Anda di halaman 1dari 2

SOAL

1. Jelaskan prinsip pemancaran dan penerimaan gelombang radio !


2. Sebutkan jenis-jenis radio penerima dilihat dari perubahan sinyal dan
modulasinya !
3. Gambar dan jelaskan blok diagram radio langsung (straight radio) !
4. Gambarkan diagram blok radio penerima AM Superheterodyne !
5. Suatu radio penerima FM mono menala frekuensi pemancar 105,3 MHz.
Tentukan frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator local !
6. Lokalisir gambar radio penerima FM mono !
7. Jelaskan letak perbedaan radio penerima FM mono dengan FM stereo !
8. Jelaskan bagaimana radio penerima FM dapat menghasilkan suara
stereo !

5. Diketahui: FRF = 105,3 MHz dan FIF FM = 10,7 MHz; Ditanyakan:


JAWABAN:
FOSC …?

1. Prinsip pemancaran dan penerimaan gelombang radio: pemancaran Dijawab : FOSC = FRF + FIF = 105,3 MHz + 10,7 MHz = 116 MHz.
gelombang radio menggunakan pemancar radio (transmitter) dan
penerimaan gelombang radio menggunakan penerima
Jadi, frekuensi yang dihasilkan oleh oscillator local adalah 116 MHz.
radio (receiver), dengan prinsip sebagai berikut: Suara diubah menjadi
gelombang listrik suara, dicampur dengan gelombang listrik pembawa
kemudian dipancarkan dalam bentuk gelombang elektro magnetis lewat 6. Lokalisir rangkaian FM mono:
antena. Gelombang elektro magnetis tersebut di tempat lain diterima
oleh antena penerima, diubah menjadi gelombang listrik suara, dipilih
gelombang yang diinginkan, dideteksi gelombang suaranya dan
ditampilkan melalui speaker. Gambar prinsip pemancaran dan
penerimaan gelombang radio sebagai berikut:

2. Jenis
radio dilihat dari perubahan sinyal: radio langsung (straight radio) dan
radio superheterodyne, sedangkan jenis radio menurut teknik
modulasinya: radio dengan modulasi amplitudo (AM) dan modulasi (1). antena; (2). penala (tuner circuit); (3). IC1 sebagai penguat RF dan
frekuensi (FM). mixer; (4). Oscilator lokal; (5). Jaringan filter IF dan LED indikator
penerimaan sinyal dari pemancar radio FM; (6).IC2 (penguat IF, limitter,
3. Blok diagram radio langsung: dan discriminator/detector FM); (7). pengatur volume + penguat
audio (AF Amplifier); (8). Loudspeaker; dan (9). filter catu daya DC.

7. Perbedaan FM mono dan stereo:

FM mono: tidak terdapat decoder stereo; amplifier dan loudspeaker 1


unit (mono amplifier); dan sinyal audio yang dideteksi oleh descriminator
adalah sinyal audio (R+L).

FM stereo: terdapat rangkaian decoder stereo untuk mendekodekan


sinyal audio L dan R; amplifier yang digunakan adalah stereo sehingga
diperlukan 2 loudspeaker L dan R; dan sinyal audio yang dideteksi
adalah sinyal audio kanan dan kiri yang terpisah (L dan R).

Penjelasan tiap blok: antena berfungsi: menerima gelombang 8. Radio FM Stereo menghasilkan suara stereo: untuk dapat
elektromagnetik dari pemancar dan mengubahnya menjadi sinyal-sinyal menghasilkan suata stereo maka penerima FM harus menerima siaran
listrik RF (HF= high frekuensi); penguat HF (FR stereo (signal stereo multiplex) serta memiliki rangkaian decoder stereo
Amplifier) berfungsi: menguatkan sinyal-sinyal listrik RF dari pemancar yang dipasang setelah rangkaian detector FM (discriminator). Keluaran
yang telah dipilih oleh rangkaian penala (resonator circuit). Demofulator detector stereo selanjutnya dihubungkan ke unit audio amplifier stereon
AM (detector) berfungsi: mendeteksi/memisahkan sinyal-sinyal RF dari L.
sinyal informasi dimana sinyal informasi (AF) diteruskan dan sinyal RF
dibuang/digroundkan. Penguat Audio (AF
Amplifier) berfungsi: menguatkan sinyal-sinyal informasi audio yang telah
dideteksi oleh detector. Loudspeaker berfungsi: mengubah sinyals-nyal
listrik AF menjadi sinyal suara yang dapat didengar.

4. Gambar diagram blok radio penerima AM Superheterodyne:

Anda mungkin juga menyukai