Penyimpanan & Distribusi
Penyimpanan & Distribusi
Penyimpanan
Penyimpanan perbekalan farmasi diatur dan dikelola di bawah pengawasan atau tanggung
jawab dari bagian sehingga perlu dibuat sistem dan prosedur kerja penyimpanan.
murah dalam hal biaya yang dikeluarkan untuk menanginya, mencari dan menghitung
Menghindari dari kehilangan karena pencurian (oleh orang luar maupun pegawai
sendiri), dimakan serangga, hilang sendiri (susut, menguap) serta menghindari dari
kerusakan akibat barang itu sendiri rusak, barang tersebut merusak barang lain dan
4. Mempertahankan mutu obat dari kerusakan akibat penyimpanan yang tidak baik
Artinya kualitas barang dapat dipertahankan dalam hal ini barang tidak berubah
pendistribusian.
4. Untuk menjaga agar kualitas bahan tetap dalam keadaan siap pakai
5. Untuk mempercepat pendistribusian
a. Pengaturan tata usaha dapat memakai sistem ars garis lurus (I), arus U ata arus L
b. Obat disusun dalam rak, cantumkan nama obat pada rak yang diberi kode dan
c. Obat narkotik dan obat yang berjumlah sedikit tapi mahal lemari khusus
d. Obat yang dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya/ panas dan kontaminasi
e. Obat yang mempunyai tanggal kaduluarsa lebih awal diletakkan didepan dan
a. Bentuk
pengerasan
Gudang semi tertutup : bangunan beratap tanpa dinding untuk menyimpan barang
yang butuh pertukaran udara maksimum dan tidak perlu perlindungan lengkap
terhadap udara
Gudang tertutup : ruang penyimpanan dalam suatu bangunan beratap dinding
b. Jenis
Gudang penyimpanan tahan api/ panas : menyimpan barang yang mudah meledak
Gudang kedap udara : gudang didinginkan dengan dara segar agar barang yang
Lokasi gudang
1. Aksebilitas, artinya mudah dijangkau oleh seluruh bagian di rumah sakit tanpa
gudang pendingin untuk tempat penyimpanan barang farmasi yang disimpan pada
5. Keamanan terjamin
6. Infra struktur (prasarana) yang hars dimiliki oleh sebuah gudang sebagai penunjang
2. Sirkulasi udara
3. Penggunaan palet
4. Kemudahan perawatan
7. Pemadam kebakaran
3. ukuran berat, umumnya penyimpanan barang yang bersifat lebih berat diletakkan
dibagian paling bawah untuk kestabilan dalam penyusunan barang atau diletakkan
dekat pintu keluar dari gudang untuk memudahkan pada saat pengambilan
4. ukuran volume
5. Fast atau slow moving untuk barang-barang farmasi yang sifatnya cepat dalam
masa kadaluarsa
Prosedur penyimpanan
penyimpanan dari suatu barang farmasi yang dikeluarkan oleh prodsen barang
tersebut, seperti barang harus disimpan pada suhu kamar, suhu dingin dan tahan panas
selain itu khusus dalam penyimpanan obat-obatan narkotik dan barang farmasi yang
mempunyai nilai investasi tinggi (mahal) hars menggunakan lemari khusus dan
terkunci
Alat Bantu ini digunakan untuk memudahkan dalam transportasi barang farmasi dari
pemasok/ supplier ke gudang dan pendistribusian suatu barang farmasi dari gudang
ke unit pelayanan, Adapun yang biasa digunakan adalah kereta dorong/ troley, ban
tersebut
Memuat catatan penerimaan dan pengeluaran barang sesuai dengan yang tercantum
DISTRIBUSI
Distribusi barang farmasi merupakan salah satu fungsi dalam siklus logistik farasi,
diana dilakukan kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan pemindahan
barang farmasi dan tempat penyimpanan ke tempat pemakai / user sehingga
menjamin kelancaran pelayanan farmasi yang bermutu dan pada akhirnya dapat
menentukan keberhasilan dari terapi yang diberikan.
Adapun prinsip dari pendistribusian barang farmasi adalah barang farmasi yang
diperlukan harus selalu tersedia saat diperlukan.
Tjuan distribusi obat :
1. mendekatkan obat kepada pemakai/ pasien
2. mudah diperoleh/ digunakan setiap saat sesuai kebuthan dengan biaya yang
ekonomis, aman dan tepat
Sistem distribusi dari instalasi farmasi kepada pasien atau pengguna bersifat perpaduan
dari 3 sistem yaitu :
1. Resep individu
Pelaksanaannya pada pasien rawat jalan dan rawat inap. Dalam sistem ini kebutuhan
barang farmasi individu pasien tidak tersedia di ruang perawatan, melainkan harus
diambil/ ditebus di tempat pelayanan farmasi dengan membawa resep pengobatan.
Keuntungan :
Ada interaksi antara dokter, apoteker, perawat dan pasien
Resep dapat dikaji dulu oleh apoteker
Farmasi RS dapat membuat profil farmasi pasien
Pengawasan persediaan obat lebih baik
Kerugian :
Obat dapat terlambat sampai ke pasien
Bila obat berlebih, pasien tetap harus membayar sesuai jumlah keseluruhan
Meningkatkan kebutuhan tenaga pelaksana
2. Floor stock
Dalam sistem ini kebutuhan farmasi disimpan di ruang perawatan. Kebutuhan obat
langsung dapat dilayani oleh perawat tanpa harus menebus/ mengambil terlebih
dahulu dari tempat penyimpanan farmasi proses seperti sepenuhnya menjadi beban
pekerjaan perawat di ruangan.
Keuntungan :
Obat tersedia cepat
Pasien tidak perlu membayar obat yang berlebih
Mengurangi kebutuhan tenaga pelaksanan dari farmasi
Mengurangi jumlah permintaan/ pesanan obat ke bagian farmasi
Kerugian :
Sering terjadi salah obat baik karena salah order oleh dokter, salah etiket maupun
salah peracikan obat, karena permintaan obat tidak ditinjau langsung oleh
apoteker
butuh ruang penyimpnan yang luas di ruang perawatan
kemungkinan obat hilang dan rusak sangat besar
menambah beban kerja perawat
kemungkinan kahilangan obat tinggi
3. unit dose
pemberian obat kepada pasien di ruangan, yang direncakan untuk 1 hari. dilaksanakan
pada pasien rawat inap. Sistem ini menyediakan kebutuhan barang farmasi untuk 24
jam di ruang perawatan, sisanya harus diambil/ ditebus ditempat pelayanan farmasi
dengan membawa resep pengobatan.
Keuntungan :
Resep dikaji oleh apoteker
Farmasi RS dapat membuat profil farmasi pasien secara lengkap
Farmasi RS dapat melakukan theurapeutic drug monitor
Interaksi farmasi RS dengan dokter dan perawat lebih intensif
Pasien menerima layanan faramasi selama 24 jam per hari dan hanya membayar
obat yang dipakai
Efisiensi ruang rawat dari penyimpanan obat
Mengurangi penggunaan obat yang salah karena adanya pemeriksaan oleh
apoteker dan perawat
Mengurangi kemungkinan kehilangan obat dan pemberian obat yang tidak perlu
Kerugian :
Membutuhkan tenaga pelaksana farmasi yang lebih baik
Biaya operasional lebih tinggi