Modul Fisika
Modul Fisika
PENDAHULUAN
A. Diskripsi
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari tentang besaran vektor. Sebagaian
besaran –besaran pada fisika adalah besaran vektor, atau diperolah dari
operasi vektor. Materi vektor adalah materi dasar yang akan menjadi prasyarat
bagi konsep – konsep Fisika yang lain seperti : Kinematika, Dinamika, listrik
statis dan lain – lain. Konsep vektor pada modul ini sebenarnya tidak berbeda
pada konsep vektor pada mata pelajaran Matematika. Konsep vektor yang kita
kenalkan pada modul ini meliputi : notasi vektor, penjumlahan dan
pengurangan vektor secara grafis dengan metode poligon da jajarangenjang,
resultan vektor segaris dan vektor yang membentuk sudut, dan bahan
pengayaan tentang operasi perkalian vektor.
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 1
Vektor
1. Pelajarilah peta konsep yang ada pada setiap modul dengan teliti.
2. pastikan bila Anda membuka modul ini, Anda siap mempelajarinya minimal
satu kegiatan hingga tuntas. Jangan terputus-putus atau berhenti di
tengah-tengah kegiatan.
3. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada setiap modul atau kegiatan
belajar dalam modul anda.
4. Bacalah materi pada modul dengan cermat dan berikan tanda pada setiap
kata kunci pada setiap konsep yang dijelaskan.
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 2
Vektor
KEGIATAN BELAJAR 1
VEKTOR
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat :
1. membedakan besaran vektor dan skalar
2. menuliskan notasi vektor
3. melukiskan operasi vektor secara grafis.
4. meresultankan vektor secara poligon
5. meresultankan vektor secara jajaran genjang
6. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda
7. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda dan
8. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda
B. Uraian Materi
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 3
Vektor
Contoh :
A maka vektor A sama dengan vektor B
B
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu
berlawanan.
Contoh :
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 4
Vektor
2). Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama sesuai
dengan nilai dan arahnya.
Contoh :
1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris.
Jika diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut :
A B C
a). A + B A B
A+B
b). A + C C A
A+C
c). A – B -B A
A–B
F3
F1
F2
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 5
Vektor
Contoh
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3
F2 F2
F1 F1
F1+F2 F3
b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3
-F2
F1- F2 F1
1). F1 + F2
F1
F1+F2
F2
2). F1 - F2
F1
F 1 – F2
-F2
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 6
Vektor
3). F1 + F2 + F3 F1
F1+F2
F2
(F1+F2)+F3
F3
R
(180-)
F2
F1 + F2 = R
Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus
aturan cosinus sebagai berikut :
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 7
Vektor
R F1
(180-)
A B
F2
Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus
R 502 302 2 50 30 12
R 4900
R 70 N
arah vektor resultan adalah
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 8
Vektor
F1 sin α
sin β
R
F sin α
sin β 1
R
50 sin 60
sin β
70
25 3
sin β 0,618
70
β 38,20
jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20 terhadap F2.
c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor
a. Menguraikan Vektor
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu
buah vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor
dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang disebut
vektor komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat
X, Y atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen
Vektor sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor
komponennya disebut komponen vektor sumbu X.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada
sumbu X dan sumbu Y berikut :
Y
Fy F
Fx X
Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 9
Vektor
Fx = F. cos
Fy = F. sin
F (Fx ) 2 (Fy ) 2
F2 F2y
F1y F1
F2x F1x x
F3
2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut :
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 10
Vektor
F Fy
2 2
R x
Tan α
F x
F y
F2 = 30 N
F1 = 20 N
530 370
x
F3 = 10 N
Gambar 1.17.
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 11
Vektor
jawab
F3
Gambar 1.18.
Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah :
R 2 2 2 2
R 44
R 8
R2 2 N
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 12
Vektor
v1 v2
30o 30o x
3). tiga buah gaya F1, F2, dan F3 masing – masing besarnya 20 N, 20 N
dan 40 N membntuk sudut masing-masing 45 o, 135 dan 270 terhadap
sumbu x positif. Tentukan
a. vektor Komponen masing –
masing sumbu
b. arah dan resultan ketiga vektor
tersebut
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 13
Vektor
EVALUASI
1. y
F2 = 3N
F1 = 4N x
Resultan gaya F1 pada sumbu x dengan gaya F2 sumbu y, besar dan
arahnya ….
a. R = 5 N; = 53o
b. R = 5 N; = 37o
c. R = 7 N; = 37o
d. R = 7 N; = 53o
e. R = 5 N; = 60o
2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, resultan gayanya R = 40 N dan
bersudut 370 terhadap F1, maka dari pernyataan berikut :
(1) F1 = 12 N (3) F2 = 16 N
(2) F1 = 16 N (4) F2 = 12 N
yang benar ….
a. 1, 2, 3 d. 4
b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4
c. 2, 4
3. Dua vektor sama besar, bersudut satu terhadap lainnya. Ternyata
resultannya sama besar dengan kedua vektor tersebut. Sudut itu sama
dengan ….
a. 30o d. 120o
b. 60o e. 150o
c. 90o
4. ABCD sebuah bujur sangkar yang panjang sisinya = 20 cm dimana 1 cm = 1
N. Jika ujung F1 tengah-tengah BC, maka resultan F1 dan F2 adalah …. N.
D C
F2
=
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 14
Vektor
F1
=
A B
a. 25 d. 125
b. 50 e. 100
c. 75
b. 4 3 dan 4 e. 3 dan 4
c. 4 dan 3
6. y+ F1 = 12 N
F2 = 7N 30o
x+
30o
F3 = 12 N
selisih dan jumlah kedua vektor tersebut adalah 3 , maka sudut apit kedua
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 15
Vektor
a. 30o d. 900
b. 450 e.120
Essay
1. Tentukan banyaknya angka penting data hasil
pengukuran dibawah ini dan tulislah menjadi bilangan dengan 3 angka
penting:
a. 0,0023 kg
b. 250,00 m
c. 250,00 m
d. 25000 m
e. 2,5000 cm
Rangkuman
1. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai
dan arah dan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja
tidak memiliki arah. Besaran vektr contohnya Perpindahan, Kecepatan,
Percepatan, Rapat arus listrik, Medan listrik dan besarab sklara Jarak
Kelajuan, Perlajuan, Tekanan, Arus listrik, Massa, Usaha.
2. Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang
anak panah menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan
arah vektor. Notasi vektor dituliskan dengan cara Ditulis dengan huruf tebal,
diberi tanda panah contoh F, v .
3. Penjumlahan vektor Ada beberapa metode penjumlahan
vektor tergantung pada arah dan kedudukan vektor. Untuk melukiskan
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 16
Vektor
F sin α
sin β 1 dimana β adalah sudut yang menunjukkan arah Vektor
R
Resultan
5. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor.
Y
besar komponen vektornya adalah:
Fx = F. cos
Fy = F. sin
Fy F F (Fx ) 2 (Fy ) 2
Fx = komponen vektor F pada sumbu X
Fy = komponen vektor F pada sumbuY
= suduat
antara F dan Fx
Fx X
F3
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 17
Vektor
Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1_Ska oleh Zaenul Arifin, S.Pd 18