0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
948 tayangan20 halaman
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan bagi manusia untuk semakin berkembang dalam hal pembangunan dan industrialisasi. Dalam ilmu sipil, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang digeluti setiap hari. Pembangunan ini meliputi pembangunan gedung, pelabuhan/bandara, jalan/jembatan, dan masih banyak lagi.
Jembatan/jalan kini merupakan hal yang vital bagi masyarakat dikarenakan tingkat mobilisasi yang terus berkembang pesat memaksa masyarakat untuk terus berkembang dalam hal infrastruktur khususnya jembatan/jalan. Namun untuk dapat merealisasikanya, tiap pembangunan tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan, makhluk hidup, maupun manusia. Oleh karena itu dalam proyek suatu pembangunan perlu dilakukan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yakni aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Disini penulis mengangkat jurnal yang berjudul “Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura”. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL), yang terjadi pada tiap tahapan pembangunan Jembatan Suramadu dalam tiap aspeknya.
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan bagi manusia untuk semakin berkembang dalam hal pembangunan dan industrialisasi. Dalam ilmu sipil, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang digeluti setiap hari. Pembangunan ini meliputi pembangunan gedung, pelabuhan/bandara, jalan/jembatan, dan masih banyak lagi.
Jembatan/jalan kini merupakan hal yang vital bagi masyarakat dikarenakan tingkat mobilisasi yang terus berkembang pesat memaksa masyarakat untuk terus berkembang dalam hal infrastruktur khususnya jembatan/jalan. Namun untuk dapat merealisasikanya, tiap pembangunan tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan, makhluk hidup, maupun manusia. Oleh karena itu dalam proyek suatu pembangunan perlu dilakukan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yakni aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Disini penulis mengangkat jurnal yang berjudul “Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura”. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL), yang terjadi pada tiap tahapan pembangunan Jembatan Suramadu dalam tiap aspeknya.
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan bagi manusia untuk semakin berkembang dalam hal pembangunan dan industrialisasi. Dalam ilmu sipil, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang digeluti setiap hari. Pembangunan ini meliputi pembangunan gedung, pelabuhan/bandara, jalan/jembatan, dan masih banyak lagi.
Jembatan/jalan kini merupakan hal yang vital bagi masyarakat dikarenakan tingkat mobilisasi yang terus berkembang pesat memaksa masyarakat untuk terus berkembang dalam hal infrastruktur khususnya jembatan/jalan. Namun untuk dapat merealisasikanya, tiap pembangunan tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan, makhluk hidup, maupun manusia. Oleh karena itu dalam proyek suatu pembangunan perlu dilakukan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yakni aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
Disini penulis mengangkat jurnal yang berjudul “Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura”. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL), yang terjadi pada tiap tahapan pembangunan Jembatan Suramadu dalam tiap aspeknya.
Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan bagi manusia untuk semakin berkembang dalam hal pembangunan dan industrialisasi. Dalam ilmu sipil, pembangunan infrastruktur merupakan hal yang digeluti setiap hari. Pembangunan ini meliputi pembangunan gedung, pelabuhan/bandara, jalan/jembatan, dan masih banyak lagi. Jembatan/jalan kini merupakan hal yang vital bagi masyarakat dikarenakan tingkat mobilisasi yang terus berkembang pesat memaksa masyarakat untuk terus berkembang dalam hal infrastruktur khususnya jembatan/jalan. Namun untuk dapat merealisasikanya, tiap pembangunan tidak hanya memberi dampak positif, akan tetapi juga dapat memberi dampak negatif terhadap lingkungan, makhluk hidup, maupun manusia. Oleh karena itu dalam proyek suatu pembangunan perlu dilakukan adanya Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yakni aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Disini penulis mengangkat jurnal yang berjudul “Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura”. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL), yang terjadi pada tiap tahapan pembangunan Jembatan Suramadu dalam tiap aspeknya. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Proses Pembangunan Jembatan Suramadu berdasarkan tahap kegiatannya ? 2. Bagaimana dampak Pembangunan Jembatan Suramadu bagi lingkungan hidup ? 1.3. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui proses Pembangunan Jembatan Suramadu berdasarkan tahap kegiatannya. 2. Mengetahui dampak Pembangunan Jembatan Suramadu bagi lingkungan hidup. BAB II PEMBAHASAN Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan tantangan bagi manusia untuk semakin berkembang dalam hal pembangunan dan industrialisasi. Tingkat mobilisasi yang terus berkembang pesat memaksa masyarakat untuk terus berkembang dalam hal infrastruktur khususnya jembatan/jalan. Jembatan/jalan adalah struktur yang dibuat untuk menyebrangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyebrangan pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan. Jembatan juga merupakan bagian yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Dalam pembangunan suatu struktur, seperti misalnya jembatan, akan selalu dilakukan studi AMDAL untuk mengetahui dampak yang akan terjadi pada tiap tahapan pembangunannya.
2.1. Pengertian AMDAL
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL yakni aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.Dokumen penting AMDAL
2.2. Fungsi AMDAL
Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan 2.3. Dokumen AMDAL Kerangka Acuan (KA) : sebagai dasar pelaksanaan studi AMDAL (disusun sebelum kegiatan AMDAL dilaksanakan) Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) : dokumen yang memuat studi dampak lingkungan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) : upaya-upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif danpengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, misal : pengelolaan limbah Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) : upaya pemantauan untuk melihat kinerja upaya pengelolaan yang dilakukan, misal : pengukuran kualitas air dan udara di titik-titik tertentu Tiga dokumen (ANDAL, RKL dan RPL) diajukan bersama-sama untuk dinilai oleh Komisi Penilai AMDAL. Hasil penilaian inilah yang menentukan apakah rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak secara lingkungan atau tidak dan apakah perlu direkomendasikan untuk diberi ijin atau tidak. 2.4. Tahapan Studi AMDAL Dalam AMDAL, terdapat 6 tahapan studi yakni Penyusunan Kerangka Acuan Uraian Rencana Kegiatan (alam feasibility study) Identifikasi dampak Rona Lingkungan Awal (Environmetal Setting) Prediksi Dampak Assessment dan Mitigasi dampak 2.5. Prosedur AMDAL terdiri dari : Proses penapisan (screening) wajib AMDAL Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Proses ini berlingkup pada dampak yang akan terjadi pada masa pembangunan yakni masa pra- konstruksi, masa konstruksi, dan masa pasca-konstruksi. Dan meliputi : 1. Jumlah manusia yang terkena dampak 2. Luas wilayah persebaran dampak 3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 4. Banyaknya komponen lingkungan lain yang terkena dampak 5. Kumulatif dampak 6. Berbalik atau tidaknya dampak (reversible or irreversible impact) 7. Kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping) pelingkupan Dalam AMDAL proses pelingkupan ini merupakan peroses untuk menemukan atau menetapkan dampak penting dari suatu kegiatan pembangunan atau proyek terhadap suatu lingkungan. Proses pelingkungan bertujuan untuk membatasi dalam analisis dampak mengenai lingkungan pada hal yang penting saja sehingga natinya dapat diambil keputusan dari dampak penting yang teridentifikasi. 1. Identifikasi Dampak Potensial Komponen Biogeofisik Komponen Sosial Ekonomi Komponen Sosial Budaya 2. Evaluasi Dampak Potensial 3. Hasil Proses Pelingkupan Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
2.6. Studi Kasus AMDAL jembatan/jalan
Penulis mengangkat jurnal berjudul “Studi Amdal Analisis Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Masyarakat di Kawasan Kec.Labang, Kab.Bangkalan- Madura” BAB III
STUDI KASUS
3.1. Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden
Megawati Soekarnoputri pada tanggal 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009. Pembuatan Jembatan ini dilakukan dari tiga sisi, baik sisi Bangkalan maupun sisi Surabaya.
Pembangunan Jembatan Suramadu ini diharapkan dapat membuka
Wilayah Madura menjadi lebih accessible sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Seperti halnya pembangunan infrastruktur lainnya, pembangunan Jembatan Suramadu pasti menimbulkan dampak sosial, dan ekonomi bagi masyarakt sekitarnya (KPUBPP, 2011).
3.2. Studi Kasus
Kawasan Jembatan Suramadu memiliki potensi sebagai generator
pembangkit, namun apabila tidak dikendalikan maka diprediksi akan membawa pengaruh perubahan terhadap pengembangan wilayah di kawasan kaki Jembatan Suramadu dan sekitarnya baik pada sisi Surabaya maupun Bangkalan. Fenomena perubahan tersebut dapat terlihat antara lain dengan menurunnya fungsi bangunan dan kualitas lingkungan.
Pembangunan Jembatan Suramadu yang tujuan utamanya adalah untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat madura justru memiliki beberapa dampak negatif. Dampak itu sangat dirasakan oleh penduduk warga sekitar tepatnya yang berada di dekat akses Jembatan Suramadu itu sendiri.
3.3. Evaluasi Dampak Potensial
Telaah dampak lingkungan hidup diuraikan, secara hipotetik terhadap
komponen lingkungan fisika-kimia dan sosial budaya, yang diprakirakan akan menimbulkan perubahan yang mendasar karena adanya Pembangunan Jembatan Suramadu. Komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak potensial (baik positif maupun negatif) ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait atau saling mempengaruhi, membentuk sistem dampak, sehingga dapat diketahui dampak potensial yang harus dikelola. Prakiraan dampak yang bersifat potensial adalah:
Dalam mengevaluasi dampak penting yang timbul karena kegiatan
Pembangunan Jembatan Suramadu, dilakukan telaahan secara hipotetik dengan menggunakan metode bagan alir. Ketiga tahapan kegiatan yaitu berupa pra konstruksi, konstruksi, dan pasca konstruksi sehingga evaluasi holistik dan kausatif dilakukan pada masing-masing tahapan tersebut. Dari analisis tabel yang dipaparkan sebelumnya maka setiap tahap kegiatan pembangunan Jembatan Surmadu memiliki persentase dampak yang berbeda, berikut akan dijabarkan persentasi besarnya dampak yang ditimbulkan dari Pembangunan Jembatan Suramadu berdasarkan tahap kegiatannya:
1. Tahap Kegiatan Prakonstruksi
Dalam tabel menunjukkan bahwa tahap kegiatan prakonstruksi menyumbang
dampak sebesar 40-80%, yang mana pada tahap kegiatan pra konstruksi ini lebih banyak mendatangkan dampak positif seperti masih kentalnya budaya masyarakat Madura terutama di daerah Kab. Bangkalan sehingga masyarakat masih jauh dari kasus kejahatan.
2. Tahap Kegiatan Konstruksi
Dalam tabel menunjukkan bahwa tahap kegiatan konstruksi menyumbang dampak
sebesar 40-80%, yang mana pada tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif. Dampak negatif tersebut lebih banyak ditimbulkan pada saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material bangunan Jembatan Suramadu sehingga banyak menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas udara bersih, dan pendapatan nelayan yang semakin berkurang.
3. Tahap Kegiatan Pasca Konstruksi
Dalam tabel menunjukkan bahwa tahap kegiatan pasca konstruksi menyumbang
dampak sebesar 60-90%, yang mana pada tahap kegiatan pasca konstruksi menimbulkan dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnyanya ditunjukkan adanya peningkatan pendapatan masyarakat pasca berdirinya Jembatan, hal ini disebabkan karena terciptanya aktivitas ekonomi di sekitar jalan akses menuju Jembatan Suramadu. Sedangkan dampak negatif yang diberikan berupa sreing terjadinya kasus kejahatan di daerah pelososk Kab. Bangkalan sehingga banyak kasus perampokan yang disertai dengan pembunuhan (begal) dan pengedaran narkoba, selain itu terganggunya ketenangan masyarakat akibat banyaknya kendaraan transportasi yang melintasi daerah akses menuju Jembatan Suramadu seperti Kec. Burneh Kab.Bangkalan-Madura.
3.4. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Pembangunan
Jembatan Suramadu 3.5. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pembangunan Jembatan Suramadu BAB IV
SIMPULAN
Dari studi analisa dampak lingkungan (AMDAL), yang dianalisa dalam
studi kasus pengaruh adanya Jembatan Suramadu terhadap masyarakat Kec. Labang Kab. Bangkalan – Madura dapat diambil kesimpulan sebagai beikut:
Tahap kegiatan konstruksi lebih menimbulkan banyak dampak negatif
dibandingkan pada tahap yang lainnya. Dampak negatif tersebut lebih banyak ditimbulkan pada saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan material bangunan Jembatan Suramadu sehingga banyak menimbulkan perubahan pada lingkungan sekitar seperti adanya perubahan kualitas air laut, penurunan kualitas udara bersih, dan pendapatan nelayan yang semakin berkurang. Tahap kegiatan prakonstruksi dan pasca konstruksi banyak menimbulkan dampak positif. Hal tersebut lebih ditunjukkan pada faktor budaya tradisional yang masih melekat pada masyarakat lokal sebelum berjalannya proyek pembangunan Jembatan Suramadu dan adanya peningkatan pendapatan masyarakat pasca berdirinya Jembatan. Ada beberapa dampak penting yang sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah yang perlu dilakukan pembenahan sampai tercapainya kesejahteraan masyarat, dampak penting tersebut adalah Perubahan sosial ekonomi masyarakat dan Pembenahan kualitas air dan udara bersih. Dampak tersebut harus dilakukan pengelolaan dan pemantauan yang berpedoman pada RKL dan RPL yang telah dibuat untuk meminimalisir dampak penting yang ditimbulkan dari pembangunan Jembatan Surmadu. STUDI KASUS AMDAL JEMBATAN SURAMADU
MAKALAH
diajukan guna menyelesaikan salah satu tugas Ilmu Lingkungan