subjects. Eur Arch otorhinolaryngol
2007; 264: 23-43
29. Lotsch J, Lange C, Hummel T. A simple
and reliable method for clinical
assessment of odor tresholds. Chen
Senses 2004; 29: 311-17