Anda di halaman 1dari 5

9.

Penerapan FM (Frekuesi Modulasi)


Modulasi adalah proses penumpangan informasi yang terkandung dalam sebuah rentang frekuensi
pada sebuah frekuensi pembawa dengan mengkonversi sinyal digital menjadi sinyal analog.
Demodulasi adalah proses knoversi sinya; analaog ke sinyal digital dengan alat yang disebut
demodulator bernbentuk sinusoidal yang disebut carner. Menjadi 2 modulasi analog dan modulasi
digital.

 Macam - macam Modulasi Analog


Frequency Modulation (FM)
a. Cara kerja Frequency Modulation (FM)
Dipemancar radio dengan teknik modulation FM, frekuensi gelombang carner akan berubah
seiring perubahan sinyal suara atau informasi lainnya. Amplitude relatif tetap.
b. Teknik frequency Modulation (FM)
Dalam system FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan menyebabkan frekuensi dari
gelombang pembawa berubah-ubah sesuai dengan perubahan frekuensi dan sinyal modulasi.
Sedangkan padaPM perubahan dari sinyal modulasi akan merubah fasa dari gelombang
pembawa. Hubungan antaraperubahan frekuensi dari gelombang pembawa, perubahan fasa,
gelombang pembawa, dan frekuensi sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulation.
c. Penerapan Amplitudo Modulation
Dipemanccar radio dengan teknik AM, amplitude carner akan diubah seiring dengan
perubahan sinyal informasi (suara) yang dimasukka. Frekuensi gelombangcarnernya relatif
tetap. Kemudian, sinyal di lewatkan ke RF (Radio Frekuensi) Amplifier untuk dikuatkan agar
bias dikirim kejarak yang jauh setelah itu dipancarkan melalui antena.

 Kelebihan dan Kekurangan


a. Kelebihan
1. Memiliki range jangkauan yang luas karena sinyal AM mampu dipantulkan pada lapisan
udara teratas yaitu ionosfer.
2. Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
b. Kekurangan
1. Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir
2. Daya yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan FM
10. Pemancar dan Penerima Radio FM
a. Pemancar Radio FM
Antena
fm fc 8fc
FREQ
AUDIO MOD POWER 8fc
MULTI
AMPL AMP AMPL
PLIER
Mikr
FLO

LOCAL
S. Akustik S. Listrik
OSCIL

Mikropon : Merubah besaran akustik  besaran listrik (audio)


Audio Ampl : Memperkuat sinyal audio agar bias diproses modulator
Local Oscil : Membangkitkan frekuensi FLO yang akan di modulasi oleh sinyal info fm
sehingga menghasilkan sinyal AM dengan carrier fc
Mod Amp : Memodulasi sinyal info fm kepada output local osilator FLO dengan
menghasilkan sinyal termodulasi amplitude fc

 Karakteristik :
1. Besarnya pengutan audio yang menyatakan kualitas sinyal audionya
2. Kestabilan frekuensi misalnya 64 MHz ± 0,01 % menyatakan toleransi dari pergeseran
frekuensi yang diizinkan
3. Distorsi max
4. Impedansi output yang berkaitan dengan impedansi antena pancar / kabel feeder, missal
50 Ω, 75 Ω, 300 Ω.
b. Penerima Radio FM
Loud Speaker

Penguat Limiter Dekoder


Antena
IF Stereo

Penguat Mixer Detektor De- Dekoder


RF FM Emphasis Stereo
Loud Speaker

Penguat
Blok diagram Penerima FM stereo Audio

Penguat Limiter
Antena
IF
Loud Speaker

Penguat Mixer Detektor De- Penguat


RF FM Emphasis Audio

OSC OSC

Blok diagram Penerima FM mono

 Fungsi Blok penerima FM


1. Antena : Berfungsi menangkap sinyal-sinyal bermodulasi yang berasal dari
antena pemancar.
2. Penguat RF : Berfungsi untuk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena
sebelum diteruskan ke blok Misser.(pencampur).
3. OSC (osilator local) : Berfungsi untuk membangkitkan getaran frekuensi yang lebih
tinggi dari frekuensi sinyal keluaran RF. Dimana hasilnya
akan diteruskan ke blok mixer.
4. Mixer (Pencampur) : Berperan untuk mencampurkan kedua frekuensi yang berasal
dari RF Amplifier dan Osilator Lokal. Hasil dari olahan mixer
adalah intermediate frequency (IF) dengan besar 10,7 MHz.
5. Penguat IF : Digunakan untuk menguatkan frekuensi intermediet (IF) sebelum
diteruskan ke blok limiter.
6. Limiter (pembatas) : Berfungsi untuk meredam ampltudo gelombang yang sudah
termodulasi (sinyal yang dikirim pemancar) agar terbentuk
sinyal FM murni (beramplitudo rata).
7. Detektor FM : Digunakan untuk mendeteksi perubahan frekuensi bermodulasi
menjadi sinyal informasi (audio).
8. De-emphasis : Berfungsi untuk menekan frekuensi audio yang besarnya berlebihan
(tinggi) yang dikirim oleh pemancar.
9. AFC (automatic Frequency Control / Pengendali Frekuensi Otomatis) : Berfungsi
untuk mengatur frekuensi osilator local secara otomatis agar tetap stabil.
10. Dekoder Stereo : Digunakan untuk memproses sinyal stereo, sehingga hasilnya
diteruskan pada dua buah penguat AF (FM Stereo).
11. Penguat Audio : Digunakan untuk menyearahkan getaran / sinyal AF serta
meningkatkan level sinyal audio dan kemudian diteruskan
penguat AF ke suatu pengeras suara.
12. Speaker (Pengeras Suara) : Digunakan untuk mengubah sinyal atau getaran listrik
berfrekuensi AF menjadi getaran suara yang dapat
didengar oleh telinga manusia.
SISTEM TELEKOMUNIKASI

“Penerapan, Pemancar dan Penerima Radio FM”

Oleh Kelompok 5 :

1. Dhio Rudyanta M.
2. Egi Prayoga
3. Fadly Gustiawan
4. Misbachul Badri
5. Rahmat Wahyudi Pratama
6. Robi Kurniawan
7. Hendra Andi Kartika

Dosen Pengampu :

Fitri Amilia, ST., MT

TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN AJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai